Pasal 1
LINGKUP PEKERJAAN
1.1 Lingkup Pekerjaan.
Pekerjaan meliputi semua jenis pekerjaan yang tercantum dalam :
1.1.1. Gambar-gambar rencana pelaksanaan
1.1.2. Rencana kerja dan syarat-syarat (RKS)
1.1.3. Berita Acara Penjelasan serta agenda-agenda.
Kekuranglengkapan salah satu tersebut di atas tidak dapat mengakibatkan berkurangnya
lingkup pekerjaan yang harus dipenuhi oleh Kontraktor.
1.2 Uraian Pekerjaan
Pekerjaan Pembangunan Kandang Ayam Desa Mataiwoi.
******************************
Pasal 2
SITUASI DAN LOKASI
2.1 Lokasi bangunan yang akan dilaksanakan terletak di Desa Mataiwoi, Kecamatan Molawe,
Kabupaten Konawe Utara.
2.2 Lokasi Pekerjaan Pembangunan Kandang Ayam akan diserahkan kepada Kontraktor
Pelaksana/Pemborong sebagaimana adanya pada waktu rapat penjelasan (Aanwijzing),
untuk itu para calon pemborong wajib meneliti kondisi lapangan.
2.3 Kelalaian dan kekurang telitian dalam hal ini tidak dapat dijadikan alasan untuk
mengajukan claim dikemudian hari.
2.4 Setelah rapat penjelasan (Aanwijzing) akan diadakan peninjauan lokasi sebagai patokan
dasar untuk menghitung anggaran/penawaran yang akan diajukan.
******************************
Pasal 3
PEKERJAAN PERSIAPAN
3.1 Lingkup Pekerjaan
Lingkup Pekerjaan ini meliputi :
3.1.1. Pekerjaan pembersihan lokasi sebelum pelaksanaan.
3.1.2. Pekerjaan pengukuran dan pemasangan Bouwplank.
3.1.3. Dan/atau seperti tercantum dalam Gambar Kerja.
3.2 Pekerjaan Pembersihan Lokasi Sebelum Pelaksanaan
Pekerjaan pembersihan lokasi sebelum pelaksanaan mencakup
pembersihan/pemindahan tanah humus dan pohon-pohon ke luar dari Tapak Proyek
terhadap semua hal yang dinyatakan oleh Direksi/Perencana tidak akan digunakan
lagi maupun yang dapat mengganggu kelancaran pelaksanaan.
3.3 Pekerjaan Pengukuran dan pemasangan Bouwplank
3.3.1. Semua ukuran yang tercantum dalam rencana ini dinyatakan dalam cm dan meter.
3.3.2. Ukuran tinggi peil lantai bangunan ditentukan 0,40 cm diatas permukaan tanah
jalan dianggap sebagai titik duga 0,00 cm dan ketepatan posisi lantai tersebut
harus disetujui oleh Direksi Lapangan.
3.3.3. Penentuan peil lantai bangunan, berpatokan terhadap ketinggian muka jalan yang
ada atau ketinggian permukaan urugan dan disesuaikan dengan gambar rencana,
dengan persetujuan direksi lapangan.
3.3.4. Ukuran titik duga harus dipasang permanen, terbuat dari balok kayu 6/12 yang
diketam rata pada semua sisinya kemudian ditanam ke tanah minimal 1 meter.
3.3.5. Ketentuan letak bangunan diukur dibawah pengawasan direksi dan patok-patok
yang dipancang dan disambung dengan papan bouwplank yang diketam pada
sisinya.
******************************
Pasal 4
PEKERJAAN TANAH DAN PASIR
4.1. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan ini meliputi :
4.1.1. Pekerjaan Galian Tanah.
4.1.2. Pekerjaan Urugan Pasir di Bawah Saluran Air.
4.1.3. Pekerjaan Urugan Pasir di Bawah Lantai
4.1.4. Dan/atau seperti tercantum dalam Gambar Kerja.
4.2. Persyaratan Bahan/Material
4.2.1. Tanah yang dipergunakan untuk pengurukan harus tanah yang baik dan memenuhi
syarat teknis, bebas dari akar, bahan organis, sampah dan terlebih dahulu harus
mendapat persetujuan dari Direksi/Konsultan Pengawas Lapangan.
