KABUPATEN LEBAK
PROVINSI BANTEN
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Lebak Tahun 2014-2034
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas karunia dan rahmat-Nya kami
dapat menyelesaikan Materi Teknis Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
Kabupaten Lebak Tahun 2014-2034.
Materi Teknis ini berisikan tentang latar belakang penyusunan, tujuan, kebijakan, dan strategi
pengembangan wilayah, rencana struktur tata ruang wilayah Kabupaten Lebak, rencana
pola ruang wilayah, penetapan kawasan strategis, arahan pemanfaatan ruang wilayah,
ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah, serta peran serta masyarakat dalam
penataan ruang.
Dalam penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lebak Tahun 2014-2034 ini Tim
Penyusun telah banyak mendapatkan masukan dari berbagai pihak yang berkompeten demi
kesempurnaan buku laporan ini, untuk itu kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-
besarnya.
Penyusun
i|MATER I TEKNIS
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN
BAB 2
TUJUAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENATAAN RUANG
ii | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
BAB 3
RENCANA STRUKTUR RUANG WILAYAH
BAB 4
RENCANA POLA RUANG WILAYAH
iii | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
BAB 5
PENETAPAN KAWASAN STRATEGIS
BAB 6
ARAHAN PEMANFAATAN RUANG WILAYAH
iv | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
BAB 7
ARAHAN PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG
BAB 8
PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PENATAAN RUANG
8.1. STRATEGI PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM KONTEKS PENATAAN RUANG ................. 8-1
8.2. ARAHAN MASYARAKAT DALAM PENATAAN RUANG WILAYAH ............................................. 8-2
DAFTAR TABEL
vi | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
vii | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
Tabel 6.1. Indikasi Program Kabupaten Lebak Tahun 2014-2034 ............................................. 6-27
Tabel 7.1. Ketentuan Umum Peraturan Zonasi Wilayah Kabupaten Lebak ............................... 7-18
Tabel 7.2. Instrumen Pengendalian...................................................................................................... 7-28
Tabel 7.3. Institusi Pengendalian Pemanfaatan Ruang ................................................................... 7-30
Tabel 7.4. Insentif dan Disinsentif Pemanfaatan Ruang .................................................................. 7-35
viii | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
DAFTAR GAMBAR
ix | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
Gambar 4.2. Peta Rencana Kawasan Lindung Kabupaten Lebak Tahun 2014-2034 ................... 4-6
Gambar 4.3. Peta Rencana Kawasan Hutan Lindung Kabupaten Lebak Tahun 2014-2034 ...... 4-10
Gambar 4.4. Peta Rencana Perlindungan Terhadap Kawasan Dibawahnya Kabupaten Lebak
Tahun 2014-2034 ............................................................................................................... 4-11
Gambar 4.5. Peta Rencana Kawasan Perlindungan Setempat Kabupaten Lebak
Tahun 2014-2034 ............................................................................................................... 4-13
Gambar 4.6. Peta Rencana Kawasan Suaka Alam, Pelestarian Alam dan Cagar Budaya
Kabupaten Lebak Tahun 2014-2034 ............................................................................. 4-24
Gambar 4.7. Peta Rencana Kawasan Rawan Bencana Kabupaten Lebak
Tahun 2014-2034 ............................................................................................................... 4-25
Gambar 4.8. Peta Rencana Kawasan Lindung Geologi Kabupaten Lebak
Tahun 2014-2034 ............................................................................................................... 4-26
Gambar 4.9. Peta Rencana Pola Ruang Kawasan Budidaya Kabupaten Lebak
Tahun 2014-2034 ............................................................................................................... 4-30
Gambar 4.10. Peta Rencana Kawasan Hutan Produksi Kabupaten Lebak Tahun 2014-2034..... 4-33
Gambar 4.11. Peta Rencana Kawasan Pertanian Kabupaten Lebak Tahun 2014-2034 .............. 4-43
Gambar 4.12. Peta Rencana Kawasan Perkebunan Kabupaten Lebak Tahun 2014-2034 .......... 4-44
Gambar 4.13. Peta Rencana Kawasan Pertambangan Kabupaten Lebak Tahun 2014-2034 .... 4-49
Gambar 4.14. Peta Rencana Kawasan Industri Kabupaten Lebak Tahun 2014-2034 ................... 4-55
Gambar 4.15. Peta Rencana Kawasan Pariwisata Kabupaten Lebak Tahun 2014-2034 ............ 4-65
Gambar 4.16. Peta Rencana Kawasan Permukiman Kabupaten Lebak Tahun 2014-2034 .......... 4-66
Gambar 4.17. Peta Rencana Kawasan Perikanan Kabupaten Lebak Tahun 2014-2034 ............. 4-67
Gambar 5.1. Peta Rencana Kawasan Strategis Kabupaten Lebak 2014-2034 .......................... 5-11
Gambar 7.1. Kedudukan Peraturan Zonasi Dalam Penataan Ruang ............................................... 7-2
Gambar 7.2. Pemantauan dan Pengendalian Penataan Ruang ....................................................... 7-27
Bab 1
PENDAHULUAN
Ruang sebagai sumber daya pada dasarnya tidak mengenal batas wilayah, namun
untuk mewujudkan ruang wilayah kabupaten yang aman, nyaman, produktif dan
berkelanjutan serta sejalan dengan kebijakan otonomi daerah yang nyata, luas dan
bertanggung jawab penataan ruang menuntut kejelasan pendekatan dalam proses
perencanaannya untuk menjaga keselarasan, keserasian, keseimbangan dan
keterpaduan antar daerah, antara pusat dan daerah, antar sektor dan antar
pemangku kepentingan.
1-1 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
Penataan ruang wilayah Kabupaten Lebak dipengaruhi oleh faktor eksternal dan
internal. Pelaksanaan tata ruang wilayah di kabupaten Lebak selama ini mengacu
kepada Perda No 17 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
Kabupaten Lebak. Materi teknis RTRW Kabupaten Lebak tersebut disusun sebelum
Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang dan peraturan
turunannya terbit. Sehingga ketentuan-ketentuan terbaru terkait penataan ruang
belum diakomodir didalam RTRW Kabupaten Lebak Tahun 2008.
Selain itu, perkembangan wilayah Kabupaten Lebak juga dipengaruhi oleh faktor
internal. Kabupaten Lebak mengalami perkembangan penduduk yang meningkat
dalam beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2000-2010, laju pertumbuhan penduduk
di Kabupaten Lebak sekitar 1,58 %, dimana pada tahun 2000 jumlah penduduk
Kabupaten Lebak berjumlah 1.030.040 jiwa dan bertambah menjadi 1.204.095 jiwa
di tahun 2010. Dengan bertambahnya jumlah penduduk, maka dapat dibayangkan
akan semakin bertambah pula tingkat kebutuhan akan sarana dan prasarana
pendukungnya. Selain itu, ada beberapa perkembangan fisik yang terjadi seperti
rencana pembangunan Waduk Karian meliputi Kecamatan Sajira, Maja,
Rangkasbitung dan Cimarga, pembangunan dan pengembangan kawasan industri
pertambangan di wilayah Selatan, pembangunan jalan lingkar, rencana
pembangunan jalan bebas hambatan kragilan – panimbanang yang melalui wilayah
kabupaten Lebak sebagai penunjang Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Panimbang dan
rencana pembangunan jalan kereta api jalur ganda Tanah Abang-Rangkasbitung
Dengan adanya hal tersebut, maka akan berpengaruh terhadap rencana tata ruang
yang telah disusun sebelumnya dimana pembangunan tata ruang Kabupaten Lebak
dilaksanakan berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah 2008-2028 yang
ditetapkan melalui Peraturan Daerah No 17 Tahun 2008. Dengan terbitnya Undang –
Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang dan ditindaklanjuti dengan
peraturan pelaksanaannya, maka Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten
Lebak sebelumnya tidak dapat dipakai lagi sebagai acuan dalam pembangunan
ruang di Kabupaten Lebak.
1-2 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
bidang penataan ruang ikut pula menjadi pendorong terhadap perlunya peninjauan
kembali tata ruang tersebut. Kajian ulang ini dimaksudkan untuk mencari dan mengkaji
sejauh mana penyimpangan yang telah terjadi sejak perencanaan tersebut ada untuk
kemudian merumuskan kebijakan yang lebih sesuai dengan perkembangan dan
perubahan kebutuhan dan keinginan Kabupaten Lebak di masa yang akan datang.
Hai ni juga diperjelas dalam Permen PU Nomor 16 Tahun 2009 tentang Pedoman
Penyusunan RTRW Kabupaten yang menyatakan bahwa RTRW dapat ditinjau ulang
dan disusun kembali apabila terdapat perubahan eksternal yang cukup besar
pengaruhnya pada RTRW sebelumnya.
Oleh karena itu perlu disesuaikan kembali RTRW Kabupaten Lebak agar sesuai
dengan ketetapan dan peraturan baru yang berlaku. Penyusunan RTRW Kabupaten
Lebak 2008 – 2028 dilakukan sebelum terbitnya pedoman penyusunan Rencana Tata
Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten sehingga beberapa muatan rencana belum sesuai
dengan ketentuan pada pedoman tersebut. Oleh karena itu, pada tahun 2013 ini
dilakukan pemantapan kembali Materi Teknis RTRW Kabupaten Lebak beserta
Rancangan Perda RTRW Kabupaten Lebak untuk dapat dilanjutkan pada tahap
selanjutnya yaitu persiapan legalisasi RTRW Kabupaten Lebak.
Adapun sasaran yang ingin dicapai dalam penyusunan RTRW Kabupaten Lebak
adalah sebagai berikut:
1-3 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
Lingkup substansi Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lebak ini tidak
terlepas dari pengaturan yang diamanatkan dalam Undang-undang Nomor
26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, Peraturan Pemerintah Nomor 26
Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN),
Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 2 Tahun 2011 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Provinsi Banten Tahun 2010-2030, serta dalam
penyusunnanya lingkup substansi RTRW Kabupaten Lebak tahun 2014-2034
mengacu pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 16 Tahun 2009
tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten,
Memuat :
1-4 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
1-5 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
1-6 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
24. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas
dan Angkutan Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5025);
26. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan
Kawasan Permukiman (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor
7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5188);
29. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2000 tentang Ketelitian
Peta untuk RTRW (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 20,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 3034);
1-7 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
34. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2006 tentang Irigasi
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 46, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4624);
35. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2006 tentang Jalan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 86, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4655);
36. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2007 tentang TataHutan
dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan serta Pemanfaatan Hutan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 22; Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4696);
38. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembar Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor 48, Tambahan Lembar Negara Republik Indonesia Nomor 4833);
1-8 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
39. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 68 Tahun 2010 tentang Bentuk
dan Tata Cara Peran Serta Masyarakat dalam Penataan Ruang (Lembaran
Negara Republik IndonesiaTahun 2010 Nomor 118, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5160);
42. Keputusan Presiden Nomor 57 Tahun 1989 tentang Kriteria Kawasan Budidaya;
43. Keputusan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2009
tentang Pedoman Koordinasi Penataan Ruang Daerah;
44. Perda Provinsi Banten Nomor 2 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Provinsi Banten Tahun 2010-2030;
45. Perda Kabupaten Lebak Nomor 17 tahun 2008 tentang RTRW Kabupaten Lebak;
1-9 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
Perubahan Wilayah Kabupaten Lebak yang pada tahun 1828 memiliki District,
dengan terbitnya Surat Keputusan Gubernur Jenderal Hindia Belanda tanggal
29 Oktober 1828, Staatsblad nomor 266 tahun 1828, diubah menjadi :
a. District Rangkasbitung, meliputi Onderdistrict Rangkasbitung, Kolelet
Wetan, Warunggunung dan Onderdistrict Cikulur.
b. District Lebak, meliput Onderdistrict Lebak, Muncang, Cilaki dan
Cikeuyeup.
c. District Sajira meliputi Onderdistrict Sajira, Saijah, Candi dan Maja.
d. District Parungkujang, meliputi Onderdistrict Parungkujang, Kumpay,
Cileles dan Bojongmanik.
e. District Cilangkahan, meliputi Onderdistrict Cilangkahan, Cipalabuh,
Cihara dan Bayah.
1-10 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
1-11 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
Tabel 1.1
Luas Kabupaten Lebak Menurut Kecamatan
Persentase Terhadap
No Kecamatan Luas Wilayah (Ha)
Wilayah (%)
1 Banjarsari 15.955,50 4,83
2 Bayah 14,.377,21 4,35
3 Bojongmanik 9.591,83 2,90
4 Cibadak 3.632,71 1,10
5 Cibeber 40.096,41 12,13
6 Cigemblong 15.304,93 4,63
7 Cihara 12.469,86 3,77
8 Cijaku 11.468,42 3,47
9 Cikulur 6.182,97 1,87
10 Cileles 15.338,76 4,64
11 Cilograng 9.601,71 2,91
12 Cimarga 18.752,65 5,67
13 Cipanas 6.525,30 1,97
14 Cirinten 12.254,92 3,71
15 Curugbitung 9.317,33 2,82
16 Gunung Kencana 13.801,50 4,18
17 Kalanganyar 2.859,34 0,87
18 Lebak Gedong 9.159,98 2,77
19 Leuwidamar 14.305,09 4,33
20 Maja 7.817,14 2,37
21 Malingping 10.201,47 3,09
22 Muncang 8.695,38 2,63
23 Panggarangan 17.715,51 5,36
24 Rangkasbitung 7.309,70 2,21
25 Sajira 10.466,64 3,17
26 Sobang 11.149,34 3,37
27 Wanasalam 11.419,02 3,45
28 Warunggunung 4.736,53 1,43
Kabupaten Lebak 330.507,18 100
Sumber : Peta Rupa Bumi Bakosurtanal Tahun 2011
1-12 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
Tabel 1.2
Pembagian Daerah Administrasi Kabupaten LebakTahun 2010
Jumlah
No Kecamatan Ibukota Kecamatan
Desa Kelurahan
1 Malingping Malimping Selatan 14 -
2 Wanasalam Bejod 13 -
3 Panggarangan Situregen 11 -
4 Cihara Cihara 9 -
5 Bayah Bayah Barat 11 -
6 Cilograng Gunung Batu 10 -
7 Cibeber Warung Banten 22 -
8 Cijaku Cijaku 10 -
9 Cigemblong Cigemblong 9 -
10 Banjarsari Cidahu 20 -
11 Cileles Cikareo 12 -
12 Gunung Kencana Gunung Kencana 12 -
13 Bojongmanik Bojongmanik 9 -
14 Cirinten Cirinten 10 -
15 Leuwidamar Lebak Parahiang 12 -
16 Muncang Muncang 12 -
17 Sobang Sinarjaya 10 -
18 Cipanas Sipayung 14 -
19 Lebak Gedong Banjarsari 6 -
20 Sajira Sajira 15 -
21 Cimarga Margajaya 17 -
22 Cikulur Curugpanjang 13 -
23 Warunggunung Selaraja 12 -
24 Cibadak Pasarkeong 15 -
25 Rangkasbitung Muara Ciujung Timur 11 5
26 Kalanganyar Pasir Kupa 7 -
27 Maja Maja 14 -
28 Curugbitung Curugbitung 10 -
Kabupaten Lebak 340 5
Sumber :Lebak Dalam Angka Tahun 2011
1-13 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
Gambar 1.1
1-14 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
Gambar 1.2
1-15 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
1-16 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
Tabel 1.3
Ketinggian Wilayah Kabupaten Lebak Menurut Kecamatan
B. Kelerengan
Kabupaten Lebak berdasarkan lerengnya terbagi menjadibeberapa kelas,
yaitu;
1. 0 – 2%, tersebar di bagian selatan, barat dan utara Kabupaten Lebak,
2. 2 – 5%, tersebar di bagian selatan, barat dan utara Kabupaten Lebak,
3. 5 – 15%, terletak di bagian tengah dan selatan kearah timur kabupaten
Lebak,
1-17 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
Tabel 1.4
Kelerangan Wilayah Kabupaten Lebak Menurut Kecamatan
C. Morfologi
1-18 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
Tabel 1.5.
Morfologi Wilayah Kabupaten Lebak Menurut Kecamatan
Mofologi
No Kecamatan Perbukitan Perbukitan Perbukitan Gunung/ Total
Dataran
landai Bergelombang Terjal Pegunungan
1 Banjarsari 12.991,70 2.963,80 15.955,50
2 Bayah 2.476,88 4.080,35 6.327,09 1.492,89 14,.377,21
3 Bojongmanik 919,7 8.672,13 2.129,68 9.591,83
4 Cibadak 3.632,71 3.632,71
5 Cibeber 6.672,81 6.937,13 23.146,62 3.339,85 40.096,41
6 Cigemblong 1.402,49 6.135,77 7.405,49 361,18 15.304,93
7 Cihara 4.109,21 6.139,71 2.220,94 12.469,86
8 Cijaku 6.529 3.864,06 1.075,36 11.468,42
9 Cikulur 5.348,01 834,96 6.182,97
10 Cileles 9.654,26 5.684,50 15.338,76
11 Cilograng 287,05 2.491,95 6.115,35 554,53 152,83 9.601,71
12 Cimarga 12.204,30 6.303,76 144,55 100,04 18.752,65
13 Cipanas 1.958,40 3.171,84 1.316,37 78,69 6.525,30
14 Cirinten 1.873,62 7.331,17 3.050,16 12.254,95
15 Curugbitung 8.501,69 815,64 9.317,33
16 Gunungkencana 5.959,78 7.711,72 130,00 13.801,50
17 Kalanganyar 2.838,78 20,56 2.859,34
18 Lebakgedong 755,61 3.565,86 4.494,47 344,04 9.159,98
19 Leuwidamar 2.191,89 7.808,94 4.113,38 141,60 49,28 14.305,09
20 Maja 7.806.53 10,61 7.817,14
21 Malingping 8.701,25 1.500,22 10.201,47
22 Muncang 1.443,60 3.001,81 1.965,70 1.484,24 800,03 8.695,38
23 Panggarangan 1.679,7 6.603,64 8.676,97 685,80 69,40 17.715,51
24 Rangkasbitung 6.870,18 439,53 7.309,70
25 Sajira 6.661,87 3.252,66 547,99 4,12 10.466,64
26 Sobang 533,74 2.559,46 6.749,82 1.306,32 11.149,34
27 Wanasalam 11.419,02 11.419,02
1-19 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
Mofologi
No Kecamatan Perbukitan Perbukitan Perbukitan Gunung/ Total
Dataran
landai Bergelombang Terjal Pegunungan
28 Warunggunung 4.548,36 188,17 4.736,53
Kab. Lebak 132.009,98 96.989,65 56.151,80 39.294,00 6.061,75 330.507,18
Sumber : Peta Topografi dan Lereng Provinsi Banten Tahun 2012
D. Jenis Tanah
1-20 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
Tabel 1.6.
Jenis Tanah Kabupaten Lebak Menurut Kecamatan
E. Geologi
Geologi (jenis batuan) Kabupaten Lebak didominasi oleh Batuan Gunung Api
Plistosen (26,42%), Batuan Sedimen Pliosen (17,01%) dan Batuan Gunung
Api Pliosen (8,87%) sedangkanEndapan Undak Sungai merupakan jenis
batuan yang paling sedikit di jumpai di Kabupaten Lebak.
1-21 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
Gambar 1.3
Peta Kondisi Geologi Kabupaten Lebak
1-22 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
F. Hidrogeologi
Secara Hidrogeologi Kabupaten Lebak terbagi menjadi beberapa, yaitu:
1. air tanah dangkal yang berada di bagian barat daya dan timur
Kabupaten Lebak,
2. air tanah terletak di seluruh wilayah kabupaten Lebak (mendominasi),
3. air tanah yang memancar, terletak di bagian timur Kabupaten Lebak,
4. wilayah air Bendungan Karian yang terletak di utara Kabupaten Lebak
(Kecamatan Cimarga, Maja, Rangkasbitung dan Sajira).
Tabel 1.7.
Hidrogeologi Kabupaten Lebak Menurut Kecamatan
1-23 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
G. Klimatologi
Kabupaten Lebak memiliki curah hujan yang tinggi yaitu berkisar antara
2000 - >5000 mm/tahun. Curah hujan terbesar berada di bagian timur
sedangkan terkecil berada di bagian utara Kabapaten Lebak.
Tabel 1.8.
Curah Hujan Kabupaten Lebak Menurut Kecamatan
H. Penggunaan Lahan
Penggunaan Lahan di Kabupaten Lebak di secara umum dominasi oleh kebun
campuran, perkebunan (rakyat dan swasta), persawahan (irigasi dan tadah
hujan).
1-24 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
Tabel 1.9
Penggunaan Lahan Kabupaten Lebak Menurut Kecamatan
1-25 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
Gambar 1.4
1-26 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
Gambar 1.5
Peta Kondisi Kelerengan Kabupaten Lebak
1-27 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
Gambar 1.6
Peta Kondisi Morfologi Kabupaten Lebak
1-28 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
Gambar 1.7
1-29 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
Gambar 1.8
1-30 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
Gambar 1.9
1-31 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
Gambar 1.10
1-32 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
Tabel 1.10
Rawan Bencana Kabupaten Lebak Menurut Kecamatan
1-33 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
Gambar 1.11
1-34 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
1-35 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
Tabel 1.11
Jumlah Penduduk di Kabupaten Lebak Tahun 2006-2010
1-36 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
Tabel 1.12
Laju Pertumbuhan Penduduk di Kabupaten Lebak Tahun 2000-2010
1-37 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
Gambar 1.12
Grafik Jumlah Penduduk di Kabupaten Lebak Tahun 2000-2010
Tabel 1.13
Distribusi Penduduk di Kabupaten Lebak Tahun 2010
1-38 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
1-39 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
Tabel 1.14
Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan di Kabupaten Lebak Tahun 2010
Jumlah
Luas Wilayah Kepadatan
No Kecamatan Penduduk
(Ha) (Jiwa/Ha)
(Jiwa)
1 Malingping 10.201,47 61.500 6,03
2 Wanasalam 11.419,02 51.233 4,49
3 Panggarangan 17.715,51 35.242 1,99
4 Cihara 12.469.86 29.530 2,37
5 Bayah 14.377,21 40.716 2,83
6 Cilograng 9.601,71 31.689 3,30
7 Cibeber 40.096,41 54.228 1,35
8 Cijaku 11.428,42 26.876 2,34
9 Cigemblong 15.304,93 19.527 1,28
10 Banjarsari 15.955,50 57.384 3,60
11 Cileles 15.338,76 46.684 3,04
12 Gunungkencana 13.801,50 32.661 2,37
13 Bojongmanik 9.591,83 21.206 2,21
14 Cirinten 12.254,95 24.765 2,02
15 Leuwidamar 14.305,09 50.430 3,53
16 Muncang 8.695,38 31.615 3,64
17 Sobang 11.149,34 28.361 2,54
18 Cipanas 6.525,30 45.388 6,96
19 Lebak Gedong 9.159,98 21.537 2,35
20 Sajira 10.466,44 46.366 4,43
21 Cimarga 18.752,65 60.968 3,25
22 Cikulur 6.182,97 46.627 7,54
23 Warunggunung 4.736.5 52.302 11,04
24 Cibadak 3.632,71 58.057 15,98
25 Rangkasbitung 7.309,70 116.659 15,96
26 Kalanganyar 2.859,34 31.982 11,19
27 Maja 7.817,14 50.526 6,46
28 Curugbitung 9.317,33 30.036 3,22
Kabupaten Lebak 330.507,18 1.204.095 3,64
1-40 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
Gambar 1.13
Peta Kepadatan Penduduk di Kabupaten Lebak Tahun 2014
1-41 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
Gambar 1.14
Grafik Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan di Kebupaten Lebak Tahun 2010
15.98 15.96
16.00
14.00 11.19 11.04
12.00
10.00 7.54 6.96 6.46 6.03
8.00
4.43 4.49
6.00 3.60 2.83 3.04 3.30 3.25 3.22 3.53 3.64
2.21 2.37 2.34 2.02 2.37 2.35 1.99 2.54
4.00 1.35 1.28
2.00
-
Cihara
Leuwidamar
Lebak Gedong
Wanasalam
Cibadak
Muncang
Banjarsari
Cipanas
Bayah
Maja
Sobang
Warunggunung
Cijaku
Sajira
Cigemblong
Cikulur
Gunung Kencana
Cileles
Cimarga
Cirinten
Kalanganyar
Cilograng
Curugbitung
Rangkasbitung
Bojongmanik
Panggarangan
Cibeber
Malingping
Sumber : Lebak Dalam Angka Tahun 2011
C. Struktur Penduduk
Struktur penduduk secara umum dapat dikatakan akan mengikuti pola
umum perkembangan penduduk pada tahun-tahun sebelumnya. Tidak ada
perubahan komposisi penduduk yang cukup signifikan kecuali pada
tingkat migrasi penduduk untuk angkatan kerja yang lebih banyak
melakukan migrasi-out keluar kabupaten.
