Abstrak
Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan ex post facto yang bertujuan
untuk mengetahui (1) pengaruh motivasi belajar terhadap aktivitas belajar, (2) pengaruh motivasi belajar
terhadap hasil belajar, (3) pengaruh aktivitas belajar terhadap hasil belajar, (4) pengaruh motivasi belajar
terhadap hasil belajar melalui aktivitas belajar Akuntansi. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa
kelas X Akuntansi yang berjumlah 160 orang siswa dan sampel yang digunakan berjumlah 116 orang.
Data dikumpulkan dengan angket, dokumentasi dan observasi yang dianalisis menggunakan analisis
jalur. Hasil penelitian menunjukan, (1) motivasi belajar berpengaruh terhadap aktivitas belajar siswa, (2)
motivasi belajar berpengaruh terhadap hasil belajar, (3) aktivitas belajar berpengaruh terhadap hasil
belajar, (4) Motivasi belajar berpengaruh terhadap hasil belajar secara tidak langsung melalui aktivitas
belajar akuntansi.
Abstract
This research was a descriptive qualitative study which was conducted by using ex post facto approach.
It aimed at finding (1) the influence of learning motivation to learning activity, (2) the influence of learning
motivation to learning result, (3) the influence of learning activity on learning result, and (4) the influence
of learning motivation on learning result trough accountancy learning activity. The population of this
research was 160 students of tenth grade of accountancy class, and the sample was 116 students. The
data was obtained through questionnaire, documents, and observation, which were analyzed using Path
Analysis. The result of this study showed (1) the learning motivation gave influence on students’ learning
activity, (2) the learning motivation gave influence on learning result, (3) the learning activity gave
influence on learning result, and (4) the learning motivation gave influence on learning result, indirectly
through accountancy learning activity.
Hamalik (2001) motivasi adalah suatu pemberian hadiah atau guru pendidik; dan
perubahan energi dalam diri pribadi (4) memberi peluang guru untuk unjuk kerja
seseorang yang ditandai dengan timbulnya rekayasa pedagogis.
perasaan atau reaksi untuk mencapai Berdasarkan uraian diatas, maka
tujuan. Dalam motivasi terkandung adanya dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar
keinginan, harapan, kebutuhan, tujuan, adalah daya penggerak dari dalam diri
sasaran, dan insentif. Motivasi belajar individu untuk melakukan kegiatan belajar
berasal dari dalam diri siswa dan dari luar guna menambah pengetahuan dan
diri siswa yang berfungsi sebagai keterampilan serta pengalaman. Motivasi
penggerak yang mendorong siswa untuk belajar sangat penting dimiliki dan dipahami
melakukan kegiatan untuk mencapai tujuan oleh siwa dan guru.
yang diinginkan. Siswa belajar karena Dimyati dan Moedjiono (2006)
didorong oleh kekuatan mental yang dimiliki membedakan motivasi berdasarkan
oleh siswa yang bersangkutan yaitu kondisi sifatnya menjadi dua yaitu motivasi yang
siswa, kemampuan, perhatian dan cita-cita. berasal dari dalam diri pribadi seseorang
Kekuatan mental seseorang berbeda-beda yang disebut motivasi intrinsik dan motivasi
ada yang rendah dan ada pula yang yang berasal dari luar diri seseorang
tergolong tinggi. disebut motivasi ekstrinsik.
Menurut Dimyati dan Mujiono (2006) (1) Motivasi Instrinsik adalah dorongan
siswa belajar karena didorong oleh yang timbul dari dalam diri siswa untuk
kekuatan mentalnya. Kekuatan mental itu mencapai tujuan tertentu demi mencapai
berupa keinginan, perhatian, kemauan, kepuasan. Dalam kaitannya dengan belajar.
atau cita-cita, kekuatan mental tersebut Hamalik (2008) menjelaskan bahwa
dapat tergolong kekuatan rendah atau motivasi instrinsik adalah motivasi yang
tinggi. Dimyati dan Mujiono (2006) mencakup dalam situasi belajar yang
menyatakan bahwa motivasi belajar penting bersumber dari keinginan, kemampuan/cita-
bagi siswa dan guru. Bagi siswa, motivasi cita, kebutuhan dan tujuan-tujuan siswa
belajar itu penting untuk memahami hal-hal sendiri. Dimyati dan Mujiono (2006)
yang berhubungan dengan, (1) menjelaskan bahwa motivasi instrinsik
menyadarkan kedudukan pada awal dapat mengarahkan munculnya motivasi
belajar, proses dan hasil akhir; (2) berprestasi. Disebut motivasi instrinsik bila
menginformasikan tentang kekuatan usia tujuannya interen dengan situasi belajar
belajar, bila dibandingkan dengan teman dan bertemu dengan kebutuhan dan tujuan
sebaya; (3) mengarahkan kegiatan belajar; anak didik untuk menguasai nilai-nilai yang
(4) membesarkan semangat belajar; (5) terkandung di dalam pelajaran itu.