4.2.2. Pasir yang dipergunakan untuk pengurukan harus pasir yang baik dan memenuhi
syarat teknis, bebas dari akar, bahan organis, sampah dan terlebih dahulu harus
mendapat persetujuan dari Direksi/Konsultan Pengawas Lapangan.
4.2.3. Material timbunan/urugan harus didatangkan dari lokasi lain yang disetujui oleh
4.2.4. Direksi/Konsultan Pengawas Lapangan.
4.2.5. Tanah bekas galian pondasi hanya dapat dipergunakan dengan persetujuan
Direksi/Konsultan Pengawas Lapangan.
4.3. Pekerjaan Galian Tanah Pondasi dan Galian Tanah Pondasi Tiang Bendera
4.3.1. Galian untuk pondasi dan tiang bedera harus dilakukan menurut ukuran yang
sesuai dengan peil-peil yang tercantum dalam Gambar Kerja, Gambar Rencana
Pondasi dan Gambar Detail Pondasi. Semua bekas - bekas pondasi bangunan lama,
jaringan jalan/aspal, akar dan pohon-pohon dibongkar dan dibuang.
4.3.2. Apabila ternyata terdapat pipa-pipa pembuangan, kabel listrik, telepon dan lain-lain
yang masih digunakan, maka secepatnya memberitahukan kepada
Direksi/Konsultan Pengawas Lapangan atau kepada instansi yang berwenang
untuk mendapatkan petunjuk seperlunya. Kontraktor bertanggung jawab atas segala
kerusakan-kerusakan sebagai akibat dari pekerjaan galian tersebut.
4.3.3. Apabila ternyata penggalian melebihi kedalaman yang telah ditentukan, maka
Kontraktor harus mengisi/ mengurug daerah galian tersebut dengan bahan-bahan
pengisian untuk pondasi yang sesuai dengan spesifikasi.
4.3.4. Kontraktor harus menjaga agar lubang-lubang galian pondasi tersebut bebas dari
longsoran-longsoran tanah di kiri dan kanannya, bila perlu dilindungi oleh alat-alat
penahan tanah dan bebas dari genangan air sehingga pekerjaan pondasi dapat
dilakukan dengan baik sesuai dengan spesifikasi.
4.4. Pekerjaan Urugan Kembali Galian Pondasi, Urugan Tanah di dalam dan luar Bangunan
4.4.1. Lokasi yang akan diurug harus bebas dari lumpur, kotoran, sampah dan sebagainya
yang merusak konstruksi bangunan.
4.4.2. Pengisian/urugan kembali dengan tanah (batuan) bekas galian, dilakukan selapis
demi selapis dan ditumbuk sampai padat. Pekerjaan pengisian kembali ini hanya
boleh dilakukan setelah diadakan pemeriksaan dan mendapat persetujuan
Direksi/Konsultan Pengawas Lapangan.
******************************
Pasal 6
PEKERJAAN DINDING SALURAN AIR DAN PLESTERAN
6.1. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan ini meliputi:
6.1.1. Pekerjaan Penambahan Pasangan Dinding Batu Bata terdiri dari:
- Pekerjaan Dinding Saluran Air Hujan Dan Plesteran Dinding.
6.2. Spesifikasi Bahan
6.2.1. Batu Bata
Batu Bata harus matang pembakarannya, bila direndam dalam air akan tetap
utuh, tidak pecah atau hancur. Ukuran batu bata dapat disesuaikan dengan
ketentuan tebal dinding yang disyaratkan dalam Gambar Kerja. Kontraktor
harus memberikan contoh pada Pengawas Lapangan sebelumnya untuk
diperiksa kualitasnya. Apabila bahan-bahan yang datang, oleh Pengawas
Lapangan dianggap tidak memenuhi syarat, Pengawas Lapangan berhak
menolak bahan-bahan tersebut dan kontraktor wajib mengangkutnya ke luar
lokasi.
