Anda di halaman 1dari 19

SPESIFIKASI TEKNIS

A. PENDAHULUAN
1. LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan yang dilaksanakan adalah :
REHABILITASI BENDUNG IRIGASI DI.SEI TEMIANG DESA BATU EMPANG
d i Kec. Batang Asai Kab. Sarolangun

2. STANDAR YANG BERLAKU


Semua pekerjaan harus dilaksanakan dengan mengikuti dan
memenuhi persyaratan- persyaratan teknis dalam persyaratan
Normalisasi Indonesia (NI), Standar Industri Indonesia (SII) dan
Peraturan-peraturan Nasional maupun Peraturan-peraturan
setempat lainnya yang berlaku atas jenis-jenis pekerjaan yang
bersangkutan antara lain :

NI 2 (1971) PERATURAN BETON BERTULANG INDONESIA


NI 3 (1970) PERATURAN UMUM UNTUK BAHAN
BANGUNAN DI INDONESIA NI 8 (1974) PERATURAN
SEMEN PORTLAND DI INDONESIA NI 5 (1961)
PERATURAN KONSTRUKSI KAYU INDONESIA

Untuk pekerjaan yang belum termasuk dalam standar-standar


diatas, maka diberlakukan standar-standar Nasional ataupun
Internasional yang berlaku atas pekerjaan-pekerjaan tersebut
atau setidak-tidaknya berlaku standar-standar Persyaratan Teknis
dari negara asal/pekerjaan yang bersangkutan.

3. DATA UMUM LAPANGAN

Titik-titik Ukur
Seluruh titik ukur sehubungan dengan pekerjaan ini didasarkan
pada ukuran setempat, yaitu titik-titik ukur yang ada di
lapangan proyek seperti direncanakan dalam gambar-gambar
dan yang disetujui Pengawas.
Data Fisik
Data sehubungan dengan ketinggian-ketinggian tanah yang
ada, tinggi air tanah, dan lai- lain yang diterakan pada gambar-
gambar dimaksudkan sebagai informasi umum dan titik- titik tolak
untuk pelaksanaan pekerjaan ini oleh pemborong.
Penawaran yang diserahkan Pemborong, harus sudah meliputi
REHABILITASI BENDUNG IRIGASI RKS~ 1
semua biaya untuk pelaksanaan-nya sesuai dengan ketinggian-
ketinggian yang dtentukan pada gambar- gambar pelaksanaan.

REHABILITASI BENDUNG IRIGASI RKS~ 2


B. ITEM – ITEM PEKERJAAN

UMUM

1. PENGUKURAN LAPANGAN DAN PEMATOKAN

Lokasi proyek akan ditentukan oleh Pengawas di lapangan


selanjutnya Pemborong harus memulai pekerjaan-pekerjaannya
dari garis-garis dan patok-patok yang telah disetujui oleh
Pengawas dan direksi serta kontraktor bertanggung jawab
penuh atas pengukuran-pengukuran yang dibuatnya.
Pengecekan pengukuran terhadap patok-patok yang telah
disetujui oleh Pengawas dan bertanggung jawab penuh atas
pengukuran-pengukuran yang dibuatnya. Pengecekan
pengukuran terhadap patok- patok utama yang ada, mencakup
elevasi axis di elevasi jalan existing dan As jalan dan segera
melaporkan hasilnya ke Pengawas .

Pemborong harus menyediakan semua bahan, peralatan dan


tenaga kerja, termasuk juru- juru ukur (surveyor) yang dibutuhkan
sehubungan dengan pengukuran dan pematokan untuk setiap
bagian pekerjaan yang memerlukannya.
Pemborong diwajibkan untuk memelihara patok-patok serta tugu-
tugu ukur utama selama masa pembangunan.
Pemborong diminta membuat/mengadakan 1 patok permanen
di dalam site sesuai dengan petunjuk Pengawas.

