Anda di halaman 1dari 94

LAPORAN AKHIR

PENYUSUNAN DOKUMEN RENCANA PEMBANGUNAN INDUSTRI KABUPATEN


KABUPATEN LOMBOK TIMUR 2023-2043

Disusun oleh:

Dr. Moh. Taqiuddin, M.Si


Dr. Syamsuhaidi, MS

Tahun 2022

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat hidayahNya jualah sehingga
penyusunan Dokumen Rencana Pembangunan Industri Kabupaten (RPIK) Lombok
Timur Tahun 2023-2043 dapat diselesaikan sesuai dengan rencana.

Dalam kerangka mendorong pembangunan industri daerah agar lebih maju


melalui penguatan struktur industri yang mandiri, sehat, dan berdaya saing
diperlukan perencanaan yang terpadu dan tepat sasaran, maka Undang-Undang
Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian dalam Pasal 11 ayat (1) telah mengatur
bahwa setiap Bupati/Walikota menyusun Rencana Pembangunan Industri
Kabupaten/Kota. Keberadaan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan
Industri Kabupaten Lombok Timur Tahun 2023-2043 menjadi kebutuhan daerah
agar tersedia dasar hukum bagi pembangunan Industri Daerah sesuai dengan
potensi dan kemampuan sumberdaya lokal guna memacu pertumbuhan ekonomi
bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Penyusunan Dokumen RPIK Lombok Timur 2023-2043 ini dapat terlaksana


berkat dukungan dan kerjasama dari berbagai pihak baik langsung maupun tidak
langsung. Oleh karena itu, Tim Penyusun mengucapkan terima kasih sebesar-
besarnya khususnya kepada Pemerintah Daerah Lombok Timur melalui Kepala
Dinas Perindustrian Kabupaten Lombok Timur beserta Para Kepala Bidang, Para
Kepala Seksi, dan seluruh Staf atas segala dukungan yang telah diberikan selama
penyusunan dokumen ini.

Akhirnya, Kami berharap semoga Dokumen RPIK Lombok Timur 2023-2043


dan Draft Rancangan Peraturan Daerah-nya dapat ditindaklanjuti ke dalam proses-
proses legislasi daerah agar bisa diundangkan sehingga Pemerintah Kabupaten
Lombok Timur dapat mengimplementasikan rencana aksi pembangunan daerah di
masa mendatang. Terima Kasih.

Tim Penyusun,

iii
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

KATA PENGANTAR .............................................................................................. iii

DAFTAR ISI ............................................................................................................ iv

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1


A. Latar Belakang ............................................................................... 1
B. Dasar Hukum.................................................................................. 6
C. Sistematika Penulisan ................................................................... 7

BAB II. GAMBARAN KONDISI DAERAH TERKAIT PEMBANGUNAN


INDUSTRI............................................................................................... 11
A. KONDISI DAERAH......................................................................... 11
1. Aspek Geografis ..................................................................... 11
2. Aspek Demografis .................................................................. 14
3. Aspek Infrastruktur ................................................................. 16
4. Aspek Pertumbuhan Ekonomi .............................................. 25
5. Pertumbuhan dan Kontribusi Sektor Industri ..................... 30
6. Unit Usaha Sektor Industri .................................................... 34
7. Nilai Ekspor dan Impor Komoditas Industri ........................ 36
B. SUMBER DAYA INDUSTRI .......................................................... 37
1. Sumberdaya Manusia ............................................................ 37
2. Sumberdaya Alam .................................................................. 38
3. Lembaga Diklat dan Litbang ................................................. 44
C. SARANA DAN PRASARANA ....................................................... 45
D. PEMBERDAYAAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH .......... 47

BAB III. VISI DAN MISI PEMBANGUNAN SERTA TUJUAN DAN SASARAN
PEMBANGUNAN INDUSTRI DAERAH .............................................. 50
A. Visi, Misi, dan Strategi Pembangunan Industri Daerah ............. 50
B. Tujuan Pembangunan Industri Kabupaten Lombok Timur....... 51
C. Sasaran Pembangunan Industri Kabupaten Lombok Timur .... 51
D. Tahapan Pembangunan Industri Kabupaten Lombok Timur
Tahun 2023-2043 ........................................................................... 53

BAB IV. STRATEGI DAN PROGRAM PEMBANGUNAN INDUSTRI


KABUPATEN LOMBOK TIMUR 2023-2043 ...................................... 55
A. Strategi Pembangunan Industri .................................................... 55
B. Program Pembangunan Industri .................................................. 56

BAB V. PENUTUP .............................................................................................. 74

DRAFT RANPERDA RPIK LOMBOK TIMUR 2023-2043


iv
RENCANA PEMBANGUNAN INDUSTRI KABUPATEN LOMBOK TIMUR
TAHUN 2023-2043

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Lombok Timur terletak di ujung timur Pulau Lombok dengan letak
astronomis antara 116°-117° Bujur Timur dan 8°-9° Lintang Selatan dengan luas
wilayah mencapai 2.679,88 Km2 (267.988 hektar). Proprosi luas wilayahnya sekitar
33,88% dari keseluruhan luas Pulau Lombok atau 6,64% dari total luas wilayah
Propinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Luas daratannya mencapai 1.605,55 Km2
(59,91%) dan perairan laut sekitar 1.074,33 Km2 (40,09%). Berdasarkan topografi
wilayah, Kabupaten Lombok Timur terletak pada ketinggian 0-3.726 meter dengan
kemiringan lahan bervariasi mulai dari kelas kemiringan lereng antara 0–2 persen
sampai kelas kemiringan lereng lebih dari 40 persen. Iklim wilayah Kabupaten
Lombok Timur dapat dikategorikan beriklim tropis dengan temperatur berkisar
17,4oC-27,3oC. Dampak pemanasan global yang terjadi beberapa kurun waktu
terakhir menyebabkan perubahan iklim yang berfluktuasi dalam beberapa tahun
terakhir. Selama tahun 2021, curah hujan berkisar antara 3,10 mm-412,30 mm dan
jumlah hari hujan berada pada kisaran 3-23 hari per bulan.
Secara administrasi, Kabupaten Lombok Timur terdiri dari 21 Kecamatan
dan 254 Desa/Kelurahan yaitu 239 Desa, 15 Kelurahan, dan 1.267 Dusun.
Penduduk Lombok Timur pada tahun 2021 (BPS, 2022) berjumlah 1.343.901 jiwa
terdiri dari 669.907 (49,85%) laki-laki dan 673.994 jiwa (50,15%) perempuan. Rata-
rata kepadatan penduduknya mencapai 837 jiwa per Km2 dengan wilayah terpadat
adalah Kecamatan Sakra (2.335 jiwa/Km2) dan terendah di Kecamatan Sambelia
(121 jiwa/Km2). Berdasarkan kategori kelompok umur, jumlah penduduk usia
produktif (15-64 tahun) sebanyak 887.683 jiwa atau 66,1% dari total penduduk
dengan tingkat ketergantungan (dependency ratio) sebesar 51. Dari rasio ini dapat
dijelaskan bahwa setiap 100 penduduk produktif akan menanggung 51 penduduk
tidak produktif. Besarnya persentase penduduk usia produktif ini bisa menjadi
pemacu pertumbuhan ekonomi dan kemakmuran jika mereka mendapatkan

RENCANA PEMBANGUNAN INDUSTRI KABUPATEN LOMBOK TIMUR TAHUN 2023-2043 | 1


lapangan pekerjaan. Sebaliknya, keberadaan mereka akan menimbulkan
permasalahan sosial ekonomi jika terjadi pengangguran.
Tabel 1.
Penduduk, Persentase, dan Tingkat Kepadatan Penduduk
Menurut Kecamatan Tahun 2021

Jumlah Kepadatan
No Kecamatan %
Penduduk (jiwa/Km2)
1. Keruak 58.518 4,35 1.639
2. Jerowaru 62.276 4,63 391
3. Sakra 64.982 4,84 2.335
4. Sakra Barat 59.003 4,39 1.764
5. Sakra Timur 52.744 3,92 1.331
6. Terara 76.958 5,73 1.906
7. Montong Gading 49.488 3,68 1.099
8. Sikur 80.136 5,96 1.242
9. Masbagik 109.412 8,14 3.251
10. Pringgasela 63.999 4,76 826
11. Sukamulia 36.885 2,74 2.385
12. Suralaga 65.592 4,88 2.074
13. Selong 93.766 6,98 3.171
14. Labuhan Haji 65.400 4,87 1.394
15. Pringgabaya 112.373 8,36 1.032
16. Suela 46.061 3,43 369
17. Aikmel 71.108 5,29 993
18. Wanasaba 69.264 5,15 1.089
19. Sembalun 23.900 1,78 128
20. Lenek 44.133 3,28 809
21. Sambelia 37.903 2,82 121
Sumber: Lombok Timur Dalam Angka (BPS, 2022)

Gambar 1.
Jumlah Penduduk Lombok Timur Tahun 2021
(Menurut Kecamatan)
109.412
112.373
93.766
80.136
76.958
71.108
69.264
65.592
65.400
64.982
63.999
62.276
59.003
58.518
52.744
49.488
46.061
44.133
37.903
36.885
23.900

Sumber: Lombok Timur Dalam Angka (BPS, 2022)

RENCANA PEMBANGUNAN INDUSTRI KABUPATEN LOMBOK TIMUR TAHUN 2023-2043 | 2


Gambar 2.
Piramida Penduduk Lombok Timur Tahun 2021
Berdasarkan Kategori Usia
Perempuan Laki-Laki

75+
70-74
65-69
60-64
55-59
50-54
45-49
40-44
35-39
30-34
25-29
20-24
15-19
10-14
5-9
0-4

Sumber: Lombok Timur Dalam Angka (BPS, 2022)

Jumlah angkatan kerja di tahun 2021 sebesar 628.396 orang, terdiri dari
angkatan kerja laki-laki berjumlah 342.804 orang dan perempuan sebesar 285.592
orang. Angka pengangguran di Kabupaten Lombok Timur tahun 2021 sebesar
2,79 persen atau menurun 1,38 persen dari tahun 2020 mencapai 4,17 persen.
Jika didasarkan pada jenis kelamin, angka pengangguran perempuan tercatat 18,4
persen atau jauh lebih kecil dibanding angka pengangguran laki-laki sebesar 81,6
persen. Berdasarkan tingkat pendidikan, pekerja di kabupaten Lombok Timur yang
berusia 15 tahun ke atas memiliki tingkat pendidikan paling tinggi tamat SD
sederajat sebesar 48,64 persen. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat pendidikan
pekerja di Kabupaten Lombok Timur relatif masih rendah. Dari aspek
kesejahteraan lainnya, kemiskinan masih menjadi permasalahan sosial di Lombok
Timur. Jumlah penduduk miskin Lombok Timur Tahun 2021 mencapai 190.840
orang, sedangkan pada Tahun 2020 sebesar 183.840 orang atau naik sekitar 7.000
orang. Sementara, persentase penduduk miskin Tahun 2021 mengalami kenaikan
sebesar 0,14 persen poin, dari 15,24 persen pada Tahun 2020 menjadi 15,38
persen Tahun 2021.

RENCANA PEMBANGUNAN INDUSTRI KABUPATEN LOMBOK TIMUR TAHUN 2023-2043 | 3


Selama periode 2018-2020, analisis terhadap data BPS (2022)
menunjukkan bahwa rata-rata pertumbuhan ekonomi Kabupaten Lombok Timur
sebesar 1,57 persen dengan kecenderungan fluktuatif. Angka pertumbuhan
tersebut masih berada di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi Propinsi Nusa
Tenggara Barat pada periode yang sama yakni 0,34 persen. Berdasarkan tipologi
klassen sebagaimana dalam Erawati dan Yasa (2012), pola pertumbuhan ekonomi
Lombok Timur berada tipe “daerah dengan tingkat perkembangan cepat”
(Kuadran III) karena memiliki laju pertumbuhan ekonomi tinggi tapi
pendapatan per kapitanya masih rendah. Diketahui, rata-rata PDRB per Kapita
Lombok Timur ADHB 2018-2020 sebesar Rp. 11.094.021 atau lebih kecil dari
PDRB ADHB NTB 2018-2020 mencapai angka RP. 17.918.451.
Merujuk pada hasil analisis menggunakan tipologi Klassen di atas, pola
pertumbuhan ekonomi Lombok Timur dengan tipe III dimungkinkan terjadi karena
basis pertumbuhan ekonomi daerah telah bergeser dari sektor-sektor primer ke
sektor-sektor sekunder (sektor industri; listrik, gas dan air bersih; serta sektor
bangunan) dan sektor-sektor tersier (sektor perdagangan, hotel, dan restoran;
sektor pengangkutan dan komunikasi; sektor lembaga keuangan; usaha
persewaan dan jasa perusahaan; serta sektor jasa-jasa). Dalam struktur
perekonomian Lombok Timur berdasarkan PDRB ADHK selama 2018-2021
memperlihatkan bahwa terdapat 5 (lima) lapangan usaha dengan rata-rata
pertumbuhan relatif cukup tinggi yakni: pengadaan listrik dan gas (8,69 persen);
informasi dan komunikasi (7,41 persen); pertambangan dan penggalian (5,14
persen); pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah, dan daur ulang (4,89
persen); jasa keuangan dan asuransi (4,76 persen).
Jika merujuk pada Dokumen RPJMD Lombok Timur 2018-2023, lambannya
pertumbuhan ekonomi daerah disebabkan oleh salah satu di antaranya adalah
belum terbinanya ekonomi kerakyatan dan ekonomi kreatif berbasis potensi lokal
sehingga berkontribusi pada rendahnya daya saing daerah (analisis permasalahan
ke-3). Oleh karena itu, Pemerintah Daerah Lombok Timur telah menetapkan misi
ke-tiga pembangunan untuk periode 2018-2023 adalah “menumbuh-kembangkan
perekonomian masyarakat yang bertumpu pada pengembangan potensi lokal
melalui sinergi fungsi-fungsi pertanian, peternakan, perdagangan, perikanan,

RENCANA PEMBANGUNAN INDUSTRI KABUPATEN LOMBOK TIMUR TAHUN 2023-2043 | 4


kelautan, pariwisata, dan sumberdaya lainnya”. Sektor industri menjadi salah satu
tumpuan untuk mencapai misi tersebut guna meningkatkan laju pertumbuhan
ekonomi daerah di masa mendatang.
Pasca mengalami kontraksi pertumbuhan hingga mencapai minus 3,49
persen di tahun 2020 akibat Pandemi Covid-19, laju pertumbuhan sektor Industri
dalam struktur perekonomi daerah (PDRB) mulai menunjukkan peningkatan di
tahun 2021 yakni 3,05 persen. Dalam kurun waktu 2019-2021, lapangan usaha
sektor industri pengolahan memiliki rata-rata nilai LQ > 1 atau termasuk sektor
basis dan sumber pertumbuhan ekonomi. Namun demikian, rata-rata laju
pertumbuhan lapangan usaha industri kurun waktu 2019-2021 mencapai angka
0,73 persen atau tergolong masih sangat lamban. Artinya, kinerja pembangunan
sektor perindustrian daerah Lombok Timur belum maksimal untuk memacu
pertumbuhan ekonomi daerah. Pada tahun 2019, laju pertumbuhan sektor industri
sebesar 2,71 persen pada tahun 2019 dan turun drastis hingga -3,49 persen di
tahun 2020 akibat Pandemi Covid-19 serta meningkat kembali hingga 3,05 persen
tahun 2021.
Secara umum, permasalahan pembangunan perindustrian di wilayah
Propinsi Nusa Tenggara Barat termasuk Lombok Timur adalah mayoritas usaha
industri yang ada merupakan aktivitas penciptaan nilai tambah komoditas produksi
berbasis usaha rumah tangga. Kegiatan utamanya adalah pengolahan hasil-hasil
pertanian berupa industri makanan dan minuman sebesar 51 persen; serta
pengolahan/pengeringan tembakau sekitar 26 persen. Dengan kata lain,
lambannya laju pertumbuhan lapangan usaha industri dalam struktur PDRB ADHK
Lombok Timur dalam tiga tahun terakhir dimungkinkan karena aktivitas
pengolahan hasil-hasil produksi pertanian kurang optimal. Di sisi lain, rendahnya
produktivitas usaha industri juga berkaitan erat dengan karakteristik industri rumah
tangga yakni: kepemilikan modal dan aset kerja masih terbatas; minimnya
pengalaman manajerial dalam mengelola usaha; skala ekonomi masih kecil;
jangkauan pemasaran umumnya untuk memenuhi kebutuhan lokal; minim inovasi
dan kreasi dalam hal peningkatan nilai tambah produk; kapasitas produksi masih
kecil; keberlangsungan usaha ditentukan oleh ketersediaan bahan baku lokal;

RENCANA PEMBANGUNAN INDUSTRI KABUPATEN LOMBOK TIMUR TAHUN 2023-2043 | 5


Dokumen RPJMD Kabupaten Lombok Timur 2018-2023 mengidentifikasi
sejumlah permasalahan pokok dalam urusan perindustrian yang berkontribusi
terhadap pertumbuhan ekonomi daerah, adalah: a) belum terwujudnya kawasan
industri sebagaimana arahan dalam kebijakan tata ruang daerah; sentra-sentra
usaha industri rumah masih tersebar di seluruh kecamatan yang ada sebagaimana
penjelasan pada bagian sebelumnya; b) pemanfaatan teknologi dalam proses
produksi relatif masih rendah karena berbagai keterbatasan yang dimiliki oleh unit
usaha atau sentra industri. Kondisi ini berimplikasi pada jangkauan pemasaran
berorientasi ekspor (antar negara) serta masih terbatas pada konsumen dan pasar
antar pulau atau bahkan lokal; c) belum terbangunnya sinergitas yang baik dengan
dunia industri dan dunia usaha dalam rangka permintaan atau penawaran tenaga
kerja terampil.
Dalam kerangka mendorong pembangunan industri daerah agar lebih maju
melalui penguatan struktur industri yang mandiri, sehat, dan berdaya saing
diperlukan perencanaan yang terpadu dan tepat sasaran, Undang-Undang Nomor
3 Tahun 2014 tentang Perindustrian dalam Pasal 11 ayat (1) telah mengatur bahwa
setiap Bupati/Walikota menyusun Rencana Pembangunan Industri Kabupaten/Kota.
Oleh karena itu, keberadaan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan
Industri Kabupaten Lombok Timur Tahun 2023-2043 sebagai dasar hukum bagi
pembangunan Industri Daerah sesuai dengan potensi dan kemampuan
sumberdaya lokal guna memacu pertumbuhan ekonomi bagi peningkatan
kesejahteraan masyarakat.

B. DASAR HUKUM
Dasar hukum Rencana Pembangunan Industri Kabupaten Lombok Timur
Tahun 2023-2043, adalah:
1. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang PerIndustrian (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 4, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5492);
2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah

RENCANA PEMBANGUNAN INDUSTRI KABUPATEN LOMBOK TIMUR TAHUN 2023-2043 | 6


diubah beberapa kali terakhir dengan UndangUndang Nomor 9 Tahun 2015
tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5679);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2015 tentang Rencana Induk
Pembangunan Industri Nasional Tahun 2015-2035 (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 46, Tambahan Lembaran Negara
Repubik Indonesia Nomor 5671).

C. SISTEMATIKA PENULISAN
Sistematika penyusunan Rencana Pembangunan Industri Kabupaten
Lombok Timur Tahun 2023-2043 mengacu pada Peraturan Menteri Perindustrian
Nomor 110/M-IND/PER/12/2015 tentang Pedoman Penyusunan Rencana
Pembangunan Industri Provinsi dan Rencana Pembangunan Industri
Kabupaten/Kota, sebagai berikut:

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menguraikan secara kualitatif mengenai aspek geografi, demografi,
ekonomi, industri, potensi dan permasalahan utama pembangunan industri
dan pentingnya rencana pembangunan industri Kabupaten Lombok Timur.
B. Dasar hukum
1. Pasal 10 ayat (1) Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang
Perindustrian;
2. Pasal 24 ayat (1) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah.
C. Sistematika Penulisan,
Mencakup: Bab I Pendahuluan; Bab II Gambaran Umum Kondisi Daerah
terkait Pembangunan Industri; Bab III Visi dan Misi Pembangunan Daerah,
serta Tujuan dan Sasaran Pembangunan Industri Daerah; Bab IV Strategi
dan Program Pembangunan Industri Kabupaten Lombok Timur; dan Bab V
Penutup.

RENCANA PEMBANGUNAN INDUSTRI KABUPATEN LOMBOK TIMUR TAHUN 2023-2043 | 7


II. GAMBARAN KONDISI DAERAH TERKAIT PEMBANGUNAN INDUSTRI
A. Kondisi Daerah
Menguraikan secara kuantitatif aspek geografi, aspek demografi, serta
aspek infrastruktur seperti jalan, pelabuhan bandar udara, air, dan listrik,
aspek pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan dan kontribusi sektor industri,
kontribusi masing-masing sektor industri, jumlah unit usaha setiap sektor
industri, ekspor, dan impor produk industri (minimum tiga tahun terakhir)
B. Sumber Daya Industri
Menguraikan sumber daya manusia sektor industri, sumberdaya alam
sebagai bahan baku dan energi, uraian tentang lembaga diklat dan litbang
serta pembiayaan industri;
C. Sarana dan prasarana
Menguraikan pengelolaan lingkungan, lahan industri berupa Kawasan
Industri dan/atau kawasan peruntukan Industri, fasilitas jaringan energi dan
kelistrikan, fasilitas jaringan telekomunikasi, fasilitas jaringan sumber daya
air, fasilitas sanitasi, fasilitas jaringan transportasi dan infrastruktur
penunjang seperti lembaga uji, kawasan berikat, kawasan pergudangan.
D. Pemberdayaan Industri Kecil dan Menengah
Menguraikan sentra IKM, unit pelayanan teknis (UPT), jumlah tenaga
penyuluh lapangan (TPL), konsultan IKM, dan pusat-pusat promosi
pengembangan IKM

III. VISI DAN MISI PEMBANGUNAN DAERAH, SERTA TUJUAN DAN SASARAN
PEMBANGUNAN INDUSTRI
A. Visi dan Misi Pembangunan Daerah
B. Tujuan Pembangunan Industri Kabupaten Lombok Timur
C. Sasaran Pembangunan Industri Kabupaten Lombok Timur 2022-2041
Meliputi pertumbuhan sektor Industri, kontribusi sektor industri nonmigas
terhadap PDRB, nilai ekspor produk industri, jumlah tenaga kerja di sektor
industri, nilai investasi di sektor industri.

RENCANA PEMBANGUNAN INDUSTRI KABUPATEN LOMBOK TIMUR TAHUN 2023-2043 | 8


IV. STRATEGI DAN PROGRAM PEMBANGUNAN INDUSTRI KABUPATEN
LOMBOK TIMUR
A. Strategi Pembangunan Industri
Pernyatan yang mengintegrasikan pendekatan dan langkah-langkah untuk
mencapai tujuan dan sasaran pembangunan industri melalui program-
program indikatif.

B. Program Pembangunan Industri, berisikan:


1. Penetapan, Sasaran dan Program Pengembangan Industri Unggulan
Kabupaten Lombok Timur.
Penentuan industri unggulan Kabupaten Lombok Timur berdasarkan
pendekatan kompetensi inti industri daerah dan mengacu kepada
industri prioritas nasional, serta sasaran dan program pengembangan
industri unggulan kabupaten.
2. Pengembangan Perwilayah Industri
Program-program terkait dengan pengembangan Wilayah Pusat
Pertumbuhan Industri, Kawasan Peruntukan Industri, Kawasan Industri,
dan Sentra Industri Kecil dan Industri Menengah.
3. Pembangunan Sumber Daya Industri
Program-program terkait dengan pengembangan sumber daya
manusia industri, pemanfaatan sumber daya alam untuk industri,
pengembangan inovasi dan kreativitas industri, serta dukungan
pembiayaan industri
4. Pembangunan Sarana dan Prasarana Industri
Program-program yang terkait pengembangan pengelolaan
lingkungan, lahan Industri berupa Kawasan Industri dan/atau kawasan
peruntukan Industri, fasilitas jaringan energi dan kelistrikan, fasilitas
jaringan telekomunikasi, fasilitas jaringan sumber daya air, fasilitas
sanitasi, fasilitas jaringan transportasi, sistem informasi industri, serta
infrastruktur penunjang standardisasi industri.

RENCANA PEMBANGUNAN INDUSTRI KABUPATEN LOMBOK TIMUR TAHUN 2023-2043 | 9


5. Pemberdayaan Industri
Program-program yang terkait pengembangan IKM mencakup
perumusan kebijakan dan pengembangan kelembagaan, penumbuhan
wirausaha baru dan pemberian fasilitas bagi IKM.

V. PENUTUP
Menguraikan ringkasan keterkaitan Bab I s/d Bab IV dan harapan-harapan
dalam mensukseskan implementasi Rencana Pembangunan Industri
Kabupaten Lombok Timur 2023-2043.

