Anda di halaman 1dari 12

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

DINAS PEKERJAAN UMUM

JL. TENGKAWANG NO. 1


SAMARINDA KALIMANTAN TIMUR

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT


[ RKS ]

PEKERJAAN :
PEMBANGUNAN GAPURA DAN PAGAR MASJID AL FALAH DESA SALIKI
KEC. MUARA BADAK JL. SARAYA SALIKI RT. 02 DESA SALIKI KEC.
MUARA BADAK, KAB. KUTAI KARTANEGARA, MUARA BADAK SALIKI

KONSULTAN PERENCANA
PASAL I
LINGKUP PEKERJAAN

1.1 Pekerjaan persiapan.

1.2 Pekerjaan pengukuran dan penetapan batas-batas bangunan yang akan


dikerjakan.

1.3 Lingkup Pekerjaan Terdiri dari :


- Pekejeraan Tanah dan Pondasi
- Pekerjaan Pagar
- Pekerjaan Gapura

1
PASAL II
PEKERJAAN PERSIAPAN

2.1 Pembersihan
2.2.1 Sebelum dimulainya pekerjaam, lokasi yang akan
dibangun harus dibersihkan terlebih dahulu dari puing-
puing dan segala sesuatu yang tidak diperlukan atau dapat
mengganggu jalannya pekerjaan.

2.2 Pengukuran
2.2.1 Kontraktor harus mengadakan pengukuran kembali
terhadap ketepatan ukuran-ukuran yang tertera pada
gambar dengan ukuran di lapangan secara teliti, disaksikan
oleh Konsultan Pengawas. Untuk mengetahui batas-batas
dan bagian-bagian bangunan yang akan dibongkar.
2.2.2 Jika terdapat perbedaan antara gambar dengan keadaan
dilapangan yang sebenarnya, maka Konsultan Pengawas
akan mengeluarkan keputusan tentang hal tersebut. Dan
Kontraktor wajib melakukan penggambaran kembali
tampak proyek, lengkap dengan keterangan mengenai
peil/ketinggian tanah, batas-batas, letak pohon dan
sebagainya.
2.2.3 Ukuran pokok dari pekerjaan dapat dilihat dalam gambar.
Ukuran-ukuran yang tidak tercantum, tidak jelas atau
saling berbeda, harus segera dilaporkan kepada Konsultan
Pengawas.
2.2.4 Pemasangan bouwplank untuk membentuk serta
mengetahui ketinggian konstruksi bangunan yang akan di
kerjakan dengan jarak 2 m terhadap as bangunan.
2.2.5 Semua ketepatan pekerjaan pengukuran dan sudut siku-
siku harus terjamin dan diperlihatkan ketelitian yang
sebenar-benarnya.

2.3 Pembongkaran
2.3.1 Yang dimaksud dalam pekerjaan bongkaran adalah :
Pembongkaran existing.
2.3.2 Material bekas bongkaran agar diratakan disekitar
lokasi pekerjaan atau di area sesuai petunjuk Direksi /
Konsultan Pengawas.

2
PASAL III
PEKERJAAN TANAH

3.1 Batasan dan Lingkup Pekerjaan


Yang termasuk pekerjaan ekitar area Konstruksi meliputi :
3.1.1 Pekerjaan Pembersihan Lokasi Halaman dan sekitar
konstruksi

3.2 Urugan Pasir


3.2.1 Urugan tanah dilaksanakan dibawah lantai seperti tertera
pada gambar dan pelaksanaannya harus di lapis demi lapis
dipatakan.
3.2.2 Ketebalan lapisan urugan tanah yang diperkanankan
maksimum 10 – 30 Cm setiap lapis kemudian
dipadatkan sehingga ketebalan dan kepadatan
memenuhi syarat.
3.2.3 Urugan pasir dilaksanakan pada alas pondasi / batu
kosong dibawah pasangan lantai atau pada pekerjaan lain
yang menurut Direksi / Pengawas teknik
membutuhkannya.
3.2.4 Semua urugan pasir harus dipadatkan dengan
penyiraman air sehingga mendapatkan angka kepadatan
maksimum.
3.2.5 Pasir yang dipakai harus pasir kali dan bukan pasir laut
dengan persyaratan bahwa pasir harus dalam keadaan
bersih dari lumpur tanah dan tidak mengandung
garam atau mineral lainnya.