1-42 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
Tabel 1.15
Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin di Kabupaten Lebak Tahun 2010
Jumlah Rasio Jenis
No Kecamatan Laki-Laki Perempuan
(Jiwa) Kelamin
1 Malingping 31,520 29,980 61,500 105.14
2 Wanasalam 26,373 24,860 51,233 106.09
3 Panggarangan 17,981 17,261 35,242 104.17
4 Cihara 15,196 14,334 29,530 106.01
5 Bayah 20,720 19,996 40,716 103.62
6 Cilograng 16,386 15,303 31,689 107.08
7 Cibeber 27,802 26,426 54,228 105.21
8 Cijaku 13,644 13,323 26,876 102.41
9 Cigemblong 10,000 9,527 19,527 104.96
10 Banjarsari 29,481 27,903 57,384 105.66
11 Cileles 23,820 22,864 46,684 104.18
12 Gunung Kencana 16,869 15,792 32,661 106.82
13 Bojongmanik 10,867 10,339 21,206 105.11
14 Cirinten 12,974 11,791 24,765 110.03
15 Leuwidamar 25,890 24,540 50,430 105.50
16 Muncang 16,213 15,402 31,615 105.27
17 Sobang 14,580 13,781 28,361 105.80
18 Cipanas 23,216 22,172 45,388 104.71
19 Lebak Gedong 11,250 10,287 21,537 109.36
20 Sajira 23,816 22,551 46,366 105.61
21 Cimarga 31,175 29,793 60,968 104.64
22 Cikulur 23,670 22,957 46,627 103.11
23 Warunggunung 26,930 25,372 52,302 106.14
24 Cibadak 29,942 28,115 58,057 106.50
25 Rangkasbitung 60,056 56,603 116,659 106.10
1-43 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
Gambar 1.15
Grafik Penduduk Menurut Jenis Kelamin di Kabupaten Lebak Tahun 2010
49%
51%
Laki-Laki
Perempuan
1-44 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
Tabel 1.16
Penduduk di Kabupaten Lebak Menurut Kelompok Umur Tahun 2010
Jenis Kelamin
Kelompok Umur Jumlah
Laki-Laki Perempuan
0-4 61,839 59,132 120,971
5-9 68,645 64,302 132,947
10-14 75,915 68,727 144,642
15-19 63,500 54,174 117,674
20-24 52,154 52,098 104,252
25-29 52,617 52,356 104,973
30-34 45,787 45,891 91,678
35-39 44,811 42,546 87,357
40-44 40,036 38,624 78,660
45-49 34,499 30,834 65,333
50-54 27,154 24,076 51,230
55-59 17,578 15,274 32,852
60-64 13,528 13,576 27,104
65-69 9,437 9,675 19,112
70-74 6,098 7,085 13,183
75+ 5,454 6,673 12,127
Jumlah 619,052 585,043 1,204,095
Sumber : Lebak Dalam Angka Tahun 2011
1-45 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
Gambar 1.16
Penduduk Usia 10 Tahun Ke atas Yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan UtamaTahun 2010
pertanian
bangunan/konstruksi
4.52%
0.28% perdagangan, hotel &
2.64%
5.51% restoran
angkutan & komunikasi
1-46 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
Tabel 1.17
Produksi Padi dan Palawija di Kabupaten Lebak Tahun 2011
No Kecamatan
Luas Panen Produksi Produktivitas Luas Panen Produksi Produktivitas
(Ha) (Ton) (Ton/Ha) (Ha) (Ton) (Ton/Ha)
1-47 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
No Kecamatan
Luas Panen Produksi Produktivitas Luas Panen Produksi Produktivitas
(Ha) (Ton) (Ton/Ha) (Ha) (Ton) (Ton/Ha)
No Kecamatan
Luas Panen Produksi Produktivitas Luas Panen Produksi Produktivitas
(Ha) (Ton) (Ton/Ha) (Ha) (Ton) (Ton/Ha)
1-48 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
No Kecamatan
Luas Panen Produksi Produktivitas Luas Panen Produksi Produktivitas
(Ha) (Ton) (Ton/Ha) (Ha) (Ton) (Ton/Ha)
Tabel 1.17(Lanjutan)
Produksi Padi dan Palawija di Kabupaten Lebak Tahun 2011
No Kecamatan
Luas Produk- Luas Produk- Luas Produk-
Produksi Produksi Produksi
Panen tivitas Panen tivitas Panen tivitas
(Ton) (Ton) (Ton)
(Ha) (Ton/Ha) (Ha) (Ton/Ha) (Ha) (Ton/Ha)
1-49 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
No Kecamatan
Luas Produk- Luas Produk- Luas Produk-
Produksi Produksi Produksi
Panen tivitas Panen tivitas Panen tivitas
(Ton) (Ton) (Ton)
(Ha) (Ton/Ha) (Ha) (Ton/Ha) (Ha) (Ton/Ha)
20 Sajira 3 30 10.00 - - - - - -
21 Cimarga 97 1,100 11.34 - - - 36 37 1.03
22 Cikulur 9 121 13.44 1 1 1.00 8 12 1.50
23 Warunggunung 24 236 9.83 - - - 3 3 1.00
24 Cibadak 15 149 9.93 - - - 10 9 0.90
25 Rangkasbitung 6 52 8.67 - - - 1 1 1.00
26 Kalanganyar 39 264 6.77 - - - 23 61 2.65
27 Maja 2 11 5.50 - - - - - -
28 Curugbitung 142 2,056 14.48 3 4 1.33 2 3 1.50
Jumlah 92 1,840 20.00 - - - 42 57 1.36
Sumber : Dinas Pertanian Kabupaten lebak Tahun 2012
Gambar 1.17
Beberapa Kawasan Pertanian di Kabupaten Lebak
1-50 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
Tabel 1.18
Luas Panen dan Produksi Sayur-Sayuran di Kabupaten Lebak Tahun 2011
Produksi
No Jenis Luas Panen (Ha)
(Kwintal)
1 Kacang Panjang 674 27,932
2 Cabe Besar 108 5,030
3 Tomat 57 5,067
4 Terung 167 10,051
5 Buncis 18 487
6 Ketimun 598 37,649
7 Cabe Rawit 139 4,403
8 Kangkung 138 4,867
9 Bayam 71 1,433
10 Sawi 17 1,008
11 Kembang Kol 1 2
12 Bawang Daun 3 38
13 Jamur 0,33 405
14 Tomat 57 5,067
Jumlah 5,359 143,580
Sumber : Dinas Pertanian Kabupaten lebak Tahun 2012
1-51 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
Tabel 1.19
Jumlah Panen dan Produksi Buah-buahan di Kabupaten Lebak Tahun 2011
c. Subsektor Perikanan
Potensi sumber daya ikan laut di Kabupaten Lebak cukup besar,
mengingat Kabupaten Lebak mempunyai panjang pantai sekitar
91,42 km dengan potensi lestari untuk perairan pantai dan Zona
Ekonomi Eksklusif (ZEE) sebesar 10.557,24 ton/tahun yang terdiri
dari potensi lestari perairan pantai sebesar 3.712,40 ton/tahun
dan potensi ZEE sebesar 6.844,84 ton/tahun.
1-52 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
Prasarana yang ada seperti Balai Benih Ikan (BBI) dan Unit
Pembenihan Rakyat (UPR) belum berjalan secara optimal sehingga
pengadaan benih berkualitas relatif belum dapat terpenuhi, pada
tahun 2004 di bangunnya atau adanya rehabilitasi untuk Balai
Benih Ikan (BBI) yang ada di Kecamatan Kalanganyar dan
Wanasalam (Cikoncang), maka fungsi BBI akan berjalan secara
optimal dan dapat memenuhi kebutuhan benih ikan mas dan ikan
nila untuk pengembangan usaha perikanan di Kabupaten Lebak.
1-53 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
Tabel 1.20
Produksi Ikan Darat dan Laut di Kabupaten Lebak Tahun 2010
Produksi (Kg) Nilai Produksi (Rupiah)
No Jenis Ikan
Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010
A Ikan Darat
1 Ikan Kolam 2,093,820 2,808,790 2819410 18,404,150,000 33,703,500,000 35,467,879,110
2 Ikan Sawah 1,016,440 49,910 47270 7,390,200,000 593,250,000 593,597,040
3 Ikan Keramba 49,250 18,110 38510 497,000,000 215,605,000 485,225,830
4 Ikan Kolam Air Deras - 72,090 51970 - 865,080,000 653,904,550
5 Ikan Jring Apung 24,250 452,640 498310 241,200,000 5,428,980,000 6,425,710,440
6 Ikan Tambak 102,150 3,130 10680 1,977,350,000 77,663,500 267,068,725
Jumlah 3,285,910 3,404,670 3,466,150 28,509,900,000 40,884,078,500 43,893,385,695
B Ikan Laut
1 Penangkapan Ikan 2,729,720 2,882,730 3395670 38,123,625,000 15,855,483,400 34,346,074,397
2 Perairan Umum 79,690 107,320 12040 1,046,050,000 1,038,125,000 188,530,500
Jumlah 2,809,410 2,990,050 3,407,710 39,169,675,000 16,893,608,400 34,534,604,897
Total 6,095,320 6,394,720 6,873,860 67,679,575,000 57,777,686,900 78,427,990,592
Sumber : Lebak Dalam Angka Tahun 2011
Tabel 1.21
Produksi dan Nilai Produksi Perikanan Laut yang dilelang di TPI di Kabupaten Lebak Tahun 2010
No Uraian Jumlah Produksi (Kg) Nilai Produksi (Rp)
1 TPI Binuangeun 3,322,898 33,595,524,400
2 TP Tj. Panto - -
3 TPI Suka Hujan 5,706 59,536,500
4 TPI Cipunaga 8,674 80,813,900
5 TPI Panyaungan 1,378 11,223,050
6 TPI Situregen 3,202 31,076,600
7 TPI Bayah 33,878 381,396,600
8 TPI Pulo Manuk 8,120 78,073,250
9 TPI Sawarna 6,880 68,144,264
10 TPI Cibareno 4,934 40,285,833
Jumlah 3,395,670 34,346,074,397
Sumber : Lebak Dalam Angka Tahun 2011
Tabel 1.22
Jumlah Nelayan Menurut TPI di Kabupaten Lebak Tahun 2010
1-54 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
Gambar 1.18
Kondisi TPI Binuangeun (Kanan) dan TPI Bayah (Kiri)
d. Subsektor Peternakan
Kabupaten Lebak merupakan wilayah pengembangan peternakan,
ternak potong (sapi potong dan kerbau) di Propinsi Banten karena
memiliki kesesuaian lahan, klimatologi dan topografi yang sangat
memungkinkan bagi pengembangan ternak tersebut. Penilaian
kesesuaian lahan ini didasarkan pada ketersediaan pakan ternak
baik berupa rumput alam, rumput unggul maupun limbah pertanian
lainnya.
1-55 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
Tabel 1.23
Populasi Ternak di Kabupaten Lebak Tahun 2009-2010
Populasi
No Jenis Ternak Pertumbuhan (%)
2009 2010
1 Sapi Potong 4,557 4,611 1
2 Kerbau 56,105 57,313 2.15
3 Kambing 200,569 208,039 3.72
4 Domba 171,437 177,323 3.43
5 Ayam Buras 1,795,102 1,831,286 2.02
6 Ayam Ras Pedaging 1,419,500 1,976,762 39.26
7 Ayam Ras Petelur - 600 -
8 Itik 56,960 59,695 4.8
Jumlah 3,704,230 4,315,629
Sumber : Lebak Dalam Angka Tahun 2011
e. Subsektor Perkebunan
Luas areal perkebunan rakyat di Kabupaten Lebak pada tahun
2011 adalah 71.824,50 Ha atau sekitar 23,59 % dari luas
wilayah Kabupaten Lebak, yang terdiri dari :
Perkebunan Rakyat (PR) seluas 57.617,57 Ha
Perkebunan Besar Swasta (PBS) seluas 5.326,72 Ha (8 Kebun).
Perkebunan Besar Negara (PTPN VIII) seluas 8.880,21 Ha
(4kebun).
1-56 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
Gambar 1.19
Perkebunan Kelapa Sawit di Kabupaten Lebak
1-57 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
Tabel 1.24
Luas Areal Perkebunan di Kabupaten Lebak Tahun 2011
Tabel 1.25
Luas Areal dan Produksi Perkebunan Rakyat di Kabupaten Lebak Tahun 2011
Luas Areal Produksi Produktivitas
No Komoditi
(Ha) (Ton/Ha) (%)
1 Karet 14,669.32 5870 0.46
2 Kelapa Dalam 23,136.26 10668.5 0.9
3 Kelapa Hibrida 231.10 38.18 0.25
4 Kelapa Sawit 3,922.00 90 0.01
5 Kopi Robusta 1,973.95 500.12 0.31
6 kako 3,572.95 2280.15 1.45
7 Tteh 45.40 5.06 0.21
8 Cengkeh 6,201.59 582 0.11
9 Lada 453.95 30.35 0.11
10 Jambu Mete 3.00 1 0.48
11 Kapok 188.85 40.45 0.29
12 Panili 59.40 3.5 0.08
13 Aren 2,300.20 1254.19 1.116
14 Jarak Pagar 454.70 260.12 0.81
15 Pandan 404.90 83.78 0.34
Jumlah 57,617.57 21,707.40 6.97
Sumber : Dinas Kehutanan dan Perkebunan Tahun 2012
Tabel 1.26
Luas Areal Perkebunan Negara di Kabupaten Lebak Tahun 2011
Kecamatan Maja,
PTP Nusantara VIII Kebun
2 Cimarga, Leuwidamar, 5417.66 Kelapa Sawit
Besar Negara (BUMN)
Rangkasbitung
1-58 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
Tabel 1.27
Luas Areal Perkebunan Swasta di Kabupaten Lebak Tahun 2011
f. Subsektor Kehutanan
Hutan berdasarkan statusnya terdiri dari :
1. Hutan Negara (dapat berupa hutan adat).
Di Kabupaten Lebak terdapat kawasan hutan titipan Baduy
yang merupakan Hak Ulayat masyarakat Baduy dengan luas
lebih kurang 5.101,85 Ha yang dapat dikategorikan sebagai
hutan adat.
1-59 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
1-60 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
Tabel 1.28
Kawasan Hutan Kabupaten Lebak Menurut Kecamatan
1-61 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
Tabel 1.29
Produksi Komoditi Hutan Rakyat di Kabupaten Lebak Tahun 2010
No Komoditi Satuan Produksi
1 Albazia m3 4,824,399
2 Kayu Mahoni m3 109,952
3 Kayu Jati m3 69,699
4 Kayu Lame m3 1,030,638
5 Kayu Kecapi m3 1,999,176
6 Bambu Batang 2,140,400
Sumber : Lebak Dalam Angka Tahun 2011
Tabel 1.30
Produksi Komoditi Hutan Negara di Kabupaten Lebak Tahun 2010
No Komoditi Satuan Produksi
1 Kayu Jati m3 1,370,812
2 Kayu Rimba m3 831,480
3 Kayu Mahoni m3 1,813,670
Sumber : Lebak Dalam Angka Tahun 2011
2. Sektor Pertambangan
Kabupaten Lebak memiliki potensi kawasan pertambangan yang cukup
besar, baik dari segi jenis maupun kandungannya. Kawasan
Pertambangan yang dimaksud adalah kawasan yang memiliki potensi
mineral yang ekonomis dan dapat memberikan nilai tambah terhadap
perekonomian masyarakat maupun pendapatan daerah jika dieksploitasi
secara bertanggungjawab. Jenis bahan galian dan sebaran potensi
kawasan pertambangan yang ada di Kabupaten Lebak dapat dilihat
pada tabel berikut.
Tabel 1.31
Sebaran Bahan Galian di Kabupaten Lebak
No Jenis Bahan Galian Sebaran Lokasi
Bayah, Rangkasbitung, Warunggunung,
Cimarga, Maja, Leuwidamar, Gunungkencana,
1 Lempung
Cileles, Banjarsari, Cijaku, Panggarangan,
Cipanas
2 Benjonit Maja, Citeras, Bojongmanik, Banjaarsari
3 Kaolin Cipanas, Muncang
4 Zeolit Bayah, Panggarangan
5 Toseki-Feldspar Cimarga, Cipanas
6 Batupasir Kuarsa Malimping, Panggarangan, Bayah
7 Batugamping Cileles, Muncang, Leuwidamar, Cibeber, Bayah
1-62 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
Tabel 1.32
Produksi Bahan Galian Golongan C dan A di Kabupaten Lebak Tahun 2006-2010
Tahun
No Jenis Bahan Galian
2006 2007 2008 2009 2010
1 Andesit 4,500 - - - 248
2 Batu Kapur 9,660 7,760 1,465 - 1,000
3 Bentonit 2,461 - - 1,700 2,120
4 Diatome - - - - -
5 Feldspar 6,593 4,960 6,250 4,432 4,558
6 Fosfat - - - - -
7 Gipsum - - - - -
8 Kaolin - - - - -
9 Marmer - - - - -
10 Pasir 305,266 373,621 467,348 341,479 409,562
11 Pasir Kuarsa 183,386 104,295 75,478 57,017 46,596
12 Tanah Liat 16,840 11,885 21,010 10,295 17,850
13 Tanah Urug 1,100 - - 150 -
14 Trass - - - 2,325 -
15 Zeolit 7,834 7,950 6,425 1,510 2,825
16 Batubara 37,559 34,389 55,883 33,027 26,572
Jumlah 575,199 544,860 633,859 451,935 511,331
Sumber : Lebak Dalam Angka 2011
1-63 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
Tabel 1.33
Produksi Bahan Galian B di Kabupaten Lebak Tahun 2005-2009
Tahun
No Jenis Bahan Galian
2005 2006 2007 2008 2009
1 Perak 545,841 68,499 49,887 - -
2 Emas 146,575 179 227 - -
3 Galena - 988 2,634,000 1,874,000 1,874,000
Jumlah 692,416 69,666 2,684,114 1,874,000 1,874,000
Sumber : Lebak Dalam Angka 2011
3. Sektor Pariwisata
Kabupaten Lebak yang terdiri dari kombinasi wilayah pantai, dataran
rendah dan pegunungan memiliki potensi wisata yang cukup alami. Obyek-
obyek wisata yang ada di Kabupaten Lebak memiliki potensi daya tarik
bagi wisatawan domestik maupun mancanegara karena keragaman jenis
obyek wisatanya, antara lain wisata budaya, wisata alam, dan wisata
buatan.
1-64 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
Tabel 1.34
Sebaran Objek Wisata di Kabupaten Lebak
No Objek Lokasi
1 Curug Indihiyang Warunggunung
2 Arung Jeram Lebakgedong
3 Goa Sangkir Bojongmanik
4 Budaya Kaolotan Baduy Leuwidamar
5 Pemandian Air Panas Cipanas
6 Pantai Karang Taraje Bayah
7 Pantai Bagedur Malingping
8 Pantai Binuangeun Wanasalam
9 Pantai Cibobos Panggarangan
10 Pantai Pulau Manuk Bayah
11 Pantai Sawarna Bayah
12 Pantai Ciantir Bayah
13 Budaya Kaolotan/Seren Taun Cibeber
14 Situs Cibedug Cikotok
15 Air Panas Senanghati Malingping
16 Situs Palayangan Cimarga
17 Kawah Cipanas Sobang
18 Curug Kanteh Cilograng
19 Pantai Cihara Cihara
20 Pantai Talanca Malingping
21 Pantai Cimandiri Panggarangan
22 Pantai Tanjung Panto Wanasalam
23 Pantai Karang Tengah Wanasalam
1-65 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
Tabel 1.35
Jumlah Wisatawan Lokal dan Mancanegara yang Berkunjung Tahun 2009-2010
2009 2010
No Objek Wisata
Lokal Mancanegara Lokal Mancanegara
1 Baduy 5,605 81 6,480 122
2 Binuangen 25,631 21 19,491 158
3 Bagedur 66,758 25 30,363 31
4 Karang Taraje 4,609 11 7,496 13
5 Cibobos 3,650 4 5,667 8
6 Pulau Manuk 17,505 10 14,210 27
7 Cipanas 55,500 13 399,062 22
Tidak Ada Tidak Ada
8 Sawarna 10,414 180
Data Data
Sumber :Lebak Dalam Angka 2011
Gambar 1.20
Kawasan Wisata Pantai Sawarna di Kecamatan Bayah
1-66 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
Tabel 1.36
Laju Pertumbuhan PDRB Kabupaten Lebak Tahun 2006-2010 Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000 (%)
Tahun
No Sektor
2006 2007 2008 2009 2010
1 Pertanian 0.25 4.77 3.77 4.36 4.07
2 Pertambangan dan Penggalian 1.13 14.95 2.72 12.77 3.91
3 Industri Pengolahan 5 4.33 2.23 1.57 2.16
4 Listri, Gas dan Air Bersih 15.27 12.50 2.62 3.98 3.99
5 Bangunan/Konstruksi 6.27 6.47 2.51 2.99 3.17
6 Perdagangan Hotel dan Restoran 3.31 5.77 4.54 5.06 5.18
7 Pengangkutan dan Komunikasi 9.54 5.73 4.78 3.69 4.76
Keuangan, Persewaan dan Jasa
8 2.8 2.77 1.60 3.16 3.20
Perusahaan
9 Jasa-Jasa 6.7 3.20 6.79 3.51 4.36
PDRB Kabupaten Lebak 3.15 4.94 4.06 4.10 4.10
Sumber : Lebak Dalam Angka Tahun 2011
1-67 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
Tabel 1.37
PDRB Kecamatan-Kecamatan di Kabupaten Lebak
Tahun 2008 - 2009 atas Dasar Harga Konstan dan Harga Berlaku (Juta Rupiah)
PDRB
2008 2009
No Kecamatan
Harga Berlaku Harga Konstan Harga Berlaku Harga Konstan
1. Rangkasbitung 960.492 489.858 1.008.526 503.431
2. Malingping 373.183 204.341 402.970 216.049
3. Banjarsari 373.037 204.583 398.108 213.806
4. Wanasalam 350.992 194.641 382.106 211.151
5. Cibeber 332.910 185.199 360.621 196.963
6. Cibadak 278.049 154.717 300.247 161.478
7. Cileles 264.820 148.624 289.100 156.189
8. Cipanas 245.912 136.628 270.343 142.403
9. Cimarga 242.230 132.781 272.918 145.251
10. Warunggunung 238.872 126.119 264.703 139.631
11. Bayah 233.728 131.264 257.735 138.145
12. Kalanganyar 228.824 117.710 258.235 129.299
13. Leuwidamar 223.842 120.596 254.642 132.792
14. Sajira 216.168 115.639 233.152 120.616
15. Cikulur 207.367 114.596 226.672 120.730
16. Maja 206.338 114.281 230.039 121.639
17. Cilograng 178.904 101.559 198.887 108.908
18. Panggarangan 177.372 100.739 205.225 109.639
19. Gunungkencana 176.035 101.121 197.604 107.637
20. Curugbitung 166.675 93.550 187.493 99.359
21. Cijaku 154.581 87.957 173.548 94.783
22. Muncang 133.916 75.632 157.063 83.837
23. Cigemblong 130.017 73.980 148.438 80.776
24. Cihara 114.129 64.820 133.023 70.751
25. Sobang 103.407 58.626 124.350 66.395
26. Cirinten 101.670 57.557 125.855 63.536
27. Lebakgedong 101.017 56.125 120.160 66.177
28. Bojongmanik 90.502 51.234 114.962 58.337
Kabupaten Lebak 6.749.770 3.703.579 7.277.783 3.855.539
Sumber : RPJMD Kabupaten Lebak Tahun 2009-2014
3,400,000
3,300,000
3,200,000
3,100,000
3,000,000
2,900,000
2,800,000
2,700,000
2,600,000
2,500,000
2006 2007 2008 2009 2010
Pendapatan Perkapita (Rupiah) 2,820,468 2,920,788 3,000,397 3,206,675 3,334,916
C. Struktur Ekonomi
Berdasarkan persentase sumbangan setiap sektor terhadap PDRB,
diketahui bahwa struktur ekonomi Kabupaten Lebak masih didominasi oleh
sektor pertanian. Sektor pertanian merupakan penyumbang terbesar
terhadap pembentukan PDRB. Kontribusi sektor pertanian pada tahun
2010 adalah sebesar 37,94 % dan sedikit menurun naum tidak
seiginifikan pada tahun 2007 yaitu sebesar 37,93 %.
