Anda di halaman 1dari 16

SPESIFIKASI /SYARAT – SYARAT TEKNIK

PEMBANGUNAN GEDUNG RKB SEKOLAH DASAR


DINAS PENDIDIKAN
KABUPATEN BUTON TAHUN ANGGARAN 2019

1. LINGKUP PEKERJAAN

Pekerjaan sebagaimana yang dimaksud dalam uraian ini yaitu

-. Pembangunan 1 RKB SDN 1 AMBUA

2. S ITUAS I

2.1. Lokasi Bangunan yang akan dilaksanakan terletak di Kelurahan/ Desa Ambuau Kecamatan
Lasalimu Selatan Kabupaten Buton ( Sesuai Gambar Kerja)
2.2. Pada daerah atau Areal yang sudah disediakan dan punya kepastian hukum .
2.3. Keadaan medan yaitu tanah pasir dan berbatu dimana keadaan permukaan rata dengan
kemiringan 1 % belakang. Pembangunan akan dilakukan dengan ketentuan dan hal-hal yang
terdapat dalam gambar/desain.
2.4. Lokasi Pembangunan akan diserahkan kepada pelaksana sebagai mana adanya pada waktu
rapat penjelasan, untuk itu para calon pemborong harus meneliti situasi medan, luasnya serta
pekerjaan lainnya yang berpengaruh terhadap pembangunan tersebut.
2.5. Kelalaian, kekurangan dan ketelitian dalam hal ini tidak dapat menjadi alasan untuk
mengajukan klaim dikemudian hari.
2.6. Setelah rapat penjelasan akan diadakan peninjauan lapangan lokasi pekerjaan sebagaimana
patokan dasar untuk menghitung anggaran/ penawaran yang diajukan.

3. UKURAN TINGGI DAN UKURAN PATOK

3.1. Semua ukuran yang tercantum dalam spesifikasi ini dinyatakan dalam meter.
3.2. Ukuran tinggi peil Lantai Bangunan lainnya, berpatokan terhadap ketinggian lantai bangunan
yang ada dan disesuaikan dengan gambar rencana Tapak serta mendapat persetujuan
dengan Direksi Lapangan.
3.3. Penentuan peil Lantai Bangunan lainnya, berpatokan terhadap ketinggian lantai bangunan
yang ada dan disesuaikan dengan Gambar Rencana Tapak serta mendapat persetujuan
dengan dengan Direksi Lapangan.
3.4. Ukuran Penduga/titik duga harus dipasang permanent, terbuat dari balok kayu
8 cm x 12 cm x 3 m yang diketam rata pada semua sisinya kemudian sebahagian ditanam ke
tanah minimal sedalam 1 meter.

SPESIFIKASI / SYARAT SYARAT TEHNIS 1


CV.
BARISAN CIPTA SARANA Consultant
Architecs Engineers Plammers
Jalan DR. Wahidin No. 27 Bau - Bau
Titik duga tersebut merupakan titik ikat tetap yang harus dibuat pemborong dibawah
pengamatan Direksi Lapangan dan dijaga posisi ketetapannya selama pelaksanaan, dan
penempatan selama pelaksanaan, dan penempatannya tidak terganggu oleh pelaksanaan
pekerjaan.
3.5. Ketentuan letak Bangunan diukur dibawah Pengawasan direksi dengan patok–patok yang
pancang dan Bowplank yang diketam pada sisinya.

4. PEKERJAAN TANAH

4.1. Lingkup Pekerjaan ini meliputi :


4.1.1. Pemberitahuan site termasuk penebangan pohon dan pemindahan seluruh hal – hal
yang dapat merintang pekerjaan.
4.1.2. Penggalian Pondasi.
4.1.3. Urugan kembali bekas galian dan penimbunan.
4.2. Pembersihan dan Pembongakaran
Pemebersihan Lapangan pekerjaan dilakukan dengan membuang sisa Galian atau sisa
pembongkaran, sampah atas bahan lainnya yang mengganggu, dan dibuang ketempat lain
sesuai dengan petunjuk direksi.
Pembongakaran bangunan lama disesuaikan dengan gambar/desain yang telah ada dengan
beberapa penambahan-penambahan.
4.3. Pekerjaan Kupasan dan Timbunan/Pemadatan.
4.3.1 Sebelum melaksanakan pekerjaan kupasan pada permukaan tanah/top soil, Pemborong
harus memperhatikan yang dikehendaki atau sesuai dengan detail pengolahan tanah.
4.3.2 Pembentukan dan Penyelesaian harus mengikuti bentuk kemiringan yang cukup
memenuhi syarat mengalirnya air, sehingga tidak terdapat genangan.
4.3.3 Kelebihan galian tanah ditetapkan, tidak diadakan biaya tambahan dan apabila
kelebihan tersebut dianggap membahayakan konstruksi, maka pemborong wajib
memperbaiki atas biaya sendiri.
4.4. Pekerjaan Penimbunan/Pemadatan.
4.4.1 Tanah yang dipergunakan untuk pengurusan harus tanah yang baik dan memenuhi
syarat tehnis, bebas dari akar, bahan organis, sampah dan terlebih dahulu harus
mendapat persetujuan dari direksi.
4.4.2 Tanah bekas galian Pondasi hanya dapat dipergunakan untuk penimbunan kembali
bekas galian pondasi (urugan galian pondasi).
4.4.3 Pengurugan dilakukan lapis demi lapis dengan tebal maksimal 20 cm dalam keadaan
padat, kemudian timbres dipadatkan sampai kepadatan 90 % dari kepadatan
maksimum.
4.4.4 Direksi dapat memerintahkan pengurugan melebihi ukuran apabila sudah
diperhitungkan penyusutan tanah akibat konsilidasi tanah asli.

