Anda di halaman 1dari 2

POINTER PERIZINAN DI KOTA MATARAM

NO. PERANGKAT KONDISI PERIZINAN KETERANGAN


DAERAH PERDA LAMA (PERDA No. 1 TAHUN 2016) PERDA BARU (RAPERDA)
Pengelolaan Penerbitan Izin Pengelolaan dan Pengelolaan Penerbitan Izin Pengelolaan dan
Perizinan Penerbitan Izin Perizinan Penerbitan Izin
1. Dinas Kesehatan - - 40 41 - 14 Belum dapat
dilimpahkan
BPMP2T/ - - - - 41 -
DPMPTSP

2. Dinas Perumahan - - - 1 - 4
dan Kawasan
Permukiman
BPMP2T/ - 1 - - 1 -
DPMPTSP

3. Dinas Perhubungan, 5 - 3 - - -
Komunikasi dan
Informatika
Dinas Perhubungan - - - 3 - 3
Dinas Komunikasi & - - - - - - Pasal 235 Sesuai UU 23
Informatika Raperda Baru Tahun 2014
(dihapus)
BPMP2T/ - 5 - - 3 -
DPMPTSP

4. Dinas Pekerjaan - - - 4 - 1
Umum dan Penataan
Ruang
Dinas Pekerjaan 1 - 1 - - -
Umum
BPMP2T/ - 1 - - 4 - Terdapat 3 kewenangan izin yang
DPMPTSP sebelumnya berada di Dinas Tata
kota
Kondisi Pendelegasian Kewenangan Perizinan yang dilimpahkan dahulunya sebelum Raperda Perizinan yang baru sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah
Nomor 1 tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Perizinan Di Kota Mataram, yang pada pokoknya melimpahkan kewenangan Walikota kepada BPMP2T di bidang
perizinan dengan dilimpahkannnya 11 (sebelas) izin penanaman modal, dan 29 (dua puluh sembilan) izin operasional dan sektoral.

Namun sehubungan dengan terbitnya Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 356/4429/SJ tentang Pedoman Pelaksanaan Aksi Pencegahan dan
Pemberantasan Korupsi Pemerintah Daerah Tahun 2016 dan Tahun 2017, sebagaimana disebutkan dalam Huruf A angka 4 huruf a yang menyebutkan pada pokoknya :
“Walikota memberikan pendelegasian wewenang Perizinan dan Nonperizinan yang menjadi urusan pemerintah kabupaten/kota kepada Kepala Dinas Penanaman
Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) serta pengintegrasian layanan perizinan di PTSP.” dipandang perlu untuk melakukan perubahan/ penambahan
wewenang perizinan kepada DPMPTSP Kota Mataram sesuai dengan kewenangan yang tercantum dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah, sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 dan saat ini telah tersusun draft tambahan
pelimpahan yang akan menjadi rujukan Perubahan Peraturan Daerah Nomor 1 tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Perizinan Di Kota Mataram. Sehingga Peraturan
Daerah Kota Mataram Nomor 1 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Perizinan Di Kota Mataram belum mengakomodir kebijakan Pemerintah khususnya reformasi
birokrasi di bidang penyelenggaraan perizinan, sehingga sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan keadaan dan tuntutan penyelenggaraan perizinan sehingga perlu
diganti.

Dimana setelah dilakukan pengkajian terdapat pengurangan pada kewenangan izin penanaman modal sebanyak 7 (tujuh) dan penambahan pada kewenangan
izin operasional dan sektoral sebanyak 37 (tiga puluh tujuh).

Dengan demikian, dalam Rancangan Peraturan Daerah tentang Penyelenggaraan Perizinan tersebut komposisi kewenangan perizinan yang dilaksanakan oleh
DPMPTSP Kota Mataram, yakni sebanyak 4 (empat) izin penanaman modal, dan 66 (enam puluh enam) izin operasional dan sektoral. Hal ini sejalan dengan kebijakan
Pemerintah khususnya reformasi birokrasi di bidang penyelenggaraan perizinan.

Anda mungkin juga menyukai