RENCANA PEMBANGUNAN INDUSTRI KABUPATEN LOMBOK TIMUR TAHUN 2023-2043 | 10


BAB II
GAMBARAN KONDISI DAERAH TERKAIT PEMBANGUNAN INDUSTRI

A. KONDISI DAERAH
1. Aspek Geografis
1.1. Luas dan Batas Wilayah Administrasi
Lombok Timur merupakan Kabupaten yang memiliki luas 33,88% dari luas
keseluruhan pulau Lombok atau 7,97 persen dari luas daratan Provinsi Nusa
Tenggara Barat dan terletak paling ujung timur pulau Lombok dengan luas
wilayah Kabupaten Lombok Timur mencapai 2.679,88 Km2 yang terdiri dari
daratan dengan luas 1.605,55 Km2 (59,91%) sedangkan luas perairan laut
mencapai 1.074,33 Km2 (40,09%), dengan batas wilayah administrasi sebagai
berikut:
Sebelah Utara : Laut Jawa
Sebelah Timur : Selat Alas
Sebelah Selatan : Samudera Indonesia
Sebelah Barat : Kabupaten Lombok Utara dan Lombok Tengah
Kabupaten Lombok Timur terdiri dari 21 kecamatan dan 254 Desa/
Kelurahan yaitu 239 Desa dan 15 Kelurahan, 1.267 Dusun. Penambahan wilayah
administrasi di Kabupaten Lombok Timur kembali terjadi pada tahun 2018, dimana
dari sebelumnya kecamatan berjumlah 20 menjadi 21 dengan adanya Kecamatan
Lenek yang merupakan pecahan Kecamatan Aikmel pada tahun 2018. Sementara
itu, jumlah desa/kelurahan tidak mengalami perubahan, yaitu sebanyak 254
desa/kelurahan dengan rincian 239 desa dan 15 kelurahan. Jumlah Desa/
Kelurahan yang ada di Kabupaten Lombok Timur dapat dilihat pada tabel 2 berikut:
Tabel 2.
Luas Wilayah dan Jumlah Desa/Kelurahan Masing-Masing Kecamatan
di Kabupaten Lombok Timur 2022

Luas Wilayah Jumlah Desa/


No Kecamatan %
(Km2) Kelurahan
1. Keruak 40,49 15 2,52
2. Jerowaru 142,78 15 8,89
3. Sakra 25,09 12 1,56
4. Sakra Barat 32,30 18 2,01

RENCANA PEMBANGUNAN INDUSTRI KABUPATEN LOMBOK TIMUR TAHUN 2023-2043 | 11


Luas Wilayah Jumlah Desa/
No Kecamatan %
(Km2) Kelurahan
5. Sakra Timur 37,04 10 2,31
6. Terara 41,41 16 2,58
7. Montong Gading 25,66 8 1,60
8. Sikur 78,27 14 4,87
9. Masbagik 33,17 10 2,07
10. Pringgasela 134,26 10 8,36
11. Sukamulia 14,49 9 0,49
12. Suralaga 27,02 15 1,68
13. Selong 31,68 12 1,97
14. Labuhan Haji 49,57 12 3,09
15. Pringgabaya 136,20 15 8,48
16. Suela 115,01 8 7,16
17. Aikmel 81,09 14 5,05
18. Lenek 41,83 10 2,61
19. Wanasaba 55,89 14 3,48
20. Sembalun 217,08 6 13,52
21. Sambelia 245,22 11 15,27
Jumlah 1.605,55 254 100,00
Sumber: Lombok Timur Dalam Angka (2022)

1.2. Letak dan Kondisi Geografis


Ibukota Kabupaten Lombok Timur adalah Selong yang berjarak 50 Km
dari Kota Provinsi NTB, secara geografis terletak pada posisi
astronomis antara 116˚-117˚ Bujur Timur dan 8˚-9˚ Lintang Selatan dan dilihat dari
letak geografisnya Kabupaten Lombok Timur pada tahun 2014 memiliki luas
daratan yang digunakan sebagai lahan persawahan seluas 47,312 Ha (29,47%)
dengan luas lahan kering 113,243 Ha (70,53 %). Kabupaten Lombok Timur
terdapat 35 gili yang tediri dari 5 gili yang berpenghuni dan 30 gili tidak
berpenghuni. Di antara pulau kecil tersebut sudah dijadikan sebagai obyek wisata,
diantaranya Gili Sunut, Gili Sulat, Gili Bidara, Gili Kondo dan Gili Lampu.

1.3. Topografi
Berdasarkan topografi wilayah, Kabupaten Lombok Timur terletak pada
ketinggian 0-3.726 meter di atas permukaan laut dengan kemiringan hamparan
dari utara ke selatan. Kemiringan lahan bervariasi mulai dari kelas kemiringan
lereng antara 0–2 persen sampai kelas kemiringan lereng lebih dari 40 persen.

RENCANA PEMBANGUNAN INDUSTRI KABUPATEN LOMBOK TIMUR TAHUN 2023-2043 | 12


Kemiringan lereng antara 0–2 persen mencakup daerah daerah di sepanjang
pantai yang terbentang mulai dari bagian utara ke arah timur hingga ke bagian
selatan, sedangkan kemiringan lereng lebih dari 40 persen mencakup Pegunungan
Rinjani yang terletak di bagian utara. Untuk lebih jelasnya, Topografi Kabupaten
Lombok Timur dapat dilihat pada Tabel 3 di bawah:
Tabel 3.
Topografi Wilayah Kabupaten Lombok Timur Tahun 2022

Kemiringan Lahan Luas/Area(Km2) Persentase terhadap luas


Kabupaten (%)
(1) (2) (3)

0–2% 257,60 16,04


2 – 15 % 967,63 60,27
15 – 40 % 242,22 15,09
> 40 % 138,10 8,60

Jumlah/Total 1.605,55 100,00

1.4. Klimatologi
Secara umum iklim di wilayah Kabupaten Lombok Timur dapat
dikategorikan beriklim tropis dengan temperatur berkisar 20°C-33°C. Dampak
pemanasan global yang terjadi beberapa kurun waktu terakhir menyebabkan
perubahan iklim yang berfluktuasi dalam beberapa tahun terakhir. Selama
tahun 2015 curah hujan rata-rata per bulan di sekitar Lombok Timur berkisar 97
mm dan rata-rata hari hujan per bulan adalah 8.5 hari hujan setiap bulannya. Iklim
Kabupaten Lombok Timur dapat dilihat pada Tabel 4 berikut:
Tabel 4.
Rata-rata jumlah hari hujan dan curah hujan setiap bulan
Kabupaten Lombok Timur Tahun 2022
Bulan Jumlah Hari Hujan Curah Hujan (mm)
Januari 23,00 412,30
Februari 22,00 302,20
Maret 16,00 221,90
April 7,00 36,10
36,10 3,00 29,20
Juni 8,00 189,40
Juli 3,00 3,10
Agustus 7,00 26,60
September 5,00 70,30

RENCANA PEMBANGUNAN INDUSTRI KABUPATEN LOMBOK TIMUR TAHUN 2023-2043 | 13


Bulan Jumlah Hari Hujan Curah Hujan (mm)
Oktober 10,00 132,70
November 15,00 317,00
Desember 17,00 208,20

2. Aspek Demografis
Perkembangan penduduk di Kabupaten Lombok Timur terus mengalami
pertumbuhan dari tahun ke tahun. Penduduk merupakan sumber daya
pembangunan yang sangat penting. Oleh karena itu perkembangan kondisi
penduduk juga merupakan indikator yang wajib menjadi perhatian dalam
perencanaan pembangunan. Dari data hasil proyeksi penduduk Lombok Timur
pada tahun 2010 mencapai 1.109.253 jiwa dan diperkirakan mencapai 1.192.110
jiwa pada tahun 2018 tumbuh sebesar 0,75 persen dari tahun sebelumnya.
Kecamatan dengan jumlah penduduk terbanyak berturut-turut yaitu Kecamatan
Masbagik Aikmel dan Pringgabaya. Gabungan penduduk tiga kecamatan ini
hampir setara dengan seperempat total penduduk Lombok Timur. Sedangkan
kecamatan yang memiliki jumlah penduduk terkecil berturut-turut yaitu Kecamatan
Sembalun Sambelia dan Sukamulia). Untuk lebih jelasnya proyeksi penduduk dari
tahun 2010 s/d 2020 dapat dilihat pada Tabel 5 berikut:
Tabel 5.
Proyeksi Jumlah Penduduk Kabupaten Lombok Timur
Tahun 2010-2021

Penduduk (Jiwa)
Tahun Pertumbuhan
Laki-Laki Perempuan Total
2010 515.872 593.381 1.109.253 -
2011 521.278 599.472 1.120.750 1,04
2012 526.891 605.322 1.132.213 1,02
2013 532.159 611.114 1.143.273 0,98
2014 537.152 616.621 1.153.773 0,92
2015 542.012 622.006 1.164.018 0,89
2016 546.569 527.212 1.173.781 0,84
2017 550.958 632.246 1.183.204 0,80
2018 555.241 636,869 1.192.110 0,75
2019 559.334 641.278 1.200.612 0,71
2020 563.082 645.512 1.208.594 0,66
2021 669.907 673.994 1.343.901 1,88

RENCANA PEMBANGUNAN INDUSTRI KABUPATEN LOMBOK TIMUR TAHUN 2023-2043 | 14


Dari data proyeksi jumlah penduduk di atas dan berdasarkan sensus
penduduk 2020 september, jumlah penduduk di kabupaten Lombok timur pada
tahun 2021 sebesar 1.343.901 jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk per tahun
2010-2021 sebesar 1,88%. Ratio jenis kelamin sebesar 99 dan kepadatan
penduduk sebesar 825 penduduk per Km2 sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 6
berikut ini:

Tabel 6.
Jumlah Penduduk dan Laju Pertumbuhan Penduduk
Kabupaten Lombok Timur Tahun 2020-2022
Laju Pertumbuhan
Penduduk
Kecamatan Per Tahun
2020 2021 2010-2020 2020-2021
1. Keruak 57 705 58 518 1,82 1,88
2. Jerowaru 61 411 62 276 1,40 1,88
3. Sakra 64 080 64 982 1,90 1,88
4. Sakra Barat 58 184 59 003 2,12 1,88
5. Sakra Timur 52 012 52 744 2,35 1,88
6. Terara 75 889 76 958 1,44 1,88
7. Montong Gading 48 801 49 488 1,80 1,88
8. Sikur 79 023 80 136 1,53 1,88
9. Masbagik 107 893 109 412 1,34 1,88
10. Pringgasela 63 110 63 999 2,27 1,88
11. Sukamulia 36 373 36 885 1,76 1,88
12. Suralaga 64 681 65 592 2,15 1,88
13. Selong 92 464 93 766 1,09 1,88
14. Labuhan Haji 64 492 65 400 1,91 1,88
15. Pringgabaya 110 813 112 373 1,97 1,88
16. Suela 45 421 46 061 1,89 1,88
17. Aikmel 70 121 71 108 1,21 1,88
18. Wanasaba 68 302 69 264 1,37 1,88
19. Sembalun 23 568 23 900 2,22 1,88
20. Lenek 43 520 44 133 3,36 1,88
21. Sambelia 37 377 37 903 2,34 1,88
Lombok Timur 1 325 240 1 343 901 1,77 1,88

Tabel. 7.
Presentase Penduduk dan Kepadatan Penduduk per Km2
Kabupaten Lombok Timur
Persentase Penduduk Kepadatan Penduduk per Km2
Kecamatan
2020 2021 2020 2021
1. Keruak 4,35 4,35 1 616 1 639
2. Jerowaru 4,63 4,63 386 391
3. Sakra 4,84 4,84 2 303 2 335
4. Sakra Barat 4,39 4,39 1 740 1 764

RENCANA PEMBANGUNAN INDUSTRI KABUPATEN LOMBOK TIMUR TAHUN 2023-2043 | 15


Persentase Penduduk Kepadatan Penduduk per Km2
Kecamatan
2020 2021 2020 2021
5. Sakra Timur 3,92 3,92 1 313 1 331
6. Terara 5,73 5,73 1 880 1 906
7. Montong Gading 3,68 3,68 1 084 1 099
8. Sikur 5,96 5,96 1 225 1 242
9. Masbagik 8,14 8,14 3 206 3 251
10. Pringgasela 4,76 4,76 815 826
11. Sukamulia 2,74 2,74 2 352 2 385
12. Suralaga 4,88 4,88 2 045 2 074
13. Selong 6,98 6,98 3 127 3 171
14. Labuhan Haji 4,87 4,87 1 375 1 394
15. Pringgabaya 8,36 8,36 1 018 1 032
16. Suela 3,43 3,43 364 369
17. Aikmel 5,29 5,29 979 993
18. Wanasaba 5,15 5,15 1 074 1 089
19. Sembalun 1,78 1,78 126 128
20. Lenek 3,28 3,28 798 809
21. Sambelia 2,82 2,82 119 121
Lombok Timur 100,00 100,00 825 837

3. Aspek Infrastruktur
3.1. Jalan
Jalan merupakan salah satu jenis infrastruktur yang menyentuh seluruh
lapisan masyarakat dan merupakan urat nadi perkembangan perekonomian di
suatu wilayah sehingga keberadaannya memegang peranan sangat strategis
dalam pembangunan suatu daerah. Sesuai dengan kewenangannya, penanganan
jalan di Kabupaten Lombok Timur dibagi menjadi: Jalan Negara; Jalan Provinsi;
Jalan Kabupaten; dan Jalan Desa.
Berdasarkan Keputusan Bupati Lombok Timur Nomor 188.45/484/PU/2017
tanggal 4 September 2017 tentang Penetapan Status Ruas Jalan Kabupaten
Lombok Timur, telah dilakukan revisi terhadap status ruas jalan kabupaten
sebagaimana yang telah ditetapkan menurut Surat Keputusan Keputusan Bupati
Lombok Timur Nomor 188.45/DPU/46/2012 tanggal 22 Juni 2012. Perubahan
tersebut menyebabkan beberapa ruas jalan pada beberapa daerah kecamatan
mengalami perubahan baik status maupun perubahan nama ruas dan panjang
penanganan. Dengan telah ditetapkannya Keputusan terebut maka panjang total
jalan Kabupaten adalah sepanjang 1.018,835 Km dengan jumlah ruas sebanyak
365 ruas yang tersebar di 21 Kecamatan dengan perincian sebagai berikut:

RENCANA PEMBANGUNAN INDUSTRI KABUPATEN LOMBOK TIMUR TAHUN 2023-2043 | 16


 Kecamatan Selong jumlah ruas 51 ruas dengan total panjang 66,983 Km;
 Kecamatan Labuhan Haji jumlah ruas 30 ruas dengan total panjang 62,903 Km;
 Kecamatan Sukamulia jumlah ruas 14 ruas dengan total panjang 32,981 Km;
 Kecamatan Suralaga jumlah ruas 14 ruas dengan total panjang 30,356 Km;
 Kecamatan Masbagik jumlah ruas 30 ruas dengan total panjang 67,300 Km;
 Kecamatan Pringgasela jumlah ruas 12 ruas dengan total panjang 43,107 Km;
 Kecamatan Sikur jumlah ruas 21 ruas dengan total panjang 66,226 Km;
 Kecamatan Mt. Gading jumlah ruas 11 ruas dengan total panjang 39,070 Km;
 Kecamatan Sakra jumlah ruas 19 ruas dengan total panjang 53,714 Km;
 Kecamatan Sakra Barat jumlah ruas 16 ruas dengan total panjang 48,425 Km;
 Kecamatan Sakra Timur jumlah ruas 18 ruas dengan total panjang 48,712 Km;
 Kecamatan Terara jumlah ruas 14 ruas dengan total panjang 42,026 Km;
 Kecamatan Keruak jumlah ruas 11 ruas dengan total panjang 33,089 Km;
 Kecamatan Jerowaru jumlah ruas 24 ruas dengan total panjang 104,708 Km;
 Kecamatan Aikmel dan Kecamatan Lenek jumlah ruas 20 ruas dengan total
panjang 78,898 Km;
 Kecamatan Wanasaba jumlah ruas 18 ruas dengan total panjang 53,935 Km;
 Kecamatan Pringgabaya jumlah ruas 23 ruas dengan total panjang 65,655 Km;
 Kecamatan Suela jumlah ruas 8 ruas dengan total panjang 39,833 Km;
 Kecamatan Sambalia jumlah ruas 6 ruas dengan total panjang 23,155 Km;
 Kecamatan Sembalun jumlah ruas 5 ruas dengan total panjang 17,756 Km
Dari sisi kemantapan jalan, adapun kriteria permukaan jalan Kabupaten
Lombok Timur sepanjang 1.018,835 Km tersebut sebagai berikut:
 Permukaan jalan aspal adalah 85,08 %;
 Permukaan jalan kerikil sebesar 9,61 %;
 Permukaan jalan beton sebesar 0,87 %; dan
 Permukaan jalan tanah sebesar 4,44 %

RENCANA PEMBANGUNAN INDUSTRI KABUPATEN LOMBOK TIMUR TAHUN 2023-2043 | 17


Tabel. 8.
Status dan Kondisi Jalan di Kabupaten Lombok Timur
Panjang Keterangan
No Uraian
(Km) (%)
1 Jenis Permukaan (Kabupaten) 1,018.83
1. Aspal 872.14 85.60
2. Beton 7.44 0.73
3. Kerikil 93.41 9.17
4. Tanah 45.85 4.50
2 Kondisi Jalan (Kabupaten) 1,018.83
1. Baik 398.62 39.13
2. Sedang 137.51 13.50
3. Rusak 170.51 16.74
4. Rusak Berat 312.19 30.64
3 Kelas Jalan 262.50
1. Kelas I (Jalan Negara) 72.83
2. Kelas II (Jalan Provinsi) 189.67
3. Kelas III ( Jalan Kabupaten) 1,018.83
4. Tidak Terinci (Jalan Desa) -

Untuk infrastruktur penting lainnya, berikut data jumlah dan panjang


jembatan sesuai dengan kewenangan pengelolaannya di wilayah Kabupaten
Lombok Timur, yakni: Jembatan Negara berjumlah 40 unit dengan total panjang
504,00 M; Jembatan Provinsi berjumlah 97 unit dengan total panjang 1.629,40 M;
Jembatan Kabupaten berjumlah 128 unit dengan total panjang 1.426,10 M.

3.2. Air (Jaringan Irigasi)


Berdasarkan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia
nomor 14/KPTS/M/2015 tentang Penetapan Status Daerah Irigasi Yang
Pengelolaannya Menjadi Wewenang Dan Tanggung Jawab Pemerintah,
Pemerintah Provinsi, Dan Pemerintah Kabupaten/Kota telah ditetapkan status
daerah irigasi yang ada di Kabupaten Lombok Timur yang menjadi kewenangan
kabupaten diantaranya:

RENCANA PEMBANGUNAN INDUSTRI KABUPATEN LOMBOK TIMUR TAHUN 2023-2043 | 18


Tabel. 9.
Inventaris Irigasi Kabupaten Lombok Timur
LUAS (ha) JENIS SALURAN
NAMA DAERAH PANJANG
NO IRIGASI JARINGAN PRIMER SEKUNDER DRAINASE TERSIER *)
FUNGSIO
(URUT ABJAD) BAKU (M)
NAL
m m m m

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 DI. Aik Anyar 270 209 10,655 544 3,842 - 6,269


2 DI. Aik Lomak 155 113 2,493 1,134 484 - 875
3 DI. Ambung 300 95 7,935 1,244 1,486 - 5,205
4 DI. Anjani 315 290 10,865 2,215 4,000 - 4,650
5 DI. Asmalang 254 243 11,610 2,810 3,400 - 5,400
6 DI. Bagek Longgek 234 212 8,323 1,855 3,140 - 3,328
7 DI. Bagek Tungka 300 287 14,190 3,497 5,843 - 4,850
8 DI. Bangka 265 256 5,575 750 1,725 - 3,100
9 DI. Bangle 45 43 8,108 5,096 962 - 2,050
10 DI. Batu Malang 514 495 15,302 632 6,870 - 7,800
11 DI. Bebidas 288 280 7,809 895 4,078 - 2,836
12 DI. Beleong 375 250 30,710 200 6,985 - 23,525
13 DI. Borok Lelet 576 575 9,160 674 3,750 - 4,736
14 DI. Burung 125 125 5,152 2,162 912 - 2,078
15 DI. Camek 233 229 17,571 4,937 8,378 - 4,256
16 DI. Damar Jengkang 315 42 22,063 1,322 2,991 - 17,750
17 DI. Dasan Lekong 350 192 12,077 1,177 2,650 - 8,250
18 DI. Denggen 111 80 6,300 1,712 2,805 - 1,783
DI. Embung Gunung
19 Paok 51 49 3,801 1,001 - - 2,800
20 DI. Embung Balok 12 12 1,386 236 - - 1,150
DI. Embung
21 Kandong 389 385 10,600 5,250 - - 5,350
DI. Embung
22 Penggek 75 72 5,884 2,884 - - 3,000
23 DI. Endut 230 176 6,941 800 2,991 - 3,150
24 DI. Esot 293 208 46,828 2,228 3,000 - 41,600
25 DI. Gapuk 458 433 17,646 5,636 3,810 - 8,200
26 DI. Gege I 67 67 4,278 1,147 331 - 2,800
27 Di. GegeII 159 157 14,689 4,305 1,146 238 9,000
28 DI. Gege III 146 145 6,811 903 869 14 5,025
29 DI. Ijo Balit 754 719 10,300 4,600 - - 5,700
30 DI. Jenjek 105 61 7,730 500 1,600 - 5,630
31 DI. Jimse 111 111 6,032 682 2,500 - 2,850
32 DI. Jogok 599 594 13,990 1,334 3,026 - 9,630
33 DI. Jowet 123 116 6,170 2,029 2,050 — 2,091
34 DI. Kedatuk 303 303 2,000 456 314 - 1,230
35 DI. Kerongkong 669 658 22,635 3,600 9,835 - 9,200
36 DI. Keruak 195 116 9,400 1,500 3,900 - 4,000
37 DI. Kondak 508 490 9,383 1,504 5,414 — 2,465
38 DI. Kulur 117 112 4,704 1,077 1,405 2,222

RENCANA PEMBANGUNAN INDUSTRI KABUPATEN LOMBOK TIMUR TAHUN 2023-2043 | 19


LUAS (ha) JENIS SALURAN
NAMA DAERAH PANJANG
NO IRIGASI FUNGSIO JARINGAN PRIMER SEKUNDER DRAINASE TERSIER *)
(URUT ABJAD) BAKU (M)
NAL m m m m

1 2 3 4 5 6 7 8 9

39 DI. Kwang Berora 108 105 2,975 1,010 991 — 974


40 DI. Kwang Derek 254 239 5,005 285 2,950 — 1,770
41 DI. Kwang Manget 148 126 6,553 865 2,351 - 3,337
42 DI. Larung 607 532 30,215 2,534 6,181 - 21,500
43 DI. Ledang 412 291 5,120 1,530 2,040 - 1,550
44 DI. Lekak 80 79 10,894 2,928 2,416 250 5,300
45 DI. Lembak 163 158 6,037 1,835 1,444 - 2,758
46 DI. Lendang Guar 483 243 4,598 98 4,500 - -
47 DI.Lendang Tinggi 740 265 10,966 316 1,516 - 9,134
48 DI. Loang Gali 170 160 7,573 2,873 - - 4,700
49 DI. Lokak Bau 752 682 19,499 3,107 6,860 - 9,532
50 DI. Meoang I 252 168 2,780 801 1,010 969
51 DI. Montong Tangi 305 295 7,890 1,250 3,015 — 3,625
52 DI. Oel obel 364 50 4,856 325 4,531 - -
53 DI. Orong Atas 210 137 12,075 1,600 4,975 - 5,500
54 DI. Pancor Barong 100 46 4,138 1,128 1,715 - 1,295
55 DI. Pancor Dewa 125 83 5,533 868 2,655 - 2,010
56 DI. Pancor Manis 128 102 7,503 960 2,423 - 4,120
57 DI. Paok Dangka 259 252 4,887 441 1,800 2,646
58 DI. Paok Pondong 129 116 6,923 929 2,109 - 3,885
59 DI. Pelambik 551 342 20,249 2,372 6,595 100 11,182
60 DI. Pelemeng 350 255 9,118 1,985 2,983 - 4,150
61 DI. Pelolat 282 280 15,653 474 4,523 100 10,556
50 DI. Penede Ia + Ib 321 269 17,231 5,198 2,740 - 9,293
63 DI. Penede II 224 183 11,322 1,599 2,700 1,500 5,523
64 DI. Penendem 1,281 837 32,684 5,740 4,226 ~ 22,718
65 DI. Pengadangan 814 704 53,096 10,702 22,469 - 19,925
66 DI. Penyonggok 131 125 4,795 575 750 - 3,470
67 DI. Perako 128 119 4,075 365 1,650 — 2,060
68 DI. Petung 100 98 3,643 1,393 - - 2,250
69 DI. Pondol 117 113 4,992 1,425 1,817 — 1,750
70 DI. Peresak Siren 167 148 4,555 615 2,615 — 1,325
71 DI. Pringgasela 640 533 17,766 771 8,395 - 8,600
72 DI. Pungkang 315 289 19,277 2,707 3,800 - 12,770
73 DI. Reban Bela 65 63 6,379 445 3,234 - 2,700
74 DI. Reban Tebu 285 114 11,933 2,070 1,613 8,250
75 DI. Reban Waru 204 200 5,131 1,824 1,900 — 1,407
76 DI. Renga 305 273 4,043 1,040 584 2,419
77 DI. Rugah 216 196 13,872 789 2,153 10,930
78 DI. Rungkang 686 639 34,060 185 7,625 - 26,250
79 DI. Sadar 281 276 8,608 5,058 1,400 — 2,150