4.5. Galian Tanah Untuk Pondasi Bangunan


SPESIFIKASI / SYARAT SYARAT TEHNIS 2
CV.
BARISAN CIPTA SARANA Consultant
Architecs Engineers Plammers
Jalan DR. Wahidin No. 27 Bau - Bau
4.5.1. Galian Tanah untuk pondasi harus sesuai dengan ukuran dalam gambar atau sampai
mencapai kedalaman tanah keras.
4.5.2. Apabila diperlukan untuk mendapatkan daya dukung yang baik, dasar galian harus
dipadatkan/ditumbuk.
4.5.3. Jika galian melampaui batas kedalaman, pemborong harus menimbun kembali dan
dipadatkan sampai kepadatan maksimal.
4.5.4. Hasil galian yang dapat dipakai untuk penimbunan harus diangkat langsung ke tempat
yang direncanakan yang disetujui direksi, sedangkan hasil yang tidak dapat
dipergunakan harus disingkirkan keluar Arel atau ke tempat yang disetujui direksi.
4.5.5. Khusus Pada Areal Yang Berbatu Cadas Maka Galian Tanah Pondasi ditiadakan

5. PAPAN BOUWPLANK

5.1. Semua Bouwplank menggunakan kayu kelas II, diserut rata dan dipasang water pas dengan
peil +/-0,00 m setiap jarak 2 meter, papan bouwplank diperkuat dengan patok kayu 5/7 cm
pada papan bouwplank harus dicat, dengan cat yang tidak luntur oleh pengaruh iklim.
5.2. Jarak Papan bouwplank maximal 2,5 m dari garis luar bangunan untuk mencegah longsoran
terhadap tanah galian pondasi.
5.3. Setelah pekerjaan bouwplank selesai, pemborong wajib memerintahkan pemeriksaan dan
persetujuan tertulis dari direksi.

6. PEKERJAAN PONDASI

6.1. Pondasi yang dipergunakan adalah pondasi jalur batu gunung, terdiri :
6.1.1. Alas pondasi dari pasir urug yang dipadatkan setebal 10 cm, ditimbris dan disiram air
sampai kepadatan maximal.
6.1.2. Batu kosong setebal 20 cm ditimbris pasir atau batu pecah sehingga kokoh.
6.1.3. Material batu pecah/batu gunung yang keras, bertumpu baik dan disetujui oleh direksi.
6.1.4. Adukan yang dipergunakan untuk pasangan pondasi :
- 1 PC : 4 Pasir, untuk pondasi bagian bawah.
- Air yang dipergunakan harus bersih, asam alkali atas bahan kimia yang dapat
merusak mutu pondasi.
- Pasir pasang yang dipergunakan pasir yang tidak mengandung tanah dan air laut.

6.2. Penggalian pondasi lajur dilakukan dengan terlebih dahulu menetapkan lay out, titik AS
Pondasi ditentukan Direksi Lapangan.

SPESIFIKASI / SYARAT SYARAT TEHNIS 3


CV.
BARISAN CIPTA SARANA Consultant
Architecs Engineers Plammers
Jalan DR. Wahidin No. 27 Bau - Bau
6.3. Pemeriksaan tiap galian pondasi dilaksanakan terhadap kebenaran penempatan, ke dalam
kebesaran, letak dan kondisi dasar galian.
Sebelum pemasangan pondasi dimulai harus mendapatkan persetujuan dari Direksi
Lapangan.
6.4. Pemborong harus memperhatikan adanya stek tulangan kolam, stek tulangan ke sloof dan
sparing pipa plumbing (Biloa Ada) yang menembus pondasi.
6.5. Karena kemungkinan terjadi kupasan atas urugan, pemborong harus meperhatikan kedalaman
pondasi terhadap tanah kasar/keras.

7. PEKERJAAN PASANGAN DINDING DAN PLESTERAN

7.1. Yang termasuk dalam lingkup pekerjaaan ini adalah :


7.1.1. Pasangan dinding batu bata atau Batu Bataco/ Batu Tela 1/2 batu.
7.1.2. Plesteran dinding Tembok
7.1.3. Plesteran/Afwerking permukaan beton.
7.1.4. Pasangan bata bagian pekerjaan yang nyata termasuk kedalam pekerjaan ini.

7.2. Bahan yang dipergunakan.


7.2.1. Bata Merah yang bermutu baik, pembakaran sempurna, minimum menjadi dua bagian
yang diproduksi secara lokal dan memenuhi persyaratan bahan PUBBI 1970.
7.2.2. Batu Bataco/ Batu Tela yang bermutu, campuran semen dan kapur secara sempurna
dan memenuhi persyaratan PUBBI 1970
7.2.3. Dalam hal batu bata sulit untuk dipadatkan, pemborong dengan izin tertulis dari
Direksi dapat mempergunakan bahan alternatif lain yang disetujui oleh Direksi
Lapangan.
7.2.4. Pasir pasang yang dipergunakan harus bersih, tajam dan bebas dari lumpur dan
tanah liat, kotoran organik yang dapat merusak.
7.2.5. Semen yang dipergunakan dari jenis Portland Cement yang memenuhi persyaratan N.
I 8 type I menurut ASTM.

7.3. Adukan/Campuran :
7.3.1. Adukan transram, 1 PC : 2 Pasir, dipergunakan untuk :
- Plesteran trasram setinggi 35 cm, plesteran siku bangunan dan plesteran
beton/afwerking
- Plesteran Untuk Tembok Kamar Mandi setinggi 150 cm.

7.3.2. Adukan transram 1 PC : 3 pasir, dipergunakan untuk :


- Plesteran Beton bertulang.

