Anda di halaman 1dari 24

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis

Perencanaan Universitas Tidar Kampus Sidotopo

BAB PERSIAPAN
BAGIAN UMUM DAN PERSIAPAN

PASAL 1
PEKERJAAN PERSIAPAN

1.1. PENGUKURAN, DUGA DAN PATOK UTAMA


1.1.1. Lingkup Pekerjaan
a. Meliputi: pekerja-pekerja, ahli, bahan, peralatan dan kegiatan-kegiatan yang diperlukan, untuk
menyelesaikan semua pekerjaan pengukuran sesuai dengan RKS dan gambar.
b. Pekerjaan pengukuran antara lain:
• Penentuan lokasi bangunan, jalan, trotoar, door lop, landscaping dan lain-lain.
• Penentuan duga.
c. Uitzet & pemasangan bowplank:
• Kontraktor wajib melaksanakan pengukuran/uitzet dahulu untuk menentukan peil (muka
lantai jadi) dan as bangunan.
• Tanda-tanda as bangunan dinyatakan pada bouwplank dan ditulis dengan cat meni. Untuk
itu Kontraktor harus mengajukan permohonan secara tertulis kepada KONSULTAN
MANAJEMEN KONSTRUKSI untuk mendapatkan persetujuannya.

1.1.2. Syarat-syarat
a. Pengukuran harus dilakukan oleh tenaga yang betul-betul ahli dan berpengalaman.
b. Pemeriksaan: hasil pengukuran harus segera di laporkan kepada KONSULTAN MANAJEMEN
KONSTRUKSI, Panitia Pembangunan, Pemilik dan atau yang ditunjuk dan dimintakan
persetujuannya. KONSULTAN MANAJEMEN KONSTRUKSI akan menentukan patok utama
sebagai dasar dari gedung, jalan dan bangunan-bangunan lainnya.
c. Pelaksana wajib melakukan pengukuran ulang dengan cermat tidak sekedar melaksanakan titik
dalam gambar perencanaan.
d. Kesalahan penentuan titik di lapangan menjadi tanggung jawab penuh kontraktor.

1.1.3. Bahan dan Peralatan


Theodolite, waterpas serta peralatannya dan patok-patok yang kuat diperlukan dalam pengukuran.
Semua peralatan ini harus dimiliki kontraktor dan harus selalu ada bila sewaktu-waktu memerlukan
pemeriksaan.

1.1.4. Tata Kerja :


Lokasi, ukuran dan duga gedung, doorlop, trotoar, jalan maupun bangunan-bangunan lainnya
ditentukan dalam gambar. Jika terdapat keragu-raguan supaya menanyakan kepada KONSULTAN
MANAJEMEN KONSTRUKSI.

1.2. PEMBERSIHAN DAN PERATAAN LAPANGAN


1.2.1. Lingkup Pekerjaan :
Secara umum Kontraktor Pelaksana menerima lahan terbangun dalam keadaan rata, padat, tanpa
sampah, tanpa reruntuhan.
a. Meliputi semua pekerjaan-pekerjaan, bahan-bahan, peralatan-peralatan, kegiatan-kegiatan
yang diperlukan untuk menyelesaikan semua pekerjaan: stripping, grubbing, penggalian,
pengurugan, pemadatan dan lain-lain sesuai dengan RKS dan gambar-gambar.

Konsultan Perencana
1
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis
Perencanaan Universitas Tidar Kampus Sidotopo

b. Pekerjaan pada seksi-seksi lain yang berhubungan dengan hal ini antara lain pekerjaan untuk
konstruksi.
c. Pelaksana menerima dan wajib melakukan cek ulang, verifikasi atas data daya dukung tanah
untuk menggunakannya sebagai basis data.

1.2.2. Syarat-syarat :
a. Standar: Pengujian seperti disyaratkan dalam bab ini.
b. Laporan penyelidikan tanah: Laporan mengenai hal ini dapat diperoleh di kantor Konsultan
Perencana atau Pemberi Tugas.

1.2.3. Bahan-bahan
Urugan: bahan-bahan urugan harus disetujui oleh Konsultan KONSULTAN MANAJEMEN
KONSTRUKSI dan ditentukan sebagai berikut:
a. Bahan-bahan yang memenuhi syarat dari galian lapangan
b. Bahan-bahan yang didatangkan dari luar lapangan yaitu jenis tanah yang berbutir kasar, tidak
mengembangkan dan bebas sampah-sampah, akar dan bahan-bahan organik lainnya.
c. Lapisan teratas urugan setebal 30 cm tidak boleh dimasuki butir-butir yang lebih kasar dari 3
cm.
d. Tanah untuk keperluan pengurugan taman.

1.2.4. Tata Kerja :


1.2.4.1. Pengertian clearing, stripping dan grubbing :
• Clearing: Membersihkan semua sampah-sampah dan barang-barang yang tidak
perlu.
• Stripping: Memapras semua rumput dan tumbuh-tumbuhan lainnya kecuali pohon-
pohon yang memang dipertahankan.
• Grubbing: Menyingkirkan dan membuang semua sampah dari tempat kerja.

1.2.4.2. Finish grading :


Di daerah untuk landscaping, elevasinya tidak boleh berbeda lebih atau kurang dari 3 cm
dengan elevasi yang tercantum dalam gambar.

1.2.4.3. Pekerjaan-pekerjaan untuk melindungi kerusakan:


• Kontrol air di permukaan dan di bawah tanah selama masa pembangunan dan masa
pemeliharaan dengan jaminan. Lindungilah seluruh lapangan terhadap air yang
menggenang, yang mengalir yang dapat menimbulkan erosi, serta tanah longsor. Ini
meliputi pembuatan tanggul-tanggul, selokan-selokan sementara, sumur-sumur, alat-
alat pompa dan lain-lain guna mencegah kerusakan atau dibawah tanah ditempat
yang berdekatan, serta pengaruhnya terhadap bangunan disekitarnya.
• Kontraktor bertanggung jawab sepenuhnya terhadap kerusakan-kerusakan termasuk
kerusakan-kerusakan bangunan dan infrastruktur disekitarnya akibat pelaksanaan
proyek tersebut.
• Perpanjangan jangka waktu kontrak yang disebabkan lapangan belum siap tidak akan
dipertimbangkan, kecuali bila Kontraktor telah melakukan semua usaha-usaha
perlindungan yang mungkin.

Konsultan Perencana
2
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis
Perencanaan Universitas Tidar Kampus Sidotopo

1.3. PEKERJAAN DIREKSI KEET


Direksi keet merupakan fasilitas kerja untuk Tim teknis yang ditunjuk Pengguna Jasa di lapangan
(Direksi) serta Konsultan KONSULTAN MANAJEMEN KONSTRUKSI. Pembuatan direksi keet beserta
perangkat pendukungnya mengikuti instruksi dari Direksi / Konsultan KONSULTAN MANAJEMEN
KONSTRUKSI. Disamping itu Penyedia Jasa konstruksi harus menyediakan keet tersendiri untuk kantor
Penyedia Jasa konstruksi dan barak pekerja serta gudang material, serta km/wc untuk pekerja. Pembuatan
keet Penyedia Jasa konstruksi, barak pekerja, gudang material, km/wc untuk pekerja harus seijin Pengguna
Jasa.
Luas Direksi Keet minimal adalah 4x8 = 32 m²
Kontruksi dan Finishing minimal :
• Tiang kolom dengan Kayu
• Dinding triplek dengan Rangka Kayu .
• Lantai Beton Rabat dilapis karpet plastik
• Pondasi tiang kayu, dengan Umpak Beton dan Ankur
• Daun Pintu dengan Kayu Lapis 4 mm ( double sided)
• Daun Jendela Kaca t = 5 mm.
• Penutup Atap Galvalum atau asbes
• Lampu penerangan.
• Dilengkapi Air Conditioner ( AC )

Perlengkapan bangsal Direksi dan Konsultan KONSULTAN MANAJEMEN KONSTRUKSI antara lain :
a. Meja kerja lengkap dengan kursi kerja.
b. Papan tulis.
c. Satu stel meja kursi duduk untuk tamu.
d. Sebuah meja ukuran besar untuk rapat lengkap dengan kursi.
e. Sebuah almari arsip memakai kunci.
f. Sebuah ruangan untuk buang air dan cuci tangan dengan persediaan air yang cukup.
g. Perlengkapan lain sesuai instruksi dari Direksi / Konsultan KONSULTAN MANAJEMEN
KONSTRUKSI.

Bangsal, gudang / Direksi keet setelah pekerjaan selesai, akan menjadi milik Proyek dimana
Pembongkaran dan pembersihan bangunan bangsal kerja menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa
konstruksi.

Kantor untuk direksi ini dapat pula berupa suatu ruangan yang disewa oleh penyedia jasa konstruksi atas
ijin Pejabat Pembuat Komitmen.

1.4. PERSYARATAN UMUM


1. Spesifikasi Umum
a. Penyedia Jasa konstruksi diwajibkan mempelajari secara seksama seluruh Gambar Kerja serta
Uraian Pekerjaan dan Persyaratan Pelaksanaan Teknis, seperti yang akan diuraikan dalam Buku
ini.
b. Apabila terdapat ketidakjelasan, perbedaan-perbedaan dan / atau kesimpangsiuran informasi
dalam pelaksanaan, Penyedia Jasa konstruksi diwajibkan mengadakan pertemuan dengan Direksi
/ Konsultan KONSULTAN MANAJEMEN KONSTRUKSI untuk mendapat, kejelasan pelaksanaan.