RENCANA PEMBANGUNAN INDUSTRI KABUPATEN LOMBOK TIMUR TAHUN 2023-2043 | 20


LUAS (ha) JENIS SALURAN
NAMA DAERAH PANJANG
NO IRIGASI FUNGSIO JARINGAN PRIMER SEKUNDER DRAINASE TERSIER *)
(URUT ABJAD) BAKU (M)
NAL m m m m

1 2 3 4 5 6 7 8 9

80 DI. Sangkon 258 34 9,242 1,964 3,309 3,969


81 DI. Selak Eat 145 144 14,308 1,478 1,930 6,000 4,900
82 DI. Sembe 410 334 11,728 333 3,407 7,988
83 DI. Solong 150 150 8,591 4,857 1,454 - 2,280
84 DI. Songgen 328 262 4,887 441 1,800 2,646
85 DI. Sundi 50 35 7,146 3,896 1,500 - 1,750
86 DI. Surabaya 199 196 5,178 660 615 — 3,903
87 DI. Tebaban 270 261 12,406 4,567 3,039 - 4,800
88 DI. Temiling 233 223 10,198 430 4,405 - 5,363
89 DI. Tempasan 500 496 14,387 2,770 4,892 - 6,725
90 DI. Temusik 654 648 27,198 2,318 13,635 270 10,975
91 DI. Terara 271 264 11,495 3,685 4,110 - 3,700
92 DI. Tete Kopong 305 302 21,653 5,072 4,301 3,500 8,780
93 DI. Tibu Pandan 300 300 9,810 796 6,774 - 2,240
94 DI. Timba Gading 415 138 6,075 75 6,000 - -
95 DI. Tundak 843 618 17,964 5,886 5,149 25 6,904
96 DI. Embung Temodo 75 25 350 ~ 350 ~ ~
97 DI. Embung Mare 150 150 5,608 2,858 - - 2,750
98 DI. Embung Petak 321 321 7,865 3,940 - - 3,925
99 DI. Embung Senang 300 300 7,119 1,450 1,819 - 3,850
100 DI. Embung Solong 150 125 4,275 1,390 635 - 2,250
101 DI. Embung Tridaya 138 135 4,486 1,386 - - 3,100
102 DI. Kepak 62 57 4,165 205 1,360 - 2,600
103 DI. Kokok Rajak 315 118 2,227 176 2,051 - -
104 DI. Lendang Bur 215 159 6,369 3,071 703 - 2,595
105 DI. Mencerit 218 150 6,180 1,380 - - 4,800
106 DI. Pancor Gedang 105 105 2,334 2,334 - -

107 DI. Praide 420 100 13,960 5,470 4,290 - 4,200

JUMLAH 31,441 25,334 1,142,812 210,431 323,274 11,997 597,110

Tabel. 10.
Kondisi Jaringan Irigasi Kabupaten Lombok Timur

Rusak Rusak Rusak


No Jenis Saluran Panjang (m) Baik
Ringan Berat Total
1 Primer 210,431 94,976 29,961 39,706 45,788
2 Skunder 323,274 131,657 40,991 67,575 83,051
3 Drainase 11,997 1,600 300 370 9,727
4 Tersier 597,110 143,076 54,974 202,958 196,102
Jumlah 1,142,812 371,309 126,226 310,609 334,668
% 100 32.49 11.05 27.18 29.28

RENCANA PEMBANGUNAN INDUSTRI KABUPATEN LOMBOK TIMUR TAHUN 2023-2043 | 21


Tabel. 11.
Kondisi Jaringan Irigasi Kewenangan Dinas PUPR
Kabupaten Lombok Timur

Rusak Rusak Rusak


No Jenis Saluran Panjang (m) Baik
Ringan Berat Total
1 Primer 210,431 94,976 29,961 39,706 45,788
2 Skunder 323,274 131,657 40,991 67,575 83,051
Jumlah 533,705 226,633 70,851 82,344 153,877
% 100 42.46 13.28 15.43 28.83

Tabel. 12.
Kondisi Bangunan Irigasi Kabupaten Lombok Timur

Kondisi
Jumlah
No Jenis Bangunan Rusak Rusak Rusak
(buah) Baik
Ringan Berat Total
1 Bendung 107 58 14 22 13
2 Bangunan bagi 207 154 24 24 7
3 Bangunan bagi
163 99 23 28 13
sadap
4 Bangunan sadap 906 440 155 224 87
5 Pintu air 767 561 46 160 -

Tabel. 13.
Panjang Irigasi di Kabupaten Lombok Timur

Panjang Saluran Irigasi


No Nama Pengamat Pengairan
Induk Skunder Pembuang Tersier
1. Kokok Gading 48,511 36,920 4,302 93,802
2. Kokok Palung 29,383 94,546 - 123,322
3. Kokok Gambir 16,612 39,826 10 52,359
4. Kokok Maronggek 23,334 33,538 8,116 90,110
5. Kokok Kermit 34,984 50,298 - 72,952
6. Kokok Tojang 16,843 22,780 345 166,249
7. Kokok Belimbing 46,721 66,789 1,110 92,150
8. Kokok Tanggik 36,310 34,118 - 89,711
9. Kokok Desa 12,493 27,420 1,775 41,180
10. Kokok Sambelia 10,111 1,135,578 - 36,150

RENCANA PEMBANGUNAN INDUSTRI KABUPATEN LOMBOK TIMUR TAHUN 2023-2043 | 22


10.1. Listrik
Untuk infrastruktur listrik, daya terpasang (Installed Electricity Power) oleh
PLN hingga tahun 2019 sebesar 163.622 KW yang tersebar di 21 Kecamatan.
Terdapat 5 (lima) Kecamatan dengan daya terpasang di atas 10.000 KWh masing-
masing: Pringgabaya (17.481 KW); Aikmel (15.011 KW); Selong (14.758 KW);
Masbagik (14.463 KW); dan Keruak (10.915 KW). Sementara, kapasitas daya
terpasang terkecil berada di Kecamatan Labuhan Haji yakni sekitar 985 KW.
Rincian jumlah daya terpasang menurut Kecamatan sebagaimana pada gambar
berikut:

Gambar 3.
Jumlah Daya PLN Terpasang Menurut Kecamatan
17.481

15.011

14.758

14.463

10.915

9.701

8.742

8.464

7.662

7.297

6.594

6.437

5.749

5.576

4.780

4.602

4.453

3.509

3.272

3.171

985

Sumber: Lombok Timur Dalam Angka (BPS, 2022)

Data-data berikut memuat jumlah pelanggan, daya terpasang, produksi, dan


distribusi listrik PT. PLN (Persero) menurut jenis tarif listrik di Kabupaten Lombok
Timur pada Tahun 2020:

RENCANA PEMBANGUNAN INDUSTRI KABUPATEN LOMBOK TIMUR TAHUN 2023-2043 | 23


Tabel 14.
Jumlah Pelanggan, Daya Terpasang, Produksi, dan Distribusi Listrik
PT. PLN (Persero) menurut Jenis Tarif Listrik
di Kabupaten Lombok Timur, 2020
Jenis Tarif Pelanggan Daya Terpasang Listrik Terjual Kelebihan
1. Sosial
S.1/220 VA
S.2/450 VA 2.170 976.500 726.614
S.2/900 VA 2.825 2.542.500 1.147.614
S.2/1.300 VA 1.065 1.384.500 735.431
S.2/2.200 VA 429 943.800 560.551
S2/3.500 VA-200kVA 441 4.207.800 2.315.509
S.3/200 kVA 2 1.185.000 1.003.340
JUMLAH 6.932 11.240.100 6.489.172 27.051
2. Rumah Tangga
R.1/450 VA 134.594 60.567.300 66.971.678
R.1/900 VA 109.390 98.451.000 46.718.136
R.1M/900 VA 90.664 81.597.600 25.997.942
R.1M/1.300 VA 17.945 23.328.500 7.287.994
R.1/2.200 VA 2.513 5.528.600 1.969.674
R.2/3.500 VA-5.500 VA 1.139 4.983.200 7.752.565
R.3/>6.600 VA 70 997.200 560.213
JUMLAH 356.315 275.453.400 150.658.202 27.051
3. Bisnis
B.1/450 VA 309 139.050 206.671
B.1/900 VA 703 632.700 450.665
B.1/1300 VA 1.041 1.353.300 644.477
B.1/2.200 VA – 200 kVA 1.429 4.422.400 1.933.158
B.2/6.600 VA s/d 200 kVA 1.046 16.687.100 12.213.246
B.3/> 200 kVA 3 1.325.000 523.338 27.051
JUMLAH 4.531 24.559.550 15.971.555 27.051
4. Industri
I.1/450 VA - - - -
I.1/900 VA 4 3.600 2.542 -
I.1/1.300 VA 5 6.500 2.164 -
I.1/2.200 VA 1 2.200 1.468 -
I.1/3.500 – 14 kVA 10 60.200 19.297 -
I.2/> 14 kVA – 200 VA 32 3.958.000 3.279.546 244.687
I.3/> 200 VA 14 10.770.000 11.467.748 13.522
I.4/> 30.000 kVA - - - -
JUMLAH 66 14.800.500 14.778.765 258.209
5. Pemerintah
P.1/450 VA 87 39.150 41.133
P.1/900 VA 233 209.700 108.220
P.1/1.300 VA 124 161.200 76.331
P.1/2.200 VA – 5.600 VA 117 403.700 215.316
P.1/6.600 VA – 200 kVA 79 1.678.400 1.043.876
P.2/> 200 kVA 1 345.000 274.240
P.3 302 1.577.00 5.516.089
JUMLAH 943 4.414.150 7.275.205 -
T/> 200 kVA
C/TM > 200 kVA
L 179 207.600 1.022.723
TOTAL 368.966 330.675.300 196.189.622 285.260
Sumber: Lombok Timur Dalam Angka (BPS, 2022).

RENCANA PEMBANGUNAN INDUSTRI KABUPATEN LOMBOK TIMUR TAHUN 2023-2043 | 24


4. Aspek Pertumbuhan Ekonomi
Perekonomian suatu wilayah secara makro dapat dilihat melalui nilai Produk
Domestik Regional Bruto (PDRB). PDRB menggambarkan kemampuan suatu
daerah dalam mengelola sumber daya alam faktor-faktor produksi lainnya. Nilai
PDRB dapat menggambarkan sektor yang berkontribusi paling besar dalam
pertumbuhan ekonomi Kabupaten Lombok Timur, sedangkan PDRB per kapita
dapat digunakan sebagai salah satu indikator tingkat kemakmuran dan
kesejahteraan penduduk di suatu wilayah. Salah satu tolok ukur untuk mengetahui
tingkat kemakmuran suatu daerah dapat dilihat dari besarnya PDRB per kapita.
Rata- peningkatan PDRB per kapita penduduk Lombok Timur memperlihatkan
angka di atas sepeluh persen, ini menunjukkan tingkat kemakmuran yang semakin
baik.
Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan keseluruhan nilai
tambah barang dan jasa yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam dalam
suatu wilayah tertentu dalam waktu satu tahun. Nilai PDRB mencerminkan
kemajuan ekonomi suatu Daerah. Dalam struktur perekonomian Kabupaten
Lombok Timur, sector pertanian masih merupakan sector yang mempunyai peran
terbesar terhadap PDRB atas dasar harga berlaku. Tiga lapangan usaha
penyumbang PDRB terbesar di Lombok Timur tahun 2020 adalah Petanian,
Kehutanan dan Perikanan; Perdagangan Besar dan Eceran dan Reparasi Mobil
dan Motor; dan Konstruksi.
Penghitungan PDB/PDRB tahun 2014 menggunakan tahun dasar baru
(tahun dasar 2010 menggantikan tahun dasar 2000) dengan basis SNA 2008.
Salah satu implikasi penggunaan SNA 2008 adalah perubahan nominal dan
perubahan klasifikasi PDRB dari 9 sektor menjadi 17 kategori. PDRB atas dasar
harga berlaku (ADHB) Kabupaten Lombok Timur tahun 2018 mencapai 18,835
miliar rupiah. Angka ini menunjukkan peningkatan sekitar 1,3 miliar dari keadaan
tahun 2017 yang mencapai 17,5 miliar rupiah. Sedangkan PDRB atas dasar harga
berlaku (ADHB) Kabupaten Lombok Timur pada tahun 2020 mencapai 20.026,11
miliar rupiah. Angka ini menunjukkan penurunan sekitar 287,5 miliar rupiah dari
tahun 2019 yang bernilai 20.313,61 miliar rupiah.

RENCANA PEMBANGUNAN INDUSTRI KABUPATEN LOMBOK TIMUR TAHUN 2023-2043 | 25


Di tahun 2020, sekitar 27,89 persen PDRB Lombok Timur berasal dari
kategori Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan. Persentase ini meningkat dari tahun
2019 yaitu sekitar 27,04 persen. Hal ini menunjukkan bahwa dalam situasi
pandemi Covid-19 kecenderungan penduduk Lombok Timur untuk beralih ke
sektor pertanian meningkat. Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Lombok Timur
pada tahun 2020 yaitu sebesar -3,10 persen karena adanya situasi pandemi yang
menyebabkan lesunya aktivitas perekonomian. Namun, ada satu sektor yang
memiliki pertumbuhan sangat tinggi dibanding tahun 2019 yaitu sektor Informasi
dan Komunikasi yang tumbuh 13,12 persen. Hal ini dapat disebabkan tingginya
penggunaan teknologi Informasi dan Komunikasi selama masa pandemi. PDRB
Atas Dasar harga Berlaku tahun 2018-2020 dapat dilihat pada Tabel 15 berikut ini:
Tabel 15.
Produk Domestik Regional Bruto Atas dasar Harga Berlaku (Milyar Rupiah)
menurut Lapangan Usaha di Kabupaten Lombok Timur Tahun 2018-2020
No Lapangan Usaha 2018 2019 2020
1. Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 5279,20 5493,78 5585,05
2. Pertambangan dan Penggalian 1174,70 1368,12 1368,12
3. Industri Pengolahan 1350,81 1414,81 1380,64
4. Pengadaan Listrik & Gas 15,54 16,69 17,92
5. Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, 12,87 13,50 14,53
Limbah dan Daur Ulang
6. Konstruksi 2130,12 2433,12 2098,24
7. Perdagangan Besar dan Eceran, 3231,87 3555,08 3450,78
Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
8. Transportasi dan Pergudangan 785.45 857.09 697.26
9. Penyediaan Akomodasi dan Makan 192.16 212.48 206.45
minum
10. Informasi dan Komunikasi 318,38 336,72 383.29
11. Jasa Keuangan dan Asuransi 506.24 520.95 559.46
12. Real Estat 686,99 730,39 745,83
13. Jasa Perusahaan 21,29 23,01 22.72
14. Administrasi Pemerintah, Pertahanan dan 1333,35 1387,07 1,489,09
Jaminan Sosial
15. Jasa Pendidikan 1011,28 1094,28 1139,97
16. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 399,15 435,70 399,44
17. Jasa Lainnya 385.65 419,94 406,91
JUMLAH 18.835,07 20.313,61 20.018,95

RENCANA PEMBANGUNAN INDUSTRI KABUPATEN LOMBOK TIMUR TAHUN 2023-2043 | 26


Struktur ekonomi suatu daerah dapat dilihat dari kontribusi masing-masing
lapangan usaha terhadap pembentukan PDRB. Angka PDRB Lombok Timur
menunjukkan bahwa lapangan usaha pertanian kehutanan dan perikanan memiliki
kontribusi terbesar pembentukan PDRB. Pada tahun 2018 lebih dari seperempat
(27,99 persen) PDRB Lombok Timur berasal dari kategori pertanian. Meskipun dari
tahun ke tahun persentase ini semakin mengecil dengan pergerakan yang ‘halus’.
Secara umum menunjukkan secara perlahan kecenderungan usaha di sektor
pertanian semakin berkurang.
Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Lombok Timur beberapa tahun terakhir
menunjukan pertumbuhan positif yang fluktuatif ditandai dengan pertumbuhan
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) tahun 2018-2020. Nilai PDRB
Kabupaten Lombok Timur Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) relatif lebih tinggi
dibandingkan nilai PDRB Atas Dasar Harga Konstan (ADHK), yaitu sebesar
Rp.15,971.05 pada tahun 2016, dan meningkat cukup tinggi pada tahun 2018
sebesar Rp.18,835.07 atau rata-rata tumbuh sebesar 10,66 persen. Sedangkan
PDRB Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) pada tahun 2018 mencapai Rp.
13.777,05 dan terus meningkat mencapai Rp. 14.424,04 pada tahun 2019, atau
mengalami peningkatan sebesar 5,36 persen. serta pada tahun 2020 mengalami
penurunan mencapai Rp.13.977,55. PDRB atas dasar harga konstan (ADHK) dapat
dilihat pada Tabel 16 berikut ini.

Tabel 16.
Produk Domestik regional Bruto Atas dasar Harga Konstan (Milyar Rupiah)
menurut Lapangan Usaha di Kabupaten Lombok Timur tahun 2018-2020

No Lapangan Usaha 2018 2019 2020


1. Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 3828,15 3877,95 3862,86
2. Pertambangan dan Penggalian 917,79 1017,07 1017,709
3. Industri Pengolahan 1124,64 1155,17 1114,81
4. Pengadaan Listrik & Gas 12,03 13,15 14,44
5. Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,
Limbah dan Daur Ulang 8,86 9,28 9,83
6. Konstruksi 1642,20 1776,09 1512,70
7. Perdagangan Besar dan Eceran, 2255,08
Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 2401,17 2313,54
8. Transportasi dan Pergudangan 587,04 625,15 492,054
9. Penyediaan Akomodasi dan Makan
minum 123,94 130,70 124,58
10. Informasi dan Komunikasi 298,25 310,47 351,21

RENCANA PEMBANGUNAN INDUSTRI KABUPATEN LOMBOK TIMUR TAHUN 2023-2043 | 27


No Lapangan Usaha 2018 2019 2020
11. Jasa Keuangan dan Asuransi 360,55 364,93 391,72
12. Real Estat 466,46 487,84 495,61
13. Jasa Perusahaan 15,61 16,35 15,93
14. Administrasi Pemerintah, Pertahanan dan 815,30 840,86 865,54
Jaminan Sosial
15. Jasa Pendidikan 703,95 745,58 758,47
16. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 320,66 340,19 341,13
17. Jasa Lainnya 296,78 312,11 295,41
JUMLAH 13.777,05 14.424,04 13.974,71

Perekonomian Kabupaten Lombok Timur periode 2016-2017 dapat tetap


tumbuh di kisaran 5 persen yakni sebesar 5,23 %; 6,25 %, tapi pada tahun 2018
pertumbuhan ekonomi Kabupaten Lombok Timur mengalami perlambatan di
angka 3,36% sebagai salah satu dampak dari kejadian bencana alam dan faktor
iklim dan cuaca. Namun di tahun 2019, pertumbuhan ekonomi sudah mulai
mengalami peningkatan menjadi 4,68%, dan Kembali mengalami penurunan
menjadi -3,10 % yang diakibatkan karena adanya situasi pandemic Covid-19 yang
menyebabkan lesunya aktivitas perekonomian. Laju Pertumbuhan ekonomi
kabupaten Lombok Timur pada tahun 2020 mencapai -3,10%, lebih rendah dari 4
tahun terakhir. Laju pertumbuhan ekonomi kabupaten Lombok Timur dari tahun
2016-2020 dapat dilihat pada tabel 4.9 berikut ini.
Tabel 17
Laju pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga
Konstan menurut Lapangan Usaha di Kabupaten Lombok Timur 2016-2020

No Lapangan Usaha 2016 2017 2018 2019 2020


1. Pertanian, Kehutanan, dan 2,40 6,04 1,89 1,30 -0,39
Perikanan
2. Pertambangan dan 9,28 7,17 4,74 10,82 0,06
Penggalian
3. Industri Pengolahan 2,07 3,74 1,27 2,71 -3,49
4. Pengadaan Listrik & Gas 9,84 4,51 1,01 9,28 9,86
5. Pengadaan Air, 4,96 4,59 (4,65) 4,77 5,87
Pengelolaan Sampah,
Limbah dan Daur Ulang
6. Konstruksi 9,13 6,81 1,81 8,15 -14,83
7. Perdagangan Besar dan 7,23 8,12 5,94 6,48 -3,65
Eceran, Reparasi Mobil
dan Sepeda Motor
8. Transportasi dan 3,40 4,54 2,91 6,49 -21,29
Pergudangan
9. Penyediaan Akomodasi 7,40 6,56 4,80 5,46 -4,69
dan Makan minum

RENCANA PEMBANGUNAN INDUSTRI KABUPATEN LOMBOK TIMUR TAHUN 2023-2043 | 28


10. Informasi dan Komunikasi 8,81 8,43 5,38 4,10 13,12
11. Jasa Keuangan dan 13,49 10,62 5,81 1,21 7,34
Asuransi
12. Real Estat 6,63 6,92 4,97 4,58 1,59
13. Jasa Perusahaan 7,22 5,57 4,81 4,75 -2,56
14. Administrasi Pemerintah, 2,40 2,46 0,78 3,13 2,94
Pertahanan dan Jaminan
Sosial
15. Jasa Pendidikan 4,96 5,91 5,72 5,91 1,73
16. Jasa Kesehatan dan 5,88 6,14 7,94 6,17 0,28
Kegiatan Sosial
17. Jasa lainnya 6,47 6,67 4,84 5,16 -5,35
Rata-Rata 5,23 6,25 3,40 4,70 -3,10

Selain itu, PDRB atas dasar harga konstan (ADHK) biasanya digunakan
untuk melihat pertumbuhan ekonomi di suatu daerah. Laju Pertumbuhan
ekonomi kabupaten Lombok Timur pada tahun 2020 mencapai -3,10% lebih
rendah dari 4 tahun terakhir. Laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Lombok
Timur kurun waktu 2016 – 2020 mengalami peningkatan hanya sebesar 1,02%,
sedangkan tahun 2017-2018 mengalami penurunan sebesar 2,85%, dan dari tahun
2019 ke 2020 mengalami penurunan sebesar 1.6%. Dimana pada tahun 2016
pertumbuhan ekonomi kabupaten Lombok Timur mencapai 5,23%, kemudian
pada tahun 2017 mengalami peningkatan 6,25% sedangkan pada tahun 2018
mengalami penurunan secara signifikan yaitu mencapai 3,40%. Pada tahun
2019 mengalami peningkatan 4,70% serta pada tahun 2020 mengalami penurunan
Kembali secara signifikan yaitu mencapai -3,10%.
Melihat trend perkembangan laju pertumbuhan ekonomi kabupaten Lombok
Timur tergolong lambat dibandingkan dengan Kabupaten lain di NTB. Penurunan
laju pertumbuhan ekonomi mengalami fluktuasi dari tahun 2016 sampai dengan
tahun 2020 merupakan dampak dari pandemic covid-19 yang terjadi pada hampir
di seluruh sektor ekonomi, dan hanya beberapa sektor yang mengalami
peningkatan, namun sektor ekonomi ini tidak cukup mampu untuk menahan
perlambatan laju pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.
Perkembangan sektor ekonomi pembentuk PDRB Kabupaten Lombok
Timur sepanjang periode 2018-2019 menunjukkan bahwa sektor pertanian,
industri pengolahan, konstruksi dan perdagangan merupakan 4 (empat) sektor
utama yang relatif dominan menggerakkkan perekonomian daerah. Dilihat dari nilai

RENCANA PEMBANGUNAN INDUSTRI KABUPATEN LOMBOK TIMUR TAHUN 2023-2043 | 29


PDRB ADHB dan PDRB ADHK sektor pertanian merupakan lapangan usaha yang
paling dominan, diikuti oleh sektor Perdagangan, sektor konstruksi dan sektor
industri pengolahan. Nilai tambah sektor pertanian pada tahun 2018 mencapai Rp.
3828,15 Miliar dan meningkat menjadi Rp. 3877,95 Miliar pada tahun 2019 dan
menurun menjadi Rp. 3862,86 Miliar pada tahun 2020. Pada periode yang sama,
nilai tambah sektor perdagangan mencapai Rp. 2255,08 Miliar dan meningkat
menjadi Rp. 2401,17 Miliar dan diikuti oleh sektor konstruksi nilai tambah
mencapai Rp. 1642,20 Miliar meningkat menjadi Rp. 1776,09 Miliar dan yang
terakhir sektor industri pengolahan, nilai tambah sebesar Rp. 1124,64 Miliar
meningkat menjadi Rp. 1155,17 Miliar.
Dari sisi PDRB per kapita, nilai PDRB Kabupaten Lombok Timur selama
periode 2019-2021 cenderung mengalami penurunan. Pada tahun 2019, PDRB per
kapita sebesar Rp. 12.013.096 seiring dengan upaya pemulihan kondisi ekonomi
pasca bencana alam Gempa Lombok 2018. Namun, nilai tersebut mengalami
penurunan menjadi Rp. 10.545.042 di tahun 2020 sebagai dampak dari Pandemi
Covid-19 dan kembali mengalami kenaikan ke angka Rp. 10.723.114 di tahun 2021
sebagai dampak kebijakan jaring pengaman sosial pemerintah dalam penanganan
dampak Pandemi. Selama periode 2019-2021, rata-rata pertumbuhan PDRB per
kapita ADH konstan mengalami kontraksi sebesar 5 persen. Namun demikian
peningkatan atau penurunan PDRB per kapita tidak dapat dijadikan sebagai ukuran
peningkatan kemakmuran ekonomi masyarakat.