2. PAPAN NAMA PROYEK & DIREKSI KIT

a. LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-
bahan, dan peralatan yang diperlukan untuk melaksanakan
pekerjaan pembuatan dan pemasangan papan nama
proyek dan direksi kit sesuai dengan yang tertera dalam
gambar rencana.

b. PENGENDALIAN PEKERJAAN
Seluruh pekerjaan pada bagian ini sesuai dengan persyaratan
dan ketentuan- ketentuan yang berlaku di lokasi.

c. BAHAN-BAHAN
Papan Nama Proyek dibuat secara digital printing dengan
luas minimum 1m2, dan dipasang pada tempat yang bias
REHABILITASI BENDUNG IRIGASI RKS~ 3
dilihat oleh umum.

d. PELAKSANAAN
Pemasangan papan nama harus rata, tegak dan lurus.

3. DOKUMENTASI
Semua item-item pekerjaan ini harus di dokumentasikan sesuai
dengan kebutuhan dilapangan yang disetujui oleh Direksi.

4. PELAPORAN
Pelaporan di tentukan oleh Direksi berupa :
Laporan Harian, Laporan Mingguan, Laporan Bulanan, Gambar
Kerja (Shop drawing), Asbuild Drawing. Dan sebelum dilakukan
pekerjaan perlu dibuat Request Pekerjaan yang diajukan ke
Pengawas Lapangan.

REHABILITASI BENDUNG IRIGASI RKS~ 4


PEKERJAAN TANAH

LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan, alat-alat
dan pengangkutan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan semua
“pekerjaan tanah” seperti tertera pada gambar rencana dan
spesifikasi ini :
• Pembersihan Lokasi / Land Clearing
• Galian Tanah
• Pemadatan Hasil Pembuangan Galian Tanah.

PELAKSANAAN
Kontraktor diwajibkan mengadakan pengukuran dan
penggambaran kembali lokasi pembangunan dengan dilengkapi
keterangan-keterangan mengenai peil tanah, letak batas-batas
tanah dengan alat-alat yang sudah ditera kebenarannya oleh
Pengawas Lapangan.
Ketidak cocokan yang mungkin terjadi antara gambar dan
keadaan lapangan yang sebenarnya harus segera dilaporkan
kepada Pengawas untuk dimintakan keputusannya.

1. PEKERJAAN PEMBONGKARAN & PEMBERSIHAN LOKASI / LAND


CLEARING

LINGKUP PEKERJAAN

a. Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja,


bahan-bahan dan peralatan yang dipergunakan
untuk pelaksanaan pekerjaan pembongkaran dan
pembersihan seperti yang tertera pada gambar dan
petunjuk Direksi Pengawas.
b. Bagian ini meliputi seluruh pekerjaan pembongkaran
atas daerah pembangunan, serta pengamanan atas
jaringan jaringan listrik, air gas, telepon dan lain-lain bila
ada.
c. Kecuali ditentukan lain oleh pengawas, maka
pemborong diwajibkan untuk Pelaksanaan
pembersihan dan penyingkiran bahan-bahan
bongkaran dari lapangan pekerjaan.

PENGENDALIAN PEKERJAAN

Seluruh pekerjaan pada bagian ini harus sesuai dengan


persyaratan dalam spesifikasi ini serta petunjuk dari Direksi

REHABILITASI BENDUNG IRIGASI RKS~ 3


Pengawas.

1. BAHAN-BAHAN

Peralatan yang diperlukan untuk melaksanakan


pekerjaan pembongkaran dan pembersihan lokasi/site
disesuaikan dengan kebutuhan dan tidak mengganggu
lingkungan.

2. PELAKSANAAN

a. Sebelum memulai, Pemborong harus mengumpulkan


semua data mengenai kondisi bawah tanah (subsoil)
serta sifat-sifat struktur-struktur yang ada di sekitar
lapangan pembangunan serta gambar-gambar dan
izin-izin yang diperlukan untuk bekerja.
b. Pemborong juga harus mengajukan rencana, lokasi
dan sistem pelaksanaan pembongkaran kepada
Pengawas untuk disetujui.
c. Terhadap semua sarana-sarana listrik, air, telepon, gas
maupun yang ada lannya harus dilakukan tidakan-
tindakan pengamanan guna menjaga keutuhan
fungsinya serta tidak akan mengganggu kelancaran
pemakaian yang ada dan mengadakan tindakan-
tindakan yang perlu guna menanggulangi hal ini
tanpa membebani Pemberi
Tugas.