2. Direksi Lapangan terdiri dari


a. Direksi :

Konsultan Perencana
3
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis
Perencanaan Universitas Tidar Kampus Sidotopo

• PPK Proyek Pembangunan Universitas Tidar Kampus Sidotopo


• DIREKSI LAPANGAN Proyek Pembangunan Universitas Tidar Kampus Sidotopo
• TIM TEKNIS Perencanaan Pengamanan Fasilitas Kesehatab (LPFK) Surakarta
b. Konsultan Perencana
c. Konsultan Konsultan Manajemen Konstruksi
d. Penyedia Jasa Konstruksi
(termasuk sub kontraktor dan penyedia suplier yang terkontrak dengan penyedia Jasa
Kontruksi)

Dinas / Konsultan
Instansi Terkait Perencana

PPK
Proyek Pembangunan Universitas Konsultan
Tidar Kampus Sidotopo Manajemen Konstruksi

Direksi Lapangan
Proyek Pembangunan
Universitas Tidar Kampus
Sidotopo

Kontraktor

3. Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan yang harus dilaksanakan sesuai yang dinyatakan dalam Gambar Kerja serta Uraian
Pekerjaan dan Persyaratan Teknis.
b. Menyediakan tenaga kerja yang ahli, bahan-bahan, peralatan berikut alat bantu lainnya.
c. Mengadakan pengamanan, pengawasan dan pemeliharaan terhadap bahan, alat-alat kerja
maupun hasil pekerjaan selama masa pelaksanaan berlangsung sehingga seluruh pekerjaan
selesai dengan sempurna.
d. Pekerjaan pembongkaran, pembersihan dan pengamanan dalam Tapak Bangunan sebelum
pelaksanaan dan setelah pembangunan.

4. Gambar Dokumen
Apabila terdapat ketidakjelasan, kesimpangsiuran, perbedaan dan/atau ketidak sesuaian dan keragu-
raguan diantara setiap Gambar Kerja, Penyedia Jasa konstruksi diwajibkan melaporkan kepada
Direksi, KONSULTAN MANAJEMEN KONSTRUKSI gambar mana yang akan dijadikan pegangan.

Konsultan Perencana
4
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis
Perencanaan Universitas Tidar Kampus Sidotopo

Hal tersebut di atas tidak dapat dijadikan alasan dan Penyedia Jasa konstruksi untuk
memperpanjang/meng-claim biaya maupun waktu pelaksanaan.

5. Shop Drawing
a. Penyedia Jasa konstruksi wajib membuat shop drawing untuk detail khusus yang belum tercakup
lengkap dalam Gambar Kerja / Dokumen Kontrak maupun yang diminta oleh Direksi / Konsultan
KONSULTAN MANAJEMEN KONSTRUKSI / Perencana.
b. Dalam Shop Drawing ini harus jelas dicantuKonsultan Manajemen Konstruksian dan digambarkan
semua data yang diperlukan termasuk pengajuan contoh bahan, keterangan produk, cara
pemasangan dan / atau spesifikasi / persyaratan khusus sesuai dengan spesifikasi pabrik.

6. Ukuran
a. Pada dasarnya semua ukuran dalam Gambar Kerja A (Arsitektur) pada dasarnya adalah ukuran
jadi seperti dalam keadaan selesai.
b. Penyedia Jasa konstruksi tidak dibenarkan merubah atau mengganti ukuran yang tercantum di
dalam Gambar Pelaksanaan/Dokumen Kontrak tanpa sepengatahuan Direksi.

7. Sarana Kerja
a. Penyedia Jasa konstruksi wajib memasukkan identitas, nama, jabatan, keahlian masing-masing
anggota kelompok kerja pelaksana dan inventarisasi peralatan yang dipergunakan dalam
pekerjaan ini
b. Penyedia Jasa konstruksi wajib memasukkan identifikasi tempat kerja (workshop dan peralatan
yang dimiliki dimana pekerjaan Penyedia Jasa konstruksi akan dilaksanakan serta jadwal kerja
c. Penyediaan tempat penyimpanan bahan/material di lapangan harus aman dari segala kerusakan,
kehilangan dan hal-hal yang dapat mengganggu pekerjaan lain yang sedang berjalan serta
memenuhi persyaratan penyimpanan bahan tersebut.

8. Standard Yang Dipergunakan


Semua pekerjaan yang akan dilaksanakan harus mengikuti Normalisasi Indonesia, Standard Industri
Konstruksi, Peraturan Nasional lainnya yang ada hubungannya dengan pekerjaan, antara lain :
Semua pekerjaan yang akan dilaksanakan harus mengikuti Normalisasi Indonesia, Standard Industri Konstruksi,
Peraturan Nasional lainnya yang ada hubungannya dengan pekerjaan antara lain :
A. Undang-Undang
1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung
2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
3. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
4. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah
5. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya
6. Undang-Undang Nomor 07 Tahun 2014 tentang Perdagangan.
7. Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2014 tentang Konservasi Tanah Dan Air
8. Undang-Undang Nomor 02 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi
9. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja

B. Peraturan Pemerintah

Konsultan Perencana
5
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis
Perencanaan Universitas Tidar Kampus Sidotopo

1. Peraturan Pemerintah Nomor 29/2000 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi.
2. Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Telekomunikasi.
3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
4. Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2005 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor
28 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung.
5. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2007 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional.
6. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2008 tentang Air Tanah.
7. Peraturan Pemerintah Nomor 59 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor
29 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi.
8. Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan
Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga,
9. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor
19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan
10. Peraturan Pemerintah Nomor 61 tahun 2013 tentang Pengelolaan Limbah Radioaktif,
11. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah,
12. Peraturan Pemerintah Nomor 04 Tahun 2014 Tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan
Pengelolaan Perguruan Tinggi.
13. Peraturan Pemerintah Nomor 101 tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan
Beracun,
14. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan
15. Peraturan Pemerintah Nomor 54/2016 Tahun 2016 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 29 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi
16. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2020 Tahun 2020 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-
Undang Nomor 2 Tahun 2017 Tentang Jasa Konstruksi
17. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2020 tentang Aksesibilitas Terhadap Permukiman,
Pelayanan Publik, Dan Pelindungan dari Bencana Bagi Penyandang Disabilitas
18. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2021 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor
22 Tahun 2020 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 Tentang
Jasa Konstruksi
19. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2021 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang
Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung,
20. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Bidang Perumahsakitan

C. Peraturan Presiden
1. Peraturan Presiden Nomor 73 Tahun 2011 tentang Pembangunan Bangunan Gedung Negara,
2. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
3. Peraturan Presiden Nomor 43 Tahun 2019 tentang Peraturan Presiden tentang Pembangunan,
Rehabilitasi, atau Renovasi Pasar Rakyat, Prasarana Perguruan Tinggi, Perguruan Tinggi
Keagamaan Islam, dan Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
4. Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 16
Tahun 2018 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah,

Konsultan Perencana
6
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis
Perencanaan Universitas Tidar Kampus Sidotopo

D. Peraturan Menteri
1. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 29/PRT/M/2006 Tahun 2006 tentang Pedoman
Persyaratan Teknis Bangunan Gedung,
2. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 06/PRT/M/2007 Tahun 2007 tentang Pedoman Umum
Rencana Tata Bangunan Dan Lingkungan,
3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Standar
Sarana Dan Prasarana Untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah
Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), Dan Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah
(SMA/MA);
4. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 05/PRT/M/2008 Tahun 2008 tentang Penyediaan dan
Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Kawasan Perkotaan.
5. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 24/PRT/M/2008 Tahun 2008 tentang Pedoman
Pemeliharaan dan Perawatan Bangunan Gedung,
6. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 25/PRT/M/2008 Tahun 2008 tentang Pedoman Teknis
Penyusunan Rencana Induk Sistem Proteksi Kebakaran
7. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 26 Tahun 2008/PRT/M/2008 tentang Persyaratan
Teknis Sistem Proteksi Kebakaran pada Bangunan Gedung dan Lingkungan,
8. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 20/PRT/M/2009 Tahun 2009 tentang Pedoman Teknis
Manajemen Proteksi Kebakaran di Perkotaan
9. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 16/PRT/M/2010 Tahun 2010 tentang Pedoman Teknis
Pemeriksaan Berkala Bangunan Gedung,
10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 492 Tahun 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum,
11. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 05/PRT/M/2012 Tahun 2012
tentang Pedoman Penanaman Pohon Pada Sistem Jaringan Jalan
12. Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 4 Tahun 2012 tentang
Pedoman Penerapan Sekolah/Madrasah Aman dari Bencana
13. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 03/PRT/M/2014 Tahun 2014
tentang Pedoman Perencanaan, Penyediaan, Dan Pemanfaatan Prasarana Dan Sarana Jaringan
Pejalan Kaki Di Kawasan Perkotaan
14. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 11 Tahun 2014/PRT/M/2014 Tentang Pengelolaan Air
Hujan Pada Bangunan Gedung dan Persilnya,
15. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 01/PRT/M/2015 Tahun 2015
tentang Bangungan Gedung Cagar Budaya, (sudah dicabut)
16. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 02 Tahun
2015 tentang Bangunan Gedung Hijau (Sudah diganti dengan Permen PUPR No 21 Tahun 2021),
17. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 05/PRT/M/2015 Tahun 2015
tentang Pedoman Umum Implementasi Konstruksi Berkelanjutan pada Penyelenggaraan
Infrastruktur Bidang Pekerjaan Umum dan Permukiman (sudah dicabut)
18. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 07/PRT/M/2015 Tahun 2015
tentang Pengamanan Pantai
19. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 12 Tahun 2015 tentang Keselamatan dan Kesehatan