5. Pertumbuhan dan Kontribusi Sektor Industri


Selama kurun waktu 2013-2018, program Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Kabupaten Lombok Timur terkait bidang perindustrian diarahkan
pada peningkatan jumlah unit usaha dengan harapan dampak adalah pertumbuhan
positif pada penyerapan tenaga kerja. Untuk mencapai hal tersebut, berbagai jenis
kegiatan pelatihan untuk peningkatan pengetahuan dan keterampilan pelaku usaha
IKM telah dilaksanakan diikuti dengan upaya-upaya nyata bagi perbaikan
kesejahteraan mereka. Di samping itu, pemberian bantuan peralatan usaha bagi
IKM menjadi salah satu bentuk dukungan Pemerintah guna mencapai target
peningkatan produksi. Alokasi anggaran program dan kegiatan tersebut

RENCANA PEMBANGUNAN INDUSTRI KABUPATEN LOMBOK TIMUR TAHUN 2023-2043 | 30


bersumber dari Pemerintah Pusat (APBN), Pemerintah Propinsi (APBD Propinsi),
dan Pemerintah Kabupaten (APBD Kabupaten). Pada tahun 2016, Kementerian
Perindustrian RI melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) telah membangun Gedung
Unit Pelaksana Teknis (UPT) Logam di Kotaraja-Kecamatan Sikur. Selanjutnya,
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Lombok Timur kembali memperoleh DAK
pada tahun 2017 untuk pembangunan Showroom Tenun di Pringgasela.
Dalam kurun waktu 2019-2021, rata-rata pertumbuhan lapangan usaha
Industri Pengolahan dalam struktur perekonomian daerah Lombok Timur (PDRB
ADHK 2010) cenderung lamban yakni sebesar 0,73 persen. Pada tahun 2019,
pertumbuhannya mencapai angka 2,71 di tengah situasi pemulihan kondisi
perekonomian daerah akibat Gempa Bumi Lombok 2018. Namun, pertumbuhan
lapangan usaha industri pengolahan mengalami kontraksi hingga – 3,56 persen di
tahun 2020 sebagai dampak Pandemi Covid-19 dan kembali tumbuh positif hingga
3,05 persen pada tahun 2021 seiring dengan implementasi kebijakan pemerintah
dalam rangka pemulihan akibat Pandemi Covid-19. Dari sisi kontribusi terhadap
PDRB 2019-2021, lapangan usaha Industri Pengolahan memberikan kontribusi
rata-rata 7,98 persen dengan kecenderungan stagnan. Pada tahun 2019, nilai
kontribusinya tercatat sebesar 8,01 persen dan mengalami penurunan menjadi
7,97 persen di tahun 2020 dan 2021
Gambar 4.
Trend Pertumbuhan Lapangan Usaha PDRB ADHK Lombok Timur 2019-2021

2,71
3,05
-3,56

2019 2020 2021

Sumber: BPS, 2022

RENCANA PEMBANGUNAN INDUSTRI KABUPATEN LOMBOK TIMUR TAHUN 2023-2043 | 31


Gambar 5.
Kontribusi Lapangan Usaha Dalam PDRB ADHK Lombok Timur
2019-2021

8,01 7,97 7,97

2019 2020 2021


Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Pertambangan dan Penggalian

Industri Pengolahan Pengadaan Listrik dan Gas

Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang Konstruksi

Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor Transportasi dan Pergudangan

Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum Informasi dan Komunikasi

Jasa Keuangan dan Asuransi Real Estate

Jasa Perusahaan Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib

Jasa Pendidikan Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial

Jasa lainnya

Sumber: BPS, 2022

Untuk mengetahui peran strategis sektor industri dalam perekonomian


daerah, Tim Penyusun RPIK menggunakan Analisis Location Quotient (LQ) dengan
ketentuan yakni : a) jika nilai LQ>1, artinya komoditas/lapangan usaha menjadi
basis atau menjadi sumber pertumbuhan. Komoditas/lapangan usaha memiliki
keunggulan komparatif dan hasilnya tidak saja dapat memenuhi kebutuhan di
wialyah bersangkutan akan tetapi juga dapat diekspor ke luar wilayah;LQ = 1,
berarti bahwa komoditas/lapangan usaha tergolong non-basis, tidak memiliki
keunggulan komparatif. Produksinya hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan
wilayah sendiri dan tidak mampu untuk diekspor; c) jika LQ < 1, artinya bahwa
komoditas/lapangan usaha juga termasuk non-basis. Produksi/hasilnya tidak
dapat memenuhi kebutuhan sendiri sehingga perlu pasokan atau impor dari luar.
Hasil analisis peran strategis lapangan usaha sektor Industri pengolahan
sebagaimana pada Tabel 18 berikut:

RENCANA PEMBANGUNAN INDUSTRI KABUPATEN LOMBOK TIMUR TAHUN 2023-2043 | 32


Tabel 18.
Hasil Analisis LQ Lapangan Usaha Dalam Perekonomian Daerah
PDRB ADHK Tahun 2019-2021

Nilai LQ Rata-
No Lapangan Usaha Keterangan
2019 2020 2021 Rata
1. Pertanian, Kehutanan, 1,171 1,201 1,200 1,190 BASIS
dan Perikanan
2. Pertambangan dan 0,509 0,409 0,425 0,448 NON-BASIS
Penggalian
3. Industri Pengolahan 1,686 1,709 1,711 1,702 BASIS
4. Pengadaan Listrik & Gas 0,972 1,007 0,991 0,990 NON-BASIS
5. Pengadaan Air, 0,828 0,863 0,886 0,859 NON-BASIS
Pengelolaan Sampah,
Limbah dan Daur Ulang
6. Konstruksi 1,110 1,131 1,118 1,120 BASIS
7. Perdagangan Besar 1,150 1,197 1,183 1,177 BASIS
dan Eceran, Reparasi
Mobil dan Sepeda Motor
8. Transportasi dan 0,617 0,726 0,731 0,691 NON-BASIS
Pergudangan
9. Penyediaan Akomodasi 0,540 0,729 0,724 0,665 NON-BASIS
dan Makan minum
10. Informasi dan 0,855 0,883 0,876 0,871 NON-BASIS
Komunikasi
11. Jasa Keuangan dan 0,716 0,709 0,712 0,712 NON-BASIS
Asuransi
12. Real Estat 1,083 1,117 1,107 1,102 BASIS
13. Jasa Perusahaan 0,613 0,634 0,631 0,626 NON-BASIS
14. Administrasi Pemerintah, 1,126 1,155 1,152 1,144 BASIS
Pertahanan dan Jaminan
Sosial
15. Jasa Pendidikan 1,061 1,095 1,084 1,080 BASIS
16. Jasa Kesehatan dan 1,059 1,115 1,091 1,088 BASIS
Kegiatan Sosial
17. Jasa lainnya 0,918 0,951 0,944 0,938 NON-BASIS
Sumber: BPS, 2022.

Dari tabel 18 di atas menunjukkan bahwa nilai LQ sektor industri


pengolahan sebesar 1,702 (LQ > 1) dalam kurun waktu 2019-2021. Artinya, sektor
Industri memiliki peran strategis dalam struktur perekonomian daerah karena
termasuk menjadi salah satu sektor basis dan sumber pertumbuhan. Lapangan
usaha industri pengolahan di Lombok Timur didominasi oleh komoditas Industri
Kecil dan Menengah. Dengan demikian, komoditas IKM memiliki keunggulan
komparatif dan hasilnya tidak saja dapat memenuhi kebutuhan di dalam wilayah
melainkan juga dapat diekspor ke luar wilayah.

RENCANA PEMBANGUNAN INDUSTRI KABUPATEN LOMBOK TIMUR TAHUN 2023-2043 | 33


6. Unit Usaha Sektor Industri
Jumlah unit usaha pada sektor industri di Kabupaten Lombok Timur hingga
Tahun 2018 tercatat sekitar 21.214 unit dengan jumlah tenaga kerja sekitar 86.431
orang. Secara lebih detail, sebaran IKM berdasarkan jenis usaha di Kabupaten
Lombok Timur sebagaimana publikasi Dinas Komunikasi Informatika dan Statistika
Propinsi Nusa Tenggara Barat (2019) adalah:
a) Cabang Industri Pangan
IKM cabang industri pangan tersebar pada hampir seluruh kecamatan
kecuali Suela dengan total 107 sentra, 5.882 unit, dan 26.108 orang tenaga kerja.
Jumlah sentra IKM Pangan terbanyak adalah 10 sentra berada di 4 (empat)
kecamatan, masing-masing: Labuhan Haji, Masbagik, Selong, dan Sikur.
Sementara, jumlah sentra terkecil ada di Kecamatan Pringgasela dan Sembalun
masing-masing sebanyak 1 (satu) sentra.
b) Cabang Industri Kimia dan Bahan Bangunan
IKM cabang industri kimia dan bahan bangunan tersebar di beberapa
kecamatan, yakni: Aikmel, Keruak, Masbagik, Montong Gading, Pringgabaya,
Sakra, Sakra Barat, Sakra Timur, Selong, Sikur, Sukamulia, Terara dan Wanasaba.
Dilihat kecenderungannya beberapa tahun terakhir, jumlah IKM industri kimia dan
bahan bangunan tidak banyak mengalami perkembangan baik dilihat dari jumlah
sentra maupun unit usaha. Jumlah sentra IKM terbanyak di Kecamatan Aikmel
yakni 5 (lima) sentra dan paling sedikit sebanyak 1 (satu) sentra di sejumlah
kecamatan. Berdasarkan jumlah unit usaha, Kecamatan Terara memiliki sentra
dengan jumlah unit usaha tertinggi yakni rata-rata 145 unit usaha per sentra
disusul Sakra Barat sebanyak 90 unit usaha dan Aikmel sejumlah 84 unit usaha.
Kemampuan penyerapan tenaga kerja untuk IKM cabang industri kimia dan bahan
bangunan rata-rata 3-4 orang untuk masing-masing unit usaha.
c) Cabang Industri Kerajinan
IKM cabang industri kerajinan tersebar pada hampir seluruh kecamatan
kecuali Sambelia dan Sembalun dengan jumlah total 70 sentra, 7.977 unit, dan
sekitar 17.333 orang Tenaga Kerja. IKM industri kerajinan menunjukkan tren
perkembangan positif jika dilihat dari jumlah sentra dan unit usaha. Jumlah sentra
IKM terbanyak terdapat di Kecamatan yakni 9 sentra dan paling sedikit ada di

RENCANA PEMBANGUNAN INDUSTRI KABUPATEN LOMBOK TIMUR TAHUN 2023-2043 | 34


Jerowaru dan Suela masing-masing 1 (satu) sentra. Berdasarkan jumlah unit
usaha, Kecamatan Pringgasela memiliki sentra usaha paling tinggi yakni rata-rata
332 unit usaha per sentra disusul Wanasaba dengan rata-rata 296 unit usaha per
sentra. Sementara, Kecamatan Suela memiliki jumlah sentra usaha paling sedikit
yaitu 15 unit usaha per sentra. IKM industri kerajinan mampu menyerap 2-3 orang
tenaga kerja untuk masing-masing unit usaha.
d) Cabang Industri Sandang
IKM cabang industri sandang tersebar hampir di seluruh kecamatan kecuali
Jerowaru dan Sambelia dengan jumlah 58 sentra, 1.795 unit usaha, dan 3.023
orang tenaga kerja. Jumlah sentra IKM cabang sandang terbanyak ada di
Kecamatan Aikmel yakni 7 (tujuh) sentra dengan 230 unit IKM dan rata-rata jumlah
pekerja 1-2 orang per unit usaha. Kecamatan Pringgasela memiliki unit usaha IKM
terbanyak yaitu 579 unit dengan rata-rata jumlah pekerja sebanyak 1-2 orang per
setiap unitnya. Sementara, Suela merupakan kecamatan dengan jumlah unit IKM
paling sedikit yakni hanya ada 13 unit IKM pada 1 sentra saja dengan rata-rata
jumlah pekerja 1-2 orang per unit usaha.
e) Cabang Industri Logam dan Elektronika
Jumlah sentra IKM cabang industri logam dan elektronika tercatat sekitar 12
sentra dengan 237 unit usaha dan 1.098 orang tenaga kerja serta tersebar pada 9
(sembilan) kecamatan, masing-masing: Masbagik, Pringgabaya, Sakra Barat,
Sambelia, Selong, Sikur, Sukamulia, Terara, dan Wanasaba. Jumlah sentra IKM
paling banyak terdapat di Kecamatan Sikur yaitu 4 (empat) sentra dan 8 (delapan)
kecamatan lainnya hanya memiliki masing-masing 1 (satu) sentra. Berdasarkan
jumlah unit usaha, Kecamatan Sukamulia memiliki jumlah sentra paling banyak
yakni 53 unit usaha pada satu sentra dan diikuti Sikur dengan 35 unit usaha pada
satu sentra. Jumlah unit usaha paling sedikit yakni masing-masing 1 (satu) unit
usaha di Kecamatan Selong, Sakra Barat, dan Wanasaba. Tingkat penyerapan
tenaga kerja pada IKM cabang ini adalah rata-rata 4 orang per unit usaha.
Berdasarkan hasil Survei IKM (BPS, 2021), jumlah IKM Lombok Timur
sebanyak 19.178 tersebar di seluruh kecamatan dengan jumlah pekerja sekitar
116.069 orang dengan komposisi 56,6 persen adalah pekerja perempuan dan
sisanya 43,8 persen merupakan pekerja laki-laki. Nilai pendapatan IKM di Lombok

RENCANA PEMBANGUNAN INDUSTRI KABUPATEN LOMBOK TIMUR TAHUN 2023-2043 | 35


Timur terhitung lebih dari Rp. 1.5 Triliun dengan pengeluaran sebesar Rp. 840
Miliar. Dengan demikian, sektor industri pengolahan berbasis pada IKM memiliki
potensi pengembangan ke depan menjadi basis pertumbuhan ekonomi daerah
sejalan dengan hasil analisis LQ di atas.

7. Nilai Ekspor dan Impor Komoditas Industri


Publikasi BPS (2021) menunjukkan bahwa nilai ekspor Propinsi NTB pada
tahun 2021 berdasarkan jenis komoditas (HS2 digit) didominasi oleh Barang
Galian/ Tambang Non Migas sebesar 1.089,52 Juta US Dollar (95,53 persen).
Selanjutnya, komoditas lain adalah: ikan dan udang sebesar 22,91 juta US Dollar
(2,01 persen); perhiasan/permata sebesar 8,67 Juta US Dollar (0,76 persen); buah-
buahan senilai 6,61 Juta US Dollar (0,58 persen), serta daging dan ikan olahan
sebesar 6,43 Juta US Dollar (0,56). Adapun nilai ekspor komoditas industri
pengolahan Lombok Timur dapat diprakirakan berdasarkan asumsi-asumsi
sebagai berikut:

Tabel 19.
Prakiraan Nilai Ekspor Komoditas Industri Pengolahan
Kabupaten Lombok Timur Tahun 2021 (US Dollar)

Prakiraan
Kontribusi
Nilai Ekspor Nilai Ekspor
HS2 Komoditi Lombok
NTB (US $) Lombok Timur
Timur (%)
(US $)
26 Barang Galian/Tambang Non Migas 1.089.519.398 - -
03 Ikan dan udang 22.907.007 - -
71 Perhiasan/Permata 8.673.862 - -
08 Buah-buahan 6.606.429 - -
09 Daging dan Ikan Olahan 6.427.896 3,0 192.836,88
25 Garam, Belerang, Kapur 3.570.784 5,0 178.539,20
24 Tembakau 894.510 75,0 670.882,50
12 Biji-bijian berminyak 816.076 - -
09 Kopi, Teh, Rempah-Rempah 602.680 25,0 150.670,00
46 Jerami/Bahan Anyaman 96.648 10,0 9.664,80
GAB Komoditas lainnya 344.995 5,0 17.249,75
JUMLAH 1.140.460.284 0,21 1.219.843,13
Sumber: Statistik BPS, 2021

RENCANA PEMBANGUNAN INDUSTRI KABUPATEN LOMBOK TIMUR TAHUN 2023-2043 | 36


B. SUMBER DAYA INDUSTRI
Kabupaten Lombok Timur memiliki potensi sumber daya Industri meliputi
tenaga kerja sektor Industri, sumber daya alam sebagai bahan baku, lembaga
diklat dan litbang, serta investasi Industri khususnya Industri Kecil dan Menengah
(IKM). Berikut ini adalah penjelasan singkat terkait Sumber daya Industri
Kabupaten Lombok Timur:
1. Sumberdaya Manusia
Lombok Timur Dalam Angka (BPS, 2022), terdapat 628.396 jiwa penduduk
Lombok Timur atau sekitar 69,5 persen dari total jumlah penduduk 15 tahun ke
atas merupakan Angkatan Kerja, meliputi: bekerja sebanyak 610.870 orang (97,2
persen dari Angkatan Kerja) dan 17.526 orang sementara tidak bekerja tapi
sebenarnya memiliki pekerjaan (2,8 persen). Dilihat dari jenis kelamin, 342.804
orang adalah laki-laki (54,6 persen) dan 285.592 orang perempuan (45,4 persen).
Angkatan Kerja dimaksud merupakan sumberdaya manusia yang tersedia bagi
keberlangsungan pembangunan industri daerah. Secara lebih detail sebagaimana
ditampilkan dalam Tabel 19 berikut:

Tabel 19.
Jumlah Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas Menurut Jenis Kegiatan
Selama Seminggu yang Lalu dan Jenis Kelamin
Kabupaten Lombok Timur, 2021
Jenis Kelamin
Kegiatan Utama
Laki-Laki Perempuan Jumlah
Angkatan Kerja 342.804 285.595 628.396
1. Bekerja 328.498 282.372 610.870
2. Pengangguran Terbuka 14.306 3.220 17.526
Bukan Angkatan Kerja 72.709 203.285 275.994
1. Sekolah 25.759 29.359 55.118
2. Mengurus Rumah Tangga 13.477 159.006 172.483
3. Lainnya 33.473 14.920 48.393
JUMLAH 415.513 488.877 904.390
Sumber: Lombok Timur Dalam Angka 2022

Dilihat dari tingkat pendidikan, sebagian besar Angkatan Kerja memiliki


tingkat pendidikan SLTP ke bawah yakni 65,4 persen dengan rincian: tidak sekolah
dan tamat SD (48,6 persen) dan menamatkan SLTP/sederajat (16,8 persen).
Namun demikian, Angkatan Kerja dengan pendidikan terakhir SLTA/sederajat
cukup tinggi yakni 25,0 persen. Sementara, mereka yang menamatkan pendidikan

RENCANA PEMBANGUNAN INDUSTRI KABUPATEN LOMBOK TIMUR TAHUN 2023-2043 | 37


hingga jenjang Perguruan Tinggi hanya 9,9 persen. Dengan demikian, kualitas
sebagian besar SDM pembangunan industri Kabupaten Lombok Timur masuk
kategori cukup rendah meskipun ketersediaan SDM berkualitas juga terbuka
peluangnya ke depan dengan keberadaan Angkatan Kerja tamatan SMA/SMK dan
Perguruan Tinggi. Berikut kondisi ketersediaan Angkatan Kerja di Lombok Timur
berdasarkan jenjang pendidikan terakhir yang telah ditamatkan seperti tertera
dalam Tabel 20 berikut:
Tabel 20.
Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas
Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan Tahun 2021
Angkatan Kerja Persentase
Pendidikan Tertinggi
Jumlah Bekerja terhadap
Yang Ditamatkan Bekerja Pengangguran
Angkatan Kerja Angkatan Kerja
≤ Sekolah Dasar 301.601 4.069 305.670 98,67
SLTP 103.636 1.737 105.373 98,35
SLTA 149.358 7.999 157.357 94,92
Perguruan Tinggi 56.275 3.721 59.996 93,80
JUMLAH 610.870 17.526 628.396 97,21
Sumber: Lombok Timur Dalam Angka, 2022

2. Sumberdaya Alam
Sumber daya alam adalah elemen penting dalam pembangunan industri
karena sebagai salah satu faktor penentu arah pengembangan bagi potensi
industri daerah tersebut. Lombok Timur merupakan satu daerah yang terkenal
dengan kekayaan sumber daya alam hayatinya jika dibandingkan sumberdaya
mineral. Hal ini ditunjukkan dengan basis perekonomian daerah masih
mengandalkan pengelolaan sumberdaya alam hayati. Oleh karena itu, sumber
daya alam hayati tersebut berpotensi untuk dikembangkan dalam kerangka
pembangunan industri daerah agar memberikan dampak positif bagi pertumbuhan
ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Lombok Timur.

2.1. Ketersediaan Lahan


Pemanfaatan lahan di Kabupaten Lombok Timur sebagian besar digunakan
untuk pertanian. Menurut penggunaannya, sebagian besar lahan di Lombok Timur
merupakan lahan pertanian bukan sawah. Tahun 2021, luas lahan pertanian bukan
sawah mencapai 93.244 ha (58,10 persen dari luas Lombok Timur) dengan rincian:
44.785 ha hutan negara; 21.549 hektar tegal/kebun; 6.226 hektar ladang/huma;

RENCANA PEMBANGUNAN INDUSTRI KABUPATEN LOMBOK TIMUR TAHUN 2023-2043 | 38


1.368 hektar perkebunan; 5.343 hektar hutan rakyat; dan 13.950 hektar lainnya.
Sementara, luas lahan bukan pertanian sekitar 24.165 ha (15,1 persen). Luas lahan
sawah mencapai 43.146 ha (26.9 persen dari Luas Lombok Timur) yang terdiri dari
sawah irigasi seluas 37.764 hektar dan sawah tadah hujan seluas 5.382 hektar

Tabel 21.
Luas Lahan (ha) Berdasarkan Jenis Lahan
Kabupaten Lombok Timur, Tahun 2021
Jenis Lahan Luas Lahan (Ha) Prosentase
Lahan Sawah 43.146 26,87
Irigasi 37.764 23,52
Sawah Tadah Hujan 5.382 3,35
Lahan Pertanian Bukan Sawah 93.244 58,08
Tegal/Kebun 21.549 13,42
Ladang/Huma 6.226 3,88
Perkebunan 1.368 0,85
Ditanami pohon/Hutan Rakyat 5.343 3,33
Padang rumput/Penggembalaan 23 0,01
Sementara tidak diusahakan 0 0
Hutan Negara 44.785 27,89
Lainnya 13.950 8,69
Lahan Bukan Pertanian 24.165 15,05
Jumlah 160.555 100,00
Sumber: Lombok Timur Dalam Angka, 2022

2.2. Pertanian
Produksi padi di Kabupaten Lombok Timur tahun 2021 sebesar 350.057 ton
Gabah Kering Giling (GKG) lebih kecil dibandingkan produksi tahun 2020 yang
mencapai 407.504 ton. Dari total produksi tersebut, 98,15 persen (343.588 Ton)
adalah padi sawah, sedangkan 1,85 persen (6.469 Ton) sisanya merupakan
produksi padi ladang. Selain faktor produktifitas, produksi sangat dipengaruhi
peningkatan/penurunan luas panen, luas padi pada tahun 2021 64.81 ribu Ha, naik
sedikit dibandingkan tahun 2020 yaitu sebanyak 73,31 ribu Ha. Produksi padi
sawah tersebar di 21 kecamatan yang ada di Lombok Timur, sedangkan padi
ladang hanya ada di beberapa kecamatan seperti Keruak, Jerowaru, Masbagik,
Pringgabaya, Suela, Aikmel, Wanasaba, dan Sambelia. Secara total Kecamatan
Sikur, Montong Gading, dan Aikmel merupakan daerah penghasil padi paling

RENCANA PEMBANGUNAN INDUSTRI KABUPATEN LOMBOK TIMUR TAHUN 2023-2043 | 39


tinggi. Pada tahun 2021 produksi padi di Kecamatan Sikur sekitar 33,37 ribu ton
dan Kecamatan Montong Gading 33,11 ribu ton dan Kecamatan Aikmel 29,56 ribu
ton. Sedangkan produksi padi paling rendah berada di Kecamatan Sakra Timur.
Jagung merupakan komoditas palawija dengan produksi paling besar di
Lombok Timur. Pada tahun 2021 produksi jagung sekitar 124 ribu ton pipilan
kering turun cukup signifikan dibandingkan tahun 2020 yang mencapai 140 ribu
ton. Sentra produksi jagung Lombok Timur terdapat di kecamatan Pringgabaya,
Jerowaru, dan Suela. Penurunan produksi jagung ini terjadi dikarenakan adanya
peningkatan luas lahan. Luas tanam tanaman jagung pada tahun 2021 seluas 21,8
Ha dimana angka ini lebih kecil dibandingkan tahun sebelumnya yaitu 22,6 ribu Ha.
Pada tahun 2021, produksi ubi kayu produksi ubi jalar, kedelai, dan kacang
hijau turun dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Produksi ubi kayu pada tahun
2021 turun sebesar 30 persen menjadi 13,67 ribu ton. Produksi kedelai turun di
atas 19,65 persen menjadi 1,58 ribu ton. Penurunan tertinggi terjadi pada kacang
hijau, yaitu turun 59,1 persen menjadi 290 ton. Sedangkan penurunan terendah
terjadi pada komoditi ubi jalar yang hanya naik sebesar 9,61 persen menjadi 4,19
ribu ton pada tahun 2021. Fluktuasi produksi palawija di Lombok Timur berkaitan
dengan pola tanam petani, peningkatan luas tanam salah satu komoditi berakibat
penurunan luas tanam komoditi palawija lainnya.
Selain padi, beberapa komoditas tanaman holtikultura sayuran juga menjadi
produk utama Kabupaten Lombok Timur di sektor pertanian. Beberapa komoditas
tersebut diantaranya: bawang merah, cabai besar, cabai rawit, tomat, dan kubis.
Pada tahun 2021, tanaman buah-buahan dan sayuran semusim yang memiliki
produksi paling tinggi adalah cabai rawit dengan produksi sebesar 493.984 kuintal
dengan luas panen sebesar 6.513 Ha. Adapun untuk tanaman biofarmaka yang
memiliki produksi tertinggi yaitu kunyit dengan produksi mencapai 272.405 kg.