REHABILITASI BENDUNG IRIGASI RKS~ 4


d. Sistem pembongkaran harus sistematis hingga tidak
membahayakan pekerjaan. Konstruksi-konstruksi
sementara harus dibuat dimana perlu atau atas
petunjuk Pengawas tanpa menambah biaya.
e. Semua sarana yang dapat dipakai lagi dan /atau
ditambah/dikurangi harus terpasang kembali sesuai
dengan standar serta petunjuk Pengawas hingga
berfungsi dengan baik.
f. Lokasi dibersihkan dari tanaman / pohon yang ada.
Pohon / Tanaman ditebang oleh kelompok pekerja
dengan menggunakan chain saw. Semua sisa-sisa
tanaman seperti akar-akar, rumput-rumput dan
sebagainya, harus dihilangkan sampai tanah humus,
dengan menggunakan Excavator.
g. Keadaan sesudah selesai harus rapih dan bersih serta
siap untuk pekerjaan selanjutnya.

2. GALIAN TANAH
Galian tanah dilakukan dengan cara manual, dibentuk sesuai
dengan elevasi yang ada pada gambar rencana. Dalam
pelaksanaannya harus selalu diikuti oleh seorang surveyor untuk
mengontrol elevasi yang direncanakan.
Untuk kemiringan sloof protection pada galian adalah 1 : 0,5 dan
untuk timbunan 1 : 1. Untuk tanah galian lebih pemborong
diwajibkan mencari lokasi buangan tanah di luar lokasi pekerjaan
yang disetujui oleh Direksi.

3. PEMADATAN HASIL PEMBUANGAN GALIAN TANAH.


Lokasi yang akan diurug harus bebas dari lumpur, kotoran,
sampah dan sebagainya. Yang dimaksud disini adalah
pekerjaan pengurugan dan pemadatan tanah dengan syarat
khusus dimana tanah hasil urugan ini akan dipergunakan sebagai
pemikul beban. Untuk elevasi pembuangan t a n a h galian yang
dipadatkan ini disesuaikan dengan gambar rencana dan selalu
diawasi oleh surveyor dengan menggunakan alat ukur.
Pekerjaan pemadatan telah dianggap cukup, setelah mendapat
persetujuan Pengawas.

4. PEKERJAAN PERATAAN LAPANGAN

1. LINGKUP PEKERJAAN

a. Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja,

REHABILITASI BENDUNG IRIGASI RKS~ 5


bahan-bahan dan peralatan yang dipergunakan
untuk melaksanakan pekerjaan perataan
lapangan/site seperti yang tertera dalam gambar
rencana.
b. Bagian ini meliputi pembersihan/perataan lapangan di
daerah-daerah di mana pekerjaan pembangunan
akan dilaksanakan, seperti yang ditunjukkan dalam
gambar dan sesuai dengan yang ditunjukkan oleh
Pengawas. Termasuk dalam lingkup pekerjaan ini
adalah antara lain pembuangan lapisan atas tanah
(topsoil), tumbuh-tumbuhan serta rintangan-rintangan
lain yang ada.

2. PENGENDALIAN PEKERJAAN

Seluruh pekerjaan ini sesuai dengan persyaratan yang


berlaku di lokasi dan dengan petunjuk dari Direksi
Pengawas.

3. BAHAN-BAHAN

Bahan-bahan dan peralatan yang diperlukan untuk


melaksanakan pekerjaan perataan lapangan/site sesuai
dengan gambar dan petunjuk Pengawas.

REHABILITASI BENDUNG IRIGASI RKS~ 6


4. PELAKSANAAN

Pemborong bertanggung jawab untuk :