Konsultan Perencana
7
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis
Perencanaan Universitas Tidar Kampus Sidotopo

Kerja Listrik di Tempat Kerja,


20. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 28/PRT/M/2015 Tahun 2015
tentang Penetapan Garis Sempadan Sungai dan Garis Sempadan Danau
21. Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang Standar
Nasional Pendidikan Tinggi
22. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 05/PRT/M/2016 Tahun 2016
tentang Izin Mendirikan Bangunan Gedung
23. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 28/PRT/M/2016 Tahun 2016
tentang Pedoman Analisis Harga Satuan Pekerjaan Bidang Pekerjaan Umum
24. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 68 Tahun 2016 tentang Baku Mutu Air
Limbah Domestik,
25. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 24 Tahun 2016 Tentang Persyaratan Teknis Bangunan dan
Prasarana Rumah Sakit.
26. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 06/PRT/M/2017 Tahun 2017
tentang Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tentang Perubahan Peraturan
Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Nomor 05/PRT/M/2016 Tentang Izin Mendirikan
Bangunan Gedung,
27. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2017 tentang Keselamatan
dan Kesehatan Kerja Elevator dan Eskalator,
28. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor
14/PRT/M/2017 Tahun 2017 tentang Persyaratan Kemudahan Bangunan Gedung,
29. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 32 tahun 2017 Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan dan
Persyaratan Kesehatan Air untuk Keperluan Higiene Sanitasi, Kolam Renang, Solus Per Aqua dan
Pemandian Umum,
30. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 11/PRT/M/2018 Tahun 2018
tentang Tim Ahli Bangunan Gedung, Pengkaji Teknis, Dan Penilik Bangunan,
31. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 17/PRT/M/2018 Tahun 2018
tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 22/Prt/M/2008 tentang
Pedoman Teknis, Pengadaan, Pendaftaran, Penetapan Status Penghunian, Pengalihan Status, dan
Pengalihan Hak Atas Rumah Negara,
32. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 19/PRT/M/2018 Tahun 2018
tentang Penyelenggaraan Izin Mendirikan Bangunan Gedung Dan Sertifikat Laik Fungsi Bangunan
Gedung Melalui Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik
33. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor
22/PRT/M/2018 Tahun 2018 tentang Pembangunan Bangunan Gedung Negara dan Lampirannya,
34. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2018 Tentang Keselamatan
Dan Kesehatan Kerja Lingkungan Kerja,
35. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 21/PRT/M/2019 Tahun 2019
tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi, (sudah dicabut)
36. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 2 Tahun 2019 tentang Pedoman Pembangunan dan
Pengelolaan Sarana Perdagangan
37. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 1 Tahun 2020 tentang Standar

Konsultan Perencana
8
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis
Perencanaan Universitas Tidar Kampus Sidotopo

dan Pedoman Pengadaan Pekerjaan Konstruksi Terintegrasi Rancang Bangun melalui Penyedia
38. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 2 Tahun 2020 tentang
Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
05/PRT/M/2016 tentang Izin Mendirikan Bangunan Gedung
39. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 3 Tahun 2020 tentang
Perubahan atas Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
27/PRT/M/2018 Tentang Sertifikat Laik Fungsi Bangunan Gedung
40. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 14 Tahun
2020 tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi Melalui Penyedia,
41. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 25 Tahun 2020 tentang
Perubahan atas Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 1 Tahun 2020
tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Pekerjaan Konstruksi Terintegrasi Rancang Bangun
melalui Penyedia
42. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2020 tentang Pasar Sehat,
43. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 7 Tahun 2020 Tentang
Pendirian,Perubahan, Pembubaran Perguruan Tinggi Negeri, dan Pendirian, Perubahan,
Pencabutan Izin Perguruan Tinggi Swasta.
44. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 8 Tahun 2021 tentang Penilai
Ahli, Kegagalan Bangunan, dan Penilaian Kegagalan Bangunan.
45. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 9 Tahun 2021 tentang
Pedoman Penyelenggaraan Konstruksi Berkelanjutan.
46. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 10 Tahun 2021 tentang
Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi.
47. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 18 Tahun 2021 tentang Standar
Pembongkaran Bangunan Gedung.
48. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 19 Tahun 2021 tentang
Pedoman Teknis Penyelenggaraan Bangunan Gedung Cagar Budaya Yang Dilestarikan.
49. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 20 Tahun 2021 tentang
Bangunan Gedung Fungsi Khusus .
50. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 21 Tahun 2021 tentang
Penilaian Kinerja Bangunan Gedung Hijau
51. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 22 Tahun 2021 tentang
Pendataan Bangunan Gedung.

E. Keputusan Menteri/Surat Edaran Menteri/Instruksi Menteri


1. Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 13/SE/M/2019 tentang
Penggunaan Baja Tulangan Beton sesuai dengan Standar Nasional Indonesia di Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
2. Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 18/SE/M/2020 Tahun 2020
tentang Pelaksanaan Tatanan Dan Adaptasi Kebiasaan Baru (New Normal) Dalam Penyelenggaraan
Jasa Konstruksi.

Konsultan Perencana
9
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis
Perencanaan Universitas Tidar Kampus Sidotopo

3. Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 22/SE/M/2020 Tahun 2020
tentang Persyaratan Pemilihan dan Evaluasi Dokumen Pengadaan Penawaran Pengadaan Jasa
Konstruksi Sesuai Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 14 Tahun 2020
tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi Melalui Penyedia.
4. Instruksi Menteri Pekerjaan Umum Nomor 2 Tahun 2020 tentang Protokol Pencegahan Penyebaran
Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) Dalam Penyelenggaraan Jasa Konstruksi.

F. Standar Nasional Indonesia/Petunjuk/Pedoman Teknis


ARSITEKTUR
1. SNI 03-0675:1989 - Spesifikasi Ukuran Kusen Daun Pintu Dan Daun Jendela dari Kayu
2. SNI 15-0684:1989 - Spesifikasi Genteng Kaca,
3. SNI 03-2095:1989 - Spesifikasi Genteng Keramik,
4. SNI 03-1296:1989 - Spesifikasi Atap Plastic Gelombang dari PVC,
5. SNI 03-15880:1989 - Spesifikasi Genteng Baja Berlapis Butiran Batu,
6. SNI 03-2408:1991 - Tata Cara Pengecatan Logam,
7. SNI 03-3529:1994 - Spesifikasi Sirap,
8. SNI 03-3445:1994 - Tata Cara Pemasangan Panel Beton Ringan Berserat,
9. SNI 03-4255:1996 - Spesifikasi Genteng Baja Lapis Panduan Al-zn Berlapis Butiran Batu,
10. SNI 03-0690:1996 - Spesifikasi Bata Beton (Paving Block),
11. SNI 03-2134:1996 - Spesifikasi Genteng Keramik Berglazir,
12. SNI 03-4061:1996 - Spesifikasi Ubin Granito,
13. SNI 03-4062:1996 - Spesifikasi Ubin Lantai Keramik Berglazir,
14. SNI 06-4827:1998 - Spesifikasi Campuran Cat Siap Pakai Berbahan Dasar Minyak,
15. SNI 03-6384:2000 - Spesifikasi Panel dan Papan Gypsum,
16. SNI 03-2410:2002 - Tata Cara Pengecatan Dinding Tembok dengan Cat Emulsi,
17. SNI 03-6896:2002 - Tata Cara Pengecatan Genteng Beton,
18. SNI 03-3433:2002 - Tata Cara Pengecatan Genteng Keramik,
19. SNI 03-6968:2003 -Spesifikasi Fasilitas Tempat Bermain di Ruang Terbuka Lingkungan Rumah
Susun Sederhana,
20. SNI 15-0047:2005 - Spesifikasi Kaca Lembaran,
21. SNI 07-2053:2006 - Spesifikasi Baja Lembaran Lapis Seng dan Baja Lembaran dan Gulungan Lapis
Paduan Aluminium Seng,
22. SNI 13006:2010 - Spesifikasi Ubin Keramik,
23. SNI 7711.2:2012 - Lembaran Bitumen Bergelombang bagian 2: Tata Cara pemasangan Lembaran
Bitumen Bergelombang untuk Atap,
24. SNI 8150:2015 - Spesifikasi Blok Pemandu pada Jalur Pejalan Kaki,
25. PtT-03-2000-C - Tata Cara Pengerjaan Pasangan dan Plesteran Dinding
26. PtT-12:2002-C - Penerapan Sistem Penghijauan di Lingkungan Permukiman,
27. PtT-02:2005-C - Perencanaan Rambu-rambu di Dalam Bangunan Gedung.
BETON

Konsultan Perencana
10
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis
Perencanaan Universitas Tidar Kampus Sidotopo