1-69 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
Tabel 1.38
Distribusi PDRB Kabupaten Lebak Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000 (%)
Tahun
No Sektor/Sub Sektor
2006 2007 2008 2009 2010
1 Pertanian 38.16 38.10 37.88 37.93 37.94
a Tanaman Bahan Makanan 25.00 25.20 25.14 25.13 25.19
b Tanaman Perkebunan 6.71 6.59 6.37 6.39 6.37
c Peternakan 4.63 4.54 4.53 4.56 4.52
d Kehutanan 0.68 0.67 0.66 0.66 0.65
e Perikanan 1.15 1.10 1.18 1.20 1.20
2 Pertambangan dan Penggalian 1.22 1.33 1.27 1.37 1.29
a Minyak dan Gas bumi - - - - -
b Pertambangan Tanpa Migas 0.43 0.53 0.47 0.48 0.48
c Penggalian 17.07 17.69 17.77 0.89 0.81
3 Industri Pengolahan 9.80 9.74 9.57 9.33 9.16
a Industri Migas - - - - -
b Industri Tanpa Migas 9.80 9.74 9.57 9.33 9.16
4 Listri, Gas dan Air Bersih 0.42 0.45 0.41 0.41 0.41
a Listrik 0.35 0.38 0.33 0.33 0.33
b Gas Kota - - - - -
c Air Bersih 0.07 0.07 0.07 0.08 0.08
5 Bangunan/Konstruksi 4.01 4.06 4.27 4.22 4.19
6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 22.94 23.12 23.11 23.30 23.56
a Perdagangan Besar dan Eceran 17.64 17.61 17.93 18.10 18.36
b Hotel 0.07 0.07 0.07 0.07 0.07
c Restoran 5.23 5.44 5.11 5.13 5.13
7 Pengangkutan dan Komunikasi 6.00 6.05 6.08 6.16 6.17
a Pengangkutan 5.44 5.51 5.41 5.49 5.50
b Komunikasi 0.56 0.54 0.67 0.68 0.68
Keuangan, Persewaan dan Jasa
8 4.67 4.58 4.51 4.46 4.43
Perusahaan
a Bank 1.06 1.05 1.06 1.05 1.06
b Lembaga Keuangan Tanpa Bank 0.27 0.26 0.26 0.27 0.27
c Sewa Bangunan 2.75 2.70 2.62 2.57 2.54
d Jasa Perusahaan 0.59 0.57 0.57 0.57 0.56
9 Jasa-Jasa 12.77 12.56 12.90 12.81 12.85
a Pemerintahan umum 8.75 8.58 8.91 8.73 8.77
b Swasta 4.03 3.98 3.99 4.09 4.08
PDRB Kabupaten Lebak 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00
Sumber : Lebak Dalam Angka Tahun 2011
1-70 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
1-71 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
1-72 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
1-73 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
Potensi yang ada disekitar maupun yang dimiliki Maja sangat mendukung
langkah agar Maja menjadi pusat kegiatan baru di bagian barat
Jabodetabek. Tak hanya itu, tidak jauh dari Maja, tepatnya sebelah utara
terdapat kawasan atau Zona Industri Banten (Tangerang), dengan pusat kota
di daerah Balaraja.
1-74 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
Gambar 1.22
Kondisi Jalur Double Track Yang Sedang Dalam Konstruksi
Gambar 1.23
Kondisi Eksisting Rumah Tinggal di Kecamatan Maja
1-75 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
4. Perkembangan penduduk
Proyeksi penduduk pada tahun 2032 adalah 1.703.991 jiwa dengan rata-rata
kepadatan penduduk mencapai 5,16 jiwa/ha. Sebaran penduduk dimasa yang akan
datang diproyeksikan terkonsentrasi di Kecamatan Rangkasbitung, Kecamatan
Cimarga, dan Kecamatan Malingping.
5. Perekonomian
Kabupaten Lebak memiliki beberapa potensi perekonomian yang dapat menunjang
perkembangan wilayah. Berdasarkan hasil analisis sektor basis di Kabupaten Lebak,
sektor-sektor yang merupakan basis ekonomi Kabupaten Lebak adalah :
1. Pertambangan dan penggalian
2. Pertanian
3. Jasa-jasa
4. Bangunan dan konstruksi
5. Keuangan, persewaan dan jasa perusahaan
6. Perdagangan, hotel dan restoran
1-76 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
1-77 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
1-78 | M A T E R I T E K N I S
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Lebak Tahun 2014-2034
Bab 2
Tujuan, kebijakan dan
2-1 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
2-2 | M A T E R I T E K N I S
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Lebak Tahun 2014-2034
5. Potensi pertanian merata hampir di setiap wilayah. Hal ini perlu mendapat
perhatian dalam penataan ruang agar potensi ini menjadi kekuatan untuk
mengembangkan kemandirian pangan di daerah dan menopang perekonomian
secara lebih luas.
6. Potensi pariwisata beragam, baik yang bersifat wisata alam, wisata buatan
maupun wisata budaya.
7. Besarnya potensi pertambangan memerlukan pengelolaan dengan baik.
8. Kendala fisik dan aksesibilitas wilayah menjadi salah satu faktor penghambat
perkembangan, terutama di sebagian wilayah tengah dan selatan Kabupaten
Lebak.
9. Menurunnya daya dukung SDA dan kualitas lingkungan.
Berdasarkan hal-hal tersebut maka dapat dirumuskan bahwa tujuan penataan ruang
di Kabupaten Lebak adalah:
2-3 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
“Mewujudkan Ruang Wilayah Kabupaten Lebak yang Berdaya Saing Tinggi dan
Berkelanjutan Berbasis Pertanian, Perkebunan, Pariwisata dan Pertambangan.”
Kebijakan penataan ruang wilayah kabupaten merupakan arah tindakan yang harus
ditetapkan untuk mencapai tujuan penataan ruang wilayah Kabupaten Lebak.
Sedangkan strategi penataan ruang wilayah kabupaten merupakan penjabaran
kebijakan penataan ruang wilayah kabupaten ke dalam langkah-langkah operasional
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Adapun kebijakan dan strategi
penataan ruang wilayah Kabupaten Lebak adalah sebagai berikut :
1. Peningkatan ketahanan pangan dan agribisnis berbasis kewilayahan.
Dalam mewujudkan kebijakan tersebut, strategi yang dapat dilakukan adalah:
a. Mengembangkan dan meningkatkan kawasan pusat pengembangan
agropolitan;
b. Mengembangkan kawasan minapolitan; dan
c. Mengendalikan alih fungsi lahan pertanian.
2. Pengoptimalan kawasan wisata alam, wisata budaya dan wisata buatan
dengan strategi:
a. Mengembangkan kawasan wisata alam;
b. Mengembangkan kawasan wisata budaya;
c. Mengembangkan kawasan wisata buatan;
d. Mengembangkan kawasan wisata alam terpadu di bagian timur;
e. Mengembangkan kawasan objek wisata dengan memperhatikan kelestarian
lingkungan hidup dan budaya; dan
f. Mengembangkan dan menguatkan prasarana, sarana dan utilitas pendukung
kawasan wisata.
3. Pengembangan potensi pertambangan yang berwawasan lingkungan dengan
strategi:
a. Mengembangkan kemitraan dalam rangka meningkatkan produksi dan
kemampuan usaha pertambangan;
a. Meningkatkan kualitas pengelolaan bahan tambang secara efesien dan efektif
yang ramah lingkungan;
b. Meningkaatkan pengawasan dan pengendalian kegiatan usaha
pertambangan; dan
2-4 | M A T E R I T E K N I S
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Lebak Tahun 2014-2034
2-5 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
2-6 | M A T E R I T E K N I S
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Lebak Tahun 2014-2034
Bab 3
wilayah
Struktur ruang adalah susunan pusat-pusat permukiman dan sistem jaringan prasarana dan
sarana yang berfungsi sebagai pendukung kegiatan sosial ekonomi masyarakat yang secara
hierarkis memiliki hubungan fungsional. Rencana struktur ruang wilayah kabupaten adalah
adalah rencana yang mencakupsistem perkotaan wilayah kabupaten yang berkaitan dengan
kawasan perdesaan dalam wilayah pelayanannya dan jaringan prasarana wilayah
kabupaten yang dikembangkan untuk mengintegrasikan wilayah kabupaten selain untuk
melayani kegiatan skala kabupaten yang meliputi sistem jaringan transportasi, sistem jaringan
energi dan kelistrikan, sistem jaringan telekomunikasi, sistem jaringan sumber daya air,
termasuk seluruh daerah hulu bendungan atau waduk dari daerah aliran sungai, dan sistem
jaringan prasarana lainnya.
3-1 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
3-2 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
3-3 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
3-4 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
3-5 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
d. Pengembangan pariwisata
e. Pengembangan permukiman
f. Pengembangan pertanian
5. Penetapan 22 (dua puluh dua) ibukota kecamatan lainnya sebagai PPK,
meliputi:
Perkotaan Wanasalam
Perkotaan Cihara
Perkotaan Cilograng
Perkotaan Cibeber
Perkotaan Cijaku
Perkotaan Cigemblong
Perkotaan Banjarsari
Perkotaan Cileles
Perkotaan Gunungkencana
Perkotaan Bojongmanik
Perkotaan Cirinten
Perkotaan Muncang
Perkotaan Sobang
Perkotaan Leuwidamar
Perkotaan Lebakgedong
Perkotaan Sajira
Perkotaan Cimarga
Perkotaan Cikulur
Perkotaan Warunggunung
Perkotaan Cibadak
Perkotaan Kalanganyar
Perkotaan Curugbitung
Kedua-dua pusat kegiatan diatas berfungsi sebagai :
a. Pusat pelayanan kecamatan
b. Pengembangan perdagangan dan jasa
c. Pengembangan pendidikan
d. Pengembangan permukiman
e. Pengembangan pertanian
f. Pengembangan pariwisata
3-6 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
3-7 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
3-8 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
Tabel 3.2.
Rencana Pengembangan Sistem Pusat Pelayanan di Kabupaten Lebak
PKW PKWp PKL PKLp PPK PPL
3-9 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
3-10 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
3-11 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
1. Jaringan Jalan
Rencana pengembangan jaringan jalan di Kabupaten Lebak perlu
juga mengacu dan memperhatikan rencana pengembangan jaringan
jalan yang telah ditetapkan pada RTRW Provinsi Banten, sebagai
kebijakan makro dari tata ruang wilayah kabupaten. Dalam
merumuskan rencana pengembangan jaringan jalan dalam rencana
tata ruang perlu memperhatikan kebijakan UU No 38 Tahun 2004
tentang Jalan, PP 34 Tahun 2006 tentang Jalan, dan PP No26 Tahun
2008 tentang RTRWN. Mengacu pada UU No 38 Tahun 2004, sistem
jaringan jalan terdiri atas sistem jaringan jalan primer dan sistem
jaringan jalan sekunder.
3-12 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
Tabel 3.3.
Rencana Pengembangan Jaringan Nasional di Kabupaten Lebak Tahun 2014-2034
Kota/Simpul Pusat
Rencana
No Ruas Jalan Kegiatan yang
Pengembangan
dihubungkan
Kragilan (Kabupaten Serang)-Warunggunung Usulan pembangunan
a (Kabupaten Lebak)-Panimbang (Kabupaten Warunggunung-Cikulur jalan bebas hambatan
Pandeglang) prospektif (bersyarat)
Peningkatkan kapasitas
Batas Kota Pandeglang-Batas Kota Kota Pandeglang-Kota
b dan kualitas jaringan
Rangkasbitung Rangkasbitung
jalan
Kota Rangkabistung-
Peningkatan kelas dan
c Kota Rangkabitung-Cigelung Cigelung (Batas Provinsi
kualitas jaringan jalan
Jawa Barat)
Peningkatkan kapasitas
Kota Rangkasbitung-Batas dan kualitas jaringan
d Jalan Raya Cipanas
Kabupaten Bogor jalan
Peningkatkan kapasitas
e Jalan Raya Sunan Kalijaga Kota Rangkasbitung dan kualitas jaringan
jalan
Peningkatkan kapasitas
Muara Binuangeun-
f Simpang Malingping-Muara Binuangeun dan kualitas jaringan
Simpang
jalan
Peningkatkan kapasitas
Simpang Malingping-
g Simpang Malimping-Bayah dan kualitas jaringan
Bayah
jalan
Peningkatkan kapasitas
Bayah-Batas Provinsi
h Bayah-Cibareno dan kualitas jaringan
Jawa Barat
jalan
Sumber : Hasil Rencana, 2013
Tabel 3.4.
Rencana Pengembangan Jaringan Jalan Provinsi di Kabupaten Lebak Tahun 2014-2034
3-14 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
Tabel 3.5.
Rencana Pengembangan Jaringan Jalan Kabupaten di Kabupaten Lebak Tahun 2014-2034
Panjang Ruas
No Ruas Jalan Rencana Pengembangan
(Km)
A Jalan Luar Kota 790.40
Peningkatan kualitas
Kolelet Rangkasbitung 5.30
1 jaringan jalan
Peningkatan kualitas
Rangkasbitung Leuwidamar 21.20
2 jaringan jalan
Peningkatan kualitas
Leuwidamar Gajrug 30.40
3 jaringan jalan
Peningkatan kualitas
Sampay Gunungkencana 45.20
4 jaringan jalan
Peningkatan kualitas
Gunungkencana Malingping 29.90
5 jaringan jalan
Peningkatan kualitas
Gunungkencana Banjarsari 10.50
6 jaringan jalan
Peningkatan kualitas
Gunungkencana Cirinten 13.70
7 jaringan jalan
Peningkatan kualitas
Lebaksiuh Pasarkupa 12.00
8 jaringan jalan
Peningkatan kualitas
Leuwidamar Cirinten 22.40
9 jaringan jalan
Peningkatan kualitas
Cirinten Pasarkupa 20.50
10 jaringan jalan
Peningkatan kualitas
Rangkasbitung Sajir 26.90
11 jaringan jalan
Peningkatan kualitas
Jambubol Muaradua 1.80
12 jaringan jalan
Peningkatan kualitas
Sajira Kalawijo 8.00
13 jaringan jalan
Peningkatan kualitas
Somang Simpang 5.80
14 jaringan jalan
Peningkatan kualitas
Kopi Sangiang 20.20
15 jaringan jalan
Peningkatan kualitas
Sempureun Tanjung 5.80
16 jaringan jalan
Peningkatan kualitas
Aweh Mekarjaya 4.20
17 jaringan jalan
Peningkatan kualitas
Palayangan Cikapek 18.80
18 jaringan jalan
Peningkatan kualitas
Leuwijaksi Gununganten 6.20
19 jaringan jalan
Peningkatan kualitas
Cibadak Padasuka 6.10
20 jaringan jalan
Peningkatan kualitas
Pasirjati Cibadak 7.00
21 jaringan jalan
Peningkatan kualitas
Warunggunung Pasarkeong 5.10
22 jaringan jalan
23 Ciminyak Sobang (Cilebang) 26.00 Peningkatan kualitas
3-15 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
Panjang Ruas
No Ruas Jalan Rencana Pengembangan
(Km)
jaringan jalan
Peningkatan kualitas
Cimerak Simpang Pasireurih 9.00
24 jaringan jalan
Peningkatan kualitas
Sobang (Cilebang) Cigemblong 25.20
25 jaringan jalan
Peningkatan kualitas
Bantarjaya Muncang 20.50
26 jaringan jalan
Peningkatan kualitas
Cibungur (Sabagi) Sindangwangi 21.70
27 jaringan jalan
Peningkatan kualitas
Cibayawak Ciawi 20.50
28 jaringan jalan
Peningkatan kualitas
Cikatomas Tegallumbu 16.00
29 jaringan jalan
Peningkatan kualitas
Pasirkuray Cisitu 10.00
30 jaringan jalan
Peningkatan kualitas
Kerta Pasirbuntu 6.60
31 jaringan jalan
Peningkatan kualitas
Cimampang Cisero 22.50
32 jaringan jalan
Peningkatan kualitas
Malingping Citeureup 5.00
33 jaringan jalan
Peningkatan kualitas
Lingkungan Binuangeun Tanjungpanto 6.00
34 jaringan jalan
Peningkatan kualitas
Cihara Sukahujan 9.00
35 jaringan jalan
Peningkatan kualitas
Sukahujan Cigemblong 18.00
36 jaringan jalan
Simpang Peningkatan kualitas
Pasarkupa 25.00
37 Cibarengkok jaringan jalan
Peningkatan kualitas
Situregen Gununggede 19.50
38 jaringan jalan
Peningkatan kualitas
Bolang Wanasalam 15.00
39 jaringan jalan
Peningkatan kualitas
Bejod Katapang 8.00
40 jaringan jalan
Peningkatan kualitas
Keboncau Kumpay 12.50
41 jaringan jalan
Peningkatan kualitas
Cipariyama Kumpay 5.00
42 jaringan jalan
Peningkatan kualitas
Kopi Bojongdatar 4.00
43 jaringan jalan
Peningkatan kualitas
Kadubana Picung 13.50
44 jaringan jalan
Peningkatan kualitas
Cileles Posko 15.20
45 jaringan jalan
Peningkatan kualitas
Simpang Ciboleger 7.80
46 jaringan jalan
Peningkatan kualitas
Ciboleger Gardu 8.90
47 jaringan jalan
Peningkatan kualitas
Gardubatok Candi 7.80
48 jaringan jalan
Peningkatan kualitas
Gedong Sekarwangi 10.00
49 jaringan jalan
Peningkatan kualitas
Pasirkacapi Curugbitung 10.50
50 jaringan jalan
Peningkatan kualitas
Curugbitung Cokel 4.50
51 jaringan jalan
Peningkatan kualitas
Kadubitung Bujal 17.00
52 jaringan jalan
3-16 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
Panjang Ruas
No Ruas Jalan Rencana Pengembangan
(Km)
Peningkatan kualitas
Pasirkutu Jagabaya 10.35
53 jaringan jalan
Peningkatan kualitas
Pasirbedil Cileungsir 4.50
54 jaringan jalan
Peningkatan kualitas
Gunungkendeng Kerta 14.50
55 jaringan jalan
Mogana (Batas Peningkatan kualitas
Cibuah 8.00
56 Pandeglang) jaringan jalan
Peningkatan kualitas
Sumurbandung Sukaharja 3.50
57 jaringan jalan
Peningkatan kualitas
Cigoong Cilisung 5.00
58 jaringan jalan
Peningkatan kualitas
Guradog Hamberang 3.40
59 jaringan jalan
Peningkatan kualitas
Beyeh Simpang 3.45
60 jaringan jalan
Peningkatan kualitas
Rumbut Cibadak 4.00
61 jaringan jalan
Peningkatan kualitas
Tajur Bojongleles 2.00
62 jaringan jalan
Peningkatan kualitas
Lembursawah Nameng 4.50
63 jaringan jalan
Peningkatan kualitas
Jalan Dalam Kota 47.56
B jaringan jalan
RT Tumenggung Peningkatan kualitas
1.20
1 Hardiwinangun jaringan jalan
Peningkatan kualitas
Sultan Ageng Tirtayasa 0.30
2 jaringan jalan
Peningkatan kualitas
Multatuli 1.20
3 jaringan jalan
Peningkatan kualitas
Kitarung 0.40
4 jaringan jalan
Peningkatan kualitas
Kimaklum 0.20
5 jaringan jalan
Peningkatan kualitas
KH. Syam'un 0.20
6 jaringan jalan
Peningkatan kualitas
Sunan Bonang 0.20
7 jaringan jalan
Peningkatan kualitas
KH Wasid 1 0.30
8 jaringan jalan
Peningkatan kualitas
KH Wasid 2 0.10
9 jaringan jalan
Peningkatan kualitas
Patih Derus 0.20
10 jaringan jalan
Peningkatan kualitas
Letnan Muharam 0.20
11 jaringan jalan
Peningkatan kualitas
R. Muryani Nataatmadja 0.50
12 jaringan jalan
Peningkatan kualitas
H.M. Iko Djatmiko 0.60
13 jaringan jalan
Peningkatan kualitas
Maulana Yusuf 1.50
14 jaringan jalan
Peningkatan kualitas
Abdi Negara 0.50
15 jaringan jalan
Peningkatan kualitas
Kaum 0.20
16 jaringan jalan
Peningkatan kualitas
KH. Mansyur 0.30
17 jaringan jalan
Peningkatan kualitas
KH Moch. Hasanudin 0.40
18 jaringan jalan
3-17 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
Panjang Ruas
No Ruas Jalan Rencana Pengembangan
(Km)
Peningkatan kualitas
KH Atim 0.30
19 jaringan jalan
Peningkatan kualitas
Ade Irma Suryani 0.20
20 jaringan jalan
Peningkatan kualitas
Stasiun 0.15
21 jaringan jalan
Peningkatan kualitas
Ir. H. Juanda 1.60
22 jaringan jalan
Peningkatan kualitas
Bakti Manunggal 1.40
23 jaringan jalan
Peningkatan kualitas
KH. Hasan Muchtar 0.25
24 jaringan jalan
Peningkatan kualitas
Mayor Jamal Alim 1.10
25 jaringan jalan
Peningkatan kualitas
LRE Martadinata 1.65
26 jaringan jalan
Peningkatan kualitas
Beringin 0.80
27 jaringan jalan
Peningkatan kualitas
R. Kuncorojakti 1.00
28 jaringan jalan
Peningkatan kualitas
Arief Rahman Hakim 2.10
29 jaringan jalan
Peningkatan kualitas
R. Denda Kusumah 0.80
30 jaringan jalan
Peningkatan kualitas
KH Moch. Harun 0.50
31 jaringan jalan
Peningkatan kualitas
Syeh Nawawi 1.25
32 jaringan jalan
Peningkatan kualitas
Laskar Ampera 0.50
33 jaringan jalan
Peningkatan kualitas
Maulana Hasanudin 2.10
34 jaringan jalan
Peningkatan kualitas
KH. Moch. Idrus 1.10
35 jaringan jalan
Peningkatan kualitas
TB Moch. Hasyim 1.50
36 jaringan jalan
Peningkatan kualitas
Veteran 0.15
37 jaringan jalan
Peningkatan kualitas
Bayangkara 0.30
38 jaringan jalan
Peningkatan kualitas
M.A Salmun 0.20
39 jaringan jalan
Jalan Lingkar Selatan Peningkatan kualitas
0.50
40 Stasiun jaringan jalan
Peningkatan kualitas
Sunan Giri 0.45
41 jaringan jalan
Peningkatan kualitas
R.A Kartini 0.40
42 jaringan jalan
Peningkatan kualitas
Holand Sukadiningrat 0.50
43 jaringan jalan
Peningkatan kualitas
Kota Baru 0.50
44 jaringan jalan
Peningkatan kualitas
Djaja Rukmantara 0.50
45 jaringan jalan
Peningkatan kualitas
Penghulu KH Adra'i 0.20
46 jaringan jalan
Peningkatan kualitas
TB Suryaatmaja 1.50
47 jaringan jalan
Peningkatan kualitas
R. Bidin Suryaatmaja 0.80
48 jaringan jalan
3-18 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
Panjang Ruas
No Ruas Jalan Rencana Pengembangan
(Km)
Peningkatan kualitas
Kapugeran 0.30
49 jaringan jalan
Peningkatan kualitas
H. Samaya 0.70
50 jaringan jalan
Peningkatan kualitas
Dewi Sartika 0.25
51 jaringan jalan
Peningkatan kualitas
Kihajar Dewantoro 0.75
52 jaringan jalan
Peningkatan kualitas
Budi Utomo 0.80
53 jaringan jalan
Peningkatan kualitas
Siliwangi 4.00
54 jaringan jalan
Peningkatan kualitas
TB. Hasan 2.10
55 jaringan jalan
Peningkatan kualitas
KH Abdul Latif 0.75
56 jaringan jalan
Peningkatan kualitas
Langlang Buana 3.00
57 jaringan jalan
Peningkatan kualitas
Lingkungan Kaum 0.70
58 jaringan jalan
Peningkatan kualitas
Lebak Jaha 0.50
59 jaringan jalan
Peningkatan kualitas
Stasiun Maja 0.11
60 jaringan jalan
Jalan Lingkungan Pasar Peningkatan kualitas
0.15
61 Maja 1 jaringan jalan
Jalan Lingkungan Pasar Peningkatan kualitas
0.15
62 Maja 2 jaringan jalan
Lingkungan Alun-alun Peningkatan kualitas
0.50
63 Maja jaringan jalan
3-19 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
3-20 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
3-21 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
3-22 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
Rencana
No Nama Terminal Lokasi Tipe (Eksisting)
Pengembangan
Peningkatan Kelas
4 Maja Maja C menjadi Tipe
B/Optimalisasi
Peningkatkan
kapasitas dan kualitas
5 Binuangeun Wanassalam Sub Terminal pelayanan terminal
Peningkatan Kelas
menjadi Tipe C
Peningkatkan
kapasitas dan kualitas
6 Leuwidamar Leuwidamar Sub Terminal pelayanan terminal
Peningkatan Kelas
menjadi Tipe C
Peningkatkan
kapasitas dan kualitas
7 Panggarangan Panggarangan Sub Terminal pelayanan terminal
Peningkatan Kelas
menjadi Tipe C
Sumber : Hasil Rencana, 2013
3-23 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
Rangkasbitung-Cimone;
Rangkasbitung-Merak;
Kolelet/Pamarayan - Kota
Rangkasbitung-Labuan; dan
Rangkasbitung-Cilegon
3) Peningkatan trayek angkutan perkotaan, terdiri dari:
Kaduagung - Jalan Multatuli;
Curug – kota;
Kaduagung - Jalan Sukarno Hatta;
Cibadak – Kota;
Ciawi – Kota;
Aweh – Kota;
Citeras – Kota;
4) Peningkatan trayek angkutan perdesaan, terdiri dari:
Kaduagung - Sampay
Kaduagung - Jagabaya/Oteng
Kaduagung - Koncang
Kaduagung - Cileles
Kaduagung - Gunungkencana
Kaduagung - Malingping
Kaduagung - Cikotok
Lintas Batas (Rangkasbitung Pandeglang)
Curug - Muhara
Curug - Muncang
Curug - Cipanas
Curug - Sajira
Curug - Panyandungan
Curug - Maja
Curug - Citorek
Curug - Ciparasi
Curug - Sobang
Malingping - Binuangeun
Bayah - Cikotok
Aweh - Sudamanik
Aweh - Leuwidamar
3-24 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
Aweh - Bantarjaya
Aweh - Cisimeut
Aweh - Ciboleger
5) Peningkatan jaringan trayek angkutan perintis di seluruh
kecamatan di Kabupaten Lebak
b) Jaringan Lintas Angkutan Barang
3-25 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
3-26 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
3-27 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
3-28 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
c. Berada pada lokasi aman dari bahaya bencana alam dan aman
terhadapkegiatan lain;
d. Tidak berada pada kawasan lindung.
