SPESIFIKASI TEKNIS
1. URAIAN PEKERJAAN
2.1. Situasi
2.1.1. Kontraktor wajib meneliti situasi medan, terutama keadaan bagian
bangunan yang akan direhab, sifat dan luasnya pekerjaan dan hal-hal lain
yang dapat dijadikan alasan untuk mengajukan klaim.
2.1.2. Kelalaian atau kekurang telitian Kontraktor dalam hal ini tidak dapat
dijadikan alasan untuk mengajukan klaim.
2.2. Ukuran
2.2.1. Ukuran-ukuran situasi yang digunakan di sini semuanya dinyatakan dalam
cm, kecuali ukuran-ukuran untuk baja yang dinyatakan dalam mm.
2.2.2. Titik duga lantai (permukaan lantai) ditentukan 0,00 sesuai dengan
gambar kerja.
3. PEKERJAAN PERSIAPAN
5. PEKERJAAN TANAH
7. PEKERJAAN BETON
b. Toleransi
Dalam penggunaan batang tulangan besi beton diberikan toleransi
sebagai berikut :
1. Untuk tulangan < 16 mm toleransi sebesar 2,5%.
2. Untuk tulangan > 16 mm tanpa toleransi.
d. Pemasangan
Sebelum beton dicor, tulangan besi beton harus bebas dari minyak,
kotoran, cat, karat lepas, kulit giling atau bahan-bahan lain yang
merusak. Semua tulangan harus dipasang dengan posisi yang tepat
sehingga tidak dapat berubah atau bergeser pada waktu adukan
ditumbuk-tumbuk atau dipadatkan. Tulangan besi beton dan penutup
beton tingginya harus tepat, dengan penahan-penahan jarak beton yang
telah disetujui Ahli/Konsultan Pengawas.
e. Selimut beton
Ukuran minimal selimut beton sesuai dengan penggunaannya (tidak
termasuk plesteran), adalah sebagai berikut :
1. Pondasi atau pekerjaan lainnya yang berhubungan langsung dengan
tanah = 3 cm.
2. Kolom dan balok-balok beton = 2,5 cm.
3. Slab/plat beton di atas tanah = 2 cm.
7.4.6 Cetakan (Bekisting)
a. Bahan
Bekisting harus dipakai kayu kelas III yang cukup kering dan sesuai
dengan finishing yang diminta.
Cetakan harus dibuat dari papan-papan yang bermutu baik . Tebal papan
minimal 2 cm.
a. Penguat Cetak / Sengkang
Harus dipakai kayu kelas III yang cukup kering dan bermutu baik
dengan ukuran 4/6. jarak rangka penguat cetak tersebut minimal 40 cm
untuk kolom dan 30 cm untuk balok.
c. Konstruksi
Cetakan harus dibuat dan disangga sedemikian rupa hingga dapat
menahan getaran
d. Ukuran
Semua ukuran cetakan harus tepat sesuai dengan gambar dan sama di
semua tempat untuk bentuk dan ukuran.
e. Steiger / Perancah
Steiger cetakan minimal dari kayu dolken dan tidak diperkenankan
memakai bambu.
7.5 Lingkup dan Macam Pekerjaan
7.5.1 Pekerjaan meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan dan peralatan untuk
menyelesaikan pekerjaan ini.
7.5.2 Pekerjaan meliputi :
Sloof, Kolom dan Balok Beton bertulang K.225
Plat dack dan Listplank Beton bertulang K. 225
Cor lantai beton bertulang camp. K. 225
Lantai kerja Pondasi camp. K. 100
7.6 Syarat-Syarat Pelaksanaan
7.6.1 Syarat-syarat cetakan untuk beton
a. Cetakan (bekisting) harus bermutu baik yang telah disetujui oleh
Konsultan Pengawas.
b. Toleransi-toleransi memenuhi ketentuan PBI.
c. Segala cacat pada permukaan beton yang telah dicor, harus diplester
dengan campuran perekat sedemikian rupa sehingga sesuai warna
tekstur dan rupanya dengan permukaan yang berdekatan.
7.6.2 Pemberitahuan tentang pelaksanaan pengecoran
Sebelum melaksanakan pekerjaan pengecoran beton pada bagian-bagian
utama dari pekerjaan, Pemborong harus memberitahu Konsultan Pengawas
untuk mendapatkan persetujuan.
7.6.3 Pengecoran
Pengecoran ke dalam cetak harus selesai sebelum adukan mulai mengental,
yang dalam keadaan normal biasanya dalam waktu 30 menit. Pengecoran
suatu unit atau bagian dari pekerjaan harus dilanjutkan tanpa berhenti dan
tidak boleh terputus tanpa adanya persetujuan Konsultan Pengawas.
7.6.4 Perubahan konstruksi beton
Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas mempunyai wewenang untuk
menolak Konstruksi beton yang cacat seperti berikut :
Konstruksi beton yang sangat keropos.
Konstruksi beton yang tidak sesuai dengan bentuk yang direncanakan
atau posisinya tidak seperti yang ditunjukkan dalam gambar.
Konstruksi beton yang tidak tegak lurus, atau rata seperti yang
direncanakan.
Konstruksi beton yang berisikan kayu atau benda lainnya.
8.3 Persyaratan
8.3.1 Bahan adukan harus dicampur dalam keadaan kering dan diaduk dengan
alat/mesin pengaduk di atas alas dari papan sehingga campuran benar
tercampur, baru kemudian diaduk dengan air hingga merata dalam warna
dan konsistensi. Adukan yang telah mulai mengeras harus dibuang.
Melunakkan adukan yang telah mengeras tidak diperbolehkan.
8.3.2 Proporsi adukan, plesteran harus mengikuti proporsi campuran seperti
tersebut di bawah ini:
Perbandingan Penggunaan
14.2.2 Adukan
Adukan haruslah adukan semen yang memenuhi kebutuhan sesuai
dengan persyaratan yang ada pada spesifikasi ini.
14.4 Persiapan
1. Pondasi untuk struktur pasangan batu harus dipersiapkan sesuai dengan
syarat untuk seksi galian.
2. Terkecuali disyaratkan lain atau ditunjukkan pada gambar dasar pondasi
untuk struktur penahan harus normal, atau bertangga yang juga normal
terhadap muka dari tembok
3. Bila ditunjukkan pada gambar atau yang diminta oleh Direksi suatu
pondasi beton dapat diperlukan. Beton yang digunakan harus memenuhi
kebutuhan sesuai dengan spesifikasi ini.
16. PENUTUP
16.1 Segala sesuatu yang belum tercantum dalam RKS ini pada penjelasan kerja
ternyata diperlukan akan dicantumkan dalam Berita Acara Penjelasan Kerja.
16.2 Hal-hal yang timbul dalam pelaksanaan dan diperlukan penyelesaian di
lapangan, akan dibicarakan dan diatur oleh Konsultan Pengawas dengan
Kontraktor dan bila diperlukan akan dibicarakan bersama Pemberi Tugas.