2.3. Perkebunan
Dilihat dari luas area/tanam, tembakau menjadi salah satu komoditi
perkebunan yang banyak diusahakan disamping kelapa. Hampir 2/3 area
perkebunan di Lombok Timur untuk budidaya tembakau dan area penanaman
kelapa. Tembakau menjadi salah satu komoditi perkebunan yang banyak

RENCANA PEMBANGUNAN INDUSTRI KABUPATEN LOMBOK TIMUR TAHUN 2023-2043 | 40


diusahakan mengingat nilai ekonominya yang tinggi meskipun karakteristik pola
budidayanya oleh petani dinilai mengandung unsur spekulasi. Produksi dan harga
jual yang bagus akan mengundang minat petani, sehingga jumlah petani yang
menamam tembakau pada musim tanam berikutnya akan bertambah. Hal tersebut
menyebabkan produksi berlimpah dan tidak tertampung oleh perusahaan pembeli
sebagai mitra petani. Sebaliknya kerugian periode tanam sebelumnya
menyebabkan petani beralih ke komoditas lain yang mengakibatkan luas tanam
tembakau turun cukup drastis pada musim tanam berikutnya.
Pada tahun 2021, luas tanam tembakau mencapai 20.691 ha. Luas tanam ini
tidak bertambah dari tahun 2020. Seiring dengan luas tanam yang stagnan, jumlah
produksi tembakau pun tidak berubah. Hasil produksi tembakau masih berada
pada angka 33.701 ton pada tahun 2021. Pada periode 2009-2016, produksi
tembakau Lombok Timur yang cukup tinggi dicapai tahun 2009 dan 2012. Pada
saat itu produksi melebihi 35 ribu ton. Sentra produksi tembakau Lombok Timur
berada di daerah selatan seperti Kecamatan Keruak, Jerowaru, Sakra, Sakra Barat,
Sakra Timur dan Terara.
Komoditas unggulan perkebunan lainnya adalah kelapa, kopi, dan kakao.
Pada tahun 2021, produksi kelapa sama dengan tahun sebelumnya yakni 9.324 ton
karena tidak adanya penambahan jumlah areal tanam. Untuk tanaman kopi,
produksinya tahun 2021 hampir 1,5 kali lipat dibandingkan dengan tahun 2020
yakni dari 367 ton (2020) menjadi 899 ton (2021). Sementara, produksi kakao
tahun 2021 seperti hal kelapa mengalami stagnansi dengan tahun sebelumnya
yakni tetap 947 ton.

2.4. Peternakan
Komoditas ternak yang diusahakan oleh masyarakat di Lombok Timur
adalah: Sapi, Kerbau, Kambing, Domba, Kuda, dan aneka ternak unggas (ayam
kampung, ayam ras pedaging, ayam ras petelur, dan itik) dengan penjelasan
mengenai dinamika populasinya sebagai berikut:
 Populasi sapi tahun 2021 mencapai 157.787 ekor atau meningkat sebesar 7,74
persen dibandingkan populasi tahun 2020 sebesar 146.454. Terdapat 5 (lima)

RENCANA PEMBANGUNAN INDUSTRI KABUPATEN LOMBOK TIMUR TAHUN 2023-2043 | 41


kecamatan dengan populasi sapi tertinggi, yakni: Pringgasela, Terara,
Sembalun, Sambelia, dan Wanasaba;
 Populasi kerbau tahun 2020 dan tahun 2021 tidak berubah yakni 4.960 ekor
dengan konsentrasi pemeliharaannya di 6 (enam) kecamatan: Jerowaru,
Sambelia, Pringgabaya, Keruak, Sakra Barat, dan Sakra Timur;
 Populasi ternak kambing tahun 2021 mencapai 96.615 ekor atau mengalami
kenaikan sebesar 5,9 persen dari tahun 2020 sebesar 91.229 ekor dengan
konsentrasi pada 3 (tiga) kecamatan yakni: Jerowaru, Sakra Barat, dan Keruak;
 Populasi domba tahun 2021 mencapai 9.972 ekor atau menurun sekitar 1,5
persen dari populasi tahun 2020 sebesar 10.126 dengan konsentrasi pada 4
(empat) kecamatan: Pringgabaya, Jerowaru, Sambelia, dan Keruak.
 Populasi kuda tahun 2021 sebesar 3.630 ekor atau meningkat sebesar 3,7
persen dari populasi tahun 2020 mencapai 3.501 dengan konsentrasi
pemeliharaan terbesar di Kecamatan Pringgabaya.
 Populasi ayam kampung tahun 2021 sebesar 1.624.236 ekor atau meningkat
sebesar 1,1 persen dari populasi tahun sebelumnya 1.606.542 ekor dengan 6
(enam) kecamatan memiliki populasi tertinggi, yakni: Pringgabaya, Pringgasela,
Sakra, Sakra Barat, Terara, dan Sakra Timur;
 Populasi ayam ras pedaging tahun 2021 mencapai 5.500.572 ekor atau
menurun cukup drastis hingga 36,6 persen dari populasi tahun 2020 sebesar
8.679.080 ekor dengan 5 (lima) kecamatan sebagai lokasi budidaya terbanyak
yakni: Masbagik, Pringgasela, Suralaga, Sukamulia, dan Wanasaba;
 Populasi ayam ras petelur tahun 2021 mencapai 526.318 ekor atau sedikit lebih
tinggi 0,7 persen dari populasi tahun 2020 sebesar 522.872 ekor yang
terkonsentrasi di sejumlah kecamatan, yakni: Suralaga, Labuhan Haji,
Sukamulia, Wanasaba, Masbagik, dan Sakra Timur;
 Populasi itik tahun 2021 sebesar 148.605 ekor atau meningkat 1,3 persen dari
populasi tahun 2020 yang mencapai 146.652 ekor dengan konsentrasi pada
kecamatan: Aikmel, Terara, Lenek, dan Masbagik.

RENCANA PEMBANGUNAN INDUSTRI KABUPATEN LOMBOK TIMUR TAHUN 2023-2043 | 42


2.5. Perikanan
Kabupaten Lombok Timur memiliki kontribusi yang besar dalam
menghasilkan produksi perikanan. Data statistik perikanan tangkap Provinsi NTB
sebagaimana dianalisis Sari dkk (2020) menunjukkan bahwa 8,2 persen produksi
perikanan Provinsi NTB berasal dari Lombok Timur. Secara geografis, wilayah
Kabupaten Lombok Timur berbatasan langsung dengan Laut Jawa di bagian utara,
Selat Alas di bagian timur, dan Samudera Hindia di bagian selatan. Selain itu,
kondisi geografis Kabupaten Lombok Timur yang diapit oleh perairan
menyebabkan Kabupaten Lombok Timur memiliki potensi sumberdaya ikan yang
tinggi. Kabupaten Lombok Timur memiliki produksi perikanan tangkap sebesar
1.232.000 ton pada tahun 2018 (BPS Kabupaten Lombok Timur, 2019).
Jenis ikan hasil tangkapan sebagai komoditas basis karena memiliki nilai LQ
tinggi menurut Sari dkk (2020) antara lain ikan setuhuk hitam (Makaira indica), ikan
tuna madidihang (Thunnus albacares), ikan kenyar, ikan tetengkek (Megalaspis
cordyla), ikan talang-talang (Scomberoides tala), dan ikan japuh (Dussumeiria
spp). Ikan-ikan tersebut merupakan spesies paling banyak dihasilkan di Kabupaten
Lombok Timur dan mampu menyumbang produksi ikan di NTB. Sementara, jenis
komoditas unggulan Kabupaten Lombok Timur berdasarakan skor pertumbuhan
LQ yaitu ikan cendro (Tylosurus crocodilus), ikan ekor kuning (Caesio
erythrogaster), ikan lemadang (Coryphaena hippurus), ikan gulamah (Johnius
trachycephalus), ikan alu-alu (Sphyraena), dan ikan kerong-kerong (Terapon
jarbua). Komoditas ini memiliki kontribusi terhadap produksi hasil tangkapan yang
tinggi setiap tahun bila dibandingkan dengan ikan sejenisnya di Provinsi NTB.
Ikan tuna madidihang (Thunnus Albacares), ikan cakalang (Katsuwonus
pelamis), ikan setuhuk hitam (Makaira indica), ikan ekor kuning (Caesio
erythrogaster), dan ikan tongkol (Euthynnus affinis) merupakan 5 jenis komoditas
dengan nilai Indeks Spesialisasi tertinggi di Kabupaten Lombok Timur sehingga
dapat dikatakan sebagai komoditas potensial untuk dikembangkan karena memiliki
kecukupan sumberdaya yang tersedia dari aspek produksi.

RENCANA PEMBANGUNAN INDUSTRI KABUPATEN LOMBOK TIMUR TAHUN 2023-2043 | 43


3. Lembaga Diklat dan Litbang
Secara teknis, lembaga yang khusus menyelenggarakan pendidikan
pelatihan (Diklat) dan penelitian dan pengembangan (Litbang) di bidang
perindustrian tidak dicantumkan dalam struktur organisasi perangkat daerah
Kabupaten Lombok Timur. Namun demikian, penyelenggaraan Diklat dan Litbang
berada tugas pokok dan fungsi dari beberapa Organisasi Perangkat Daerah terkait
dan Satuan Kerja di bawah Kementerian Perindustrian. OPD sebagai
penyelenggara diklat IKM di Lombok Timur berada di bawah UPTD Loka Latihan
Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Lombok Timur. Diklat diberikan dalam
bentuk pelatihan teknis, pelatihan motivasi usaha, peningkatan kemampuan
manajemen dan perluasan pasar, serta materi penting lainnya

Untuk litbang bidang industri di Lombok Timur memanfaatkan keberadaan


Balai Riset dan Standardisasi Industri (Baristand Industri) Kementerian
Perindustrian di Surabaya. Baristand Industri melaksanakan fungsi litbang
khususnya dalam teknologi industri bidang bahan baku, bahan penolong, proses,
mesin, hasil produk, dan penanggulangan pencemaran industri. Fungsi penting
lain dari Baristand Industri adalah diseminasi dan komersialisasi hasil penelitian.
Fungsi litbang dan diklat juga dilaksanakan oleh sejumlah perguruan tinggi
(Universitas Mataram, Universitas Gunung Rinjani, Universitas Hamzanwadi dll)
melalui kegiatan Tri Dharma (Penelitian, Pengajaran, dan Pengabdian Masyarakat)
dengan fokus pada IKM.

4. Pembiayaan Industri
Data mengenai investasi IKM diolah dari hasil pendataan Dinas
Perindustrian Lombok Timur Tahun 2022 pada 13 Kecamatan sebagaimana pada
Tabel 22 berikut:
Tabel 22.
Jumlah IKM dan Nilai Investasi Berdasarkan Cabang Industri
Cabang Industri Jumlah Nilai Investasi (Rp)
Industri Pangan 458 1.401.075.000
Industri Hulu Agro 5 60.000.000
Industri dan Permesinan, Alat Transportasi, 210 1.407.450.000

RENCANA PEMBANGUNAN INDUSTRI KABUPATEN LOMBOK TIMUR TAHUN 2023-2043 | 44


dan Energi Terbarukan
Industri Hasil Pertambangan 313 2.286.120.000
Industri Kimia, Farmasi, Kosmetik, dan Alat 95 966.250.000
Kecantikan
Industri Ekonomi Kreatif 976 3.396.620.000
JUMLAH 2.057 9.517.515.000

C. SARANA DAN PRASARANA


Kawasan peruntukan industri termasuk dalam kawasan budidaya propinsi
sebagaimana amanat dari UU 26/2007 tentang Penataan Ruang. Merujuk
Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 3 Tahun 2010 Tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2009-2029
dalam Pasal 34 ayat (13) telah diatur tentang arahan untuk kawasan peruntukan
industri Propinsi Nusa Tenggara Barat. Beberapa di antara kawasan tersebut
merupakan wilayah Kabupaten Lombok Timur, yakni: a) kawasan agroindustri:
Selong, Masbagik, Aikmel, Pringgabaya, Labuhan Haji, Jerowaru; dan b) kawasan
pengembangan industri kecil dan menengah: Masbagik, Aikmel, Labuhan Haji.
Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Timur Nomor 2 Tahun 2012 Tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lombok Timur Tahun 2012-2032 dalam
Pasal 24 telah mengatur bahwa kawasan peruntukan industri masuk dalam
kawasan budidaya sebagai wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk
dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumberdaya alam, sumberdaya
manusia dan sumberdaya hutan. Kawasan peruntukan industri diatur lebih lanjut
dalam pasal 29, terdiri atas:
a) kawasan industri dan pergudangan berada di Kecamatan Labuhan Haji; dan
sekitarnya; dan
b) pengembangan sentra industri kecil (rumah tangga) tersebar di seluruh
wilayah kabupaten dengan potensi yang dapat dikembangkan adalah industri
pande besi, industri kain tenun, industri konveksi, pembuatan garam kasar
dan halus, industri bata genteng, industri kerajinan gabah, industri
pengolahan ikan, industri pembuatan minyak kelapa, industri kerupuk,
industri kerajinan anyaman bambu dan daun lontar, dan industri kerajinan
sabut kelapa.

RENCANA PEMBANGUNAN INDUSTRI KABUPATEN LOMBOK TIMUR TAHUN 2023-2043 | 45


Ketentuan peraturan zonasi untuk kawasan peruntukan industri menurut
ketentuan Pasal 45 Ayat (9), terdiri atas:
a) peningkatan kemampuan penggunaan teknologi, potensi sumberdaya alam
dan sumberdaya manusia di wilayah sekitarnya;
b) pembatasan pembangunan perumahan baru dengan jarak minimal perumahan
terhadap kawasan industri adalah 2 km sekitar kawasan peruntukan industri;
c) dapat diijinkannya industri pengolahan hasil pertanian/perkebunan/ perhutanan
yang terpadu dengan aktivitas pertanian/perkebunan sepanjang tidak
mengubah fungsi zonasi utama;
d) pengendalian kerusakan dan pencemaran lingkungan di kawasan industri
melalui pengendalian perijinan, aturan yang jelas dan tegas mengenai praktik
industri yang ramah lingkungan serta ketersediaan sistem prasarana
pengelolaan limbah dan sampah;
e) peningkatan kemampuan penggunaan teknologi, potensi sumberdaya alam
dan sumberdaya manusia di wilayah sekitarnya;
f) pembatasan pembangunan perumahan bari sekitar kawasan peruntukan
industri;
g) pemanfaatan ruang untuk kawasan penyangga antara kawasan industri
dengan permukiman;
h) pengelolaan limbah industri;
i) kegiatan pengembangan infrastruktur di kawasan industri;
j) kegiatan industri yang dikembangkan antara lain: industri makanan dan
makanan, industri riset dan pengembangan, industri elektronik, industri bahan
kimia tekstil, jenis industri lainnya (kertas, sepatu, tas dll);
k) diarahkan pada kegiatan rehabilitasi lingkungan melalui program-program
penghijauan dan penjagaan kualitas air tanah; dan
l) kegiatan pengembangan jasa dilakukan dengan izin terbatas.

RENCANA PEMBANGUNAN INDUSTRI KABUPATEN LOMBOK TIMUR TAHUN 2023-2043 | 46


D. PEMBERDAYAAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH
Dinas Perindustrian Kabupaten Lombok Timur memiliki sasaran strategis
yaitu Meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan usaha Industri dalam
upaya mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dengan Indikator Kinerja
Utama (IKU) Persentase pertumbuhan Industri Kecil Menengah (IKM), dimana
target tahun 2021 sebesar 0,3 persen dari jumlah IKM di Lombok Timur tahun
sebelumnya sebanyak 3.969 IKM atau pertumbuhan IKM baru sebanyak 12 IKM.
Capaian pada tahun 2021 melampaui target dimana terbentuk IKM baru sebanyak
176 IKM, maka terjadi pertumbuhan Industri Kecil Menengah (IKM) sebesar 4,43%,
sehingga jumlah IKM tahun 2021 meningkat menjadi 4.145 IKM.
Berdasarkan LAKIP Dinas Perindustrian Lombok Timur (2021) dijelaskan
bahwa prosentase peningkatan pelaku usaha industri dan perdagangan pada
tahun 2020 sebesar 0,6 %, dimana capaiannya sebesar 0,18 %, atau dengan
capaian indikator kinerja 30 %, dari jumlah unit usaha sebanyak 21.340 unit usaha.
Hal ini menunjukkan bahwa kinerja tidak mencapai target yang diharapkan.
Sedangkan tahun 2021 target Persentase Pertumbuhan Industri Kecil Menengah
(IKM) sebesar 0,3% dari jumlah IKM 3.969, dimana realisasi tahun 2021 terjadi
pertumbuhan IKM sebanyak 176 IKM atau terjadi peningkatan sebesar 4,43%
sehingga total IKM pada tahun 2021 bertambah menjadi 4.145 IKM atau capaian
kinerja tahun 2021 sebesar 1.476%. Hal ini menunjukkan terjadinya peningkatan
pertumbuhan IKM yang signifikan dibandingkan dari tahun sebelumnya. Berikut ini
beberapa kebijakan dan upaya pemberdayaan IKM yang telah dilakukan oleh
Dinas Perindustrian Lombok Timur:
a) Peningkatan peran serta industri kecil dan menengah untuk meningkatkan
perekonomian masyarakat melalui pengembangan sumberdaya industri
dengan memberikan pelatihan wirausaha baru bidang pengolahan makanan
untuk membentuk anak muda di Lombok Timur menjadi pengusaha. Selain
memberikan pelatihan keterampilan, pelaku usaha/kelompok IKM baru
diberikan bantuan peralatan dan dilakukan pendampingan sampai semua
peserta sudah benar-benar siap melakukan usaha sendiri. Selain itu juga,
pemberdayaan bagi IKM yang sudah ada juga dilakukan melalui pembinaan
langsung ke IKM, seperti pengembangan/diversifikasi produk, inovasi produk

RENCANA PEMBANGUNAN INDUSTRI KABUPATEN LOMBOK TIMUR TAHUN 2023-2043 | 47


dan inovasi merk/labeling dan inovasi kemasan. Upaya tersebut dilakukan
sebagai salah satu usaha strategis untuk mengembangkan potensi-potensi
yang ada di Lombok Timur baik SDM maupun sumber daya yang ada
sehingga mampu menguasai ilmu pengetahuan dan tehnologi bagi
perkembangan usaha di masa yang akan datang;
b) Program industrialisasi yang bertujuan untuk memberikan nilai tambah pada
produk unggulan yang ada di Lombok Timur pada saat ini masih pada tahap
pendataan produk unggulan yang akan dikembangkan dan pendataan sentra-
sentra IKM yang ada di Lombok Timur. Kedepannya diharapkan penguatan dan
peningkatan kapasitas IKM yang ada, serta melakukan kerjasama dengan pihak
terkait dapat dilakukan guna meningkatkan perekonomian masyarakat Lombok
Timur;
c) Pelatihan produksi bagi pengusaha IKM dan kelompok-kelompok usaha baru
yang berdampak pada semakin meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap
keuntungan yang dihasilkan oleh kegiatan industri yang dapat memberikan nilai
tambah dan income bagi masyarakat;
d) Pembinaan IKM melalui pengembangan/diversifikasi produk, Pendampingan
dan Penguatan mutu kemasan produk olahan, berdampak pada meningkatnya
kesadaran IKM dalam melakukan pengembangan produk, meningkatkan
kualitas dan mutu produksinya serta melakukan inovasi-inovasi produk
sehingga mampu meningkatkan nilai jual produk sehingga menambah
penghasilan/income bagi IKM/pelaku usaha itu sendiri;
e) Pemberian bantuan sarana dan prasarana bagi IKM dan pemberian bantuan
modal bagi IKM dimaksudkan dalam rangka memudahkan IKM/pelaku usaha
dalam proses produksi sehingga dapat meningkatan jumlah produksinya, selain
itu juga bertujuan untuk mengenalkan pelaku usaha terhadap peningkatan
teknologi sehingga dalam proses produksinya bisa lebih mudah dan lebih
cepat;
f) Fasilitasi dukungan dana/anggaran yang cukup memadai dari APBN untuk
pembangunan dan revitalisasi IKM berupa pengadaan mesin/peralatan
pembuatan spandek dan Canal C diharapkan kedepan mampu meningkatkan

RENCANA PEMBANGUNAN INDUSTRI KABUPATEN LOMBOK TIMUR TAHUN 2023-2043 | 48


peran serta UPT Logam Kotaraja dalam rangka meningkatkan penerimaan
Pendapatan Asli Daerah;
g) Sosialisasi, Pendampingan/fasilitasi IKM, dan pengawasan perizinan industri
dalam rangka membantu IKM dalam perolehan izin industri baik bagi IKM baru
dan IKM yang sudah lama berdiri sehingga tidak ada lagi IKM yang non formal.
h) Melaksanakan pendataan produk unggulan dan Industri Kecil Menengah (IKM)
karena selama ini pendataan IKM tidak pernah dilakukan dan data yang selalu
disajikan adalah data asumsi, sehingga dengan dilakukan pendataan maka
diperoleh data yang lebih valid dan akurat, data yang lengkap by name by
address;
Dari sisi ketersediaan sumberdaya manusia (aparat birokrasi), jumlah
personil/pegawai pada Dinas Perindustrian sebanyak 26 (dua puluh enam) orang
Aparatur Sipil Negeri (ASN), terdiri dari 17 (tujuh belas) laki-laki dan 9 (sembilan)
perempuan. Tenaga non ASN sejumlah 9 (sembilan) orang, terdiri dari 6 (enam)
laki-laki dan 3 (tiga) perempuan, dari jumlah tersebut kurang sebanding dengan
beban
pekerjaan yang ada di Urusan Perindustrian. Mengacu pada tugas pokok dan
fungsi serta berdasarkan hasil analisis jabatan dan analisis beban kerja Dinas
Perindustrian Kabupaten Lombok Timur, maka kondisi ideal jumlah kebutuhan
ASN sebanyak 65 orang untuk melayani dan memfasilitasi kurang lebih 4.145 IKM
se-Kabupaten Lombok Timur agar pembinaan kepada IKM bisa dilaksanakan
secara maksimal.

RENCANA PEMBANGUNAN INDUSTRI KABUPATEN LOMBOK TIMUR TAHUN 2023-2043 | 49


BAB III
VISI DAN MISI SERTA TUJUAN DAN SASARAN
PEMBANGUNAN INDUSTRI

A. VISI, MISI, DAN STRATEGI PEMBANGUNAN INDUSTRI DAERAH


Pembangunan sektor industri di Kabupaten Lombok Timur mengacu pada
Visi Pembangunan Industri Nasional sebagaimana tertuang dalam Rencana Induk
Pembangunan Industri Nasional Tahun 2015-2035 yaitu “Indonesia Menjadi
Negara Industri Tangguh” dan Visi Pembangunan Industri Provinsi Nusa
Tenggara Barat 2020-2040 yakni “Mewujudkan Industri Nusa Tenggara Barat
yang Tangguh (Gemilang), Berdaya Saing Global, Sejahtera dan Berkeadilan”
serta memperhatikan Visi Pembangunan Kabupaten Lombok Timur Rencana
Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Tahun 2005-2025 yaitu “Terwujudnya
Masyarakat Lombok Timur Yang Beriman & Bertaqwa, Bersatu, Adil dan,
Sejahtera lahir bathin” dan Visi Pembangunan Daerah Dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2018-2023 yaitu
“Lombok Timur Yang Adil, Sejahtera, dan Aman”, maka visi pembangunan
industri Kabupaten Lombok Timur Tahun 2023-2043 adalah “Terwujudnya
Industri Lombok Timur yang Tangguh, Maju, dan Berdaya Saing berbasis
Sumberdaya Lokal secara Berkelanjutan dan Berkeadilan”
Berdasarkan rumusan visi pembangunan industri daerah di atas, misi yang
akan dicapai dalam pembangunan industri di Kabupaten Lombok Timur tahun
2023-2043 sebagai berikut:
1. Meningkatkan peran sektor Industri sebagai pilar dan penggerak
perekonomian daerah dengan memperhatikan potensi sumberdaya lokal
secara berkelanjutan menuju masyarakat yang sejahtera dan berkeadilan;
2. Memperkuat struktur dan pondasi industri daerah menuju tata kelola
perindustrian yang baik (good industry governance) untuk menjamin kepastian
berusaha dan persaingan sehat antar pelaku serta pemerataan dan keadilan
ekonomi bagi masyarakat;
3. Meningkatkan daya saing sumberdaya industri daerah yang tangguh dan
berwawasan lingkungan di tingkat regional, nasional, dan internasional

RENCANA PEMBANGUNAN INDUSTRI KABUPATEN LOMBOK TIMUR TAHUN 2023-2043 | 50


berbasis pada kreativitas, inovasi, dan penguasaan IPTEKS (ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni).