SPESIFIKASI / SYARAT SYARAT TEHNIS 4


CV.
BARISAN CIPTA SARANA Consultant
Architecs Engineers Plammers
Jalan DR. Wahidin No. 27 Bau - Bau
.
-Plesteran Pasangan transram tembok setinggi 15 cm di atas pasangan tegel
porcelint, dengan ketebalan 1,5 cm
- Plesteran permukaan pondasi yang muncul di atas permukaan tanah, dengan
ketebalan minimal 2 cm.
7.3.3. Adukan 1 PC : 5 Pasir, dipergunakan untuk :
- Pemasangan batu diluar pasangan transram.
- Plesteran diluar plesteran transram dan tembok.
- Plesteran/brapen pondasi.
- Ketebalan plesteran adalah 1,5 cm kecuali untuk Bak mandi minimal 2 cm

7.4. Cara Pelaksanaan.


7.4.1. Pekerjaan Pasangan dinding/tembok dilakukan melintang selang seling dan dipasang
merata di atas permukaan beton/sloof, .
7.4.2. Pekerjaan pasangan tembok selanjutnya harus terkontrol dengan water pass, baik ke
arah vertikal maupun ke arah horizontal dan ketinggian pasangan bata untuk setiap
hari kerja tidak boleh lebih dari 1 (satu) meter.
7.4.3. Untuk setiap 8 Susun pasangan batu Bata dan atau 4 Sususn Bataco/Batutela, harus
dipasang angker besi 10 mm, yaitu ditanam dari kolom ke pasangan bata sepanjang
minimal 15 cm.
7.4.4. Sebelum diplester maka perlu pasangan disiram, sehingga plesteran mendapat ikatan
yang baik.
7.4.5. Kelembaban plesteran harus tetap dijaga dan kondisi pengeringan plesteran 80 %
bidang plesteran sudah dapat diaci.
7.4.6. Seluruh pekerjaan pasangan dan plesteran yang tidak lurus berombak dan retak
harus dibongkar dan diperbaiki atas biaya pemborong.

8. PEKERJAAN BETON BERTULANG DAN TIDAK BERTULANG

8.1. Lingkup Pekerjaan.


Yang termasuk dalam lingkup pekerjaan ini adalah :
8.1.1. Pekerjaan beton bertulang yang terdiri dari sloof, kolom, Ringbalk,.
8.1.2. Pekerjaan beton tak bertulang untuk pekerjaan beton rabat alas lantai keramik

8.2. Bahan Material


8.2.1. Pasir beton yang dipergunakan disyaratkan pasir kasar untuk beton.
SPESIFIKASI / SYARAT SYARAT TEHNIS 5
CV.
BARISAN CIPTA SARANA Consultant
Architecs Engineers Plammers
Jalan DR. Wahidin No. 27 Bau - Bau
8.2.2. Kerikil beton yang dipergunakan disyaratkan kerikil yang butiran mempunyai gradasi
merata 2 – 3 cm atau batu pecah hasil olahan stone cruiser.
8.2.3. Bahan pasir dan kerikil yang dipergunakan harus bebas dari bahan organis, lumpur dan
bahan lain yang dapat merusak beton dan memenuhi persyaratan PBI – 1971.
8.2.4. Air yang dipergunakan harus tawar dan bersih yang bebas dari garam atas zat kimia lain
yang merusak beton.
8.2.5. Tulangan yang dipergunakan harus terbebas dari minyak, karat, kotoran dan bahan
perusak lainnya.
8.2.6. Tulangan beton menggunakan tulangan baja U – 24 berlogo SNI dengan ukuran
sebagai berikut, untuk tulangan utama sloof menggunakan Besi 12 mm, dan Untuk
tulangan utama kolom dan Balok menggunakan besi 10 mm, dan 6 mm untuk semua
beugel dengan jarak 20 cm atau sesuai dengan gambar kerja.
8.2.7. Toleransi besi yang dipergunakan adalah 0,5 mm misalnya :
 Besi Beton ukuran 12 mm, dipergunakan ukuran 11,8 mm
 Besi Beton ukuran 10 mm, dipergunakan ukuran 9,8 mm
 Besi Beton ukuran 6 mm, dipergunakan ukuran 5,7 mm
 Besi Beton ukuran 8 mm, dipergunakan ukuran 7,8 mm
8.2.8. Mutu beton yang dipergunakan sesuai spesifikasi teknis bangunan gedung pemerintah
adalah sebagai berikut :
 Untuk bangunan gedung pemerintah/Lembaga Tinggi dengan
standart/klasifikasinya A persyaratan konstruksi pada struktur bangunannya
seperti pada pondasi, lantai beserta baloknya (untuk bangunan bertingkat) kolom
dan ring balk menggunakan kekuatan beton dengan mutu K.300, sedang untuk
bangunan klasifikasi B dengan K.200.
 Untuk jenis gedung/Bangunan Rumah Negara, dengan klasifikasi A type 250 M 2
dan B type 120 M2 persyaratan konstruksinya pada struktur bangunannya seperti
pada pondasi, kolom serta ring balknya menggunakan kekuatan beton dengan
mutu K.200, sedang untuk bangunan dengan klasifikasi S, D, E / type 70-50-36 M 2
Menggunakan Mutu Beton K 175. dan untuk Pekerjaan ini menggunakan mutu
beton K.125.
8.2.9. Untuk semua bahan semen dipergunakan semen jenis Portland cement yang memenuhi
persyaratan pekerjaan bangunan sesuai Peraturan Normalisasi dan Bahan Bangunan
Indonesia (PNBI) dan peraturan Beton Indonesia (PBI – 1971) sejenis semen PC
Tonasa/ Tiga Roda Kwalitet I.
8.2.10. Semen yang sudah memembatu dan kwalitetnya menurun karena penyimpanan yang
kurang bagus, atau terlalu lama disimpan, tidak diperkenankan dipakai dan harus
segera dikeluarkan dari lokasi.

