Anda di halaman 1dari 5

URAIAN TUGAS TANGGUNG JAWAB

1. KOMANDAN OPERASI
1.1. Bertanggung Jawab atas keberhasilan / kegagalan penanggulangan bahaya
kebakaran
1.2. Melakukan Koordinasi dengan Pihak terkait dalam hal ini Pihak Eksternal
guna terjaminnya penanggulangan bahaya kebakaran dari setiap Regu
terutama Regu Komunikasi
1.3. Menyediakan sarana / prasarana penanggulangan bahaya kebakaran, baik
pada saat terjadi kebakaran, terutama sebelum terjadi kebakaran.
1.4. Melakukan Koordinasi dengan setiap Regu dalam SOP.

2. WAKIL KOMANDAN OPERASI


2.1. Langsung mengambil alih tugas KOMANDAN OPERASI apabila Komandan
Operasi berhalangan pada saat terjadi kebakaran.
2.2. Melakukan Koordinasi dengan setiap Regu SOP guna kelancaran semua
Tugas Regu dalam SOP Penanngulangan Bahaya Kebakara.
2.3. Bertanggung Jawab kepada Komandan Operasi.

3. REGU KOMUNIKASI
3.1. Melakukan Koordinasi dengan semua Regu dalam SOP Penanggulangan
bahaya kebakaran.
3.2. Menghubungi Pihak Terkait Eksternal guna kelancaran penanggulangan
bahaya kebakaran.
3.3. Meminta Mobil Ambulance untuk standby di lokasi kebakaran.
3.4. Bertanggung jawab kepada Komandan Operasi.

4. REGU PEMADAM KEBAKARAN


4.1. Atas perintah / komando dari KOMANDAN REGU PEMADAM KEBAKARAN
bergerak menuju lokasi kebakaran dengan memakai alat pelindung diri
( safety ) membawa peralatan dan sarana yang tersedia untuk memadamkan
api.
4.2. Melakukan koordinasi dengan Pihak Eksternal terkait, demi kelancaran
pemadam kebakaran.
4.3. Membantu regu Pengaman Dokumen & Brankas serta personil untuk
mengevakuasi korban / dokumen & brankas ke tempat yang aman.
4.4. Melakukan pengecekan kesemua ruangan untuk menolong korban yang
tersekap.
4.5. Memeriksa seluruh ruangan dan gedung untuk meyakinkan tidak ada korban
atau memberi pertolongan kepada korban kalau ada, diutamakan korban
yang masih hidup.
4.6. Membuat laporan pertanggungjawaban kepada komandan Operasi.

5. REGU PENGAMAN AREA


5.1. Bergerak menuju tempat – tempat yang rawan dan pintu masuk.
5.2. Mencegah orang luar / yang tidak berkepentingan masuk lokasi kebakaran.
5.3. Membantu pengaturan lalu lintas, mengatur masuk keluar kendaraan
terutama kendaraan Ambulance dan Kendaraan untuk mengevakuasi korban
ke Pihak Ahli ( dr. RS ) terdekat.
5.4. Melakukan koordinasi dengan Pihak Berwajib untuk tindakan pengusutan
selanjutnya.
5.5. Amankan TKP dari tindakan menghilangkan barang bukti, pencurian dan lain
– lain.
5.6. Bertanggungjawab kepada Komandan Regu.

6. REGU PENGAMAN ( PAM ) DOKUMEN & BRANKAS


6.1. Melakukan koordinasi dengan petugas dari setiap bagian, terutama yang
belum terjangkau api untuk mengamankan Dokumen penting.
6.2. Membantu bidang keuangan untuk penyelamatan uang sedapatnya.
6.3. Memperhatikan pengamanan terutama file – file penting, dokumen sejarah,
uang, surat – surat berharga jangan sampai tercecer dan rusak.
6.4. Menginventarisasi dokumen serta uang setelah kebakaran diatasi.
6.5. Membuat laporan pertanggungjawaban kepada Komandan Operasi ( dalam
hal ini pimpinan / Manajer ).

7. REGU PENGAMAN ( PAM ) PERSONIL & P3K


7.1. Bergerak menuju TKP dengan memakai alat pelindung diri serta membawa
tandu dsb.
7.2. Berusaha untuk mengetahui penghuni / pegawai yang ada pada saat
kebakaran.
7.3. Mendahulukan mengamankan Personil yang masih hidup kemudian yang
sudah meninggal dunia ( koordinasi dengan Regu Pemadam Kebakaran ).
7.4. Mengamankan korban yang masih hidup ke tempat yang aman.
7.5. Memberikan tindakan P3K kepada Korban yang membutuhkan dan harus
segera ditolong sebelum / sambil menunggu angkutan ke Ahli ( dr, RS )
terdekat (Rumah Sakit Siloam ± 10,5 Km dari Kantor PLTD Batakan).
7.6. Segera mengevaluasi korban yang kritis ke Ahli ( dr, RS terdekat ).
7.7. Mengabsensi penghuni / pegawai dan segera mencari penghuni / pegawai
yang belum diabsensi ( Koordinasi dengan Regu Pemadam Kebakaran dan
Regu yang lainnya ).
7.8. Membuat laporan pertanggungjawaban kepada KOMANDAN OPERASI.