B. TUJUAN PEMBANGUNAN INDUSTRI KABUPATEN LOMBOK TIMUR


Merujuk pada visi dan misi di atas, maka rumusan tujuan pembangunan
Industri Kabupaten Lombok Timur 2023-2043 adalah:
1. Meningkatkan laju pertumbuhan dan kontribusi sektor Industri terhadap
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB);
2. Meningkatkan nilai tambah, volume, dan varian komoditas/produk IKM
berorientasi pada penguasaan dan perluasan pasar-pasar ekspor;
3. Mewujudkan iklim industri daerah yang kondusif bagi peningkatan investasi ke
daerah untuk menjamin keberlangsungan eksistensi industri daerah dan
tumbuh kembangnya industri-industri baru;
4. Meningkatkan penyerapan dan perlindungan tenaga kerja; kualitas inovasi dan
penguasaan teknologi; pemanfaatan sumber daya alam dan ketersediaan
sumber pembiayaan bagi pembangunan sarana dan prasarana Industri daerah.

C. SASARAN PEMBANGUNAN INDUSTRI KABUPATEN LOMBOK TIMUR


Adapun sasaran pembangunan Industri Kabupaten Lombok Timur Tahun
2023-2043 adalah sebagai berikut:
1. Peningkatan laju pertumbuhan sektor industri secara berkesinambungan
selama kurun waktu 2023-2043;
2. Peningkatan kontribusi sektor industri dalam pembentukan Produk Domestik
Regional Bruto hingga mencapai 12,0 % (dua belas persen) di tahun 2043.
3. Peningkatan pangsa pasar dalam dan luar negeri dengan mengurangi
ketergantungan terhadap impor bahan baku, bahan penolong, dan barang
modal serta meningkatkan ekspor komoditas/produk industri;
4. Peningkatan pengembangan inovasi dan penguasaan teknologi;
5. Peningkatan penyerapan tenaga kerja yang kompeten di sektor industri;
6. Peningkatan dan perluasan investasi di sektor industri daerah; dan
7. Peningkatan kesejahteraan Pelaku Industri Kecil dan Menengah.

RENCANA PEMBANGUNAN INDUSTRI KABUPATEN LOMBOK TIMUR TAHUN 2023-2043 | 51


Secara kuantitatif, sasaran pembangunan industri dapat dilihat dan diukur
dari capaian pada 5 (lima) indikator, meliputi: pertumbuhan sektor industri,
kontribusi industri terhadap PDRB Non-Tambang, nilai ekspor produk industri,
jumlah tenaga kerja, dan nilai investasi sektor industri.
Tabel 23.
Sasaran Pembangunan Industri Kabupaten Lombok Timur
Tahun 2023-2043
Tahun Tahun
No Sasaran Dasar
2023 2028 2033 2038 2043
(2021)
1. Pertumbuhan sektor 3,05 3,1 3,5 4,0 4,5 5,0
Industri (%)
2. Kontribusi industri (tanpa 8,60 8,7 9,0 9,5 10,0 10,5
tambang) terhadap PDRB
(%)
3. Nilai Ekspor Sektor Industri 1,12 1,2 1,5 2,0 2,5 3,0
(USD Juta)
4. Jumlah tenaga kerja di 116.069 116.500 117.000 117.500 118.000 118.500
sektor industri (orang)
5. Nilai Investasi Sektor 9.518 9.600 10.000 10.500 11.000 11.500
Industri (Juta Rupiah)

Proyeksi sasaran tersebut diharapkan akan dapat dicapai dengan asumsi-


asumsi sebagai berikut:
1. stabilitas politik dan ekonomi yang mendukung peningkatan pertumbuhan
ekonomi;
2. perkembangan ekonomi global yang dapat mendukung pertumbuhan
ekspor nasional khususnya produk industri;
3. iklim investasi dan pembiayaan yang mendorong peningkatan investasi di
sektor industri;
4. ketersediaan infrastruktur yang dapat mendukung peningkatan produksi dan
kelancaran distribusi;
5. kualitas SDM industri berkembang dan mendukung peningkatan penggunaan
teknologi dan inovasi di sektor industri;
6. kebijakan terkait sumber daya alam yang mendukung pelaksanaan program
hilirisasi industri secara optimal; dan
7. koordinasi antar lintas sektor dan peran aktif OPD terkait termasuk peran aktif
Pemerintah Desa dalam pembangunan industri.

RENCANA PEMBANGUNAN INDUSTRI KABUPATEN LOMBOK TIMUR TAHUN 2023-2043 | 52


Selain itu, untuk mewujudkan Visi dan Misi Pembangunan Industri
Kabupaten Lombok Timur Tahun 2023-2043 dibutuhkan prasyarat-prasyarat
penting lainnya, yakni:
1. keselarasan visi, misi, tujuan, strategi, dan sasaran antara Pembangunan
Industri Provinsi dan Kabupaten;
2. komitmen bersama antara Pemerintah Kabupaten Lombok Timur, masyarakat
sipil, perguruan tinggi, media massa, dan pelaku dunia usaha melalui
kepemimpinan Kepala Daerah dengan mengedepankan prinsip-prinsip:
kebersamaan, kemandirian, keadilan, inklusif, dan keberlanjutan. Kelima
prinsip tersebut dapat diwujudkan melalui pendekatan-pendekatan secara
komprehensif yakni peningkatan kapital sosial, pemberdayaan, tata kelola
pemerintahan yang baik, membangun saling kepercayaan, dan jalinan
komunikasi yang sehat; dan
3. pelaksanaan pembangunan industri daerah secara terpadu, terkoordinasi, dan
tersinergi dengan sektor lainnya dengan melibatkan seluruh pemangku
kepentingan pembanguna daerah.

D. TAHAPAN PEMBANGUNAN INDUSTRI KABUPATEN LOMBOK TIMUR


TAHUN 2023-2043

Dalam rangka percepatan tercapainya sasaran Pembangunan Industri


Kabupaten Lombok Timur, berikut 3 (tiga) tahapan pembangunan industri daerah
sebagai berikut:

1) Tahap Pertama (2023 – 2027): Pada tahap ini, pembangunan industri Lombok
Timur diarahkan untuk peningkatan nilai tambah komoditas/produk industri
hulu berbasis agro diikuti dengan pembangunan industri pendukung dan
andalan secara selektif melalui penyiapan sumber daya manusia (SDM) yang
ahli dan kompeten di bidang industri serta peningkatan penguasaan teknologi
informasi.

2) Tahap Kedua (2028 – 2032): arah pembangunan industri Lombok Timur


adalah penguatan struktur dan pondasi industri daerah dalam sistem tata
kelola perindustrian yang baik (good industry governance) didukung oleh SDM
berkualitas untuk mencapai keunggulan kompetitif (berdaya saing) dan

RENCANA PEMBANGUNAN INDUSTRI KABUPATEN LOMBOK TIMUR TAHUN 2023-2043 | 53


berwawasan lingkungan selaras dengan upaya peningkatan motivasi, inovasi,
dan kreatifitas industri.

3) Tahap III (2033 – 2043): dimaksudkan untuk mewujudkan Lombok Timur


sebagai daerah industri yang Tangguh dan Maju berdasarkan pada potensi
sumberdaya lokal yang dikelola secara berkelanjutan dan berkeadilan serta
memiliki daya saing di tingkat regional, nasional, dan internasional didukung
oleh kreativitas, inovasi, dan penguasaan IPTEKS.

Gambar 6.
Tahapan Pembangunan Industri Kabupaten Lombok Timur Tahun 2023-2043

Lombok Timur sebagai daerah industri yang Tangguh dan Maju berdasarkan
pada potensi sumberdaya lokal yang dikelola secara berkelanjutan dan
berkeadilan serta memiliki daya saing di tingkat regional, nasional, dan
internasional didukung oleh kreativitas, inovasi, dan penguasaan IPTEKS
TAHAP III

Penguatan struktur dan


pondasi industri daerah
dalam sistem tata kelola
perindustrian yang baik
TAHAP II Peningkatan nilai tambah
(good industry
governance) didukung
komoditas/ produk oleh SDM berkualitas
industri hulu berbasis untuk mencapai
agro diikuti dengan keunggulan kompetitif
pembangunan industri (berdaya saing)
pendukung dan andalan
secara selektif

TAHAP I

2023 – 2027 2028 - 2032 2033 – 2043

RENCANA PEMBANGUNAN INDUSTRI KABUPATEN LOMBOK TIMUR TAHUN 2023-2043 | 54


BAB IV
STRATEGI DAN PROGRAM
PEMBANGUNAN INDUSTRI KABUPATEN LOMBOK TIMUR

A. STRATEGI PEMBANGUNAN INDUSTRI


Untuk dapat mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan,
pembangunan Industri Kabupaten Lombok Timur selama 20 tahun ke depan
mengacu pada 8 (delapan) strategi yakni:
1. Menyelaraskan pembangunan industri Kabupaten Lombok Timur dengan
pembangunan industri Provinsi NTB dan Nasional dalam rangka meningkatkan
peran industri Lombok Timur dalam struktur industri Provinsi dan nasional;
2. Menguatkan input (pasokan), output (produk) dan distribusi (logistik) untuk
meningkatkan nilai ekspor dan memastikan produknya berkualitas dengan
tingkat serapan tinggi bagi pasar domestik maupun ekspor diikuti penguatan
jaringan produksi dan distribusi serta pengembangan produk-produk baru
yang inovatif
3. Mengembangkan industri hulu dan industri antara berbasis sumber daya alam;
4. Mengembangkan Kawasan Peruntukan Industri, Kawasan Industri, dan Sentra
Industri kecil dan industri menengah;
5. Melakukan pembangunan infrastruktur, sarana, dan prasarana Industri yang
berwawasan lingkungan;
6. Meningkatkan penguasaan teknologi dan kualitas sumber daya manusia
industri untuk meningkatkan daya saing industri;
7. Memperkuat faktor-faktor pendukung (enabling factors) yakni penyediaan
langkah-langkah afirmatif berupa perumusan kebijakan, penguatan kapasitas
kelembagaan dan pemberian fasilitas kepada industri kecil dan industri
menengah
8. Mengembangkan jaringan kolaborasi dan pola-pola kerja sama yang efektif
antar institusi dan antar pelaku pembangunan termasuk mendorong peran aktif
Pemerintah Desa dalam pembangunan Industri daerah;

RENCANA PEMBANGUNAN INDUSTRI KABUPATEN LOMBOK TIMUR TAHUN 2023-2043 | 55


B. PROGRAM PEMBANGUNAN INDUSTRI
1. Penetapan, Sasaran, dan Program Pengembangan Industri Unggulan
Kabupaten Lombok Timur.

Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN) 2015-2035 telah


menetapkan 10 (sepuluh) industri prioritas nasional yang dikelompokkan ke dalam
industri andalan, industri pendukung, dan industri hulu sebagaimana matriks
berikut:
Tabel 24.
Industri Prioritas Nasional 2015-2035
Kelompok Industri Penjelasan Industri Prioritas
Industri Andalan Industri prioritas yang berperan 1. Industri Pangan
besar sebagai penggerak utama 2. Industri Farmasi, Kosmetik,
(prime mover) perekonomian di dan Alat Kesehatan
masa yang akan datang. Selain 3. Industri Tekstil, Kulit, Alas
memperhatikan potensi sumber Kaki, dan Aneka
daya alam sebagai sumber 4. Industri Alat Transportasi
keunggulan komparatif, industri 5. Industri Elektronika dan
andalan tersebut memiliki Telematika/ICT
keunggulan kompetitif yang 6. Industri Pembangkit Energi
mengandalkan sumber daya
manusia yang berpengetahuan
dan terampil, serta ilmu
pengetahuan
Industri Pendukung Industri prioritas yang berperan 7. Industri Barang Modal,
sebagai faktor pemungkin Komponen, Bahan
(enabler) bagi pengembangan Penolong, dan Jasa
industri andalan secara efektif, Industri
efisien, integratif dan
komprehensif.
Industri Hulu Industri prioritas yang bersifat 8. Industri Hulu Agro
sebagai basis industri 9. Industri Logam Dasar dan
manufaktur yang menghasilkan Bahan Galian Bukan
bahan baku yang dapat disertai Logam
perbaikan spesifikasi tertentu 10. Industri Kimia Dasar
yang digunakan untuk industri Berbasis Migas dan
hilirnya. Batubara

Rencana Pembangunan Industri Propinsi (RPIP) Nusa Tenggara Barat 2020-


2040 telah menetapkan 6 (enam) Industri Unggulan berdasarkan analisa terhadap
trend produktivitas, potensi lahan pengembangan, dan potensi pasar ke depannya
dengan 3 (tiga) kriteria pokok, yakni:
1) Kriteria Keunggulan Komoditi, mencakup jumlah dan kualitas Sumber Daya
Manusia, kontinuitas pasokan bahan baku yang berkualitas, aspek jaringan
pemasaran, ketersediaan lahan pengembangan, akses pembiayaan dan

RENCANA PEMBANGUNAN INDUSTRI KABUPATEN LOMBOK TIMUR TAHUN 2023-2043 | 56


dukungan kelembagaan pemerintah dan memiliki potensi untuk tumbuh dan
bersaing di pasar global.
2) Kriteria Kebermanfaatan, mencakup unsur nilai tambah ekonomi, penciptaan
lapangan tenaga kerja produktif, nilai tambah sosial dan prestise/kekhasan
daerah.
3) Kriteria Dukungan Stakeholders; mencakup penguasaan teknologi dan inovasi,
dukungan dan kesiapan masyarakat, dukungan perguruan tinggi, pihak
perusahaan swasta, Lembaga Swadaya Masyarakat, dan sektor lainnya yang
terkait.
Tabel 25.
Industri Unggulan Provinsi Nusa Tenggara Barat 2020-2040
Industri Jenis Komoditi/
No Jenis Industri Lokasi
Unggulan Produk
Kab. Dompu
Industri Olahan
Kab. Bima
Ikan
Kab. Lotim
Kab. Sumbawa Barat
Industri
Industri Olahan Kab. Lombok Timur
Pengolahan Ikan
Rumput Laut. Kab. Lombok Tengah
dan Hasil Laut
Kab. Lombok Barat
Lainnya
Kab. Lombok Timur
Industri Garam Kab. Lombok Barat
Konsumsi Kab. Sumbawa
Kab. Bima
Kab. Sumbawa
Kab. Bima
Sapi
Industri Berbasis Kota Bima
Ternak Kota Mataram
Ruminansia Kab. Lombok Timur
1 Industri Pangan
Kambing Kab. Lombok Tengah
Kab. Lombok Barat
Industri Berbasis Industri Berbasis Kab. Lombok Tengah
Ternak Unggas Ternak Unggas Kab. Lombok Timur
Kopi Se-NTB
Kab. Lombok Barat
Kelapa Kab. Lombok Utara
Kab. Lombok Timur
Industri Kab. Lombok Barat
Gula Aren
Pengolahan Hasil Kab. Lombok Tengah
Pertanian dan Kab. Sumbawa
Perkebunan Kab. Bima
Mente
Kab. Dompu
Kab. Lombok Utara
Kab. Sumbawa
Jagung
Kab. Lombok Utara

RENCANA PEMBANGUNAN INDUSTRI KABUPATEN LOMBOK TIMUR TAHUN 2023-2043 | 57


Industri Jenis Komoditi/
No Jenis Industri Lokasi
Unggulan Produk
Kab. Bima
Kab. Dompu
Kab. Lombok Utara
Coklat/Kakao
Kab. Lombok Timur
Kab. Lombok Timur
Kab. Lombok Tengah
Olahan Buah dan Kab. Lombok Barat
Sayur Kab. Lombok Utara
Kota Mataram
Kab. Bima
Kab. Lombok Utara
Porang
Kab. Sumbawa
Kab. Bima
Industri Kab. Dompu
Industri Barang
Pengolahan Hasil Kab. Lombok Utara
dari Kayu
Hutan Kayu Kab. Lombok Barat
Kab. Mataram
Industri Hulu Kab. Lombok Timur
2 Hasil Hutan Industri Hasil
Agro Kab. Sumbawa
Bukan Kayu Hutan Bukan
Kab. Dompu
(HHBK) Kayu
Kab. Bima
Kab. Lombok Barat
Industri Pakan Kab. Bima
Industri Pakan
Ternak Kab. Dompu

Industri Industri Se-NTB


Permesinan Permesinan
Kota Mataram
Industri
Kab. Lombok Barat
Kendaraan Listrik
Industri Alat Kab. Bima
Industri dan Alat
Transportasi Kab. Lombok Timur
Permesinan, Alat Transportasi
Kab. Sumbawa
3 Transportasi dan Lainnya.
Kota Bima
Energi
Kab. Lombok Timur
Terbarukan.
Kab. Lombok Tengah
Industri Energi Industri Energi Kab. Lombok Barat
Baru Terbarukan Baru Terbarukan Kab. Sumbawa
Kab. Bima
Kab. Lombok Utara
Industri Industri Turunan Industri Smelter Kab. Sumbawa Barat
4
Pertambangan Smelter dan Turunannya
Kab. Lombok Barat
Industri Kimia Industri Kimia Kota Mataram
Industri Kimia, Kab. Lombok Tengah
Farmasi, Industri Farmasi Industri Farmasi Se-NTB
5
Kosmetik dan Herbal Herbal
Alat Kesehatan Kota Mataram
Industri Kosmetik Industri Kosmetik
Kab. Lombok Barat
Herbal Herbal
Kab. Lombok Utara

RENCANA PEMBANGUNAN INDUSTRI KABUPATEN LOMBOK TIMUR TAHUN 2023-2043 | 58


Industri Jenis Komoditi/
No Jenis Industri Lokasi
Unggulan Produk
Industri Alat Industri Alat Kota Mataram
Kesehatan Kesehatan Kab. Lombok Barat
Se-NTB
Industri Kerajinan
Industri Busana Kota Mataram
Kerang, Mutiara
Muslim Kab. Lombok Barat
dan Cukli.
Industri Ekonomi Kab. Lombok Tengah
6
Kreatif Industri Kriya dan Industri Kriya dan Se-NTB
Aneka Aneka
Industri Industri Se-NTB
Multimedia Multimedia

Penetapan Industri unggulan Kabupaten Lombok Timur 2023-2043


mengacu pada Industri Prioritas Nasional dan Industri Unggulan Provinsi dengan
mempertimbangkan dan memperhatikan kriteria-kriteria sebagaimana RPIP NTB
2020-2040 seperti telah dijelaskan di atas. Industri Unggulan Kabupaten Lombok
Timur dimaksud adalah sebagai berikut:
Tabel 26.
Industri Unggulan Kabupaten Lombok Timur 2023-2043
No Industri Unggulan Jenis Industri Jenis Komoditi/ Produk
1. Industri Pangan Industri Pengolahan Ikan Olahan ikan
Dan Hasil Laut Lainnya Aneka olahan rumput laut
Industri Pengolahan Dan Aneka olahan dan awetan
Pengawetan Produk Daging daging dan daging unggas
Dan Daging Unggas
Industri Pengolahan Garam Garam konsumsi
Industri Minyak Goreng Minyak goreng
Kelapa
Industri Kopra Kopra
Industri Gula Merah Gula merah
Industri Kerupuk, Keripik, Kerupuk, Keripik, Peyek,
Peyek dan Sejenisnya dan sejenisnya
Industri Dodol Dodol buah-buahan
Industri Produk Roti dan Roti dan kue
Kue
Industri Pengolahan Kopi Olahan kopi
Industri Air Kemasan Air kemasan
Industri Pengeringan dan Tembakau kering
Pengolahan Tembakau
Industri Tempe Kedelai Tempe Kedele
Industri Tahu Kedelai Tahu Kedelai
Industri Kue Basah Kue basah
Industri Pengolahan Porang Olahan porang
Industri Pengolahan Olahan Coklat/kakao
Coklat/Kako

RENCANA PEMBANGUNAN INDUSTRI KABUPATEN LOMBOK TIMUR TAHUN 2023-2043 | 59


No Industri Unggulan Jenis Industri Jenis Komoditi/ Produk
2. Industri Hulu Agro Industri Pakan Ransum dan Suplemen
Pakan Ternak
Industri Hasil Hutan Bukan Madu hutan
Kayu
Industri Barang dari Kayu Furnitur dari kayu
Industri Furnitur dari Rotan Furnitur dari rotan dan
atau Bambu atau bambu serta hasil
hutan bukan kayu lainnya
Industri Pupuk Organik Pupuk organik
3. Industri Kimia, Industri Pengolahan Herbal Olahan herbal (black
Farmasi, Kosmetik garlic, asitaba dll)
dan Alat Kesehatan Industri Produk Obat Obat-obatan tradisional
Tradisional
4. Industri Tekstil, Kulit, Industri Pakaian Jadi Garmen
Alas Kaki, dan Aneka (Konveksi) dari Tekstil
Industri Pertenunan Kain Tenun
Industri alas kaki
5. Industri Logam Dasar Industri Alat Potong dan Pisau dari logam
dan Bahan Galian Perkakas Tangan yang
Bukan Logam Digunakan dalam rumah
tangga
Industri Peralatan Dapur Peralatan Dapur
dan Peralatan Meja dari
Logam
Industri Furnitur dari Logam Furnitur dari logam
Industri Batu Bata dari Batu Bata
Tanah Liat/Keramik
Industri Genteng dari Tanah Genteng dari Tanah Liat
Liat/Keramik
Industri Perlengkapan Peralatan rumah tangga
Rumah Tangga dari Tanah dari tanah liat/keramik
Liat/Keramik
Industri Kapur Kapur
6. Industri Permesinan, Industri Permesinan Mesin-mesin
Alat Transportasi dan Industri Alat Transportasi Kendaraan listrik dan alat
Energi Terbarukan. transportasi lainnya
Industri Energi Baru dan Energi baru dan
Terbarukan terbarukan

Untuk mewujudkan tujuan pembangunan Industri Unggulan Daerah, RPIK


Kabupaten Lombok Timur 2023-2043 ini menjabarkan sasaran dan rencana
program untuk pembangunan setiap industri unggulan berdasarkan pentahapan
sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya yakni: 2023-2027, 2028-2032, dan
2033-2043. Berikut matrik dari sasaran dan program pembangunan Industri
Unggulan Kabupaten Lombok Timur 2023-2043.

RENCANA PEMBANGUNAN INDUSTRI KABUPATEN LOMBOK TIMUR TAHUN 2023-2043 | 60


Tabel 27. Strategi Pembangunan Industri Pangan
SASARAN
2023-2027 2028-2032 2033-2043
a) Pemetaan potensi dan kajian pengolahan bahan a) Peningkatan peran asosiasi industri olahan a) Terciptanya peningkatan mutu produk secara
pangan yang terintegrasi dari hulu ke hilir; pangan untuk meningkatkan jumlah produksi; berkelanjutan agar mampu bersaing di pasar
b) Peningkatan ketersediaan bahan baku dan b) Terciptanya kemitraan dengan stakeholders internasional;
bahan penolong; terkait dalam upaya penetrasi pasar produk; b) Pengembangan industri pendukung untuk
c) Peningkatan SDM di bidang industri pengolahan c) Adanya diversifikasi produk industri olahan kontinuitas sumber bahan penolong industri
pangan; pangan untuk memberikan nilai tambah lebih; pengolahan pangan;
d) Terpenuhinya standarisasi dan mutu produk d) Penguatan industri pangan melalui modernisasi c) Peningkatan penerapan sertifikasi dan
industri pengolahan bahan pangan; dan alih teknologi; standarisasi sesuai standar internasional;
e) Terdapat dukungan sarana dan prasarana serta e) Peningkatan mutu makanan dan kemasan d) Tersedianya Kawasan Peruntukan Industri besar
intervensi teknologi; melalui penerapan sertifikasi standarisasi (SNI), terpadu pengolahan pangan berwawasan
f) Peningkatan peran perguruan tinggi dalam halal, dan merek; lingkungan di Kabupaten Lombok Timur;
implementasi pengembangan hasil penelitian; f) Pengembangan sentra-sentra industri e) Meningkatnya industri pengolahan pangan
g) Peningkatan kemitraan antara sektor industri pengolahan pangan; dengan prinsip hemat energi dan ramah
olahan pangan dengan para produsen (petani, g) Terdapat penelitian dan pengembangan di lingkungan;
peternak, nelayan, dll) kawasan peruntukan industri pengolahan f) Meningkatnya penelitian dan pengembangan di
pangan. kawasan peruntukan industri pengolahan
pangan;
g) Meningkatnya diversifikasi produk olahan,
jaminan mutu berstandar internasional, dan
keamanan produk.