1. SNI 03–1734:1989 - Beton bertulang dan Struktur Dinding Bertulang untuk Rumah dan Gedung,
Petunjuk perencanaan,
2. SNI 03-1977:1990 - Spesifikasi koordinasi modular bangunan rumah dan gedung
3. SNI 03-1978:1990 - Spesifikasi Ukuran Terpilih Untuk Bangunan Rumah dan Gedung
4. SNI 03-1979:1990 - Matra ruang dan rumah tinggal, Spesifikasi
5. SNI 03-1997:1990 - Spesifikasi Koordinasi Modular Bangunan Rumah dan Gedung,
6. SNI 03-2448:1991 - Spesifikasi Beton Pracetak Untuk Rumah Tumbuh Rangka Beratap,
7. SNI 03-2447:1991 - Spesifikasi rumah tumbu rangka beratap dengan komponen beton pracetak
8. SNI 07-2529:1991 - Metode Pengujian Kuat Tarik Baja Beton,
9. SNI 03-2403:1991 - Tata Cara Pemasangan Blok Beton Terkunci untuk Permukaan Jalan,
10. SNI 03-2443:1991 - Spesifikasi Trottoir,
11. SNI 03-2855:1992 - Spesifikasi Satuan Rumah Susun Modular,
12. SNI 03-2914:1992 - Spesifikasi Beton Bertulang Kedap Air,
13. SNI 03-3448:1994 - Tata Cara Penyambungan Tiang Pancang Beton Pracetak Penampang
Persegi dengan Sistem Monolit Bahan Epoxy,
14. SNI 03-3445:1994 - Tata Cara Pemasangan Panel Beton Ringan Berserat,
15. SNI 03-3403:1994 - Metode pengujian kuat tekan beton inti pemboran
16. SNI 03-3960:1995 - Metode Pengujian Modulus Elastisitas Kayu di Laboratorium,
17. SNI 03-3976:1995 - Tata Cara Pengadukan Pengecoran Beton,
18. SNI 07-0663:1995 - Jaringan Kawat Baja Las untuk Tulangan Beton,
19. SNI 03-4147:1996 - Spesifikasi Kapur untuk Stabilisasi Tanah,
20. SNI 03-4155:2016 - Metode pengujian kuat tekan beton dengan benda uji patahan balok bekas uji
lentur
21. SNI 03-4165:1996 - Metode Pengujian Kuat Lentur Dinding Pasangan Bata Merah di Laboratorium,
22. SNI 03-4166:1996 - Metode Pengujian Kuat Geser Dinding Pasangan Bata Merah di Laboratorium,
23. SNI 03-4164:1996 - Metode Pengujian Kuat Tekan Dinding Pasangan Bata Merah di Laboratorium,
24. SNI 03-4169:1996 - Metode pengujian modulus elastisitas statis dan rasio poison beton dengan
kompresor ekstensometer
25. SNI 03-4430:1997 - Metode pengujian kuat tekan elemen struktur beton dengan alat palu beton tipe
N dan NR
26. SNI 03-4805:1998 - Metode pengujian kadar semen portland dalam beton keras yang memakai
semen hidrolik
27. SNI 03-4806:1998 - Metode pengujian kadar semen portland dalam beton segar dengan cara titrasi
volumetri
28. SNI 03-4809:1998 - Metode pengujian untuk membandingkan berbagai beton berdasarkan kuat
lekat yang timbul terhadap tulangan
29. SNI 03-4812:1998 - Metode pengujian kuat tarik beton secara langsung
30. SNI 03-0090:1999 - Spesifikasi Bronjong Kawat,
31. SNI 15-2094:2000 - Peraturan Bata Merah Pejal untuk Pasangan Dinding,
32. SNI 03-6376:2000 - Tata Cara Pembuatan Sumur Uji,
33. SNI 03-6429:2000 - Metode Pengujian Kuat Beton Silinder dengan Cetakan Silinder di dalam
Tempat Cetakan,

Konsultan Perencana
11
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis
Perencanaan Universitas Tidar Kampus Sidotopo

34. SNI 03-6380:2000 - Spesifikasi Perbaikan Beton dengan Mortar Epoksi,


35. SNI 2834:2000 - Tata Cara Pembuatan Rencana Campuran Beton Normal,
36. SNI 03-6430.2:2000 - Metode pengujian waktu pengikatan graut untuk beton dengan agregat
praletak di laboratorium
37. SNI 03-6431:2000 - Metode pengujian waktu alir beton berserat dengan kerucut uji slump yang
dibalik
38. SNI 03-6432:2000 - Metode pengujian perubahan panjang beton akibat reaksi alkali batuan
karbonat
39. SNI 03-6444:2000 - Metode pengujian untuk potensial setengah sel baja tulangan yang tidak dilapisi
bahan dielektrik dalam beton
40. SNI 19-6457:2000 - Metode dasar pengukuran tubuh manusia untuk rancangan teknologi Judul
direvisi menjadi: Perencaan dan perancangan kenyamanan ruang gerak pada hunian
sederhana
41. SNI 03-6877:2002 - Agregat halus dan Kasar, Metode Pengujian Analisis Saringan,
42. SNI 03-6820:2002 - Spesifikasi Agregat Halus untuk Pekerjaan Adukan dan Plesteran dengan
Bahan Dasar Semen,
43. SNI 03-6821:2002 - Spesifikasi Agregat untuk Batu Cetak untuk Pasangan Dinding,
44. SNI 02-6852:2002 - Spesifikasi Peralatan Pemasangan Dinding Bata dan Plesteran,
45. SNI 03-3449:2002 - Tata cara perancangan campuran beton ringan dengan agregat ringan,
46. SNI 03-6814:2002 - Tata Cara Pelaksanaan Sambungan Mekanis Untuk Tulangan Beton,
47. SNI 03-6816:2002 - Tata Cara Pendetailan Penulangan Beton,
48. SNI 03-6760:2002 - Metode Pengujian Pembebanan Lantai Beton Bertulang Pada Bangunan
Bertingkat Dengan Air,
49. SNI 03-6815:2002 - Tata Cara Mengevaluasi Hasil Uji Kekuatan Beton,
50. SNI 03-6761:2002 - Metode Pengujian Untuk Tiang Tunggal Terhadap Beban Tarik Aksial Statis,
51. SNI 03-6762:2002 - Metode Pengujian Untuk Tiang Pancang Terhadap Beban Lateral,
52. SNI 06-6770:2002 - Metode Uji Pengujian Cat Penghambat Api,
53. SNI 03-6771:2002 - Metode Pengujian Sifat Penyalaan Bahan Bangunan,
54. SNI 03-6805:2002 - Metode pengujian untuk mengukur nilai kuat tekan beton pada umur awal dan
memproyeksikan kekuatan pada umur berikutnya
55. SNI 03-6966:2003 - Spesifikasi Produk Saluran Air Beton,
56. SNI 03-6969:2003 - Metode pengujian untuk pengukuran panjang beton inti hasil pengeboran.
57. SNI 0076:2008 - Spesifikasi Tali Kawat Baja,
58. SNI 2458:2008 - Tata Cara Pengambilan Contoh Uji Beton Segar,
59. SNI 1972:2008 - Cara Uji Slump Beton,
60. SNI 2442:2008 - Spesifikasi Kereb Beton Untuk Jalan,
61. SNI 1740:2008 - Cara Uji Bakar Bahan Bangunan Untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran Pada
Bangunan Rumah dan Gedung,
62. SNI 1741:2008 - Cara Uji Ketahanan Api Komponen Struktur Bangunan untuk Pencegahan
Bahaya Kebakaran Pada Bangunan Rumah dan Gedung
63. SNI 2496:2008 - Spesifikasi bahan tambahan pembentuk gelembung udara untuk Beton (ASTM
C260-01)

Konsultan Perencana
12
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis
Perencanaan Universitas Tidar Kampus Sidotopo

