Anda di halaman 1dari 55

SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR

PEMBANGUNAN GEDUNG TEATHER SMKN 3 BATU

BAB 1
PEKERJAAN PERSIAPAN

1.1. PENGUKURAN, DUGA DAN PATOK UTAMA

1.1.1 Lingkup Pekerjaan


1. Meliputi : pekerja-pekerja, ahli, bahan, peralatan dan
kegiatan-kegiatan yang diperlukan, untuk menyelesaikan
semua pekerjaan pengukuran sesuai dengan RKS dan
gambar.
2. Pekerjaan pengukuran antara lain :
Penentuan lokasi bangunan, jalan, door lop, landscaping dan
lain-lain.
3. Penentuan duga.
4. Uitzet & pemasangan bowplank :
a. Kontraktor wajib melaksanakan pengukuran/uitzet dahulu
untuk menentukan peil dan as bangunan.
b. Tanda-tanda as bangunan dinyatakan pada bouwplank
dan ditulis dengan cat meni. Untuk itu Kontraktor harus
mengajukan permohonan secara tertulis kepada
pengawas untuk mendapatkan persetujuannya.

1.1.2 Syarat-syarat
1. Pengukuran harus dilakukan oleh tenaga yang betul-betul ahli
dan berpengalaman.
2. Pemeriksaan : hasil pengukuran harus segera di laporkan
kepada Pengawas, Panitia Pembangunan dan dimintakan
persetujuannya. Pengawas juga akan menentukan patok
utama sebagai dasar dari gedung, jalan dan bangunan-
bangunan lainnya.
3. Pelaksana wajib melakukan pengukuran ulang dengan cermat
tidak sekedar melaksanakan titik dalam gambar perencanaan.
4. Kesalahan penentuan titik di lapangan menjadi tanggung
jawab penuh kontraktor.

1.1.3 Bahan dan Peralatan


Theodolite, waterpas serta peralatannya dan patok-patok yang
kuat diperlukan dalam pengukuran. Semua peralatan ini harus
dimiliki kontraktor dan harus selalu ada bila sewaktu-waktu
memerlukan pemeriksaan.

1.1.4 Tata Kerja


Lokasi, ukuran dan duga gedung, jalan maupun bangunan-
bangunan lainnya ditentukan dalam gambar. Jika terdapat
keragu-raguan supaya menanyakan kepada Pengawas.

KONSULTAN PERENCANA
CV WIDODO KARYA BUANA ARSITEKTUR - 1
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG TEATHER SMKN 3 BATU

1.2. PEMBERSIHAN DAN PERATAAN LAPANGAN

1.2.1 Lingkup Pekerjaan


1. Secara umum Kontraktor Pelaksana menerima lahan
terbangun dalam keadaan rata, padat, tanpa sampah, tanpa
reruntuhan.
2. Meliputi semua pekerjaan-pekerjaan, bahan-bahan, peralatan-
peralatan, kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk
menyelesaikan semua pekerjaan : stripping, grubbing,
penggalian, pengurugan, pemadatan dan lain-lain sesuai
dengan RKS dan gambar-gambar.
3. Pekerjaan pada seksi-seksi lain yang berhubungan dengan hal
ini antara lain pekerjaan untuk konstruksi.
4. Pelaksana menerima data daya dukung tanah, mempercayai
atas kebenaran data tersebut.

1.2.2 Syarat-syarat
1. Standar : Pengujian seperti disyaratkan dalam bab ini.
2. Laporan penyelidikan tanah : Laporan mengenai hal ini dapat
diperoleh di kantor Konsultan Perencana atau Pemberi Tugas.
3. Kerugian akibat perbedaan data daya dukung tanah menjadi
tanggung jawab pelaksana.
4. Pemeriksaan lapangan dan melihat kondisi-kondisi dan bahan-
bahan yang akan dikerjakan sebelum memulai pekerjaan.
5. Kontraktor diwajibkan menyerahkan kembali barang-barang
hasil pembongkaran gedung lama, yang sebelumnya telah
ditetapkan oleh pemberi tugas, barang/inventaris apa yang
diperlukan dari gedung lama.
6. Pemeriksaan dan pengujian: Pekerjaan tanah yang dilakukan
akan diperiksa dan diuji pada laboratorium Penyelidikan Tanah
yang dipilih oleh Pengawas, MK disetujui panitia
pembangunan.
7. Jasa-jasa Laboratorium akan meliputi :
a. Pengujian daya dukung tanah melalui metode sondir dan
boring
b. Menghasilkan data – data daya dukung tanah mendasar
seperti persyaratan sipil.
c. Rekomendasi-rekomendasi supaya dapat mencukupi
persyaratan dan spesifikasi.
8. Biaya Pengujian
Kontraktor harus menanggung semua biaya pengujian.
Apabila hasil pengujian tidak memenuhi syarat yang
ditentukan maka Kontraktor harus menggali, mengurug dan
memadatkan lagi sampai pengujian memenuhi syarat yang
ditentukan atas biaya kontraktor sendiri.
9. Prosedur pengujian
Pengujian pemadatan terdiri atas test-test untuk
mendapatkan prosentasi relatif dari density maksimum yang

KONSULTAN PERENCANA
CV WIDODO KARYA BUANA ARSITEKTUR - 2
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG TEATHER SMKN 3 BATU

dihasilkan oleh pekerjaan-pekerjaan pemadatan yang


dibandingkan dengan test-test laboratorium sebelumnya
untuk density kering secara teoritis. Pengujian-pengujian
dapat disesuaikan dengan metode lain yang disetujui
Konsultan Pengawas.

1.2.3 Bahan-bahan
Urugan : bahan-bahan urugan harus disetujui oleh Konsultan
Pengawas dan ditentukan sebagai berikut :
1. Bahan-bahan yang memenuhi syarat dari galian lapangan.
2. Bahan-bahan yang didatangkan dari luar lapangan yaitu jenis
tanah yang berbutir kasar, tidak mengembangkan dan bebas
sampah-sampah, akar dan bahan-bahan organik lainnya.
3. Lapisan teratas urugan setebal 30 cm tidak boleh dimasuki
butir-butir yang lebih kasar dari 3 cm.
4. Tanah untuk keperluan pengurugan taman.

1.2.4 Tata Kerja

1.2.4.1 Pengertian clearing, stripping dan grubbing


1. Clearing: Membersihkan semua sampah-sampah
dan barang-barang yang tidak perlu.
2. Stripping : Memapras semua rumput dan tumbuh-
tumbuhan lainnya kecuali pohon-pohon yang
memang dipertahankan.
3. Grubbing : Menyingkirkan dan membuang semua
sampah dari tempat kerja.

1.2.4.2 Pemadatan yang bukan area bangunan


Tanah urug ini harus dipadatkan paling sedikit
mencapai 60% dari pemadatan maksimum.

1.2.4.3 Pemadatan area jalan


Didaerah yang akan dibuat jalan pasir harus
dipadatkan sampai 95% dari pemadatan maksimum.

1.2.4.4 Finish grading


Di daerah untuk landscaping, elevasinya tidak boleh
berbeda dari 3 cm dengan elevasi yang tercantum
dalam gambar.

1.2.4.5 Pekerjaan-pekerjaan untuk melindungi


kerusakan
1. Kontrol air di permukaan dan di bawah tanah
selama masa pembangunan dan masa
pemeliharaan dengan jaminan, lindungilah seluruh
lapangan terhadap air yang menggenang, yang
mengalir yang dapat menimbulkan erosi, serta
tanah longsor. Ini meliputi pembuatan tanggul-
tanggul, selokan-selokan sementara, sumur-
sumur, alat-alat pompa dan lain-lain guna

KONSULTAN PERENCANA
CV WIDODO KARYA BUANA ARSITEKTUR - 3
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG TEATHER SMKN 3 BATU

mencegah kerusakan atau dibawah tanah ditempat


yang berdekatan, serta pengaruhnya terhadap
bangunan disekitarnya.
2. Kontraktor bertanggung jawab sepenuhnya
terhadap kerusakan-kerusakan termasuk
kerusakan-kerusakan bangunan disekitarnya akibat
pelaksanaan proyek tersebut.
3. Perpanjangan jangka waktu kontrak yang
disebabkan lapangan belum siap tidak akan
dipertimbangkan, kecuali bila Kontraktor telah
melakukan semua usaha-usaha perlindungan yang
mungkin.

1.1. PEKERJAAN TANAH UNTUK KONSTRUKSI

1.2.5 Lingkup Pekerjaan :


Meliputi: Pekerja-pekerja, peralatan-peralatan, bahan-bahan yang
sehubungan dengan galian dan urugan untuk konstruksi seperti
yang tercantum dalam spesifikasi dan gambar-gambar.
Pekerjaan ini berhubungan dengan :
a. Pembersihan dan perataan lapangan.
b. Pekerjaan-pekerjaan lain yang berhubungan dengan seksi ini.

1.2.6 Syarat-syarat
a. Standar : Pengujian seperti disyaratkan dalam bab ini.
b. Laporan penyelidikan tanah untuk pondasi bangunan ini
dapat dilihat di kantor Konsultan Perencana Pemberi Tugas
atau Panitia Pembangunan, Konsultan Pengawas.
c. Pemeriksaan dan pengujian: Pekerjaan tanah yang dilakukan
akan diperiksa dan diuji pada laboratorium Penyelidikan
Tanah yang dipilih oleh Pengawas, MK disetujui panitia
pembangunan. Jasa-jasa Laboratorium akan meliputi :
1. Pengujian daya dukung tanah melalui metode sondir dan
boring.
2. Menghasilkan data – data daya dukung tanah mendasar
seperti persyaratan sipil.
3. Rekomendasi-rekomendasi supaya dapat mencukupi
persyaratan dan spesifikasi.

1.2.7 Bahan-bahan
Urugan : bahan-bahan urugan harus disetujui oleh Konsultan
Pengawas dan ditentukan sebagai berikut :
a. Bahan-bahan yang memenuhi syarat dari galian lapangan
b. Bahan-bahan yang didatangkan dari luar lapangan yaitu jenis
tanah yang berbutir kasar, tidak mengembangkan dan bebas
sampah-sampah, akar dan bahan-bahan organik lainnya.
c. Lapisan teratas urugan setebal 30 cm tidak boleh dimasuki
butir-butir yang lebih kasar dari 3 cm. Tanah untuk keperluan
pengurugan taman.

KONSULTAN PERENCANA
CV WIDODO KARYA BUANA ARSITEKTUR - 4
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG TEATHER SMKN 3 BATU

1.2.8 Tata Kerja


Galian untuk Konstruksi : Urugan dan perataan tanah galian
untuk Konstruksi harus dikerjakan sesuai dengan Pasal 1.2.4 dan
harus selesai sebelum pekerjaan seksi ini dimulai. Semua galian
dan pemadatan tanah dari seksi ini harus mengikuti persyaratan
dari Pasal 1.2.4 dengan persyaratan lain sebagai berikut :
1. Konsultan Pengawas memeriksa dan menyetujui semua
permukaan sebelumnya pengecoran beton.
2. Semua sisa tanah dan bongkaran yang berasal dari galian
harus dibuang seluruhnya keluar lapangan sehingga bersih.
3. Jika galian tanah vertikal selalu runtuh maka alternatif ini
tidak diijinkan.
a. Galian tanah vertikal ini jika memenuhi syarat di atas
juga pada masing-masing sisinya lebih besar 2,5 cm dari
pada yang ditunjukkan dalam gambar.
b. Bila galian tanah dibuat terlalu dalam tanpa persetujuan
Konsultan Pengawas terlebih dahulu kelebihan dari galian
ini tidak boleh diurug kembali dengan tanah, tetapi harus
diisi dengan pasir urug atau beton tergantung dari jenis
pondasinya. Tata kerja pekerjaan galian tanah untuk
konstruksi didasarkan pada prosedur keamanan dan
keselamatan dari ancaman runtuh dan longsor.

KONSULTAN PERENCANA
CV WIDODO KARYA BUANA ARSITEKTUR - 5
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG TEATHER SMKN 3 BATU

BAB 2
PEKERJAAN PASANGAN DAN PLESTERAN

2.1. PEKERJAAN PASANGAN BATU BATA

2.1.1 Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan,


peralatan dan alat-alat bantunya yang dibutuhkan dalam
pelaksanaan pekerjaan ini. Pekerjaan pasangan batu bata ini
meliputi dinding-dinding bangunan pada ruang-ruang dan seluruh
detail yang disebutkan/ditunjukkan dalam gambar atau sesuai
petunjuk Pengawas.

2.1.2 Bahan-bahan

Persyaratan bahan yang digunakan adalah sebagai berikut :


1. Batu bata harus memenuhi SNI.SO4 - 89 – F
2. Semen Portland harus memenuhi SNI.SO4 - 89 – F
3. Pasir harus memenuhi SNI.SO4 - 89 – F
4. Air harus memenuhi PUBI - 1982 pasal 9

2.1.3 Pelaksanaan

1. Sebagian besar dinding batu bata dengan ukuran normal per


unit mentah : 5 x 11 x 23, dengan menggunakan aduk
campuran 1 PC : 4 Pasir dan 1 PC : 2 Pasir.
2. Untuk semua dinding luar dan dalam pada lantai dasar
maupun lantai tingkat, mulai dari permukaan lantai sampai
setinggi 20 cm dan setinggi 160 cm untuk kamar mandi serta
daerah basah lainnya, digunakan aduk campuran rapat air
(trasraam) dengan campuran 1 PC : 2 Pasir.
3. Batu bata yang digunakan adalah batu bata lokal dengan
kualitas terbaik yang disetujui Pengawas, yaitu siku dan sama
ukurannya.
4. Sebelum digunakan batu bata harus direndam dalam bak air
atau drum hingga jenuh.
5. Setelah bata terpasang dengan baik dan benar, naad/siar-siar
harus dikerok sedalam 1 cm dan dibersihkan dengan sapu lidi
dan kemudian disiram air.
6. Pemasangan dinding bata dilakukan bertahap, setiap tahap
terdiri dari (maksimal) 24 lapis setiap hari, diikuti dengan cor
kolom praktis.

KONSULTAN PERENCANA
CV WIDODO KARYA BUANA ARSITEKTUR - 6
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG TEATHER SMKN 3 BATU

7. Bidang dinding bata 1/2 (Setengah) batu yang luasnya lebih


besar dari 9 m2 harus ditambahkan kolom dan balok penguat
(kolom/balok praktis) dengan ukuran 11 x 11 cm, dengan 4
buah tulangan pokok berdiameter 10 mm, beugel diameter 8
mm jarak 20 cm, jarak antara kolom maksimal 3.50 m atau
sesuai gambar.
8. Pembuatan lubang pada pasangan bata untuk perancah sama
sekali tidak diperkenankan.
9. Bagian pasangan bata yang berhubungan dengan setiap
bagian pekerjaan beton (kolom) harus diberi penguat stek-
stek besi beton diameter 8 mm, Jarak 40 cm, yang terlebih
dahulu ditanam dengan baik pada bagian pekerjaan beton dan
bagian yang ditanam dalam pasangan bata minimal 30 cm,
kecuali ditentukan lain.
10. Tidak diperkenankan memasang bata yang patah dua
melebihi dari 5 %. Bata yang patah lebih dari dua tidak boleh
digunakan.
11. Pasangan batu bata untuk dinding 1/2 (setengah) batu harus
menghasilkan dinding finish setebal 15 cm dan untuk dinding
1 (satu) batu finish adalah 25 cm. Pelaksanaan pasangan
harus cermat, rapi dan benar-benar tegak lurus.
12. Seluruh pasangan dinding bata sampai setinggi 50 cm di atas
kepala pondasi harus diberi obat anti rayap dengan cara dan
aturan yang ditentukan oleh produsen obat. Pemakaian obat
tersebut dilakukan sebelum plesteran dilakukan.
13. Pada bagian/daerah sekitar toilet, pantry dan lain-lain yang
membutuhkan penempatan barang-barang yang
digantungkan pada dinding, maka di dalam dinding bagian-
bagian tersebut harus dipasang perkuatan yang dibuat dari
besi beton secara vertikal dan horisontal, yang
dihubungkan/disambungkan dengan las.
14. Pemasangan besi beton perkuatan dinding tersebut harus
disetujui terlebih dahulu oleh Pengawas mengenai tempat dan
ukurannya.
15. Kelos-kelos yang dibutuhkan dapat ditanam dalam dinding-
dinding dengan angkur.
16. Kontraktor harus memperhatikan serta menjaga pekerjaan
yang berhubungan dengan pekerjaan lain. Jika terjadi
kerusakan akibat kelalaiannya, maka Kontraktor harus
mengganti tanpa biaya tambahan.