8.3. Bekisting.

SPESIFIKASI / SYARAT SYARAT TEHNIS 6


CV.
BARISAN CIPTA SARANA Consultant
Architecs Engineers Plammers
Jalan DR. Wahidin No. 27 Bau - Bau
8.3.1. Bahan bekisting dipalai dari papan kelas III jenis kayu merah dengan ketebalan
3 cm, merata serta cukup kering, keras dan harus mendapat persetujuan direksi.
8.3.2. Pasangan bekisting harus rapih, kuat dan kaku menahan getaran dan kejutan tanpa
menahan bentuk.
8.3.3. Ketelitian dan kerapian serta keseragaman ketebalan papan harus diperhatikan pula
saat selesai bekisting dibongkar dapat memberikan permukaan yang rata.

8.3.4. Celah – celah antara harus rapat agar pada waktu pengecoran air semen tidak dapat
merembes keluar.
8.3.5. Sebelum pengecoran, bagian dalam bekisting harus bersih dari segala macam
kotoran.
8.4. Adukan
8.4.1. Adukan Pasangan bentuk sloof, kolom, balok utama dan Ringbalk, meja beton, penutup
bak kontrol dan segala sesuatu yang masuk pekerjaan beton bertulang dipergunakan
adukan 1 PC : 2 Pasir : 3 Kerikil.
8.4.2. Adukan bentuk pekerjaan lantai kerja dan rabat beton keliling bangunan, dipergunakan
adukan : 1 PC : 3 pasir : 5 kerikil, dengan ketebalan sesuai gambar kerja.

8.5. Pekerjaan Pelaksanaan


8.5.1. Penyetelan dan pemasangan besi tulangan, Semua tulangan harus dipasang pada
posisi yang tepat hingga tidak dapat berubah atau bergeser pada waktu digetarkan
dan bilamana diperlukan maka perlu diberitahukan tentang ketebalan beton dengan
ukuran 2 – 2,5 cm, untuk menjamin ketebalan selimut beton.
8.5.2. Hubungan antara sloof dengan pondasi dan hubungan antara kolom dengan tembok
pasangaan batu harus dipasang stek/angker pada jarak setiap 75 cm.
8.5.3. Pengecoran.
- Sebelum melakasanakan pengecoran bekisting harus dicek terhadap kelurusan
baik secara vertikal maupun horizontal.
- Bilamana pengecoran tidak menggunakan mesin penggentar/Vibrator maka alat
penggetar yang dapat dipergunakan pada waktu pengecoran secara manual
adalah bamboo/kayu bulat dan pemadatan secara perlahan pada campuan beton.
- Pengukuran harus rata dan sama kentalnya untuk setiap kali membuat adukan,
sisa adukan yang keras tidak diperkenankan untuk dipakai.
- Pembongkaran bekisting baru dapat di perbolehkan setelah beton mengalami
periode pengerasan sesuai dengan PBI 1971 atas dengan seizin Direksi.
- Pekerjaan yang tidak sesuai dengan ketentuan ini harus dibongkar dan diperbaiki
atas biaya Pemborong.
- Sebelum pengecoran Beton dilaksanakan , maka harus dengan persetujuan
Direksi Lapangan.
-
8.5.4. Pemeliharaan Pekerjaan Beton.

SPESIFIKASI / SYARAT SYARAT TEHNIS 7


CV.
BARISAN CIPTA SARANA Consultant
Architecs Engineers Plammers
Jalan DR. Wahidin No. 27 Bau - Bau
Untuk menjamin umur dan kekuatan beton bertulang, maka papan bekisting baru
boleh dilepas setelah beton berumur minimal 7 hari. Selama 14 hari setelah
pengecoran dilaksanakan maka permukaan beton tersebut tetap harus senantiasa
dibasahi, perbaikan permukaan beton harus segera diperbaiki dengan petunjuk dari
Direksi Lapangan.

9. PEKERJAAN PASANGAN LANTAI / TEGEL / RABAT.

9.1. Lingkup Pekerjaan.


Yang termasuk dalam pekerjaan ini adalah :
9.1.1. Lantai Tegel keramik ukuran 40 x 40 cm untuk semua ruangan termasuk teras.
9.1.2. Tegel plint ukuran 10 x 40 cm dipasang pada transram tembok pada bagian dalam
ruangan dan sepanjang selasar bangunan bagian luar. Tegel 10 x40 cm dipasang di
atas lantai utama dan pasangan tegel plint tersebut harus tertanam dalam tembok dan
hanya muncul ± 1 cm dari bidang plesteran dinding. Kesalahan pemasangan tegel
plint dalam pelaksanaan pekerjaan ini menjadi resiko kontraktor.

9.2. Bahan / Material.


9.2.1. Tegel keramik yang dipakai adalah dari Tegel keramik putih dengan ukuran
40 x 40 cm dan mempunyai sisi yang rata dan tegak lurus.
9.2.2. Tegel plint yang digunakan adalan dari tegel plint keramik ukuran 10 x 40 cm, yang
mempunyai bentuk dan ukuran merata dengan net/lekukan permukaan yang seragam.
9.2.3. Semua bahan yang dipakai dan dipergunakan harus terlebih dahulu mendapat
persetujuan Direksi.

9.3. A d u k a n.
Adukan yang dipergunakan adalah :
9.3.1. Adukan 1 PC : 3 Psr untuk pemasangan Tegel keramik untuk seluruh ruangan dan
teras dengan ketebalan 5 cm.
9.3.2. Adukan 1 PC : 2 pasir untuk pemasangan tegel plint.

9.4. Pelaksanaan Pekerjaan.


9.4.1. Pasangan Tegel keramik.
- Dasar untuk lantai yang terdiri dari pasir urug setebal 15 cm yang dipadatkan
merata, setelah terlebih dahulu diteliti ketepatan terhadap peil yang telah
ditentukan.
- Sebelum pemasangan tegel harus dibersihkan dari debu dan direndam serta
bagian bawahnya diberi air semen.
- Nat antara tegel yang satu dengan tegel yang lain maximal 2 mm.
- Kerataan dan kesikuan pasangan tegel harus benar-benar terjaga sehingga hasil
pekerjaan dapat maximum.
SPESIFIKASI / SYARAT SYARAT TEHNIS 8
CV.
BARISAN CIPTA SARANA Consultant
Architecs Engineers Plammers
Jalan DR. Wahidin No. 27 Bau - Bau
- Pengecoran Nat/Siar-siar dengan air semen dapat dilakukan setelah pasangan
agak kering dan dibersihkan dari kotoran.