3-29 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
3-30 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
Tabel 3.7
Situ/Waduk/Embung di Kabupaten Lebak
Situ
1 Situ Cijoro Rangkasbitung Timur Rangkasbitung 6,00 190,000.00 50,00
2 Situ Ranca Indah Rangkasbitung Barat Rangkasbitung 50,00
3 Situ Cikuda Rangkasbitung Timur Rangkasbitung 1,00 70,00
4 Situ Cilembun Selaraja Warunggunung 4,50 80,000.00 20,00
5 Situ Palayangan Margajaya Cimarga 7,00 314,000.00 50,00
6 Situ Cimadang Kumpay Banjarsari 8,40 398,130.00 50,00
7 Situ Gede Banjarsari Cikeusik 0,90 18,000.00 50,00
8 Situ Cibojan Sukarame Sajira 3,50 36,600.00 60,00
9 Situ Citinggar Sajira Sajira 5.50 110,000.00 50,00
10 Situ Kompeni Pajagan Sajira 1,30
11 Situ Cibangreng Muara Dua Cikulur 0,50 16,000.00 50,00
12 Situ Cibolegar Cisimet Leuwidamar 2,00 40,000.00 70,00
13 Situ Cikamunding Cikamunding Bayah 5,00 150,000.00 60,00
14 Situ Cimaesta Cijengkol Bayah 3,00 60,000.00
15 Situ Sinargalih Bayah Bayah 3,50 75,000.00 50,00
16 Situ Gunung Botol Sindang Ratu Panggarangan 2,00 95,00
17 Situ Lebak Larang Mekar Sari Cibeber 3,00
18 Situ Hegarmanah Hegarmanah Cibeber
19 Situ Sirnagalih Sirnagalih Cibeber
Waduk
1 Waduk Cimalur Cibatu Keusik Banjarsari 35,00 450,000.00
3 Waduk Cicinta Maja Maja
6 Waduk Cikoncang Wanasalam Wanasalam
Embung
1 Embung Sukamanah Cilangkap Rangkasbitung 1,60 95,00
2 Embung Ciawi Sukamanah Rangkasbitung 5,00 75,00
3 Embung Kalimati MC. Barat Rangkasbitung 1,40 80,00
4 Embung Curugbanteng Cijoropasir Rangkasbitung
5 Embung Alingan Kalanganyar Kalanganyar 1,50 50,00
6 Embung Cijantra Pasirkupa Kalanganyar 1,40 60,00
7 Embung Sangiang Sangiangtanjung Kalanganyar 1,40
8 Embung Cilandak Sangiangtanjung Kalanganyar 0,50
9 Embung Curug Kalanganyar Kalanganyar 0,50
10 Embung Jayamanik Jayamanik Cimarga 1,80 80,00
11 Embung Cikorab Sudamanik Cimarga 1,60 50,00
12 Embung Cicae CijakuCimarga Cimarga 1,20 50,00
3-31 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
3-32 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
3-33 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
3-34 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
3-35 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
Tabel 3.8
Luas Irigasi Menurut Kecamatan di Kabupaten Lebak Tahun 2011
AREAL ( HA ) KEWENANGAN
LOKASI SUMBER AIR /
NO NAMA IRIGASI TOTAL
SUNGAI FUNGSIONAL PROP. KAB.
KECAMATAN DESA POTENSIAL
WILAYAH UTARA
1 DI Cijoro Rangkasbitung Rksbitung Barat Situ Cijoro 45 45
Cibuah
Sukarendah
2 DI Cisangu Atas Warunggunung Baros Cisangu 446 446
Cibuah
Sukarendah
3 DI Cimarga Kalang Anyar Karang Anyar Cimarga 211 211
Sukamekarsari
Aweh
4 DI Cilejet Cipanas Giri Harja Ciberang 300 300
5 DI. Cibunut Cipanas Bintang Sari Ciberang 364 364
Bintang Resmi
6 DI Cipanas Lebak Gedong Banjar Irigasi Ciberang 384 384
Sipayung
Cipanas
WILAYAH TENGAH
7 DI Cilaki Muncang Ciminyak Cilaki 390 390
Sukanagara
3-36 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
WILAYAH SELATAN
8 DI Cipalabuh Cijaku Cijaku Cipalabuh 913 900
9 DI Cilangkahan I Cijaku Kandangsapi Cilangkahan 2,026 1,788
10 DI Cilangkahan II Malingping Sukaraja Cilangkahan 436 436
Sukamanah
Cilangkahan
11 DI Cibinuangeun Malingping Bolang Cibinuangeun 2,570 2,220
12 DI Cipecangpare Malingping Pagelaran Cipeucangpare 620 620
13 DI Cikoncang Wanasalam Ketapang Cikoncang 1,805 1,505
14 DI Cisiih Panggarangan Situ Ragen Cisiih 1,050 850
15 DI Cikidang Cibeber Cisungsang Cikidang 560 560
16 DI Cimandiri Cihara Panyaungan Cimandiri 500 500
3-37 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
17 DI. Gunung Gebas Lebak Gedong Banjar Irigasi Ciberang 199 199
Cipanas
3-38 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
WILAYAH SELATAN
3-39 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
3-40 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
3-41 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
3-42 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
3-43 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
3-44 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
3-45 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
3-46 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
3-47 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
3-48 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
3-49 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
282 DI. Ciawi Tengah Cilograng Gunung Batu Ciawi 150 150
WILAYAH UTARA
DI. Bojong Cae
Cibadak Bojong Cae Ciujung 100
1 (Pompa) 100
2 DI. Bojong Leles Cibadak Bojong Leles Ciujung 150 150
3-50 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
3-51 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
3-52 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
3-53 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
3-54 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
IRIGASI SEDERHANA
290 Daerah Irigasi 28,209 26,807
3-55 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
3-56 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
3-57 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
3-58 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
Kondisi tanah.
a) produktivitas tanah; tidak produktif dinilai lebih tinggi.
b) kapasitas dan umur; dapat menampung lahan lebih
banyak dan lebih lama dinilai lebih baik.
c) ketersediaan tanah penutup; mempunyai tanah penutup
yang cukup dinilai lebih baik.
d) status tanah; makin bervariasi dinilai tidak baik
Demografi; kepadatan penduduk lebih rendah dinilai makin
baik.
Batas administrasi; dalam batas administrasi dinilai makin
baik.
Kebisingan; semakin banyak zona penyangga dinilai
semakin baik.
Bau; semakin banyak zona penyangga dinilai semakin baik.
Estetika; semakin tidak terlihat dari luar dinilai makin baik.
Ekonomi; semakin kecil biaya satuan pengelolaan sampah
(per m3/ton) dinilai semakin baik.
3. Kriteria penetapan, yaitu kriteria yang digunakan oleh instansi
yang berwnang untuk menyetujui dan menetapkan lokasi terpilih
sesuai dengan kebijaksanaan instansi yang berwenang setempat
dan ketentuan yang berlaku.
3-59 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
3-60 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
3-61 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
3-62 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
a. Permukiman Perkotaan
Sistem permukiman diarahkan pada perkembangan linear wilayah,
mengikuti jaringan jalan regional. Sistem permukiman dikembangkan
untuk membentuk struktur perkotaan yang dinamis dan akomodatif,
dengan pola pengembangan kota yang berkelanjutan dengan
proses pembangunan yang terpadu.
Keberadaan perkotaan dalam suatu wilayah kabupaten merupakan
barometer perkembangan wilayah secara umum, dengan berbagai
karakteristik tertentu yang menjadi pendukung perkembangannya.
Untuk itu, perkotaan yang ada harus dikembangkan sebagai satu
pintu pengembangan wilayah Kabupaten Lebak secara keseluruhan,
yang tertintegrasi dengan pola pengembangan wilayah secara
umum.
3-63 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
3-64 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
3-65 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
3-66 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
3-67 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
3-68 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
Gambar 3.1
3-69 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
Gambar 3.2
Peta Rencana Sistem Jaringan Transportasi Kabupaten Lebak Tahun 2014-2034
3-70 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
Gambar 3.3
Rencana Sistem Jaringan Energi Kabupaten Lebak Tahun 2014-2034
3-71 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
Gambar 3.4
Rencana Sistem Jaringan Telekomunikasi Kabupaten Lebak Tahun 2014-2034
3-72 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
Gambar 3.5
Rencana Sistem Jaringan Sumber Daya Air Kabupaten Lebak Tahun 2014-2034
3-73 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
Gambar 3.6
Rencana Sistem Persampahan Kabupaten Lebak Tahun 2014-2034
3-74 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
Gambar 3.7
Rencana Struktur Ruang Kabupaten Lebak Tahun 2014-2034
3-75 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
3-76 | M A T E R I T E K N I S
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Lebak Tahun 2014-2034
Bab 4
wilayah
Berdasarkan kebijakan tersebut, maka rencana pola ruang Kabupaten Lebak Tahun 2034
dikembangkan dengan proporsi untuk kawasan lindung sebesar 101.029,13 Ha (30,57%)dan
kawasan budidaya sebesar 229.478,05 Ha (69,43%). Secara lebih lengkap, rencana pola
ruang Kabupaten Lebak pada Tahun 2034 dapat dilihat dalam Gambar 4.1 dan Tabel 4.1
berikut.
4-1 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
Gambar 4.1
Peta Rencana Pola Ruang Kabupaten LebakTahun 2014-2034
4-2 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
Tabel 4.1
Rencana Pola Ruang Kabupaten Lebak Tahun 2014-2034
No Rencana Pola Ruang Lusas (Ha) %
Hutan Lindung 3.179,46 0,96
Kawasan Resapan Air 23.695,13 7,17
Sempadan Pantai 801.20 0,24
Sempadan Sungai 39.869,17 12,06
Kawasan sekitar danau atau waduk 304,14 0,09
1 Kawasan Lindung Kawasan Pelestarian Alam (TNGHS) 16.380,00 4,96
Kawasan Baduy 5.136,58 1,55
Rawan Banjir 2.133,35 0,65
Rawan Longsor 5.581,81 1,69
Rawan Tsunami 2.871,03 0,87
Sempadan Mata Air 1,076,84 0,33
Luas Kawasan Lindung 101.029.13 30,57
Hutan Produksi Terbatas 40.220,07 12,17
Hutan Produksi Tetap 12.650,37 3,83
Perkebunan 56.586,00 17,09
Pertanian Pangan Lahan Basah 40.170,11 12,15
Pertanian Pangan Lahan Kering 44.083,83 13,34
Kawasan
2 Peternakan 644,71 0,19
Budidaya
Pertambangan 2.732,97 0,83
Industri 1.395,18 0,42
Permukiman Perdesaan 16.269,59 4,92
Minapolitan 288,41 0,09
Permukiman Perkotaan 145.29,46 4,40
Luas Kawasan Budidaya 229.478,05 69,43
Luas Total 330.507,18 100,00
Rencana pola ruang wilayah kabupaten pada dasarnya merupakan rencana distribusi
peruntukan ruang dalam wilayah kabupaten yang meliputi rencana peruntukan
ruanguntuk fungsi lindung dan rencana peruntukan ruang untuk fungsi budidaya.
Rencana pola ruang untuk wilayah Kabupaten Lebak, dirumuskan berdasarkan
kriteria:
a. merujuk pada rencana pola yang ditetapkan dalam RTRW Nasional,
yangtertuang dalam PP No 26 Tahun 2008;
b. merujuk pada rencana pola yang ditetapkan dalam RTRW Provinsi Banten 2010-
2030;
c. mengakomodasi kebijakan pengembangan kawasan andalan nasional yang
berada di wilayah kabupaten;
d. memperhatikan rencana pola ruang wilayah kabupaten/kota yang berbatasan;
4-3 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
e. mempertimbangkan hasil dari analisis kesesuaian lahan untuk fungsi lindung sesuai
dengan Keppres No 32 Tahun 1990 tentang Kawasan Lindung;
f. mengacu pada klasifikasi pola ruang wilayah kabupaten yang terdiri atas
kawasan lindung dan kawasan budi daya.
Berdasarkan analisis yang dilakukan terhadap kawasan lindung, maka luas kawasan
lindung adalah 101.029,13Ha (30,57%) dari luas Kabupaten Lebak. Untuk lebih
jelasnya mengenai rencana kawasan lindung di Kabupaten Lebak dapat dilihat pada
Tabel 4.2 dan Gambar 4.2 berikut ini.
4-4 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
Tabel 4.2
Rencana Kawasan Lindung Kabupaten Lebak Tahun 2014-2034
Kawasan Lindung
Kawasan
No Kecamatan Kawasan Total (Ha) %
Hutan Sempadan Sempadan sekitar KPA Kawasan Rawan Rawan Rawan Sempadan
Resapan
Lindung Pantai Sungai Danau atau (TNGHS) Baduy Banjir Longsor Tsunami Mata Air
Air
Waduk
1 Banjarsari 683.88 920.44 - 2,446.55 39.43 - - 125.76 - - - 4,216.06 4.17
2 Bayah - - 249.17 1,496.64 1.73 - - - - 488.09 - 2,235.63 2.21
3 Bojongmanik - 1,301.60 - 1,213.54 - - - - 205.60 - - 2,720.74 2.69
4 Cibadak - - - 548.74 - - - 203.43 - - - 752.17 0.75
5 Cibeber 396.43 5,767.47 - 3,585.38 23.42 10,093.62 - - 1,645.40 - - 21,511.72 21.29
6 Cigemblong - 868.45 - 1,640.25 - - - - 1,302.72 - 390.25 4,201.67 4.16
7 Cihara - - 190.55 1,182.99 1.98 - - - - 377.58 - 1,753.10 1.74
8 Cijaku 402.26 - - 913.87 5.37 - - - - - 10.13 1,331.63 1.32
9 Cikulur - - - 684.74 47.50 - - 81.64 - - - 813.88 0.81
10 Cileles - 4.92 - 1,550.70 32.25 - - 107.04 - - - 1,694.91 1.68
11 Cilograng 387.71 - 65.22 1,018.89 - - - - 1,028.21 174.86 - 2,674.89 2.65
12 Cimarga 17.01 2,662.85 - 2,955.00 44.15 - - 385.81 - - - 6,064.82 6.00
13 Cipanas - 574.70 - 1,084.20 1.72 - - - - - 82.91 1,743.53 1.73
14 Cirinten - 1,201.54 - 953.03 - - - - - - - 2,154.57 2.13
15 Curugbitung - - - 997.03 - - - 82.06 219.70 - - 1,298.79 1.29
16 Gunungkencana 86.74 1,548.57 - 1,243.61 1.73 - - - - - 396.41 3,277.06 3.24
17 Kalanganyar - - - 474.51 15.80 - - 195.74 - - - 686.05 0.68
18 Lebakgedong - 294.15 - 747.99 2.34 3,588.60 - - 246.86 - - 4,879.94 4.83
19 Leuwidamar - 554.80 - 2,048.85 4.60 - 5,136.58 7.13 491.69 - - 8,243.65 8.16
20 Maja - 3.60 - 1,054.60 - - - 201.46 - - 12.43 1,272.09 1.26
21 Malingping 479.47 - 86.46 1,793.85 4.52 - - - - 478.24 28.68 2,871.22 2.84
22 Muncang 340.95 3,611.88 - 1,274.97 - - - - - - - 5,227.80 5.17
23 Panggarangan - - 69.70 2,618.45 7.50 - - 4.39 11.89 155.04 91.32 2,958.29 2.93
24 Rangkasbitung - 242.67 - 1,026.92 19.30 - - - - - - 1,288.89 1.28
25 Sajira - 1,096.31 - 1,477.89 13.80 - - - - - - 2,588.00 2.56
26 Sobang - 3,041.60 - 1,297.77 25.20 2,697.78 - 404.54 429.74 - 64.71 7,961.34 7.88
27 Wanasalam 385.01 - 140.10 2,064.54 8.40 - - 320.95 - 1,197.22 - 4,116.22 4.07
28 Warunggunung - - - 473.67 3.40 - - 13.40 - - - 490.47 0.49
Luas Total 3,179.46 23,695.55 801.20 39,869.17 304.14 16,380.00 5,136.58 2,133.35 5,581.81 2,871.03 1,076.84 101,029.13 100.00
Sumber : Hasil Rencana, 2013
4-5 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
Gambar 4.2
Peta Rencana Kawasan Lindung Kabupaten Lebak Tahun 2014-2034
4-6 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
4-7 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
Tabel 4.3
Rencana Kawasan Hutan Lindung Kabupaten Lebak Tahun 2014-2034
4-8 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
Tabel 4.4
Rencana Kawasan yang Memberikan Perlindungan Terhadap Kawasan Bawahannya
Kabupaten Lebak Tahun 2014-2034
Kawasan Resapan
No Kecamatan (%)
Air
1 Banjarsari 920.44 3.88
2 Bayah - -
3 Bojongmanik 1,301.60 5.49
4 Cibadak - -
5 Cibeber 5,767.47 24.34
6 Cigemblong 868.45 3.67
7 Cihara - -
8 Cijaku - -
9 Cikulur - -
10 Cileles 4.92 0.02
11 Cilograng - -
12 Cimarga 2,662.85 11.24
13 Cipanas 574.70 2.43
14 Cirinten 1,201.54 5.07
15 Curugbitung - -
16 Gunungkencana 1,548.57 6.54
17 Kalanganyar - -
18 Lebakgedong 294.15 1.24
19 Leuwidamar 554.80 2.34
20 Maja 3.60 0.02
21 Malingping - -
22 Muncang 3,611.88 15.24
23 Panggarangan - -
24 Rangkasbitung 242.67 1.02
25 Sajira 1,096.31 4.63
26 Sobang 3,041.60 12.84
27 Wanasalam - -
28 Warunggunung - -
Luas Total 23,695.55 100.00
Sumber : Hasil Rencana, 2013
4-9 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
Gambar 4.3
Peta Rencana Kawasan Hutan Lindung Kabupaten Lebak Tahun 2014-2034
4-10 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
Gambar 4.4
Rencana Kawasan yang Memberikan Perlindungan terhadap Kawasan BawahannyaTahun 2014-2034
4-11 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
Tabel 4.5
Kawasan Perlindungan Setempat Kabupaten Lebak Tahun 2014-2034
4-12 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
Gambar 4.5
Peta Rencana Kawasan Perlindungan Setempat Kabupaten Lebak Tahun 2014-2034
4-13 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
4-14 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
4-15 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
Kawasan suaka alam, pelestarian alam dan cagar budaya ini meliputi
kawasan taman suaka alam berupa Taman Nasional Gunung Halimun Salak
dan kawasan cagar budaya dan ilmu pengetahuan berupa Kawasan Baduy.
Luas wilayah kawasan TNGHS di Kabupaten Lebak adalah 16.380 Ha atau
4,96 % dari luas Kabupaten Lebak. Sedangkan luas kawasan Baduy adalah
5.136,58 Ha atau 1,55 % dari luas Kabupaten Lebak.
4-16 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
Tabel 4.6
Rencana Kawasan Suaka Alam, Pelestarian Alam dan Cagar Budaya Kabupaten Lebak
Tahun 2014-2034
4-17 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
4-18 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
Secara umum arahan penataan ruang untuk kawasan rawan bencana terbagi
menjadi 2 (dua) bagian besar, yaitu :
1. upaya mitigasi; adalah upaya mengurangi dampak yang dapat
ditimbulkan akibat terjadinya bahaya.
2. upaya adaptasi; dilakukan terutama pada daerah yang memiliki resiko
tinggi terhadap suatu jenis bencana, terutama karena suatu wilayah
merupakan zona rawan tinggi sementara wilayah tersebut telah
terbangun.
Strategi adaptasi digunakan pada daerah yang berada pada zona rawan
bahaya serta sudah terbangun sehingga memiliki risiko bencana yang cukup
tinggi. Arahan pemanfaatan ruang kawasan rawan bencana meliputi :
1. Arahan struktur ruang
Struktur ruang adalah susunan pusat-pusat permukiman dan sistem
jaringan prasarana dan sarana yang berfungsi sebagai pendukung
kegiatan sosial ekonomi masyarakat di kawasan rawan bencana yang
secara hirarki memiliki hubungan fungsional.
Arahan pola ruang akan meliputi arahan pola ruang bagi kawasan rawan
bahaya tinggi maupun sangat tinggi secara umum serta arahan pola
ruang bagi kawasan risiko bencana tinggi, yaitu kawasan rawan bahaya
tinggi/sangat tinggi yang telah terbangun/berpenghuni sehingga risiko
terjadinya bencana meningkat. Pada kawasan-kawasan dengan risiko
tinggi tersebut perlu dilakukan upaya mitigasi maupun adaptif agar risiko
yang dihadapi menurun.Arahan pola ruang ini dilengkapi pula dengan
persyaratan peruntukan ruangnya.
4-19 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
4-20 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
4-21 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
Tabel 4.7
Rencana Kawasan Rawan Bencana Kabupaten Lebak Tahun 2014-2034
4-22 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
Tabel 4.8
Rencana Kawasan Lindung Geologi Kabupaten Lebak Tahun 2014-2034
Kawasan Lindung
No Kecamatan Geologi %
Sempadan Mata Air
1 Banjarsari - -
2 Bayah - -
3 Bojongmanik - -
4 Cibadak - -
5 Cibeber - -
6 Cigemblong 390.25 36.24
7 Cihara - -
8 Cijaku 10.13 0.94
9 Cikulur - -
10 Cileles - -
11 Cilograng - -
12 Cimarga - -
13 Cipanas 82.91 7.70
14 Cirinten - -
15 Curugbitung - -
16 Gunungkencana 396.41 36.81
17 Kalanganyar - -
18 Lebakgedong - -
19 Leuwidamar - -
20 Maja 12.43 1.15
21 Malingping 28.68 2.66
22 Muncang - -
23 Panggarangan 91.32 8.48
24 Rangkasbitung - -
25 Sajira - -
26 Sobang 64.71 6.01
27 Wanasalam - -
28 Warunggunung -
Luas Total 1,076.84 100.00
Sumber : Hasil Rencana, 2013
4-23 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
Gambar 4.6
Peta Rencana Kawasan Suaka Alam, Pelestarian Alam dan Cagar Budaya Kabupaten Lebak Tahun 2014-2034
4-24 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
Gambar 4.7
Peta Rencana Kawasan Rawan Bencana Kabupaten Lebak Tahun 2014-2034
4-25 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
Gambar 4.8
Peta Rencana Kawasan Lindung Geologi Kabupaten Lebak Tahun 2014-2034
4-26 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
4-27 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
Untuk menciptakan stabilitas ekonomi dan memanfaatkan potensi yang dimiliki oleh
Kabupaten Lebak, maka setiap luasan pengembangan kawasan budidaya harus
memperhatikan potensi tenaga kerja dan daya dukung lingkungan yang dimiliki.