2.1.4 Pengujian Mutu Pekerjaan

1. Kontraktor harus menguji semua pekerjaan menurut


persyaratan teknis dari pabrik pembuat/produsen atau
menurut uraian di atas.
2. Peralatan untuk pengujian disediakan oleh Kontraktor
3. Pengawas berhak meminta pengulangan pengujian bila hal ini
dianggap perlu.

KONSULTAN PERENCANA
CV WIDODO KARYA BUANA ARSITEKTUR - 7
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG TEATHER SMKN 3 BATU

4. Apabila pengujian tidak dilakukan dengan baik atau kurang


memuaskan maka biaya pengujian (dan pengulangan
pengujian) tersebut adalah tanggung jawab Kontraktor.

1.2. PEKERJAAN PLESTERAN DAN ACIAN

2.1.5 Lingkup Pekerjaan

Bagian ini meliputi seluruh pekerjaan plesteran dan acian pada


seluruh dinding bata (termasuk dinding dalam shaft), kolom,
dinding beton, rumah genset dan lain-lain seperti yang dijelaskan
dalam gambar pelaksanaan. Meliputi pembuatan sudut baik
lengkung pada kolom, sudut siku pada pertemuan dinding, sudut
siku pada pertemuan komponen bangunan dengan dinding.
Meliputi pula pembuatan tali air pada dinding serta profil acian
menonjol pada dinding sesuai gambar.

2.1.6 Pengendalian Pekerjaan

Seluruh pekerjaan harus sesuai dengan syarat dalam :


1. NI - 2 - 1971
2. NI - 3 - 1970
3. NI - 8 - 1974

2.1.7 Bahan- bahan

1. Pasir
Pasir yang dipakai harus kasar, tajam, bersih dan bebas dari
tanah liat, lumpur atau campuran-campuran lain sesuai
dengan :
a. NI - 3 pasal 14
b. NI - 2 pasal 3.3
2. Portland Cement
Portland Cement yang dipakai harus baru, tidak ada bagian-
bagian yang membantu dan dalam zak yang tertutup seperti
yang disyaratkan dalam NI-8. Jenis semen yang dipakai dalam
pekerjaan, yaitu merk Holcim, Indocement atau yang setara.
3. Air
Air harus bersih, jernih dan bebas dari bahan-bahan yang
merusak seperti minyak, asam, atau unsur-unsur organik
lainnya.

2.1.8 Perencanaan

1.2.1.1 Acian
Acian dibuat dalam campuran 1 PC : 2 air (volume)

KONSULTAN PERENCANA
CV WIDODO KARYA BUANA ARSITEKTUR - 8
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG TEATHER SMKN 3 BATU

1.2.1.2 Campuran Plesteran


1. Perbandingan campuran dan pengujiannya dapat
dilaksanakan dalam waktu 1 (satu) minggu dan
tidak ada penambahan waktu lagi untuk itu.
2. Plesteran dengan campuran 1 PC : 2 ps (volume)
digunakan pada daerah-daerah basah untuk kedap
air. Pada daerah toilet setinggi dinding keramik
dan setinggi dinding bata untuk daerah shaft serta
daerah lainnya setinggi 20 cm dari lantai dasar
sebagaimana ditunjukkan Pengawas.
3. Daerah lain di luar yang disebutkan diatas (basah
dan kedap air) menggunakan campuran 1 PC : 4
ps.
4. Plesteran harus dicampur dengan bahan additive
untuk mencegah keretakan yang tidak diinginkan
dan terlebih dahulu mendapat persetujuan
Pengawas.
1.2.1.3 Mesin Pengaduk
Pergunakan mesin-mesin pengaduk (molen) dan
peralatan yang memadai. Bersihkan semua
permukaan yang akan diplester dari bahan-bahan
yang akan merusak plesteran dan disiram air hingga
jenuh. Pekerjaan plesteran harus rata sesuai perintah
Pengawas, dengan tebal plesteran 20 mm dengan
toleransi minimal 15 mm dan maksimal 25 mm,
kecuali ditentukan lain.
1.2.1.4 Pencampuran
Membuat campuran plesteran tanpa mesin
pengaduknya dapat dilaksanakan bila ada ijin dari
Pengawas.
1.2.1.5 Hasil
Hasil plesteran rata, tidak ditemukan retakan, bidang
lurus, sudut sesuai gambar, tidak keropos.

2.1.9 Pelaksanaan

1.2.1.6 Umum
1. Bersihkan permukaan dinding batu bata dari noda-
noda debu, minyak cat dan bahan-bahan lain yang
dapat mengurangi daya ikat plesteran agar benar-
benar siap untuk dilakukan pekerjaan plesteran.
2. Singkirkan semua hal yang dapat
merusak/mengganggu pekerjaan plesteran.
3. Bentuk screed/kepalaan sementara bila mungkin
(untuk pembentukan dasar yang permanen) untuk
menjamin adanya ketebalan yang sama,
permukaan yang datar/rata, contour dan profil-
profil akurat.
4. Basahi seluruh permukaan bidang plesteran untuk
peresapan. Jangan menjenuhkan permukaan dan

KONSULTAN PERENCANA
CV WIDODO KARYA BUANA ARSITEKTUR - 9
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG TEATHER SMKN 3 BATU

jangan dipasang plesteran sampai permukaan air


yang terlihat tersebut telah lenyap/kering kembali.
5. Letakkan/tempelkan campuran plesteran selama
2.5 jam (maksimal) setelah proses pencampuran,
kecuali selama udara panas/kering, kurangi waktu
penempatan itu sesuai yang diperlukan untuk
mencegah pengerasan yang bersifat sementara
dari plesteran.
6. Pekerjaan plesteran harus lurus, sama rata, datar
maupun tegak lurus.
7. Untuk mendapatkan permukaan yang rata dan
ketebalan sesuai dengan yang disyaratkan, maka
dalam memulai pekerjaan plesteran harus dibuat
terlebih dahulu “kepala plesteran”.

1.2.1.7 Plesteran ke Dinding Bata Biasa


1. Jika plesteran menunjukkan hasil yang tidak
memuaskan seperti tidak rata, tidak tegak lurus
atau bergelombang, adanya pecah atau retak,
keropos, maka bagian tersebut harus dibongkar
kembali untuk diperbaiki atas biaya Kontraktor.
2. Pasangkan lapisan plesteran setebal yang
disyaratkan (20 mm) dan diratakan dengan roskam
aluminium, kemudian basahkan terus selama 3
(tiga) hari.
3. Pelaksanaan plesteran dilakukan minimal setelah
pasangan batu bata berumur 2 (dua) minggu.
1.2.1.8 Plesteran Permukaan Beton
1. Pasangkan acian setebal 2-3 mm, kasarkan
permukaannya, kemudian pasangkan plesteran
sebelum acian mengering.
2. Ulangi bagian pertama, lalu pasangkan plesteran
dalam ketebalan/kerataan yang disyaratkan dalam
gambar.
3. Bilamana acian diperlukan, laksanakan sesuai
ketentuan acian yang berlaku diatas.
1.2.1.9 Plesteran Interior
1. Pemasangan : Pasang lapisan dasar pertama dan
kedua dengan ketebalan  7 mm. Ketebalan
lapisan finishing harus ditambahkan di atasnya.
2. Ukur/periksa ketebalan plesteran dari bagian dasar
belakang yang rata.
3. Aplikasikan lapisan dasar pertama dengan bahan-
bahan secukupnya , dan tekan untuk menjamin
adanya kesatuan dengan dasar. Setelah lapisan
pertama diletakkan, sikat dengan hanya satu
arah/cara, untuk membentuk ikatan mekanik bagi
lapisan kedua. Pada permukaan-permukaan
vertikal, sikat secara horizontal.

KONSULTAN PERENCANA
CV WIDODO KARYA BUANA ARSITEKTUR - 10
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG TEATHER SMKN 3 BATU

4. Aplikasikan lapisan dasar kedua dengan bahan-


bahan secukupnya dan tekan untuk menjamin
melekat eratnya lapisan ini dengan lapisan dasar
pertama.
5. Aplikasikan lapisan finishing di atas lapisan dasar
setebal 2 mm.

1.2.1.10 Plesteran Exterior


1. Pemasangan : Pemasangan lapisan dasar dengan
ketebalan  10 mm. Ketebalan lapisan finishing
harus ditambahankan di atasnya.
2. Periksa/ukur ketebalan plesteran dari dasar bagian
belakang yang rata.

KONSULTAN PERENCANA
CV WIDODO KARYA BUANA ARSITEKTUR - 11
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG TEATHER SMKN 3 BATU

BAB 3
PEKERJAAN KUSEN, PINTU DAN JENDELA

2.2. PEKERJAAN KUSEN ALUMINIUM

2.2.1 Lingkup Pekerjaan


1. Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat
bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan sehingga dapat
dicapai hasil pekerjaan yang baik dan sempurna.
2. Pekerjaan ini meliputi seluruh kusen pintu, kusen jendela,
kusen bouvenlicht seperti yang dinyatakan/ditunjukkan dalam
gambar perencanaan. Seluruh Kusen untuk pintu yang
dipasang engsel kupu-kupu di beri kayu 5/7 yang telah
diserut setinggi pintu.

2.2.2 Persyaratan Bahan

2.2.2.1 Standar
Seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan
persyaratan dalam:
1. The Aluminium Association (AA)
2. Architectural Aluminium Manufactures Association
(AAMA)
3. American Standards For Testing Material (ASTM)

2.2.2.2 Kusen Aluminium yang digunakan

1. Bahan
Dari bahan aluminium framing system buatan YKK.

2. Bentuk Profil
Sesuai shop drawing yang disetujui Pengawas.

3. Ukuran Profil
Ukuran Proril 40x100x1.35 mm digunakan untuk
semua kusen.

4. Nilai Deformasi : 0
Artinya tidak diijinkan adanya celah atau
kemiringan.

5. Powder Coating
Ketebalan lapisan di seluruh permukaan
aluminium adalah 60 mikron dengan warna white
atau ditentukan lain oleh Pengawas.

6. Jaminan
Harus diberikan jaminan tertulis dari tipe
campuran (“Alloy”) dan ketebalan “Powder

KONSULTAN PERENCANA
CV WIDODO KARYA BUANA ARSITEKTUR - 12
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG TEATHER SMKN 3 BATU

Coating”. Kontraktor harus dapat memperlihatkan


bukti-bukti keaslian barang/bahan dengan
“Certificate of Origin” dari pabrik yang disetujui
Pengawas.

2.2.2.3 Kadar Campuran :


Architectural billet 45 (AB45) atau yang setara dengan
karakteristik kekuatan sebagai berikut : Ultimate
Strength 28.000 psi Yield aluminium adalah 18
mikron.

2.2.2.4 Sealant
Sealant untuk kaca pada rangka aluminium harus
menggunakan bahan sejenis silicon sealant yaitu
“Silicon Glazing Sealant” produksi DOW CORNING atau
yang setara.

2.2.2.5 Contoh-contoh
Kontraktor harus menyerahkan kepada Pengawas
contoh potongan kusen aluminium dari ukuran 40 cm,
beserta brosur lengkap dari pabrik/produsen.
Kontraktor harus membuat shop drawing untuk
dikonsultasikan dengan Pengawas.

2.2.2.6 Penyimpanan dan Pengiriman


Penyimpanan harus diruang beratap, bersih, kering
dan dijaga agar tidak terjadi abrasi atau kerusakan
lain serta tidak dekat dengan tempat pembakaran.

2.2.2.7 Aksesoris
Sekrup dari stainless steel kepala tertanam, weather
strip dari vinyl dan pengikat alat penggantung yang
dihubungkan dengan aluminium harus ditutup
caulking dan sealant. Angkur-angkur untuk rangka
kusen aluminium terbuat dari steel plate tebal 2-3
mm, dengan lapisan zink tidak kurang dari 13 mikron
sehingga tidak dapat bergeser.

2.2.2.8 Bahan Finishing


Finishing untuk permukaan kusen pintu yang
bersentuhan dengan bahan alkaline seperti beton,
adukan atau plesteran dan bahan lainnya harus diberi
lapisan finish dari laquer yang jernih atau anti
corrosive treatment dengan insulating varnish seperti
asphaltic varnish atau bahan insulation lainnya yang
disetujui Pengawas.

2.2.2.9 Syarat lainnya


1. Persyaratan bahan yang digunakan harus
memenuhi uraian dan syarat-syarat dari pekerjaan
aluminium serta memenuhi ketentuan-ketentuan
dari pabrik yang bersangkutan.

KONSULTAN PERENCANA
CV WIDODO KARYA BUANA ARSITEKTUR - 13
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG TEATHER SMKN 3 BATU

2. Ketahanan terhadap air dan angin untuk setiap


type harus disertai hasil test, minimum 100 kg/m 2.
3. Ketahanan terhadap udara tidak kurang dari 15
m3/hr dan terhadap tekanan air 15 kg/m2 yang
harus disertai hasil test.
4. Bahan yang akan diproses fabrikasi harus diseleksi
terlebih dahulu sesuai dengan bentuk toleransi
ukuran, ketebalan, kesikuan, kelengkungan dan
pewarnaan yang dipersyaratkan.
5. Untuk keseragaman warna disyaratkan, sebelum
proses fabrikasi warna, profil-profil harus diseleksi
secermat mungkin. Kemudian pada waktu fabrikasi
unit-unit, jendela, pintu partisi dan lain-lain, profil
harus diseleksi lagi warnanya sehingga dalam tiap
unit didapatkan warna yang sama. Pekerjaan
memotong, punch dan drill, dengan mesin harus
sedemikian rupa sehingga diperoleh hasil yang
telah dirangkai untuk jendela, dinding dan pintu.

2.2.3 Syarat-Syarat Pelaksanaan


1. Sebelum pekerjaan dimulai, Kontraktor wajib meneliti
gambar-gambar dan kondisi di lapangan (ukuran dan peil
lubang harus diketahui) serta membuat contoh jadi untuk
semua detail sambungan dan profil aluminium yang
berhubungan dengan sistem konstruksi bahan lain.
2. Semua frame baik untuk kusen dinding kaca luar dan pintu
dikerjakan secara fabrikasi dengan teliti sesuai dengan
ukuran dan kondisi lapangan agar hasilnya dapat
dipertanggung jawabkan.
3. Pemotongan aluminium hendaknya dijauhkan dari bahan besi
untuk menghindarkan penempelan debu besi pada
permukaannya. Disarankan untuk mengerjakannya pada
tempat yang aman dengan hati-hati tanpa menyebabkan
kerusakan pada permukaannya.
4. Pengelasan dibenarkan menggunakan non-actived gas (argon)
dari arah bagian dalam agar sambungannya tidak tampak oleh
mata.
5. Pada akhir bagian kusen harus disambung dengan kuat dan
teliti dengan sekrup, rivet dan harus cocok. Pengelasan harus
rapi untuk memperoleh kualitas dan bentuk yang sesuai
dengan gambar.
6. Angkur-angkur untuk kusen aluminium terbuat dari steel
plate tebal 2,3 mm dengan lapisan zink tidak kurang dari 13
mikron dan ditempatkannya pada interval 300 mm.
7. Penyekrupan harus dipasang tidak terlihat dari luar dengan
sekrup anti karat/stainless steel, sedemikian rupa sehingga
hari line dari tiap sambungan harus kedap air dan memenuhi
syarat kebutuhan terhadap tekanan air sebesar 1000 kg/cm2.
8. Celah antara kaca dan sistem kusen aluminium harus ditutup
oleh sealant yang sudah disetujui Pengawas.