9.4.2. Pasangan Tegel Plint


- Sebelum melaksankan pemasangan tegel plint, maka siar pasangan trassram
harus terlebih dahulu dikorek dan dibersihkan.
- Tegel plint yang terpasang harus benar-benar vertikal dan posisi terhadap bidang
plesteran hanya muncul sebatas nat/lekukan tegel plint.
- Pemasangan tegel plint tersebut, sebaiknya dibantu dengan benang sehingga
ketebalan specie tegel plint tersebut merata.
- Pleasteran transram setinggi 35 cm di atas tegel plint dipasang setelah
pemasangan tegel plint dilaksanakan, sehingga dapat berfungsi sebagai penekan
tegel.
- Permukaan Plesteran Transram tembok tersebut harus vertikal dan merata serta
denagn bidang plesteran dinding dengan ketebalan merata 15 mm,

10. PEKERJAAN BESI DAN ALUMINIUM

10.1. Lingkup Pekerjaan.


Lingkup pekerjaan Baja Ringan meliputi :
Pekerjaan konstruksi atap, yang terdiri dari kuda–kuda., gording, ikatan angin. Rangka pekerjaan
lainnya yang tertera dalam gambar kerja.
10.2. Persyaratan Jenis dan Ukuran Bahan.
10.2.1. Semua Baja Ringan yang dipakai harus bersih dari Kotoran atau karat, tidak cacat, lurus dan
memenuhi persyaratan yang tercantum dalam SNI.
10.2.2. Semua Baja untuk tiap pekerjaan terlebih dahulu mendapat Persetujuan dari Direksi.
10.2.3. Jenis Baja Konstruksi yang dipergunakan terdiri dari :
- Pekerjaan Kap/Kuda-kuda : Baja Ringan Canal 75x40x40 mm
- Pekerjaan Gording : Baja Ringan U – 40x40x20x20 mm
- Rangka Lesplank : Baja ringan L 40x 40 mm
10.3. Pekerjaan Ikat Angin.
- Pekerjaan Ikat angin terbuat dari baja ringan C 75.40.40 mm dibuat dengan model dan
ukuran sesuai dengan gambar kerja.
- Ikatan angin dipasang tepat pada Lubang Bout yang terlebih dahulu dipasang pada Kuda
Kuda Baja atau tempat lain yang ditentukan dalam gambar kerja.
- Hubungan Kait angin dan Kuda Kuda menggunakan baut Nos 5 mm dan ujung baut
yang terpasang terlebih dahulu diukur panjangnya sehingga pasangan baut Sesuai
dengan Ketebalan Baja, seperti yang tertera pada gambar kerja.
- Penguataun Mor Baut dipasang dengan mempergunakan kunci ring atau Kunci Schok.

10.4. Pekerjaan Kap/Kuda – Kuda.


SPESIFIKASI / SYARAT SYARAT TEHNIS 9
CV.
BARISAN CIPTA SARANA Consultant
Architecs Engineers Plammers
Jalan DR. Wahidin No. 27 Bau - Bau
- Sebelum dilaksanakan pemotongan Baja Konstruksi maka kontraktor harus telebih
dahulu mengadakan penelitian mengenai ukuran untuk masing–masing fungsi.
- Pekerjaan Kap/Kuda–Kuda harus mengikuti gambar dan detail yang tercantum dalam
bestek.
- Pemasangan kecuali ditentukan lain oleh pengawas harus 28 hari setelah pengecoran
Ring balk.
- Kuda–kuda yang di pasang hanya dapat dipasang mati setelah sebahagian struktur
kuda–kuda terpasang dan ketepatan garis vertikal dan horizontal telah disetujui
Konsultant Pengawas.
- Kuda–kuda yang dipasang harus dilengkapi dengan Dynabold, besi beugel dan lain–lain
sesuai dengan jumlah dan kondisi dalam gambar kerja.
- Baut–baut yang dipasang harus berkualitas baik dari jenis besi kualitas tinggi yang
drat/ulirnya tidak mungkin rusak, disamping itu diperlukan pemasangan cincin baja
tegangan tinggi untuk baut.
- Pemasangan gording harus rata dan benar sehingga dijamin bahwa kedudukan penutup
atap mempunyai landasan yang bagus.
- Penyambungan Baja U Untuk gording harus tepat di atas tumpuan kuda–kuda, tidak
diperkenankan menyambung gording–gording dibagian tengah antara kuda–kuda.

11. PEKERJAAN PENUTUP ATAP

11.1. Bahan penutup atap dipakai adalah Zincalvalum Metal motif Gelombang dengan kualitas baik dan
diakui keberadaannnya dalam memenuhi persyaratan PUBB – 1971.
11.2. Pemasangan atap ini harus mengikuti kemiringan dan kerataan rangka atap sehingga sesuai dengan
gambar kerja.
11.3. Apabila terdapat bagian tidak rata dari pemasangan gording rangka atap maka penutup atap tersebut
tidak diperkenankan untuk dipasang.

11.4. Penyelesaian bumbungan/nok sayap rata, dan dipasang rata.


11.5. Sebelum nok dipasang, maka lapisan bawah jurai harus terlebih dahulu dipasang lapisan Zincalvalum
plat 3 mm atau karpet talang untuk mencegah kebocoran.

12. PEKERJAAN,PINTU,JENDELA DAN PENGUNCI

12.1. Daun pintu dibuat dari bahan kayu yang berkwalitas cukup untuk lalulintasa Murid dengan ukuran
sesuai gambar kerja , dan bingkai menggunakan kayu tebal 3,5 cm dan modelnya disesuaiakan
dengan gambar kerja.