Tabel 28. Program Pembangunan Industri Pangan


Pemangku Kepentingan Periode
No Program
Pusat Provinsi Kabupaten Lain-Lain 2023-2027 2028-2032 2033-2043
1. Menjamin ketersediaan bahan baku Dinas Pertanian, Dinas Pertanian,
(kualitas, kuantitas dan kontinuitas) Dinas Ketahanan Dinas Ketahanan
melalui koordinasi dengan instansi terkait Pangan, Dinas Pangan, Dinas
PU-PR, Dinas PU, Dinas
dan kemitraan serta integrasi antara sisi
Peternakan dan Peternakan dan
hulu dan sisi hilir didukung oleh
Keswan, BRIDA, Keswan,
infrastruktur yang memadai; BAPPEDA BAPPEDA
2. Menyiapkan SDM yang ahli dan Baristand Dinas Dinas Perguruan
berkompeten di bidang industri pangan Kemenperin Perindustrian, Perindustrian, Tinggi, LSM
Dinas Pertanian, Dinas Pertanian,

RENCANA PEMBANGUNAN INDUSTRI KABUPATEN LOMBOK TIMUR TAHUN 2023-2043 | 61


Pemangku Kepentingan Periode
No Program
Pusat Provinsi Kabupaten Lain-Lain 2023-2027 2028-2032 2033-2043
melalui pendidikan dan pelatihan serta Dinas Ketahanan Dinas Ketahanan
pendampingan Pangan, Dinas Pangan, Dinas
PU-PR, Dinas PU, Dinas
Peternakan dan Peternakan dan
Keswan, BRIDA, Keswan,
BAPPEDA BAPPEDA
3. Meningkatkan kemampuan penguasaan Baristand Dinas Dinas Perguruan
dan pengembangan inovasi teknologi Perindustrian, Perindustrian Tinggi, LSM
industri pangan melalui penelitian dan BRIDA
pengembangan yang terintegrasi;
4. Meningkatkan efisiensi proses Baristand Dinas Dinas Perguruan
pengolahan dan penjaminan mutu produk Kemenperin Perindustrian, Perindustrian, Tinggi, LSM
melalui penerapan Good Hygiene Dinas Dinas
Perdagangan, Perdagangan,
Practices (GHP), Good Manufacturing
Dinas Koperasi Dinas Koperasi
Practices (GMP) dan Hazard Analysis and
dan UMKM, Dinas dan UMKM,
Critical Control Points (HACCP), Pertanian, Dinas Dinas Pertanian,
sertifikasi Standar Nasional Indonesia Ketahanan Dinas Ketahanan
(SNI) dan halal sertifikasi mutu lainnya, Pangan, Dinas Pangan, Dinas
serta bantuan mesin/peralatan PU-PR, Dinas PU, Dinas
pengolahan produk pangan dan Peternakan dan Peternakan dan
peningkatan kapasitas laboratorium uji Keswan, BRIDA, Keswan,
mutu BAPPEDA BAPPEDA
5. Mengkoordinasikan pengembangan Dinas Dinas
sistem logistic untuk meningkatkan Perindustrian, Perindustrian,
efisiensi produksi dan distribusi produk Dinas Dinas
Perdagangan, Perdagangan,
pangan
Dinas Koperasi Dinas Koperasi
dan UMKM, Dinas dan UMKM,
Pertanian, Dinas Dinas Pertanian,
Ketahanan Dinas Ketahanan
Pangan, Dinas Pangan, Dinas
PU-PR, Dinas PU, Dinas
Peternakan dan Peternakan dan
Keswan, BRIDA, Keswan,
BAPPEDA BAPPEDA
6. Memfasilitasi pembebasan Pajak Dinas Dinas
Pertambahan Nilai (PPN) atas proses Perindustrian, Perindustrian,
pengolahan pangan dengan nilai tambah Dinas Dinas

RENCANA PEMBANGUNAN INDUSTRI KABUPATEN LOMBOK TIMUR TAHUN 2023-2043 | 62


Pemangku Kepentingan Periode
No Program
Pusat Provinsi Kabupaten Lain-Lain 2023-2027 2028-2032 2033-2043
kecil pada sentra IKM; Perdagangan, Perdagangan,
Dinas Koperasi Dinas Koperasi
dan UMKM, Dinas dan UMKM,
Pertanian, Dinas Dinas Pertanian,
Ketahanan Dinas Ketahanan
Pangan, Dinas Pangan, Dinas
PU-PR, Dinas PU, Dinas
Peternakan dan Peternakan dan
Keswan, BRIDA, Keswan,
BAPPEDA BAPPEDA
7. Memfasilitasi akses terhadap pembiayaan Dinas Dinas
yang kompetitif bagi industri pangan skala Perindustrian, Perindustrian,
kecil dan menengah Dinas Dinas
Perdagangan, Perdagangan,
Dinas Koperasi Dinas Koperasi
dan UMKM, Dinas dan UMKM,
Pertanian, Dinas Dinas Pertanian,
Ketahanan Dinas Ketahanan
Pangan, Dinas Pangan, Dinas
PU-PR, Dinas PU, Dinas
Peternakan dan Peternakan dan
Keswan, BRIDA, Keswan,
BAPPEDA, BAPPEDA,
Perbankan Perbankan
8. Meningkatkan kerjasama dengan industri Dinas Dinas
skala nasional untuk alih teknologi, Perindustrian, Perindustrian,
peningkatan investasi dan penguasaan Dinas Dinas
Perdagangan, Perdagangan,
pasar ekspor;
Dinas Koperasi Dinas Koperasi
dan UMKM, Dinas dan UMKM,
Pertanian, Dinas Dinas Pertanian,
Ketahanan Dinas Ketahanan
Pangan, Dinas Pangan, Dinas
PU-PR, Dinas PU-PR, Dinas
Peternakan dan Peternakan dan
Keswan, BRIDA, Keswan,
BAPPEDA, BAPPEDA,
DPMPTSP DPMPTSP
9. Promosi dan perluasan pasar produk Dinas Dinas
industri pangan di dalam dan luar negeri Perindustrian, Perindustrian,

RENCANA PEMBANGUNAN INDUSTRI KABUPATEN LOMBOK TIMUR TAHUN 2023-2043 | 63


Pemangku Kepentingan Periode
No Program
Pusat Provinsi Kabupaten Lain-Lain 2023-2027 2028-2032 2033-2043
Dinas Dinas
Perdagangan, Perdagangan,
Dinas Koperasi Dinas Koperasi
dan UMKM, dan UMKM,
DPMPTSP DPMPTSP
10. Memantapkan zonasi/kawasan BAPPEDA, Dinas BAPPEDA,
peruntukkan industri untuk pengolahan Perindustrian Dinas
pangan Perindustrian
11. Meningkatkan kualifikasi, kapasitas, dan Baristand Dinas Dinas Perguruan
kemampuan laboratorium uji mutu produk Perindustria, Perindustrian Tinggi, LSM
pangan BRIDA
12. Meningkatkan kemampuan inovasi dan Dinas Dinas Perguruan
penguasaan teknologi proses/rekayasa Perindustrian, Perindustrian, Tinggi, LSM
produk industri pangan melalui sinergi Dinas Dinas
Perdagangan, Perdagangan,
kegiatan penelitian dan pengembangan
Dinas Koperasi Dinas Koperasi
serta pendidikan dan pelatihan industri
dan UMKM, Dinas dan UMKM,
pangan; Pertanian, Dinas Dinas Pertanian,
Ketahanan Dinas Ketahanan
Pangan, Dinas Pangan, Dinas
PU-PR, Dinas PU-PR, Dinas
Peternakan dan Peternakan dan
Keswan, BRIDA, Keswan,
BAPPEDA, BAPPEDA,
13. Memantapkan kebijakan terkait Biro Hukum, Dinas Bagian Hukum,
infrastruktur dan pembiayaan industri Perindustrian, Dinas
meliputi akses lahan, sarana logistik, Dinas Pertanian, Perindustrian,
BPN, PLN, Dinas Dinas Pertanian,
ketersediaan utilitas dan energi untuk
PU BPN, PLN, Dinas
meningkatkan daya saing industry
PU
pangan daerah di level nasional
14. Meningkatkan nilai tambah limbah industri Dinas Dinas
pangan dan penerapan sistem produksi Perindustrian, Perindustrian,
bersih (reduce, reuse, recycle) berbasis Dinas Dinas
Perdagangan, Perdagangan,
inovasi dan teknologi ramah lingkungan
Dinas Koperasi Dinas Koperasi
dan UMKM, Dinas dan UMKM,
Pertanian, Dinas Dinas Pertanian,
Ketahanan Dinas Ketahanan
Pangan, Dinas Pangan, Dinas

RENCANA PEMBANGUNAN INDUSTRI KABUPATEN LOMBOK TIMUR TAHUN 2023-2043 | 64


Pemangku Kepentingan Periode
No Program
Pusat Provinsi Kabupaten Lain-Lain 2023-2027 2028-2032 2033-2043
PU-PR, Dinas PU-PR, Dinas
Peternakan dan Peternakan dan
Keswan, BRIDA, Keswan,
BAPPEDA, BAPPEDA,

Tabel 29. Strategi Pembangunan Industri Hulu Agro


SASARAN
2023-2027 2028-2032 2033-2043
a) Pemetaan potensi untuk pengembangan industri a) Terciptanya sentra produksi industry hulu agro a) Adanya pengembangan diversifikasi produk
hulu agro; di wilayah/kecamatan yang telah ditentukan; industri hulu agro yang inovatif dan bernilai
b) Meningkatnya kerjasama antar OPD terkait b) Peningkatkan pemanfaatan teknologi tepat guna tambah;
untuk menjamin kestabilan ketersediaan bahan dalam proses produksi industri hulu agro untuk b) Meningkatnya nilai tambah ekonomi yang
baku; diversifikasi produk; didapatkan masyarakat dari komoditi/produk
c) Pemenuhan standarisasi dan mutu produk c) Terbentuknya asosiasi industri hulu agro yang industri hulu agro;
industri hulu agro; proaktif membuka peluang bagi pelaku pemula c) Meningkatnya penerapan sertifikasi dan
d) Adanya kerjasama sektor terkait dengan (inkubasi); standarisasi sesuai Standar Nasional Indonesia
perguruan tinggi atau balai penelitian dalam d) Tercapainya peningkatan daya saing produk (SNI) untuk hasil industri hulu agro;
Research and Development untuk melalui pemenuhan standar dan mutu sesuai d) Berkembangnya kluster dalam rangka
pengembangan kualitas produk industri hulu permintaan pasar; percepatan pertumbuhan industri hulu agro di
agro; e) Terbentuknya segmentasi pasar lokal menjadi sentra produksi terpilih;
e) Adanya pengembangan skema pembiayaan dan skala nasional dan berbasis ekspor; e) Berkembangnya industri hulu agro yang ramah
bantuan modal yang kompetitif bagi industri hulu f) Adanya peningkatan penerapan sertifikasi lingkungan;
agro; standarisasi (SNI) dan branding produk; f) Adanya penguatan penelitian dan
f) Adanya pemetaan klaster industri agro di g) Adanya penguatan kemitraan dengan pihak pengembangan terkait industri hulu agro.
wilayah/kecamatan yang telah ditetapkan; terkait untuk menjamin distribusi pemasaran
g) Peningkatan kemitraan antara sub-sistem dalam lokal dan internasional.
industri hulu agro

RENCANA PEMBANGUNAN INDUSTRI KABUPATEN LOMBOK TIMUR TAHUN 2023-2043 | 65


Tabel 29. Program Pembangunan Industri Hulu Agro
Pemangku Kepentingan Periode
No Program
Pusat Provinsi Kabupaten Lain-Lain 2023-2027 2028-2032 2033-2043
1. Menjamin ketersediaan bahan baku
(kualitas, kuantitas dan kontinuitas)
melalui koordinasi dengan instansi terkait
didukung oleh infrastruktur yang
memadai
2. Menyiapkan SDM yang ahli dan
berkompeten di bidang industri hulu agro
melalui pendidikan dan pelatihan industri;
3. Meningkatkan kemampuan penguasaan
dan pengembangan inovasi teknologi
industri hulu agro melalui penelitian dan
pengembangan yang terintegrasi
4. Pembangunan pendidikan kejuruan dan
vokasi bidang pembuatan pakan ternak,
industri HHBK, industri barang dari kayu,
industri furnitur dari rotan atau bambu,
dan pembuatan pupuk organic serta
perlindungan hak kekayaan intelektual;
5. Meningkatkan efisiensi proses
pengolahan dan penjaminan mutu produk
melalui penerapan GHP, GMP, sertifikasi
SNI dan industri hijau serta peningkatan
kapasitas laboratorium uji mutu
6. Mengkoordinasikan pengembangan
sistem logistik untuk meningkatkan
efisiensi produksi dan distribusi produk
7. Memfasilitasi penerapan harga
keekonomian produk-produk industri hulu
agro ramah lingkungan
8. Memberikan insentif khusus untuk
industry hulu energi yang menerapkan
prinsip-prinsip ramah lingkungan
termasuk pemanfaatan bioenergi;
9. Memfasilitasi promosi dan perluasan

RENCANA PEMBANGUNAN INDUSTRI KABUPATEN LOMBOK TIMUR TAHUN 2023-2043 | 66


Pemangku Kepentingan Periode
No Program
Pusat Provinsi Kabupaten Lain-Lain 2023-2027 2028-2032 2033-2043
pasar produk industri hulu agro
berwawasan lingkungan di dalam dan luar
negeri;
10. Meningkatkan efektivitas kegiatan
penelitian dan pengembangan untuk
optimasi sistem produksi yang efisien
(low cost technology melalui inovasi
teknologi dan manajemen, serta
implementasinya dalam skala menengah
dan besar;
11. Meningkatkan kegiatan penelitian dan
pengembangan disain produk furnitur,
didukung dengan advokasi dan regulasi
terkait perlindungan hak kekayaan
intelektual;
12. Mengembangkan kerangka kebijakan
untuk meningkatkan pemasaran produk-
produk industri hulu agro
13. Mengembangkan kawasan terintegrasi
didukung dengan infrastruktur yang
memadai;
14. Memfasilitasi peningkatan investasi
industri hulu agro daerah yang lebih
ramah lingkungan;
15. Meningkatkan efektifitas kegiatan
penelitian dan pengembangan untuk
menghasilkan inovasi, teknologi, dan
formulasi produk pakan berbasis
sumberdaya lokal, dan suplemen pakan

RENCANA PEMBANGUNAN INDUSTRI KABUPATEN LOMBOK TIMUR TAHUN 2023-2043 | 67


Tabel 31. Strategi Pembangunan Industri Permesinan, Alat Transportasi dan Energi Terbarukan.
SASARAN
2023-2027 2028-2032 2033-2043
a) Terjamin adanya Sumber Daya Manusia yang a) Terwujudnya peran asosiasi permesinan, alat a) Meningkatnya penggunaan teknologi dalam
memiliki kompetensi di bidang industri transportasi, dan energi terbarukan dan logam upaya efisiensi produksi permesinan, alat
permesinan, alat transportasi, dan energi untuk melakukan produksi yang efisien; transportasi, dan energi terbarukan;
terbarukan; b) Meningkatnya kemampuan IKM untuk b) Terwujudnya peningkatan jumlah IKM modern
b) Terciptanya master plan atau peta yang memenuhi peralatan/mesin pasar lokal; yang mampu memproduksi mesin, alat
komprehensif dalam upaya mengintegrasikan c) Terjalinnya kerjasama dengan balai penelitian transportasi, dan energi terbarukan yang
ketersediaan bahan baku sampai proses dan pengembangan dan/atau perguruan tinggi memenuhi standar SNI;
pembuatan mesin, alat transportasi, dan energi untuk melakukan Research and Development c) Terbangunnya sentra pembuatan mesin, alat
terbarukan; dalam upaya pengembangan teknologi tepat transportasi, dan energi terbarukan di setiap
c) Terwujudnya peran sentral IKM permesinan, alat guna dalam permesinan, alat transportasi, dan wilayah/kecamatan yang telah ditetapkan;
transportasi, dan energi terbarukan dalam rantai energi terbarukan; d) Adanya penguatan dalam hal penelitian dan
pasokan komponen industri permesinan, alat d) Adanya evaluasi berkala terhadap pemanfaatan pengembangan produk permesinan, alat
transportasi, dan energi terbarukan; peralatan permesinan, alat transportasi, dan transportasi, dan energi terbarukan dalam upaya
d) Terciptanya standarisasi produk permesinan, energi terbarukan sebagai upaya quality control; mencapai produk yang efisien dan ramah
alat transportasi, dan energi terbarukan yang e) Adanya penguatan IKM yang memproduksi lingkungan;
lolos uji dan standarisasi SNI; permesinan, alat transportasi, dan energi g) Terwujudnya industri permesinan, alat
e) Tersedianya sarana dan prasarana serta terbarukan dalam hal kelembagaan, manajemen transportasi, dan energi terbarukan yang
teknologi untuk pengembangan industri usaha, akses pembiayaan dan pemasaran berdaya saing sehingga mampu melakukan
permesinan, alat transportasi, dan energi produk. penetrasi pasar nasional dan global.
terbarukan;
f) Terwujudnya fasilitasi IKM agar memiliki produk
yang berdaya saing dan mampu dipasarkan baik
secara offline maupun online;
g) Adanya produk permesinan, alat transportasi,
dan energi terbarukan IKM yang terdaftar dalam
E-katalog pemerintah daerah untuk memenuhi
pasar lokal;
h) Adanya fasilitasi bagi IKM atau Lembaga
Pendidikan dalam perancangan dan produksi
permesinan, alat transportasi, dan energi
terbarukan.

RENCANA PEMBANGUNAN INDUSTRI KABUPATEN LOMBOK TIMUR TAHUN 2023-2043 | 68


Tabel 31. Program Pembangunan Industri Permesinan, Alat Transportasi dan Energi Terbarukan
Pemangku Kepentingan Periode
No Program
Pusat Provinsi Kabupaten Lain-Lain 2023-2027 2028-2032 2033-2043
A. INDUSTRI PERMESINAN
1. Menyiapkan SDM yang memiliki
kompetensi di design engineering, proses
presisi, pengukuran presisi, dan
mekatronika/robotika
2. Melakukan kajian menyeluruh (integrated
supply chain) mulai dari pasokan bahan
baku sampai penguasaan teknologi
3. Meningkatkan peran IKM dalam rantai
pasok komponen industri pemesinan
melalui pengembangan sentra industri
pembuatan tools dan komponen presisi
yang dilengkapi dengan UPT proses dan
pengukuran presisi
4. Mengembangkan komponen logam dan
bukan logam terstandar untuk efisiensi
industri pemesinan dan industri lainnya
5. Mendorong produk IKM Permesinan NTB
untuk memasarkan produknya melalui E-
Katalog pemerintah daerah
6. Mendorong dan Memfasilitasi IKM
Permesinan dan/atau Lembaga
Pendidikan dalam rancang mesin
7. Mengembangkan kapasitas industri
pemesinan melalui upaya efisiensi
produksi termasuk penghematan
penggunaan energi;
8. Mendorong kestabilan produksi peralatan
dan mesin
9. Meningkatkan penguasaan teknologi
proses dan rekayasa produk industri
penunjang industri unggulan melalui

RENCANA PEMBANGUNAN INDUSTRI KABUPATEN LOMBOK TIMUR TAHUN 2023-2043 | 69


Pemangku Kepentingan Periode
No Program
Pusat Provinsi Kabupaten Lain-Lain 2023-2027 2028-2032 2033-2043
penelitian dan pengembangan yang
terintegrasi
10. Melakukan kajian evaluasi secara berkala
terhadap permesinan yang sudah
dimanfaatkan dalam rangka
meningkatkan efektivitas dan efisiensi
mesin ke depannya
11. Memfasilitasi penguatan IKM yang
memproduksi mesin dan peralatan dalam
hal kelembagaan, manajemen usaha,
akses pembiayaan dan pemasaran
produk
12. Mengembangkan teknologi dan
penyediaan bahan baja, non-baja, serta
bahan pendukung dalam upaya
memenuhi kebutuhan industri
permesinan
13. Mengembangkan sentra IKM modern
khusus memproduksi komponen presisi
terstandardisasi untuk menunjang
Kawasan industri khusus pemesinan
14. Mendorong terbentuknya sentra IKM
pembuatan permesinan di setiap
kabupaten/kota yang telah ditetapkan
15. Meningkatkan penelitian dan
pengembangan produk permesinan
dalam upaya mencapai produk yang
efisien dan ramah lingkungan
16. Mewujudkan industri permesinan yang
berdaya saing sehingga mampu penetrasi
pasar nasional dan global
B. ALAT TRANSPORTASI
1. Melakukan pemetaan permasalahan dan
kebutuhan alat transportasi secara
komprehensif

RENCANA PEMBANGUNAN INDUSTRI KABUPATEN LOMBOK TIMUR TAHUN 2023-2043 | 70


Pemangku Kepentingan Periode
No Program
Pusat Provinsi Kabupaten Lain-Lain 2023-2027 2028-2032 2033-2043
2. Pelatihan peningkatan kapasitas SDM
pelaku industri alat transportasi
3. Pembentukan komunitas/asosiasi pelaku
industri alat transportasi
4. Penelitian dan pengembangan
peningkatan kualitas produk industri alat
transportasi
5. Pemanfaatan teknologi dan peralatan
tepat guna dalam proses produksi
6. Pengembangan kualitas produksi dan
manajemen keuangan industri alat
transportasi
7. Mengembangkan industri komponen alat
transportasi
8. Penguatan kelembagaan asosasi pelaku
industri alat transportasi
9. Mendukung penguatan research &
development dibidang pengembangan
bahan baku, teknologi, desain produk,
dan skema pemasaran industri alat
transportasi
10. Meningkatkan peran pelaku industri alat
transportasi melalui acara festival
dan/atau pameran produk berskala
nasional dan internasional
11. Mendorong pengembangan sentra yang
terintegrasi dengan pasar dalam satu
wilayah industry
12. Mendorong peningkatan nilai investasi di
sektor industri alat transportasi
13. Meningkatkan pengembangan
keterampilan pelaku industri alat
transportasi secara berkesinambungan
14. Mengembangkan kemitraan untuk
memperluas pangsa pasar, baik skala
nasional maupun internasional

RENCANA PEMBANGUNAN INDUSTRI KABUPATEN LOMBOK TIMUR TAHUN 2023-2043 | 71


Pemangku Kepentingan Periode
No Program
Pusat Provinsi Kabupaten Lain-Lain 2023-2027 2028-2032 2033-2043

C. ENERGI TERBARUKAN
1. Melakukan pemetaan potensi sumber
daya alam yang mendukung tersedianya
pasokan energy secara kontinyu dan
kajian pengolahan bahan baku yang
terintegrasi dari hulu ke hilir
2. Meningkatkan kompetensi dan
keterampilan Sumber Daya Manusia
terkait penguasaan ilmu pengetahuan dan
teknologi
3. Membangun dan memfasilitasi sarana
dan prasarana serta teknologi untuk
pengembangan industri energi baru
terbarukan
4. Mendorong terbentuknya klaster industri
Biogas, Pembangkit Listrik Tenaga Surya,
Pembangkit Listrik Tenaga Air,
Pembangkit Listrik Tenaga Angin
5. Menjalin Kerjasama dan sinergi dengan
balai penelitian milik pemerintah maupun
swasta serta dengan perguruan tinggi
6. Memberikan pendampingan dan
penyuluhan secara kontinyu untuk
perbaikan kualitas produksi biogas dan
pemeliharaan mesin pembangkit
7. Meningkatkan penguatan struktur industri
energy baru dan terbarukan melalui
modernisasi dan alih teknologi
8. Memperluas dan meningkatkan kemitraan
dengan stakeholders terkait dalam upaya
penetrasi pasar produk
9. Menciptakan energi alternatif berbasis
industri biodiesel dan biogas sehingga
memberikan nilai tambah lebih dan