64. SNI 4156:2008 - Cara uji bliding dari beton segar


65. SNI 1974:2011 - Cara Uji Kuat Tekan Beton dengan Benda Uji Silinder,
66. SNI 1738:2011 - Cara Uji CBR Lapangan,
67. SNI 7730:2011 - Spesifikasi Batang Baja Mutu Tinggi Tanpa Pelapis untuk Beton Prategang,
68. SNI 7833:2012 - Tata Cara Perancangan Beton Pracetak dan Beton Prategang untuk Bangunan
Gedung,
69. SNI 7657:2012 - Tata Cara Pemilihan Campuran untuk Beton Normal, Beton Berat dan Masa
Beton,
70. SNI 7834:2012 - Metode Uji dan Kriteria Penerimaan Struktur Rangka Pemikul Momen,
71. SNI 4810:2013 - Tata cara pembuatan dan perawatan spesimen uji beton di lapangan (ASTM
C31-10 IDT),
72. SNI 7064:2014 - Semen Portland Komposit (Portland Composite Cement, PCC),
73. SNI 2491:2014 - Metode Uji Kekuatan Tarik Belah Spesimen Beton Silinder,
74. SNI 0302:2014 - Semen Portland Pozolan (ASTM C595-03),
75. SNI 4154:2014 - Metode Uji Kekuatan Lentur Beton (Menggunakan Balok Sederhana dengan
Beban Terpusat ditengah Bentang) - ASTM 293-10,
76. SNI 7064:2014 - Semen Portland Komposit (ASTM C595-03),
77. SNI 2461:2014 - Spesifikasi untuk agregat ringan untuk beton struktural (ASTM C330-09),
78. SNI 8127:2015 - Spesifikasi Sistem Pelekat berbahan Dasar Epoksi Resin untuk Beton,
79. SNI 2049:2015 - Semen Portland,
80. SNI 6451:2015 - Metode Uji Kuat Lentur Adukan Semen Hidraulik (ASTM C348-08),
81. SNI 4807:2015 - Metode uji pengukuran temperatur beton segar campuran semen hidraulis
(ASTM C1064/C1064M-08, IDT)
82. SNI 4811:2016 - Metode uji rangkak untuk beton yang tertekan (ASTM C512/C512M-10, IDT)
83. SNI 6764:2016 - Spesifikasi Baja Karbon Struktural (ASTM A36/ A36M 12 IDT),
84. SNI 8306:2016 - Spesifikasi Baja Struktural Kekuatan Tinggi Dengan Paduan Rendah
Columbium-Vanadium (ASTM A572/ASTM572m-13A, IDT),
85. SNI 8307:2016 - Spesifikasi Batang Baja Karbon Deform dan Polos untuk Penulangan Beton
(ASTM A615/A615M-14 IDT),
86. SNI 8322:2016 - Tata cara Memproporsikan Campuran Graut untuk Beton Agregat Praletak
(ASTM C938-10),
87. SNI 6418:2016 - Spesifikasi pengencer graut untuk beton agregat praletak (ASTM C937-10),
88. SNI 6880:2016 - Spesifikasi Beton Struktural,
89. SNI 8140:2016 - Persyaratan Beton Struktural untuk Rumah Tinggal,
90. SNI 2052:2017 - Baja Tulangan Beton,
91. SNI 7832:2017 - Analisis Harga Satuan Pekerjaan Beton Pracetak Insitu untuk Konstruksi
Bangunan Gedung,
92. SNI 8367:2017 - Spesifikasi Perancangan Rangka Pemikul Momen Khusus Beton Pracetak
Pascatarik Tanpa Lekatan (ACI 550.3-13),
93. SNI 2492:2018 - Metode pengambilan dan pengujian inti beton hasil pemboran dan balok beton
hasil pemotongan (ASTM C42/C42M-13, IDT)

Konsultan Perencana
13
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis
Perencanaan Universitas Tidar Kampus Sidotopo

94. SNI 3402:2018 - Metode uji penentuan densitas beton ringan struktural (ASTM C567/C567M-
14, IDT)
95. SNI 3421:2018 - Metode uji kuat tekan beton ringan isolasi (ASTM C495/C495M-12, IDT)
96. SNI 4810:2018 - Tata cara pembuatan dan perawatan spesimen uji beton di lapangan (ASTM
C 31- 10, IDT)
97. SNI 6430.1:2018 - Metode uji kekuatan tekan graut untuk beton agregat praletak di laboratorium
(ASTM C942-10, IDT)
98. SNI 6430.3:2018 - Metode uji ekspansi dan bliding campuran graut segar untuk beton agregat
praletak di laboratorium (ASTM C940-10a, IDT)
99. SNI 6807:2018 - Metode ujiretensivitas air dalam campuran graut untuk beton agregat praletak
di laboratorium (ASTM C941-10, IDT)
100. SNI 6808:2018 - Metode uji flow graut untuk beton agregat praletak (metode kerucut alir) (ASTM
C939-10, IDT)
101. SNI 8495:2018 - Metode uji bahan campuran tambahan pembentuk gelembung udara untuk
beton (ASTM C 223/C223M-14, IDT)
102. SNI 8496:2018 - Metode uji klorida larut air pada mortar dan beton(ASTM C1218/C1218M-15,
IDT)
103. SNI 2847:2019 - Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan Gedung,
104. SNI 8900:2020 - Panduan Desain Sederhana Untuk Bangunan Beton Bertulang,
105. SNI 1727:2020 - Beban Desain Minimum dan Kriteria terkait untuk Bangunan Gedung dan
Struktur Lain,

BAJA
1. SNI 07-0242.1 : 2000 - Spesifikasi Pipa Baja Dilas dan Tanpa Sambungan Dengan Lapis Hitam
dan Galvanis Panas,
2. SNI 07-0329 : 2005 - Baja profil I-Beam (JIS G3192:2000, ASTM A36-04, DIN 1025:1995),
3. SNI 07-0601 : 2006 - Baja Lembaran, Pelat dan Gulugan Canai Panas (Bj.P)-(JIS G1253:2002),
4. SNI 07-3567 : 2006 - Baja Lembaran dan Gulungan Canai Dingin (Bj. D) - (JIS G3141:1996),
5. SNI 07-7178 : 2006 - Baja profil WF,
6. SNI 07-2054 : 2006 - Baja profil siku sama kaki (JIS G3192:2000, ASTM A36, DIN 1026),
7. SNI 07-0052 : 2006 - Baja profil kanal U (JIS G3192:2000 , ASTM A6),
8. SNI 4096 : 2007 - Baja Lembaran dan Gulungan Lapis Paduan Aluminium - Seng (Bj.L AS),
9. SNI 2610 : 2011 - Baja profil H (JIS G3192:2000 , JIS G3101:1995),
10. SNI 7971 : 2013 - Struktur Baja Canai Dingin,
11. SNI 1154 : 2016 - Tujuh Kawat Baja tanpa Lapisan Dipilin untuk Konstruksi Beton Pratekan
(ASTM A416-05, A416-12a, JIS G3536-1999),
12. SNI 1155 : 2016 - Kawat Baja Tanpa Lapisan untuk Konstruksi Beton Pratekan (JIS G3536-
1999),

Konsultan Perencana
14
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis
Perencanaan Universitas Tidar Kampus Sidotopo

13. SNI 7701 : 2016 - Kawat Baja Kuens (quench) Temper untuk Konstruksi Beton Pratekan (JIS
G3137-1994 , ISO 6934-3-1991),
14. SNI 07-0065 : 2002 - Baja Tulangan Beton Hasil Canai Ulang (JIS 3117-87, G3112-1991),
15. SNI 07-0954 : 2005 - Baja Tulangan Beton dalam Bentuk Gulungan (JIS G3112-1991),
16. SNI 8052 : 2014 - Pipa Baja untuk Pancang,
17. SNI 8461 : 2017 - Metode Uji Kekerasan Leeb Untuk Besi dan Baja,
18. SNI 8458 : 2017 - Metode Uji Pengencangan Baut Mutu Tinggi,
19. SNI 1729 : 2020 - Spesifikasi untuk Bangunan Gedung Baja Struktural,
20. SNI 7860 : 2020 - Ketentuan Seismik untuk Bangunan Gedung Baja Struktural,
21. SNI 7972 : 2020 - Sambungan Terprakualifikasi untuk Rangka Momen Khusus dan Menengah
Baja pada Aplikasi Seismik,
22. SNI 8369 : 2020 - Praktik Baku Bangunan Gedung dan Jembatan Baja,

MEP
1. SNI 0225 : 2020 - Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL) 2020
2. SNI 0225 : 2011 - Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2011. (PUIL 2011)
3. SNI 6390 : 2020 - Konservasi Energi Sistem Tata Udara Pada Bangunan Gedung
4. SNI 6389 : 2020 - Konservasi Energi Selubung Bangunan Pada Bangunan Gedung
5. SNI 8476 : 2018 - Metode Penilaian dan Pengujian Terhadap Kinerja Pendingin Air Sejuk
dengan Sistem Kompresi Uap
6. SNI 8560-1 : 2018 - Tentang Pengkondisi Udara Pendinginan Udara & Pompa Kalor Udara ke
Udara- Cara Pengujian dan Perhitungan Faktor Kinerja MusimanBagian 1: Faktor Kinerja
Pendinginan Musimam (ISO 16358-1:2013).
7. SNI 8456 : 2017 - Sumur dan Parit Resapan Air Hujan
8. SNI 8455 : 2017 - Perencanaan Pengolahan Air Limbah Rumah Tangga dengan Reactor
Anaerobic System Bersekat/Baffle (RASB)
9. SNI 2398 : 2017 - Tata Cara Perencanaan Tangki Septik dengan Pengolahan Lanjutan (sumur
resapan, bidang resapan, up flow filter, kolam sanita),
10. SNI 8153 : 2015 - Sistem Plambing Pada Bangunan Gedung
11. SNI 6719 : 2015 - Spesifikasi Pipa Baja Bergelombang dengan Lapis Logam untuk
Pembuangan air dan drainase bawah tanah
12. SNI 03-7041.1:2014 - Tentang proteksi bangunan terhadap petir bagian 1: prinsip umum
13. SNI 7766 : 2012 - Jalur Evakuasi Tsunami,
14. SNI 7828 : 2012 - kualitas air - pengambilan contoh - bagian E: Pengambilan contoh airminum dari
instalasi pengolahan air dan sistem jaringan distribusi perpipaan,
15. SNI 7830 : 2012 - Tata cara pengendalian mutu pembangunan instalasi pengolahan air minum,
16. SNI 6197 : 2011 - Konservasi Energi Pada Sistem Pencahayaan
17. SNI 9360 : 2011 - Tentang Maksimum Efisiensi Air Conditioning
18. SNI 7504 : 2011 - Spesifikasi Material Fiberglass Reinforced Plastic Unit untuk Instalasi
Pengolahan Air,
19. SNI 7505 : 2011 - Spesifikasi material baja unit instalasi pengolahan air,

