Anda di halaman 1dari 10

Vol: 4 No: 1 Tahun: 2014

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR


TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI

Desy Ayu Nurmala, Lulup Endah Tripalupi1, Naswan Suharsono2

Jurusan Pendidikan Ekonomi


Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia

e-mail: {desy.ayu22@yahoo.com, lulup_tripalupi@yahoo.com,


naswan_sh@yahoo.com}@undiksha.ac.id

Abstrak
Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan ex post facto yang bertujuan
untuk mengetahui (1) pengaruh motivasi belajar terhadap aktivitas belajar, (2) pengaruh motivasi belajar
terhadap hasil belajar, (3) pengaruh aktivitas belajar terhadap hasil belajar, (4) pengaruh motivasi belajar
terhadap hasil belajar melalui aktivitas belajar Akuntansi. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa
kelas X Akuntansi yang berjumlah 160 orang siswa dan sampel yang digunakan berjumlah 116 orang.
Data dikumpulkan dengan angket, dokumentasi dan observasi yang dianalisis menggunakan analisis
jalur. Hasil penelitian menunjukan, (1) motivasi belajar berpengaruh terhadap aktivitas belajar siswa, (2)
motivasi belajar berpengaruh terhadap hasil belajar, (3) aktivitas belajar berpengaruh terhadap hasil
belajar, (4) Motivasi belajar berpengaruh terhadap hasil belajar secara tidak langsung melalui aktivitas
belajar akuntansi.

Kata Kunci: Motivasi Belajar, Aktivitas Belajar, Hasil Belajar

Abstract
This research was a descriptive qualitative study which was conducted by using ex post facto approach.
It aimed at finding (1) the influence of learning motivation to learning activity, (2) the influence of learning
motivation to learning result, (3) the influence of learning activity on learning result, and (4) the influence
of learning motivation on learning result trough accountancy learning activity. The population of this
research was 160 students of tenth grade of accountancy class, and the sample was 116 students. The
data was obtained through questionnaire, documents, and observation, which were analyzed using Path
Analysis. The result of this study showed (1) the learning motivation gave influence on students’ learning
activity, (2) the learning motivation gave influence on learning result, (3) the learning activity gave
influence on learning result, and (4) the learning motivation gave influence on learning result, indirectly
through accountancy learning activity.

Key Words: Learning motivation, Learning activity, Learning result.


Vol: 4 No: 1 Tahun: 2014

PENDAHULUAN memperoleh hasil yang baik pula.SMK


Hasil belajar merupakan hasil dari Negeri 1 Singaraja memiliki empat jurusan
suatu interaksi tindak belajar dan tindak yaitu Akuntansi, Administrasi Perkantoran,
mengajar (Dimyati dan Mudjiono, 2005). Tata Niaga dan Unit Perjalanan Wisata
Hasil belajar tidak lepas dari proses belajar (UPW). Jurusan Akuntansi terdiri dari 3
yang dijalani oleh siswa dalam kegiatan kelas yaitu X Akuntansi, XI Akuntansi, XII
belajar mengajar. Dari sisi guru tindak Akuntansi. Pada Jurusan Akuntansi
mengajar diakhiri dengan proses evaluasi terdapat pelajaran akuntansi yang memiliki
hasil belajar sedangkan dari sisi siswa hasil tingkat Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
belajar merupakan hasil yang dicapai yaitu 75. Hasil belajar ditunjukkan dengan
siswa. Hasil belajar dipengaruhi beberapa nilai ulangan harian dan Ulangan Tengah
faktor yaitu faktor internal dan faktor Semester (UTS). Berdasarkan observasi
eksternal. Faktor internal merupakan faktor awal yang dilakukan di kelas X Akuntansi,
yang berasal dari dalam diri siswa seperti diketahui bahwa aktivitas siswa dalam
kondisi fisiologi, kecerdasan, bakat, minat, proses belajar mengajar pada saat
motivasi dan kemampuan kognitif. Faktor bertanya atau memberi pendapat sangat
eksternal merupakan faktor yang berasal bervariasi. Dalam proses belajar mengajar
dari luar diri siswa seperti faktor lingkungan tersebut terdapat siswa yang aktif bertanya
dan faktor instrumental. atau memberikan pendapat tetapi ada juga
Motivasi merupakan faktor yang yang tidak memberikan respon pada saat
berpengaruh cukup besar terhadap hasil guru mengajukan pertanyaan atau meminta
belajar (Slameto, 2010). Menurut Nashar pendapat kepada siswa. Menurut Ngalim
(2004) motivasi belajar merupakan Purwanto (2004) keaktifan belajar tersebut
kecenderungan siswa untuk melakukan dipengaruhi oleh banyak faktor salah
kegiatan belajar yang didorong oleh hasrat satunya motivasi belajar. Motivasi belajar
untuk mencapai hasil belajar sebaik siswa akan memberikan pengaruh pada
mungkin. Motivasi belajar akan mendorong aktivitas siswa dalam mengikuti proses
semangat belajar pada siswa dan belajar. Apabila motivasi belajar tinggi maka
sebaliknya kurangnya motivasi belajar akan aktivitas belajar akan tinggi, dan secara
melemahkan semangat belajar yang juga bersama-sama mempengaruhi hasil belajar.
akan mempengaruhi hasil belajar siswa. Akan tetapi hasil belajar siswa di kelas X
Seorang siswa yang belajar tanpa adanya Akuntansi masih ada dibawah KKM yaitu
motivasi tidak akan mendapatkan hasil 75. Oleh karena itu perlu dilakukan
yang maksimal, terlihat dari aktivitas belajar penelitian mengenai pengaruh motivasi
siswa di dalam kelas ketika sedang belajar dan aktivitas terhadap hasil belajar.
mengikuti pelajaran. Aktivitas belajar siswa Sesuai dengan latar belakang diatas, tujuan
sangat penting dalam menentukan penelitian ini adalah untuk mengetahui
keberhasilan dalam belajar. Dalam aktivitas pengaruh motivasi belajar terhadap
belajar siswa dituntut aktif mengikuti proses aktivitas belajar, pengaruh motivasi belajar
belajar dapat dilihat dari kesungguhan terhadap hasil belajar, pengaruh aktivitas
memperhatikan penjelasan guru, belajar terhadap hasil belajar, pengaruh
mengajukan pertanyaan terhadap hal-hal motivasi belajar terhadap hasil belajar
yang kurang dipahaminya ataupun melalui aktivitas belajar Akuntansi Siswa
ketekunannya dalam mengerjakan tugas Kelas X Akuntansi SMK Negeri 1 Singaraja
yang diberikan oleh guru. Aktivitas belajar Tahun Pelajaran 2013/2014.
yang aktif akan memberikan pengaruh Pengertian tentang motivasi belajar
positif bagi siswa. Menurut Ainurrahman yang dikemukakan para ahli, antara yang
(2012) aktivitas belajar siswa yang didorong satu dengan yang lain berbeda tetapi pada
oleh motivasi belajar merupakan pertanda hakekatnya memiliki pengertian yang sama.
siswa sudah memiliki kesadaran dalam diri Motivasi dan belajar merupakan dua hal
untuk belajar dengan sungguh-sungguh. yang saling berhubungan dan
Salah satu hal nyata yang dapat dilihat mempengaruhi. Motivasi yang tinggi akan
adalah anak yang memiliki motivasi belajar mempengaruhi keinginan belajar yang
dan aktivitas belajar yang tinggi akan tinggi pula juga sebaliknya. Menurut
Vol: 4 No: 1 Tahun: 2014