KONSULTAN PERENCANA
CV WIDODO KARYA BUANA ARSITEKTUR - 14
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG TEATHER SMKN 3 BATU

9. Untuk fitting hard ware dan reinforcing material yang mana


kusen aluminium akan kontak dengan besi, tembaga atau
lainnya maka permukaan metal yang bersangkutan harus
diberi lapisan chromium untuk menghindari kontak korosi.
10. Toleransi pemasangan kusen aluminium di satu sisi dinding
adalah 10 - 25 mm yang kemudian diisi dengan beton
ringan/grout.
11. Toleransi Puntiran : Pemasangan semua pintu terhadap kusen
yang diijinkan adalah 1 mm, sedangkan terhadap lentur
adalah 3 mm.
12. Untuk memperoleh kekedapan terhadap kebocoran udara,
terutama pada ruang yang dikondisikan, hendaknya
ditempatkan mohair dan jika perlu dapat digunakan synthetic
rubber atau bahan dari synthetic resin.
13. Sekeliling tepi kusen yang terlihat berbatasan dengan dinding
agar diberi sealant supaya kedap air dan suara.
14. Kaca-kaca dinding luar bangunan dan daun pintu hendaknya
dibuat fixed dengan beads. Beads dimaksud harus dari
aluminium extruded shape dan dilengkapi dengan neoprene.
Tepi bawah ambang kusen exterior agar dilengkapi finishing
untuk penahan air hujan.
15. Kisi-kisi aluminium yang akan dipasang harus setelah
mendapat persetujuan Pengawas.
16. Seluruh kisi-kisi aluminium yang dipasang harus benar-benar
tegak lurus terhadap gari horizontal. Jarak pemasangan kisi-
kisi sesuai dengan gambar perencanaan.
17. Kisi-kisi aluminium yang dipasang adalah aluminium yang
telah terpilih dan tidak ada bagian yang cacat atau tergores.
18. Dipasang dengan cara pemasangan sesuai dengan spesifikasi
dari produsen atau yang disetujui Pengawas.
19. Kontraktor harus memperhatikan serta menjaga pekerjaan
yang berhubungan dengan pekerjaan lain. Jika terjadi
kerusakan akibat kelalaian, maka Kontraktor tersebut harus
mengganti tanpa biaya tambahan.
20. Pintu jendela harus terpasang rapat, rapi dan kuat pada
sistem kosen penggantung.

2.2.4 Pengujian Mutu Pekerjaan


1. Semua bahan harus sesuai dengan yang dipersyaratkan dan
yang telah disetujui Pengawas.
2. Kusen aluminium terpasang dengan kuat, dan setiap
hubungan sudut harus 90. Apabila tidak terpenuhi maka
harus dibongkar atas biaya Kontraktor.
3. Semua sistem dan mekanismenya harus berfungsi dengan
sempurna.
4. Setiap engsel daun pintu harus terpasang lengkap, sempurna
dan harus sesuai dengan produk pabrik yang mengeluarkan.
5. Kaca harus diteliti dengan seksama, setelah terpasang tidak
boleh timbul getaran ; apabila masih terjadi getaran, maka

KONSULTAN PERENCANA
CV WIDODO KARYA BUANA ARSITEKTUR - 15
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG TEATHER SMKN 3 BATU

profil rubber seal pemegang kaca harus diganti atas biaya


Kontraktor.

2.2.5 Pengamanan Pekerjaan


1. Setelah pemasangan, kotor akibat noda-noda pada
permukaan kusen dapat dibersihkan dengan “Volatile Oil”.
2. Semua pintu dan dinding kaca luar bangunan harus dilindungi
dengan “Corrugated Card Board” dengan hati-hati agar
terlindung dari benturan alat-alat pada masa pelaksanaan.
3. Bila kusen ternoda oleh semen, adukan dan bahan lainnya,
bahan pelindung harus segera digunakan. Bahan aluminium
yang terkena bercak noda tersebut dapat dicuci dengan air
bersih, sebelum kering sapukan dengan kain yang halus
kemudian baru diberikan bahan pelindung.
4. Permukaan kusen aluminium yang bersentuhan dengan bahan
alkaline seperti beton, adukan atau plesteran dan bahan
lainnya harus diberi lapisan finish dari laquer yang jernih atau
anti corrosive treatment dengan insulating material seperti
asphaltic varnish atau yang lainnya.
5. Setelah pemasangan instalasi pada pintu dan dinding kaca
luar bangunan maka sekeliling kaca yang berhubungan
langsung dengan permukaan dinding perlu diberi lapisan vinyl
tape untuk mencegah korosi selama masa pembangunan.

2.3. PEKERJAAN PINTU DAN JENDELA KACA RANGKA ALUMINIUM

2.3.1 Lingkup Pekerjaan


1. Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat
bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan sehingga dapat
tercapai hasil pekerjaan yang baik dan sempurna.
2. Pekerjaan ini meliputi pembuatan daun pintu dan jendela
panil kaca seperti yang ditunjukkan dalam gambar.

2.3.2 Persyaratan Bahan :

2.3.2.1 Bahan Rangka


1. Dari bahan aluminium framing system, dari produk
dalam negeri merk YKK.
2. Bentuk dan ukuran profil disesuaikan gambar
perencanaan
3. Warna profil aluminium framing colour powder
coating. Warna yang digunakan adalah warna putih
atau ditentukan kemudian.
4. Lapisan powder coating minimal 60 micron. Tebal
bahan minimal 1.35 mm.
5. Bahan yang diproses pabrikan harus diseleksi
terlebih dahulu dengan seksama sesuai dengan
bentuk toleransi, ukuran, ketebalan, kesikuan,
kelengkungan dan pewarnaan yang disyaratkan
oleh Pengawas.

KONSULTAN PERENCANA
CV WIDODO KARYA BUANA ARSITEKTUR - 16
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG TEATHER SMKN 3 BATU

6. Persyaratan bahan yang digunakan harus


memenuhi uraian dan syarat-syarat dari pekerjaan
aluminium serta memenuhi ketentuan-ketentuan
dari pabrik yang bersangkutan.
7. Daun pintu dengan konstruksi panel kaca rangka
aluminium, seperti yang ditunjukkan dalam
gambar, termasuk bentuk dan ukurannya.

2.3.2.2 Penjepit Kaca


Digunakan penjepit kaca dari bahan karet yang
bermutu baik dan memenuhi persyaratan yang
ditentukan dari pabrik. Pemasangan disyaratkan hanya
1 (satu) sambungan serta harus kedap air dan bersifat
structural seal.

2.3.2.3 Bahan Panil Kaca Daun Pintu dan Jendela


1. Bahan untuk kaca pintu frameless menggunakan
kaca tempered 12 mm.
2. Bahan untuk kaca pintu rangka aluminium
menggunakan kaca tempered 6 mm.
3. Bahan untuk kaca jendela mati yang menerus dari
lantai sampai balok, menggunakan kaca tempered
10 mm.
4. Bahan untuk kaca jendela hidup dan jendela mati
yang menerus dari lantai sampai setinggi 220 cm,
menggunakan kaca 8 mm.
5. Kaca-kaca interior menggunakan tipe clear,
sedangkan kaca-kaca eksterior menggunakan tipe
Panasap Grey.
6. Semua bahan kaca yang digunakan harus bebas
noda dan cacat, bebas sulfida maupun bercak-
bercak lainnya dari produk Asahimas (lihat
gambar)

2.3.3 Syarat-Syarat Pelaksanaan


1. Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan
untuk meneliti gambar-gambar yang ada dan kondisi di
lapangan (ukuran dan lubang-lubang), termasuk mempelajari
bentuk, pola, lay-out/penempatan, cara pemasangan,
mekanisme dan detail-detail sesuai gambar.
2. Sebelum pemasangan, penimbunan bahan-bahan pintu di
tempat pekerjaan harus ditempatkan pada ruang/tempat
dengan sirkulasi udara yang baik, tidak terkena cuaca
langsung dan terlindung dari kerusakan dan kelembaban.
3. Harus diperhatikan semua sambungan harus siku untuk
rangka aluminium dan penguat lain yang diperlukan hingga
terjamin kekuatannya dengan memperhatikan/menjaga
kerapian terutama untuk bidang-bidang tampak tidak boleh
ada cacat penyetelan.
4. Semua ukuran harus sesuai gambar dan merupakan ukuran
jadi.

KONSULTAN PERENCANA
CV WIDODO KARYA BUANA ARSITEKTUR - 17
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG TEATHER SMKN 3 BATU

5. Daun Pintu
a. Jika diperlukan, harus menggunakan sekrup galvanized
atas persetujuan Pengawas tanpa meninggalkan bekas
cacat pada permukaan yang tampak.
b. Untuk daun pintu panel kaca setelah dipasang harus rata
dan tidak bergelombang serta tidak melintir.

2.4. PEKERJAAN DAUN PINTU KACA, FRAMELESS DAN JENDELA KACA


MATI

2.4.1 Lingkup Pekerjaan


1. Bagian ini meliputi penyediaan ke lokasi pekerjaan termasuk
pengangkutan serta pemasangan material, angkur, bobokan
dan perapihan kembali terhadap bagian-bagian dengan lantai
dan langit-langit yang berkaitan dengan pekerjaan daun pintu
kaca.
2. Pekerjaan Jendela Kaca Mati meliputi seluruh jendela kaca
sesuai yang ditunjukkan dalam gambar.

2.4.2 Bahan-Bahan
1. Kaca yang digunakan untuk daun pintu ini adalah jenis
Tempered produksi Asahimas dengan ketebalan 12 mm
sesuai gambar.
2. Kaca yang digunakan untuk jendela kaca mati menggunakan
kaca polos produksi Asahimas, dengan ketebalan 6/8/10 mm
sesuai gambar.
3. Kaca untuk eksterior menggunakan tipe Panasap Blue
menggunakan tipe yang meredam panas 70%, sedangkan
untuk interior menggunakan tipe Clear.
Shop Drawing dan Contoh
a. Kontraktor wajib membuat shop drawing (gambar detail
pelaksanaan) berdasarkan gambar dokumen kontrak dan
telah disesuaikan dengan keadaan di lapangan.
b. Kontraktor wajib membuat shop drawing untuk detail-
detail khusus yang belum tercakup lengkap dalam gambar
kerja/dokumen kontrak.
c. Dalam shop drawing harus jelas dicantumkan semua data
yang diperlukan termasuk keterangan produk, cara
pemasangan atau pernyataan khusus yang belum
tercakup secara lengkap di dalam gambar kerja/dokumen
kontrak sesuai dengan spesifikasi pabrik.
d. Gambar shop drawing sebelum dilaksanakan harus
mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Pengawas.
e. Contoh bahan yang digunakan harus diserahkan kepada
Pengawas sebanyak minimal 2 (dua) produk yang setara
dari berbagai merk pembuatan atau kecuali ditentukan
lain oleh Pengawas.
f. Kontraktor wajib mengajukan contoh dari semua bahan.

KONSULTAN PERENCANA
CV WIDODO KARYA BUANA ARSITEKTUR - 18
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG TEATHER SMKN 3 BATU

g. Keputusan bahan, warna tekstur dan produk akan diambil


alih Pengawas yang kemudian akan diinformasikan
kepada Kontraktor selama tidak lebih dari 7 (tujuh) hari
kalender setelah penyerahan contoh-contoh bahan
tersebut.
h. Semua bahan untuk pekerjaan ini harus ditinjau dan diuji,
baik pada pembuatan, pengerjaan maupun pelaksanaan di
lapangan oleh Pengawas atas tanggungan Kontraktor
tanpa biaya tambahan.

2.4.3 Pelaksanaan

2.4.3.1 Persyaratan Pekerjaan


1. Semua pekerjaan dilaksanakan dengan mengikuti
petunjuk gambar, uraian dan syarat pekerjaan
serta ketentuan teknis yang harus dipenuhi
menurut brosur produksi yang nantinya terpilih
atau petunjuk Pengawas.
2. Semua bahan yang telah terpasang harus disetujui
oleh Pengawas.
3. Semua bahan yang telah terpasang harus
dilindungi dari kerusakan dan benturan, dan diberi
tanda untuk mudah diketahui.
4. Pemotongan kaca harus rapi dan lurus, bebas dari
goresan/gompel (Chipping), diharuskan
menggunakan alat-alat pemotongan kaca khusus,
dan harus digosok tepinya dengan “sander” pada
tingkat 120 mesh atau lebih.

2.4.3.2 Pekerjaan Pemasangan


1. Pemasangan kaca ini dilaksanakan pada semua
pekerjaan pemasangan kaca yang disebutkan
dalam gambar seperti partisi, pintu, jendela dll.
2. Ukuran, tebal dan jenis kaca yang dipasang sesuai
dengan petunjuk gambar uraian dan syarat
pekerjaan tertulis serta petunjuk Pengawas dan
Konsultan Perencana.
3. Pemasangan kaca-kaca dalam sponing rangka
aluminium sesuai dengan persyaratan dari pabrik.
4. Perhatikan ukuran dan bentuk list profil yang
dipakai untuk pemasangan ini apakah telah sesuai
dengan petunjuk gambar dan spesifikasi bahan
kusen/kerangka yang terpasang.
5. Dipakai bahan untuk lapisan kedap air pada kaca
dengan rangka aluminium yang berhubungan
dengan udara luar, untuk bagian dalam dipakai
sealant sesuai dengan persyaratan dari pabrik.
Disyaratkan tebal sealant maksimal 5 mm yang
tampak dari kaca dan kerangka.
6. Kaca harus terpasang rapi, sisi tepi harus lurus dan
rata, tidak diperkenankan retak dan pecah pada

KONSULTAN PERENCANA
CV WIDODO KARYA BUANA ARSITEKTUR - 19
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG TEATHER SMKN 3 BATU

sealant/tepinya, bebas dari segala noda dan bekas


goresan.
7. Gunakan sealant yang benar-benar elastis dan
bermutu baik (polysulfids).
8. Gunakan Back Up material yang memiliki tingkat
insulasi panas yang tinggi, seperti neoprene, foam
dan polyethylene.
9. Gunakan 2 buah setting blocks dari neoprene
dengan kekerasan 90 derajat atau lebih pada sisi
bawah kaca dengan ukuran :
- Panjang : (25 x luas kaca (m2) mm, max

50 mm
- Lebar : Tebal kaca + 5 mm

- Tebal : 5 mm s/d 12 mm

2.4.3.3 Pekerjaan Perapihan


1. Adalah pekerjaan merapikan kembali akibat-akibat
dari pekerjaan pembobokan, pemasangan, dan
lain-lain yang berkaitan terhadap bagian-bagian
dinding, lantai dan langit-langit yang berdekatan
dengan tempat pekerjaan tersebut.
2. Kontraktor wajib memperhatikan serta menjaga
pekerjaan yang berhubungan dengan pekerjaan
lain; jika terjadi kerusakan akibat kelalaiannya,
maka Kontraktor tersebut harus mengganti tanpa
biaya tambahan.

2.4.4 Pengujian Mutu Pekerjaan


1. Mutu bahan memenuhi persyaratan yang tertulis dalam buku
ini serta ketentuan teknis dalam brosur produk bahan
tersebut.
2. Semua kaca yang terpasang tidak boleh terjadi retak tepi,
akibat pemasangan list.
3. Kaca yang telah terpasang harus terkunci dengan sempurna
dan tidak bergeser dari sponing.
4. Pada saat terpasang, semua kaca tidak boleh bergelombang,
apabila masih terlihat adanya gelombang, maka kaca tersebut
harus dibongkar atas biaya Kontraktor.

2.5. PEKERJAAN PINTU KAYU

2.5.1 Lingkup Pekerjaan


1. Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat
bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan sehingga dapat
tercapai hasil pekerjaan yang baik dan sempurna. Semua
jenis kayu harus kering oven.

KONSULTAN PERENCANA
CV WIDODO KARYA BUANA ARSITEKTUR - 20
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG TEATHER SMKN 3 BATU

2. Pekerjaan ini meliputi pembuatan daun pintu double plywood


lapis plastic laminate (HPL) seperti yang
dinyatakan/ditunjukkan dalam gambar.

2.5.2 Persyaratan Bahan

2.5.2.1 Bahan Kayu


1. Mutu dan kualitas kayu yang dipakai sesuai
persyaratan dalam NI-5 (PPKI tahun 1961) dan
persyaratan lain yang tertulis dalam bab material
kayu.
2. Kayu yang dipakai harus cukup tua, lurus, kering
dengan permukaan rata, bebas dari cacat seperti
retak-retak, mata kayu dan cacat lainnya.
3. Kelembaban bahan rangka daun pintu disyaratkan
12%-14%.
4. Untuk kayu yang dipakai adalah kayu damar laut
dan atau meranti batu dengan mutu baik,
keawetan kelas I dan kelas kuat I - II. Ukuran
daun pintu yang tertera dalam gambar adalah
ukuran jadi.
5. Daun pintu dengan konstruksi kayu solid dan
lapisan cat duco di kedua sisi pintu. Ukuran
disesuaikan dengan gambar-gambar detail (kecuali
ditentukan lain dalam gambar).