3.3 Galian Tanah


3.3.1 Penggalian harus dilakukan untuk mencapai garis elevasi
permukaan dan kedalaman – kedalaman yang diisyaratkan
atau ditentukan dan diindikasiukan dalam gambar dengan
cara yang sedemikian rupa, sehingga persyaratan dari
pekerjaan selanjutnya terpenuhi.
3.3.2 Galian mencakup pemidahan tanah serta batu – batuan dan
bahan lain yang dijumpai dalam pelaksanaan pekerjaan.
3.3.3 Galian untuk pondasi harus mempunyai lebar yang cukup
untuk membangun maupun memindahakan rangka /
bekesting yang diperlukan dan juga untuk mengadakan
pembersihan.
3.3.4 Kalau ternyata dijumpai kondisi yang tak memuaskan pada
kedalaman yang diperlihatkan dalam gambar – gambar,
penggalian harus di lanjutkan / diperbesar atau diubah

3
4

menjadi sampai disetujui oleh Direksi / Pengawas. Jika


terjadi demikian maka pekerjaan ini dinilai sebagai
pekerjaan tambah, jika kedalaman yang disetujui > 1,5 dari
kedalaman rencana.

3.4 Pancang Ulin 10x10 cm x 2 m


Bagian ini meliputi penyediaan peralatan, tenaga kerja dan
pemasangan semua pekerjaan pancang ulin sesuai dengan gambar dari
persyaratan yang ditentukan dalam RKS ini.
3.4.1 Bahan untuk pancang menggunakan Kayu Ulin, harus
sesuai dengan, dan cara pengerjaannya harus dilakukan
dengan cara terbaik yang dikenal disni.
3.4.2 Menggunakan Kayu Ulin ukuran 10x10 cm panjang 2 m.

3.5 Pas.Batu Gunung Camp. 1:3


Bagian ini meliputi penyediaan peralatan, tenaga kerja dan
pemasangan semua pekerjaan pondasi batu kali sesuai dengan
gambar dari persyaratan yang ditentukan dalam RKS ini, yang
meliputi pasangan batu kosong dan pasangan menggunakan spesi.
3.5.1 Adukan yang dipakai adalah terdiri dari campuran 1 Pc : 3
Ps kecuali ditentukan lain Direksi.
3.5.2 Pekerjaan pasangan batu gunung dilaksakan sesuai dengan
ukuran dan bentuk-bentuk yang ditunjukan dalam gambar.
3.5.3 Tiap-tiap batu harus dipasang penuh dengan adukan
sehingga semua hubungan batu melekat satu sama lain
dengan sempurna.
3.5.4 Setiap batu harus dipasang diatas lapisan adukan dan
diketok ditempatnya hingga teguh.
3.5.5 Setiap batu harus mengisi penuh rongga-rongga antara
batu untuk mendapatkan massa yang kuat dan integral.
PASAL IV
PEKERJAAN STRUKTUR BETON

4.1 Batasan dan Lingkungan Pekerjaan


Yang termasuk pekerjaan ekitar area Konstruksi meliputi :
4.1.1 Pekerjaan struktur beton dilaksanakan meliputi pondasi
Sloof, Kolom, Ringbalk, dengan ukuran sesuai dengan
gambar rencana.

4.2 Material
Semua bahan yang dipergunakan dalam pekerjaan ini terdiri dari :
4.2.1 Agregat
Agregat harus terdiri dari gradaasi-gradasi yang terhalus
dan kasar dan harus. Agregat harus di simpan sedemikian
rupa sehingga bebas dari kontaminasi dari bahan-bahan
yang dapat merusak. Agregat halus (pasir) dan agregat
kasar harus disimpan dalam tempat-tempat yang terpisah.