12.2. Semua kunci yang dipergunakan adalah kunci tanam dengan Model sesuai gambar dan mutu ex
Import,

12.3. Engsel pintu dan jendela.


12.3.1. Semua engsel yang dipasang baik dalam daun pintu maupun daun jendela mempergunakan Jenis
engsel kwaliras (ex Import)
SPESIFIKASI / SYARAT SYARAT TEHNIS 10
CV.
BARISAN CIPTA SARANA Consultant
Architecs Engineers Plammers
Jalan DR. Wahidin No. 27 Bau - Bau
12.3.2. Pemasangan engsel untuk tiap daun pintu dan jendela adalah 3 (tiga) buah
12.4. Grendel dan kait Angin.
12.4.1 Untuk setiap pintu masuk ruang atau pintu masuk yang terdiri dari 2 daun pintu harus dilengkapi
dengan grendel pintu sebanyak 2 buah dipasang pada bagian atas bawah.
12..4.2. Ukuran grendel yang terpasang di pintu adalah panjang 30 cm.
12.5. Cara Pemasangan.
12.5.1. Cara pemasangan harus rapi, kuat dan mudah dipergunakan.
12.5.2. Pemasangan semua alat penggantung dan kunci harus benar–benar kokoh dan semua acsesories
yang terdapat didalam perangkat alat penggantung tersebut harus dipasang.
12.5.3. Pemasangan yang tidak baik, goyah atau mudah lepas harus di bongkar dan diperbaiki atas biaya
pemborong.

13. PEKERJAAN CAT / FINISHING

13.1. Semua Kayu Koseng yang menempel dibeton atas pasangan harus dimeny terlebih dahulu sebelum
dipasang.
13.2. Semua Kayu yang dikerjakan diluar lokasi pekerjaan tidak boleh didempul atau dicat dasar sebelum
diperiksa oleh Direksi Lapangan.
13.3. Semua bidang kayu yang nampak, sebelum dilakukan cat kilap harus terlebih dahulu didempul dan
diamplas hingga mempunyai permukaan yang halus.
13.4. Permukaan kayu yang sudah halus menurut pendapat Direksi, baru dapat dicat dasar dengan minimal
pengecetan 2 kali.
13.6. Bidang kayu yang sudah dicat dasar dicat kilat sebanyak 3 kali, sehingga mendapatkan permukaan cat
yang mengkilap dan rata.
13.7. Cat kilat untuk bidang kayu / baja yang nampak harus terbuat dari pabrik yang sama dengan warna
yang akan ditentukan kemudian.
13.8. Untuk Bidang tembok, sebelum dicat terlebih dahulu harus diaci atau mendapatkan permukaan yang
halus dan rata.
13.9. Pengecetan tembok atau dinding yang telah diaci, bila mana dianggap oleh Direksi belum
mendapatkan permukaan yang rata, Kontraktor harus mengadakan plamer ulang pada bagian yang
belum rata untuk kemudian diamplas kembali baru pengecetan diteruskan.
13.10. Pengecetan Plapond menggunakan cat tembok sama dengan yang digunakan dengan cat tembok
atau dinding dan dari merk yang sama.
13.11. Semua bidang kayu kap, kuda-kuda, gording, kayu skor, balok angin harus diberi residu agar kayu
tersebut lebih awet.
13.12. Cat residu yang dipergunakan adalah residu kaleng, kecuali dengan persetujuan Konsultant dan
Pengelolah tehnik dilapangan, maka campuran aspal masak dengan minyak tanah dapat
dipergunakan.
13.13. Merk Cat kayu yang dipergunakan adalah merk Glotex dengan warna yang ditentukan kemudian.
13.14. Merk cat tembok dan Plapond adalah merk Aries, tidak diperkenankan merk lain untuk memudahkan
pemeliharaan selanjutnya dan harus berasal dari satu pabrik, warna cat akan ditentukan kemudian.

14. PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK

14.1. U M U M
SPESIFIKASI / SYARAT SYARAT TEHNIS 11
CV.
BARISAN CIPTA SARANA Consultant
Architecs Engineers Plammers
Jalan DR. Wahidin No. 27 Bau - Bau
a. Gambar dan R.K.S merupakan suatu kesatuan yang saling mengikat dan saling
melengkapi.
b. Kontraktor harus menjalin hubungan yang baik secara bersama–sama dengan Anggota
Asosiasi Kontraktor Listrik untuk menyelesaikan pekerjaan ini sesuai dengan jadwal dan
spesifikasi.

14.2. IZIN DAN PEMERIKSAAN

a. Kontraktor harus bertanggung jawab penuh atas mutu instalasi dan peralatan yang
digunakan. Semua izin dan pemeriksaan dari bahan pemerintah merupakan tanggung
jawab kontraktor, baik cara maupun biaya yang diperlukan untuk itu.
b. Kontraktor wajib menyesaikan sertifikat yang menyatakan bahwa semua pekerjaan yang
telah dilakukan memenuhi syarat dan standar yang disyaratkan dalam spesifikasi maupun
peraturan pemerintah.

14.3. S T A N D A R.

a. Standar yang digunakan adalah yang terakhir sebagai berikut :


1. P.U.I.L
2. A.V.E. / V.D.E
3. P.I.L yang dikeluarjan oleh PLN setempat.
Standar – standar lain yang akan digunakan harus disetujui oleh Direksi Lapangan.
Pemborong harus memiliki pass PLN.
b. Semua perlatan yang akan digunakan harus baru dan memenuhi standar yang telah
ditentukan.

14.4. PERALATAN

a. Seleruh peralatan yang akan dipakai dan diadakan pengadaannya oleh kontraktor sesuai
dengan gambar dan RKS yang telah ditentukan.
b. Daftar peralatan yang digunakan harus dilampirkan dalam dokumen penawaran.
c. Bila kemudian hari ada kelainan dalam daftar yang telah diajukan dengan yang akan
dipakai, kontraktor wajib mengajukan persetujuan kepada Direksi Lapangan.

