KEPERAWATAN BENCANA
Oleh :
Kelompok 1 Besar (Gabungan Kelompok 1, 2, 3, dan 4)
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan daerah rawan bencana dan bencana dapat terjadi
disebabkan oleh alam maupun ulah manusia. Hal ini terbukti telah terjadi
berbagai bencana di beberapa daerah seperti gempa bumi, tsunami, banjir dan
banjir bandang, tanah longsor, letusan gunung api, kebakaran, kebakaran hutan
dan lahan, angin putting beliung, kegagalan teknologi, kecelakaan transportasi
serta konflik sosial. Akibat dari bencana-bencana dimaksud berdampak pada
rusaknya lingkungan, permukiman penduduk, sarana prasarana vital dan
membawa kerugian harta benda dan penderitaan serta korban jiwa manusia
(Putri, Purnama, Wicaksono, 2020)
B. TUJUAN KEGIATAN
Adapun tujuan pelaksanaan kegiatan simulasi bencana kebakaran: konsep
pre-hospital dan penanganan bencana ini yaitu :
1. Memahami konsep pre-hospital dan penanganan bencana kebakaran.
2. Menganalisis dan menyimulasikan persiapan tim dan logistik sebelum
terjun ke lokasi bencana kebakaran.
3. Menyimulasikan koordinasi dan komunikasi di situasi bencana
kebakaran.
4. Menyimulasikan penanganan korban bencana kebakaran pada tahap
prehospital.
5. Menyimulasikan teknik penanggulangan dan pemadaman kebakaran
berdasarkan media pemadaman seperti APAR, Hydrant, dan Kendaraan
pemadam kebakaran dan lain-lain.
6. Mengevaluasi seluruh kegiatan simulasi bencana kebakaran
C. MANFAAT KEGIATAN
Dengan adanya simulasi bencana kebakaran : konsep pre-hospital dan
penanganan bencana ini diharapkan mahasiswa Program Studi Keperawatan
Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat dapat menguasai
teknik-teknik komunikasi dan koordinasi dalam penanganan bencana.
Mahasiswa juga dapat memperdalam kemampuan atau skill penanganan
korban bencana pada tahap pre-hospital dan tahap impact terutama skill
triage, moving and lifting, keterampilan perawat di ambulans, serta BLS dan
BTLS. Selain itu, kemampuan untuk menganalisis dan mempersiapkan diri
sebelum terjun ke lokasi bencana juga merupakan skill yang harus dimiliki
oleh perawat.
E. BENTUK KEGIATAN
Bentuk kegiatan simulasi bencana kebakaran : konsep pre-hospital
dan penanganan bencana meliputi :
1. Tahapan pre-simulasi:
2. Tahapan simulasi:
3. Tahapan post-simulasi :
F. KONSEP KEGIATAN
Secara umum, kegiatan inti simulasi dilaksanakan sesuai dengan
skenario yang dilampirkan.
G. PENUTUP
Demikianlah laporan kegiatan praktikum “Simulasi bencana kebakaran :
konsep pre-hospital dan penanganan bencana” ini kami susun. Semoga
kegiatan ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak. Untuk itu
diucapkan terima kasih atas bantuan dan perhatian yang diberikan.
Lampiran 1. SKENARIO
ataupun tetangga dan sanak saudaranya yang masih belum ada kabar hingga
saat ini.
Keluarga Korban 2 : Teman sebelah toko saya juga belum
kembali tadi bilangnya mau nyelamatin barang pak/bu. Jumlah orang
disebelah toko saya ada 3 orang yaitu bapak, ibu, dan satu orang anaknya.
Mohon bantuan untuk pencariannya ya pak/bu.
Keluarga Korban 3 : Pak/bu, ayah dan ibu saya juga belum
kembali. Mereka kebetulan tidur di toko malam ini. Tapi sampai sekarang
belum kembali pak/bu. Saya minta tolong dicarikan ya pak/bu. Semoga
masih bisa ketemu dalam kondisi selamat.
Keluarga Korban 4 : Kedua kakak saya masih belum kembali
juga pak/bu. Tadi mereka bilang mau bersiap untuk menata dagangannya.
Kepala Desa : Baik, laporan bapak, ibu, dan adik-adik
semua sudah saya tampung dan akan saya laporkan ke tim Basarnas. Mohon
untuk tetap tenang dan berpikiran positif sembari menunggu kabar dari tim
Basarnas ya bapak, ibu, dan adik-adik semua.