2.5.2.2 Bahan Perekat


Untuk perekat digunakan lem kayu yang bermutu
baik.

2.5.2.3 Bahan Panil Daun Pintu


1. Plywood ketebalan 4 mm produk dalam negeri.
2. Semua permukaan rangka kayu harus diserut
halus rata, lurus dan siku.
3. Pada sekeliling tepi daun pintu diberi Edging PVC

2.5.2.4 Bahan Finishing


Finishing untuk permukaan plywood menggunakan
lapisan Plastik laminated (HPL) ketebalan 3 mm, mutu
terbaik merk Gres Merino

2.5.3 Syarat-Syarat Pelaksanaan


1. Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan
untuk meneliti gambar-gambar yang ada dan kondisi di
lapangan (ukuran dan lubang-lubang), termasuk mempelajari
bentuk, pola, lay-out/penempatan, cara pemasangan,
mekanisme dan detail-detail sesuai gambar.
2. Sebelum pemasangan, penimbunan bahan-bahan di tempat
pekerjaan harus ditempatkan pada ruang/tempat dengan
sirkulasi udara yang baik, tidak terkena cuaca langsung dan
terlindung dari kerusakan dan kelembaban.

KONSULTAN PERENCANA
CV WIDODO KARYA BUANA ARSITEKTUR - 21
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG TEATHER SMKN 3 BATU

3. Harus diperhatikan semua sambungan siku/sudut untuk


rangka kayu dan penguat lain yang diperlukan hingga
terjamin kekuatannya dengan memperhatikan/menjaga
kerapian terutama untuk bidang-bidang tampak tidak boleh
ada lubang-lubang atau cacat bekas penyetelan.
4. Semua kayu tampak harus diserut halus, rata, lurus dan
siku-siku satu sama lain sisi-sisinya, dan di lapangan sudah
dalam keadaan siap untuk penyetelan/pemasangan.
5. Semua ukuran harus sesuai gambar dan merupakan ukuran
jadi. Pemotongan dan pembuatan profil kayu dilakukan
dengan mesin diluar tempat pekerjaan/pemasangan.
a. Daun Pintu
HPL yang dipasang pada permukaan plywood, adalah
dengan cara dilem dan di-press di workshop, tanpa
pemakuan. Jika diperlukan, harus menggunakan sekrup
galvanized atas persetujuan Pengawas atau MK tanpa
meninggalkan bekas cacat permukaan yang tampak.
b. Lembaran plywood harus dipasang rata, tidak
bergelombang dan merekat dengan sempurna.
c. Permukaan plywood boleh di dempul.

2.6. PEKERJAAN DAUN PINTU BESI

2.6.1 Lingkup Pekerjaan


a. Bagian ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan,
peralatan dan alat-alat bantu lainnya yang diperlukan untuk
melaksanakan pekerjaan seperti dinyatakan dalam gambar.
b. Pintu-pintu besi untuk ruang-ruang yang tersebut dalam
gambar.

2.6.2 Bahan-bahan
a. Rangka besi siku produksi KS.
b. Penutup dengan pelat besi 2 (dua) lapis, tebal 5.5 mm,
produksi Krakatau Steel.

2.6.3 Pelaksanaan
a. Pemotongan besi siku untuk sambungan bersudut 45 derajat
harus dilakukan dengan sempurna dan rapi.
b. Penyambungan dengan pengelasan pada setiap sambungan
harus mempunyai jarak +/- 2 mm. Pengelasan pelat besi siku
sedemikian rupa agar tidak terjadi gelombang-gelombang;
sehingga permukaan pelat rata. Pengelasan/penyambungan
ini harus kuat, dengan menggunakan las listrik.
c. Bekas-bekas pengelasan harus dirapikan dengan gurinda atau
alat lain, agar didapatkan suatu permukaan yang rata.
d. Untuk mencegah terjadinya karat/korosi, sebelum difinish,
baja siku atau pelat besi harus dilindungi dengan cat meni
besi yang telah disetujui Pengawas.

KONSULTAN PERENCANA
CV WIDODO KARYA BUANA ARSITEKTUR - 22
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG TEATHER SMKN 3 BATU

e. Penutup pintu besi difinish meni dan cat besi; warna akan
ditentukan kemudian oleh Pengawas.
f. Tinggi garis terendah pintu shaft adalah 100 cm dari
permukaan lantai.
g. Kontraktor harus memperhatikan serta menjaga pekerjaan
yang berhubungan dengan pekerjaan lain; jika terjadi
kerusakan akibat kelalaiannya, maka Kontraktor tersebut
harus mengganti tanpa biaya tambahan.

2.7. PEKERJAAN DAUN PINTU BESI TAHAN API

2.7.1 Lingkup Pekerjaan


Bagian ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan,
peralatan dan alat-alat bantu lainnya untuk melaksanakn
pekerjaan seperti yang dinyatakan dalam gambar, yaitu kusen-
kusen, pintu-pintu besi tahan api pada ruang tangga darurat
sesuai pada gambar. Pintu tahan api harus mempunyai minimal
fire rated 2 jam.

2.7.2 Bahan-bahan
Pintu besi tahan api menggunakan rangka dan panil besi ex.
Bostinco dengan ukuran serta cara pemasangan seperti dalam
gambar dan petunjuk pabrik.
Shop Drawing
1. Kontraktor wajib membuat shop drawing berdasarkan
dokumen kontrak dan telah disesuaikan dengan keadaan
di lapangan.
2. Kontraktor wajib membuat shop drawing untuk detail-
detail khusus yang belum tercakup lengkap dalam gambar
pelaksanaan/dokumen kontrak.
3. Dalam shop drawing harus jelas tercantum semua data
yang diperlukan termasuk keterangan produk, cara
pemasangan, atau persyaratan khusus yang belum
tercakup secara lengkap dalam gambar pelaksanaan
sesuai dengan spesifikasi gambar.
4. Gambar shop drawing yang diajukan Kontraktor sebelum
dilaksanakan harus mendapat persetujuan terlebih dahulu
dari Pengawas.
Kontraktor wajib memperlihatkan terlebih dahulu contoh
bahan, perlengkapan, cara pemasangan serta “sertifikat
garansi” dari bahan dan sistem yang akan digunakan
untuk diperiksa dan disetujui Pengawas.

2.7.3 Pelaksanaan
1. Pintu-pintu besi tahan api harus dilaksanakan dan dipasang
dengan baik sesuai dengan persyaratan/ketentuan dari pabrik
pembuatnya dan telah disetujui Pengawas.
2. Kontraktor harus memperhatikan serta menjaga pekerjaan
yang berhubungan dengan pekerjaan lain, jika terjadi

KONSULTAN PERENCANA
CV WIDODO KARYA BUANA ARSITEKTUR - 23
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG TEATHER SMKN 3 BATU

kerusakan akibat kelalaiannya, maka Kontraktor wajib


mengganti tanpa biaya tambahan.

2.8. PEKERJAAN PINTU OTOMATIS

2.8.1 Lingkup Pekerjaan


1. Bagian ini meliputi pengadaan tenaga kerja dan alat-alat
bantunya untuk seluruh perlengkapan pintu sesuai gambar
rencana, brosur dan petunjuk Pengawas atau MK.
2. Pemberi garansi spare parts secara tertulis selama 2 sampai
dengan 5 tahun.

2.8.2 Perlengkapan Pintu (Sliding)


1. Data dan “features” yang dipersyaratkan
a. Type – Approved/Ce
Menjamin bahwa electronic yang digunakan tidak
memberikan gangguan pada system pancaran dan
electronic lain disekitarnya. Control program yang
mengatur variasi gerakan pintu berupa posisi Control
Program di :
 Off, pintu menutup dan terkunci secara electro -
mechanical lock.
 Automatic, pintu membuka max dan menutup setiap
kali diaktifkan oleh radar movement detectors atau
activators lainnya.
 Self Regulating partial opening, pintu membuka
sebagian sesuai dengan lebar bukaan yang
dikehendaki setiap saat bisa dirubah lebarnya, dan
pintu akan secara automatic membua maximum jika
terjadi lalu lintas yang terus menerus.
 Exit, pintu hanya akan terbuka jika diaktifkan dari
dalam ruangan saja. (One-Way).
 Permanent Open, Pintu akan selalu dalam kondisi
terbuka terus menerus.
b. Battery Pack, sangat berguna untuk membuka kunci
electro-mechanical lock saat listrik padam atau saat
sedang digunakan tiba-tiba listrik mati, maka pintu
secara otomatis akan terbuka sendiri.
c. Night/Bank Control, saat pintu dalam kondisi terkunci
pada malam hari, kita dapat membuka pintu keluar
dengan menggunakan activators misalnya push button,
access card dan lain-lain, bila :
 Ada aliran listrik
 Tidak ada aliran listrik.
d. Photo Elctric Ligth Barrie Control, system pengaman
tambahan, dipasang di kiri dan kanan gawang main
entrance, terletak pada ketinggian +/- 1.00 m di atas

KONSULTAN PERENCANA
CV WIDODO KARYA BUANA ARSITEKTUR - 24
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG TEATHER SMKN 3 BATU

lantai untuk mencegah pintu tidak akan menutup jika


masih ada orang berdiri di lalu lintas gerakan pintu.
e. Interlock Control/Air Lock Control, jika menggunakan 2
unit siding automatic, terletak saling berhadapan maka
unit II tidak akan terbuka jika unit I belum menutup.
f. Connection for emergency power supply module, yaitu
sejenis UPS pada computer menjaga agar pintu masih
dapat dioperasikan normal walaupun listrik padam.
 Floating contact, di mana automatic sliding dapat
dihubungkan ke berbagai macam control system
yang lain, misal Fire Alarm, BAS, Security System dll
 Digital Operating Cycle Control, untuk menghitung
jumlah buka tutup pintu selama pintu diperasikan.
Jika listrik padam atau control program pada posisi
OFF, maka perhitungan cycle mulai dari nol lagi.
g. Self Monitoring, misalnya :
 Setiap 4 jam mengontrol apakah baterry pada photo
electric light barrier, electro mechanical lock, da
lain-lain dalam keadaan baik.
 Dengan hand terminal dapat dimonitor 3 macam
kerusakan terakhir yang terjadi.
h. Self Teaching, dapat mengatur sendiri batas optimum
system gerakan pintu, misalnya kecepatan buka tutup
pintu tidak akan melampaui batas kecepatan maximum.
i. Visual Fault indicator yaitu :
Lampu-lampu kecil sebagai indikator jika ada komponen
yang rusak.
j. Potentiometer Adjustment yaitu :
Tombol-tombol pengatur kecepatan dari gerakan pintu.
2. Perlengkapan
a. Pintu Automatic khusus untuk pintu Airlock ruang
Operasi dan ruang operasi dengan system tombol (push
button atau kick off) “Automatic Sliding Door
Operators”. Unit operator pintu ini menggunakan produk
Tormax yang disetujui, sesuai dengan seluruh features
yang dipersyaratkan.

2.8.3 Pelaksanaan
1. Umum
Kontraktor harus memperhatikan serta menjaga pekerjaan
tersebut. Bila kontraktor lalai, maka kontraktor tersebut
harus mengganti tanpa biaya tambahan.
2. Teknis
Mekanisme pemasangan harus mengikuti seluruh prosedur
yang telah ditetapkan dari pabrik pembuatnya, serta
mendapat persetujuan dari Pengawas atau MK.

KONSULTAN PERENCANA
CV WIDODO KARYA BUANA ARSITEKTUR - 25
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG TEATHER SMKN 3 BATU

2.8.4 Pengujian Mutu Pekerjaan


Seluruh mekanisme “Automatic Sliding Door Operators” ini harus
bekerja dengan baik sesuai dengan “features” yang diminta.

2.9. PEKERJAAN GALVANIZED SHEET

2.9.1 Lingkup Pekerjaan


Pekerjaan gawangan ini dilakukan di area pintu masuk utama
sesuai yang ditunjukkan dalam gambar kerja. Ketentuan:
1. Tenaga Kerja yang dilibatkan dalam pekerjaan ini adalah
yang ahli dan telah berpengalaman di bidangnya masing-
masing, seperti ahli rangka portal (gawangan) dari metal
serta ahli pemasangan galvanized sheet sebagai bahan
penutup gawangan.
2. Tenaga Pembantu tukang atau tenaga-tenaga yang sedang
dilatih selalu mendapat pengawasan dari tenaga ahlinya.
3. Tatacara Pemasangan galvanized sheet harus mengikuti
petunjuk atau metoda yang direkomendasikan dari
pabriknya.
4. Sebelum pekerjaan gawangan dimulai, pelaksana pekerja
harus menyerahkan contoh, katalog dan data teknis dari
bahan yang akan dipakai serta contoh pemasangan pada
lokasi yang ditunjuk oleh Pengawas atau MK guna
pemeriksaan dan persetujuan pelaksanaannya.
5. Penanganan Pekerjaan
a. Perlindungan dan penyimpanan material atau hasil kerja
pemasangan harus dilindungi dari segala kemungkinan
cuaca, kotor, atau mekanis baik dari mulai pengangkutan,
pengangkatan, penyimpanan, pemasangan maupun
terpasang.
b. Segala kerusakan yang terjadi harus segera dilakukan
penggantian atau perbaikan. Hasilnya harus mendapat
persetujuan dari konsultan MK atau konsultan perencana.

2.9.2 Persyaratan Bahan


1. Bahan Rangka Gawang
Bahan dari besi Stall Buis yang sudah di-zincromate,
dengan ukuran 40x40x2.5 mm dan dari plat besi strip ukuran
40x3 mm. Jenis plat besi dan besi Stall Buis yang digunakan
harus bermutu baik, lurus dan tanpa cacat. Contoh harus
diajukan ke Pengawas untuk mendapat persetujuan.
2. Bahan Pelapis Gawangan
Bahan pelapis gawangan adalah galvanis metal sheet 2 mm.
Jenis metal galvanis sheet yang digunakan harus bermutu
baik, lurus dan tanpa cacat. Contoh bahan harus diajukan ke
Pengawas untuk mendapatkan persetujuan.
3. Bahan Finishing Gawangan

KONSULTAN PERENCANA
CV WIDODO KARYA BUANA ARSITEKTUR - 26
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG TEATHER SMKN 3 BATU

Bahan finishing gawangan menggunakan stainless steel


hairline anti gores. Contoh warna yang akan dipakai harus
diajukan ke Pengawas untuk mendapatkan persetujuan.

2.9.3 Syarat-syarat Pelaksanaan


1. Rangka gawangan
a. Sambungan antara plat besi siku, dan besi Stall Buss
untuk rangka gawangan dilakukan dengan sekrup
galvanis dan pisher dan las jenis las listrik dimana
penyelesaian bagian-bagian pojok serta pengakhiran dari
ujung–ujung harus dikerjakan dengan terfinish rapi dan
tidak boleh terlihat ada bagian-bagian yang tidak rata,
berlubang, timbul atau tidak lurus.
b. Cara Pemasangan harus sesuai dengan yang ditunjukkan
dalam gambar.
c. Pertemuan dengan bidang dinding dan atau dinding kaca
harus rapi, rapat, tidak bercelah dan tegak lurus. Hasil
pemasangan rangka gawangan harus kokoh, kuat, tidak
dapat bergeser / goyah dari tempatnya
2. Cover gawangan
a. Bahan penutup gawangan adalah metal galvanis sheet
dipasang dengan cara diceplokkan pada rangka gawangan
(system plug ‘n play).
b. Pertemuan dengan bidang dinding dan atau dinding kaca
harus rapi, rapat, tidak bercelah dan tegak lurus serta
diberi lem sealant untuk menghindari susut dan muai
c. Cara pemasangan harus sesuai dengan yang ditunjukkan
dalam gambar serat rapi dan tidak kotor
d. Hasil pemasangan cover gawangan (metal galvanis sheet)
harus kokoh, kuat, tidak dapat bergeser/goyah serta tidak
mudah lepas
e. Antara rangka dan cover gawangan di isi lapisan antara
berupa plywood 9 mm.