14.5. PENGUJIAN

a. Sebelum daya listrik digunakan ke instalasi, seluruh instalasi harus sudah selesai diuji dan
didapat hasil baik yang harus disaksikan dan setujui oleh Direksi Lapangan atau badan
pemerintah yang berwajib.
b. Pengujian harus dilakukan oleh Direksi Lapangan, Bila dapat dilihat hasil yang kurang
memuaskan pada suatu bagian instalasi. Kontraktor wajib memperbaiki kembali dan
pengujian kembali.

14.6. KOORDINASI DENGAN PEKERJAAN LAIN.

SPESIFIKASI / SYARAT SYARAT TEHNIS 12


CV.
BARISAN CIPTA SARANA Consultant
Architecs Engineers Plammers
Jalan DR. Wahidin No. 27 Bau - Bau
Sebelum memulai pekerjaan, Komtraktor wajib menerima gambar – gambar yang diterima
dengan gambar – gambar atas RKS, dari pekerjaan yang berhubungan, supaya didapat mutu
pekerjaan yang baik. Bila terdapat kelainan baik dalam gambar maupun dalam spesifikasi
yang kurang memuaskan pada suatu bagian instalasi, kontraktor wajib melaporkan kepada
Direksi Lapangan untuk minta keputusan.

14.7. SUB KONTRAKTOR.

a. Kontraktor sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan yang berlaku, dapat


menggunakan tenaga pembuat sebagai Sub-Kontraktor, dengan persetujuan Direksi
Lapangan.
b. Kontraktor wajib melaporkan kepada Direksi Lapangan. Sub–Kontraktor yang digunakan.

14.8. P E N G A W A S A N.

a. Kontraktor wajib bertanggung jawab atas semua pekerjaan.


b. Kontraktor menempatkan tenaga–tenaga pengawas untuk mengawasi pekerjaannya
sendiri. Penanggung jawab pelaksana pekerjaan harus selalu berada ditempat pekerjaan
dan dapat mengambil keputusan–keputusan penuh, demi kelancaran pekerjaan.

14.9. KABEL DAN TEMBAGA

a. Seluruh instalasi didalam bangunan digunakan untuk jenis NYM 0,6/1 KV jumlah inti
sesuai dengan gambar.
b. Seluruh instalasi yang ditanam dan berlangsung dengan tanah, harus menggunakan jenis
kabel tanah NYVGGY 0,6/1KV.
c. Tidak diperkenankan mengganti type/jenis kabel tersebut.
d. Sambungan kabel didalam tanah tidak diperkenankan tanpa persetujuan direksi
Lapangan, seandainya keadaan tidak memungkinkan dan telah ada izin dari Direksi
Lapangan, Kontraktor harus menggunakan sambunagn besi dengan mutu yang baik.

14.10. KONDUIT

a. Konduit yang digunakan harus dari jenis PVC kelas C kecuali dinyatakan lain
gambar.
b. Ukuran konduit yang digunakan minimal ukuran ¾” 0.
14.11. PANEL LISTRIK.

a. Jumlah dan jenis komponen panel listrik ditunjukan dalan gambar.


b. Tabel plat yang digunakan minimal 1,0 mm
c. Bentuk panel harus disesuaikan dengan keadaan ruangan.
d. Untuk ruangan umum semua harus sejenis pemesangan dalam tembok.

14.12. SISTEM TEGANGAN

SPESIFIKASI / SYARAT SYARAT TEHNIS 13


CV.
BARISAN CIPTA SARANA Consultant
Architecs Engineers Plammers
Jalan DR. Wahidin No. 27 Bau - Bau
a. Sistem tegangan listrik yang termasuk dalam lingkup pekerjaan Kontraktor disesuaikan
dengan keadaan setempat.
b. Semua titik yang mempunyai rumah terbuat dari logam dan stop kontak harus
disambungkan kedalam sistem pertahanan, sesuai dengan peraturan yang berlaku.

14.13. INSTALASI PENERANGAN

a. Instalasi penerangan yang dimaksud adalah titik lampu dan stop kontak, sesuai petunjuk
gambar
b. Letak pasti dari lampu – lampu tersebut disesuaikan dengan keadaaan lapangan.
c. Pada pemasangan di atas plapond, kabel – kabel tidak diperkenankan diklem kerangka
plapond, tetapi harus diklem dilantai beton kecuali di atas plapond tidak ada lantai beton.
d. lampu – lampu yang digunakan adalah Jenis SL
e. Pada titik setiap percabangan lampu harus diberi doos//junction box
f. Sambungan didalam junction box menggunakan isolasi PVC kemudian ditutup dengan
losdop.
g. Sambungan kabel untuk ketitik penerangan hanya diperlukan pada junction box/doos
tersebut.
h. Kabel yang turun menuju saklar dan stop kontak didalam tembok harus dengan baik dan
rapi.

14.14. SAKLAR DAN STOP KONTAK

a. S a k l a r
1. Saklar dibuat dari plastik putih untuk sambungan didalam tembok (recesseed).
2. Tinggi sakelar pada umumnya 1,5 m dari lantai kecuali ada permintaan dari pemilik
yang menginginkan tinggi lain.
3. Sakelar dengan tinggi minim.
4. Letak pasti dari sakelar harus disesuaikan keadaan dilapangan.
b. Stop Kontak
1. Stop kontak dibuat dari plastik putih sambungan di dalam (recessed) untuk sisten 1
phase dengan terminal untuk pentahanan.
2. Stop Kontak dengan kemampuan 10 A/250 V.