SCENE 4
Ketua Basarnas : Ketua Basarnas kepada kepala BPBD, ganti.
Kepala BPBD : Dapat saya laporkan bahwa saat ini terjadi bencana
kebakaran di Pasar Lettu Bakri di Kota Sukabumi, Provinsi Jawa Barat.
Kondisi saat ini berdasarkan laporan warga masih ada beberapa warga yang
terjebak di lokasi kejadian. Mohon bantuannya untuk melakukan evakuasi
korban, ganti.
Ketua Basarnas : Dimengerti, terima kasih atas laporannya, segera
akan saya lakukan koordinasi untuk mengirim personil ke lokasi kejadian,
ganti.
SCENE 7
(Tim Basarnas segera menghubungi pihak Rumah Sakit untuk melaporkan
kejadian kebakaran di Pasar Lettu Bakri dan meminta mengirimkan
ambulans serta petugas kesehatan ke tempat kejadian kebakaran)
Ketua Basarnas : Halo, selamat pagi, Bu. Saya dari Tim Basarnas
Kabupaten Sukabumi.
Kepala Rumah Sakit : Selamat pagi, Pak. Ada yang bisa saya bantu?
Ketua Basarnas : Izin melaporkan Bu, saya mendapat laporan dari
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran bahwa tadi pagi sekitar pukul 04.00
WIB terjadi kebakaran di Pasar Lettu Bakri dan memakan korban. Untuk
korban sementara ada 8 orang menurut laporan dan masih belum bisa
dipastikan apakah ada penambahan atau tidak karena Tim Basarnas masih
menuju tempat kejadian. Kepala BPBD menugaskan kami menghubungi
Rumah Sakit untuk meluncurkan sejumlah ambulans dan petugas kesehatan
ke tempat kejadian untuk penanganan korban. Kiranya, apakah bisa Bu?
Kepala Rumah Sakit : Baik, bisa Pak. Saya akan menghubungi tim terlebih
dahulu agar bisa segera meluncur ke tempat kejadian.
Ketua Basarnas : Baik, Bu, terima kasih. Mohon segera diluncurkan
ke tempat kejadian.
Kepala Rumah Sakit : Baik, siap Pak kami segera ke tempat kejadian.
Terima kasih juga atas laporannya.
SCENE 8
(Selanjutnya aparat kepolisian datang untuk membantu mengatur lalu lintas
dan menjaga keamanan, TNI membantu menjaga keamanan serta proses
evakuasi, dan tim Basarnas mencari korban di impact area serta memastikan
area aman sehingga tim triage dan PMI dapan masuk ke impact area untuk
menolong korban dan melakukan triage)
(Setelah dipastikan bahwa impact area sudah aman untuk dimasuki, anggota
Basarnas 4 kembali ke collecting area lalu memberitahukan kepada PMI
dan tim triage untuk dapat memasuki impact area).
Anggota Basarnas 4 : Izin melaporkan, bahwa impact area sudah aman dan
dipastikan tidak ada bahan mudah terbakar disekitar area. PMI dan tim triage
dapat memasuki impact area untuk membantu menolong korban dan
melakukan triage pada korban.
(PMI dan Tim triage telah tiba di impact area dan akan membantu melakukan
triage pada korban dengan menggunakan START TRIAGE)
Petugas PMI 2 : Apakah ada korban yang dapat mendengar suara
kami?
Petugas PMI 3 : Jika ada boleh berteriak sekencang kalian supaya
kami tau lokasi kalian ada di mana.
Korban 8 : Tolong pak saya di sini dengan teman saya.
Petugas PMI 4 : Bisa teriak lebih keras lagi agar kami bisa tau
lokasinya?
(Akhirnya PMI, anggota Basarnas dan tim triage menemukan korban 7 dan
8)
(Tidak lama kemudian, tim Basarnas, petugas PMI, dan tim triage
menemukan korban 1, korban 2, korban 4, korban 5, dan korban 6. Tim
Triage pun memulai melakukan triage dengan menggunakan START
TRIAGE)
kaki kiri dengan RR: 35×/menit, CRT>2 detik. Pasien digolongkan dalam
triage merah.
Tim Triage 8 : Pak, apa Bapak bisa dengar saya?
