Anda di halaman 1dari 9

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

STANDAR YANG BERLAKU

Semua pekerjaan dalam Syarat-syarat ini harus dilaksanakan dengan mengikuti dan
memenuhi persyaratan-persyaratan teknis yang tertera dalam persyaratan SKSNI, SNI,
dan Standar Industri Indonesia (SII) dan peraturan-peratuiran setempat lainnya yang
berlaku atas jenis-jenis pekerjaan yang bersangkutan antara lain :

SKSNI T-15-1991-03 BUKU STANDAR BETON 1991


SKSNI S-05-1990-F UKURAN KAYU BANGUNAN
1253-1989-A CAT EMULSI
SP 74 : 1977 CAT TENTANG BESI DAN TENTANG KAYU
SNI 2407 TATA CARA PENGECATAN KAYU
SNI 1729 TATA CARA PERENCANAAN BANGUNAN BAJA
AVWI PERATURAN UMUM INSTALASI AIR
1974 PEDOMAN PLUMBING INDONESIA

Untuk pekerjaan-pekerjaan yang belum termasuk dalam standar-standar yang tersebut


diatas. maupun standar-standar Nasional lainnya, maka diberlakukan standar-standar
internasional yang berlaku atas pekerjaan-pekerjaan tersebut atau setidak-tidaknya berlaku
standar-standar Persyaratan Teknis dan Negara-negara asal bahan/pekerjaan yang
bersangkutan.

LOKASI PEKERJAAN

Lokasi Pekerjaan ini berada di ........................................................................

JENIS DAN MUTU BAHAN

1. Semua Bahan yang dipakai harus berkualitas baik


2. Semen yang digunakan adalah Portland cement (PC) type 1 dalam kualitas baik, dalam

2
artian belum membeku atau mengeras
3. Bahan batu dipakai batu kali atau batu gunung ukuran 10-20cm, terdiri dari batu
keras dengan permukaan keras tanpa cacat dan retak terbebas dari kotoran lumpur.
4. Bahan pasir harus dari butiran alami yang keras dan kandungan lempung atau bahan
lolos saringan No. 200 tidak boleh melebihi dari 6% dari berat pasir
5. Agregat keras/krikil adalah krikil alam dengan butiran yang keras dan bergradasi
menerus dengan diameter maksimum 3cm, butirannya harus bersih dengan kandungan
lumpur maksimum 1% .
6. Bahan air harus bebas dari bahan-bahan yang merusak seperti lumpur, asam dan unsur
organik.

PEMBERITAHUAN UNTUK MEMULAI PEKERJAAN

Dalam keadaan apapun tidak dibenarkan untuk memulai pekerjaan yang sifatnya
permanen tanpa terlebih dahulu mendapat persetujuan tertulis dari Direksi atau Konsultan
Pengawas. Pemberitahuan yang lengkap dan jelas harus terlebih dahulu disampaikan
kepada Direksi atau Konsultan Pengawas dan dalam jangka waktu yang cukup, bila
dipertimbangkan bahwa perlu mengadakan penelitian dan pengujian terlebih dahulu
atas persiapan pekerjaan tersebut.

PERINTAH UNTUK PELAKSANAAN

Bila Pemborong tidak berada ditempat pekerjaan dimana Direksi atau Konsultan
Pengawas bermaksud untuk memberikan petunjuk-petunjuknya, maka petunjuk-petunjuk
harus diturut dan dilaksanakan oleh Pelaksana atau orang-orang yang ditunjuk untuk itu
oleh Pemborong.

ADMINISTRASI DAN DOKUMENTASI

Administrasi
1. Pelaksana wajib menyediakan buku direksi dan buku tamu.
2. Membuat request sheet untuk menerima persetujuan direksi/Pengawas tentang
kesiapan untuk melaksanakan suatu pekerjaan.
3. Membuat laporan harian tentang pelaksanaan kegiatan harian pekerjaan.
4. Bila pelaksanaan pekerjaan berlangsung ditemui hal-hal yang melibatkan
perubahan kontrak (addendum) dalam variasi volume pekerjaan, maka pelaksana

3
wajib membuat perhitungan tambah/kurang dengan memperoleh persetujuan dari
pihak pemilik kegiatan dan hasil perhitungan terlebih dahulu harus diperiksa oleh
konsultan pengawas.