Konsultan Perencana
15
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis
Perencanaan Universitas Tidar Kampus Sidotopo

20. SNI 7506 : 2011 - Spesifikasi material baja tahan karat untuk instalasi pengolahan air,
21. SNI 7507 : 2011 - Spesifikasi bangunan pelengkap unit instalasi pengolahan air,
22. SNI 7511 : 2011 - Tata cara pemasangan pipa transmisi dan pipa distribusi serta bangunan
Pelintas Pipa
23. SNI 3242 : 2008 - Pengelolaan Sampah di Permukiman
24. SNI 0004 : 2008 - Tata Cara Commissioning Instalasi Pengolahan Air,
25. SNI 03-7065 : 2005 - Tata Cara Perencanaan Sistem Plambing
26. SNI 19-0232 : 2005 - Nilai Ambang Batas (NAB) zat kimia di udara tempat kerja
27. SNI 03-7015 : 2004 - Sistem proteksi petir pada bangunan
28. SNI 03-7017.1 : 2004 - Lift Traksi Listrik pada Bangunan Gedung, Pemeriksaan dan Pengujian
Serah Terima.
29. SNI 03-7017.2 : 2004 - Pemeriksaan dan Pengujian Lift Traksi pada Bangunan Gedung,
Pemeriksaan dan Pengujian Berkala
30. SNI 05-7052 : 2004 - Syarat-Syarat Umum Konstruksi Lift Penumpang yang Dijalankan dengan
Motor Traksi Tanpa Kamar Mesin
31. SNI 04-7018 : 2004 - Sistem Pasokan Daya Listrik Darurat dan Siaga
32. SNI 04-7019 : 2004 - Sistem Pasokan Daya Listrik Darurat Menggunakan Energi Tersimpan
(SPDDT)
33. SNI 16-7062 : 2004 - Pengukuran Intensitas Penerangan di Tempat Kerja
34. SNI 19-7029 : 2004 - Spesifikasi Kompos dari Sampah Organik Domestik
35. SNI 05-6040 : 2004 - Syarat-syarat umum konstruksi lift penumpang yang dijalankan dengan motor
traksi
36. SNI 03-0712 : 2004 - Tentang sistem manajemen asap dalam mal, atrium, dan ruangan bervolume
besar
37. SNI 19-7029 : 2004 - Spesifikasi komposter rumah tangga individual dan komunal,
38. SNI 19-7030 : 2004 - Spesifikasi kompos dan sampah organic domestik,
39. SNI 04-7042 : 2004 - Pesawat Telepon Analog
40. SNI 06-2459 : 2002 - Spesifikasi sumur resapan air hujan untuk lahan pekarangan
41. SNI 19-6772 : 2002 - Tata Cara Perencanaan Sistem Pemadam Api FM 200 (Hfc-227ea)
42. SNI 03-2453 : 2002 - Tata Cara Perencanaan Teknik Sumur Resapan Air Hujan untuk Lahan
Pekarangan
43. SNI 19-2454 : 2002 - Tata Cara Teknik Operasional Pengelolaan Sampah Perkotaan
44. SNI 03-6759 : 2002 - Tata Cara Perancangan Konservasi Energi pada Bangunan Gedung
45. SNI 03-6767 : 2002 - Spesifikasi umum sistem ventilasi mekanis dan sistem tata udara sebagai
pengendali asap kebakaran dalam bangunan
46. SNI 03-6768 : 2002 - Spesifikasi umum sistem pengolahan udara sebagai pengendali asap
kebakaran dalam bangunan
47. SNI 03-6769 : 2002 - Spesifikasi sistem pengolahan udara sentral sebagai pengendali asap
kebakaran dalam bangunan
48. SNI 19-6718 : 2002 - Spesifikasi Damper Kebakaran
49. SNI 03-6785 : 2002 - Spesifikasi pipa resin termoseting bertekanan berpenguat Fiberglass
50. SNI 19-6782 : 2002 - Tata cara pemasangan perpipaan besi daktil dan perlengkapannya

Konsultan Perencana
16
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis
Perencanaan Universitas Tidar Kampus Sidotopo

51. SNI 03-6765 : 2002 - Spesifikasi bahan bangunan untuk pencegahan bahaya kebakaran pada
bangunan rumah dan gedung
52. SNI 03-6766 : 2002 - metode pengujian proteksi kebakaran pada pintu kebakaran pada bangunan,
53. SNI 19-6778 : 2002 - Metode pengujian tekanan internal rendah sambungan mekanik pipa Polietilena
(PE),
54. SNI 19-6779 : 2002 - Metode pengujian perubahan panjang pipa polietilena (PE),
55. SNI 19-6780 : 2002 - Metode penentuan densitas referensi polietilena (PE) tidak berwarna pada pipa
PE dan sambungan,
56. SNI 19-6781 : 2002 - Metode pengujian kehilangan tekanan pada sistem sambungan mekanik pipa
polietilena (PE)
57. SNI 03-6652 : 2002 - Tata cara perencanaan proteksi bangunan dan peralatan terhadap Sambaran
petir
58. SNI 19-677T : 2002 - Metode pengujian kinerja unit paket instalasi penjernihan air kapasitas di bawah
5 liter/ detik,
59. SNI 19-6776 : 2002 - Tata cara pengawasan pemasangan unit paket instalasi penjernihan air,
60. SNI 03-2396 : 2001 - Tata cara perancangan sistem pencahayaan alami pada bangunan gedung
61. SNI 03-6570 : 2001 - Instalasi pompa yang dipasang tetap untuk proteksi kebakaran
62. SNI 03-6571 : 2001 - Sistem Pengendalian Asap Kebakaran Pada Bangunan Gedung.
63. SNI 03-6572 : 2001 - Tata Cara Perancangan Sistem Ventilasi dan Pengkondisian Udara Pada
Bangunan Gedung
64. SNI 03-6573 : 2001 - Tata cara perancangan sistem transportasi vertikal dalam gedung (lift)
65. SNI 03-6574 : 2001 - Tata Cara Perancangan Pencahayaan Darurat, Tanda Arah dan Sistem
Peringatan Bahaya pada Bangunan Gedung
66. SNI 03-6575 : 2001 - Tata Cara Perancangan Sistem Pencahayaan Buatan Pada Bangunan
Gedung
67. SNI 03-6247.1 : 2000 - Syarat-Syarat Umum Konstruksi Lift Pasien.
68. SNI 03-6247.2 : 2000 - Syarat-Syarat Umum Konstruksi Lift Penumpang Khusus untuk Perumahan,
69. SNI 03-2190.1 : 2000 - Syarat-Syarat Umum Konstruksi Lift yang Dijalankan dengan Transmisi
Hidrolis
70. SNI 03-2190.2 : 2000 - Syarat-Syarat Umum Konstruksi Lift Pelayan (Dumbwaiter) yang Dijalankan
dengan Tenaga Listrik
71. SNI 03-6248 : 2000 - Syarat-Syarat Umum Konstruksi Eskalator yang Dijalankan dengan Tenaga
Listrik
72. SNI 03-1735 : 2000 - Tata Cara Perencanaan Akses Bangunan dan Akses Lingkungan untuk
Pencegahan Bahaya Kebakaran Pada Bangunan Gedung
73. SNI 03-1736 : 2000 - Tata cara perencanaan dan sistem proteksi pasif untuk pencegahan bahaya
kebakaran pada bangunan gedung
74. SNI 03-1745 : 2000 - Tata cara perencanaan sistem pipa tegak dan slang untuk pencegahan
bahaya kebakaran pada bangunan gedung
75. SNI 03-1746 : 2000 - Tata Cara Perencanaan dan Pemasangan Sarana Jalan Keluar untuk
Penyelamatan terhadap Bahaya Kebakaran pada bangunan gedung
76. SNI 03-3985 : 2000 - Tata cara perencanaan, pemasangan dan pengujian sistem deteksi dan alarm

Konsultan Perencana
17
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis
Perencanaan Universitas Tidar Kampus Sidotopo