Hamalik (2001) motivasi adalah suatu pemberian hadiah atau guru pendidik; dan
perubahan energi dalam diri pribadi (4) memberi peluang guru untuk unjuk kerja
seseorang yang ditandai dengan timbulnya rekayasa pedagogis.
perasaan atau reaksi untuk mencapai Berdasarkan uraian diatas, maka
tujuan. Dalam motivasi terkandung adanya dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar
keinginan, harapan, kebutuhan, tujuan, adalah daya penggerak dari dalam diri
sasaran, dan insentif. Motivasi belajar individu untuk melakukan kegiatan belajar
berasal dari dalam diri siswa dan dari luar guna menambah pengetahuan dan
diri siswa yang berfungsi sebagai keterampilan serta pengalaman. Motivasi
penggerak yang mendorong siswa untuk belajar sangat penting dimiliki dan dipahami
melakukan kegiatan untuk mencapai tujuan oleh siwa dan guru.
yang diinginkan. Siswa belajar karena Dimyati dan Moedjiono (2006)
didorong oleh kekuatan mental yang dimiliki membedakan motivasi berdasarkan
oleh siswa yang bersangkutan yaitu kondisi sifatnya menjadi dua yaitu motivasi yang
siswa, kemampuan, perhatian dan cita-cita. berasal dari dalam diri pribadi seseorang
Kekuatan mental seseorang berbeda-beda yang disebut motivasi intrinsik dan motivasi
ada yang rendah dan ada pula yang yang berasal dari luar diri seseorang
tergolong tinggi. disebut motivasi ekstrinsik.
Menurut Dimyati dan Mujiono (2006) (1) Motivasi Instrinsik adalah dorongan
siswa belajar karena didorong oleh yang timbul dari dalam diri siswa untuk
kekuatan mentalnya. Kekuatan mental itu mencapai tujuan tertentu demi mencapai
berupa keinginan, perhatian, kemauan, kepuasan. Dalam kaitannya dengan belajar.
atau cita-cita, kekuatan mental tersebut Hamalik (2008) menjelaskan bahwa
dapat tergolong kekuatan rendah atau motivasi instrinsik adalah motivasi yang
tinggi. Dimyati dan Mujiono (2006) mencakup dalam situasi belajar yang
menyatakan bahwa motivasi belajar penting bersumber dari keinginan, kemampuan/cita-
bagi siswa dan guru. Bagi siswa, motivasi cita, kebutuhan dan tujuan-tujuan siswa
belajar itu penting untuk memahami hal-hal sendiri. Dimyati dan Mujiono (2006)
yang berhubungan dengan, (1) menjelaskan bahwa motivasi instrinsik
menyadarkan kedudukan pada awal dapat mengarahkan munculnya motivasi
belajar, proses dan hasil akhir; (2) berprestasi. Disebut motivasi instrinsik bila
menginformasikan tentang kekuatan usia tujuannya interen dengan situasi belajar
belajar, bila dibandingkan dengan teman dan bertemu dengan kebutuhan dan tujuan
sebaya; (3) mengarahkan kegiatan belajar; anak didik untuk menguasai nilai-nilai yang
(4) membesarkan semangat belajar; (5) terkandung di dalam pelajaran itu.
menyadarkan tentang adanya perjalanan (2) Motivasi Ekstrinsik, merupakan
belajar dan kemudian bekerja (diselanya salah satu faktor yang mendorong
adalah istirahat dan bermain) yang tercapainya tujuan belajar. Walaupun tidak
berkesinambungan, individu dilatih untuk berkaitan secara mutlak dengan kegiatan
menggunakan kekuatannya sedemikian belajar, pada umumnya siswa di sekolah
rupa sehingga dapat berhasil. Sedangkan dalam aktivitas pembelajaran perlu adanya
pengetahuan dan pemahaman tentang dorongan atau motivasi yang ada pada diri
motivasi belajar pada siswa bermanfaat siswa tersebut. Hal ini terlihat setelah
bagi guru untuk, (1) membangkitkan, banyak perubahan-perubahan yang terjadi
meningkatkan dan memelihara semangat pada siswa serta guru melakukan
belajar siswa untuk belajar sampai berhasil; perlakuan kepada siswa yang merupakan
(2) motivasi di kelas bermacam ragam, ada motivasi dalam mencapai tujuan belajar itu
yang acuh tak acuh, ada yang memusatkan sendiri. Pengalaman menunjukan bila
perhatian, dan ada yang bermain disamping siswa mendapat pujian dari guru misalnya
yang bersemangat untuk belajar; (3) menyatakan bagus, menepuk bahu
meningkatkan dan menyadarkan guru untuk sebagai penguat dan sebagainya maka
memilih satu diantara bermacam-macam siswa akan merasa senang dan merasa
peran seperti sebagai penasehat, fasilitator, diperhatikan oleh guru, sehingga dapat
instruktur, teman diskusi, penyemangat, membangkitkan kembali semangat siswa
Vol: 4 No: 1 Tahun: 2014