a. Penelitian yang menyeluruh atas gambar-gambar dan
persyaratan- persyaratan kontrak ini dan kontrak lain
yang sehubungan dengan proyek ini, serta semua
addendumnya.
b. Penelitian atas semua kondisi pekerjaan, memeriksa
kondisi lapangan, serta semua fasilitas yang ada.
c. Melakukan semua pengukuran lapangan sehubungan
dengan pekerjaan ini dan mendapatkan ketentuan
atas seluruh lingkup proyek seperti yang disyaratkan
pada gambar-gambar dan persyaratan-persyaratan
dan sebagaimana yang disetujui oleh Pengawas.
d. Pemborong harus memberikan rencana
pelaksanaan perataan lapangan, kepada
Pengawas, untuk mendapatkan persetujuannya.
Menentukan bersama Pengawas,
tumbuh-tumbuhan dan pohon- pohonan yang
harus dipertahankan.
Topsoil (lapisan tanah atas) yang dianggap Pengawas
dapat dipakai harus ditumpuk di daerah tertentu dan
menyingkirkan semua hasil perataan yang tidak
diperlukan keluar lokasi site lapangan kerja.
e. Pemborong harus membebaskan daerah yang terkena
perataan lapangan dari genangan-genangan air
dengan membuat saluran- saluran ataupun
pemompaan air. Lumpur harus dikeruk dan
dikumpulkan disuatu tempat
sesuai dengan petunjuk Pengawas, sebelum
dikeluarkan dari site/lapangan pekerjaan.
f. Daerah-daerah yang memerlukan urugan harus
diambilkan tanah urug dari tanah galian (cut) di
lapangan kerja (yang disetujui Pengawas) atau dari
daerah-daerah lain diluar lapangan yang telah
disetujui Pengawas.
g. Padatkan sesuai dengan cara yang disyaratkan dalam
syarat-syarat teknis ini. Tanah urug harus dibersihkan
dari batu-batuan, bonggo-bonggolan tanah keras,
lumpur, tanaman-tanaman, akar-akar serta bahan-
bahan lain yang dapat merusak.

REHABILITASI BENDUNG IRIGASI RKS~ 7


PEKERJAAN BENDUNG

Umum
Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan meliputi
;
Pembuatan konstruksi Bendung, Pintu dan Saluran Irigasi.

Bahan-bahan dan Syarat Bahan


Bahan-bahan bangunan berupa semen, agregat dan air harus
sesuai dengan persyaratan yang termuat dalam RKS.

Adukan dan Campuran


Perbandingan dari berbagai adukan (spasi) diberikan sesuai
dengan proporsi bawah ini, dimana angka-angka tersebut
menyatakan perbandingan jumlah isi ditakar dalam keadaan
kering, yaitu :

• Lantai Kerja 1 pc : 3ps : 5 kr ( K.100 )


• Pasangan Pondasi dan Bendung Beton bertulang Fc’.14,5
mpa ( K.175 )
• Plesteran+Acian 1 pc : 2 ps
• Dinding Saluran Beton Bertulang Fc’.14,5 mpa ( K.175 )

Kontraktor harus membuat takaran yang sama ukuran-


ukurannya dan harus mendapat persetujuan Konsultan
Pengawas.
Selanjutnya takaran tersebut dapat digunakan sebagai
takaran untuk berbagai campuran, untuk pasangan,
plesteran dan lain-lain.
Adukan dan Campuran untuk beton bertulang dan pekerjaan-
pekerjaan khusus lainnya akan ditentukan Konsultan Pengawas.

1. Pekerjaan
Galian
Galian tanah untuk pondasi, parit, turap dan galian-galian lainnya
harus dilakukan menurut ukuran dalam, lebar dan sesuai dengan
peil-peil tang tercantum pada gambar. Semua bekas-bekas
pondasi bangunan lama dan akar-akar pohon yang terdapat
pada bagian pondasi yang akan dilaksanakan harus dibongkar
dan dibuang.

Apabila ternyata penggalian melebihi kedalaman yang telah


ditentukan, maka KONTRAKTOR harus mengisi/mengurangi daerah
tersebut dengan bahan-bahan yang sesuai dengan syarat-syarat

REHABILITASI BENDUNG IRIGASI RKS~ 8


pengisian bahan pondasi yang sesuai dengan spesifikasi pondasi.

2. Urugan
Tanah Kembali
Setelah konstruksi pondasi, parit, turap dan galian-galian lainnya
selesai, maka bagian galian yang kosong harus diisi kembali dan
dipadatkan.

3. Besi dan Bekisting

BESI BETON (STEEL REINFORCEMENT).


Semua besi beton yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat :
Bahan tersebut dalam segala hal harus memenuhi ketentuan-
ketentuan PBI 1971.
- Peraturan Beton Indonesia ( NI.2-1971 ).
- Bebas dari kotoran- kotoran, lapisan minyak-minyak, karat
dan tidak cacat (retak - retak, mengelupas, luka dan
sebagainya ).
- Dari jenis baja dengan mutu BJTP 24
untuk Ø < 13 mm, dan BJTP40 untuk D 13
mm.