KONSULTAN PERENCANA
CV WIDODO KARYA BUANA ARSITEKTUR - 27
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG TEATHER SMKN 3 BATU

BAB 4
PEKERJAAN LANTAI

2.10. UMUM

2.10.1 Persyaratan
1. Pekerjaan finishing lantai baru boleh dilaksanakan setelah
seluruh pekerjaan plafond dan pemasangan lapisan-lapisan
pada dinding selesai dikerjakan. Apabila dipandang perlu
dapat ditentukan lain dengan persetujuan Pengawas.
2. Sebelum pekerjaan ini dilakukan, Kontraktor diwajibkan
mengadakan pengecekkan terhadap peil lantai dan
kemiringannya.
3. Meskipun beberapa material finishing telah ditentukan
warnanya, namun sebelum dilaksanakan harus
dipresentasikan terlebih dahulu kepada Pemberi Tugas untuk
menentukan warna yang akan dipakai.

2.10.2 Pelaksanaan
1. Tanah dasar terlebih dahulu harus dipadatkan dan diberi
lapisan pasir urug padat menurut ukuran yang telah
ditentukan. Pemadatan pasir dilakukan dengan penyiraman
air.
2. Pekerjaan dan bahan-bahan terlebih dahulu harus mendapat
persetujuan Pengawas, Konsultan Perencana dan Pemberi
Tugas.
3. Pelaksanaan pekerjaan disesuaikan dengan spesifikasi bahan
penutup lantai yang dipakai.
4. Pada bahan penutup lantai yang berlubang akibat pengunci
pintu, harus dibingkai dengan aluminium yang direkatkan
dengan silicone sealant.
5. Pemasangan bahan lantai dilakukan oleh tenaga ahli.

2.11. PEKERJAAN LANTAI KERAMIK GLAZUR

2.11.1 Lingkup Pekerjaan


1. Pekerjaan ini meliputi tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan
dan alat-alat bantu lainnya untuk keperluan pelaksanaan
pekerjaan yang bermutu baik.
2. Pemasangan lantai keramik ini dipasang pada seluruh detail
yang disebutkan/ditunjukkan dalam gambar, berikut step-
nosing tangga.

2.11.2 Persyaratan Bahan


Jenis :
Glazed Ceramic Tile.

KONSULTAN PERENCANA
CV WIDODO KARYA BUANA ARSITEKTUR - 28
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG TEATHER SMKN 3 BATU

Keramik ukuran : 60x60, 45X45, 40X40, 10X20, dan 8x30 cm

Tipe :
1. Roman Gol A 60x60 cm
2. Roman Gol A 45x45 cm
3. Roman Gol A 40x40 cm
4. Roman Step Nosing 10x20 cm
5. Hospital Plint Roman 10x30 cm
Keramik untuk lantai yang digunakan adalah produk Roman.
Ketebalan Minimum : 12 mm atau sesuai gambar
Daya Serap : 1%
Kekerasan : Minimum 6 skala Mohs.
Kekuatan Tekan : Minimum 900 kb per cm2
Daya Tahan Lengkung : Minimum 350 kg/cm2
Mutu : Tingkat 1 (satu), Extruded Single
Firing, tahan asam dan basa.
Chemical Resistance : Konsisten terhadap PVBB 1970 (NI-
3) pasal 33 D ayat 17 - 23
Bahan Pengisi : MU 408
Bahan Perekat : MU 450

2.11.3 Syarat-syarat Pelaksanaan


1. Sebelum dimulai pekerjaan Kontraktor diwajibkan membuat
shop drawing mengenai pola keramik.
2. Keramik yang terpasang harus dalam keadaan baik, tidak
retak, cacat dan bernoda.
3. Alas dari lantai keramik di atas plat beton struktur adalah
lantai beton tumbuk dengan ketebalan minimal 2 cm atau
lebih sesuai dengan gambar
4. Adukan pasangan/pengikat menggunakan bahan perekat
seperti yang disyaratkan.
5. Bahan keramik sebelum dipasang harus direndam dalam air
bersih (tidak mengandung asam alkali) sampai jenuh.
6. Hasil pemasangan lantai keramik harus merupakan bidang
permukaan yang benar-benar rata, tidak bergelombang,
dengan memperhatikan kemiringan di daerah basah dan
teras/balkon.
7. Jarak antara unit-unit pemasangan keramik satu sama lain
(siar-siar), harus sama lebarnya, maksimum 3 mm, yang
membentuk garis-garis sejajar dan lurus yang sama lebar dan
sama dalamnya, untuk siar-siar yang berpotongan harus
membentuk sudut siku yang saling berpotongan tegak lurus
sesamanya. Kecuali pemasangan keramik cutting tanpa nat.
8. Pemotongan unit-unit keramik tiles harus menggunakan alat
pemotong keramik khusus sesuai persyaratan dari pabrik.

KONSULTAN PERENCANA
CV WIDODO KARYA BUANA ARSITEKTUR - 29
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG TEATHER SMKN 3 BATU

9. Keramik yang terpasang harus dihindarkan dari


sentuhan/beban selama 3 x 24 jam dan dilindungi dari
kemungkinan cacat akibat dari pekerjaan lain.
10. Keramik plint terpasang siku terhadap lantai, dengan
memperhatikan siar-siarnya bertemu siku, lengkung dengan
siar lantai dan dengan ketebalan siar yang sama pula.
11. Lantai yang akan dipasangi terlebih dahulu harus dipadatkan
dan diratakan agar pasangan tidak turun/retak sewaktu
menerima beban diatasnya.
12. Permukaan lantai yang akan dipasangi keramik harus
dibersihkan dari debu, cat dan kotoran lainnya, kemudian
dikasarkan agar adukan perekat melekat lebih sempurna.
13. Sewaktu keramik dipasang, permukaan keramik bagian
belakang harus terisi padat dengan bahan perekat.
14. Pola pemasangan keramik disesuaikan dengan gambar,
demikian juga pengambilan as pemasangan.
15. Naad keramik diisi dengan mortar tertentu yang tahan asam,
basa serta kedap air. Warna perekat naad ini disesuaikan
dengan warna keramik.
16. Pengisian/Pengecoran naad dilakukan paling cepat 24 jam
setelah keramik dipasang.
17. Sewaktu pengisian naad ini, keramik harus sudah benar-benar
melekat dengan kuat pada lantai. Sebelum diisi, celah-celah
naad ini harus dibersihkan terlebih dahulu dari debu dan
kotoran lain.
18. Usahakan agar permukaan keramik yang sudah terpasang
tidak terkena adukan/air semen.
19. Kotoran mortar dan lain-lain yang menempel dipermukaan
keramik pada waktu pengecoran naad, harus segera
dibersihkan sebelum mengering/mengeras.
20. Bila pemasangan telah selesai seluruhnya, maka lantai harus
dilap/disapu hingga bersih.
21. Permukaan lantai yang sudah terpasang, hasilnya harus rapi,
baik, tidak miring, tidak bergelombang dan terpasang dengan
kuat.
22. Bila masih diperlukan, keramik harus dibersihkan dengan lap
basah atau bahan-bahan pembersih lunak yang ada di
pasaran.
23. Untuk menghilangkan kotoran yang sukar terlepas, dapat
digunakan sikat baja atau bahan pembersih khusus,
disesuaikan dengan jenis kotorannya.
24. Untuk mencegah terjadinya keretakan akibat pengembangan,
maka pada beberapa bagian harus disediakan alur-alur
expansion (expansion joint). Alur-alur expansion ini harus diisi
dengan bahan yang elastis/sealant dan mendapat persetujuan
Pengawas.

KONSULTAN PERENCANA
CV WIDODO KARYA BUANA ARSITEKTUR - 30
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG TEATHER SMKN 3 BATU

2.11.4 Pengendalian Pekerjaan


1. Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan
peraturan-peraturan ASTM, peraturan keramik Indonesia
SNI.SO4-1989-F, SNI.SO6-1989-F dan SNI.SO5-1989-F.
2. Semen Portland harus memenuhi SNI.SO4-1989-F, pasir dan
air harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam
SNI.SO4-1989-F dan SNI.T15-1991-03 dan ASTM.
3. Bahan-bahan yang digunakan sebelum dipasang terlebih
dahulu harus diserahkan contoh-contohnya kepada Pengawas.

2.12. PEKERJAAN LANTAI HOMOGENIOUS TILE

2.12.1 Lingkup Pekerjaan


1. Pekerjaan ini meliputi tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan
dan alat-alat bantu lainnya untuk keperluan pelaksanaan
pekerjaan yang bermutu baik.
2. Pemasangan lantai keramik ini dipasang pada seluruh detail
yang disebutkan/ditunjukkan dalam gambar, berikut plint
lantai dan step-tile tangga.

2.12.2 Persyaratan Bahan :


Jenis :
Homogenious Tile.
Ukuran : 60x60, 15x60, 17.5x60 dan 30x60 cm.
Tipe :
1. Niro Granite White Latte 60x60 cm
2. Niro Granite 15x60 cm (cutting)
3. Niro Granite 17.5x60 cm (cutting)
4. Niro Granite Bullnose Step Tile 30x60 cm.

Ketebalan Minimum : 20 mm atau sesuai gambar


Daya Serap : <0.05 %.
Kekerasan : Minimum 8 skala Mohs.
Kekuatan Tekan : > 450 kg/cm2.
Mutu : Tingkat 1 (satu), Extruded Single
Firing, tahan asam dan basa.
Chemical Resistance : Konsisten terhadap PVBB 1970 (NI-
3) pasal 33 D ayat 17 - 23
Bahan Pengisi : MU 408
Bahan Perekat : MU 450

2.12.3 Syarat-syarat Pelaksanaan


1. Sebelum dimulai pekerjaan Kontraktor diwajibkan membuat
shop drawing mengenai pola lantai.

KONSULTAN PERENCANA
CV WIDODO KARYA BUANA ARSITEKTUR - 31
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG TEATHER SMKN 3 BATU

2. Homogenious tile yang terpasang harus dalam keadaan baik,


tidak retak, tidak cacat dan bernoda.
3. Alas dari lantai homogenious tile di atas plat beton struktur
adalah lantai screed MU-440 dengan ketebalan minimal 2-3
cm atau lebih sesuai dengan gambar.
4. Adukan pasangan/pengikat menggunakan bahan perekat
seperti yang disyaratkan.
5. Bahan homogenious tile sebelum dipasang harus direndam
dalam air bersih (tidak mengandung asam alkali) sampai
jenuh.
6. Hasil pemasangan lantai homogenious tile harus merupakan
bidang permukaan yang benar-benar rata, tidak
bergelombang, dengan memperhatikan kemiringan di daerah
basah dan teras/balkon.
7. Jarak antara unit-unit pemasangan homogenious tile satu
sama lain (siar-siar), harus sama lebarnya, maksimum 2 mm,
yang membentuk garis-garis sejajar dan lurus yang sama
lebar dan sama dalamnya, untuk siar-siar yang berpotongan
harus membentuk sudut siku yang saling berpotongan tegak
lurus sesamanya. Kecuali pemasangan homogenious tile
cutting tanpa nat.
8. Pemotongan unit-unit homogenious tile harus menggunakan
alat pemotong homogenious tile khusus sesuai persyaratan
dari pabrik.
9. Homogenious tile yang terpasang harus dihindarkan dari
sentuhan/beban selama 3 x 24 jam dan dilindungi dari
kemungkinan cacat akibat dari pekerjaan lain.
10. Hospital/plint terpasang siku terhadap lantai, dengan
memperhatikan siar-siarnya bertemu siku, lengkung dengan
siar lantai dan dengan ketebalan siar yang sama pula.
11. Lantai yang akan dipasangi terlebih dahulu harus dipadatkan
dan diratakan agar pasangan tidak turun/retak sewaktu
menerima beban diatasnya.
12. Permukaan lantai yang akan dipasangi homogenious tile harus
dibersihkan dari debu, cat dan kotoran lainnya, kemudian
dikasarkan agar adukan perekat melekat lebih sempurna.
13. Sewaktu homogenious tile dipasang, permukaan homogenious
tile bagian belakang harus terisi padat dengan bahan perekat.
14. Pola pemasangan homogenious tile disesuaikan dengan
gambar, demikian juga pengambilan as pemasangan.
15. Naad homogenious tile diisi dengan mortar tertentu yang
tahan asam, basa serta kedap air. Warna perekat naad ini
disesuaikan dengan warna homogenious tile.
16. Pengisian/Pengecoran naad dilakukan paling cepat 24 jam
setelah homogenious tile dipasang.
17. Sewaktu pengisian naad ini, homogenious tile harus sudah
benar-benar melekat dengan kuat pada lantai. Sebelum diisi,
celah-celah naad ini harus dibersihkan terlebih dahulu dari
debu dan kotoran lain.

KONSULTAN PERENCANA
CV WIDODO KARYA BUANA ARSITEKTUR - 32
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG TEATHER SMKN 3 BATU

18. Usahakan agar permukaan homogenious tile yang sudah


terpasang tidak terkena adukan/air semen.
19. Kotoran mortar dan lain-lain yang menempel dipermukaan
keramik pada waktu pengecoran naad, harus segera
dibersihkan sebelum mengering/mengeras.
20. Bila pemasangan telah selesai seluruhnya, maka lantai harus
dilap/disapu hingga bersih.
21. Permukaan lantai yang sudah terpasang, hasilnya harus rapi,
baik, tidak miring, tidak bergelombang dan terpasang dengan
kuat.
22. Bila masih diperlukan, Homogenious Tile harus dibersihkan
dengan lap basah atau bahan-bahan pembersih lunak yang
ada di pasaran.
23. Untuk menghilangkan kotoran yang sukar terlepas, dapat
digunakan sikat baja atau bahan pembersih khusus,
disesuaikan dengan jenis kotorannya.
24. Untuk mencegah terjadinya keretakan akibat pengembangan,
maka pada beberapa bagian harus disediakan alur-alur
expansion (expansion joint). Alur-alur expansion ini harus diisi
dengan bahan yang elastis/sealant dan mendapat persetujuan
Pengawas.

2.12.4 Pengendalian Pekerjaan


1. Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan
peraturan-peraturan ASTM, peraturan keramik Indonesia
SNI.SO4-1989-F, SNI.SO6-1989-F dan SNI.SO5-1989-F.
2. Semen Portland harus memenuhi SNI.SO4-1989-F, pasir dan
air harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam
SNI.SO4-1989-F dan SNI.T15-1991-03 dan ASTM.
3. Bahan-bahan yang digunakan sebelum dipasang terlebih
dahulu harus diserahkan contoh-contohnya kepada Pengawas.

2.13. PEKERJAAN LANTAI VINYL

2.13.1 Lingkup Pekerjaan


Meliputi bagian–bagian permukaan lantai sesuai dengan yang
ditunjukkan dalam detail gambar. Dalam hal ini termasuk
pengadaan tenaga kerja, bahan–bahan, alat–alat dan peralatan
pembantu lainnya.

2.13.2 Syarat-syarat Bahan

2.13.2.1 Umum
Bahan harus mempunyai kualitas yang baik, anti
gores, anti static, hygienis, mampu mencegah
pertumbuhan jamur dan bakteri, mudah dibersihkan,
mudah dan murah dalam perawatan, antistatic pada
kualifikasi tertentu.
Bahan terbuat dari PVC murni, multi
layer/heterogeneous, tanpa bahan pencampur/filler,

KONSULTAN PERENCANA
CV WIDODO KARYA BUANA ARSITEKTUR - 33
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG TEATHER SMKN 3 BATU

wear-layer/lapisan atas terbuat dari PVC murni yang


transparan yang dilengkapi dengan proteksi PUR
(polyurethane reinforced) tebal 0.7mm, tidak
menyusut, ketahanan tinggi terhadap noda dan
bahan-bahan kimia rumah sakit, antislip, untuk
tempat-tempat tertentu vinyl harus mampu meredam
bunyi sampai batas tertentu 15dB (accustic flooring
type).