untuk belajar. Karena bagaimanapun belajar dibutuhkan berbagai kemampuan.


peranan motivasi ekstrinsik juga Kemampuan ini meliputi beberapa aspek
mempunyai peranan yang tidak kalah psikis yang terdapat dalam diri siswa,
pentingnya dengan motivasi dalam diri misalnya penghematan, perhatian, ingatan,
siswa dalam mencapai tujuan atau makna daya pikir, fantasi.
aktivitas belajar tersebut. Hamalik (2008) (3) Kondisi siswa merupakan faktor
menjelaskan bahwa motivasi ekstrinsik yang mempengaruhi motivasi. Kondisi ini
tetap diperlukan di sekolah, sebab berkaitan dengan kondisi fisik, dan kondisi
pembelajaran di sekolah tidak semuanya psikologis. Seorang siswa yang kondisi
menarik minat atau sesuai dengan jasmani dan rohani yang terganggu, akan
kebutuhan peserta didik. menganggu perhatian belajar siswa, begitu
Hamzah B. Uno (2008) menyatakan juga sebaliknya.
bahwa, indikator motivasi baik instrinsik (4) Kondisi lingkungan merupakan
maupun ekstrinsik dapat diklasifiksi faktor yang mempengaruhi motivasi.
menjadi enam, yaitu (1) adanya hasrat dan Kondisi lingkungan datang dari luar diri
keinginan berhasil; (2) adanya dorongan siswa. Kondisi lingkungan yang sehat,
dan kebutuhan belajar; (3) adanya harapan kerukunan hidup, ketertiban pergaulan
dan cita-cita masa depan; (4) adanya perlu dipertinggi mutunya dengan
penghargaan dalam proses belajar; (5) lingkungan yang aman, tentram, tertib dan
adanya kegiatan yang menarik dalam indah, maka semangat dan motivasi belajar
belajar; dan (6) adanya lingkungan belajar mudah diperkuat.
yang kondusif, sehingga memungkinkan (5) Unsur-unsur dinamis dalam belajar
siswa dapat belajar dengan baik. juga mempengaruhi motivasi, unsur-unsur
Menurut Hamalik (2008) juga dinamis dalam belajar adalah unsur-unsur
mengemukakan tiga fungsi motivasi, yaitu; yang keberadaannya dalam proses belajar
(1) mendorong timbulnya kelakuan atau mengajar tidak stabil, kadang-kadang kuat,
sesuatu perbuatan; (2) motivasi berfungsi kadang-kadang lemah dan bahkan hilang
sebagai pengarah; (3) motivasi sebagai sama sekali. Misalnya keadaan emosi
penggerak. siswa, gairah belajar, situasi dalam
(1) Mendorong timbulnya kelakuan atau keluarga akan mempengaruhi motivasi
sesuatu perbuatan. Motivasi mendorong seseorang.
timbulnya kelakuan atau perbuatan. Tanpa (6) Upaya guru dalam pembelajaran
adanya motivasi maka tidak akan timbul siswa merupakan faktor yang
suatu perbuatan seperti belajar. mempengaruhi motivasi belajar siswa,
(2) Motivasi berfungsi sebagai upaya yang dimaksud disini adalah
pengarah. Motivasi sebagai pengarah yaitu bagaimana guru mempersiapkan diri dalam
berfungsi menggerakkan perbuatan ke arah membelajarkan siswa mulai dari
pencapaian tujuan yang di inginkan. penguasaan materi, cara
(3) Motivasi berfungsi penggerak. menyampaikannya, menarik perhatian
Motivasi ini berfungsi sebagai mesin, besar siswa, mengevaluasi hasil belajar siswa,
kecilnya motivasi akan menentukan cepat dan lain-lain. Bila upaya-upaya tersebut
atau lambatnya suatu pekerjaan atau dilaksanakan dengan berorientasi pada
perbuatan. kepentingan siswa, maka diharapkan dapat
menimbulkan motivasi belajar siswa.
Menurut Darsono, dkk (2000) ada
beberapa faktor yang mempengaruhi Dalam hal kegiatan belajar, menurut
motivasi belajar sebagai berikut. Sardiman (2008) aktivitas belajar adalah
segala pengetahuan itu harus diperoleh
(1) Cita-cita atau aspirasi siswa adalah dengan pengamatan sendiri penyelidikan
suatu target yang ingin dicapai. Cita-cita sendiri, dengan bekerja sendiri baik secara
merupakan faktor yang mempengaruhi rohani maupun teknis. Dalam belajar harus
motivasi akan memperkuat motivasi belajar. ada aktivitas, tanpa ada aktivitas proses
(2) Kemampuan belajar merupakan belajar tidak mungkin terjadi. Belajar
faktor yang mempengaruhi motivasi. Dalam bukanlah proses dalam kehampaan, tidak
Vol: 4 No: 1 Tahun: 2014