- Mempunyai penampang yang sama rata.


- Ukuran disesuaikan dengan gambar - gambar.

Pemakaian besi beton dari jenis yang berlainan dari ketentuan-


ketentuan di atas, harus mendapat persetujuan
perencana/pengawas.

Besi beton harus disupply dari satu sumber (manufacture) atau


dengan persetujuan Pengawas untuk pekerjaan konstruksi. Produksi
yang digunakan setara Krakatau Steel.

Kontraktor bilamana diminta,harus mengadakan pengujian


mutu besi beton yang akan dipakai,sesuai dengan petunjuk-
petunjuk dari pengawas. Batang percobaan diambil dibawah
kesaksian pengawas , jumlah test besi beton dengan interval
setiap
1 truk = 1 buah benda uji atau tiap 10 ton = 1 buah test besi.
Percobaan mutu besi beton juga akan dilakukan setiap saat
bilamana dipandang perlu oleh pengawas. Semua biaya-biaya
percobaan tersebut sepenuhnya menjadi tanggung jawab
kontraktor.

Pemasangan besi beton dilakukan sesuai dengan


gambar - gambar atau mendapat

REHABILITASI BENDUNG IRIGASI RKS~ 9


persetujuan pengawas. Untuk hal itu sebelumnya kontraktor
harus membuat gambar

pembengkokan baja tulangan (bending schedule), diajukan


kepada pengawas untuk mendapat persetujuannya.

Hubungan antara besi beton satu dengan yang lainnya harus


menggunakan kawat beton, diikat dengan teguh, tidak
bergeser selama pengecoran beton dan bebas dari lantai kerja
atau papan acuan. Sebelum beton dicor, besi beton harus
bebas dari minyak, kotoran, cat, karet lepas, kulit giling atau
bahan-bahan lain yang merusak. Semua besi beton harus
dipasang pada posisi yang tepat. Tebal selimut beton sesuai
dengan PBI’71 Pasal 7.2.

Besi beton yang tidak memenuhi syarat-syarat karena kwalitasnya


tidak sesuai dengan spesifikasi (R.K.S.) diatas, harus segera
dikeluarkan dari site setelah menerima instruksi tertulis dari
pengawas, dalam waktu 2 x 24 jam.

1.Besi beton harus berkwalitas baik dan betul-betul bulat serta


diameternya sesuai dengan
gambar.
2.Pemotongan dan pembengkokan dari besi beton dalam
keadaan dingin dan dibentuk
sesuai dengan gambar konstruksi. Tidak dibenarkan untuk
meluruskan kembali dari besi beton
yang telah dibengkokkan tersebut.
3.Pemasangan besi beton harus seteliti mungkin sesuai dimensi yang
dalam gambar konstruksi,
diikat kuat dengan kawat beton dan dengan kait-kait, dapat
tegak lurus dengan dudukan
deking (beton tahu) dan disetujui oleh Pengawas. Sambungan besi
beton hanya boleh
dilakukan pada daerah/tempat tertentu dan disambung dengan
las atau cara lain yang
sudah mendapat persetujuan Pengawas.

4.Bekesting beton dapat berupa kayu, besi atau bahan lain yang layak
dari segi kwalitas untuk digunakan dengan terlebih dahulu mendapat
persetujuan/izin pengawas.

4. Pekerjaan Pondasi Beton Bertulang

MATERIAL
REHABILITASI BENDUNG IRIGASI RKS~ 10
Semua material untuk pekerjaan pondasi beton bertulang terdiri
dari beton mutu fc.14,5 mpa ( K.175 ) dengan ukuran sesuai dan
dengan lengkap Rangkaian Pembesian.

Material batu koral atau kerikil dan harus keras, tidak mudah retak
atau patah.

ADUKAN PEREKAT
Adukan perekat untuk pasangan pondasi beton bertulang mutu
beton fc’.14,5 mpa ( K.175 ) diukur dalam takaran volume.

Semen yang dipakai adalah Portland semen dan pasir yang


dipakai adalah pasir pasang dan harus bersih dari Lumpur dan
tanah serta sisa-sisa akar.