Dokumentasi
Pelaksana wajib mengambil rekaman pekerjaan pada kondisi 0% (Nol Persen), 50% (lima
puluh persen, dan 100% (Seratus Persen)

PENGUKURAN

Pemborong harus memulai pekerjaan pengukuran dari garis-garis dasar yang telah
disetujui oleh Direksi atau Konsultan Pengawas dan bertanggung jawab penuh atas
pengukuran pengukuran yang dibuatnya.
Pemborong harus menyediakan semua bahan, peralatan dan tenaga kerja, termasuk juru-
juru ukur (Surveyor) yang dibutuhkan sehubungan dengan pengukuran untuk setiap bagian
pekerjaan yang memerlukannya.
Dasar ukuran tinggi + 0,00 adalah dasar tinggi permukaan lantai bangunan induk,
seperti yang dinyatakan dalam gambar, dan selanjutnya menurut petunjuk Pelaksana,
Tinggi lantai ini harus disesuaikan dengan tinggi lantai saluran yang telah ada/selesai
dibangun, sehingga dalam pekerjaan ini, termasuk pula pekerjaan pengurugan tanah.

PAPAN NAMA KEGIATAN

Pelaksana harus memasang papan nama kegiatan pada lokasi kegiatan dengan ukuran
120x80 cm2 sebagai papan nama pemberitahuan yang berisikan informasi, Pekerjaan yang
dilaksanakan, Pembiayaan, Jangka waktu pelaksanaan, Nama konsultan pengawas, Dan
Nama Kontraktor pelaksana. Papan nama kegiatan ini dipasang sebelum pelaksanaan
pekerjaan dimulai dan seluruh beban yang timbul menjadi beban dan kewajiban pelaksana.

PEKERJAAN BONGKARAN

Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan Bongkaran Ini meliputi jika terdapat lokasi yang harus dibongkar
Pelaksanaan
Sebelum melaksanakan pekerjaan bongkaran, Pemborong harus meminta ijin dulu

4
kepada Pihak User dan dalam hal pelaksanaannya hal-hal yang perlu diperhatikan
antara lain :
1. Memperhatikan faktor keselamatan dan lingkungan kerja.
2. Bekas bongkaran yang masih dapat dipergunakan disimpan dan diamankan
sesuai petunjuk dari User.
3. Berangkal/puing-puing bekas bongkaran harus dibuang ke luar site
4. Teknik pelaksanaan pembongkaran sedemikian rupa dengan memperhatikan
urutan pelaksanaan.
5. Dalam pelaksanaan pembongkaran, adanya kerusakan diluar lingkup pekerjaan
yang ada di RAB, karena diakibatkan oleh kelalaian/kecerobohan
Pemborong maka kerusakan tersebut menjadi tanggung jawab Pemborong.

PEKERJAAN TANAH, GALIAN DAN URUGAN KEMBALI

Lingkup Pekerjaan
Termasuk dalam pekerjaan ini adalah melaksanakan galian tanah sesuai dengan
persyaratan yang ditentukan, menjaga terhadap kemungkinan terjadinya longsoran
sehingga mengganggu pelaksanaan pekerjaan selanjutnya sampai pengurugan kembali
hingga padat.
Pembersihan
Pemborong harus membersihkan dan menyingkirkan semua puing-puing bekas bongkaran
di dalam daerah pekerjaan.
Penggalian dan Penimbunan Kembali
1. Lingkup Pekerjaan
Bagian ini meliputi semua pekerjaan penggalian, penimbunan kembali, termasuk
pengupasan dan penimbunan kembali lapisan tanah atas (Top Soil) serta
pekerjaan- pekerjaan yang berhubungan dengan itu, yang disesuaikan dengan
gambar-gambar.
2. Pelaksanaan
a. Penggalian
Penggalian harus dilakukan untuk mencapai garis elevasi permukaan dan
kedalaman yang perlu untuk dasar bangunan yang dipersyaratkan atau
diperlihatkan pada gambar- gambar.
Penggalian mencakup pemindahan tanah serta batu-batu dan bahan lain yang
dijumpai dalam pekerjaannya. Jika ternyata dijumpai kondisi yang tak
memuaskan pada kedalaman yang diperlihatkan dalam gambar-gambar maka
penggalian harus diperdalam, diperbesar atau diubah sampai disetujui Konsultan