pula pernah sepi dari berbagai aktivitas. mengakibatkan terbentuknya pengetahuan


Tak pernah terlihat orang belajar tanpa dan keterampilan yang mengarah pada
melibatkan aktivitas raganya, apalagi bila peningkatan prestasi belajar siswa. Menurut
aktivitas belajar itu berhubungan dengan Rotten (2010) terdapat beberapa indikator
masalah belajar menulis, mencatat, yang dapat digunakan dalam mengamati
memandang, membaca, mengingat, aktivitas belajar siswa yaitu sebagai berikut.
berfikir, latihan atau praktek dan (1) Antusiasme siswa dalam mengikuti
sebagainya.Selain itu, di dalam diri siswa kegiatan pembelajaran, (2) Interaksi siswa
terdapat prinsip aktif serta keinginan untuk dengan guru, (3) Interaksi siswa dengan
berbuat dan bekerja sendiri. Prinsip aktif siswa lain, (4) Kerja sama kelompok, (5)
inilah yang mengendalikan tingkah laku Aktivitas siswa dalam diskusi kelompok, (5)
siswa. Aktivitas siswa merupakan Aktivitas siswa dalam melaksanakan
keterlibatan peserta didik dalam bentuk pembelajaran, (6) Keterampilan siswa
sikap, pikiran, perhatian, dan kegiatan dalam menggunakan alat peraga, (7)
dalam proses pembelajaran guna Partisipasi siswa dalam menyimpulkan
menunjang keberhasilan proses materi pembelajaran
pembelajaran.
Indikator untuk mengamati aktivitas
Aktivitas belajar siswa selama proses belajar siswa juga dikemukakan oleh
pembelajaran merupakan salah satu Departemen Pendidikan Nasional (2010)
indikator adanya keinginan siswa untuk dengan menyusun dan menerbitkan Teknis
belajar. Kegiatan aktivitas yang dimaksud Penilaian Afektif di SMK meliputi sebagai
adalah kegiatan yang mengarah pada berikut. (1) Antusiasme siswa dalam
proses pembelajaran, seperti bertanya, mengikuti kegiatan pembelajaran, (2)
mengajukan pendapat, mengerjakan tugas- Interaksi siswa dengan guru, (3) Interaksi
tugas, serta menjawab pertanyaan guru antar peserta didik, (4) Kerjasama
dengan baik. Semua ciri perilaku tersebut kelompok, (5) Aktifitas peserta didik dalam
dapat ditinjau dari dua segi, yaitu dari segi kelompok, (6) Melaksanakan praktek
proses dan dari segi hasil. Aktivitas yang dengan menggunakan media, (6)
timbul dari siswa akan mengakibatkan Partisipasi peserta didik dalam
terbentuknya pengetahuan dan menyimpulkan hasil pembahasan
keterampilan yang akan mengarah pada Menurut Sardiman (2008) aktivitas
peningkatan prestasi. Aktivitas siswa dalam belajar dapat digolongkan dalam beberapa
pembelajaran dapat menyebabkan klasifikasi sebagai berikut.
pembelajaran di sekolah menjadi lebih (a) Visual Activities, yaitu membaca,
hidup sebagaimana aktivitas dalam memperlihatkan gambar, demonstrasi,
kehidupan di masyarakat karena siswa aktif percobaan, pekerjaan orang lain.
dalam belajar (mencari pengalaman) dan (b) Oral Activities, yaitu menyatakan,
langsung mengalami sendiri kegiatan merumuskan, bertanya, member saran,
pembelajaran. wawancara, diskusi dan mengeluarkan
pendapat, interupsi.
Pembelajaran diselenggarakan (c) Listening Activities, yaitu
secara realistis dan konkret karena para mendengarkan uraian, percakapan dan
siswa bekerja menurut minat dan pidato, musik.
kemampuannya sendiri untuk (d) Writing Activities, yaitu menulis
mengembangkan seluruh aspek pribadi cerita, karangan, laporan, angket, menyalin.
siswa sehingga dapat mengembangkan (e) Drawing Activities, yaitu
pemahaman dan berpikir kritis siswa. Di menggambar, membuat grafik, peta, dan
samping itu, keaktifan siswa dalam proses diagram.
pembelajaran dapat memupuk kerja sama (f) Motor Activities, yaitu seperti
yang harmonis di kalangan siswa dan juga melakukan percobaan, membuat
memupuk disiplin kelas secara wajar, serta konstruksi, model mereparasi, bermain,
membuat suasana belajar menjadi berkebun, dan beternak.
demokratis. Aktivitas belajar siswa
Vol: 4 No: 1 Tahun: 2014