2.13.2.2 Syarat-syarat
Bahan harus memenuhi Standar Keselamatan
Penyebaran Infeksi Untuk Lantai Rumah Sakit. Lantai
rumah sakit harus mengikuti standar keselamatan
terhadap penyebaran infeksi (infection limit). Standar
keselamatan untuk lantai rumah sakit dihitung dalam
CFU (colony forming unit).
Tingkat CFU (colony forming unit) tinggi, infection
limit lebih kecil dari 5 CFU / 25 cm3 atau dapat
dikatakan ruang steril.
Meliputi area seperti terlihat dalam gambar.
Syarat-syarat bahan vinyl:
- Vinyl menggunakan merk Gerfloor Mipolam
180.
- Bahan terbuat dari PVC murni tanpa filler,
multilayer, lapisan atas/wearlayer di lindungi oleh
PVC transparan, dilengkapi dengan Reinforced PUR
protection, lapisan bawah terdiri dari acoustic
backing foam, bahan tidak perlu di wax (wax
free).
- Bahan harus termasuk dalam kategori
klasifikasi UPEC kelas U4P3E2/3 C2.
- Bahan harus tahan gores, dengan resistensi
abrasi yang paling tinggi (groupT), tebal lapisan
atas / wear layer minimal 0.7 mm,
- Bahan harus antistatic, fire resistant B 1Cfls1,
slip resistance R10, mengandung lapisan anti
bakteri dan jamur (biostatic treatment). Static
indentation 0.06 mm (4 kali lebih baik dari
standard EN 433), dimension stability (EN 434)
0.1%, flexibility/curling (EN 435) o10mm, thermal
resistance, dan chemical resistance.
- Bahan harus mampu meredam bunyi sampai
15dB.
- Bidang vinyl harus dalam bentuk ‘sheet’
(gulungan), lebar minimal 2 m, panjang 20 m,
tebal 2 mm, sambungan di las (diwelding) dengan
pemanasan dengan menggunakan bahan PVC
yang sama yang di sebut welding Rod. Lebar
sambungan antara 2,5 s/d 3 mm dan harus rata.

KONSULTAN PERENCANA
CV WIDODO KARYA BUANA ARSITEKTUR - 34
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG TEATHER SMKN 3 BATU

- Skirting / Plint adalah perpanjangan atau


kelanjutan vinyl dari lantai kemudian naik ke
dinding setinggi 10 cm. Pada sudut antara lantai
dan dinding di pasang “Cove Former“ yaitu bahan
yang membentuk sudut landai (R) agar sudut
tersebut tidak siku. Sementara pada ujung vinyl
yang naik ke dinding, ditutup dengan Capping
Seal. Material dari Cove former dan Capping Seal
juga harus terbuat dari vinyl PVC.
- Warna dan corak bahan di ajukan oleh
kontraktor dengan persetujuan pengawas dan
atau pemilik pekerjaan.

2.13.3 Syarat–syarat penyimpanan


a. Tempat penyimpanan barang harus terhindar dari genangan
air, tidak lembab, terhindar dari cuaca (panas matahari/air
hujan) dan selalu bersih. Suhu penyimpanan minimum 10 o C.
b. Vinyl harus disimpan dalam kondisi tegak lurus dari lantai.

2.13.4 Syarat Pelaksanaan


a. Bidang permukaan lantai harus rata dan kuat, tidak terdapat
retak–retak, tidak ada lubang dan celah–celah, bebas debu,
bebas lemak dan minyak, tidak keropos.
b. Dilakukan pengujian kualitas subfloor sebelum vinyl dipasang.
c. Subfloor sekaligus sebagai flattern.
d. Bahan penunjang seperti addesive, flattern, screed, bahan
welding dan lain sebagainya harus dalam produk yang sama
atau sekualitas sesuai persyaratan pabrik vinyl.
e. Pekerjaan lapisan vinyl harus rapi dan dilakukan sesuai
dengan yang dipersyaratkan dari pabrik yang bersangkutan
sehingga dapat diperoleh hasil pekerjaan bermutu baik dan
dapat tahan lama.
f. Pekerjaan lapisan vinyl dilakukan setelah pekerjaan finishing
yang lain seperti plafond, dinding, pekerjaan ME dan
pengecatan, selesai dilaksanakan.

2.13.5 Tahapan pemasangan Vinyl:

2.13.5.1 Screeding
Screeding harus benar–benar kuat dan rata yang
dicapai dengan membuat adukan dengan komposisi 1
semen : 2 pasir atau MU-440. Permukaan screed
harus kering, bebas debu, bebas lemak dan minyak.

2.13.5.2 Leveling
Leveling di laksanakan sebanyak 3 s/d 4 kali (lapis).
Antara tahap 1 dan tahap berikutnya dilakukan
dengan arah yang menyilang dan biarkan sampai
kering. Bahan leveling terdiri dari: Polymer &
semen atau dapat dilakukan dengan bahan Self

KONSULTAN PERENCANA
CV WIDODO KARYA BUANA ARSITEKTUR - 35
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG TEATHER SMKN 3 BATU

Leveling. Self leveling di lakukan antara 1 s/d 2


lapis.
Sebelum melakukan pekerjaan leveling, periksa dulu
apakah lapisan screed telah mengering dengan
sempurna. Untuk lantai yang berhubungan
langsung dengan tanah dan kelembabannya tinggi,
sebelum pekerjaan leveling ataupun sebelum
pekerjaan screed, harus di lapisi dengan water
proofing (damp proof membrane) dan harus
dilakukan test moisture sebelum dilakukan
tahapan pemasangan vinyl. Kelembaban atau
moisture tidak boleh melebihi 75% bila di test
dengan menggunakan hydrometer.

2.13.5.3 Pengamplasan.
Pengamplasan dilakukan setelah lapisan terakhir
kering, kemudian dibersihkan dengan cara di vacuum
atau dipel.

2.13.5.4 Pemasangan Vinyl.


Vinyl dipasang dengan menggunakan bahan lem yang
direkomendasikan oleh pabrik yang bersangkutan
dengan produk vinyl.

2.13.5.5 Welding.
Untuk menjaga hygienitas setiap ada
celah/sambungan, vinyl harus dilas (hot welding)
dengan bahan dari PVC yang sama. Pengelasan baru
dapat dilakukan setelah 24 jam pengeleman.

2.13.5.6 Pemolesan
Setelah vinyl benar–benar bersih dari semua kotoran
langkah terakhir, adalah pemolesan. Bahan poles
adalah yang telah direkomendasikan oleh Pabrik yang
bersangkutan dengan produk vinyl.

2.14. PEKERJAAN LANTAI EPOXY PAINT SYSTEM

2.14.1 Lingkup Pekerjaan


Pekerjaan ini meliputi pekerjaan lantai Epoxy Paint System ex.
Jotun Jotafloor seperti yang dinyatakan dalam gambar dan
petunjuk Pengawas, antara lain:
a. Pekerjaan Epoxy pada lantai seperti dalam gambar dan
petunjuk Pengawas.
b. Seluruh pekerjaan ini harus mengacu pada ketentuan dalam
SNI.T11 -1990 - F.

2.14.2 Bahan-bahan
1. Untuk Epoxy Paint System :
 Primer : Jotafloor Sealer

KONSULTAN PERENCANA
CV WIDODO KARYA BUANA ARSITEKTUR - 36
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG TEATHER SMKN 3 BATU

Dengan Thinner No. 17 (+10%)


 Second Coat : Jotafloor Top Coat
Dengan Thinner No. 17 (+10%)
 Finish Coat : Jotafloor Top Coat
Dengan Thinner No. 17 (+10%)

2.14.3 Pelaksanaan
a. Sebelum dilakukan pekerjaan epoxy pada permukaan lantai
tersebut, maka harus diperhatikan permukaannya dari :
1. Profil yang diminta sesuai dengan gambar sudah
dilakukan, berdasarkan peil-peil yang ditentukan.
2. Permukaan harus datar dan sempurna sesuai dengan pola
yang telah ditentukan.
3. Seluruh bidang pekerjaan sudah bersih dari segala noda-
noda atau kotoran/debu.
b. Setelah permukaan lantai siap untuk di epoxy, dilakukan
coating dengan lapisan-lapisan sebagai berikut:
1 lapis Jotafloor Sealer dengan Thinner No. 17 (+10%)
2 lapis Jotafloor Top Coat dengan Thinner No. 17 (+10%)
c. Coating dilakukan dengan menggunakan alat kuas atau roller,
dimana penggunaan alat-alat tersebut disesuaikan dengan
keadaan lokasinya dengan mutu yang baik.
d. Setiap kali lapisan pada finishing epoxy yang dilakukan harus
dihindarkan terjadinya sentuhan-sentuhan selama 1 sampai
1.5 jam. Finishing harus dilakukan secara ulang paling sedikit
selama 2 (dua) jam kemudian.

KONSULTAN PERENCANA
CV WIDODO KARYA BUANA ARSITEKTUR - 37
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG TEATHER SMKN 3 BATU

BAB 5
PEKERJAAN PENGGANTUNG, HANDLE, KUNCI

2.15. PEKERJAAN ALAT PENGGANTUNG

2.15.1 Lingkup Pekerjaan


1. Pekerjaan ini meliputi penyediakan tenaga kerja, bahan-
bahan, untuk perlengkapan daun pintu dan jendela dan alat-
alat bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan sehingga
dapat tercapai hasil pekerjaan yang baik dan sempurna.
2. Pemasangan alat penggantung dan pengunci dilakukan
meliputi seluruh pemasangan pada daun pintu dan jendela.

2.15.2 Persyaratan Bahan-bahan


1. Semua “hardware” yang digunakan harus sesuai dengan
ketentuan yang tercantum dalam Tabel Spesifikasi Material.
Bila terjadi perubahan atau penggantian “hardware” akibat
dari pemilihan merek, Kontraktor wajib melaporkan hal
tersebut kepada Pengawas untuk mendapatkan persetujuan.
2. Semua anak kunci harus dilengkapi dengan tanda pengenal
dari pelat aluminium berukuran 3 x 6 cm dengan tebal 1 mm.
Tanda pengenal ini dihubungkan dengan cincin nikel kesetiap
anak kunci.
3. Untuk keseragamanan semua “hardware” dalam pekerjaan ini
harus dari satu produk misalnya, untuk engsel, kunci atau
sejenisnya dan memiliki surat garansi minium 5 tahun dari
main distirbusinya.
Contoh-contoh
a. Sebelum pemasangan, Kontraktor harus menyerahkan
contoh-contoh untuk mendapatkan persetujuan
Pengawas.
b. Contoh-contoh yang telah disetujui akan dicapai sebagai
standar/pedoman bagi Pengawas untuk
menerima/memeriksa bahan-bahan yang dikirim oleh
Kontraktor ke lapangan.
c. Perlengkapan Pintu (Swing)
Engsel Kupu-kupu (butt hinge) digunakan untuk semua
pintu selain pintu frameless. Engsel dilengkapi dengan
nylon ring dari bahan stainless steel merk FINO dan atau
KEND atau sesuai gambar, ukuran 4” x 4”.

KONSULTAN PERENCANA
CV WIDODO KARYA BUANA ARSITEKTUR - 38
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG TEATHER SMKN 3 BATU

Engsel Friksi (Friction Casement Stay) digunakan untuk


semua daun jendela hidup dan bouvenlicth. Casement
Stay menggunakan merk FINO dan atau KEND atau
sesuai gambar. Ukuran disesuaikan dengan gambar
detail.

2.15.3 Syarat Pelaksanaan

2.15.3.1 Umum
Kontraktor harus memperhatikan serta menjaga
pekerjaan yang berhubungan dengan pekerjaan ini.
Bila ada kesalahan pemasangan karena kelalaiannya,
maka kontraktor tersebut harus mengganti tanpa
biaya tambahan.

2.15.3.2 Teknis
1. Mekanisme kerja harus sesuai dengan gambar
2. Engsel dipasang sekurang-kurangnya 3 buah untuk
setiap daun pintu, menggunakan sekrup kembang
dengan warna yang sama dengan warna engsel.
3. Engsel atas dipasang tidak lebih dari 28 cm (as)
dari sisi atas pintu ke bawah. Engsel tengah
dipasang tidak lebih dari 60 cm (as) dari engsel
atas ke bawah. Engsel bawah dipasang tidak lebih
dari 32 cm (as) dari permukaan lantai ke atas.
4. Penarik pintu (Door Pull) dipasang 100 cm (as) dari
permukaan lantai setempat.
5. Posisi “lock dan Latch” harus ditentukan dan
diajukan kontraktor untuk disetujui Pengawas.
6. Kontraktor harus memperhatikan serta menjaga
pekerjaan yang berhubungan dengan pekerjaan
lain. Jika terjadi kerusakan akibat kelalaiannya,
maka Kontraktor tersebut harus mengganti tanpa
biaya tambahan.

2.16. PEKERJAAN HANDLE , KUNCI DAN AKSESORISNYA

2.16.1 Lingkup Pekerjaan


Pekerjaan ini meliputi penyediakan tenaga kerja, bahan-bahan,
untuk perlengkapan handle daun pintu dan jendela, kunci,
aksesoris dan alat-alat bantu lainnya untuk melaksanakan
pekerjaan sehingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang baik dan
sempurna.

2.16.2 Persyaratan Bahan-bahan

2.16.2.1 Pintu
1. Handle dan Back Plate yang digunakan dari bahan
stainless steel merk FINO dan atau KEND atau
sesuai gambar. Tipe handle yang digunakan adalah
tipe Lever Handle, Pull Handle dan Pull Ring.

KONSULTAN PERENCANA
CV WIDODO KARYA BUANA ARSITEKTUR - 39
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG TEATHER SMKN 3 BATU

2. Kunci-kunci yang digunakan dari bahan stainless


steel merk FINO dan atau KEND atau sesuai
gambar. Tipe kunci yang digunakan adalah tipe
Cylinder dan Double Cylinder. Seluruh kunci yang
digunakan harus mempunyai Master Key.
3. Lockcase yang digunakan dari bahan stainless steel
merk FINO dan atau KEND atau sesuai gambar.
4. Kunci tanam (Flush Bolt) yang digunakan dari
bahan stainless steel merk FINO dan atau KEND
atau sesuai gambar. Kunci tanam ini digunakan
untuk pintu double daun.
5. Door Closer yang digunakan dari bahan stainless
steel merk FINO dan atau KEND atau sesuai
gambar. Tipe yang digunakan adalah tipe Hold
Open Arm dan Normal Open Arm.
6. Perincian penggunaan masing-masing tipe handle,
kunci dan akesoris di atas sesuai dengan gambar
detail.

2.16.2.2 Jendela
1. Rambuncis yang digunakan dari bahan stainless
steel merk FINO dan atau KEND atau sesuai
gambar dengan warna yang sama dengan rangka
daun jendela.
2. Untuk daun jendela geser (sliding), rambuncis
yang digunakan harus sesuai dengan
peruntukannya.

2.16.2.3 Contoh
Kontraktor wajib mengajukan contoh bahan untuk
mendapatkan persetujuan-persetujuan Konsultan
Pengawas.

2.16.3 Persyaratan Pelaksanaan


1. Kontraktor harus memperhatikan serta menjaga pekerjaan
yang berhubungan dengan pekerjaan ini. Bila terjadi
kerusakan karena kelalaiannya, maka kontraktor tersebut
harus mengganti tanpa biaya tambahan.
2. Handle pintu dipasang 100 cm (as) dari permukaan lantai.
3. Pemasangan lockcase, handle dan backplate serta door closer
harus rapi, lurus dan sesuai dengan letak posisi yang telah
ditentukan oleh Pengawas. Apabila hal tersebut tidak tercapai,
Kontraktor wajib memperbaiki tanpa tambahan biaya.
4. Seluruh perangkat kunci harus bekerja dengan baik, untuk itu
harus dilakukan pengujian secara kasar dan halus.
5. Tanda pengenal anak kunci harus dipasang sesuai dengan
pintunya.
6. Kontraktor wajib membuat shop drawing (gambar detail
pelaksanaan) berdasarkan Gambar Dokumen Kontrak yang
telah disesuaikan dengan keadaan di lapangan. Di dalam shop
drawing harus jelas dicantumkan semua data yang diperlukan

KONSULTAN PERENCANA
CV WIDODO KARYA BUANA ARSITEKTUR - 40
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG TEATHER SMKN 3 BATU

termasuk keterangan produk, cara pemasangan atau detail-


detail khusus yang belum tercakup secara lengkap di dalam
Gambar Dokumen Kontrak, harus sesuai dengan Standar
Spesifikasi Pabrik.
7. Shop Drawing sebelum dilaksanakan harus disetujui dahulu
oleh Pengawas.