Korban 9 :…
Tim Triage 8 : Korban Tn. I mengalami perdarahan pada
kepala, dada dan ekstremitas bawah +800cc, ujung eksremitas dan bibir
mengalami sianosis. Tidak teraba nadi karotis, pemafasan apnue, diketahui
pasien tidak bernafas setelah dibuka jalan nafas. Korban ini digolongkan
dalam triage hitam.
Tim Triage 9 : Bu, apa ibu bisa dengar saya?
Korban 10 :…
Tim Triage 9 : Ny. U ditemukan dalam kondisi tidak
sadarkan diri. Saat ditemukan korban berada dibawah reruntuhan bangunan
dan tertindih beberapa kayu tepat dibagian kepala dan dada. Terjadi
perdarahan pada mulut korban +200 ce, terdengar suara gargling, rhinorrhea
(+), otorrhea (+), raccoon eyes (+). Saat ditemukan kondisi korban sudah
tidak bemapas, petugas melakukan finger sweap dan setelah dibebaskan
jalan napas, korban masih tetap tidak bernapas. Diketahui mukosa bibir dan
akral mengalami sianosis dengan CRT >2 detik. Korban ini digolongkan
dalam triage hitam.
Dari proses evakuasi korban yang dilakukan oleh Tim Basarnas ditemukan
korban dengan kondisi sebagai berikut:
P1 (Label Merah)
1. Tn. A (Aldi) ditemukan terjebak di toko sembako dengan kondisi tidak
sadarkan diri akibat terlalu banyak mengirup asap, terdengar suara
nafas tambahan snoring dan mengalami open fraktur 1/3 tibia
proksimal dextra dengan perdarahan +100cc. Korban ditemukan
dengan posisi telentang, akral dingin dengan CRT >2 menit, TD :
100/70 mmHg, Nadi : 110x/menit T : 37,9°C, RR : 33x/menit saat
dikaji tampak jejas di klavikula, keluar darah dari hidung dan telinga.
2. Nn. F (Fadil) ditemukan disebelah reruntuhan toko emas. Saat
ditemukan kondisi korban mengalami luka bakar 45% pada ekstremitas
atas, dada sampai perut, wajah, dan kaki sebelah kanan. Terdengar
suara crowing saat korban
P2 (Label Kuning)
4. Nn. B (Bela) ditemukan berada disebelah reruntuhan atap bangunan
pasar. Saat ditemukan kondisi korban merintih kesakitan pada bagian
ekstremitas bawah dan tidak bisa berjalan. Saat pemeriksaan ditemukan
data korban mengalami dislokasi pada bagian pergelangan kaki kanan,
hasil pengkajian ditemukan TTV korban yaitu TD: 100/80mm Hg. RR
27x/menit, HR: 90x/menit, T:37.5°C, CRT<2 detik.
5. Nn. R (Reisya) ditemukan korban sedang merintih kesakitan dengan
close fraktur di humerus dextra dan open fraktur di 1/3 tibia proksimal
dextra dengan perdarahan +50cc. Saat pemeriksaan korban masih bisa
bernafas dengan RR: 29x/menit, nadi : 87x/menit, CRT<2 detik.
6. Ny. D (Dea Destin) sedang hamil trimester 3 ditemukan tak sadarkan
diri. Terdapat close fraktur pada kaki kiri akibat tertindih reruntuhan
bangunan. Saat diperiksa TTV dengan TD : 100/80mmHg, HR :
90x/menit, T: 37,5°C, RR: 20x/menit.
P3 (Label Hijau)
7. Ny. A (Ayu) merintih kesakitan, korban mampu berjalan menghampiri
petugas. Ny. A mengalami luka bakar pada bagian punggung telapak
tangan.
8. An G (Gazy) merintih kesakitan, mengalami cedera ringan pada
antebrachia, korban mampu berjalan dan diketahui TTV normal dengan
TD : 110/70 mmHg, N: 96x/menit, RR : 20x/menit, T: 35,8°C.
(Studio)
Wartawan TV 1 : Kembali di TVThree hari ini. Pada pukul 04.00 WIB,
pada pagi hari ini, dilaporkan telah terjadinya kebakaran
di Pasar Lettu Bakri yang terletak di Kota Sukabumi
Provinsi Jawa Barat.
Wartawan TV 2 : Di Pasar Lettu Bakri sendiri dikabarkan masih dilakukan
pemadaman serta pencarian korban akibat dari
kebakaran ini. Sudah ada rekan kami yang ada di sana
(…) dan (…). Bagaimana kondisi terkini di sana (…)
dan (…)?