Berdasarkan pada potensi dan ketersediaan tenaga kerja tersebut, maka rencana
pola ruang kawasan budidaya adalah 229.478,05 Ha (69,43%) dari luas Kabupaten
Lebak.
4-28 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
Tabel 4.9
Rencana Kawasan Budidaya Kabupaten Lebak Tahun 2014-2034
Kawasan Budidaya
No Kecamatan Hutan Hutan Pertanian Pertanian Total (Ha) %
Perkebuna Peternak Pertamba Minapoli Permukiman Permukiman
Produksi Produksi Pangan Pangan Industri
n an ngan tan Perdesaan Perkotaan
Terbatas Tetap Lahan Basah Lahan Kering
1 Banjarsari - 927.01 3,771.96 1,705.81 3,256.72 124.59 - - - 1,614.75 338.60 11,739.44 5.12
2 Bayah 1,563.91 - 488.68 835.12 7,131.54 - 289.67 - 66.59 1,237.96 528.12 12,141.59 5.29
3 Bojongmanik 831.86 - 3,402.05 984.83 64.23 - 1,174.85 - - 384.39 28.89 6,871.10 2.99
4 Cibadak - - - 415.51 339.96 - - - 169.80 1,909.77 2,835.04 1.24
5 Cibeber 11,820.56 - 1,748.75 1,628.04 1,966.98 - 859.82 - - 324.88 235.65 18,584.68 8.10
6 Cigemblong 1,330.84 2,867.70 480.03 1,933.50 3,798.53 78.7 73.03 - - 190.49 350.45 11,103.27 4.84
7 Cihara 1,910.46 - 1,914.81 1,170.74 4,862.25 - 47.80 - - 645.25 165.46 10,716.77 4.67
8 Cijaku 110.32 1,273.11 4,484.95 1,426.68 1,960.77 - - - - 487.29 393.66 10,136.78 4.42
9 Cikulur 45.70 - 1,634.08 1,956.76 290.28 57.69 - - - 883.74 500.84 5,369.09 2.34
10 Cileles 1,910.59 - 3,299.65 1,547.26 5,706.45 - - - - 1,028.02 151.87 13,643.84 5.95
11 Cilograng 1,027.48 - 2,233.35 690.50 1,686.17 - - - 43.79 542.58 702.96 6,926.83 3.02
12 Cimarga 3,940.09 - 4,173.49 1,945.21 1,695.80 85.6 - - - 766.47 81.18 12,687.84 5.53
13 Cipanas 1,544.56 - 695.75 1,393.55 80.27 - - 65.38 - 271.23 731.05 4,781.79 2.08
14 Cirinten - 3,641.05 4,262.74 1,415.44 323.02 - 5.17 - - 359.45 93.51 10,100.38 4.40
15 Curugbitung - - 2,381.55 1,032.96 3,389.41 77.86 - - 23.99 864.57 326.06 8,096.40 3.53
16 Gunungkencana 1,742.49 3,478.23 1,120.00 1,295.72 2,234.02 - - - - 515.67 138.32 10,524.45 4.59
17 Kalanganyar - - 143.69 717.52 386.31 - - - - 127.59 798.18 2,173.29 0.95
18 Lebakgedong 3,567.02 - - 525.45 - - - - - 41.37 146.20 4,280.04 1.87
19 Leuwidamar 276.17 150.83 2,694.94 1,173.89 748.85 - 62.98 - - 741.67 212.11 6,061.44 2.64
20 Maja - - 1,223.16 1,225.79 1,129.73 - - - 473.36 948.74 1,544.27 6,545.05 2.85
21 Malingping 304.12 - 2,113.20 2,340.25 858.61 78.4 - - - 945.80 689.86 7,330.24 3.19
22 Muncang 1,706.15 - 357.62 1,087.35 115.79 - - - - 171.07 29.60 3,467.58 1.51
23 Panggarangan 2,629.96 136.88 7,607.36 2,577.55 974.76 - 142.83 - - 430.85 257.03 14,757.22 6.43
24 Rangkasbitung - - 1,117.87 981.77 439.33 - - - 787.45 458.29 2,236.11 6,020.82 2.62
25 Sajira 1,651.31 - 3,146.80 2,159.64 99.09 95.87 - - - 691.67 34.26 7,878.64 3.43
26 Sobang 2,306.48 - 1.24 581.76 - - 76.82 - - 110.76 110.94 3,188.00 1.39
27 Wanasalam - 175.56 1,997.28 3,768.86 311.13 - - 196.63 - 672.77 180.58 7,302.81 3.18
28 Warunggunung - - 1,652.65 233.24 45.5 - 26.40 - 641.88 1,613.96 4,213.63 1.84
Luas Total 40,220.07 12,650.37 56,495.00 40,170.11 44,083.24 644.21 2,732.97 288.41 1,395.18 16,269.00 14,529.49 229,478.05 100.00
Sumber : Hasil Rencana, 2013
4-29 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
Gambar 4.9
Peta Rencana Pola Ruang Kawasan Budidaya Kabupaten Lebak Tahun 2014-2034
4-30 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
4-31 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
Tabel 4.10
Rencana Kawasan Peruntukan Hutan Produksi
Kabupaten Lebak Tahun 2014-2034
4-32 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
Gambar 4.10
4-33 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
4-34 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
4-35 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
4-36 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
4-37 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
Kebun/ Site, Perkebunan Besar Swasta (PBS) 8 kebun dan yang dominan
adalah Perkebunan Rakyat.
4-38 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
Tabel 4.12
Rencana Kawasan Peruntukan Perkebunan Tahun 2014-2034
Kawasan Perkebunan
No Kecamatan %
Perkebunan
1 Banjarsari 3,771.96 6.67
2 Bayah 488.68 0.86
3 Bojongmanik 3,402.05 6.01
4 Cibadak - -
5 Cibeber 1,748.75 3.09
6 Cigemblong 480.03 0.85
7 Cihara 1,914.81 3.38
8 Cijaku 4,484.95 7.93
9 Cikulur 1,634.08 2.89
10 Cileles 3,299.65 5.83
11 Cilograng 2,233.35 3.95
12 Cimarga 4,173.49 7.38
13 Cipanas 695.75 1.23
14 Cirinten 4,262.74 7.53
15 Curugbitung 2,381.55 4.21
16 Gunungkencana 1,120.00 1.98
17 Kalanganyar 143.69 0.25
18 Lebakgedong - -
19 Leuwidamar 2,694.94 4.77
20 Maja 1,223.16 2.16
21 Malingping 2,113.20 3.73
22 Muncang 357.62 0.63
23 Panggarangan 7,607.36 13.44
24 Rangkasbitung 1,117.87 1.98
25 Sajira 3,146.80 5.56
26 Sobang 1.24 0.00
27 Wanasalam 1,997.28 3.53
28 Warunggunung
Luas Total 56,495.00 100.00
Sumber : Hasil Rencana, 2013.
4-39 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
4-40 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
4-41 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
4-42 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
Gambar 4.11
Peta Rencana Kawasan Peruntukan Pertanian Kabupaten Lebak Tahun 2014-2034
4-43 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
Gambar 4.12
Peta Rencana Kawasan Peruntukan Perkebunan Kabupaten Lebak Tahun 2014-2034
4-44 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
4-45 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
4-46 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
4-47 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
4-48 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
Gambar 4.13
Peta Rencana Kawasan Pertambangan Kabupaten Lebak Tahun 2014-2034
4-49 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
4-50 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
Industri merupakan sektor dengan mutiplier effect tinggi, dan memiliki kaitan
kedepan dan kebelakang, sehingga penngembangannya dapat
membangkitkan aktivitas perekonomian lainnya, seperti menciptakan nilai
tambah pada setiap produk yang dihasilkannya, membangkitkan sektor bahan
baku, dan membangkitkan aktivitas pemasaran. Industri merupakan sektor
yang potensial terhadap penyerapan tenaga kerja, dan peningkatan produksi.
Didasarkan pada kondisi di atas, maka diperlukan pengembangan industri
sebagai pendorong perekonomian wilayah dengan pemanfaatan teknologi
industri tepat guna, agar efektivitas dan efesiensi produksi dapat terjaga, dan
dampak negatif terhadap lingkungan dapat diperkecil.
4-51 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
4-52 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
4-53 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
Tabel 4.14
Rencana Kawasan Peruntukan Industri Kabupaten Lebak Tahun 2014-2034
No Kecamatan Industri (%)
1 Banjarsari - -
2 Bayah 66,59 4,77
3 Bojongmanik - -
4 Cibadak - -
5 Cibeber - -
6 Cigemblong - -
7 Cihara - -
8 Cijaku - -
9 Cikulur - -
10 Cileles - -
11 Cilograng 43,79 3,14
12 Cimarga - -
13 Cipanas - -
14 Ciriten - -
15 Curugbitung 23,99 1,72
16 Gunungkencana - -
17 Kalangayar - -
18 Lebakgedong - -
19 Leuwidamar - -
20 Maja 473,36 33,93
21 Malingping - -
22 Muncang - -
23 Panggarangan - -
24 Rangkasbitung 787,45 56,44
25 Sajira - -
26 Sobang - -
27 Wanasalam - -
28 Warunggunung - -
Kabupaten Lebak 1.395,18 100,00
Sumber : Hasil Rencana, 2013.
4-54 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
Gambar 4.14
Peta Rencana Kawasan Peruntukan Industri Kabupaten Lebak Tahun 2014-2034
4-55 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
Objek dan daya tarik wisata yang ada di Kabupaten Lebak dapat
dikelompokkan menjadi tiga satuan kawasan wisata yaitu :
a. Satuan kawasan wisata budaya, merupakan kumpulan objek dan daya
tarik wisata budaya seperti tempat bersejarah, pusat kerajinan, desa
wisata, pusat budaya serta pertunjukan seni dan museum.
Untuk kategori ini, Kabupaten Lebak memiliki objek desa budaya Baduy
yang merupakan objek yang sangat terkenal. Desa Baduy berada di
Kecamatan Leuwidamar yang berjarak sekitar 20 Km dari Kota
Rangkasbitung. Selain kawasan Baduy, juga terdapat kawasan budaya
seren taun di Kecamatan Cibeber, Situs Cibedug di Kecamatan Cibeber
dan Situs Kosala di Kecamatan Cipanas.
b. Satuan kawasan wisata alam, merupakan kumpulan obyek/ daya tarik
wisata alam seperti tempat istrirahat, hutan wisata, olah raga,
pegunungan, bumi perkemahan, wisata agro, wisata tirta, wisata
geologi/pertambangan, wisata bahari, dan pantai
Untuk kategori ini, Kabupaten Lebak memiliki objek Goa Sangkir di
Kecamatan Bojongmanik, Curug Indihiyang di Kecamatan Warunggunung,
4-56 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
Tabel 4.15
Sebaran Objek Wisata di Kabupaten Lebak
No Objek Lokasi
1 Pariwisata Budaya
Budaya Kaolotan Baduy Leuwidamar
Budaya Kaolotan/Seren Taun Cibeber
Situs Cibedug Cikotok
Situs Kosala Cipanas
2 Pariwisata Alam
Pantai Cihara Cihara
Pantai Talanca Malingping
Pantai Cimandiri Panggarangan
Pantai Cibobos Panggarangan
Pantai Tanjung Panto Wanasalam
Pantai Karangseke Wanasalam
Pantai Binuangeun Wanasalam
Pantai Sawah Sikabayan Wanasalam
Pantai karangmalang Wanasalam
Pantai Bagedur Malingping
Pantai Talanca Malingping
Pantai Karangtaraje Bayah
Pantai Sawarna Bayah
Pantai Laguna Bayah
Pantai Pulau Manuk Bayah
Pantai Ciantir Bayah
Pantai Tanjunglayar Bayah
Pantai Tanjungkarang Bayah
Goa Sangkir Bojongmanik
4-57 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
No Objek Lokasi
Goa lalay Bayah
Air terjun Curug halimun Cipanas
Air terjun Curugrame Cijaku
Curug Indihiyang Warunggunung
Curug Kanteh Cilograng
Kawah Cipanas Sobang
3 Pariwisata Buatan
Arung Jeram Lebakgedong
Pemandian Air Panas Cipanas
Air Panas Senanghati Malingping
Sumber : Profil Potensi Investasi Kabupaten Lebak.
4-58 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
4-59 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
4-60 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
Tabel 4.16
Rencana Peruntukan Permukiman di Kabupaten Lebak Tahun 2014-2034
Kawasan Permukiman
No Kecamatan Permukiman Permukiman Total (Ha) %
Perdesaan Perkotaan
1 Banjarsari 1,614.75 338.60 1,953.35 6.34
2 Bayah 1,237.96 528.12 1,766.08 5.73
3 Bojongmanik 384.39 28.89 413.28 1.34
4 Cibadak 169.80 1,909.77 2,079.57 6.75
5 Cibeber 324.88 235.65 560.53 1.82
6 Cigemblong 190.49 350.45 540.94 1.76
7 Cihara 645.25 165.46 810.71 2.63
8 Cijaku 487.29 393.66 880.95 2.86
9 Cikulur 883.74 500.84 1,384.58 4.50
10 Cileles 1,028.02 151.87 1,179.89 3.83
11 Cilograng 542.58 702.96 1,245.54 4.04
12 Cimarga 766.47 81.18 847.65 2.75
13 Cipanas 271.23 731.05 1,002.28 3.25
14 Cirinten 359.45 93.51 452.96 1.47
15 Curugbitung 864.57 326.06 1,190.63 3.87
16 Gunungkencana 515.67 138.32 653.99 2.12
17 Kalanganyar 127.59 798.18 925.77 3.01
18 Lebakgedong 41.37 146.20 187.57 0.61
19 Leuwidamar 741.67 212.11 953.78 3.10
20 Maja 948.74 1,544.27 2,493.01 8.09
21 Malingping 945.80 689.86 1,635.66 5.31
22 Muncang 171.07 29.60 200.67 0.65
23 Panggarangan 430.85 257.03 687.88 2.23
24 Rangkasbitung 458.29 2,236.11 2,694.40 8.75
25 Sajira 691.67 34.26 725.93 2.36
26 Sobang 110.76 110.94 221.70 0.72
27 Wanasalam 672.77 180.58 853.35 2.77
28 Warunggunung 641.88 1,613.96 2,255.84 7.32
Luas Total 16,269.00 14,529.49 30,798.49 100.00
Sumber : Hasil Rencana, 2013.
4-61 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
Prasarana yang ada seperti Balai Benih Ikan (BBI) dan Unit Pembenihan
Rakyat (UPR) belum berjalan secara optimal sehingga pengadaan benih
berkualitas relatif belum dapat terpenuhi, pada tahun 2004 di bangunnya
atau adanya rehabilitasi untuk Balai Benih Ikan (BBI) yang ada di Kecamatan
Rangkasbitung (berlokasi di Kalanganyar) dan Wanasalam (Cikoncang), maka
fungsi BBI akan berjalan secara optimal dan dapat memenuhi kebutuhan benih
ikan mas dan ikan nila untuk pengembangan usaha perikanan di Kabupaten
Lebak.
4-62 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
5. Kecamatan Cilograng
b. Pengembangan kawasan perikanan budi daya
Perikanan budi daya berupa perikanan budi daya air tawar yaitu ikan
mas, ikan nila, ikan gurame, ikan patin dan ikan lele seluas kurang lebaih
38 Ha meliputi:
1. Kecamatan Kalanganyar
2. Kecamatan Cibadak
3. Kecamatan Warunggunung
4. Kecamatan Cikulur
5. Kecamatan Curugbitung
6. Kecamatan Cipanas
7. Kecamatan Muncang
8. Kecamatan Cileles
9. Kecamatan Banjarsari
10. Kecamatan Malingping
11. Kecamatan Wanasalam
12. Kecamatan Cibeber
c. Pengembangan kawasan pengolahan ikan
Kawasan pengolahan ikan di Kabupaten Lebak tersebar di beberapa
kecamatan, yaitu :
1. Kecamatan Malingping
2. Kecamatan Wanasalam
3. Kecamatan Panggarangan
4. Kecamatan Bayah;
5. Kecamatan Cilograng
6. Kecamatan Banjarsari
d. Pengembangan kawasan minapolitan
Kawasan minapolitan di Kabupaten Lebak seluas kurang lebih 288 Ha
tersebar di beberapa kecamatan, yaitu :
1. Kecamatan Wanasalam
2. Kecamatan Warunggunung
3. Kecamatan Cipanas
e. Pengembangan pangkalan pendaratan ikan
Pangkalan pendaratan ikan di Kabupaten Lebak tersebar di beberapa
kecamatan, yaitu :
4-63 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
1. Kecamatan Wanasalam
2. Kecamatan Panggarangan
3. Kecamatan Cihara
4. Kecamatan Bayah
5. Kecamatan Cilograng
4-64 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
Gambar 4.15
Peta Rencana Kawasan Peruntukan Pariwisata Kabupaten Lebak Tahun 2014-2034
4-65 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
Gambar 4.16
Peta Rencana Kawasan Peruntukan Permukiman Kabupaten Lebak Tahun 2014-2034
4-66 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
Gambar 4.17
Peta Rencana Kawasan Peruntukan Perikanan Kabupaten Lebak Tahun 2014-2034
4-67 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
4-68 | M A T E R I T E K N I S
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Lebak Tahun 2014-2034
Bab 5
PENETAPAN KAWASAN
STRATEGIS
Dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Banten Tahun 2010-2030 ditetapkan 9
(sembilan) kawasan strategis yang berada di wilayah Kabupaten Lebak yang ditinjau
dari 4 sudut kepentingan, yaitu pertahanan keamanan, pertumbuhan ekonomi, sosial
budaya, serta pendayagunaan sumberdaya alam dan atau teknologi tinggi.
5-1 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
5.2.1 Kawasan Strategis Kabupaten Lebak dari Sudut Kepentingan Pertahanan dan
Keamanan
5-2 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
5.2.3 Kawasan Strategis Kabupaten Lebak dari Sudut Kepentingan Sosial Budaya
Kriteria penetapan kawasan strategis dari sudut kepentingan sosial budaya
meliputi tempat pelestarian dan pengembangan adat istiadat atau budaya,
prioritas peningkatan kualitas sosial dan budaya, aset yang harus dilindungi
dan dilestarikan, tempat perlindungan peninggalan budaya, tempat yang
memberikan perlindungan terhadap keanekaragaman budaya, serta tempat
yang memiliki potensi kerawanan terhadap konflik sosial.
5-3 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
5.2.5 Kawasan Strategis Kabupaten Lebak dari Sudut Kepentingan Daya Dukung
Lingkungan
Kawasan strategis kabupaten dari sudut kepentingan fungsi dan daya dukung
lingkungan ditetapkan dengan kriteria:
a. Merupakan aset nasional berupa kawasan lindung yang ditetapkan bagi
perlindungan ekosistem;
5-4 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
Didasari analisa yang bertumpu kepada fungsi dan daya dukung lingkungan,
kawasan strategis di wilayah Kabupaten Lebak adalah Kawasan penyangga
Taman Nasional Gunung Halimun Salak di Kecamatan Sobang, Lebakgedong,
dan Cibeber dengan luas 16.380 Ha.
Tabel 5.1
Penetapan Kawasan Strategis di Kabupaten Lebak
Fungsi
No Kawasan Strategis Kepentingan Kriteria Kawasan Arahan Penanganan
Pengembangan
1 Kawasan TNI AD Komando Pertahanan dan Pertahanan Kawasan dengan Kawasan terbatas
Pendidikan latihan Tempur Keamanan Keamanan kepentingan Kawasan militer
di Kecamatan Sajira militer untuk
menjaga
pertahanan dan
keamanan
2 Kawasan Markas Komando Pertahanan dan Pertahanan Kawasan dengan Kawasan terbatas
Brimob di Kecamatan Keamanan Keamanan kepentingan Kawasan militer
Panggarangan militer untuk
menjaga
pertahanan dan
keamanan
3 Kawasan Bayah dan Ekonomi Perdagangan Kawasan yang Berpotensi sebagai
Sekitarnya dan jasa skala didorong kawasan ekonomi
kabupaten perkembangannya untuk persaingan
Pariwisata tingkat kabupaten
Tambang Kerjasama dengan
pihak swasta
Meningkatkan
aksesibilitas dan
sarana penunjang
perekonomian,
wisata dan kegiatan
tambang
Mengembangan
potensi wisata yang
ada
Meningkatkan
potensi tambang
4 Kawasan Malingping dan Ekonomi Perdagangan Kawasan yang Berpotensi sebagai
Sekitarnya dan jasa untuk didorong kawasan ekonomi
melayani perkembangannya untuk persaingan
beberapa tingkat kabupaten
kecamatan Kerjasama dengan
Pertanian pihak swasta
Tambang Emas Meningkatkan
aksesibilitas dan
sarana penunjang
5-5 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
Fungsi
No Kawasan Strategis Kepentingan Kriteria Kawasan Arahan Penanganan
Pengembangan
kegiatan agribisnis
Meningkatkan
aksesibilitas dan
sarana penunjang
kegiatan
perekonomian dan
kegiatan tambang
Memanfaatkan hasil
pertanian sebagai
bahan olahan
industri yang
dikembangkan
Meningkatkan
potensi tambang
emas
5 Kawasan Kota Ekonomi Perdagangan Kawasan yang Sebagai salah satu
Kekerabatan Maja dan jasa skala didorong terobosan dan
kabupaten perkembangannya menjadi alternative
Pengembangan counter magnet bagi
sarana prasarana Kota Metropolitan
pendukung : Jabodetabek
terminal tipe A, Berpotensi sebagai
jaringan KA kawasan ekonomi
double track, untuk persaingan di
jalan tol. tingkat regional
Kerjasama dengan
pihak swasta
Meningkatkan
aksesibilitas dan
sarana prasarana
penunjang
perekonomian
6 Kawasan Cipanas dan Ekonomi Perdagangan Kawasan yang Pengendalian
kawasan Panggarangan dan jasa didorong perkotaan
Fasilitas Umum perkembangannya Berpotensi sebagai
dan Sosial kawasan ekonomi
Pemerintahan untuk persaingan di
tingkat regional
Kerjasama dengan
pihak swasta
Meningkatkan
aksesibilitas dan
sarana prasarana
penunjang
perekonomian
7 Kawasan Agropolitan Ekonomi Pertanian Kawasan yang Berpotensi sebagai
Wanasalam didorong kawasan ekonomi
perkembangannya untuk persaingan
tingkat kabupaten
Kerjasama dengan
pihak swasta
Meningkatkan
aksesibilitas dan
sarana penunjang
kegiatan agribisnis
Meningkatkan
aksesibilitas dan
5-6 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
Fungsi
No Kawasan Strategis Kepentingan Kriteria Kawasan Arahan Penanganan
Pengembangan
sarana penunjang
kegiatan
perekonomian dan
kegiatan pertanian
Memanfaatkan hasil
pertanian sebagai
bahan olahan
industri yang
dikembangkan
Meningkatkan
potensi pertanian
8 Kawasan Koridor Ekonomi Perdagangan Kawasan yang Berpotensi sebagai
Rangkasbitung-Citeras dan jasa didorong kawasan ekonomi
Fasilitas Umum perkembangannya untuk persaingan
dan Sosial tingkat kabupaten
Permukiman Kerjasama dengan
pihak swasta
Meningkatkan
aksesibilitas dan
sarana penunjang
kegiatan
perdagangtan dan
jasa
Meningkatkan
aksesibilitas dan
sarana penunjang
kegiatan
perekonomian
9 Kawasan Koridor Ekonomi Perdagangan Kawasan yang Berpotensi sebagai
Rangkasbitung-Cibadak dan jasa didorong kawasan ekonomi
Fasilitas Umum perkembangannya untuk persaingan
dan Sosial tingkat kabupaten
Permukiman Kerjasama dengan
pihak swasta
Meningkatkan
aksesibilitas dan
sarana penunjang
kegiatan
perdagangan dan
jasa
10 Kawasan Pantai Selatan Ekonomi Pariwisata Kawasan yang Berpotensi sebagai
Perikanan didorong kawasan ekonomi
perkembangannya untuk persaingan
tingkat kabupaten
Kerjasama dengan
pihak swasta
Meningkatkan
aksesibilitas dan
sarana penunjang
kegiatan pariwisata
11 Bendungan Karian Ekonomi Memenuhi Kawasan yang pemanfaatan air
kebutuhan air dikendalikan baku untuk pertanian
baku untuk air perkembangannya pengembangan
minum dan sektor pariwisata lokal
pertanian
pengendali banjir
5-7 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
Fungsi
No Kawasan Strategis Kepentingan Kriteria Kawasan Arahan Penanganan
Pengembangan
pariwisata
12 Kawasan Cipanas Ekonomi Perdagangan Kawasan yang Berpotensi sebagai
dan jasa didorong kawasan ekonomi
Fasilitas Umum perkembangannya untuk persaingan
dan Sosial tingkat kabupaten
Permukiman Kerjasama dengan
pihak swasta
Meningkatkan
aksesibilitas dan
sarana penunjang
kegiatan
perdagangan dan
jasa
5-8 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
Fungsi
No Kawasan Strategis Kepentingan Kriteria Kawasan Arahan Penanganan
Pengembangan
wilayah sekitar
Rehabilitasi kawasan
Pembatasan dan
pengendalian
pembangunan
18 Bendungan Cilawang Pendayagunaan Menambah Kawasan yang Pemanfaatan SDA
Sumberdaya persediaan air dikendalikan yang ramah
Alam dan/atau rumah tangga, perkembangannya lingkungan dan
Teknologi Tinggi perkotaan dan berkelanjutan
industri untuk Sinegitas dengan
kebutuhan pengembangan
Tangerang wilayah sekitar
Rehabilitasi kawasan
Pembatasan dan
pengendalian
pembangunan
19 Bendungan Tanjung Pendayagunaan Penyedia air baku Kawasan yang Pemanfaatan SDA
Sumberdaya untuk daerah dikendalikan yang ramah
Alam dan/atau Tangerang dan DKI perkembangannya lingkungan dan
Teknologi Tinggi Jakarta dengan berkelanjutan
menggunakan Sinegitas dengan
saluran irigasi pengembangan
Cidurian atau wilayah sekitar
dengan saluran Rehabilitasi kawasan
alternatif Karian –
Pembatasan dan
Tanjung – Serpong
(KTS) pengendalian
pembangunan
20 Bendung Ciliman Pendayagunaan Memenuhi kebutuhan Kawasan yang Pemanfaatan SDA
Sumberdaya pertanian dikendalikan yang ramah
Alam dan/atau perkembangannya lingkungan dan
Teknologi Tinggi berkelanjutan
Sinegitas dengan
pengembangan
wilayah sekitar
Rehabilitasi kawasan
Pembatasan dan
pengendalian
pembangunan
21 Kawasan Pembangkit Pendayagunaan Kawasan alternatif Kawasan yang Pemanfaatan SDA
Listrik Tenaga Panas Bumi Sumberdaya sumber daya listrik dikendalikan yang ramah
Gunung Endut Alam dan/atau perkembangannya lingkungan dan
Teknologi Tinggi berkelanjutan
Sinegitas dengan
pengembangan
wilayah sekitar
Rehabilitasi kawasan
Pembatasan dan
pengendalian
pembangunan
22 Kawasan Taman Nasional Daya Dukung Daerah resapan air, Kawasan yang Pemanfaatan SDA
Gunung Halimun Salak Lingkungan ekosistem, lokasi dikendalikan yang ramah
penelitian perkembangannya lingkungan dan
berkelanjutan
Sinegitas dengan
pengembangan
5-9 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
Fungsi
No Kawasan Strategis Kepentingan Kriteria Kawasan Arahan Penanganan
Pengembangan
wilayah sekitar
Rehabilitasi kawasan
Pembatasan dan
pengendalian
pembangunan
23 Kawasan Penyangga Daya Dukung Daerah resapan air, Kawasan yang Pemanfaatan SDA
Taman Nasional Gunung Lingkungan ekosistem, lokasi dikendalikan yang ramah
Halimun Salak penelitian perkembangannya lingkungan dan
berkelanjutan
Sinegitas dengan
pengembangan
wilayah sekitar
Rehabilitasi kawasan
Pembatasan dan
pengendalian
pembangunan
Sumber : Hasil Rencana, 2013.