4.2.2 Semen
- Semen yang dipakai harus dari mutu yang baik.
- Kontraktor harus mengusahakan agar untuk
pelaksanaan pekerjaan beton ini hanya menggunakan
satu merek saja atau menurut petunjuk Direksi.
- Semen ini harus dibawah ketempat pekerjaan dalam
kemasan dari pabrik dan terlindung.
- Penyimpanan harus dilaksanakan pada tempat yang
tidak lembab dan tidak terkena air (diberi lapisan pada
bagian bawahnya dengan bahan yang kedap air) dan
penumpukannya harus sesuai dengan urut-urut
pengiriman.

4.2.3 Pembesian / Penulangan


- Besi penulangan betin harus disimpan dengan cara-
cara yang memenuhi persyaratan sehingga bebas dai
kontaminasi langsung dengan udara / tanah lembab,
aspal dan olie (minyak).
- Besi untuk tulangan beton ini untuk penyimpanannya
harus dikelompokkan berbdasarkan ukuran masing-
masing.

5
6

- Untuk mengikat tulangan beton harus menggunakan


kawat beton yang berukuran garis tengah minimal 1
mm.

4.2.4 Air
- Air yang dipakai untuk pengecoran harus bersih dan
harus menurut persetujuan Direksi.
- Sebelum air digunakan untuk pengecoran beton, harus
terlebih dahulu diperiksa atau jika menurut
pertimbangan Direksi / Pengawas air tersebut dapat
digunakan tanpa pemeriksaan laboratorium.

4.3 Pelaksanaan
4.3.1 Pengecoran Beton
- Sebelum pengecoran dilaksanakan, bekesting harus
bersih dari kotoran-kotoran dan bahan-bahan lain.
Alat-alat pengaduk (beton molen) dan alat pembawa
juga harus bersih dan penulagan harus dimatikan pada
posisinya serta diperiksa terlebih dahulu oleh Direksi.
- Pengecoran dilaksanakan bila semua penulangan telah
terpasang dengan baik, bekesting sudah cukup kokoh
serta telah diperiksa secara seksama oleh Direksi
teknik / konsultan pengawas.
- Agar pemeriksaan dan persetujuan dari Direksi atas
pelaksanaan pengecoran beton dapat diberikan pada
waktunya, kontraktor harus menyampaikan
pemberitahuan tentang rencana pengecoran 2 x 24
jam sebelumnya.
- Adukan beton tidak boleh jatuh dari ketinggian lebih
dari 1.50 meter dan segera sesudah pegecoran dimulai
lapisan-lapisan beton dipadatkan dengn penggetar
(Internal Concrete Vibrator).
- Pelaksanaan pengecoran harus sesuai dengan
persyaratan dalam PBI-1971 dan untuk pemadatan
menggunakan alat penggetar.
- Ukuran semua bagian beton tertera pada gambar
rencana dan detail. Jika terdapat ketidak cocokan pada
ukuran pemborong diwajibkan mempertimbangkan
terlebih dahulu dengan Direksi / Konsultan Pengawas.
- Pekerjaan beton bertulang spesi 1 Pc : 2 Ps : 3 Krk
dilaksanakan pada pondasi Sloof, Kolom, Ringbalk,
dengan ukuran sesuai dengan gambar rencana.

4.3.2 Sebelum melanjutkan pengecoran pada beton yang telah


mengeras, permukaan yang akan disambung harus
dikasarkan dan dibersihkan. Bekesting harus dikencangkan
7

kembali dan penyambungan dengan menggunakan air


semen atay bonding agent yang disetujui oleh Direksi /
Pengawas.

4.4 Bekesting
6.1.1 Umum
- Bekesting harus dirancanakan serta dilaksanakan dan
duysahakan sedemikian rupa agar waktu pengecoran
dan pembongkaran tidak mengakibatkan cacat-cacat,
bergelombang-gelombang maupun perubahaan
bentuk, ukuran-ukuran, ketinggian-ketinggian serta
posisi daripada beton yang dicor.
- Perencanaan pelekasanaan serta pembongkaran
bekesting harus sesuai dengan cara-cara yang
disarankan, permukaan bekesting berhubungan
dengan beton harus benar-benar bersih sebelum
digunakan.
- Penyangga-penyangga harus diberi jarak antara yang
dapat mencegah defleksi, bekesting serta sambungan-
sambungan harus rapat. Sehingga dapat mencegah
kebocoran-kebocoran adukan selama pengecoran.
Lubang-lubang permukaan sementara harus
disediakan didalam bekesting untuk memudahlan
pembersihan bekesting.