2.16.4 Pengujian Mutu Pekerjaan


1. Seluruh mekanisme perangkat pengunci ini harus bekerja
dengan baik.
2. Dicoba dengan penguncian secara kasar dan halus.
3. Pemasangan backplate dan lockcase harus rata
(tenggelam) di dalam panel pintu. Semua Handle dan
kunci harus mendapat surat garansi dari FINO dan atau
KEND.

KONSULTAN PERENCANA
CV WIDODO KARYA BUANA ARSITEKTUR - 41
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG TEATHER SMKN 3 BATU

BAB 6
PEKERJAAN PENGECATAN

2.17. UMUM

2.17.1 Lingkup Pekerjaan


Bagian ini meliputi pengadaan tenaga, bahan cat (kecuali
ditentukan lain) dan peralatan untuk melaksanakan pekerjaan ini
termasuk alat-alat bantunya dan alat angkutnya (bila diperlukan),
ke tempat pekerjaan seperti yang tercantum dalam gambar,
uraian dan syarat teknis ini dan perjanjian kerja. Semua
pengecatan harus mendapat garansi tertulis (kartu garansi) dari
pabrikan. Cat yang digunakan adalah merk Jotun. Untuk dinding
luar dan plafond luar menggunakan cat emulsi acrylic Jotun
Jotashield. Sedangkan untuk dinding dalam menggunakan cat
emulsi anti bakterial Jotun Ecohealth Optima untuk ruang medis
dan cat emulsi Jotun Strax Matt untuk ruangan servis, dimana
lokasi pengecatan disesuaian dengan gambar, untuk plafond
dalam menggunakan cat emulsi Jotun Strax Matt, warna
ditentukan kemudian. Semua pekerjaan pengecatan harus
mendapat garansi dari pabrik. Untuk cat eksterior bergaransi 5
tahun.

2.17.2 Bahan-bahan
1. Pengecatan seluruh pekerjaan harus sesuai dengan NI-3 dan
NI-4 atau sesuai dengan spesifikasi dari pabrik cat yang
bersangkutan.
2. Kontraktor wajib membuktikan keaslian cat dari pabrik
tersebut mengenai hal-hal menunjukkan kemurnian cat yang
digunakan, antara lain :
a. Segel kaleng.
b. Test laboratorium.
c. Hasil akhir pengecatan
3. Hasil dari test kemurnian ini harus mendapat rekomendasi
tertulis dari produsen untuk diketahui Pengawas. Biaya test
tersebut menjadi tanggungan Kontraktor.
4. Sebelum memulai pengecatan, Kontraktor wajib menyerahkan
1 contoh bahan yang masih dalam kaleng, 3 contoh bahan
yang telah dicatkan pada permukaan plywood ukuran 40 x 40
cm dengan teknik duco lengkap PVC edging di sudut – sudut
sisi, brosur lengkap dan jaminan dari pabrik.

2.17.3 Pelaksanaan

2.17.3.1 Umum
1. Sebelum dikerjakan, semua bahan harus
ditunjukkan kepada Pengawas beserta
ketentuan/persyaratan jaminan pabrik untuk
mendapatkan persetujuannya. Bahan yang tidak
disetujui harus diganti tanpa biaya tambahan.

KONSULTAN PERENCANA
CV WIDODO KARYA BUANA ARSITEKTUR - 42
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG TEATHER SMKN 3 BATU

2. Jika dipandang perlu diadakan


penukaran/penggantian, bahan pengganti harus
disetujui oleh Pengawas berdasarkan contoh yang
diajukan Kontraktor.
3. Untuk pekerjaan cat di daerah terbuka, jangan
dilakukan dalam keadaan cuaca lembab dan hujan
atau keadaan angin berdebu, yang akan
mengurangi kualitas pengecatan dalam keadaan
terlindung dari basah dan lembab ataupun debu.
4. Permukaan bahan yang akan dicat harus benar-
benar sudah dipersiapkan untuk pengecatan,
sesuai persyaratan pabrik cat dan bahan yang
bersangkutan. Permukaan yang akan dicat harus
benar-benar kering, bersih dari debu,
lemak/minyak dan noda-noda yang melekat.
5. Setiap pengecatan yang akan dimulai pada suatu
bidang, harus mendapat persetujuan dari
Pengawas. Sebelum memulai pengecatan,
Kontraktor wajib melakukan percobaan untuk
disetujui Pengawas.
6. Kontraktor tidak diperkenankan memulai suatu
pekerjaan di suatu tempat bila ada
kelainan/perbedaan di tempat itu sebelum kelainan
tersebut diselesaikan.
7. Bila ada kelainan dalam hal apapun antara gambar
dan lain-lainnya, maka Kontraktor harus segera
melaporkannya kepada Pengawas .
8. Kontraktor wajib
memperbaiki/mengulangi/mengganti kerusakan
yang terjadi selama masa pelaksanaan dan masa
garansi, atas beban biaya Kontraktor, selama
kerusakan bukan disebabkan oleh tindakan
Pemberi Tugas.
9. Dan atau sesuai teknis pelaksanaan dari pabrik
Jotun.

2.17.3.2 Teknis
1. Lakukan pengecatan dengan cara terbaik, yang
sesuai dengan prosedur dan teknik pengecatan
Jotun. Dilakukan kecuali spesifikasi lain. Jadi
urutan pengecatan, penggunaan lapisan-lapisan
dasar dan tebal lapisan penutup minimal sama
dengan persyaratan pabrik. Pengecatan harus rata,
tidak bertumpuk, tidak bercucuran atau ada bekas
- bekas yang menunjukkan tanda-tanda sapuan
atau semprotan dan roller.
2. Kesiapan dinding dalam aplikasi cat harus
didasarkan pada evaluasi pabrik cat yang dipilih
atau ditunjuk.
3. Sapukan semua dasar dengan cat dasar memakai
kuas. Penyemprotan hanya diijinkan dilakukan bila
disetujui Pengawas .

KONSULTAN PERENCANA
CV WIDODO KARYA BUANA ARSITEKTUR - 43
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG TEATHER SMKN 3 BATU

4. Pengecatan kembali dilakukan bila ada cat dasar


atau cat akhir yang kurang menutupi, atau lepas.
Pengulangan pengecatan dilakukan sebagaimana
ditunjukkan oleh Pengawas, serta harus mengikuti
petunjuk dan spesifikasi yang dikeluarkan pabrik
yang bersangkutan.
5. Pembersihan permukaan harus mendapat
persetujuan. Pekerjaan termasuk penggunaan
ongkos, pencucian dengan air, maupun
pembersihan dengan kain kering.
6. Kerapian pekerjaan cat ini dituntut untuk tidak
mengotori dan menggangu pekerjaan finishing lain,
atau pekerjaan lain yang sudah terpasang.
Pekerjaan yang tidak sempurna diulang dan
diperbaiki atas tanggungan Kontraktor.

2.17.4 Pengujian Mutu Pekerjaan


1. Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor wajib
melakukan percobaan atas semua pekerjaan yang akan
dilaksanakan atas biaya sendiri. Pengecatan yang tidak
disetujui Pengawas harus diulangi/diganti, atas biaya
Kontraktor.
2. Pada waktu penyerahan, pihak pabrik dengan Kontraktor
harus memberi jaminan selama minimal 2 tahun atas semua
pekerjaan pengecatan, terhadap kemungkinan cacat karena
cuaca warna dan kerusakan cat lainnya.
3. Pengawas wajib menguji semua hasil berdasarkan syarat-
syarat yang telah diberikan baik oleh pabrik maupun atas
petunjuk Pengawas. Peralatan untuk pengujian disediakan
oleh Kontraktor.
4. Pengawas berhak meminta pengulangan pengujian bila
dianggap perlu.
5. Dalam hal pengujian yang telah dilakukan dengan baik atau
kurang memuaskan, maka biaya pengujian/pengulangan
pengujian merupakan tanggung jawab Kontraktor.

2.17.5 Pengamanan Pekerjaan


1. Daerah-daerah yang sedang dicat agar ditutup dari pekerjaan-
pekerjaan lain, maupun kegiatan lain dan juga daerah
tersebut terlindung dari debu dan kotoran lainnya sampai cat
tersebut kering.
2. Lindungi pekerjaan ini dan juga pekerjaan atau bahan lain
yang dekat dengan pekerjaan ini seperti fitting-fitting, kusen-
kusen dan sebagainya dengan cara menutup/melindungi
bagian tersebut selama pekerjaan pengecatan berlangsung.
Kontraktor bertanggung jawab memperbaiki atau mengganti
bahan yang rusak akibat pekerjaan pengecatan tersebut.

KONSULTAN PERENCANA
CV WIDODO KARYA BUANA ARSITEKTUR - 44
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG TEATHER SMKN 3 BATU

2.18. PENGECATAN LANGIT-LANGIT DAN DINDING BETON EKSPOSE

2.18.1 Lingkup Pekerjaan


Pekerjaan ini meliputi pengecatan seluruh permukaan langit-
langit dan dinding beton ekspose sesuai dengan gambar atau
petunjuk Pengawas.

2.18.2 Bahan-bahan
Cat menggunakan merk Jotun yang terdiri dari:
1. Untuk Cat Exterior (Jotashield) :
 Primer : Jotashield Primer 07
 Second Coat : Jotashield
 Finish Coat : Jotashield
2. Untuk Cat Interior (Strax Matt) :
 Primer : Basecoat Interior Sealer
 Second Coat : Strax Matt
 Finish Coat : Strax Matt
Acrylic Emulsion untuk eksterior dan Emulsion untuk interior,
dengan warna-warna yang akan ditentukan kemudian.

2.18.3 Pelaksanaan
Sebelum dilakukan pengecatan pada permukaan langit-langit
harus diperhatikan mengenai:
1. Profil yang diminta sesuai dengan gambar sudah dilakukan,
berdasarkan peil-peil yang ditentukan.
2. Permukaan langit-langit harus datar dan sempurna sesuai
dengan pola yang telah ditentukan.
3. Pada permukaan langit-langit tidak terjadi lubang-lubang atau
cacat lain.
4. Pada permukaan langit-langit yang sudah siap untuk dicat,
terlebih dahulu harus diplamur dengan bahan plamur yang
sudah disetujui Pengawas.
5. Plamuran dilakukan bilamana permukaan sudah sempurna,
tidak terdapat retak - retak dan dilakukan setelah ada
persetujuan Pengawas.
6. Pengecatan dilakukan dengan menggunakan alat kuas atau
roller, dimana penggunaan alat-alat tersebut disesuaikan
dengan keadaan lokasinya.
7. Setiap kali lapisan pada cat akhir dilakukan harus dihindarkan
terjadinya sentuhan-sentuhan selama 1 sampai 1.5 jam.
8. Pengecatan akhir harus dilakukan secara ulang paling
sedikit selama 2 (dua) jam kemudian.

KONSULTAN PERENCANA
CV WIDODO KARYA BUANA ARSITEKTUR - 45
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG TEATHER SMKN 3 BATU

2.19. PENGECATAN DINDING BATA

2.19.1 Lingkup Pekerjaan


Pekerjaan ini meliputi pengecatan dinding bata seperti yang
dinyatakan dalam gambar dan petunjuk Pengawas, antara
lain:
1. Pengecatan seluruh dinding bangunan bagian luar seperti
dalam gambar dan petunjuk Pengawas.
Seluruh pekerjaan ini harus mengacu pada ketentuan dalam
SNI. T11 - 1990 - F.
2. Pengecatan dinding bangunan bagian dalam seperti yang
dinyatakan dalam gambar dan petunjuk Pengawas.

2.19.2 Bahan-bahan
Cat menggunakan merk Jotun yang terdiri dari:
1. Untuk Cat Exterior (Jotashield) :
 Primer : Jotashield Primer 07
 Second Coat : Jotashield
 Finish Coat : Jotashield
2. Untuk Cat Interior (Eco Health) :
 Primer : Majestic Primer
 Second Coat : Ecohealth Optima
 Finish Coat : Ecohealth Optima
3. Untuk Cat Interior (Strax Matt) :
 Primer : Basecoat Interior Sealer
 Second Coat : Strax Matt
 Finish Coat : Strax Matt
Acrylic Emulsion untuk eksterior dan Emulsion untuk interior,
dengan warna-warna yang akan ditentukan kemudian.

2.19.3 Pelaksanaan
Sebelum dilakukan pengecatan pada permukaan dinding
tersebut, maka harus diperhatikan permukaan plesterannya
dari :
1. Profil yang diminta sesuai dengan gambar sudah dilakukan,
berdasarkan peil-peil yang ditentukan.
2. Permukaan plesteran harus datar dan sempurna sesuai
dengan pola yang telah ditentukan.
3. Permukaan plesteran telah diberi lapisan aci dengan hasil
yang rata dan halus.
4. Permukaan acian telah berumur 14 hari atau sesuai dengan
ketentuan pabrik.
5. Permukaan acian tidak lembab yang ditunjukkan oleh alat
ukur khusus yang sesuai dengan ketentuan pabrik.

KONSULTAN PERENCANA
CV WIDODO KARYA BUANA ARSITEKTUR - 46
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG TEATHER SMKN 3 BATU

6. Seluruh bidang pengecatan sudah bersih dari segala noda-


noda atau kotoran/debu.
7. Bila pengecatan dilakukan di atas permukaan dinding tidak
diplester, maka Kontraktor harus memeriksa apakah
permukaan dinding sudah bersih dari noda, seperti yang
disyaratkan.
8. Setelah permukaan dinding siap untuk dicat, dilakukan
pengecatan dengan lapisan-lapisan sebagai berikut:
1 lapis Jotashield Primer 07 / Basecoat Interior Sealer
3 lapis Jotashield / Ecohealth Optima / Strax Matt
9. Pengecatan dilakukan dengan menggunakan alat kuas atau
roller, dimana penggunaan alat-alat tersebut disesuaikan
dengan keadaan lokasinya dengan mutu yang baik.
10. Setiap kali lapisan pada cat akhir dilakukan harus dihindarkan
terjadinya sentuhan-sentuhan selama 1 sampai 1.5 jam.
Pengecatan akhir harus dilakukan secara ulang paling sedikit
selama 2 (dua) jam kemudian.

2.20. PENGECATAN PARTISI GYPSUM

2.20.1 Lingkup Pekerjaan


Pekerjaan ini meliputi pengecatan dinding partisi gypsum seperti
yang dinyatakan dalam gambar dan petunjuk Pengawas, antara
lain:
a. Pengecatan seluruh dinding partisi gypsum seperti dalam
gambar dan petunjuk Pengawas.
b. Seluruh pekerjaan ini harus mengacu pada ketentuan dalam
SNI.T11 -1990 - F.

2.20.2 Bahan-bahan
1. Untuk Cat Interior (Eco Health) :
 Primer : Majestic Primer
 Second Coat : Ecohealth Optima
 Finish Coat : Ecohealth Optima
2. Untuk Cat Interior (Strax Matt) :
 Primer : Basecoat Interior Sealer
 Second Coat : Strax Matt
 Finish Coat : Strax Matt

2.20.3 Pelaksanaan
a. Sebelum dilakukan pengecatan pada permukaan dinding
partisi tersebut, maka harus diperhatikan permukaannya
dari :
1. Profil yang diminta sesuai dengan gambar sudah
dilakukan, berdasarkan peil-peil yang ditentukan.

KONSULTAN PERENCANA
CV WIDODO KARYA BUANA ARSITEKTUR - 47
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG TEATHER SMKN 3 BATU

2. Permukaan partisi gypsum harus datar dan sempurna


sesuai dengan pola yang telah ditentukan.
3. Seluruh bidang pengecatan sudah bersih dari segala
noda-noda atau kotoran/debu.
b. Setelah permukaan dinding partisi gypsum siap untuk dicat,
dilakukan pengecatan dengan lapisan-lapisan sebagai berikut:
1 lapis Majestic Primer / Basecoat Interior Sealer
3 lapis Ecohealth Optima / Strax Matt
c. Pengecatan dilakukan dengan menggunakan alat kuas atau
roller, dimana penggunaan alat-alat tersebut disesuaikan
dengan keadaan lokasinya dengan mutu yang baik.
d. Setiap kali lapisan pada cat akhir dilakukan harus dihindarkan
terjadinya sentuhan-sentuhan selama 1 sampai 1.5 jam.
Pengecatan akhir harus dilakukan secara ulang paling sedikit
selama 2 (dua) jam kemudian.