(g) Mental Activities, yaitu menanggapi, lingkungan. Lingkungan memberikan


mengingat, memecahkan soal, pengaruh yang positif jika dapat
menganalisis, melihat hubungan, dan memberikan dorongan atau motivasi dan
mengambil keputusan. rangsangan kepada anak untuk
(h) Emotional Activities, yaitu seperti meningkatkan aktivitas belajarnya.
perhatian, merasa bosan, gembira, berani, Lingkungan dapat juga memberikan
tenang, gugup, bersemangat, bergairah. pengaruh negatif apabila lingkungan
Menurut Ngalim Purwanto (2004) sekitarnya baik di sekolah, rumah, maupun
faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas masyarakat tidak memberikan pengaruh
belajar siswa sebagai berikut. yang baik dan justru akan menghambat
aktivitas belajar siswa.
(1) Faktor Internal adalah faktor yang Belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan
datang dari diri sendiri yaitu kemampuan dan perubahan dalam diri seseorang yang
yang dimilikinya. Faktor kemampuan siswa dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laku
memiliki pengaruh yang besar terhadap yang baru berkat pengalaman dan latihan.
aktivitas belajar. Faktor internal dapat Tingkah laku yang baru itu misalnya dari
digolongkan menjadi dua golongan, yaitu tidak tahu menjadi tahu, timbulnya
faktor fisiologi dan faktor psikologi. pengertian-pengertian baru, perubahan
(a) Faktor Fisiologi, faktor yang bersifat dalam sikap, kebiasaan-kebiasaan,
fisiologi adalah faktor yang secara langsung keterampilan, kesanggupan menghargai,
berhubungan dengan kondisi fisik siswa perkembangan sifat-sifat sosial, emosional
dan panca inderanya.Dalam hal ini dan pertumbuhan jasmaniah (Oemar
berhubungan dengan kesehatan secara Hamalik, 2005). Sejalan dengan pengertian
fisik/jasmani. Fisik yang sehat akan belajar, ada pernyataan mengenai
berpengaruh terhadap aktivitas belajar pengertian belajar, bahwa belajar adalah
siswa dalam proses pembelajaran. Apabila suatu proses perubahan tingkah laku
fisik tidak dalam kondisi yang sehat maka individu melalui interaksi dengan
proses pembelajaran pun akan terganggu. lingkungan. Jadi belajar bukan suatu tujuan
Oleh karena itu, agar seseorang dapat tetapi merupakan suatu proses untuk
belajar dengan baik maka kondisi fisik mencapai tujuan, sehingga belajar itu
siswa sehat. merupakan langkah-langkah atau prosedur
(b) Faktor psikologi adalah faktor yang yang harus ditempuh. Sebagai suatu
berhubungan dengan kejiwaan (rohaniah) proses tentu saja ada yang diproses
seseorang. Sumadi Suryabrata (2004) (masukan) dan ada hasil pemrosesan
menyatakan faktor psikologi yang (keluaran). Masukan adalah siswa dengan
mempengaruhi aktivitas belajar siswa, yaitu segala karakteristiknya, sedangkan
perhatian, pengamatan, tanggapan, fantasi, keluaran dalam proses ini adalah hasil
ingatan, berpikir, perasaan, dan motif. Hal belajar.
senada juga diungkapkan oleh Sardiman Hasil belajar merupakan kemampuan yang
(2008) yaitu ada delapan faktor psikologis diperoleh individu setelah proses belajar
yang mempengaruhi seseorang untuk berlangsung, yang dapat memberikan
melakukan aktivitas belajar. Faktor-faktor perubahan tingkah laku baik pengetahuan,
tersebut adalah (a) perhatian, (b) pemahaman, sikap dan ketrampilan siswa
pengamatan (c) tanggapan, (d) fantasi, (e) sehingga menjadi lebih baik dari
ingatan, (f) bakat, (g) berfikir, (h) motif. sebelumnya. Menurut Jihad (2010: 14),
2. Faktor Eksternal “hasil belajar adalah kemampuan yang
Ngalim Purwanto (2004) menyatakan diperoleh siswa setelah melalui kegiatan
bahwa faktor eksternal adalah faktor yang belajar”.
timbul dari luar diri siswa. Faktor ini sering Hasil belajar yang dicapai siswa melalui
dikatakan sebagai faktor sosial. Faktor proses belajar mengajar cenderung
eksternal memberikan pengaruh yang menunjukkan hal-hal sebagai berikut.
besar terhadap aktivitas belajar siswa. 1. Kepuasan dan kebanggaan yang
Adapun faktor eksternal yang dapat menumbuhkan motivasi pada diri
mempengaruhi aktivitas belajar adalah sendiri.
Vol: 4 No: 1 Tahun: 2014