Dimensi serta elevasi dari pasangan pondasi harus sesuai dengan


gambar rencana.

5. Pekerjaan Pasangan Batu Kali

MATERIAL

Untuk Pasangan Batu kali menggunakan Batu kosong atau batu


kali ,dan Material batu koral atau kerikil dan harus keras, tidak
mudah retak atau patah.

ADUKAN PEREKAT
Adukan perekat untuk pasangan batu kali beton mutu beton
fc’.14,5 mpa ( K.175 ) diukur dalam takaran volume.
Semen yang dipakai adalah Portland semen dan pasir yang
dipakai adalah pasir pasang dan harus bersih dari Lumpur dan
tanah serta sisa-sisa akar.

Dimensi serta elevasi dari pasangan pondasi harus sesuai dengan


gambar rencana.
6. Pekerjaan Beton

SEMEN

Semua semen yang digunakan adalah semen portland lokal


setara dengan Semen padang.

Syarat - syarat :
- Peraturan Semen Portland Indonesia ( NI.8-1972 ).
REHABILITASI BENDUNG IRIGASI RKS~ 11
- Peraturan Beton Indonesia ( NI.2-1971 ).
- Mempunyai sertifikat Uji ( test sertificate ).
- Mendapat Persetujuan Perencana / pengawas.

Semua semen yang akan dipakai harus dari satu merk yang
sama (tidak diperkenankan menggunakan bermacam-macam
jenis/merk semen untuk suatu konstruksi/struktur yang sama),
dalam keadaan baru dan asli, dikirim dalam kantong- kantong
semen yang masih disegel dan tidak pecah.

Dalam pengangkutan semen harus terlindung dari hujan. Harus


diterimakan dalam sak (kantong) asli dari pabriknya dalam
keadaan tertutup rapat, dan harus disimpan di gudang yang
cukup ventilasinya serta diletakkan tidak kena air. Tempat
penyimpanan ditinggikan paling sedikit 30 cm dari lantai. Sak-sak
semen tersebut tidak boleh ditumpuk sampai tingginya
melampaui 2 m atau maximum 10 sak, setiap pengiriman baru
harus ditandai dan dipisahkan dengan maksud agar pemakaian
semen dilakukan menurut urutan pengirimannya.

Untuk semen yang diragukan mutu dan kerusakan-kerusakan


akibat salah penyimpanan dianggap rusak, membatu, dapat
ditolak penggunaannya tanpa melalui test lagi. Bahan yang telah
ditolak harus segera dikeluarkan dari lapangan paling lambat
dalam waktu 2 x 24 jam.

AGREGAT
Semua pemakaian koral (kerikil), batu pecah (aggregat kasar)
dan pasir beton, harus memenuhi syarat-syarat :
- Peraturan Umum Pemeriksaan Bahan Bangunan (NI.3-1956)
- Peraturan Beton Indonesia ( NI.2-1971 ).
- Tidak Mudah Hancur (tetap keras) , tidak porous.
- Bebas dari tanah/tanah liat (tidak bercampur dengan
tanah/tanah liat atau kotoran - kotoran lainnya.

Kekerasan dari butir-butir agregat kasar diperiksa dengan bejana


penguji dari Rudelaff dengan beban penguji 20 ton, agregat kasar
harus memenuhi syarat sebagai berikut :
- Tidak terjadi pembubukan sampai fraksi 9,5 - 19 mm lebih dari
24 %
REHABILITASI BENDUNG IRIGASI RKS~ 12
- Tidak terjadi pembubukan sampai fraksi 19 - 30 mm
lebih dari 22 % atau dengan mesin pengaus Los Angelos
dimana tidak terjadi kehilangan berat lebih dari 50
%.

Koral (kerikil) dan batu pecah (aggregat kasar) yang mempunyai


ukuran lebih besar dari 30 mm, untuk penggunaannya harus
mendapat persetujuan Pengawas.

Gradasi dari aggregat - aggregat tersebut


secara keseluruhan harus dapat
menghasilkan mutu beton yang baik, padat dan mempunyai
daya kerja yang baik
dengan semen dan air, dalam proporsi campuran yang akan
dipakai.