kebakaran untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan gedung


77. SNI 03-3989 : 2000 - Tata cara perencanaan sistem sprinkler otomatik untuk pencegahan bahaya
kebakaran pada bangunan gedung
78. SNI 03-6373 : 2000 - Tata cara pemilihan dan pemasangan ven pada sistem plambing
79. SNI 03-6382 : 2000 - Spesifikasi hidran kebakaran tabung basah
80. SNI 19-6470 : 2000 - Tata cara sistem udara bertekanan untuk sarana jalan keluar kedap api
81. SNI 03-6386 : 2000 - Spesifikasi tingkat bunyi dan waktu dengung dalam bangunan gedung
dan perumahan (kriteria desain yang direkomendasikan)
82. SNI 19-6411 : 2000 - Tata cara pencatatan pemeliharaan keselamatan dan kesehatan kerja pada
fasilitas pengolahan sampah
83. SNI 03-6464 : 2000 - Tata cara penanggulangan keadaan darurat untuk bangunan
84. SNI 03-6379 : 2000 - Spesifikasi dan Tata Cara Pemasangan Perangkap Bau
85. SNI 03-6196 : 2000 - Prosedur Audit Energi Pada Bangunan Gedung
86. SNI 03-6462 : 2000 - Tata cara pemasangan damper kebakaran
87. SNI 03-6415 : 2000 - Spesifikasi proteksi untuk bukaan pada konstruksi tahan api
88. SNI 03-6420 : 2000 - Spesifikasi Sistem Pengolahan Udara di dapur dan ruang parkir sebagai
pengendali asap kebakaran dalam bangunan
89. SNI 03-6481 : 2000 - Sistem Plambing
90. SNI 06-6404 : 2000 - Spesifikasi flense pipa baja untuk penyediaan air bersih ukuran 110 mm - 366
mm
91. SNI 06-6419 : 2000 - Spesifikasi pipa PVC bertekanan berdiameter 110-315 mm untuk air bersih,
92. SNI 03-6383 : 2000 - Spesifikasi peralatan pengolah udara individual sebagai sistem pengendalian
asap terzona dalam bangunan gedung,
93. SNI 07-6398 : 2000 - Tata cara pelapisan epoksi cair untuk bagian dalam dan luar pada perpipaan air
dari baja
94. SNI 19-6410 : 2000 - Tata cara penimbunan tanah untuk bidang resapan pada pengolahan air limbah
95. SNI 06-6437 : 2000 - Metode kinerja pompa dengan menggunakan model,
96. SNI 03-6435 : 2000 - Metode pengujian kedataran dan kerataan lantai menggunakan sistem bilangan
f
97. SNI 19-6466 : 2000 - Tata cara evaluasi lapangan untuk sistem peresapan pembuangan air limbah
98. SNI 03-6368 : 2000 - Spesifikasi pipa beton untuk saluran air limbah, saluran air hujan dan gorong-
gorong
99. SNI 05-2189 : 1999 - Definisi, istilah lift dan eskalator
100. SNI 06-4828 : 1998 - Spesifikasi cincin karet sambungan pipa air minum, air limbah dan air hujan
101. SNI 06-4821 : 1998 - Metode pengujian dimensi pipa polietilena (PE) untuk air minum,
102. SNI 06-41567 : 1996 - Tata cara pengujian kekentalan cat dengan alat viscometer stometer
103. SNI 03-3987 : 1995 - Tata cara perencanaan, pemasangan pemadam api ringan untuk pencegahan
bahaya kebakaran pada bangunan rumah dan gedung
104. SNI 19-3983 : 1995 - Spesifikasi timbulan sampah untuk kota kecil dan sedang di Indonesia,
105. SNI 19-3956 : 1995 - Metode pengujian jumlah bakteri koli tinja dalam air dengan saringan membran,
106. SNI 19-3957 : 1995 - Metode pengujian jumlah bakteri koli tinja dalam air dengan tabung
fermentasi,

Konsultan Perencana
18
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis
Perencanaan Universitas Tidar Kampus Sidotopo

107. SNI 06-4158 : 1995 - Metode pengujian jumlah total bakteri golongan koli dalam air dengan
tabung fermentasi
108. SNI 04-0227 : 1994 - Tentang Tegangan Standar.
109. SNI 19-3964 : 1994 - Metode pengambilan dan pengukuran contoh timbulan dan komposisi
sampah perkotaan
110. SNI 19-3241 : 1994 - Tata cara pemilihan lokasi tempat pembuangan akhir sampah
111. SNI 06-2548 : 1991 - Metode pengujian diameter luar pipa PVC untuk air minum dengan
jangka sarong,
112. SNI 06-2549 : 1991 - Metode pengujian kekuatan pipa PVC untuk air minum terhadap
tekanan hidostatik,
113. SNI 06-2550 : 1991 - Metode pengujian ketebalan dinding PVC untuk air minum,
114. SNI 06-2551 : 1991 - Metode pengujian bentuk dan sifat tampak pipa PVC untuk air minum,
115. SNI 06-2552 : 1991 - Metode pengambilan contoh uji pipa PVC untuk air minum,
116. SNI 06-2553 : 1991 - Metode pengujian perubahan Panjang pipa PVC untuk air minum
dengan uji tungku,
117. SNI 06-2554 : 1991 - Metode pengujian ketahanan pipa PVC untuk air minum terhadap
metilen khlorida,
118. SNI 06-2555 : 1991 - Pipa PVC untuk air minum, metode pengujian kadar PVC dengan TFH,
119. SNI 06-2556 : 1991 - Metode pengujian diameter luar pipa PVC untuk air minum dengan pita
meter,
120. SNI 03-1977 : 1990 - Spesifikasi koordinasi modular bangunan rumah dan gedung
121. SNI 03-1728 : 1989 - Tata Cara Pelaksanaan Mendirikan Bangunan Gedung
122. SNI IEC 62561-4 : 2012 - Sistem konduit untuk manajemen kabel – diameter luar konduit
untuk instalasi listrik dan ulir untuk konduit dan fitting
123. SNI ISO 17613-1 : 2012 - Pompa yang dioperasikan secara manual untuk air minum -
Pemilihan dan penerimaan
124. SNI ISO 45001 : 2018 - Standar Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(SMK3)
125. National Fire Protection Association (NFPA)
126. PtT-01 : 2000-C - Tatacara pemeriksaan bangunan pasca kebakaran,
127. PtT-15 : 2002-C - Penerapan drainase berwawasan lingkungan di kawasan permukiman,
128. PtS-09 : 2000-C - Spesifikasi cubluk kembar,
129. PtS-04 : 2000-C - Spesifikasi bak penampungan air hujan untuk air bersih dari ferro semen
130. PdT-11 : 2005-C - Pemeriksaan keselamatan kebakaran bangunan gedung,
131. PdS-02 : 2004-C - Spesifikasi sarana umum mandi kakus prefab
132. ISO 5149-1 : 2014 - Refrigerating systems and heat pumps
133. ISO 5149-1 : 2014 - Refrigerating Systems and Heat Pumps -Safety and Environmental
Requirements- Part 1 : Definitions, Classification and Selection Criteria.

Konsultan Perencana
19
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis
Perencanaan Universitas Tidar Kampus Sidotopo

9. Syarat Bahan
a. Semua bahan yang digunakan dalam pekerjaan ini harus dalam keadaan baik tidak cacat, sesuai
dengan spesifikasinya yang diminta dan bebas dari noda lainnya yang dapat mengganggu kualitas
maupun penampilan.
b. Untuk pekerjaan khusus/tertentu, selain harus mengikuti standard yang dipergunakan juga harus
mengikuti persyaratan Pabrik yang bersangkutan.

10. Merk Pembuatan Bahan


a. Semua merk pembuatan atau merk dagang dalam uraian pekerjaan & persyaratan Pelaksanaan
teknis ini dimaksudkan sebagai dasar perbandingan kualitas dan tidak diartikan sebagai suatu
yang mengikat, kecuali bila ditentukan lain.
b. Bahan/material dan komponen jadi yang dipasang/dipakai harus sesuai dengan yang tercantum
dalam Gambar, memenuhi standard spesifikasi bahan tersebut.
c. Dalam pelaksanaanya, setiap bahan/material dan komponen jadi keluaran pabrik harus di bawah
KONSULTAN MANAJEMEN KONSTRUKSI / supervisi Tenaga Ahli yang ditunjuk.
d. Direksi / Konsultan KONSULTAN MANAJEMEN KONSTRUKSI berhak menunjuk Tenaga Ahli
yang ditunjuk Pabrik dan / Supplier yang bersangkutan tersebut sebagai pelaksana.
e. Diisyaratkan bahwa satu merk pembuatan atau merk dagang yang diperkenankan untuk setiap
jenis bahan yang boleh dipakai dalam pekerjaan ini, kecuali ada ketentuan lain yang disetujui
Direksi / Konsultan KONSULTAN MANAJEMEN KONSTRUKSI.
f. Semua bahan sebelum dipasang harus disetujui secara tertulis oleh Direksi/ Konsultan
KONSULTAN MANAJEMEN KONSTRUKSI / Perencana.
g. Contoh bahan yang akan digunakan harus diserahkan kepada Direksi / Konsultan KONSULTAN
MANAJEMEN KONSTRUKSI / Perencana sebanyak empat buah dari satu bahan yang ditentukan
untuk menetapkan standard of appearence.
h. Paling lambat waktu penyerahan contoh bahan adalah dua minggu setelah Konsultan
KONSULTAN MANAJEMEN KONSTRUKSI turun.

11. Contoh Bahan/Material & Komponen Jadi


a. Untuk detail-detail hubungan tertentu, Penyedia Jasa konstruksi diwajibkan membuat komponen
jadi (mock up) yang harus diperlihatkan kepada Direksi / Konsultan KONSULTAN MANAJEMEN
KONSTRUKSI / Perencana untuk mendapat persetujuan.
b. Semua bahan untuk pekerjaan ini harus ditinjau dan diuji sesuai dengan standard yang berlaku.

12. Koordinasi Pelaksanaan


a. Penunjukan Supplier dan / Sub Penyedia Jasa konstruksi harus mendapatkan persetujuan dari
Direksi / Konsultan KONSULTAN MANAJEMEN KONSTRUKSI
b. Penyedia Jasa konstruksi wajib mengadakan koordinasi pelaksanaan atas petunjuk Direksi /
Konsultan KONSULTAN MANAJEMEN KONSTRUKSI / Perencana dengan Penyedia Jasa
konstruksi bawahan atau Supplier bahan
c. Supplier wajib hadir mendampingi Direksi / Konsultan KONSULTAN MANAJEMEN KONSTRUKSI
/ Perencana di lapangan untuk pekerjaan tertentu atau khusus sesuai instruksi Pabrik.