5
Pengawas, untuk mana pekerjaan ini akan dimulai sebagai pekerjaan tambah
kurang.
Jika terjadi kesalahan dalam penggalian tanah untuk dasar pondasi sehingga
dicapai kedalaman yang melebihi apa yang tertera dalam gambar atau yang dapat
disetujui oleh Direksi atau Konsultan Pengawas, maka kelebihan diatas harus
ditimbun kembali dengan pasir yang dipadatkan tanpa pembebanan biaya
tambahan kepada pemilik.
Pada pekerjaan penggalian untuk mencapai/membentuk permukaan tanah
rencana maka Pemborong harus mengusahakan dan meyakini bahwa pada
pekerjaan galian tersebut tidak merusak/mengganggu bangunan atau konstruksi
yang sudah ada.
b. Penimbunan
Penimbunan dan Penimbunan kembali harus dilaksanakan didaerah-daerah
ataupun bagian-bagian pekerjaan, serta mengikuti ukuran-ukuran
ketinggian. kemiringan- kemiringan dan bentuk-bentuk seperti yang ditunjukkan
dalam gambar-gambar. Penimbunan harus dilaksanakan dalam bentuk-bentuk
lapisan-lapisan dengan ketebalan maksimum 20 cm. Padatkan sesuai dengan
Instruksi Direksi atau Konsultan Pengawas. Penimbunan dan timbun kembali,
kecuali ditentukan lain oleh Konsultan Pengawas, harus dari bahan galian
pekerjaan ini.
Bahan timbunan harus bebas dari kotoran-kotoran, tumbuh-tumbuhan, batu-
batuan atau bahan lain yang dapat merusak pekerjaan.
c. Perlindungan Terhadap Air
Selama pekerjaan berlangsung Pemborong harus dengan semua cara yang
disetujui Direksi atau Konsultan Pengawas, menjamin agar tidak terjadi
genangan-genangan air yang dapat mengganggu atau merusak semua pekerjaan
galian atau urugan.
d. Penghamparan dan Pernadatan
Tanah harus dihamparkan dalam lapisan-lapisan setebal tidak lebih dari 20 cm
gembur, agar dapat mengatur kepadatan yang merata untuk seluruh
ketebalannya. Tanah urugan harus dibasahi secukupnya (sebelum dipadatkan)
untuk mencapai kepadatan yang dipersyaratkan.
Permukaan Tanah
Sebelum memulai suatu penggalian, Pemborong harus memeriksa permukaan tanah, baik
setempat maupun garis transisi yang tertera dalam kontrak adalah betul. Jika tidak sesuai
Pelaksana harus memberitahu secara tertulis kepada Pemberi Tugas/Pengawas, jika tidak
maka tuntutan mengenai ketidaksamaan permukaan tanah tidak akan dipertimbangkan.

6
Tinggi Pendugaan (Peil)
Dasar ukuran tinggi + 0,00 adalah dasar tinggi permukaan lantai bangunan induk,
seperti yang dinyatakan dalam gambar, dan selanjutnya menurut petunjuk Pelaksana.
Tinggi lantai ini harus disesuaikan dengan tinggi lantai gedung yang telah ada/selesai
dibangun, sehingga dalam pekerjaan ini, termasuk pula pekerjaan pengurugan tanah.

PEKERJAAN PASANGAN BATU KALI

Lingkup Pekerjaan
Bagian ini meliputi pengadaan dan pemasangan semua pondasi batu kali sesuai dengan
gambar dan persyaratan disini.
Bahan-bahan
1. Batu
Batu-batu harus keras dengan permukaan kasar tanpa cacat/retak. dan cara
pengerjaannya harus dilakukan menurut cara terbaik yang dikenal.
2. Pasir
Galian pondasi harus diurug dengan pasir setebal 5 cm dan dipadatkan dengan
alat timbris tangan terbuat dari logam atau stamper.
3. Adukan
Adukan yang dipakai terdiri dari campuran 1 semen : 4 pasir.
4. Air
Air harus bersih dan bebas dari bahan-bahan yang merusak seperti, minyak,
asam, dan unsur organik kecuali ditunjukkan lain, Pemborong harus
menyediakan air kerja atas biaya sendiri.
Pemasangan
Pekerjaan pasangan batu dilaksanakan sesuai dengan ukuran dan bentuk-bentuk yang
ditunjukkan dalam gambar. Tiap-tiap batu harus dipasang penuh dengan adukan sehingga
semua hubungan batu melekat satu sama lain dengan sempurna. Setiap batu harus
dipasang diatas lapisan adukan dan diketok ke tempatnya hingga teguh.
Adukan harus mengisi penuh rongga-rongga antar batu untuk mendapatkan massa yang
kuat dan integral di beberapa sisi luar dan dalam. batu yang akan dipasang dibasahi
dahulu, lalu dibentuk menjadi bidang luar sesuai dengan gambar rencana atau petunjuk
Ahli. Ankor/Stek dipasang dengan cara dibungkus campuran batu kali dengan adukan
10 cm sekelilingnya, sedalam 20 cm tiap 1 m dengan diameter anker/stek minimum 10
mm.

7
Pemasangan Pipa Untuk Sulingan atau resapan air berjarak 1 meter antara pipa yang
lainnya dengan dimasukan injuk agar pipa tidak tersendat oleh tanah atau bahan lainnya
yang dapat mengganggu resapan air.