2. Menambah keyakinan dalam dengan minat siswa maka hasil belajar


memahami sesuatu dari kemampuan yang siswa tidak akan tercapai secara maksimal.
dimiliki. 4. Motivasi
3. Hasil belajar yang dicapai bermakna Motivasi adalah dorongan anak atau
bagi dalam membentuk perilaku dan seseorang untuk melakukan sesuatu, jadi
digunakan sebagai alat untuk memperoleh motivasi adalah kondisi psikologi yang
informasi dan pengetahuan yang lain. mendorong seseorang untuk belajar.
4. Kemampuan siswa untuk menilai 5. Kemampuan Kognitif
dan mengendalikan diri dalam usaha dan Kemampuan kognitif merupakan
proses belajarnya. kemampuan digunakan untuk
Faktor-faktor yang mempengaruhi memasukkan, menyimpan, dan
hasil belajar siswa (Slameto, 2012) adalah mengeluarkan kembali suatu kesan dengan
faktor interen dan faktor eksteren. Faktor tiga kemampuan dasar yaitu persepsi,
interen adalah kondisi fisiologi dan kondisi mengingat, dan berpikir.
psikologis yaitu kecerdasan, bakat, minat, 6. Konsentrasi
motivasi, kemampuan kognitif. Faktor Konsentrasi yang lemah dapat menjadi
eksteren adalah faktor lingkungan, faktor penyebab rendahnya kualitas dan hasil
instrumen yaitu kurikulum, program, sarana belajar siswa, sedangkan konsentrasi yang
dan prasarana, guru dan tenaga pengajar. kuat akan mampu meningkatkan kualitas
dan hasil belajarnya. Konsentrasi
(1) Faktor interen yang meliputi : seharusnya diciptakan dan direncanakan
sebagai suatu kebiasaan belajar.
a) Kondisi fisiologi
Kondisi fisiologi pada umumnya (2) Faktor Eksteren
berpengaruh terhadap belajar seseorang, Faktor eksteren yaitu faktor yang berasal
jika seseorang belajar dalam keadaan dariluar diri siswa yang dapat
jasmani yang segar akan berbeda dengan mempengaruhi hasil belajar siswa.
seseorang yang belajar dalam keadaan Beberapa faktor luar adalah faktor
sakit. lingkungan dan faktor instrumen.
b) Kondisi psikologis
Beberapa faktor psikologis sebagai berikut. a) Faktor Lingkungan
1. Intelegensi (kecerdasan) Adalah faktor-faktor yang dipengaruhi oleh
Inteligensi besar pengaruhnya terhadap lingkungan yaitu lingkungan keluarga,
kemajuan belajar siswa dilihat dari siswa lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat
yang memiliki inteligensi yang rendah
terhadap belajar. Tingkat kecerdasan b. Faktor Instrumen
masing-masing individu sangat menentukan Adalah faktor-faktor yang ada dan
berhasil atau gagalnya siswa dalam penggunaannya dirancang sesuai dengan
mengikuti suatu kegaitan belajar. hasil belajar yang diharapkan. Faktor-faktor
2. Bakat tersebut adalah kurikulum, program, sarana
Selain kecerdasan, bakat juga besar dan fasilitas, dan guru dan tenaga pengajar.
pengaruhnya terhadap proses dan hasil
belajar siswa. Bakat merupakan potensi METODE PENELITIAN
bawaan yang masih perlu dikembangkan Penelitian ini Merupakan penelitaian
atau dilatih. Bakat biasanya bukan ex post facto dimana variabel-variabel
menentukan mampu atau tidaknya bebas telah terjadi ketika peneliti mulai
seseorang dalam suatu bidang, melainkan dengan pengamatan variabel terikat dalam
lebih banyak menentukan tinggi rendahnya suatu penelitian. Pada penelitian ini,
kemampuan seseorang dalam suatu variabel motivasi belajar dan aktivitas
bidang. belajar siswa sudah terjadi secara alami.
3. Minat Variabel-variabel dalam penelitian ini
Minat besar pengaruhnya terhadap belajar adalah gaya belajar yang merupakan
dan hasil belajar, karena bila materi variabel bebas (X1) dan aktivitas belajar
pelajaran yang dipelajari tidak sesuai (X2) dan variabel terikat (Y) berupa hasil
Vol: 4 No: 1 Tahun: 2014