Konsultan Perencana
20
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis
Perencanaan Universitas Tidar Kampus Sidotopo

13. Persyaratan Pekerjaan


a. Penyedia Jasa konstruksi wajib melaksanakan semua pekerjaan dengan mengikuti petunjuk dan
syarat pekerjaan, peraturan persyaratan pemakaian bahan bangunan yang dipergunakan sesuai
dengan uraian Pekerjaan & Persyaratan Pelaksanaan Teknis dan / atau khusus sesuai intruksi
Pabrik.
b. Sebelum melaksanakan setiap pekerjaan di Lapangan, Penyedia Jasa konstruksi wajib
memperhatikan dan melakukan koordinasi kerja terkait pekerjaan lain antara lain pekerjaan
Struktur, Arsitektur, Mekanikal, Elektrikal, Plumbing / Sanitasi dan mendapat ijin tertulis dari
Direksi.

14. Pelaksanaan Pekerjaan


a. Semua ukuran dan posisi termasuk pemasangan patok-patok di Lapangan harus tepat sesuai
Gambar Kerja.
b. Kemiringan yang dibuat harus cukup untuk mengalirkan air hujan menuju ke selokan yang ada di
sekitarnya serta mengikuti persyaratan-persyaratan yang tertera di dalam Gambar Kerja. Tidak
dibenarkan adanya genangan air.
c. Sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan, Penyedia Jasa konstruksi wajib meneliti Gambar Kerja
dan melakukan pengukuran kondisi lapangan.
d. Setiap bagian dari pekerjaan harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Direksi / Konsultan
KONSULTAN MANAJEMEN KONSTRUKSI sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan tersebut.
e. Semua pekerjaan yang sudah selesai terpasang, apabila perlu harus dilindungi dari kemungkinan
cacat yang disebabkan oleh pekerjaan lain.
f. Penyedia Jasa konstruksi tidak boleh menclaim sebagai pekerjaan tambah bila terjadi Kerusakan
suatu pekerjaan akibat keteledoran Penyedia Jasa konstruksi, Penyedia Jasa konstruksi harus
memperbaikinya sesuai dengan keadaan semula.
g. Memperbaiki suatu pekerjaan yang tidak sesuai dengan persyaratan yang berlaku / Gambar
pelaksanaan atau Dokumen Kontrak.
h. Penunjukan Tenaga Ahli oleh Direksi / Konsultan KONSULTAN MANAJEMEN KONSTRUKSI
yang sesuai dengan kegiatan suatu pekerjaan.
i. Semua pengujian bahan, pembuatan atau pelaksanaan di Lapangan harus dilaksanakan oleh
Penyedia Jasa konstruksi.

15. Pekerjaan Pembongkaran & Perbaikan Kembali


a. Penyedia Jasa konstruksi harus sudah memperhitungkan segala kondisi yang ada / existing di
Lapangan yang meliputi dan tidak terbatas pada Saluran Drainase, Pipa Air Bersih, Pipa lainnya
yang masih berfungi dan kabel bawah tanah apabila ada.
b. Apabila dalam pelaksanaan pekerjaan harus dilaksanakan pombongkaran untuk pekerjaan lain,
maka Penyedia Jasa konstruksi diwajibkan memperbaiki kembali atau menyelesaikan pekerjaan
tersebut sebaik mungkin tanpa mengganggu sistem yang ada. Dalam kasus ini, Penyedia Jasa
konstruksi tidak dapat menclaim sebagai pekerjaan tambah.
Penyedia Jasa konstruksi wajib melapor kepada Direksi / Konsultan KONSULTAN MANAJEMEN
KONSTRUKSI sebelum melakukan pembongkaran / pemindahan segala sesuatu yang ada di
Lapangan.

Konsultan Perencana
21
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis
Perencanaan Universitas Tidar Kampus Sidotopo

16. K3 Pada Konstruksi


Rincian pelaksanaan K3 pada konstruksi harus meliputi sebagai berikut :
a. Penyiapan RK3 K terdiri atas :
Pembuatan dokumen Rencana Keselamatan Konstruksi;
• Pembuatan Manual, Prosedur,Instruksi Kerja, Ijin Kerja. a. Pembuatan dokumen
Rencana Keselamatan Konstruksi;
• Pembuatan prosedur dan instruksi kerja; dan
• Penyusunan laporan penerapan SMKK (harian, mingguan, bulanan,akhir)
b. Sosialisasi dan promosi kerja terdiri atas :
• Induksi Keselamatan Konstruksi (Safety Induction);
• Pengarahan Keselamatan Konstruksi (Safety Briefing);
• Pertemuan mengenai keselamatan (Safety Meeting, Safety Talk,dan/atau Tool Box
Meeting);
• Patroli keselamatan;
• Pelatihan Keselamatan Konstruksi;
• Sosialisasi HIV/AIDS;
• Simulasi Keselamatan Konstruksi;
• Spanduk (Banner);
• Poster; dan
• Papan informasi K3.
c. Alat Pelindung kerja dan alat pelindung diri yang terdiri atas :
APK antara lain:
• Jaring pengaman (Safety Net);
• Tali keselamatan (Life Line);
• Penahan jatuh (Safety Deck);
• Pagar pengaman (Guard Railling);
• Pembatas area (Restricted Area);
• Pelindung jatuh (Fall Arrester); dan
• Perlengkapan keselamatan bencana.

APD antara lain:


• Helm pelindung (Safety Helmet);
• Pelindung mata (Goggles, Spectacles);
• Tameng muka (Face Shield);
• Masker selam (Breathing Apparatus);
• Pelindung telinga (Ear Plug, Ear Muff);
• Pelindung pernafasan dan mulut (Masker);
• Sarung tangan (Safety Gloves);
• Sepatu keselamatan (Safety Shoes);
• Sepatu Keselamatan (Rubber Safety Shoes and Toe Cap);
• Penunjang seluruh tubuh (Full Body Harness);

Konsultan Perencana
22
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis
Perencanaan Universitas Tidar Kampus Sidotopo

• Jaket pelampung (Life Vest);


• Rompi keselamatan (Safety Vest); dan
• Celemek (Apron/Coveralls).
• Pelindung jatuh (fall arrester).
d. Asuran dan Perizinan antara lain :
• Asuransi;
• Pemeriksaan atau pengujian kelaikan alat untuk mendapatkan izin alat
e. Personel Keselamatan Konstruksi, antara lain:
o Ahli K3 Konstruksi atau ahli keselamatan konstruksi
o Petugas Keselamatan Konstruksi dan/atau petugas K3 Konstruksi;
o Petugas tanggap darurat;
o Petugas P3K;
o Petugas pengatur lalu lintas/ koordinator/ flagman;
o Tenaga medis dan/atau kesehatan; dan
o Petugas Pengelolaan lingkungan
f. Fasilitas sarana kesehatan;
• Peralatan P3K (Kotak P3K, alat pengukur suhu badan, tandu, obat luka, perban,
dan lain-lain)
• Ruang P3K (tempat tidur pasien, tabung oksigen, stetoskop,timbangan berat
badan, tensi meter, dan lain-lain);
• Peralatan pengasapan (obat pengasapan dan mesin Fogging);
• Biaya protokol kesehatan wabah menular (misal: tempat cuci tangan,swab, vitamin
di masa pandemi covid-19);
• Pemeriksaan psikotropika dan HIV;
• Perlengkapan kesehatan memadai untuk Isolasi mandiri (tempattidur pasien,
oximeter, tabung oksigen); dan
• Ambulans
g. Perlengkapan lalu lintas yang diperlukan disesuaikan dengan kebutuhan pekerjaan di lapangan
(manajemen lalu lintas), antara lain:
• Rambu petunjuk;
• Rambu larangan;
• Rambu peringatan;
• Rambu kewajiban (rambu mandatory K3, antara lain: rambu pemakaian APD,
masker);
• Rambu informasi (informasi terkait K3, antara lain: lokasi kotak P3K,rambu lokasi
APAR, area berbahaya, bahan berbahaya;Rambu pekerjaan sementara;
• Jalur evakuasi (Escape Route);
• Tongkat pengatur lalu lintas (Warning Lights Stick);
• Kerucut lalu lintas (Traffic Cone);
• Lampu putar (Rotary Lamp);
• Perlengkapan jalan sementara, antara lain: perambuan, marka dan alat
pengendali.

Konsultan Perencana
23
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis
Perencanaan Universitas Tidar Kampus Sidotopo

h. Konsultasi dengan Ahli terkait Keselamatan Konstruksi sesuai lingkup pekerjaan dengan
kebutuhan lapangan.
i. Kegiatan dan peralatan terkait dengan pengendalian risiko Keselamatan Konstruksi, berupa:
o Pemeriksaan lingkungan kerja (pengujian lingkungan antara lain: air,kebisingan,
limbah B3, kebisingan, getaran);
o Alat Pemadam Api Ringan (APAR);
o Sirine;
o Penangkal petir;
o Anemometer;
o Bendera K3;
o Lampu darurat (Emergency Lamp);
o Pemeriksaan dan pengujian lingkungan/ Uji sampling:
o Pembuatan Kartu Identitas Pekerja (KIP);
o audit eksternal; dan/atau
o Closed-circuit Television (CCTV).

Konsultan Perencana
24

Anda mungkin juga menyukai