14.15. PERALATAN INSTALASI

a. Peralatan instalasi yang dimaksud material – material untuk melengkapi instalasi tersebut
supaya kelihataun baik dan memenuhi persyratan.
b. Seluruh klem – klem yang dipasang harus buatan pabrik dan tidak diperkenankan
membuat sendiri.
c. Seluruh klem – klem yang terlihat matau ( expoed) harus diberi penahan dengan klem
sehingga kabel tersebut kelihataun lurus dan baik.

SPESIFIKASI / SYARAT SYARAT TEHNIS 14


CV.
BARISAN CIPTA SARANA Consultant
Architecs Engineers Plammers
Jalan DR. Wahidin No. 27 Bau - Bau
14.16. LAMPU – LAMPU.

a. Lampu Kapsul 40 watt


1. Lampu jenis ini fluorescent 1 x 40 watt
2. Jenis yang digunakan adalah Kapsul Philips yang dipasang diplapond pada ruangan –
ruangan seperti ditunjukkan dalam gambar.

14.17. GAMBAR REVISI (Asbuilt Drawing)

a. Setelah seluruh instalasi dipasang dan disusun dengan baik, Kontraktor wajib membuat
gambar revisi (Asbuilt Drawing), dengan keadaan yang sebenarnya.
b. Kontraktor diwajibkan membuat dalam 5 (lima) set cetak biru ditambah satu cetak cepia,
untuk diserahkan kepada pemilik.

14.18. PENGUJIAN

a. Prosedur Pengujian.
1. Kontraktor bertanggung jawab atas pengadaan dan tenaga untuk pengujian.
2. Direksi Lapangan berhak untuk memerintahkan kepada Kontraktor, setiap saat
melakukan pengujian bila Direksi Lapangan merasa bahwa pekerjaan tersebut sudah
dapat diuji.
3. Pengujian sebagian pekerjaan yang sudah selesai dapat merupakan bagian dari
pengujian seluruhnya, sehingga laporan test harus ditandatangani/disahkan oleh
pihak pemilik dan Direksi Lapangan.
b. Hasil Pengujian Yang Tidak Baik.
1. Bila didapat hasil pengujian yang tidak baik, Kontraktor harus segera memperbaiki
pekerjaannya.
2. Direksi lapangan berhak memerintahkan kepada Kontraktor untuk membongkar
pekerjaannya bila ternyata hasil uji tidak baik karena kecerobohan Kontraktor.
3. Setelah diadakan perbaikan dan dianggap memuaskan oleh direksi lapangan,
kemudian dapat diulangi atas tanggungan biaya Kontraktor.
4. Bila pengujian mendapat hasil buruk sebanyak 3 (tiga) kali setelah diperbaiki
Kontraktor wajib membongkar pekerjaannya.
5. Pegujian dilakukan hingga mendapatkan hasil baik sesuai pasal–pasal di atas.

15. P E N U T U P

15.1 Ukuran duga (peil) dan ukuran tinggi ditentukan dalam gambar, pemborong wajib
memeriksa semua ukuran ini didalam pelaksanaan, sehingga betul – betul sesuai dengan
gambar dan dalam skala itulah yang benar. Dalam hall seperti ini Pemborong wajib

SPESIFIKASI / SYARAT SYARAT TEHNIS 15


CV.
BARISAN CIPTA SARANA Consultant
Architecs Engineers Plammers
Jalan DR. Wahidin No. 27 Bau - Bau
menanyakan kepada pihak pengawas pekerjaan. Bila terjadi ukuran keliru/menyimpang
dari gambar tanpa pemberitahuan atau melaporkan hal ini adalah kesalahan/tanggung
jawab pemborong.
15.2. Penentuan semua ukuran tadi harus digunakan pesawat ukur “Theodolit’’. Dan setelah
ditentukan maka harus disahkan/diketahui secara tertulis oleh Direksi/Pengawas
pekerjaan.
15.3. Pembersihan / Penyelesaian
a. Pembersihan diadakan di lokasi bangunan.
b. Semua sisa bahan bangunan yang tidak digunakan segera disingkirkan dari lokasii
pekerjaan (sesuai dengan petunjuk direksi).

Meskipun dalam Spesifikasi Tehnik ini pada ukuran pekerjaan dan uraian bahan – bahan tidak
diuraikan yang harus dilaksanakan oleh pemborong tetapi disebutkan dalam penjelasan pekerjaan
maka pekerjaan tersebut dianggap terurai dalam pekerjaan ini. Pihak Kontraktor tidak dibenarkan
untuk membuat interprestasi sendiri sebagai dasar tanpa seizin pihak direksi, segala bentuk akibat
dari kelalaian tersebut menjadi tanggung jawab pihak kontraktor.

Sistim kontrak yang digunakan pada pemborongan ini adalah LUMPSUM (Fixed Lump sum
Contract) yaitu kontrak pengadaan barang/jasa atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas
waktu tertentu dengan jumlah harga yang pasti dan tetap, sehingga semua resiko yang mungkin
terjadi dalam proses penyelesaian pekerjaan sepenuhnya ditanggung oleh Pemborong, dimana
pekerjaan dapat diketahui secara pasti sesuai gambar rencana dan spesifikasi tehniknya. Harga
yang mengikat dalam Sisitim Kontrak Lumpsum adalah Total Penawaran harga, sedangkan daftar
Volume dan Harga (Bill of Quantyties/BOQ) hanya bersifat lampiran tapi tidak mengikat dalam
kontrak dan tidak dapat dijadikan dasar perhitungan untuk melakukan pembayaran. Tahapan
Pembayaran dapat dilakukan sesuai Prestasi kerja yang kriterianya akan ditetapkan dalam dokumen
Surat Perjanjian Borongan
Pasarwajo, Februari 2019

SPESIFIKASI / SYARAT SYARAT TEHNIS 16


CV.
BARISAN CIPTA SARANA Consultant
Architecs Engineers Plammers
Jalan DR. Wahidin No. 27 Bau - Bau

Anda mungkin juga menyukai