5-10 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
Gambar 5.1
Peta Rencana Penetapan Kawasan Strategis Kabupaten Lebak Tahun 2014-2034
5-11 | M A T E R I T E K N I S
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Lebak Tahun 2014-2034
Bab 6
ARAHAN PEMANFAATAN
RUANG WILAYAH
Arahan pemanfaatan ruang wilayah Kabupaten Lebak ditujukan untuk mewujudkan rencana
struktur dan pola ruang kabupaten serta kawasan strategis kabupaten. Arahan pemanfaatan
ruang diprioritaskan untuk mendukung perwujudan struktur ruang (yang meliputi pusat
kegiatan dan sistem prasarana yang mengikatnya), perwujudan pola ruang, serta
perwujudan kawasan strategis kabupaten dan kawasan lain di luar kawasan strategis
kabupaten yang hendak dituju dalam kurun waktu yang sama dengan jangka waktu
perencanaan yang dijabarkan secara bertahap dalam waktu 5 tahunan. Arahan
pemanfaatan ini mencakup progam-program utama untuk perwujudan rencana struktur dan
pola ruang yang hendak dituju sampai akhir tahun perencanaan.
6-1 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
Kriteria penetapan program utama ini antara lain mencakup dukungan terhadap :
Perwujudan struktur ruang kabupaten
Perwujudan pola ruang kabupaten
Penetapan kawasan strategis kabupaten
Rencana struktur ruang yang dibentuk ini mempunyai fungsi sebagai berikut:
1. Sebagai arahan pembentuk sistem pusat kegiatan wilayah kabupaten yang
memberikan layanan bagi kawasan perkotaan dan kawasan perdesaan di
sekitarnya yang berada dalam wilayah kabupaten; dan
2. Sistem perletakan jaringan prasarana wilayah yang menunjang
keterkaitannya serta memberikan layanan bagi fungsi kegiatan yang ada
dalam wilayah kabupaten, terutama pada pusat-pusat kegiatan/perkotaan
yang ada.
6-2 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
6-3 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
6-4 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
Kecamatan PPL
17. Cimarga Sarageni
Gununganten
Margajay
18. Cikulur Muaradua
Cikulur
Sumurbandung
Sukadaya
19. Warunggunung Sukarenda
Cibuah
Sukaraja
20. Cibadak Tambakbaya
Bojongleles
Kaduagung Timur
Mekar Agung
Pasar Keong
21. Kalanganyar Pasir Kupa
Aweh
Sukamekarsari
22. Curugbitung Ciburuy
Cipining
6-5 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
6-6 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
6-7 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
6-8 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
6-9 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
B. Program Perkeretaapian
(a) Pengembangan jaringan prasarana kereta api regional yang
menghubungkan pada kawasan wisata di wilayah Banten Selatan
6-10 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
6-11 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
6-12 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
6-13 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
6-14 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
taman kota
bangunan pemerintah
bangun sekolah
bangunan olahraga
bangunan lainnya
6-15 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
6-16 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
6-17 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
optimal.
6-18 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
6-19 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
6-20 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
6-21 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
6-22 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
6-23 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
d. Kawasan Strategis Kabupaten Lebak dari Sudut Sumber Daya Alam dan
Teknologi Tinggi
6-24 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
Pembiayaan dalam rangka perwujudan rencana struktur ruang dan perwujudan rencana
pola ruang yang ditetapkan secara nasional diperoleh dari anggaran Pemerintah (Pusat)
sedangkan yang ditetapkan oleh provinsi diperoleh dari anggaran Pemerintah Provinsi.
Pembiayaan lain juga dapat diperoleh dari dana investasi perorangan dan masyarakat
(swasta/investor) maupun dana yang dibiayai bersama (sharring) baik antar Pemerintah
(Pusat dan Provinsi), antar Pemerintah dan Pemerintah Daerah (Kabupaten/Kota) maupun
antara swasta/investor dengan Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah, dan dana lain-
lain dari penerimaan yang sah. Selanjutnya dalam pegelolaan perolehan sumber
pembiayaan dan penggunaannya untuk pembangunan atau melaksanakan program
6-25 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
6-26 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
Tabel 6.1.
Indikasi Program Pembangunan Kabupaten Lebak Tahun 2014-2034
6-27 | M A T E R I T E K N I S
Lampiran VI
Indikasi Program Pembangunan Kabupaten Lebak Tahun 2014-2034
Waktu Pelaksanaan
No Program Utama Kegiatan Lokasi Sumber Dana Instansi Pelaksana PJM-1 PJM-2 PJM-3 PJM-4
2014 2015 2016 2017 2018 2019-2023 2024-2028 2029-2034
A PERWUJUDAN STRUKTUR RUANG
1 Perwujudan Pengembangan Pusat Kegiatan
1.1 Pengembangan dan Penataan PKW Penyusunan/Revisi Rencana Detail Tata Ruang
Rangkasbitung APBD Kab Pemkab (Bappeda, Dinas Cipta Karya)
Rangkasbitung Kawasan Rangkasbitung
APBD Kab , APBD Prov &
Peningkatan sarana Rumah Sakit Umum Daerah Rangkasbitung Pemkab (Dinas Kesehatan)
APBN
Peningkatan sarana Pasar Lokal Utama Rangkasbitung APBD Kab & Prov / Swasta Pemkab (Dinas Perindag)
Relokasi kawasan perdagangan yang tidak sesuai Pemkab (Dinas Cipta Karya, Bappeda, Dinas
Rangkasbitung APBD Kab
dengan peruntukkannya Perindag)
Pengembangan prasarana perdagangan regional Rangkasbitung APBD Kab & Prov / Swasta Pemkab & Pemprov (Dinas Perindag))
Pembangunan/relokasi terminal tipe B Rangkasbitung APBD Kab & Prov Pemkab & Pemprov (Dinas Perhubungan)
Peningkatan kapasitas pelayanan air minum di Pemkab & Pemprov (PDAM, Dinas Cipta
Rangkasbitung APBD Kab & Prov
perkotaan Karya)
Pengembangan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Pemkab & Pemprov (Dinas Kebersihan, Dinas
Rangkasbitung APBD Kab & Prov
dan Instalasi Pengolahan Limbah Tinja (IPLT) Cipta Karya)
1.2 Pengembangan dan Penataan PKWp Penyusunan/Revisi Rencana Detail Tata Ruang Bayah & Maja
meliputi Bayah dan Maja APBD Kab Pemkab (Bappeda, Dinas Cipta Karya)
Kawasan Bayah dan Maja
Bayah & Maja APBD Kab , APBD Prov &
Peningkatan sarana Rumah Sakit Umum Daerah Pemkab (Dinas Kesehatan)
APBN
Peningkatan sarana Pasar Lokal Utama Bayah & Maja APBD Kab & Prov / Swasta Pemkab (Dinas Perindag)
Relokasi kawasan perdagangan yang tidak sesuai Bayah & Maja Pemkab (Dinas Cipta Karya, Bappeda, Dinas
APBD Kab
dengan peruntukkannya Perindag)
Bayah & Maja
Pengembangan prasarana perdagangan regional APBD Kab & Prov / Swasta Pemkab & Pemprov (Dinas Perindag))
Peningkatan kapasitas pelayanan air minum di Bayah & Maja Pemkab & Pemprov (PDAM, Dinas Cipta
APBD Kab & Prov
perkotaan Karya)
Pengembangan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Bayah & Maja Pemkab & Pemprov (Dinas Bina Marga, Dinas
APBD Kab & Prov
dan Instalasi Pengolahan Limbah Tinja (IPLT) Cipta Karya)
Bayah & Maja Pemkab & Pemprov (Dinas Bina Marga, Dinas
Pengembangan prasarana dan sarana permukiman APBD Kab & Prov
Cipta Karya)
Bayah & Maja Pemkab & Pemprov (Dinas Bina Marga, Dinas
Pengembangan prasarana dan sarana pendidikan APBD Kab & Prov
Cipta Karya, Dinas Pendidikan)
1.3 Pengembangan dan Penataan PKL Penyusunan / Revisi Rencana Detail Tata Ruang
Malingping APBD Kab Pemkab (Bappeda, Dinas Cipta Karya)
Malingping Kawasan Malingping
Peningkatan Rumah Sakit kelas C Malingping APBD Kab Pemkab (Dinas Kesehatan)
Peningkatan sarana Pasar Lokal Utama Malingping APBD Kab/Swasta Pemkab (Dinas Perindag)
Relokasi kawasan perdagangan yang tidak sesuai
Malingping APBD Kab Pemkab (Dinas Perindag)
dengan peruntukkannya
Peningkatan terminal tipe C Malingping APBD Kab & Prov Pemkab & Pemprov (Dinas Perhubungan)
Peningkatan kapasitas pelayanan air minum di Pemkab & Pemprov (PDAM, Dinas Cipta
Malingping APBD Kab & Prov
perkotaan Karya)
Pengembangan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Pemkab & Pemprov (Dinas Kebersihan, Dinas
Malingping APBD Kab & Prov
dan Instalasi Pengolahan Limbah Tinja (IPLT) Cipta Karya)
Waktu Pelaksanaan
No Program Utama Kegiatan Lokasi Sumber Dana Instansi Pelaksana PJM-1 PJM-2 PJM-3 PJM-4
2014 2015 2016 2017 2018 2019-2023 2024-2028 2029-2034
Pengembangan prasarana dan sarana permukiman (air Pemkab & Pemprov (Dinas Kebersihan, Dinas
Malingping APBD Kab & Prov
bersih, drainase, sanitasi) Cipta Karya)
1.4 Pengembangan 2 PKLp meliputi Cipanas Penyusunan / Revisi Rencana Detail Tata Ruang
Cipanas & Panggarangan APBD Kab Pemkab (Bappeda, Dinas Cipta Karya)
dan Panggarangan Kawasan Cipanas & Panggarangan
Peningkatan Rumah Sakit kelas C Cipanas & Panggarangan APBD Kab Pemkab (Dinas Kesehatan)
Peningkatan sarana Pasar Lokal Utama Cipanas & Panggarangan APBD Kab/Swasta Pemkab & Pemprov (Dinas Perindag)
Peningkatan terminal tipe C Cipanas & Panggarangan APBD Kab & Prov/Swasta Pemkab & Pemprov (Dinas Perhubungan
Peningkatan kapasitas pelayanan air minum di Pemkab & Pemprov (PDAM, Dinas Cipta
Cipanas & Panggarangan APBD Kab & Prov/Swasta
perkotaan Karya)
Pengembangan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Pemkab & Pemprov (Dinas Kebersihan, Dinas
Cipanas & Panggarangan APBD Kab & Prov/Swasta
dan Instalasi Pengolahan Limbah Tinja (IPLT) Cipta Karya)
Pengembangan prasarana dan sarana permukiman (air Pemkab & Pemprov (Dinas Kebersihan, Dinas
Cipanas & Panggarangan APBD Kab & Prov/Swasta
bersih, drainase, sanitasi) Cipta Karya)
1.5 Pengembangan PPK meliputi : Kec. Peningkatan sarana Puskesmas APBD Kab Pemkab (Dinas Kesehatan)
Wanassalam, Kec. Cihara, Kec. Cilograng, Peningkatan sarana pasar lingkungan APBD Kab Pemkab (Dinas Perindag)
Kec. Cibeber, Kec. Cijaku, Kec. Cigemblong,
Peningkatan kapasitas pelayanan air minum di
Kec. Banjarsari, Kec. Cileles, Kec. APBD Kab Pemkab (PDAM, Dinas Cipta Karya)
perkotaan (Ibukota Kecamatan/IKK)
Gunungkencana, Kec. Bojongmanik, Kec.
Cirinten, Kec. Muncang, Kec. Sobang, Kec. Pengembangan prasarana dan sarana permukiman (air Pemkab (Dinas Kebersihan, Dinas Cipta
APBD Kab
Leuwidamar, Kec. Lebakgedong, Kec. bersih, drainase, sanitasi) Karya)
Sajira, Kec. Cimarga, Kec. Cikulur, Kec. Ibukota Kecamatan selain
Pengembangan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)
Warunggung, Kec. Cibadak, Kec. PKW, PKWp, PKLp dan PKL APBD Kab Pemkab (Dinas Kebersihan & Cipta Karya)
dan Instalasi Pengolahan Limbah Tinja (IPLT)
Kalanganyar, Kec. Curugbitung
Pengembangan Tempat Pembuangan Sampah
APBD Kab Pemkab ( Dinas Kebersihan, BLH)
Sementara (TPS)
1.6 Pengembangan PPL pada masing-masing Peningkatan pelayanan puskesdes Seluruh PPL APBD Kab Pemkab (Dinas Kesehatan)
pusat Desa/Kelurahan
Peningkatan sarana pasar lingkungan Seluruh PPL APBD Kab/Swasta Pemkab (Dinas Perindag)
Peningkatan dan pengembangan prasarana pendidikan Pemkab (Dinas Pendidikan dan Kebudayaan,
Seluruh PPL APBD Kab
Dinas Bina Marga)
Peningkatan kapasitas pelayanan air minum di
Seluruh PPL APBD Kab Pemkab (PDAM, Dinas Cipta Karya)
perdesaan
Pengembangan prasarana dan sarana dasar
Seluruh PPL APBD Kab Pemkab (Dinas Kebersihan & Cipta Karya)
permukiman (air bersih, drainase, sanitasi)
Pengembangan prasarana untuk mendukung
Seluruh PPL APBD Kab Pemkab (Dinas Pertanian, Dinas Perindag)
pengembangan agro industri
Pengembangan sentra produksi dan pusat pemasaran
Seluruh PPL APBD Kab Pemkab (Dinas Pertanian, Dinas Perindag)
pada pusat kegiatan ekonomi
2 Perwujudan Sistem Jaringan Prasarana
2.1 Perwujudan Sistem Jaringan Prasarana Transportasi Darat
Transportasi Program Pengembangan Jaringan Jalan
A. Dukungan Pembangunan Jalan Bebas Hambatan Bersyarat
Batas Pandeglang-Cikulur-
Ruas Jalan Batas Pandeglang-Kota Rangkasbitung APBD Kab & APBD Prop Kemen PU, Dinas Bina Marga Prov/Kab
Gunungkencana-Cibadak
B. Dukungan Peningkatan Jaringan Jalan Arteri
Batas Pandeglang-Kota
Ruas Jalan Batas Pendeglang-Kota Rangkasbitung APBD Kab & APBD Prop Pemprov & Pemkab (Dinas Bina Marga)
Rangkasbitung
Peningkatan Terminal Penumpang Tipe C menjadi Tipe APBD Kab, APBD Prop,
Malingping & Bayah Pemda Kab (Dinas Perhubungan)
B APBN & Swasta
Peningkatan Sub Terminal menjadi Tipe C Rangkasbitung, APBD Kab, APBD Prop,
Pemda Kab (Dinas Perhubungan)
Warunggung, Wanassalam APBN & Swasta
Pembangunan Terminal Tipe C Maja, Leuwidamar, APBD Kab, APBD Prop,
Pemda Kab (Dinas Perhubungan)
Panggarangan APBN & Swasta
Program Pengembangan Prasarana Terminal
Barang
APBD Kab, APBD Prop,
Pengembangan terminal barang di Kecamatan Maja Maja Pemda Kab (Dinas Perhubungan)
APBN & Swasta
Program Pengembangan Jaringan Pelayanan
Lalu Lintas
Pengembangan pelayanan lalu lintas angkutan barang APBD Kab, APBD Prop,
Pemda Kab (Dinas Perhubungan)
Seluruh wilayah Kabupaten APBN & Swasta
Pengembangan jaringan trayek angkutan penumpang Lebak APBD Kab, APBD Prop,
Pemda Kab (Dinas Perhubungan)
APBN & Swasta
Perkeretaapian
Pengembangan jaringan prasarana kereta api regional Bayah, Panggarangan,
yang menghubungkan pada kawasan wisata di wilayah Cihara, Malingping, APBD Kab, APBD Prop, Pemda Kab & Prov (Dinas Perhubungan, PT.