Pengawas dapat meminta kepada Kontraktor untuk


mengadakan test kwalitas dari aggregat - aggregat tersebut dari
tempat penimbunan yang ditunjuk oleh Pengawas setiap saat
dalam laboratorium yang diakui atas biaya Kontraktor.

Dalam hal adanya perubahan sumber dari mana aggregat


tersebut disupply, maka Kontraktor diwajibkan untuk
memberitahukan kepada Pengawas.

Aggregat harus disimpan di tempat yang bersih, yang keras


permukaannya dan dicegah supaya tidak terjadi pencampuran
satu sama lain dan terkotori.

AIR.
Air yang akan dipergunakan untuk semua pekerjaan - pekerjaan
di lapangan adalah air bersih, tidak berwarna,tidak mengandung
bahan-bahan kimia (asam alkali) tidak mengandung organisme
yang dapat memberikan efek merusak beton, minyak atau lemak.
Memenuhi syarat-syarat Peraturan Beton Indonesia (NI. 2-1971)
dan diuji oleh Laboratorium yang diakui sah oleh yang berwajib
dengan biaya ditanggung/ pihak Kontraktor.
Air yang mengandung garam (air laut) tidak diperkenankan untuk
dipakai.

Adukan Beton Yang Dibuat Setempat (Site


Mixing) Adukan beton harus
memenuhi syarat-syarat :
- Semen diukur menurut volume
- Agregat diukur menurut volume (batu pecah)
REHABILITASI BENDUNG IRIGASI RKS~ 13
- Pasir diukur menurut volume (pasir beton).
- Adukan beton dibuat dengan menggunakan alat
pengaduk mesin (concrete mixer)
- Jumlah adukan beton tidak boleh melebihi kapasitas mesin
pengaduk
- Lama pengadukan tidak kurang dari 2 menit sesudah
semua bahan berada dalam mesin pengaduk.
- Mesin pengaduk yang tidak dipakai lebih dari 30 menit
harus dibersihkan lebih dulu, sebelum adukan beton yang
baru dimulai.
Adukan beton :
- Adukan beton harus memenuhi syarat-syarat PBI 1971
NI.2. Beton harus mempunyai kekuatan karakteristik sesuai
yang disyaratkan dalam gambar rencana.

7. Pekerjaan Saluran

A. Saluran Beton Bertulang


Minimum 2 x 24 jam sebelum pengecoran, kontraktor wajib
memberitahukan kepada direksi lapangan secara tertulis untuk
mendapat persetujuan. Bagian yang akan dicor tersebut harus
dalam keadaan selesai dan rapi.

Bekesting atau Cetakan boleh memakai papan, tetapi kontraktor


tetap harus menjamin bahwa cetakan tidak akan mengalami
perubahan bentuk selama pengecoran berlangsung.

Selama pelaksanaan pekerjaan Saluran, kontraktor diwajibkan


memperhitungkan dampak negatif yang mungkin muncul akibat
pekerjaan ini dan mencari penyelesaiannya dengan baik.
Seteleh ketentuan diatas, berlaku pula peraturan-peraturan
pekerjaan beton bertulang Indonesia.
Rencana Saluran agar disesuaikan dengan hasil Soil Test
Untuk semua pekerjaan Saluran beton bertulang campuran
beton dibuat dengan beton Ad. 1 : 2 : 3.
Rencana Saluran harus disetujui terlebih dahulu oleh pengawas
atau pemberi tugas.

8. Pekerjaan Plesteran

1. Persiapan dinding yang akan diplester. Bahan yang


digunakan adalah pasir pasang dan semen portland, semua
bahan plesteran harus diaduk dengan mesin/tangan sesuai
persyaratan Direksi, semen yang masih baik saja yang boleh
REHABILITASI BENDUNG IRIGASI RKS~ 14
dipakai.