8. Bila Pemadaman telah selesai, berikan Isyarat Komando untuk mengurangi dan
menutup air atau menstop pompa.

9. Selanjutnya masing – masing koupling / sambungan selang yang telah dipakai dalam
pelaksanaan bisa dilepas dan digulung kembali dengan membuang air terlebih dahulu
yang ada dalam selang dengan mengangkat salah satu ujung selang di atas kepala
sambil berjalan hingga selang terbebas dari air.

 Cara menggulung selang ke dalam gulungan ( roller ), lipat terlebih dahulu


selang menjadi dua bagian, selanjutnya ujung selang tanpa coupling
diselipkan kebagian dalam Roller dan gulung selang hingga selesai.

10. Semua peralatan yang telah selesai dipergunakan didata ulang, dikumpul dan
dikembalikan lagi pada tempatnya.

11. Membuat Pertanggung Jawaban sebagai laporan pada Komandan Operasi.


PROSEDURE

1. Orang pertama yang melihat bahaya kebakaran, maka orang pertama yang
melihat tersebut harus berteriak / menginformasikan kepada orang lain, bahwa
ada kebakaran dan menunjukan lokasi api atau dapat diinformasikan melalui
fasilitas dan Telephone Intern.
2. Segera membunyikan tanda bahaya ( Alarm ) sirine panjang dan bergelombang
sebagai tanda bahwa telah terjadi kebakaran.
3. Team yang tergabung dalam Tanggap Darurat Bahaya Kebakaran setelah
mendengar adanya bunyi tanda bahaya ( alarm ) segera mengambil langkah –
langkah sesuai tugas yang dikoordinir oleh masing – masing Ketua Regu.
4. KOMANDAN REGU PEMADAM KEBAKARAN menuju kearah terjadinya api untuk
mengindentifikasi jenis – jenis racun api yang akan dipergunakan dalam
memadamkan api dan identifikasi bahaya – bahaya yang mungkin timbul dalam
kebakaran ini.
5. Setelah selesai identifikasi, langsung Koordinasi dengan Regu Komunikasi untuk
menentukan langkah selanjutnya.
6. Setelah ada ada koordinasi semua Team segera mengambil alat pelindung diri
( Sepatu Safety, Helmet, Masker, Baju tahan api dsb ) juga peralatan lainnya
sebelum Team menjalankan tugas masing – masing.
7. Komandan Regu Team Kebakaran mengkoordinir untuk mempersiapkan alat
pemadam dengan Hydrant ( selang dan nozzle jet spary dll ) pada tempat –
tempat yang telah ditentukan.
8. Persipan pelaksanaan pemadam :
8.1. Gelar selang dengan cara sebagai berikut pegang kedua ujung
selang dan masing – masing tarik ujung selang ( Inner side ) ditarik
kearah Nozzle dan ujung selang ( Outer side ) ditarik kearah Hydrat
begitu selanjutnya.
8.2. Kalau masih kurang panjang selang ( hoise ) bias disambung kembali
sesuai kebutuhan denagn cara seperti 8.1. sampai dengan batas
aman pada lokasi api yang akan kita padamkan.
8.3. Sambung pangkal selang ( Hose ) pada Hydran Connector kemudian
pasang Nozzle pada ujung selang.
8.4. Tehnik memegang Nozzle :

 Ambil jarak batas aman dari sumber api, posisi kuda – kuda dan searah
dengan angin.
 Pegang ujung Nozzle dengan tangan kiri dan pangkal nozzle dengan tangan
kanan kemudian dijepit di bawah ketiak ( untuk Nozzle pendek yang dijepit
adalah selangnya ).
 Perhatikan bila menggunakan Variable Nozzle jangan sampai posisi ujung
Nozzle tertutup akan berakibat pecah selang bila selang bertekanan.

8.5. Menghidupkan pompa / mengalirkan air :


 Atas perintah komandan regu penjaga pompa hydrant segera menghidupkan
pompanya dalam putaran idle dan air disirkulasi pada sumber air.
 Sebelum memberikan komando ( aba – aba ) untuk membuka kran air agar
memperhatikan kesiapan antara regu pemegang nozzle dengan penjaga
pompa hydrant, bila keduanya siap kran air yang menuju sumber api bias
dibuka sampai dengan menambah speed mesin, tekanan juga akan
bertambah sesuai kebutuhan antara 6 – 10 Bar.

8.5. Pelaksanaan Pemadaman :


 Jika kebakaran jenis A ( kayu, kertas ) gunakan type jet.
 Jika kebakaran jenis B ( minyak ) gunakan type spray.

Pelaksanaan Pemadaman Type Jet dimulai penyemprotan dari pinggir kemudian


maju sedikit demi sedikit hingga pi yang terpotong oleh sempotan air betul –
betul sudah padam.
Pelaksanaan Pemadaman type spray ( untuk minyak ) arahan semburan air
sedikit keatas sehingga semburan bagian bawah dipakai memadamkan api dan
semburan bagian atas dipakai sebagai pelinding petugas pemegang nozzle,
hinnga api betul – betul padam.

Anda mungkin juga menyukai