2.21. PEKERJAAN EPOXY PAINT SYSTEM

2.21.1 Lingkup Pekerjaan


Pekerjaan ini meliputi pekerjaan Epoxy Paint System ex. Jotun
Jotafloor seperti yang dinyatakan dalam gambar dan petunjuk
Pengawas, antara lain:
a. Pekerjaan Epoxy pada dinding dan meja seperti dalam gambar
dan petunjuk Pengawas.
b. Seluruh pekerjaan ini harus mengacu pada ketentuan dalam
SNI.T11 -1990 - F.

2.21.2 Bahan-bahan
2. Untuk Epoxy Paint System :
 Primer : Jotafloor Sealer
Dengan Thinner No. 17 (+10%)
 Second Coat : Jotafloor Top Coat
Dengan Thinner No. 17 (+10%)
 Finish Coat : Jotafloor Top Coat
Dengan Thinner No. 17 (+10%)

2.21.3 Pelaksanaan
a. Sebelum dilakukan pekerjaan epoxy pada permukaan dinding
dan meja tersebut, maka harus diperhatikan permukaannya
dari :
4. Profil yang diminta sesuai dengan gambar sudah
dilakukan, berdasarkan peil-peil yang ditentukan.
5. Permukaan harus datar/tegak dan sempurna sesuai
dengan pola yang telah ditentukan.
6. Seluruh bidang pekerjaan sudah bersih dari segala noda-
noda atau kotoran/debu.

KONSULTAN PERENCANA
CV WIDODO KARYA BUANA ARSITEKTUR - 48
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG TEATHER SMKN 3 BATU

b. Setelah permukaan dinding dan meja siap untuk di epoxy,


dilakukan coating dengan lapisan-lapisan sebagai berikut:
1 lapis Jotafloor Sealer dengan Thinner No. 17 (+10%)
2 lapis Jotafloor Top Coat dengan Thinner No. 17 (+10%)
c. Coating dilakukan dengan menggunakan alat kuas atau roller,
dimana penggunaan alat-alat tersebut disesuaikan dengan
keadaan lokasinya dengan mutu yang baik.
d. Setiap kali lapisan pada finishing epoxy yang dilakukan harus
dihindarkan terjadinya sentuhan-sentuhan selama 1 sampai
1.5 jam. Finishing harus dilakukan secara ulang paling sedikit
selama 2 (dua) jam kemudian.

2.22. PEKERJAAN CAT DUCO

2.22.1 Lingkup Pekerjaan


Uraian ini mencakup persyaratan teknis pelaksanaan pekerjaan
pengecatan pada permukaan logam/besi/kayu yang ditentukan
yaitu pada daun pintu besi dan daun pintu kayu.

2.22.2 Ketentuan

2.22.2.1 Warna cat


Warna cat akan ditentukan oleh konsultan perencana
berdasarkan contoh dan katalog yang diajukan oleh
pelaksana pekerjaan atau sesuai standar yang dimiliki
oleh bagian Logistik/Pemberi Tugas. Cat yang
dipergunakan harus ramah lingkungan dan tidak
mengandung bahan-bahan berbahaya bagi manusia.

2.22.2.2 Peralatan
1. Untuk pelaksanaan pekerjaan pengecatan ini,
pelaksana pekerjaan harus menggunakan
peralatan dan peraturan pelaksanaan menurut
ketentuan atau rekomendasi yang dikeluarkan oleh
pabriknya.
2. Pengecatan harus menggunakan alat semprot yang
dilengkapi dengan kompresor
3. Tatacara pengecatan harus ramah lingkungan dan
tidak boleh membahayakan manusia.

2.22.2.3 Penyerahan
Sebelum mulai pelaksanaan, pelaksana pekerjan harus
menyerahkan:
1. Contoh dan katalog, data teknis dari bahan cat dan
bahan-bahan lain yang diperlukan guna
pelaksanaan pekerjaan antara lain contoh bahan-
bahan secara lengkap, kartu warna, aturan,
prosedur, peralatan yang harus dipakai serta data
teknis yang berisi keterangan sifat dan ketahanan

KONSULTAN PERENCANA
CV WIDODO KARYA BUANA ARSITEKTUR - 49
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG TEATHER SMKN 3 BATU

bahan cat serta jaminan ramah lingkungan dan


ramah manusia.
2. Contoh pelaksanaan pekerjaan pengecatan dalam
komposisi lengkap. Keseluruhan ini diperlukan
guna pemeriksaan dan persetujuan
pelaksanaannya.
3. Surat garansi kualitas cat dan kualitas hasil
pengecatan.

2.22.3 Bahan-bahan

2.22.3.1 Bahan/jenis cat


Bahan cat duco yang dipakai adalah dari produk NIPPE
dengan warna yang akan ditentukan kemudian oleh
konsultan perencana. Pemakaian jenis cat disesuaikan
dengan ketentuan yang tercantum di masing-masing
gambar rencana. Cat tidak boleh mengandung bahan
yang membahayakan manusia/lingkungan.

2.22.3.2 Bahan penguat tepi sudut


Edging coat menggunakan PVC bening dengan
prosedur tertentu sesuai dengan aturan aplikasi.

2.22.3.3 Bahan dempul


Bahan dempul yang dipakai adalah jenis Polyester
lengkap dengan bahan campuran untuk pengenceran
dari merk Sampolac, Danagloss, Impra atau merk lain
yang setara dan disetujui. Dempul tidak boleh
mengandung bahan beracun/berbahaya seperti timah,
air raksa, dan sebagainya.

2.22.3.4 Peralatan kerja


Peralatan yang dipakai harus sesuai dengan teknis
pelaksanaan pekerjaan serta yang direkomendasikan
oleh pabriknya.

2.22.4 Pelaksanaan

2.22.4.1 Persiapan
1. Semua bahan, peralatan dan penunjukan
pemakaian/pelaksanaan yang dikeluarkan dan
pabriknya harus dipersiapkan sebelum pelaksanaan
dimulai.
2. Semua bidang permukaan yang akan dilapis cat
harus dalam keadaan bersih, kering serta rata dan
datar.

2.22.4.2 Pelaksanaan pengecatan


1. Komponen dari logam/besi/plywood yang akan
dicat duco harus sudah dibentuk/dikerjakan
permukaannya menurut ukuran, bentuk seperti
tertera di dalam gambar rencana.

KONSULTAN PERENCANA
CV WIDODO KARYA BUANA ARSITEKTUR - 50
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG TEATHER SMKN 3 BATU

2. Semua permukaan bidang yang akan dilapisi cat


harus dalam keadaan halus, bersih, kering serta
rata atau datar
3. Permukaan yang tidak datar harus didempul
terlebih dahulu dengan menggunakan bahan
dempul yang telah ditentukan dan dengan tatacara
menurut petunjuk dari pabriknya.
4. Pelaksanaan pengecatan harus sesuai dengan
aturan yang dikeluarkan dari pabriknya, baik
mengenai aturan pakai, tahapan maupun kondisi
permukaan bidang pengecatannya.
5. Prinsip dasar tahapan pengecatan pada permukaan
logam/besi yang menggunakan cat adalah sebagai
berikut :
- Pembersihan permukaan bidang cat.

- Dicat dasar.

- Didempul dengan sanpolac dan diampelas,


epoxy.
- Dicat dasar.

- Dicat akhir minimal 3 lapisan tebal lapisan cat


minimal 3 mikron.
- Hasil pengecatan harus rata dan halus serta
kuat dan tahan terhadap pengaruh cuaca atau
keadaan sekelilingnya.
- Hasil terakhir pengerjaan coating anti gores,
dilakukan seperti disyaratkan pada
fabrikannya dan dikerjakan ditempat tertentu
saja yang dijelaskan dalam dokumen
spesifikasi ataupun gambar.
- Diperoleh permukaan yang rata, kuat dengan
sisi sudut terlapisi PVC edging.

KONSULTAN PERENCANA
CV WIDODO KARYA BUANA ARSITEKTUR - 51
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG TEATHER SMKN 3 BATU

BAB 5
PEKERJAAN PENGGANTUNG, HANDLE, KUNCI

2.23. PEKERJAAN ALAT PENGGANTUNG

2.23.1 Lingkup Pekerjaan


3. Pekerjaan ini meliputi penyediakan tenaga kerja, bahan-
bahan, untuk perlengkapan daun pintu dan jendela dan alat-
alat bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan sehingga
dapat tercapai hasil pekerjaan yang baik dan sempurna.
4. Pemasangan alat penggantung dan pengunci dilakukan
meliputi seluruh pemasangan pada daun pintu dan jendela.

2.23.2 Persyaratan Bahan-bahan


4. Semua “hardware” yang digunakan harus sesuai dengan
ketentuan yang tercantum dalam Tabel Spesifikasi Material.
Bila terjadi perubahan atau penggantian “hardware” akibat
dari pemilihan merek, Kontraktor wajib melaporkan hal
tersebut kepada Pengawas untuk mendapatkan persetujuan.
5. Semua anak kunci harus dilengkapi dengan tanda pengenal
dari pelat aluminium berukuran 3 x 6 cm dengan tebal 1 mm.
Tanda pengenal ini dihubungkan dengan cincin nikel kesetiap
anak kunci.
6. Untuk keseragamanan semua “hardware” dalam pekerjaan ini
harus dari satu produk misalnya, untuk engsel, kunci atau
sejenisnya dan memiliki surat garansi minium 5 tahun dari
main distirbusinya.
Contoh-contoh
d. Sebelum pemasangan, Kontraktor harus menyerahkan
contoh-contoh untuk mendapatkan persetujuan
Pengawas.
e. Contoh-contoh yang telah disetujui akan dicapai sebagai
standar/pedoman bagi Pengawas untuk
menerima/memeriksa bahan-bahan yang dikirim oleh
Kontraktor ke lapangan.

KONSULTAN PERENCANA
CV WIDODO KARYA BUANA ARSITEKTUR - 52
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG TEATHER SMKN 3 BATU

f. Perlengkapan Pintu (Swing)


Engsel Kupu-kupu (butt hinge) digunakan untuk semua
pintu selain pintu frameless. Engsel dilengkapi dengan
nylon ring dari bahan stainless steel merk FINO dan atau
KEND atau sesuai gambar, ukuran 4” x 4”.
Engsel Friksi (Friction Casement Stay) digunakan untuk
semua daun jendela hidup dan bouvenlicth. Casement
Stay menggunakan merk FINO dan atau KEND atau
sesuai gambar. Ukuran disesuaikan dengan gambar
detail.

2.23.3 Syarat Pelaksanaan

2.23.3.1 Umum
Kontraktor harus memperhatikan serta menjaga
pekerjaan yang berhubungan dengan pekerjaan ini.
Bila ada kesalahan pemasangan karena kelalaiannya,
maka kontraktor tersebut harus mengganti tanpa
biaya tambahan.

2.23.3.2 Teknis
7. Mekanisme kerja harus sesuai dengan gambar
8. Engsel dipasang sekurang-kurangnya 3 buah untuk
setiap daun pintu, menggunakan sekrup kembang
dengan warna yang sama dengan warna engsel.
9. Engsel atas dipasang tidak lebih dari 28 cm (as)
dari sisi atas pintu ke bawah. Engsel tengah
dipasang tidak lebih dari 60 cm (as) dari engsel
atas ke bawah. Engsel bawah dipasang tidak lebih
dari 32 cm (as) dari permukaan lantai ke atas.
10. Penarik pintu (Door Pull) dipasang 100 cm (as) dari
permukaan lantai setempat.
11. Posisi “lock dan Latch” harus ditentukan dan
diajukan kontraktor untuk disetujui Pengawas.
12. Kontraktor harus memperhatikan serta menjaga
pekerjaan yang berhubungan dengan pekerjaan
lain. Jika terjadi kerusakan akibat kelalaiannya,
maka Kontraktor tersebut harus mengganti tanpa
biaya tambahan.

2.24. PEKERJAAN HANDLE , KUNCI DAN AKSESORISNYA

2.24.1 Lingkup Pekerjaan


Pekerjaan ini meliputi penyediakan tenaga kerja, bahan-bahan,
untuk perlengkapan handle daun pintu dan jendela, kunci,
aksesoris dan alat-alat bantu lainnya untuk melaksanakan
pekerjaan sehingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang baik dan
sempurna.

KONSULTAN PERENCANA
CV WIDODO KARYA BUANA ARSITEKTUR - 53
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG TEATHER SMKN 3 BATU

2.24.2 Persyaratan Bahan-bahan

2.24.2.1 Pintu
7. Handle dan Back Plate yang digunakan dari bahan
stainless steel merk FINO dan atau KEND atau
sesuai gambar. Tipe handle yang digunakan adalah
tipe Lever Handle, Pull Handle dan Pull Ring.
8. Kunci-kunci yang digunakan dari bahan stainless
steel merk FINO dan atau KEND atau sesuai
gambar. Tipe kunci yang digunakan adalah tipe
Cylinder dan Double Cylinder. Seluruh kunci yang
digunakan harus mempunyai Master Key.
9. Lockcase yang digunakan dari bahan stainless steel
merk FINO dan atau KEND atau sesuai gambar.
10. Kunci tanam (Flush Bolt) yang digunakan dari
bahan stainless steel merk FINO dan atau KEND
atau sesuai gambar. Kunci tanam ini digunakan
untuk pintu double daun.
11. Door Closer yang digunakan dari bahan stainless
steel merk FINO dan atau KEND atau sesuai
gambar. Tipe yang digunakan adalah tipe Hold
Open Arm dan Normal Open Arm.
12. Perincian penggunaan masing-masing tipe handle,
kunci dan akesoris di atas sesuai dengan gambar
detail.

2.24.2.2 Jendela
3. Rambuncis yang digunakan dari bahan stainless
steel merk FINO dan atau KEND atau sesuai
gambar dengan warna yang sama dengan rangka
daun jendela.
4. Untuk daun jendela geser (sliding), rambuncis
yang digunakan harus sesuai dengan
peruntukannya.

2.24.2.3 Contoh
Kontraktor wajib mengajukan contoh bahan untuk
mendapatkan persetujuan-persetujuan Konsultan
Pengawas.

2.24.3 Persyaratan Pelaksanaan


8. Kontraktor harus memperhatikan serta menjaga pekerjaan
yang berhubungan dengan pekerjaan ini. Bila terjadi
kerusakan karena kelalaiannya, maka kontraktor tersebut
harus mengganti tanpa biaya tambahan.
9. Handle pintu dipasang 100 cm (as) dari permukaan lantai.
10. Pemasangan lockcase, handle dan backplate serta door closer
harus rapi, lurus dan sesuai dengan letak posisi yang telah
ditentukan oleh Pengawas. Apabila hal tersebut tidak tercapai,
Kontraktor wajib memperbaiki tanpa tambahan biaya.

KONSULTAN PERENCANA
CV WIDODO KARYA BUANA ARSITEKTUR - 54
SYARAT-SYARAT TEKNIS ARSITEKTUR
PEMBANGUNAN GEDUNG TEATHER SMKN 3 BATU

11. Seluruh perangkat kunci harus bekerja dengan baik, untuk itu
harus dilakukan pengujian secara kasar dan halus.
12. Tanda pengenal anak kunci harus dipasang sesuai dengan
pintunya.
13. Kontraktor wajib membuat shop drawing (gambar detail
pelaksanaan) berdasarkan Gambar Dokumen Kontrak yang
telah disesuaikan dengan keadaan di lapangan. Di dalam shop
drawing harus jelas dicantumkan semua data yang diperlukan
termasuk keterangan produk, cara pemasangan atau detail-
detail khusus yang belum tercakup secara lengkap di dalam
Gambar Dokumen Kontrak, harus sesuai dengan Standar
Spesifikasi Pabrik.
14. Shop Drawing sebelum dilaksanakan harus disetujui dahulu
oleh Pengawas.

2.24.4 Pengujian Mutu Pekerjaan


4. Seluruh mekanisme perangkat pengunci ini harus bekerja
dengan baik.
5. Dicoba dengan penguncian secara kasar dan halus.
6. Pemasangan backplate dan lockcase harus rata
(tenggelam) di dalam panel pintu. Semua Handle dan
kunci harus mendapat surat garansi dari FINO dan atau
KEND.

KONSULTAN PERENCANA
CV WIDODO KARYA BUANA ARSITEKTUR - 55

Anda mungkin juga menyukai