RENCANA PEMBANGUNAN INDUSTRI KABUPATEN LOMBOK TIMUR TAHUN 2023-2043 | 72


Pemangku Kepentingan Periode
No Program
Pusat Provinsi Kabupaten Lain-Lain 2023-2027 2028-2032 2033-2043
menjangkau segmentasi pasar yang lebih
luas
10. Membentuk sentra dan klaster industri
biodiesel, bioethanol dan pembangkit
listrik tenaga gelombang
11. Peningkatan mutu bahan bakar produk
industry energy baru dan terbarukan
12. Diversifikasi produk industri olahan
biodiesel, bioethanol dan biogas
13. Meningkatkan penciptaan industri baru
yang mengangkat konsep industri olahan
biodiesel, bioethanol dan biogas
14. Meningkatkan upaya konversi bahan
bakar konvensional menjadi bahan bakar
hasil industry baru dan terbarukan
15. Menciptakan rantai pasok bahan baku
industri biodiesel, bioethanol dan biogas
yang stabil dan berkelanjutan
16. Menyempurnakan secara berkelanjutan
terkait mutu industri biodiesel, bioethanol
dan biogas dan turunannya yang sesuai
dengan standar
17. Pengembangan dan peningkatan
kuantitas dan kualitas sentra-sentra
industry biodiesel, bioethanol dan biogas

RENCANA PEMBANGUNAN INDUSTRI KABUPATEN LOMBOK TIMUR TAHUN 2023-2043 | 73


BAB V
PENUTUP

Rencana Pembangunan Industri Kabupaten (RPIK) Lombok Timur 2023-


2043
menjadi pedoman pembangunan industri Daerah bagi semua pemangku
kepentingan di tingkat Kabupaten Lombok Timur untuk meningkatkan daya saing
industri daerah. Selain sebagai landasan perencanaan dan evaluasi pembangunan
industri di Kabupaten Lombok Timur, RPIK juga menjadi pedoman bagi DPRD
Lombok Timur dalam menjalankan fungsi pengawasannya serta memastikan
penyelenggaraan dan pembinaan sektor industry berjalan dengan baik yang
sejalan dengan aspirasi masyarakat. Dokumen RPIK ini diharapkan untuk dapat
dijabarkan ke dalam penyusunan Rencana Strategis OPD dalam mendukung
pencapaian visi dan misi pembangunan industri Daerah guna mendorong
pertumbuhan ekonomi Lombok Timur dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Dokumen RPIK ini disusun dengan memperhatikan keterkaitan antar Bab dengan
beberapa kesimpulan penting, yakni:
1. Rencana Pembangunan Industri Kabupaten Lombok Timur 2023-2043
merupakan pedoman bagi arah pembangunan industri daerah dengan
mengacu pada Visi Pembangunan Industri Nasional sebagaimana tertuang
dalam Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional Tahun 2015-2035 Visi
Pembangunan Industri Provinsi Nusa Tenggara Barat 2020-2040 serta
memperhatikan Visi Pembangunan Kabupaten Lombok Timur Rencana
Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Tahun 2005-2025 dan Visi
Pembangunan Daerah Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) Tahun 2018-2023. Oleh karena itu, visi pembangunan industri
Kabupaten Lombok Timur Tahun 2023-2043 adalah “Terwujudnya Industri
Lombok Timur yang Tangguh, Maju, dan Berdaya Saing berbasis Sumberdaya
Lokal secara Berkelanjutan dan Berkeadilan”;
2. Industri unggulan Kabupaten Lombok Timur adalah (1) Industri pangan; (2)
Industri hulu agro; (3) Industri kimia, farmasi, kosmetik, dan alat kesehatan; (4)
Industri tekstil, kulit, alas kaki, dan aneka; (5) Industri logam dasar dan bahan

RENCANA PEMBANGUNAN INDUSTRI KABUPATEN LOMBOK TIMUR TAHUN 2023-2043 | 74


galian bukan logam; (6) Industri permesinan, alat transportasi, dan energi
terbarukan;
3. Industri pengolahan merupakan sektor usaha yang diharapkan menjadi
lokomotif pengembangan ekonomi di Kabupaten Lombok Timur, tanpa
mengesampingkan perkembangan sektor lainnya. Dengan demikian jika
industri berkembang akan memacu pertumbuhan dan pengembangan ekonomi
daerah.
4. Rencana aksi pembangunan industri disusun secara rinci untuk jangka
menengah lima tahunan dan terbuka untuk dievaluasi dalam lima seuai dengan
mengikuti dinamika, situasi, dan kondisi daerah sehingga akan terjadi perbaikan
pada periode berikutnya;
5. Rencana aksi diikuti dengan rencana pengembangan dari sisi sumberdaya
industri, yang meliputi penyiapan dan pengembangan sumberdaya manusia
industri, pengembangan sumberdaya industri, teknologi industri. Selain itu,
rencana pengembangan sarana dan prasarana industri, termasuk dari sisi
infrastruktur, sistem informasi, pembangunan sarana dan prasarana industri,
serta perwilayahan industri yang akan dikembangkan di Kabupaten Lombok
Timur.

RENCANA PEMBANGUNAN INDUSTRI KABUPATEN LOMBOK TIMUR TAHUN 2023-2043 | 75


BUPATI LOMBOK TIMUR
PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR


NOMOR …. TAHUN ….

TENTANG

RENCANA PEMBANGUNAN INDUSTRI KABUPATEN LOMBOK TIMUR


TAHUN 2023-2043

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

BUPATI LOMBOK TIMUR,

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 11 ayat (4) Undang-


Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian, perlu
menetapkan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan
Industri Kabupaten Lombok Timur Tahun 2023-2043;
Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang
Pembentukan Daerah-daerah Tingkat II dalam wilayah
Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa
Tenggara Timur (Lembaran Negara Tahun 1958 Nomor 122,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
1655);
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004
tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
104);
4. Undang-Undang Nomor 17 tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33);
5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2007
tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 68);
6. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009
Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
140);
7. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2011
tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor
82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5234);
8. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2014
tentang Perindustrian (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 4);
9. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 224, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5657) sebagaimana telah
diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan
Kedua atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23
Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5679);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN) Tahun
2008-2027;
11. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 14 Tahun
2015 tentang Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional
Tahun 2015-2035 (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 46);
12. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2018
tentang Kebijakan Industri Nasional Tahun 2015-2019
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor
8);
13. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 18 Tahun
2020 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional 2020-2024;
14. Peraturan Badan Pusat Statistik Nomor 2 Tahun 2020 tentang
Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 1084)
15. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 3
Tahun 2008 Tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2005-
2025;
16. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 3
Tahun 2010 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi
Nusa Tenggara Barat Tahun 2009-2029;
17. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 1
Tahun 2019 Tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2019-2023;
18. Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Timur Nomor 6 Tahun
2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah (RPJPD) Kabupaten Lombok Timur Tahun 2005-
2025;
19. Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Timur Nomor 2 Tahun
2012 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten
Lombok Timur Tahun 2012-2032;
20. Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Timur Nomor 1 Tahun
2019 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah Tahun 2018-2023

Dengan Persetujuan Bersama


DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
dan
BUPATI LOMBOK TIMUR

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN


INDUSTRI KABUPATEN LOMBOK TIMUR TAHUN 2023-2043.

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan:
1. Daerah adalah Kabupaten Lombok Timur.
2. Pemerintah Daerah adalah Bupati sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan
Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan daerah otonom.
3. Bupati adalah Bupati Lombok Timur.
4. Perangkat Daerah adalah organisasi atau lembaga pada Pemerintah Daerah yang
bertanggung jawab kepada Kepala Daerah dalam rangka penyelenggaraan
pemerintahan di daerah yang terdiri atas Sekretariat Daerah, Dinas Daerah, dan
Lembaga Teknis Daerah.
5. Dinas Teknis adalah Dinas yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di
bidang Perindustrian.
6. Industri adalah seluruh bentuk kegiatan ekonomi yang mengolah bahan baku
dan/atau memanfaatkan sumber daya industri sehingga menghasilkan barang
yang mempunyai nilai tambah atau manfaat lebih tinggi, termasuk jasa industri.
7. Pembangunan Industri adalah proses kegiatan melakukan perubahan yang
direncanakan dengan mengolah bahan baku dan/atau memanfaatkan sumber daya
Industri untuk memperbaiki berbagai aspek kehidupan masyarakat baik aspek
ekonomi, sosial dan budaya.
8. Sentra Industri adalah pengelompokan Industri sejenis dalam suatu kawasan.
9. Kawasan Peruntukan Industri yang selanjutnya disingkat KPI adalah bentangan
lahan yang diperuntukkan bagi kegiatan industri berdasarkan rencana tata ruang
wilayah yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
10. Industri Unggulan Kabupaten adalah Industri yang ditetapkan menjadi Industri
unggulan dan utama di Daerah.
11. Rencana Pembangunan Industri Kabupaten Lombok Timur Tahun 2023-2043,
yang selanjutnya disebut RPIK Lombok Timur Tahun 2023-2043 adalah pedoman
bagi Pemerintah Daerah dan pelaku Industri dalam perencanaan dan
pembangunan Industri di Kabupaten Lombok Timur.
12. Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia yang selanjutnya disingkat KBLI adalah
mengklasifikasikan aktivitas/kegiatan ekonomi Indonesia yang menghasilkan
produk/output, baik berupa barang maupun jasa,berdasarkan lapangan usaha
yang digunakan sebagai acuan standar dan alat koordinasi, integrasi, serta
sinkronisasi penyelenggaraan statistik.

BAB II
ASAS, MAKSUD, TUJUAN, DAN RUANG LINGKUP

Pasal 2
Perindustrian diselenggarakan berdasarkan asas:
a. kepentingan nasional;
b. demokrasi ekonomi;
c. kepastian berusaha;
d. pemerataan persebaran;
e. persaingan usaha yang sehat; dan
f. keterkaitan industri
Pasal 3
Maksud ditetapkannya Peraturan Daerah ini adalah:
a. pedoman pembangunan industri bagi Perangkat Daerah dan pelaku industri, dan
pengusaha dan/atau institusi terkait;
b. pedoman dalam mengkoordinasikan perencanaan kegiatan pembangunan industri
antar sektor dan antar instansi terkait; dan
c. pedoman bagi peran serta masyarakat dalam pembangunan industri unggulan
Kabupaten.

Pasal 4
Tujuan pembentukan dari Peraturan Daerah ini adalah untuk:
a. mewujudkan Industri Daerah sebagai bagian dari pembangunan industri provinsi
dan industri nasional;
b. mewujudkan kedalaman dan kekuatan struktur Industri Daerah;
c. mewujudkan Industri Daerah yang mandiri, berdaya saing dan maju, serta memiliki
paradigma sebagai Industri hijau;
d. mewujudkan kepastian berusaha, persaingan yang sehat, serta mencegah
pemusatan atau penguasaan Industri oleh satu kelompok atau perseorangan yang
merugikan masyarakat di Daerah;
e. membuka kesempatan berusaha, menanggulangi kemiskinan dan perluasan
kesempatan kerja dengan memprioritaskan pekerja lokal Daerah;
f. mewujudkan pemerataan pembangunan Industri Daerah guna memperkuat dan
memperkukuh ketahanan nasional; dan
g. meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat Daerah secara
berkeadilan.

Pasal 5
Ruang lingkup pengaturan dalam Peraturan Daerah ini meliputi:
a. kewenangan Pemerintah Daerah;
b. Industri Unggulan Kabupaten;
c. Rencana Pembangunan Industri Kabupaten 2023-2043;
d. pelaksanaan;
e. pembinaan, pengawasan, dan pelaporan;
f. peran serta masyarakat; dan
g. pembiayaan.
BAB III
KEWENANGAN PEMERINTAH DAERAH

Pasal 6
(1) Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya bertanggung jawab atas
pencapaian tujuan pembangunan Industri Daerah.
(2) Pembangunan Industri Daerah dilaksanakan sesuai Kawasan Peruntukan Industri
yang ditetapkan dalam rencana tata ruang dan wilayah Daerah.
(3) Kewenangan Pemerintah Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:
a. perencanaan pengembangan Kawasan Peruntukan Industri;
b. penyediaan infrastruktur industri;
c. pemberian kemudahan data dan informasi pada wilayah daerah yang
diperuntukkan bagi pembangunan/pengembangan Kawasan Peruntukan
Industri;
d. pelayanan terpadu satu pintu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan;
e. pemberian insentif dan kemudahan lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
f. penataan kegiatan Industri di Daerah; dan
g. pengawasan pelaksanaan pembangunan Industri di Daerah.
(4) Pemerintah Daerah dapat membangun/mengembangkan Industri pada Kawasan
Peruntukan Industri sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf a sesuai arahan
Pemerintah.

Pasal 7
(1) Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya menjamin ketersediaan:
a. Infrastruktur Industri;
b. Infrastruktur penunjang.
(2) Dalam melaksanakan kewenangan Pemerintah Daerah sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan Daerah.
BAB IV
INDUSTRI UNGGULAN DAERAH

Pasal 8
(1) Penetapan jenis industri unggulan daerah mengacu pada Klasifikasi Baku
Lapangan Usaha Indonesia (KBLI).
(2) Jenis industri unggulan daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari:
a. Industri pangan;
b. Industri hulu agro;
c. Industri kimia, farmasi, kosmetik, dan alat kesehatan;
d. Industri tekstil, kulit, alas kaki, dan aneka;
e. Industri logam dasar dan bahan galian bukan logam;
f. Industri permesinan, alat transportasi, dan energi terbarukan;
(3) Selain Industri Unggulan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Pemerintah Daerah
dapat mengembangkan jenis Industri Unggulan lain yang merupakan Industri
potensial dan menjadi prioritas Daerah.

Pasal 9
Industri Unggulan Daerah sebagaimana dalam Pasal 8 dikembangkan secara
berkelanjutan dengan melalui tahapan:
a. tahap I periode tahun 2023 – 2027;
b. tahap II periode tahun 2028 – 2032; dan
c. tahap III periode tahun 2033 – 2043.

BAB V
RENCANA PEMBANGUNAN INDUSTRI KABUPATEN 2023-2043

Bagian Kesatu
Sistematika

Pasal 10
(1) RPIK Kabupaten Lombok Timur 2023-2043 disusun dengan sistematika sebagai
berikut:
a. BAB I : Pendahuluan;
b. BAB II : Gambaran Kondisi Daerah terkait Pembangunan Industri;
c. BAB III : Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Pembangunan Industri;
d. BAB IV : Strategi dan Program Pembangunan Industri; dan
e. BAB V : Penutup
(2) Pendahuluan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a memuat:
a. latar belakang;
b. dasar hukum; dan
c. sistematika penulisan.
(3) Gambaran kondisi daerah terkait Pembangunan Industri sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf b memuat:
a. kondisi daerah;
b. sumberdaya industri;
c. sarana dan prasarana; dan
d. pemberdayaan Industri kecil dan menengah.
(4) Visi, misi, tujuan, dan sasaran pembangunan Industri sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf c memuat:
a. visi dan misi pembangunan Industri daerah;
b. tujuan dan sasaran pembangunan industri daerah; dan
c. sasaran pembangunan industri daerah.
(5) Strategi dan program pembangunan Industri sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf d memuat:
a. strategi pembangunan Industri; dan
b. program pembangunan Industri unggulan, meliputi:
1. penetapan sasaran dan program pengembangan Industri unggulan;
2. pengembangan perwilayahan Industri;
3. pengembangan sumberdaya Industri;
4. pembangunan sarana dan prasarana Industri; dan
5. pemberdayaan Industri.

Pasal 11
Sistematika RPIK Kabupaten Lombok Timur Tahun 2023-2043 sebagaimana tercantum
dalam Pasal 10 dijabarkan dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dari Peraturan Daerah ini

Bagian Kedua
Masa Berlaku
Pasal 12
(1) RPIK Kabupaten Lombok Timur 2023-2043 ditetapkan untuk jangka waktu 20 (dua
puluh) tahun.
(2) RPIK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat ditinjau kembali setiap 5 (lima)
tahun sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
BAB VI
PELAKSANAAN

Pasal 13
(1) Pemerintah Daerah bertanggung jawab terhadap pelaksanaan program
pembangunan Industri.
(2) Dalam melaksanakan program pembangunan Industri sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) Pemerintah Daerah dapat melakukan kerjasama dengan:
a. Pemerintah;
b. Pemerintah Provinsi;
c. Pemerintah provinsi/kabupaten/kota lainnya;
d. swasta;
e. perguruan tinggi;
f. lembaga penelitian dan pengembangan; dan
g. lembaga swadaya masyarakat.
(3) Penyelenggaraan kerjasama sebagaimana dimaksud pada ayat (2) mengacu pada
peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang kerjasama Daerah.
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai kerja sama sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
diatur dengan Peraturan Bupati.

Pasal 14
(1) Pelaksanaan RPIK Kabupaten Lombok Timur 2023-2043 mengacu Rencana Tata
Ruang Wilayah Kabupaten Lombok Timur.
(2) RPIK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sejalan dengan Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Kabupaten Lombok Timur dan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Lombok Timur.

Pasal 15
(1) Pelaksanaan RPIK melalui pengembangan Industri Unggulan Daerah harus
memberikan manfaat bagi kesejahteraan masyarakat setempat.
(2) Pemerintah Daerah menyiapkan sumberdaya manusia dari masyarakat setempat
dalam upaya akses kesempatan kerja pada Industri Unggulan Daerah.
(3) Pemerintah Daerah mendorong kemitraan Industri kecil dan menengah dengan
Industri Unggulan Daerah skala besar
BAB VII
PEMBINAAN, PENGAWASAN, DAN PELAPORAN

Pasal 16
Bupati melakukan pembinaan, pengawasan, dan pelaporan terhadap pelaksanaan
Peraturan Daerah ini.

Pasal 17
(1) Pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 dilakukan
oleh Perangkat Daerah yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
Perindustrian.
(2) Dalam melaksanakan pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Perangkat Daerah yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di
bidang Perindustrian melakukan monitoring dan evaluasi.
(3) Monitoring sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan antara lain dengan:
a. melakukan pemantauan kesesuaian pelaksanaan RPIK dengan RPIP;
b. melakukan pemantauan hasil pelaksanaan RPIK;
c. melakukan koordinasi dan sinkronisasi kegiatan Pembangunan Industri
Kabupaten.
(4) Evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dengan melakukan kajian
kesesuaian perencanaan dan implementasi RPIK.

Pasal 18
(1) Bupati menyampaikan laporan pelaksanaan RPIK kepada Gubernur selaku wakil
Pemerintah Pusat di Daerah 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari laporan penyelenggaraan Pemerintah Daerah sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(2) Laporan pelaksanaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) meliputi:
a. pertumbuhan Industri;
b. kontribusi sektor Industri terhadap produk domestik regional bruto;
c. penyerapan tenaga kerja sektor Industri;
d. realisasi investasi sektor Industri; dan
e. ekspor produk industri termasuk permasalahan dan langkah-langkah
penyelesaian di sektor Industri.
BAB VIII
PERAN SERTA MASYARAKAT

Pasal 19
(1) Masyarakat dapat berperan serta dalam perencanaan, pelaksanaan, dan
pengawasan pembangunan Industri di Daerah.
(2) Peran serta masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diwujudkan dalam
bentuk:
a. pemberian saran, pendapat dan usul; dan/atau
b. penyampaian informasi dan/atau laporan.
(3) Bentuk peran serta masyarakat dan mekanisme pelaksanaannya akan diatur lebih
lanjut dalam Peraturan Bupati.
BAB IX
PEMBIAYAAN

Pasal 20
(1) Pembiayaan pelaksanaan RPIK Kabupaten Lombok Timur Tahun 2023-2043
bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja daerah.
(2) Selain bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja daerah, pembiayaan
pelaksanaan RPIK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat bersumber dari:
a. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;
b. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi; dan
c. sumber pembiayaan lain yang sah dan tidak mengikat

BAB X
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 21

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah


ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Lombok Timur.

Ditetapkan di Selong
pada tanggal….. 2022
BUPATI LOMBOK TIMUR

H. SUKIMAN AZMY
Diundangkan di Selong
pada tanggal … 2022
SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN LOMBOK TIMUR

MUHAMMAD JUAINI TAOFIK

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR TAHUN 2022 NOMOR…


PENJELASAN
ATAS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR


NOMOR … TAHUN 2022

TENTANG

RENCANA PEMBANGUNAN INDUSTRI KABUPATEN LOMBOK TIMUR


TAHUN 2023-2043

I. UMUM
Sektor industri menjadi penggerak utama pembangunan ekonomi nasional, karena
telah mampu memberikan kontribusi signifikan dalam peningkatan nilai tambah,
pembukaan lapangan kerja, penghasil devisa, dan berkontribusi besar dalam
pembentukan daya saing nasional. Pemerintah telah menetapkan Rencana Induk
Pembangunan Industri Nasional (RIPIN) 2015-2035 dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 14 Tahun 2015 sebagai pelaksanaan amanat Undang-Undang Nomor 3
Tahun 2014 tentang Perindustrian. RIPIN disusun sebagai pedoman bagi
pemerintah dan para pelaku industri serta pemangku kepentingan lainnya dalam
perencanaan dan pembangunan industri.
Pemerintah Daerah memiliki peran dan tanggung jawab dalam mendorong
kemajuan industri secara terarah dan terencana. Harapan peran tersebut
dimaksudkan agar perekonomian di Daerah dapat tumbuh lebih cepat dalam
mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Pembangunan sektor industri di
Kabupaten Lombok Timur mengacu pada visi Pembangunan Industri Nasional
sebagaimana tertuang dalam Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional
Tahun 2015-2035 yaitu “Indonesia Menjadi Negara Industri Tangguh” dan Visi
Pembangunan Industri Provinsi Nusa Tenggara Barat 2020-2040 yakni
“Mewujudkan Industri Nusa Tenggara Barat yang Tangguh (Gemilang), Berdaya
Saing Global, Sejahtera dan Berkeadilan”.
Penyusunan RPIK 2023-2043 ini berpedoman pada Rencana Induk Pembangunan
Industri Nasional (RIPIN) 2015-2035 dan Rencana Pembangunan Industri Propinsi
Nusa Tenggara Barat (RPIP NTB) 2020-2040 dengan memperhatikan:
a. potensi sumber daya industri daerah;
b. Rencana Tata Ruang Wilayah Propinsi dan Rencana Tata Ruang Wilayah
Kabupaten;
c. keserasian dan keseimbangan dengan kegiatan sosial ekonomi dan daya
dukung wilayah
Penyusunan RPIK Lombok Timur 2023-2043 selain dimaksudkan untuk
melaksanakan amanat ketentuan Pasal 11 ayat (4) Undang-Undang Nomor 3
Tahun 2014 tentang Perindustrian dan lampiran Urusan Pemerintahan Kabupaten
Bidang Perindustrian dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah juga dimaksudkan untuk mempertegas komitmen dan
keseriusan Pemerintah Kabupaten Lombok Timur dalam mewujudkan tujuan
penyelenggaraan perindustrian.
Sistematika RPIK Lombok Timur 2023-2043 disusun sesuai acuan sebagaimana
telah diatur dalam Peraturan Menteri Perindustrian RI Nomor 110/MIND/PER/12/
2015 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Pembangunan Industri Provinsi dan
Rencana pembangunan Industri Kabupaten/Kota dan Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah.

II. PASAL DEMI PASAL

Pasal 1
Cukup jelas

Pasal 2
Huruf a
Yang dimaksud dengan “kepentingan nasional” adalah kepentingan
bangsa, negara, dan masyarakat yang harus diwujudkan melalui kerja
sama seluruh elemen bangsa.
Huruf b
Yang dimaksud dengan “demokrasi ekonomi” adalah semangat
kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan
lingkungan, dan kemandirian serta menjaga keseimbangan kemajuan
dalam kesatuan ekonomi nasional.
Huruf c
Yang dimaksud dengan “kepastian berusaha” adalah iklim usaha
kondusif yang dibentuk melalui sistem hukum yang menjamin konsistensi
antara peraturan perundang-undangan dengan pelaksanaannya.
Huruf d
Yang dimaksud dengan “pemerataan persebaran” adalah upaya untuk
mewujudkan pembangunan Industri di seluruh wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia sesuai dengan potensi sumber daya yang dimiliki
pada setiap daerah.
Huruf e
Yang dimaksud dengan “persaingan usaha yang sehat” adalah
persaingan antarpelaku usaha dalam menjalankan produksi, distribusi,
pemasaran barang, dan/atau jasa yang dilakukan dengan cara yang jujur
dan taat terhadap hukum.
Huruf f
Yang dimaksud dengan “keterkaitan Industri” adalah hubungan antar-
Industri dalam mata rantai pertambahan atau penciptaan nilai untuk
mewujudkan struktur Industri nasional yang sehat dan kokoh. Keterkaitan
Industri dapat berupa keterkaitan yang dimulai dari penyediaan Bahan
Baku, proses manufaktur, jasa pendukung Industri, sampai distribusi ke
pasar dan pelanggan, dan/atau keterkaitan yang melibatkan Industri kecil,
Industri menengah, dan Industri besar.

Pasal 3
Cukup jelas

Pasal 4
Cukup jelas

Pasal 5
Cukup jelas

Pasal 6
Cukup jelas

Pasal 7
Cukup jelas

Pasal 8
Cukup jelas

Pasal 9
Cukup jelas

Pasal 10
Cukup jelas

Pasal 11
Cukup jelas
Pasal 12
Cukup jelas

Pasal 13
Cukup jelas

Pasal 14
Cukup jelas

Pasal 15
Cukup jelas

Pasal 16
Cukup jelas

Pasal 17
Cukup jelas

Pasal 18
Cukup jelas

Pasal 19
Cukup jelas

Pasal 20
Cukup jelas

Pasal 21
Cukup jelas

Anda mungkin juga menyukai