2. Syarat adukan
Kontraktor harus membuat dolak dengan ukuran sesuai
persyaratan Direksi untuk ukuran pasir, semen dan split.
Sebelum pekerjaan plesteran dimulai, batu bata yang akan
diplester terlebih dahulu disiram air sampai merata semua. Batu
bata yang akan diplester selalu basah begitu juga plesteran yang
akan di aci
Kontraktor harus membuat contoh plesteran dari setiap macam
plesteran sesuai yang diminta Direksi, sehingga jenis/macam
pekerjaan dapat dicapai.
Semua plesteran yang berhubungan dengan air seperti kamar
mandi/WC, pantry dibuat plesteran trasraam dengan adukan
1Pc : 2 Ps setinggi 150 cm dari peil lantai.
Dinding bata diatas plafond yang tidak terlihat diberaben.
Plesteran dinding sudah dapat dimulai apabila atap telah
terpasang

3.Sudut – sudut plesteran


Semua sudut horizontal, luar maupun dalam serta garis tegaknya
dalam pekerjaan plesteran harus dilaksanakan secara sempurna
tegak dan siku, sudut luar hendaknya dibuat agak bulat.

9. Pekerjaan Pintu Air


Pekerjaan Pemasangan pintu Air untuk bangunan Intake /
Bangunan Penguras ,bangunan bagi terbuat dari besi dan plat
baja, untuk intake menggunakan pintu baja dengan handel ulir
dan untuk pintu bangunan bagi menggunakan pintu baja
dengan hendel tarik.

Ukuran dan dimensi pintu air harus sesuai dengan ukuran pada
gambar bestek yang ada tebal Plat Pintu Penguras Plat T. 8 mm
dan pintu intake plat T.6 mm.

Pemasangan pintu harus benar-benar pas. Supaya mudah saat


di operasikan.

Pemasangan pintu harus dilaksanakan atas persetujuan


Pengawas, dan setelah diadakan pemeriksaan pembesian dan
beton dudukan pintu air terseut.

10. Pekerjaan Pengecatan

REHABILITASI BENDUNG IRIGASI RKS~ 15


1. Semua bagian / bidang yang akan dicat harus terlebih
dahulu digosok dengan amplas, kemudian baru dicat 1 (satu)
kali.

2. Bidang - bidang yang telah dicat harus dilindungi dari


kotoran - kotoran lain yang dapat merusak dan menurunkan
mutu dari cat tersebut.

Warna -warna dari cat akan ditentukan kemudian oleh Pemberi


Tugas dan Pengawas.

11. Pekerjaan Pembersihan

Pembersihan sisa pekerjaan dilaksanakan secara bertahap,


selantai demi selantai untuk memudahkan pekerjaan selanjutnya.
Setelah semua pekerjaan pembangunan selesai Kontraktor wajib
membersihkan bekas sisa pekerjaan maupun lingkungan
pekerjaan.

12. Pekerjaan Pembersihan

Guna melengkapi laporan, Kontraktor wajib membuat photo -


photo pada saat 0 % (nol persen), 50 % (lima puluh persen) dan
100 % (seratus persen), untuk setiap item pekerjaan. Photo - photo
tersebut disusun rapi bersama laporan harian dan diserahkan
kepada Pengawas untuk dijadikan Dokumen.

13. Hal – hal Lain Peraturan Penutup

1. Kontraktor diwajibkan membuat papan nama Kegiatan


yang ukuran dan isinya akan diberitahu kemudian.
2. Hal-hal lain mengenai perubahan konstruksi dapat
diselesaikan antara Kontraktor, Direksi Lapangan / Pengawas dan
harus mendapat persetujuan dari Pengendali Kegiatan
3. Mengenai segala perizinan sehubungan dengan pekerjaan
yang akan dilaksanakan merupakan beban kontraktor.

14. Peraturan Penutup


1. Pekerjaan yang nyata menjadi bagian pekerjaan
pembangunan akan tetapi tidak dapat iuraikan atau dimuat
dalam RKS ini harus diselesaikan oleh Kontraktor dan dinggap
seakan-akan pekerjaan diuraikan dan dimuat dalam Rencana
Kerja dan Syarat-syarat, untuk mencapai suatu penyelesaian
yang lengkap antara Pengawas maupun Pemberi Tugas.
REHABILITASI BENDUNG IRIGASI RKS~ 16
2. Semua syarat-syarat dan ketentuan yang tercantum dalam
Rencana Kerja dan Syarat-syarat ini termasuk perubahan dalam
Berita Acara Penjelasan Pekerjaan (Aanwijzing) adalah sah dan
mengikat.

REHABILITASI BENDUNG IRIGASI RKS~ 17

Anda mungkin juga menyukai