(Lapangan)
Wartawan Berita 1 : Ya baik, terima kasih kepada (…) dan juga (…)
kembali bersama saya (…) dan rekan saya (…) dalam
Live Report TVThree. Dan pagi ini saya sudah berada di
kawasan pasar yang mengalami kebakaran yaitu kami
berada di Pasar Lettu Bakri yang terletak di Kota
Sukabumi Provinsi Jawa Barat, adapun akibat terjadinya
kebakaran itu sendiri diakibatkan oleh munculnya
percikan api pada salah satu toko pakaian, sehingga
SCENE 10
(Selanjutnya, para korban dipindahkan ke collecting area dengan
menggunakan tandu. Setelah melakukan triase, tim triage mengkoordinasi
anggota tim kesehatan lain untuk melakukan penanganan segera pada
korban yang termasuk dalam golongan triage merah dilanjutkan dengan
korban dengan status triage warna kuning dan warna hijau. Selanjutnya tim
triage melaporkan temuan jumlah dan kondisi korban kepada Incident
Commander)
SCENE 11
(Kemudian setelah dilakukan stabilisasi di collecting area dan memastikan
bahwa korban siap transport, korban segera ditransport ke rumah sakit tipe
B terdekat dengan memperhatikan prinsip pasien safety)
Kepala BPBD : Halo selamat pagi bu.
Kepala RS Tipe B : Halo bu, selamat pagi.
Kepala BPBD : Ibu di sini saya adalah ibu A, yang bertugas sebagai
kepala BPBD pada kejadian kebakaran di pasar Lettu Bakri di kota
Sukabumi Provinsi Jawa Barat
Kepala RS Tipe B : Oiya baik bu.
Kepala BPBD : Tujuan saya menghubungi ibu adalah saya ingin
melakukan pengiriman korban ke RS ibu karena merupakan rumah sakit
tipe B yang terdekat dari lokasi kejadian kebakaran ini. Jumlah korban yang
akan dikirim berjumlah 3 orang dengan P1 atau triage merah, 3 orang
dengan P2 atau triage kuning, 2 orang dengan P3 atau triage hijau dan 2
orang P0 atau triage hitam untuk dilakukan autopsi. Akan segera kami
mobilisasikan menggunakan 2 ambulans yang sudah tersedia di lapangan.
Kepala RS Tipe B : Baik siap ibu, terima kasih atas informasinya, akan
segera kami terima korban-korban tersebut dan akan melakukan pengobatan
yang terbaik agar korban-korban tersebut dapat pulih kembali dengan
memanfaatkan fasilitas RS kami secara maksimal. Serta untuk korban
meninggal dunia akan kami lakukan autopsi jenazah pada korban-korban
tersebut.
Kepala BPBD : Baik, ditunggu bu untuk data korbannya. Selamat
pagi. Kepala RS Tipe B : Baik, selamat pagi bu, selamat bertugas
kembali.
SCENE 12
(Setelah semua proses penanganan pasien P1, P2, dan P3 selesai sampai
kepada merujuk pasien P1 ke RS terdekat, kemudian korban dengan triage
hitam yang masih berada di pasar akan ditransport oleh tim Basarnas yaitu
anggota Basarnas 5, anggota Basarnas 6, anggota Basarnas 7, dan anggota
Basarnas 8 ke rumah sakit rujukan terdekat untuk segera dilakukan autopsi).
SCENE 13
(Setelah semua korban selesai ditangani, incident commander
mengumpulkan perwakilan dari masing-masing tim dan mengadakan
pertemuan kecil untuk mengonfirmasi ulang temuannya di lapangan
sebelum mengadakan konferensi pers dengan wartawan)
Kepala BPBD : Data yang sudah saya dapatkan saat ini adalah
terjadi bencana kebakaran di Pasar Lettu Bakri yang terletak di Kota
Sukabumi Provinsi Jawa Barat, pada pukul 04.00 WIB dan terdapat 10
orang yang dilaporkan hilang dari laporan kepala desa. Kepala Desa : Iya
pak betul, warga saya melaporkan terdapat total 10 orang yang menjadi
korban dalam insiden tersebut.
Kepala BPBD : Menurut data dari tim Basarnas, PMI, dan tim triage,
ke-10 korban tersebut berhasil ditemukan dengan 3 orang luka berat, 3
orang luka cukup berat, 2 orang luka ringan, dan 2 orang meninggal dunia.