Banten Selatan Banjarsari APBN & Swasta KAI)
2.2 Perwujudan Sistem Jaringan Prasarana Peningkatan pasokan daya listrik yang bersumber dari
Energi PLN Ranting Rangkasbitung secara bertahap hingga APBD Kab, APBD Prop &
menjangkau seluruh wilayah Kabupaten Lebak PLN Ranting Rangkasbitung Pemkab & PLN
APBN
Peningkatan kapasitas dan pelayanan Gardu Induk Seluruh wilayah di APBD Kab, APBD Prop &
Pemkab & PLN
Kabupaten Lebak APBN
Pengembangan dan pemeliharaan jaringan listrik Seluruh wilayah di APBD Kab, APBD Prop &
berupa Saluran Udara Tegangan TINGGI (SUTT) Pemkab & PLN
Kabupaten Lebak APBN
Pengembangan dan pemeliharaan jaringan listrik
Seluruh wilayah di APBD Kab, APBD Prop &
berupa Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM) Pemkab & PLN
Kabupaten Lebak APBN
Pengembangan dan pemeliharaan jaringan listrik Seluruh wilayah di APBD Kab, APBD Prop &
Pemkab & PLN
berupa Saluran Udara Tegangan Rendah (SUTR) Kabupaten Lebak APBN
Waktu Pelaksanaan
No Program Utama Kegiatan Lokasi Sumber Dana Instansi Pelaksana PJM-1 PJM-2 PJM-3 PJM-4
2014 2015 2016 2017 2018 2019-2023 2024-2028 2029-2034
2.3 Perwujudan Sistem Jaringan Pembangunan Tower BTS Bersama di PKW, PKL, PKLp, PKW, PKWp, PKL, PKLp dan
Swasta Swasta
Telekomunikasi PPK PPK
Pengembangan fasilitas internet gratis pada fasilitas PKW, PKWp, PKL, PKLp dan
APBD Kab & Swasta Pemda Kab (Dinas Perhubungan)
publik PPK
Pengembangan jaringan serat optik Seluruh wilayah di
APBD Kab & Swasta Pemda Kab (Dinas Perhubungan)
Kabupaten Lebak
Penyusunan kajian tata letak menara Seluruh wilayah di
APBD Kab Pemda Kab (Bappeda, Dinas Perhubungan)
Kabupaten Lebak
Penyusunan regulasi tentang tata letak menara Seluruh wilayah di
APBD Kab Pemda Kab (Bappeda, Dinas Perhubungan)
Kabupaten Lebak
Pengembangan/peningkatan jaringan telekomunikasi
kabel terutama untuk layanan kegiatan industri pada PKW, PKWp, PKL, PKLp dan
APBD Kab & Swasta Pemda Kab (Dinas Perhubungan)
Pusat Kegiatan Utama Kabupaten PPK
Peningkatan kapasitas pelayanan/cakupan layanan APBD Kab Pemkab (Dinas Cipta Karya)
Seluruh wilayah di
Pembangunan prasarana air bersih bagi masyarakat di Kabupaten Lebak
APBD Kab Pemkab (Dinas Cipta Karya)
pedesaan
Optimalisasi sumber air dengan memanfaatkan
APBD Kab Pemkab (Dinas Cipta Karya)
kapasitas yang belum terpakai
Prasarana Pengelolaan Air Limbah
Pembangunan pengolahan limbah khusus untuk RSUD
Rangkasbitung APBD Kab Pemkab (BLH)
Rangkasbitung
Pembangunan IPAL untuk wilayah ibukota, wilayah
PKW, PKWp, PKL, PKLp APBD Kab Pemkab (Dinas Kebersihan )
utara dan selatan Kabupaten Lebak
Peningkatan sarana pengolahan air limbah setempat
bagi masyarakat di pedesaan dan pengolahan air Seluruh wilayah di
APBD Kab Pemkab (Dinas Kebersihan)
limbah secara komunal untuk daerah perkotaan Kabupaten Lebak
Sosialisasi tentang sanitasi lingkungan yang sehat Seluruh wilayah di Pemkab (Dinas Kebersihan, BLH, Dinas Cipta
kepada masyarakat APBD Kab
Kabupaten Lebak Karya, Dinas Kesehatan)
Pengelolaan Persampahan
Penambahan jumlah truck sampah PKW, PKWp, PKL, PKLp APBD Kab Pemkab ( Dinas Kebersihan)
Penambahan jumlah truck tinja PKW, PKWp, PKL, PKLp APBD Kab Pemkab ( Dinas Kebersihan)
Pembangunan TPS terutama pada daerah pemukiman PKW, PKWp, PKL, PKLp APBD Kab Pemkab ( Dinas Kebersihan)
Pembangunan pabrik pengolahan sampah kompos PKW, PKWp, PKL, PKLp APBD Kab Pemkab ( Dinas Kebersihan)
Mempertahankan kawasan hutan lindung yang telah Kawasan hutan lindung di Pemkab & Pemprov (Dinas Kehutanan &
APBD Kab
ada Kabupaten Lebak Perkebunan)
Rehabilitasi dan konservasi lahan di kawasan hutan Pemkab & Pemprov (Dinas Kehutanan &
APBD Kab
lindung Perkebunan)
Pengelolaan dan pemanfaatan kawasan hutan lindung Pemkab & Pemprov (Dinas Kehutanan &
APBD Kab
secara terbatas Perkebunan)
1.2 Pemantapan kawasan yang memberikan Pemkab & Pemprov (Dinas Kehutanan &
Evaluasi kebijakan pemanfaatan lahan kawasan lindung APBD Prov & Kab
perlindungan dibawahnya Perkebunan)
Pemkab & Pemprov (Dinas Kehutanan &
Rehabilitasi dan konservasi lahan di kawasan lindung APBD Prov & Kab
Perkebunan)
Perlindungan kawasan sekitar waduk/danau APBD Kab Pemkab ( BLH, Dinas SDA)
Pemanfaatan sumber air pemenuhan air minum APBD Kab Pemkab ( PDAM, Dinas Cipta Karya)
Perlindungan kawasan terhadap kegiatan alih fungsi APBD Kab Pemkab (Bappeda, Dinas Cipta Karya, BLH)
1.4 Pemantapan kawasan suaka alam, Pelarangan kegiatan budidaya yang berpotensi APBN, APBD Prov, APBD Pemkab (Bappeda, Dinas Pemuda Olah Raga
pelestarian alam dan cagar budaya mengurangi tutupan vegetasi Kab dan Pariwisata)
Pengembangan pendidikan, rekreasi dan pariwisata APBN, APBD Prov, APBD Pemkab (Bappeda, Dinas Pemuda Olah Raga
TNGHS, Desa Baduy
Kab dan Pariwisata)
Pembatasan terhadap fungsi lindung APBN, APBD Prov, APBD Pemkab (Bappeda, Dinas Pemuda Olah Raga
Kab dan Pariwisata)
1.4 Pemantapan kawasan suaka alam,
pelestarian alam dan cagar budaya
Waktu Pelaksanaan
No Program Utama Kegiatan Lokasi Sumber Dana Instansi Pelaksana PJM-1 PJM-2 PJM-3 PJM-4
2014 2015 2016 2017 2018 2019-2023 2024-2028 2029-2034
Pemantapan kawasan cagar budaya dan ilmu Pemkab (Bappeda, Dinas Pemuda Olah Raga
APBD Kab
pengetahuan dan Pariwisata)
TNGHS, Desa Baduy
Pelarangan kegiatan yang menggangu kelestarian situs Pemkab (Bappeda, Dinas Pemuda Olah Raga
APBD Kab
purbakala dan lingkungannya dan Pariwisata)
1.5 Perlindungan terhadap kawasan rawan Identifikasi dan inventarisasi kawasan rawan bencana
APBD Kab Pemkab (Bappeda, BPBD, BLH)
bencana alam di seluruh wilayah Kab. Lebak
Pembangunan barak-barak pengungsi dan Kawasan rawan bencana di Pemkab (BPBD, Dinas Sosial, Dinas Cipta
APBD Kab
penampungan sementara Kabupaten Lebak Karya)
Penyusunan aturan zonasi pembangunan di kawasan
APBD Kab Pemkab (Bappeda, BPBD, Dinas Cipta Karya)
rawan longsor dan rawan banjir
2.2 Pengembangan kawasan hutan rakyat Inventarisasi dan penyusunan rencana strategis
APBD Kab Pemkab (Dinas Kehutanan dan Perkebunan)
penanganan lahan kritis pada kawasan budidaya
Penanganan, pemantauan dan evaluasi penanganan Seluruh wilayah di
APBD Kab Pemkab (Dinas Kehutanan dan Perkebunan)
lahan kritis Kabupaten Lebak
Pengembangan hutan rakyat melalui pola perhutanan
APBD Kab Pemkab (Dinas Kehutanan dan Perkebunan)
sosial
2.5 Pengembangan kawasan pariwisata Penyusunan Rencana Induk Pengembangan Pemkab (Dinas Pemuda Olaha Raga dan
APBD Kab
Pariwisata Daerah (RIPPDA) Pariwisata, Bappeda)
Penataan dan pengendalian pembangunan kawasan
Kawasan Wisata di Pemkab (Dinas Pemuda Olaha Raga dan
obyek wisata alam, wisata buatan, dan wisata budaya APBD Kab
Kabupaten Lebak Pariwisata, Bappeda)
Monitoring dan evaluasi pelaksanaan RIPPDA Pemkab (Dinas Pemuda Olaha Raga dan
APBD Kab
Pariwisata, Bappeda)
2.6 Pengembangan kawasan industri Penyusunan dokumen Rencana Pengembangan Kawasan industri di
APBD Kab Pemkab (Dinas Perindag)
Kawasan Industri Kabupaten Lebak
Penyiapan masyarakat dan kebijakan APBD Kab Pemkab (Dinas Perindag)
Penyusunan rencana penataan kawasan industri besar Kawasan industri di
APBD Kab Pemkab (Dinas Perindag)
dan industri menengah Kabupaten Lebak
Pengembangan, penataan dan pemantauan kawasan Kawasan industri di
APBD Kab Pemkab (Dinas Perindag)
sentra industri kecil Kabupaten Lebak
Peningkatan sarana dan prasarana kawasan industri Kawasan industri di
APBD Kab Pemkab (Dinas Perindag)
Kabupaten Lebak
2.8 Pengembangan kawasan permukiman Penyusunan Rencana Induk Pengembangan Kawasan permukiman di
Kabupaten Lebak APBD Kab Pemkab (Bappeda, Dinas Cipta Karya)
Permukiman
Monitoring dan evaluasi pelaksanaan Rencana Induk
APBD Kab Pemkab (Bappeda, Dinas Cipta Karya)
Permukiman
Pengendalian pertumbuhan pembangunan perumahan
APBD Kab Pemkab (Bappeda, Dinas Cipta Karya)
baru
Pencadangan lahan untuk permukiman APBD Kab Pemkab (Bappeda, Dinas Cipta Karya)
Seluruh wilayah Kabupaten
Pengembangan prasarana dan sarana lingkungan Pemkab (Dinas Bina Marga, Dinas
Lebak APBD Kab
pendukung perumahan Perhubungan)
Perbaikan dan peningkatan kualitas lingkungan
perumahan, khususnya untuk perumahan dan kawasan APBD Kab Pemkab (Dinas Cipta Karya, Dinas Kebersihan)
kumuh
Penataan kawasan perumahan sepanjang aliran sungai Pemkab (Dinas Cipta Karya, Dinas Sumber
APBD Kab
disesuaikan dengan ketentuan sempadan Daya Air)
Waktu Pelaksanaan
No Program Utama Kegiatan Lokasi Sumber Dana Instansi Pelaksana PJM-1 PJM-2 PJM-3 PJM-4
2014 2015 2016 2017 2018 2019-2023 2024-2028 2029-2034
Pembangunan infrastruktur kawasan perdagangan dan
jasa APBD Kab Pemkab (Dinas Bina Marga, Dinas Koperindag)
Relokasi kawasan perdagangan yang tidak sesuai Pemkab (Dinas Cipta Karya, Dinas
dengan peruntukkannya APBD Kab
Perindustrian dan Perdagangan)
Pengembangan prasarana perdagangan regional pada Pemkab (Dinas Perindustrian dan
Wilayah Kabupaten Lebak APBD Kab
pusat kegiatan PKW, PKL dan PPK Perdagangan)
Pengembangan prasarana perdagangan lingkungan Pemkab (Dinas Perindustrian dan
lokal pada pusat kegiatan PPL APBD Kab
Perdagangan)
Pengembangan sarana dan prasarana pendukung Pemkab (Dinas Cipta Karya, Dinas Bina Marga,
APBD Kab
Dinas Perhubungan)
2 Perwujudan Kawasan Strategis Kabupaten dari Penetapan batas atau deliniasi kawasan industri APBD Kab Pemkab (Bappeda, Dinas Perindag)
Kawasan Bayah, Malingping,
Sudut Kepentingan Ekonomi
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang pada kawasan Maja APBD Kab Pemkab (Bappeda, Dinas Cipta Karya)
3 Perwujudan Kawasan Strategis Kabupaten dari Pemkab (Bappeda, Dinas Pemuda Olah Raga
Penetapan/penataan batas (delineasi) kawasan APBD Kab
Sudut Sosial Budaya dan Pariwisata, Dinas Cipta Karya)
Penyusunan Rencana Rinci kawasan (RTR Kawasan Pemkab (Bappeda, Dinas Pemuda Olah Raga
APBD Kab
Strategis) dan Pariwisata, Dinas Cipta Karya)
Penetapan status kawasan dan bentuk pengelolaannya Pemkab (Bappeda, Dinas Pemuda Olah Raga
APBD Kab
melalui Perda atau SK Bupati dan Pariwisata, Dinas Cipta Karya)
Pemugaran obyek wisata/tempat pelestarian sosial Pemkab (Bappeda, Dinas Pemuda Olah Raga
APBD Kab
budaya yang kondisi bangunannya sudah tidak layak Kawasan Desa Budaya dan Pariwisata, Dinas Cipta Karya)
Pembentukan dan penguatan lembaga pengelola hutan Pemkab (Bappeda, BLH, Dinas Kehutanan &
APBD Kab
lindung Perkebunan)
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Lebak Tahun 2014-2034
Bab 7
ARAHAN PENGENDALIAN
PEMANFAATAN RUANG
7-1 | M A T E R I T E K N I S
7.1. KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI
7-3 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
7-4 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
7-5 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
sekitarnya.
b. ketentuan umum peraturan zonasi untuk sistem pengembangan air minum
dengan ketentuan:
diperbolehkan mendirikan bangunan untuk mendukung jaringan air
minum;
tidak diperbolehkan kegiatan yang dapat mengurangi kapasitas dan
fungsi sistem jaringan air minum; dan
tidak diperbolehkan membangun pada kawasan resapan air dan
tangkapan air hujan.
c. ketentuan umum peraturan zonasi untuk sistem jaringan persampahan
dengan ketentuan:
diperbolehkan mendirikan bangunan untuk mendukung jaringan
persampahan;
bangunan fasilitas pengolahan sampah yang diperbolehkan berupa
kantor pengelola, gudang/garasi kendaraan pengangkut dan alat-alat
berat, pos keamanan, bangunan Tempat Penampungan Sementara
(TPS) dan tempat mesin pengolah sampah seperti genset dan
incinerator; dan
diperbolehkan dengan syarat pembangunan fasilitas pengolahan
sampah wajib memperhatikan kelestarian lingkungan, kesehatan
masyarakat dan sesuai dengan ketentuan teknis yang berlaku.
d. ketentuan umum peraturan zonasi untuk sistem jaringan pengolahan air
limbah dengan ketentuan:
diperbolehkan mendirikan bangunan untuk mendukung jaringan
pengolahan limbah;
diperbolehkan dengan syarat kegiatan pemanfaatan ruang di sekitar
pengelolaan limbah; dan
tidak diperbolehkan kegiatan yang merusak system jaringan air
limbah.
e. ketentuan umum peraturan zonasi untuk sistem jaringan drainase dengan
ketentuan:
diperbolehkan mendirikan bangunan untuk mendukung jaringan
drainase;
diperbolehkan dengan syarat pengembangan kawasan terbangun
7-6 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
Peruntukan kawasan lindung di Kabupaten Lebak sampai tahun 2034 terdiri dari :
1. Kawasan hutan lindung;
2. Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahannya
meliputi kawasan bergambut dan kawasan resapan air;
3. Kawasan perlindungan setempat, meliputi : sempadan sungai, kawasan sekitar
danau/waduk, kawasan sekitar mata air dan kawasan terbuka hijau.
4. Kawasan suaka alam, pelestarian alam dan cagar budaya yang meliputi :
kawasan suaka alam, kawasan cagar alam, taman nasional, hutan taman
wisata.
5. Kawasan rawan bencana alam yang meliputi : kawasan rawan tanah longsor &
gerakan tanah, kawasan rawan letusan gunung api, kawasan rawan gempa
bumi, dan kawasan rawan banjir.
7-7 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
A. Hutan Lindung
Untuk mempertahankan fungsi kawasan hutan lindung, maka ketentuan umum
peraturan zonasinya di tetapkan sebagai berikut :
1. Diperbolehkan kegiatan bagi kepentingan pendidikan, penelitian, wisata
dengan syarat tidak mengubah bentang alam dan tidak mengganggu
fungsi lindung;
2. Diperbolehkan kegiatan budidaya kehutanan hasil hutan bukan kayu bagi
penduduk asli dengan luasan tetap, tidak mengurangi fungsi lindung
kawasan dan dibawah pengawasan ketat;
3. Tidak diperbolehkan melakukan kegiatan yang berpotensi mengurangi luas
kawasan hutan dan tutupan vegetasi.
7-8 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
7-9 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
7-10 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
7-11 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
7-12 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
D. Kawasan Perikanan
Peruntukan kawasan perikanan meliputi perikanan tangkap dan budidaya
perikanan. Untuk menjaga dan optimalisasi fungsi kawasan perikanan
ditetapkan ketentuan umum peraturan zonasi sebagai berikut :
1. Pada kawasan budidaya perikanan perkenankan adanya bangunan
prasarana wilayah dan bangunan yang bersifat mendukung kegiatan
perikanan;
2. Pada kawasa budidaya perikanan diperbolehkan pengembangan sarana
dan prasarana perikanan.
3. Pembatasan pemanfaatan sumber daya perikanan tidak melebihi potensi
lestari.
4. Pada kawasan perikanan yang juga dibebani fungsi wisata,
pengembangan perikanannya tidak boleh merusak/mematikan fungsi
pariwisata.
5. Pemanfaatan kawasan perikanan tidak boleh mengakibatkan pencemaran
lingkungan dan kerusakan lingkungan lainnya.
E. Kawasan Pertambangan
Untuk meningkatkan produktivitas dan kelestarian lingkungan pada kawasan
pertambangan ditetapkan ketentuan umum peraturan zonasi sebagai berikut :
1. Dalam kawasan pertambangan, kegiatan pertambangan dibatasi agar
tidak mengakibatkan dampak lingkungan yang merugikan bagi lingkungan
hidup biotic dan abiotik di dalamnya maupun disekitarnya.
2. Pengharusan penjaminan segi-segi keselamatan pekerja dan keamanan
lingkungan dalam penyediaan peralatan dan pelaksanaan kegiatan
penambangan.
3. Pengharusan pemulihan rona bentang alam pasca penambangan, sesuai
ketentuan yang berlaku bagi kawasan pertambangan.
7-13 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
F. Kawasan Industri
Dalam usaha mendorong optimalisasi fungsi kawasan peruntukan industri yang
sesuai dengan prinsip kelestarian lingkungan maka ditetapkan ketentuan umum
peraturan zonasi sebagai berikut :
1. Pemanfaatan kawasan peruntukan industri diprioritaskan untuk mengolah
bahan baku lokal menggunakan potensi sumber daya alam dan sumber
daya manusia setempat.
2. Pemanfaatan kawasan peruntukan industri dapat dilakukan untuk
menampung kegiatan aneka industri sesuai dengan karakteristik kawasan.
3. Penyediaan sarana dan prasarana kawasan industri siap bangun
diperbolehkan pada kawasan peruntukan industri.
4. Diperbolehkan pengembangan kawasan permukiman baru pada kawasan
peruntukan industri, dengan pembatasan hanya untuk permukiman yang
menunjang kegiatan industri dan kegiatan buffer zone yang mampu
mengurangi dampak bagi warga di kawasan permukiman dari kecelakaan
industri.
5. Diperbolehkan bagi permukiman penduduk yang sudah terlebih dulu
bermukim di kawasan peruntukan industri, tetapi dengan pembatasan
kegiatan agar tidak mengakibatkan kecelakaan industri.
G. Kawasan Pariwisata
Dalam upaya mendorong pengembangan dan optimalisasi kawasan
pariwisata, maka ditetapkan ketentuan umum peraturan zonasi sebagai
berikut:
1. Pemanfaatan potensi alam dan budaya setempat sesuai daya dukung dan
daya tampung lingkungan yang tidak menyebabkan rusaknya kondisi alam
terutama yang menjadi obyek wisata alam.
2. Harus dilakukan perlindungan situs warisan budaya setempat pada
kawasan wisata.
7-14 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
H. Kawasan Permukiman
Ketentuan umum peraturan zonasi pada kawasan permukiman sebagai berikut:
1. Dalam kawasan permukiman dapat dimanfaatkan bagi kegiatan
pariwisata, perdagangan, jasa, industri, dan lahan kering.
2. Pengharusan penerapan ketentuan tata lingkungan dan tata bangunan.
3. Pengharusan penyediaan kelengkapan, keselamatan bangunan dan
lingkungan.
4. Pengharusan penetapan jenis dan penerapan syarat-syarat pendirian dan
penggunaan bangunan.
5. Pengharusan penyediaan kolam penampungan air hujan secara merata di
setiap bagian daerah yang rawan genangan air dan rawan banjir.
6. Pengharusan penyediaan fasilitas parkir bagi setiap bangunan untuk
kegiatan usaha perdagangan dan jasa serta industri.
7. Kepadatan penghunian satu unit hunian untuk satu rumah tangga dalam
kawasan permukiman setinggi-tingginya sama dengan standar kepadatan
layak huni, tidak termasuk bangunan hunian yang terletak di dalam
kawasan permukiman tradisional.
7.1.3. Ketentuan Umum Peraturan Zonasi Kawasan Sekitar Sistem Nasional, Sistem
Provinsi dan Sistem Kabupaten di Kabupaten Lebak
Ketentuan Umum peraturan zonasi sistem nasional, sistem provinsi dan Kabupaten di
Lebak adalah sebagai berikut :
7-15 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
7-16 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
C. Prasarana Telekomunikasi
Ketentuan peraturan zonasi kawasan sekitar sistem prasarana telekomunikasi
adalah :
1. Tidak diperbolehkan adanya bangunan rumah dalam kawasan sekitar
system prasarana telekomunikasi yang dapat mengganggu keamanan
orang dalam bangunan tersebut.
2. Pada kawasan sekitar sistem prasarana telekomunikasi, diperbolehkan
adanya bangunan rumah dengan ketentuan mempunyai radius minimum
berjari-jari sama dengan tinggi menara.
3. Dihimbau untuk menggunakan menara telekomunikasi secara bersama-sama
diantara penyedia layanan komunikasi (provider).
7-17 | M A T E R I T E K N I S
Tabel 7.1. Ketentuan Umum Peraturan Zonasi Wilayah Kabupaten Lebak
7-18 | M A T E R I T E K N I S
No Zona kawasan Berdasarkan Pola Deskripsi Ketentuan umum Peraturan Zonasi
Ruang Wilayah Kabupaten
b. Kawasan Resapan Air Kawasan yang mempunyai kemampuan 1. Dalam kawasan resapan air tidak diperkenankan adanya
tinggi untuk meresapkan air hujan dan kegiatan budidaya.
sebagai pengontrol tata air permukaan. 2. Permukiman yang sudah terbangun di dalam Kawsasan
Kawasan ini difungsikan untuk meresapkan resapan air sebelum ditetapkan sebagai kawasan lindung
dan menyimpan air hujan pada waktu musim masih diperkenankan namum memenuhi syarat :
hujan yang menjadi cadangan pada musim a. KDB maksimum 20% dan KLB maksimum 40%
Kemarau. b. Perkerasan permukaan menggunakan bahan berdaya
serap air tinggi
3. Dalam kawasan resapan air, wajib dibangun sumur-sumur
resapan sesuai ketentuan yang berlaku
c. Kawasan Perlindungan Kawasan perlindungan setempat meliputi 1. Sempadan sungai :
kawasan sempadan pantai, sempadan a. Dalam kawasan sempadan sungai, jenis pemanfaatannya
sungai, kawasan sekitar danau atau waduk, untuk RTH.
kawasan sekitar mata air, dan kawasan b. Tidak diperkenankan ada kegiatan budidaya yang
lindung spiritual dan kearifan lokal lainnya. mengakibatkan terganggunya fungsi sungai.
c. Pendirian bangunan dibatasi untuk menunjang fungsi taman
rekreasi terbuka dan fungsi pengamanan sempadan.
d. Diperkenankan dibangun prasarana wilayah dan utilitas
lainnya dengan ketentuan :
Tidak menyebabkan terjadinya perkembangan
pemanfaatan ruang budidaya di sepanjang pinggir
sungai dalam wilayah sempadan sungai.
7-19 | M A T E R I T E K N I S
No Zona kawasan Berdasarkan Pola Deskripsi Ketentuan umum Peraturan Zonasi
Ruang Wilayah Kabupaten
3. Sempadan mata air :
a. Tidak diperkenankan ada kegiatan budidaya yang dapat
merusak mata air.
b. Diperkenankan dilakukan kegiatan penunjang pariwisata
alam sesuai ketentuan.
c. Tidak diperkenankan melakukan pengeboran air bawah
tanah pada radius 200 meter di sekitar mata air.
4. Ruang terbuka Hijau (RTH) :
a. Dalam kws lindung, kawasan RTH tidak diperkenankan
dialihfungsikan.
b. Diperkenankan pemanfataan ruang untuk kegiatan kuburan,
hutan dan rekreasi terbuka.
c. Pendirian bangunan dibatasi hanya untuk bangunan
penunjang kegiatan pertanian, kuburan dan rekreasi
terbuka.
d. Dalam kawasan ruang terbuka hijau masih diperkenankan
dengan fasilitas pelayanan sosial secara terbatas.
d. Kawasan Suaka Alam, Pelestarian Kawasan ini meliputi kawasan suaka alam, 1. Kawasan Suaka alam & cagar alam :
Alam dan Cagar Budaya kawasan suaka alam perairan lainnya, a. Tidak diperkenankan dilakukan kegiatan budidaya yang
suaka margasatwa, taman nasional, taman mengakibatkan menurunnya fungsi kawasan suakan alam.
hutan raya, taman wisata, kawasan cagar b. Boleh/diperkenankan dilakukan kegiatan penelitian, wisata
budaya dan ilmu pengetahuan alam dan kegiatan berburu yang tidak mengakibatkan
penurunan fungsi kawasan.
c. Boleh/ diperkenankan pembangunan prasarana wilayah,
bangunan penunjangfungsi kawasan dan bangunan
pencegah bencana alam.
2. Taman Nasional :
a. Dilarang ada kegiatan budidaya yang menyebabkan
menurunnya fungsi kawasan.
b. Dalam kawasan taman nasional dilarang dilakukan
penebangan pohon dan perburuan satwa yang dilindungi
undang-undang.
c. Dalam kawasan taman nasional masih diperbolehkan
dilakukan kegiatan penelitian dan wisata alam sepanjang
tidak merusak lingkungan.
7-20 | M A T E R I T E K N I S
No Zona kawasan Berdasarkan Pola Deskripsi Ketentuan umum Peraturan Zonasi
Ruang Wilayah Kabupaten
d. Dalam kawasan taman nasional masih diperbolehkan
dilakukan pembangunan prasarana wilayah sepanjang
tidak merusak atau mengurangi fungsi kawasan.
3. Dalam taman wisata masih diperbolehkan dilakukan
pembangunan prasarana wilayah sesuai ketentuan yang
berlaku untuk kepentingan wisata, pencegahan dan
penanggulangan bencana alam.
e. Kawasan Rawan Bencana Alam Kawasan bencana alam dibedakan menjadi 1. Kawasan permukiman yang sudah terbangun di dalam kawasan
kawasan rawan tanah longsor, kawasan rawan bencana alam harus dibatasi dan diterapkan building
rawan gelombang pasang, dan kawasan code; dilengkapi jalur evakuasi.
rawan banjir 2. Penentuan lokasi dan jalur evakuasi dari permukiman penduduk.
3. Masih dapat dilakukan pembangunan prasarana penunjang
untuk mengurangi resiko bencana alam & early warning system.
4. Masih diperkenankan adanya kegiatan budidaya lain seperti
pertanian, perkebunan dan kehutanan serta bangunan untuk
mengurangi resiko akibat bencana alam.