PLESTER DAN ADUKAN

Lingkup Pekerjaan
Dalam hal ini meliputi seluruh pekerjaan plester dan adukan seperti yang dijelaskan
dalam gambar-gambar pelaksanaan.
Bahan-bahan
Semua bahan yang digunakan dalam pekerjan ini terdiri dari :
1. Pasir
Pasir yang dipakai harus kasar. tajam, bersih dan bebas dari tanah liat, lumpur
atau campuran-campuran lain.
2. Portland cement
Portland cement yang dipakai harus baru, tidak ada bagian-bagian yang
membantu dan dalam zak yang tertutup seperti yang disyaratkan. Hanya sebuah
merk dari satu jenis semen yang boleh dipakai dalam pekerjaan.
3. Air
Air harus bersih dan bebas dari bahan-bahan yang merusak seperti, minyak,
asam, dan unsur organik kecuali ditunjukkan lain, Pemborong harus
menyediakan air kerja atas biaya sendiri.
Perencanaan
1. Campuran Adukan dan Plester
Perbandingan adukan dan pengetesannya dapat dilaksanakan dalam waktu
1 minggu dan tidak ada penambahan waktu lagi untuk itu.
Plester/adukan dengan campuran 1 pc : 3 ps digunakan pada daerah-daerah
seluruh dinding bata seperti ditunjukkan dalam gambar.
2. Acian
Acian dibuat dalam campuran 1 pc : 2 air (volume) dan digunakan
hanya pada dinding-dinding yang akan di cat.
Pelaksanaan 1.
Umum
Pergunakan peralatan yaug memadai. Bersihkan semua permukaani yang akan
diplester dari bahan-bahan yang akan merusak plesteran dan disiram air hingga
jenuh. Pekerjaan plesteran harus rata sesuai perintah Direksi atau Pengawas,
dengan tebal plesteran, kecuali bila dinyatakan lain < adalah 15 mm dengan

8
toleransi minimum 13 mm dan maksimum 25 mm.
2. Pencampuran
Membuat campuran adukan/plester tanpa mesin pengaduk hanya dapat
dilaksanakan bila ada izin dari Direksi atau Pengawas.
3. Pelaksanaan Adukan/Plesteran
a. Adukan pasangan batu : lihat Pekerjaan Pemasangan
Batu.
b. Plesteran : Plesteran ke dinding batu kali.

PEKERJAAN SIAR

Ketentuan umum
Bagian ini meliputi seluruh pekerjaan yang meliputi pada gambar rencana
Bahan-bahan
Komposisi adukan pada siar adalah 1 PC : 3 PP
Pelaksanaan
1. Sebisa mungkin menggunakan mesin pengaduk (molen) dan peralatan memadai.
Persiapan da bersihkan permukaan-permukaan yang di plester dari kotoran-kotoran
dan bahan-bahan lain yang dapat merusak plesteran, tukang-tukang plester yang
tidak cakap, karena pekerjaan yang buruk harus diganti dengan pekerja yang baik.
2. Siar/ adukan yang tidak sesuai dengan persayaratan teknis ini harus disingkirkan dari
pekerjaan
3. Pekerjaan siar harus timbul dari bidang pemasangannya, dan pekerjaan yang cacat
harus diperbaiki sesuai perintah pengawas.
4. Adukan dibuat dalam jumlah yang dapat dipakai habis dalam waktu 45 menit.
Adukan dapat dipakai sampai batas adukan tidak dapat diolah (lebih kurang dari 90
menit setelah adukan jadi).
5. Membuang adukan tanpa mesin pengaduk hanya dapat dilakukan dengan izin
pengawas
6. Membuang adukan dengan mesin pengaduk/molen, bak Molen Harus benar-benar
bersih, isikan setengah sejumlah air yang dibutuhkan berikut masukan pasir, lalu
tambahkan semen sementara bak pengaduk berputar, kemudian tambahkan air sesuai
kebutuhan.

PERIZINAN
1. Pemborong harus memberitahukan pada Direksi atau Konsultan Pengawas
minimal 1 minggu sebelum pengecoran dimulai.

9
2. Pengecoran boleh dilaksanakan apabila sudah ada Berita Acara Pengecoran
dan izin tertulis dari Direksi atau Konsultan Pengawas.

PEMBERSIHAN AKHIR/FINISHING

Pada Akhir Pekerjaan Seluruh Permukaan Pasangan Batu dan Sebagainya harus bersih
dari sisa-sisa semen dan kotoran lainnya. Gundukan-gndukan tanah bekas galian harus
diratakan serta bahan-bahan yang tidak terpakai lagi harus diangkut keluar dari lokasi
pekerjaan. Bila ada bagian-bagian pekerjaan yang oleh suatu hal menyebabkan
kecacatan pada bagian pekerjaan tersebut belum memenuhi persyaratan yang telah
ditentukan, maka pelaksana wajib melakukan perbaikan-perbaikan terhadap bagian-
bagian pekerjaan tersebut.

10

Anda mungkin juga menyukai