belajar siswa. Populasi dalam penelitian ini sedangkan data yang dipakai untuk
adalah siswa kelas X Akuntansi SMK membuktikan kebenaran hipotesis harus
Negeri 1 Singaraja tahun pelajaran data interval, maka data tersebut perlu
2013/2014 yang berjumlah 160 orang. diubah menjadi skala interval melalui
Sampel yang digunakan berjumlah 114 “method of successive interval”
orang dengan teknik pengambilan sampel
adalah teknik proportionate stratified HASIL DAN PEMBAHASAN
random sampling merupakan teknik HASIL
pengambilan sampel secara acak bagi Berdasarkan hasil perhitungan
populasi yang mempunyai anggota/unsur menunjukkan bahwa motivasi belajar
yang tidak homogen (heterogen) dan berpengaruh terhadap aktivitas belajar
berstrata secara proporsional. Dalam siswa kelas X Akuntansi di SMK Negeri 1
penelitian ini ukuran sampel akan Singaraja tahun ajaran 2013/2014. Hal ini
menggunakan formula yang dikembangkan terlihat dari thitung = 2,282 > ttabel = 1,658 atau
oleh Slovin yakni dengan rumus sebagai signifikan hitung = 0,024 < dari α = 0,05.
berikut, Jadi hipotesis yang menyatakan terdapat
ܰ pengaruh positif dan signifikan antara
݊=
1 + ܰ. ݁² motivasi belajar terhadap aktivitas belajar
Keterangan : siswa kelas X Akuntansi di SMK Negeri 1
n : ukuran sampel Singaraja tahun ajaran 2013/2014 terbukti
N : ukuran populasi dan dapat diterima. Dengan demikian,
e: persen kelonggaran motivasi belajar siswa berpengaruh
ketidaktelitian karena kesalahan terhadap aktivitas. Berdasarkan hasil
pengambilan sampel yang masih perhitungan menunjukkan bahwa motivasi
dapat ditolelir (5%) belajar berpengaruh terhadap hasil belajar
berdasarkan rumus diatas, maka siswa kelas X Akuntansi di SMK Negeri 1
jumlah sampel yang digunakan dalam Singaraja tahun ajaran 2013/2014. Hal ini
penelitian ini sebagai berikut. terlihat dari thitung = 16,567 > ttabel = 1,658
N = 160 atau signifikan hitung = 0,000 < dari α =
e = 5% 0,05. Jadi hipotesis yang menyatakan
160 terdapat pengaruh positif dan signifikan
n=
1 + 160. (0,05)² antara motivasi belajar terhadap hasil
160 belajar siswa kelas X Akuntansi di SMK
n= Negeri 1 Singaraja tahun ajaran 2013/2014
1,4
n = 114, 2857 terbukti dan dapat diterima. Dengan
Setelah dilakukan perhitungan maka demikian, motivasi belajar berpengaruh
dari jumlah populasi sebanyak 160 orang, terhadap hasil belajar yang dicapai siswa.
diperoleh sampel sebanyak 114,2857 Berdasarkan hasil perhitungan
dibulatkan menjadi 114 orang. Metode menunjukkan bahwa aktivitas belajar
pengumpulan data yang digunakan dalam berpengaruh terhadap hasil belajar siswa
penelitian ini yaitu: (a) metode angket atau kelas X Akuntansi di SMK Negeri 1
kuisioner; (b) metode dokumentasi; (c) Singaraja tahun ajaran 2013/2014. Hal ini
metode observasi. terlihat dari thitung = 5,742 > ttabel = 1,658 atau
signifikan hitung = 0,000 < dari α = 0,05.
METODE Jadi hipotesis yang menyatakan terdapat
Analisis data yang digunakan dalam pengaruh positif dan signifikan antara
penelitian ini adalah analisis jalur. Analisis aktivitas belajar terhadap hasil belajar siswa
ini digunakan untuk mengetahui besarnya kelas X Akuntansi di SMK Negeri 1
hubungan dan pengaruh langsung dan Singaraja tahun ajaran 2013/2014 terbukti
tidak langsung dari variabel motivasi belajar dan dapat diterima. Dengan demikian,
dan aktivitas belajar. Oleh karena data yang aktivitas belajar siswa berpengaruh
didapat dari hasil kuisioner untuk variabel terhadap hasil belajar. Berdasarkan hasil
motivasi belajar adalah data ordinal, perhitungan terdapat pengaruh langsung
antara aktivitas belajar terhadap hasil
Vol: 4 No: 1 Tahun: 2014

belajar. Hasil analisis pengaruh motivasi mempengaruhi aktivitas belajarnya. Dengan


belajar terhadap aktivitas belajar dan hasil demikian sangat jelas bahwa motivasi
belajar, maka dapat diketahui bahwa Ho belajar seseorang akan mampu
ditolak. Jadi, ada pengaruh motivasi belajar mendorongnya untuk melakukan aktivitas
terhadap hasil belajar secara tidak belajar, sehingga tinggi rendahnya motivasi
langsung melalui aktivitas belajar akuntansi belajar akan mempengaruhi aktivitas
siswa kelas X Akuntansi SMK Negeri 1 belajarnya. Aktivitas belajar siswa yang
Singaraja Tahun 2013/2014 secara positif tinggi dapat meningkatkan hasil belajar
dan signifikan. Berikut ini ringkasan yang dicapai siswa. Dalam belajar, aktivitas
hubungan antar variabel X1 terhadap Y mempunyai peranan yang sangat penting,
melalui X2. sebab pada prinsipnya belajar adalah
berbuat yang berarti melakukan kegiatan.
PEMBAHASAN Tidak ada belajar kalau tidak ada aktivitas,
Hasil penelitian menunjukkan bahwa oleh karena itu aktivitas merupakan prinsip
motivasi belajar berpengaruh terhadap belajar yang sangat penting dalam belajar
aktivitas belajar, motivasi belajar mengajar (Sardiman, 2004). Dalam
berpengaruh terhadap hasil belajar, kegiatan pembelajaran aktivitas belajar
aktivitas belajar berpengaruh terhadap hasil siswa menjadi cerminan untuk menilai
belajar, dan motivasi berpengaruh terhadap seberapa besar antusiasme siswa dalam
hasil belajar melalui aktivitas belajar siswa mengikuti proses pembelajaran. Aktivitas
kelas X Akuntansi di SMK Negeri 1 belajar siswa dapat ditunjukkan melalui
Singaraja tahun ajaran 2013/2014. Hal ini keaktifannya di dalam kelas selama
sejalan dengan teori yang dikemukakan mengikuti kegiatan pembelajaran.
oleh Slameto (2003) bahwa hasil belajar Sementara keaktifan siswa tersebut dapat
dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor dilihat dari antusiasme siswa dalam
intern dan faktor ekstern. Baik motivasi menanggapi pertanyaan yang disampaikan
maupun aktivitas, keduanya merupakan oleh guru, menyampaikan pendapat,
faktor yang berasal dari diri pribadi siswa mengajukan pertanyaan, atau sekedar
yang menjadi salah satu indikator adanya memberikan perhatian penuh saat guru
keinginan siswa untuk belajar dan mampu menjelaskan. Menurut Ainurrahman (2012)
mendukung pencapaian hasil belajar sesuai aktivitas belajar siswa yang didorong oleh
dengan tingkat motivasi belajar dan motivasi belajar merupakan pertanda siswa
aktivitas belajar siswa yang bersangkutan. sudah memiliki kesadaran dalam diri untuk
Motivasi sebagai faktor psikologis belajar dengan sungguh-sungguh.
berfungsi menimbulkan, mendasari, dan
mengarahkan perbuatan belajar. Seorang SIMPULAN DAN SARAN
yang besar motivasinya akan giat Berdasarkan penelitian yang
berusaha, tampak gigih, tidak mau dilakukan maka dapat disimpulkansebagai
menyerah, serta giat membaca terdorong berikut. Motivasi belajar berpengaruh
untuk meningkatkan prestasi serta terhadap aktivitas belajar siswa kelas X
memecahkan masalah yang dihadapinya. Akuntansi di SMK Negeri 1 Singaraja tahun
Sebaliknya mereka yang motivasinya ajaran 2013/2014. Motivasi belajar
rendah, tampak acuh tak acuh, mudah berpengaruh terhadap hasil belajar
putus asa, serta perhatiannya tidak tertuju Akuntansi siswa Kelas X Akuntansi di SMK
pada mata pelajaran sehingga akan Negeri 1 Singaraja tahun ajaran 2013/2014.
mengalami kesulitan belajar. Menurut Aktivitas belajar berpengaruh terhadap hasil
Djamarah (2002) motivasi belajar yang belajar Akuntansi siswa Kelas X Akuntansi
besar cenderung menghasilkan hasil di SMK Negeri 1 Singaraja tahun ajaran
belajar yang tinggi, sebaliknya motivasi 2013/2014. Motivasi belajar berpengaruh
belajar yang kurang akan menghasilkan terhadap hasil belajar secara tidak
hasil belajar yang rendah. Motivasi belajar langsung melalui aktivitas belajar akuntansi
seseorang akan mampu mendorongnya siswa kelas X Akuntansi SMK Negeri 1
untuk melakukan aktivitas belajar, sehingga Singaraja Tahun 2013/2014.
tinggi rendahnya motivasi belajar akan SARAN
Vol: 4 No: 1 Tahun: 2014