B. Kawasan Budidaya
1. Kawasan Peruntukkan Hutan Kawasan budidaya hutan produksi, 1. Kawasan budidaya hutan produksi, dibedakan menjadi hutan
Produksi dibedakan menjadi hutan produksi terbatas, dibatasi untuk menjaga kestabilan neraca sumberdaya hutan.
hutan produksi tetap, hutan produksi yang 2. Kawasan hutan produksi yang dapat dialihfungsikan untuk
dapat dikonversi kegiatan lain di luar kehutanan setelah potensi hutan tersebut
dimanfaatkan dan sesuai peraturan perundangan yang berlaku.
3. Dalam kawasan hutan produksi, pembatasan pendirian
bangunan hanya untuk menunjang kegiatan pengamanan
kawasan dan pemanfaatan hasil utan.
4. Diperbolehkan dirubah fungsi menjadi hutan berfungsi lindung,
sesuai ketentuan berlaku.
5. Pada Kawasan hutan rakyat, diperkenankan untuk pemanfaatan
campuran dengan fungsi lain diantaranya perkebunan dan atau
pertanian lahan kering serta holtikultura.
6. Diperbolehkan dibangun prasarana untuk kepentingan
pemafnaatan hasil hutan dan pencegahan serta
penanggulangan bencana.
7-21 | M A T E R I T E K N I S
No Zona kawasan Berdasarkan Pola Deskripsi Ketentuan umum Peraturan Zonasi
Ruang Wilayah Kabupaten
2. Kawasan hutan Rakyat Kawasan Hutan rakyat adalah hutan yang 1. Pemanfaatan lahan di kawasan ini dapat dimanfaatkan untuk
tumbuh di atas tanah yang dibebani hak kegiatan hutan rakyat yang dimungkinkan untuk berlokasi pada
milik atau ulayat (adat) baik secara peruntukkan lahan kawasan perkebunan dan atau kawasan
perseorangan/kelompok atau badan hukum pertanian lahan basah dan kawasan pertanian lahan kering dan
sehingga secara keseluruhan merupakan holtikultura.
persekutuan hidup hayati beserta 2. Diperbolehkan dibangun prasarana untuk kepentingan
lingkungannya. pemanfataan hasil hutan dan pencegahan serta
penanggulangan bencana.
3. Kawasan peruntukan Pertanian Kawasan peruntukkan pertanian mencakup a. Kawasan Pertanian Lahan Basah :
kawasan pertanian lahan basah, pertanian 1. Pada kawasan budidaya pertanian lahan basah
lahan kering dan holtikultura perkenankan adanya bangunan prasarana wilayah dan
bangunan yang bersifat mendukung kegiatan pertanian
lahan basah.
2. Dalam kawasan pertanian lahan basah diperkenankan
dimanfaatkan sebagai kegiatan perikanan.
3. Dalam kawasan pertanian masih diperkenankan dilakukan
wisata alam secara terbatas, dilakukan kegiatan wisata
alam secara terbatas, penelitian dan pendidikan.
b. Kawasan Pertanian Lahan Kering
1. Pada Kawasan budidaya pertanian lahan kering
perkenankan adanya bangunan prasarana wilayah dan
bangunan yang bersifat mendukung kegiatan pertanian
lahan kering
2. Diperbolehkan pemanfaatan untuk permukiman,
peternakan, dan industri.
3. Pengembangan sarana dan prasarana wisata agro secara
terbatas
4. Pengembangan sarana dan prasarana industri agro
5. Dapat dimanfaatkan untuk fungsi perkebunan rakyat
7-22 | M A T E R I T E K N I S
No Zona kawasan Berdasarkan Pola Deskripsi Ketentuan umum Peraturan Zonasi
Ruang Wilayah Kabupaten
4. Kawasan Peruntukkan perkebunan Pengembangan kawasan perkebunan 1. Tidak diperkenankan penanaman jenis tanaman perkebunan
diarahkan dengan pemanfaatan potensi yang bersifat menyerap air dalam jumlah banyak, terutama
lahan yang memiliki kesesuaian untuk kawasan perkebunan yang berlokasi di lokasi hulu/kawsan
perkebunan, berada pada kawasan resapan air.
budidaya, dan menghindarkan timbulnya 2. Kawasan perkebunan yang dikelola perusahaan besar tidak
konflik pemanfaatan lahan dengan diperkenankan merubah jenis tanaman yang tidak sesuai
kawasan lindung, kawasan hutan produksi dengan perizinan yang diberikan
tetap dan produksi terbatas, kawasan 3. Dalam kawasan perkebunan diperkenankan untuk
industry, dan kawasan permukiman dimanfaatkan sebagai hutan rakyat
4. Dalam kawasan perkebunan besar dan perkebunan rakyat
diperkenankan adanya bangunan yang bersifat mendukung
keg.perkebunan dan jaringan prasarana wilayah untuk
kepentingan pemanfaatan hasil perkebunan serta untuk
kepentingan pencegahan dan penangulangan bencana.
5. Diversifikasi tanaman perkebunan dapat dilaksanakan selama
persyaratan teknis dipenuhi
5. Kawasan peruntukkan Perikanan Kawasan perikanan meliputi perikanan 1. Pada kawasan budidaya perikanan perkenankan adanya
tangkap dan budidaya perikanan. Untuk bangunan prasarana wilayah dan bangunan yang bersifat
wilayah kabupaten Lebak terdapat mendukung kegiatan perikanan
Kawasan perikanan budidaya dan tangkap 2. Pada kawasan budidaya perikanan diperbolehkan
pengembangan sarana dan prasarana perikanan,
3. Pembatasan pemanfaatan sumber daya perikanan tidak
melebihi potensi lestari
4. Pada kawasan perikanan yang juga dibebani fungsi wisata,
pengembangan perikanannya tidak boleh merusak/
mematikan fungsi pariwisata
5. Pemanfaatan kawasan perikanan tidak boleh mengakibatkan
pencemaran lingkungan dan kerusakan lingkungan lainnya.
6. Kawasan Peruntukkan Pertambangan Kawasan pertambangan dibedakan atas : 1. Kegiatan pertambangan dibatasi untuk mencegah dampak
kawasan mineral dan batubara; minyak dan lingkungan yang merugikan bagi lingkungan hidup biotic dan
gas bumi; kawasan panas bumi, serta air abiotik di dalamnya maupun disekitarnya.
tanah di kawasan pertambangan 2. Pengharusan penjaminan segi-segi keselamatan pekerja dan
keamanan lingkungan dalam penyediaan peralatan dan
pelaksanaan kegiatan penambangan
3. Pengharusan pemulihan rona bentang alam pasca penambangan,
serta ketentuan yang berlaku bagi kawasan pertambangan
7-23 | M A T E R I T E K N I S
No Zona kawasan Berdasarkan Pola Deskripsi Ketentuan umum Peraturan Zonasi
Ruang Wilayah Kabupaten
4. Pengembangan kawasan permukiman pendukung kegiatan
pertambangan, harus diintegrasikan dengan pengembangan
pusat-pusat kegiatan sesuai rencana pengembangan struktur ruang
wilayah kabupaten
5. Tidak diperkenankan membangun kawasan permukiman eksklusif
dalam kawasan pertambangan yang tidak diintegrasikan dengan
rencana struktur ruang kabupaten.
7. Kawasan Peruntukkan Industri 1. Pemanfaatan kawasan industri diprioritaskan untuk mengolah
bahan baku lokal menggunakan potensi sumber daya alam dan
sumber daya manusia setempat
2. Pemanfaatan kawasan industry untuk menampung kegiatan aneka
industry sesuai dengan karakteristik kawasan
3. Penyediaan sarana dan prasarana kawasan industry siap bangun
4. Diperbolehkan pengembangan kawasan permukiman baru pada
kawasan peruntukan industry, dengan pembatasan hanya untuk
permukiman yang menunjang kegiatan industry dan kegiatan
buffer zone yang mampu meminimkan dampak bagi warga di
kawasan permukiman dari kecelakan industry
5. Diperbolehkan bagi permukiman penduduk yang sudah terlebih
dulu bermukim di kawasan peruntukan industry, tetapi dengan
pembatasan kegiatan agar tidak mengakibatkan kecelakaan
industri
8. Kawasan Peruntukkan Pariwisata Kawasan peruntukan pariwisata adalah 1. Pemanfaatan potensi alam dan budaya setempat sesuai daya
kawasan yang didominasi oleh funsi dukung dan daya tampung lingkungan yang tidak menyebabkan
kepariwisataan dapat mencakup segian areal rusaknya kondisi alam terutama yang menjadi obyek wisata alam.
dalam kawasan lingdung atau kawasan budi 2. Perlindungan situs warisan budaya setempat
daya lainnya dimana terdapat konsentrasi 3. Pembatasan pendirian bangunan non pariwisata pada kawasan
daya tarik dan fasilitas penunjang pariwisata efektif pariwisata
4. Pengembangan sarana dan prasarana penunjang pariwisata
5. Pengharusan penerapan ciri khas arsitektur daerah setempat
pada setiap bangunan hotel dan fasilitas penunjang pariwisata
6. Pengharusan penyediaan fasilitas parker
7. Dihimbau penggunaan tata busana adat daerah pada petugas
jasa pariwisata sesuai dengan jenis jasa yang disediakan.
7-24 | M A T E R I T E K N I S
No Zona kawasan Berdasarkan Pola Deskripsi Ketentuan umum Peraturan Zonasi
Ruang Wilayah Kabupaten
9. Kawasan Peruntukan Permukiman Kawasan permukiman merupakan kawasan di 1. Dalam kawasan permukiman dapat dimanfaatkan bagi kegiatan
luar kawasan lingkungan yang digunakan pariwisata, perdagangan, jasa, industry, dan lahan kering
sebagai lingkungan tempat tinggal atau 2. Pengharusan penerapan ketentuan tata lingkungan dan tata
lingkungan hinian masyarakat yang berada di bangunan
wilayah perkotaan dan perdesaan, dengan 3. Pengharusan penyediaan kelengkapan, keselatan bangunan dan
mempertimbangkan kelestarian lingkungan lingkungan
dan diupayakan tidak melakukan peralihan 4. Pengharusan penetapan jenis dan penerpan syarat-syarat
fungsi terhadap lahan pertanian teknis penggunaan bangunan
5. Pengharusan penyediaan kolam penampungan air hujan secara
merata di setiap bagian daerah yang rawan genagan air dan
rawan banjir.
6. Pengharusan penyediaan fasilitas parker bagi bangunan untuk
kegiatan usaha
7. Kepadatan penghunian satu unit hunian untuk satu rumah tangga
dalam kawasan permukiman setinggi-tingginya sama dengan
standar kepadatan layak huni, tidak termasuk bangunan hunian
yang terletak di dalam kawasan permukiman tradisional.
8. Khusus untuk kawasan permukiman di Kawasan Perkotaan Pasir
Pangaraian (termasuk pusat pemerintaan Pasir Pangaraian)
ditetapkan KDB maksimum 40%.
7-25 | M A T E R I T E K N I S
No Zona kawasan Berdasarkan Pola Deskripsi Ketentuan umum Peraturan Zonasi
Ruang Wilayah Kabupaten
5. Pada kawasan sekitar prasarana jalan local primer maupun jalan
strategis kabupaten tidak diperbolehkan melakukan kegiatan
yang dapat menurup sebagian/seluruh jalan atau menghambat
kelancaran lalu lintas, kecuali untuk kegiatan kepentingan umum
dengan mendapatkan izin sesuai ketentuan berlaku.
2. Sekitar Prasarana Sumber Daya Air 1. Pemanfaatan ruang pada daerah aliran sungai dengan tetap
menjaga kelestarian lingungan dan fungsi lindung kawasan.
2. Pemanfaatan ruang daerah aliran sungai lintas kabupaten/kota,
termasuk daerah hulunya, yang dilakukan oleh kabupaten/kota
yang berbatasan harus selaras dengan arahan pola ruang
wilayah
3. Dilarang membangun bangunan maupun melakukan kegiatan
sekitar prasarana sumber daya air yang dapat mengganggu,
mencemarkan dan merusak fungsi prasarana sumber daya air.
3. Sekitar Prasarana Energi 1. Dilarang mendirikan bangunan dalam kawasan sempadan
jaringan listrik SUTT, SUTM yang dapat mengganggu keamanan
jaringan listrik maupun orang dalam bangunan tersebut.
2. Dilarang melakukan kegiatan di sekitar prasarana pembangkit
listrik maupun gardu induk distribusinya yang dapat
membahayakan berfungsinya prasarana energi tersebut.
3. Pada kawasan dibawah jaringan listrik SUTT, dan SUTM masih
dimungkinkan/diperbolehkan kegiatan yang tidak intensif,
diantaranya untuk kegiatan pertanian, perkebunan, kehutanan,
RTH, perikanan dan peternakan.
4. Sekitar Prasarana Telekomunikasi 1. Tidak diperbolehkan adanya bangunan rumah dalam kawasan
sekitar system prasarana telekomunikasi yang dapat mengganggu
keamanan orang dalam bangunan tersebut.
2. Diperbolehkan adanya bangunan rumah dengan ketentuan
mempunyai radius minimum berjari-jari sama dengan tinggi
menara
3. Dihimbau untuk menggunakan menara telekomunikasi secara
bersama-sama diantara penyelia layanan komunikasi (provider)
7-26 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
PENGENDALIAN
PEMANFAATAN RUANG
BHK-DJPR/Presentasi/DR
7-27 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
Tabel 7. 1
Instrumen Pengendalian
Peringkat Administratif/ gegrafis Sifat Instrumen Pengendali
Kawasan Pada Tingkat Provinsi Strategis UU
PP
Keppres
7-28 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
sehingga dapat dihasilkan keputusan yang seimbang dan dapat diterima oleh
semua pihak.
7-30 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
Peringkat kedua adalah pemanfaatan ruang yang bersifat strategis dan non-
strategis tetapi mempunyai dampak pada skala Kabupaten, serta
berpengaruh terhadap strategi dan rencana struktur Kabupaten yang
bersangkutan. Pada peringkat kedua, pertimbangan pengendalian selain
ditekankan pada kriteria lingkungan, juga pada keadilan sosial, teknik
penyediaan infrastruktur, seperti pengelolaan air, lalu lintas, limbah
berbahaya, fiskal (cost recovery), dan pengelolaan pertanahan.
7-31 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
1. Pendaftaran
Dilakukan untuk lokasi ruang yang akan dimintakan izin pemanfaatan ruang. Data
yang disampaikan meliputi status kepemilikan tanah, rencana penggunaan yang
disertai denah lokasi, rencana bangunan yang disertai peta rencana, persetujuan
dari dinas terkait dan warga sekitar lokasi yang akan digunakan. Data tersebut
diserahkan kepada pihak atau lembaga yang berwenang mengurus dan/atau
memberi izin pemanfaatan ruang.
Khusus bagi rencana pemanfaatan ruang yang dapat menimbulkan dampak
lingkungan seperti kebisingan, limbah, dan perubahan lingkungan secara
signifikan, wajib disertakan hasil studi AMDAL yang telah disetujui oleh tim atau
Komisi AMDAL.
7-32 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
2. Advise Planning
Setelah proses pendaftaran selesai, selanjutnya dilakukan konfirmasi atas izin
yang diajukan terhadap rencana pola ruang dan indikasi arahan peraturan zonasi
yang diberlakukan oleh Tim Advise Planning yang berwenang. Selain itu Tim
Advise Planning juga melakukan cek lapangan atas lokasi yang dimintakan izin
pemanfaatan ruang dan proses perizinan akan dilanjutkan apabila permintaan
izin memenuhi ketentuan pola ruang dan indikasi arahan peraturan zonasi.
3. Penetapan Izin
Hasil dari tim Advise Planning diberikan kepada Lembaga yang berwenang
memberikan izin pemanfaatan ruang sesuai dengan kewenangannya. Dalam izin
tersebut tentunya disertai dengan persyaratan yang harus dipenuhi oleh pemohon
sesuai ketentuan yang diberlakukan pada kawasan/lokasi yang bersangkutan.
Ketentuan pemberian insentif dan disinsentif meliputi arahan umum dan arahan khusus.
Arahan umum berisikan arahan pemberlakuan insentif dan disinsentif untuk berbagai
pemanfaatan ruang secara umum. Sedangkan arahan khusus ditujukan secara
langsung pada jenis-jenis pemanfaatan ruang atau kawasan tertentu di daerah.
7-33 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
1. Pertanian Pangan
Pemanfaatan ruang pertanian lahan basah tersebar di seluruh wilayah
kabupaten. Untuk melindungi eksistensinya semua pemanfaatan ruang
pertanian pangan harus diberi insentif fiskal dan non-fiskal agar pemilik lahan
tetap mengusahakan kegiatan pertanian pangan. Insentif fiskal yang
diarahkan untuk diberikan dapat berupa :
Tabel 7.4
Insentif dan Disinsentif Pemanfaatan Ruang
No. Kegiatan Insentif Disinsentif
1 Pemanfaatan sesuai RTR Kemudahan perizinan -
Pemberian pajak yang
ringan
Subsidi pembangunan
infrastruktur
7-35 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
Daerah ini merupakan daerah rawan bencana yang meliputi kawasan rawan
gempa bumi, kawasan rawan tanah longsor atau gerakan tanah, kawasan
rawan banjir, dan lain-lain. Kawasan-kawasan tersebut umumya sudah dihuni
penduduk. Untuk mencegah perkembangan permukiman lebih lanjut, pada
kawasan-kawasan tersebut harus diberlakukan disinsentif non-fiskal berupa
pembatasan penyediaan prasarana dan sarana permukiman hanya untuk
memenuhi kebutuhan penduduk yang sudah ada saja. Sedangkan untuk
kawasan rawan bencana yang belum dihuni penduduk, tidak dilakukan
pembangunan prasarana dan sarana permukiman.
Sanksi atas pelanggaran dalam penataan ruang meliputi sanksi administrasi, sanksi
pidana dan sanksi perdata.
A. Sanksi Administrasi
Bentuk sanksi administrasi yang dikenakan terhadap pelanggaran penataan
ruang, meliputi :
7-36 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
Sanksi ini dikenakan apabila peringatan tertulis yang telah diberikan berturut-
turut sebanyak 3 (tiga) kali tidak diindahkan oleh pemohon/ pelaku
pemanfaatan ruang.
4. Penutupan lokasi
Pengenaan sanksi penutupan lokasi apabila terkait hal-hal sebagai berikut:
a. Pembangunan tidak disertai izin mendirikan bangunan.
b. Penggunaan lahan tidak sesuai dengan izin yang diberikan.
c. Pembanguan menimbulkan masalah lingkungan.
d. Sanksi ini dilakukan atau berlaku setelah penerapan sanksi tertulis, sanksi
penghentian kegiatan dan sanksi pemberhentian sementara tidak
dilakukan tidak lanjut oleh pemilik atau pelaku pembangunan.
5. Pencabutan izin
Sanksi pencabutan izin dilakukan apabila terkait dengan hal-hal :
a. Rencana dan pelaksaaan pembangunan tidak sesuai dengan rencana serta
sudah diselesaikannya pembangunannya.
b. Pelangaran ketentuan teknis dan penggunaan lahan yang telah ditetapkan
dalam perizinan yang telah diterbitkan.
c. Terjadi ketidak sesuaian kepemilikan lahan
d. Terjadi permasalahan dalam proses pelaksanaan pembangunan seperti
terjadinya permasalahan bangunan menimbulkan kecelakaan pada
masyarakat sekitarnya.
e. Penggunaan lahan tidak sesuai dengan izin dan menimbulkan masalah
seperti: masalah sosial, kerusakan lingkungan
7-37 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
B. Sanksi Pidana
1. Pidana pokok, yaitu penjara dan denda
Sanksi Pidana Pokok dilakukan disebakan hal-hal berikut :
a. Sanksi akibat kesalahan pengguna lahan melakukan proses pembangunan
tanpa memiliki izin .
b. Sanksi kesalahan pengguna lahan dalam melaksanakan pembangunan,
tidak sesuai dengan izin yang telah diterbitkan.
c. Sanksi terhadap kesalahan pemberi advise planning yang tidak sesuai
dengan tata ruang.
d. Sanksi terhadap kesalahan pemberi ketetapan izin pengguna lahan yang
tidak sesuai dengan rencana tata ruang.
e. Sanksi terhadap perencana tata ruang yang salah merencanakan wilayah
kota, dan timbul permasalahan kerusakan lingkungan.
f. Sanksi terhadap badan perencana daerah dan pihak legislatif dalam
menentukan perencanaan tata ruang kota yang salah, menimbulkan
kerusakan lingkungan
2. Pidana tambahan, yaitu Pemberhentian secara tidak hormat dari jabatannya.
Sanksi pemberhentian tidak hormat pada pemberi advise planning, Institusi
terkait perencanaan dan pihak legislatif yang menyetujui recana tata ruang
dan pemberian izin yang tidak sesuai tata ruang.
7-38 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
C. Sanksi Perdata
Tindakan pidana yang menimbulkan kerugian secara perdata, sanksi ini
diterapkan akibat pelanggaran yang ada menimbulkan masalah pada
perorangan atau masyarakat secara umum, maka sanksi perdata perlu
diterapkan sesuai peraturan perundangan.
7.5 KELEMBAGAAN
7.6. KELEMBAGAAN
7-39 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
7-40 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
7-41 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
Agar BKPRD dapat menjalankan tugasnya secara efektif dan efisien maka
perlu dibentuk kelompok-kelompok kerja yang ditetapkan dengan SK Bupati.
Menurut Permendagri Nomor 50 Tahun 2009 Pasal 17 kelompok kerja yang
perlu dibentuk adalah :
7-42 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
7-44 | M A T E R I T E K N I S
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Lebak Tahun 2014-2034
Bab 8
Peran serta masyarakat
8-1 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
pada skala propinsi yang akan mendiskusikan lebih lanjut hasil-hasil diskusi pada
tahap pertama. Bila pada tahap pertama, masyarakat mengemukakan masalah
pengaturan penataan ruang pada skala yang lebih kecil, maka pada tahap kedua,
isu yg akan dibicarakan akan meliputi masalah-masalah pada skala yang lebih luas
(propinsi). Pada tahap kedua ini, peserta dapat dibagi dalam beberapa kelompok
berdasarkan isu-isu spesifik yang telah dihasilkan pada tahap pertama untuk
mempertajam isu dan memperoleh informasi dan tanggapan dari pihak eskekutif dan
legislatif. Lokakarya bisa dilakukan lebih dari satu kali tergantung kebutuhan.
Bahan yang telah dihasilkan pada kedua tahap lokakarya ini menjadi masukan
penting bagi pihak eksekutif dan legislatif dalam penyusunan perda pengaturan
penataan. ruang Selain melalui workshop, aspirasi dapat dilakukan secara tertulis,
lisan, dan perantara teknologi yang ada (short message service, email, website, dan
lain-lain) kepada pihak eksekutif dan legislatif yang memiliki kewenangan dalam
menyusun dan menetapkan keputusan.
8-2 | M A T E R I T E K N I S
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Lebak Tahun 2014-2034
pengembangan kawasan;
peran masyarakat merupakan upaya untuk meminimasi risiko dan konflik;
peran masyarakat merupakan suatu proses pembelajaran massal.
Peran masyarakat dilakukan sesuai dengan kondisi masyarakat setempat dan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundangundangan. Peran masyarakat dilakukan
melalui :
penyampaian informasi dari Pemerintah, dalam hal ini melalui lembaga pengelola
tata ruang dan Badan Kerjasama Pembangunan kepada masyarakat mengenai
kebijakan penataan ruang kawasan yang telah dibuat;
dialog atau pertukaran informasi antara Pemerintah, dalam hal ini melalui
lembaga pengelola tata ruang Badan Kerjasama Pembangunan dengan
masyarakat mengenai substansi masalah yang perlu dibahas dalam proses
perencanaan tata ruang kawasan;
analisis bersama antara masyarakat dan Pemerintah mengenai alternatif
kebijakan penataan ruang kawasan;
konsultasi publik untuk memilih alternatif skenario penataan ruang kawasan;
pembuatan kesepakatan bersama antara Pemerintah dan masyarakat mengenai
arah kebijakan penataan ruang kawasan;
pengendalian dan pengawasan pemanfaatan ruang kawasan oleh masyarakat;
pembinaan penyelenggaraan penataan ruang oleh kelompok masyarakat kepada
kelompok masyarakat lainnya;
inisiatif masyarakat dalam pembuatan aturan mengenai penyelenggaraan
penataan ruang;
pelaksanaan peran masyarakat dilakukan dalam setiap elemen dari
penyelenggaraan penataan ruang, meliputi pengaturan, pembinaan,
pelaksanaan, dan pengawasan yang selanjutnya akan diatur lebih rinci dalam
peraturan perundangan lainnya.
8-3 | M A T E R I T E K N I S
RTRW KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014-2034
8-4 | M A T E R I T E K N I S