Kabid Damkar : Betul pak, sebagai tambahan lebih lengkap
mengenai kondisi korban berdasarkan START TRIAGE, didapatkan 3
orang korban P1, 3 orang korban P2, 2 orang korban P3, dan 2 orang korban
P0. Apakah benar begini dari tim triage?
Tim Triage 1 : Iya benar sekali pak.
Kepala BPBD : Baik, kemudian berdasarkan data dari pihak rumah sakit,
korban P1, P2 dan P3 masih mendapatkan perawatan sementara untuk
korban P0 sudah berada dikamar jenazah rumah sakit.
Kepala BPBD : Baik, kemudian data dari pihak kepolisian yang
sudah memasuki impact area menyatakan tidak terdapat kemungkinan
terjadi kebakaran, karena untuk area sudah mengeluarkan asap putih dan
sudah dilakukan penyiraman kembali, apakah benar begitu?
Kodim : Betul pak, setelah tim kami lakukan survey dan
pemantauan ke impact area tidak ditemukannya tanda-tanda akan terjadi
kebakaran susulan karena untuk area sudah mengeluarkan asap putih dan
sudah dilakukan penyiraman Kembali
Kepala BPBD : Baik, izin menyimpulkan dan melaporkan semua
data yang didapatkan kepada ibu Gubernur Provinsi Jawa Barat dan bapak
Kabid DAMKAR ya bu, pak. Terjadi bencana kebakaran di di Pasar Lettu
Bakri yang terletak di Kota Sukabumi Provinsi Jawa Barat, pada pukul
04.00 WIB dan terdapat 10 orang yang menjadi korban dalam insiden
kebaran tersebu. Dengan kondisi 3 orang luka berat, 3 orang luka cukup
berat, 2 orang luka ringan, dan 2 orang meninggal dunia. Korban P1, P2, P3,
sudah mendapatkan perawatan dirumah sakit sementara untuk P0 sudah
berada di kamar jenazah.. Kemudian, tidak ditemukannya tanda-tanda akan
terjadi bencana kebakaran susulan karena untuk lokasi sudah mengeluarkan
asap putih dan sudah dilakukan proses penyiraman kembali untuk
pendinginan. Demikian laporan dari saya untuk ibu Gubernur Provinsi Jawa
Barat dan bapak Kabid DAMKAR apakah ada yang ingin disampaikan?
Saya persilahkan.
Kabid DAMKAR : Baik, terimakasih banyak bapak atas usahanya, saya
sangat mengapresiasi karena prosedur penanggulangan bencana yang
dilakukan sudah berjalan lancar dan sesuai dengan rencana mitigasi yang
sudah kita rencanakan sebelumnya. Semoga untuk prosedur evakuasi
bangunan khususnya untuk toko- toko semoga bisa segera dilaksanakan dan
kerugian yang dialami oleh pedagang semoga bisa dibicarakan lagi.
Ibu Gubernur : Benar sekali bapak, saya sangat mengapresiasi kerja
keras dan usaha bapak dalam memimpin penanggulangan bencana ini.
Untuk anggaran dan bantuan dari pemerintah sudah saya anggarkan dan
sesegera mungkin akan kita bagikan kepada para pedagang yang menjadi
korban. Silahkan bapak kepala BPBD selaku incident commander
melanjutkan proses penanggulangan bencana ini hingga selesai.
Kepala BPBD : Baik terimakasih banyak ibu Gubernur dan bapak
kabid DAMKAR, setelah ini kita akan melakukan konferensi pers untuk
menjawab pertanyaan wartawan terkait kasus ini. Dan saya sudah memilih
beberapa nama yang akan ikut bersama saya menghadiri konferensi pers
tersebut adalah saya sendiri selaku incident commander, ibu Gubernur
provinsi Jawa Barat, bapak kabid DAMKAR, dan bapak ketua Basarnas.
Apakah nama-nama yang saya sebutkan tersebut bersedia?
Gubernur, Basarnas, & Kabid DAMKAR : Bersedia pak.
Kepala BPBD : Baik, saya juga mohon bantuannya untuk menjawab
pertanyaan dari para wartawan nanti saat kita melakukan konferensi pers.