6.2.2. Semen / Portland Cement (PC)
Bahan semen yang digunakan sama dengan semen/PC untuk konstruksi beton.
Semen yang datang di lokasi pekerjaan dan menunggu pemakaiannya, harus
disimpan di dalam gudang yang lantainya kering dan 30 cm lebih tinggi dari
permukaan tanah di sekitarnya. Bilamana pada setiap pembukaan kantong,
ternyata semennya sudah membatu, maka semen tersebut harus disingkirkan
keluar lokasi Pembangunan dan tidak boleh dipergunakan. Supplier /pedagang
yang mengirimkan semen untuk pekerjaan ini hendaknya dapat menunjukan
sertifikasi dari pabriknya. Semen yang sudah lembab atau menunjukkan
gejala membatu akan ditolak. Selekasnya semen yang ditolak harus
dikeluarkan dari lokasi Pembangunan untuk menghindari hal-hal yang tidak
diinginkan.
6.2.3. Pasir Pasang
Pasir pasang yang dipergunakan harus bersih dan bebas dari Lumpur dan tanah
liat, kotoran organik yang dapat merusak pasangan. Bilamana pasir yang dipakai
tidak memenuhi syarat-syarat tersebut di atas, Pengawas Lapangan berhak
memerintahkan untuk mencuci pasirnya, melihat hasilnya sampai didapat
persetujuan. Khusus untuk plesteran, harus dicarikan pasir yang lebih halus.
6.2.4. Air
Air yang dipergunakan harus air tawar dan bersih yang bebas dari garam atau zat
kimia lain yang merusak pasangan.
6.3. Adukan/Campuran
6.3.1. Adukan 1 PC : 3 Pasir dipergunakan untuk :
1. Pasangan dinding bata dan plesteran dinding.
2. Ketebalan plesteran adalah 15 mm.
6.4. Pekerjaan Pasangan Dinding Bata
6.4.1. Sebelum dimulai pemasangan, maka batu batanya harus direndam lebih
dahulu di dalam air selama setengah jam atau sampai jenuh dan permukaan
yang akan dipasang harus juga basah.
6.4.2. Adukan pasangan harus dibuat secara hati-hati, diaduk di dalam bak kayu
yang besarnya memenuhi syarat. Mencampurnya semen dan pasir harus di
dalam keadaan kering yang kemudian diberi air sampai didapat campuran
******************************
PASAL 8
PEKERJAAN TIANG, BALOK, LANTAI, DAN KAP ATAP
******************************
Pasal 9
PEKERJAAN LAIN–LAIN
9.1. Lingkup Pekerjaan
Lingkup Pekerjaan Ini Meliputin :
9.1.1. Pekerjaan Pembersihan Akhir
Selain persyaratan Teknis yang tercantum diatas, Pemborong diwajibkan
mengadakanmegurusan-pengurusan antara lain :
1. Pembuatan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dari Pemerintah Daerah
setempat.Meskipun ada pengawasan dan unsure lainnya, semua penyimpangan dari
ketentuan bestek dan gambar menjadi tanggungan pelaksana, untuk itu Pemborong
harus meyelesaikan pekerjaan sebaik mungkin.
2. Semua hal yang belum tercantum dalam rencana kerja dan syarat-syarat ini, akan
ditambahkan dan ditentukan kemudian dalam Rapat Penjelasan Pekerjaan Aanwijzing
dilengkapi dengan B.A. Penjelasan yang telah disetujui dan ditandatangani oleh Panitia
dan rekanan pada lembaran yang tidak tertera tanda tangan harus diparaf oleh
Panitia dari Instansi Teknis.
3. Setelah rekanan membaca dan mempelajari rencana kerja dan syarat ini beserta
dengan gambar rencana dan detail , maka setiap lembar dari RKS ini akan diparaf oleh
Pengawas dan Panitia pelelangan dari instansi Teknis.
4. Dari hasil pelelangan yang berhasil menjadi pemenang maka semua dokumen tender
yang dilampirkan dalam kontrak harus diparaf oleh Panitia dan Instansi Teknis.