Saran yang diberikan dalam penelitian Djamarah,Syaiful Bahri. 2002. Strategi


ini. Siswa hendaknya lebih meningkatkan Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
motivasi belajarnya, mengingat hasil uji
deskriptif menunjukkan motivasi belajar Hamalik,Oemar.2008.Proses Belajar
siswa masih tergolong cukup tinggi. Pihak Mengajar.Bandung:Bumi Aksara.
terkait baik itu guru maupun keluarga juga
sepatutnya membantu siswa untuk Hasan, Iqbal. 2006. Analisis Data
meningkatkan motivasinya untuk belajar Penelitian dan Statistik. Jakarta : Bumi
sehingga hasil belajar yang dicapai oleh Angkasa
siswa lebih maksimal. Adapun cara yang Irianto, Agus. 2004. Statistik Konsep
dapat ditempuh guna meningkatkan dasar dan Aplikasinya. Jakarta : Prenada
motivasi belajar siswa antara lain, Media
membangkitkan adanya suatu kebutuhan
pada diri anak didik, menghubungkan Kartono, Kartini. 1990. Psikologi
bahan pelajaran yang diberikan dengan Umum. Bandung :Mandar Maju
persoalan pengalaman yang dimiliki anak
didik, dan menggunakan berbagai macam Mamang, Etta. 2010. Metodelogi
bentuk dan teknik mengajar dalam konteks Penelitian. Yogyakarta: Andi
perbedaan individual anak didik. Aktivitas
belajar siswa yang sudah baik perlu Rotten. EGG. 2010. Indikator dari
dipertahankan dan sebisa mungkin Aktivitas Belajar. Tersedia dalam
ditingkatkan agar pencapaian hasil belajar http://swastyastu.wordpress.com/indikator-
lebih maksimal. dari-aktivitas-belajar tanggal 10 November
2013
DAFTAR PUSTAKA
Sardiman,A.M.2011. Interaksi dan
Ainurrahman. 2012. Belajar dan
Motivasi Belajar Mengajar.Jakarta:Grafindo.
Pembelajaran. Bandung: Alfabeta
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-
Arikunto, Suharsimi. 2006. Dasar-
faktor yang mempengaruhinya. Jakarta:
dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi
Rineka Cipta
Aksara
Sudjana, Nana. 2005. Penilaian Hasil
Darsono, Max. dkk. 2000. Belajar dan
Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar
Pembelajaran. Semarang: IKIP Semarang
Baru Algensido Offset.
Press.
Sugiyono. 2012.Metode Penelitian
Dimyati.2006.Belajar dan
Pendidikan. Bandung: Alfabeta
Pembelajaran.Jakarta: Depdikbud.
Sukardi,H.M. 2009. Evaluasi
Direktorat Pembinaan SMA. 2010.
Pendidikan:Prinsip dan
Teknik Penyusunan Perangkat Penilaian
Operasionalnya.Jakarta:Bumi Aksara.
Afektif di SMA. Tersedia dalam
http://Juknispenilaianafektif.pdf tanggal 25 Suryabrata, Sumadi. 2004. Psikologi
Mei 2013 Pendidikan. Jakarta: Raja Grafimdo
Persada
Djaali. 2008. Psikologi Pendidikan.
Jakarta: PT. Bumi Angkasa Syah, Muhibbin. 2003.Psikologi
Belajar.Jakarta:Raja Grafindo Persada
Djamarah, Syaiful Bahri. 2002.
Psikologi Belajar. Jakarta:Rineka Cipta

Anda mungkin juga menyukai