Saya cukupkan pertemuan kecil kita pada hari ini. Dan setelah ini nama-nama
yang sudah saya sebutkan tadi bisa langsung mengikuti saya untuk pergi ke
konferensi pers di depan kantor kepala desa. Di mana saat ini sudah banyak
terlihat wartawan yang menunggu di sana.
Lampiran 2. ALUR RUJUKAN (BERDASARKAN PEMAKAIAN
AMBULANS)
AMBULANS 1 AMBULANS 2
Korban 1 (M. Rifky Furwanda) Perawat 1 (Annisa Intan Perawat 11 (Nathasya Nisvia)
Sulistyani)
Korban 2 (Nor Asiah) Perawat 2 (Renni Anggraini) Perawat 12 (Fayza Eka
Zhafirah)
Korban 3 (Fiki Rahmatul Ulya) Perawat 3 (Rosaidi) Perawat 13 (Nur Syifa Laila)
Korban 7 (M. Nabiel Fadillah) Perawat 7 (Syawaliah Fitri) Perawat 17 (Annisa Ulfah
Febrianty)
Korban 8 (Helmalia Syalsa Perawat 8 (Nurlina Syifawati) Perawat 18 (Desy Rahmayani)
Yulina)
Korban 9 (Muhammad Nur Perawat 9 (Miftah Ghani) Perawat 19 (Rizki Zora
Fajri) Mushaffa)
Korban 10 (Noor Amaliyah) Perawat 10 (Nadia Meilanda Perawat 20 (Nauvia
Intriani) Roshalehah)
Petugas PMI 1 (Salmi Tim Triage 1 (Annisa Intan Ketua Basarnas (M. Rifky
Hayatun) Sulistyani) Furwanda)
Petugas PMI 2 (Lesty Intan Tim Triage 2 (Renni Anggota Basarnas 1 (Nor
Pertiwi) Anggraini) Asiah)
Petugas PMI 3 (Basid Noor Tim Triage 3 (Rosaidi) Anggota Basarnas 2 (Fiki
Anugrah) Rahmatul Ulya)
Petugas PMI 4 (Ilma Hudatil Tim Triage 4 (Nor Ariyani) Anggota Basarnas 3 (Betty
Atqiya) Norhidayah)
Petugas PMI 5 (Nur Aliyah Tim Triage 5 (Assyifa Lutfia Anggota Basarnas 4 (Mutiara
Saputri Arif) Puteri) Khadijah)
Petugas PMI 6 (Annisa Rizky Tim Triage 6 (Riska Amalia) Anggota Basarnas 5 (Siti
Saputri) Fatimah)
Petugas Ambulan 1 (Asyifa Tim Triage 7 (Syawaliah Fitri) Anggota Basarnas 6 (Ilma
Raihani) Hudatil Atqiya)
Petugas Ambulan 2 Tim Triage 8 (Nurlina Anggota Basarnas 7 (Helmalia
(Mauliana) Syifawati) Syalsa Yulina)
Tim Triage 9 (Miftah Ghani) Anggota Basarnas 8 (Nur
Aliyah Saputri Arif)
Tim Triage 10 (Nadia
Meilanda Intriani)
Keluarga Korban 1 (Nathasya GubErnur (Rizki Zora
Nisvia) Mushaffa)
Keluarga Korban 2 (Fayza Kepala BPBD (Lesty Intan
Eka Zhafirah) Pertiwi)
Keluarga Korban 3 (Nur Syifa Walikota (Basid Noor
Laila) Anugrah)
Keluarga Korban 4 (Rizka Kapolres (M. Nabiel Fadillah)
Ananda Ungang)
Wartawan TV 1 (Noor Kodim TNI (Muhammad Nur
Amaliyah) Fajri)
Wartawan TV 2 (Hafifah Kepala RS Tipe B (Nauvia
Rahmah Awaliyah) Roshalehah)
Wartawan Berita 1 (Ioladiva Kabid DAMKAR (Annisa
Dayusri) Rizky Saputri)
Wartawan Berita 2 (Annisa Kepala Desa (Salmi Hayatun)
Ulfah Febrianty)
Wartawan Berita 3 (Desy
Rahmayani)
Lampiran 5 : DENAH DAN ALUR EVAKUASI
Berikut denah dan alur evakuasi pada simulasi bencana kebakaran ini.
Lampiran 6 : TABEL TOP KEGIATAN
KETERANGAN
: Hydrant Air
: Fire Station
: Pagar
: Api
DAFTAR PUSTAKA