menyadarkan tentang adanya perjalanan (2) Motivasi Ekstrinsik, merupakan
belajar dan kemudian bekerja (diselanya salah satu faktor yang mendorong
adalah istirahat dan bermain) yang tercapainya tujuan belajar. Walaupun tidak
berkesinambungan, individu dilatih untuk berkaitan secara mutlak dengan kegiatan
menggunakan kekuatannya sedemikian belajar, pada umumnya siswa di sekolah
rupa sehingga dapat berhasil. Sedangkan dalam aktivitas pembelajaran perlu adanya
pengetahuan dan pemahaman tentang dorongan atau motivasi yang ada pada diri
motivasi belajar pada siswa bermanfaat siswa tersebut. Hal ini terlihat setelah
bagi guru untuk, (1) membangkitkan, banyak perubahan-perubahan yang terjadi
meningkatkan dan memelihara semangat pada siswa serta guru melakukan
belajar siswa untuk belajar sampai berhasil; perlakuan kepada siswa yang merupakan
(2) motivasi di kelas bermacam ragam, ada motivasi dalam mencapai tujuan belajar itu
yang acuh tak acuh, ada yang memusatkan sendiri. Pengalaman menunjukan bila
perhatian, dan ada yang bermain disamping siswa mendapat pujian dari guru misalnya
yang bersemangat untuk belajar; (3) menyatakan bagus, menepuk bahu
meningkatkan dan menyadarkan guru untuk sebagai penguat dan sebagainya maka
memilih satu diantara bermacam-macam siswa akan merasa senang dan merasa
peran seperti sebagai penasehat, fasilitator, diperhatikan oleh guru, sehingga dapat
instruktur, teman diskusi, penyemangat, membangkitkan kembali semangat siswa
Vol: 4 No: 1 Tahun: 2014
belajar siswa. Populasi dalam penelitian ini sedangkan data yang dipakai untuk
adalah siswa kelas X Akuntansi SMK membuktikan kebenaran hipotesis harus
Negeri 1 Singaraja tahun pelajaran data interval, maka data tersebut perlu
2013/2014 yang berjumlah 160 orang. diubah menjadi skala interval melalui
Sampel yang digunakan berjumlah 114 “method of successive interval”
orang dengan teknik pengambilan sampel
adalah teknik proportionate stratified HASIL DAN PEMBAHASAN
random sampling merupakan teknik HASIL
pengambilan sampel secara acak bagi Berdasarkan hasil perhitungan
populasi yang mempunyai anggota/unsur menunjukkan bahwa motivasi belajar
yang tidak homogen (heterogen) dan berpengaruh terhadap aktivitas belajar
berstrata secara proporsional. Dalam siswa kelas X Akuntansi di SMK Negeri 1
penelitian ini ukuran sampel akan Singaraja tahun ajaran 2013/2014. Hal ini
menggunakan formula yang dikembangkan terlihat dari thitung = 2,282 > ttabel = 1,658 atau
oleh Slovin yakni dengan rumus sebagai signifikan hitung = 0,024 < dari α = 0,05.
berikut, Jadi hipotesis yang menyatakan terdapat
ܰ pengaruh positif dan signifikan antara
݊=
1 + ܰ. ݁² motivasi belajar terhadap aktivitas belajar
Keterangan : siswa kelas X Akuntansi di SMK Negeri 1
n : ukuran sampel Singaraja tahun ajaran 2013/2014 terbukti
N : ukuran populasi dan dapat diterima. Dengan demikian,
e: persen kelonggaran motivasi belajar siswa berpengaruh
ketidaktelitian karena kesalahan terhadap aktivitas. Berdasarkan hasil
pengambilan sampel yang masih perhitungan menunjukkan bahwa motivasi
dapat ditolelir (5%) belajar berpengaruh terhadap hasil belajar
berdasarkan rumus diatas, maka siswa kelas X Akuntansi di SMK Negeri 1
jumlah sampel yang digunakan dalam Singaraja tahun ajaran 2013/2014. Hal ini
penelitian ini sebagai berikut. terlihat dari thitung = 16,567 > ttabel = 1,658
N = 160 atau signifikan hitung = 0,000 < dari α =
e = 5% 0,05. Jadi hipotesis yang menyatakan
160 terdapat pengaruh positif dan signifikan
n=
1 + 160. (0,05)² antara motivasi belajar terhadap hasil
160 belajar siswa kelas X Akuntansi di SMK
n= Negeri 1 Singaraja tahun ajaran 2013/2014
1,4
n = 114, 2857 terbukti dan dapat diterima. Dengan
Setelah dilakukan perhitungan maka demikian, motivasi belajar berpengaruh
dari jumlah populasi sebanyak 160 orang, terhadap hasil belajar yang dicapai siswa.
diperoleh sampel sebanyak 114,2857 Berdasarkan hasil perhitungan
dibulatkan menjadi 114 orang. Metode menunjukkan bahwa aktivitas belajar
pengumpulan data yang digunakan dalam berpengaruh terhadap hasil belajar siswa
penelitian ini yaitu: (a) metode angket atau kelas X Akuntansi di SMK Negeri 1
kuisioner; (b) metode dokumentasi; (c) Singaraja tahun ajaran 2013/2014. Hal ini
metode observasi. terlihat dari thitung = 5,742 > ttabel = 1,658 atau
signifikan hitung = 0,000 < dari α = 0,05.
METODE Jadi hipotesis yang menyatakan terdapat
Analisis data yang digunakan dalam pengaruh positif dan signifikan antara
penelitian ini adalah analisis jalur. Analisis aktivitas belajar terhadap hasil belajar siswa
ini digunakan untuk mengetahui besarnya kelas X Akuntansi di SMK Negeri 1
hubungan dan pengaruh langsung dan Singaraja tahun ajaran 2013/2014 terbukti
tidak langsung dari variabel motivasi belajar dan dapat diterima. Dengan demikian,
dan aktivitas belajar. Oleh karena data yang aktivitas belajar siswa berpengaruh
didapat dari hasil kuisioner untuk variabel terhadap hasil belajar. Berdasarkan hasil
motivasi belajar adalah data ordinal, perhitungan terdapat pengaruh langsung
antara aktivitas belajar terhadap hasil
Vol: 4 No: 1 Tahun: 2014