6.1.2 Material
- Bekesting untuk beton terbuat dari jenis Plywood
tebal 9 mm dan diperkuat dengan balok 5 x 7 cm yang
mengikuti bentuk kolom dan balok pekerjaan beton
lainnya.

6.1.3 Syarat-Syarat Yang Harus Dipenuhi Untuk Pemakaian


Bekesting Beton Sebagai Berikut:
- Tidak akan mengalami deformasi sehingga bekesting
harus cukup tebal dan terikat kuat.
- Harus kedap air dan menutup semua celah-celah
secara mekanis atau dengan bahan-bahan kimia.
- Tahan terhadap getaran vibrator dari luar maupun dari
dalam bekesting.
- Permukaan bekesting harus rata dan licin serta diberi
realizing agent yang disetujui oleh Direksi /
Konsultan Pengawas (bila ada).
- Ukuran jarak disesuaikan dengan gambar rencana
yang ada.

6.1.4 Pembongkaran Bekesting


8

Bekesting harus dibongkar dengan cara sedemikian rupa


sehingga dapat menjamin keselamatan penih atas struktur-
struktur yang dicetak dengan mempehatikan syarat-syarat
minimum sebagai berikut:
- Bagian struktur beton yang disanggah dengan
perancah tidak boleh dibongkar sebelum betonnya
mencapai kekuatan yang cukup untuk menyanggah
beratnya sendiri dan beban-beban pelaksanaan atau
beban-beban yang akan menimpa bagian struktur
beton tersebut.
- Dalam hal apapun bekesting pada jenis struktur ini
tidak boleh dibongkar sebelum mengalami periode
pengerasan kurang lebih 28 hari demikian pula
bekesting-bekesting yang dipakai untuk mematangkan
(curing) beton tidak boleh dibongkar sebelum beton
ditentukanmatang.
PASAL V
PEKERJAAN STAINLESS STEEL

5.1 Lingkup Pekerjaan


Bagian ini meliputi pengadaan bahan, tenaga, peralatan dan
perlengkapn lain serta pemasangan semua pekerjaan stainless steel
seperti yang tercantum pada gambar dan sesuai petunjuk Direksi /
Konstultan Pengawas.

5.2 Material
Railing pagar seperti yang ditunjukkan dalam gambar rencana
menggunakan stainless steel dengan ketebalan minimum 2,5 mm.

5.3 Pelaksanaan
5.3.1 Pengerjaan
- Finish stainless steel yang telah terpasang harus
benar-benar dan tidak kelihatan bergelombang.
- Penyambungan harus diusahakan agar tidak kelihatan
mencolok.
- Semua bagian harus mempunyai ukuran yang tepat,
sehingga dalam pemasangan tidak memerulkan
pengisi.

5.3.2 Toleransi
Pemasangan baru dengan toleransi yang diijinkan/tertera
dalam standar yang telah disetujui. Bila toleransi yang
dimaksud tidak tercantum dalam standar, maka toleransi
akan diberikan oleh Direksi / Konsultan Pengawas.
Pemasangan baja dengan toleransi yang tidak disetujui
akan ditolak.

5.3.3 Pemotongan dan Penyambungan


- Pengelasan
• Semua pengelasan, kecuali ditunjukkan lain, harus
memakai las listrik. Yang dimaksud dengan
pengelasan disini adlah “Electruc Arc Welding”.
Pengelasan harus mengikuti cara-cara mutahir
sesuai dengan standar AWS. Tenaga yang
melakukan pekerjaan ini, harus mempunyai
“Sertifikat Keahlian Las” yang dikeluarkan oleh
Lembaga-Lembaga Pemerintah atau Swasta yang
diakui. Seluruh pekerjaan las harus dikerjakan di
bengkel (workshop). Penyimpangan dari

9
10

persetujuan ini harus seijin Direksi / Konsultan


Pengawas.
• Semua bahan yang akan tampak, bila memakai
las, harus diratakan dan difinish sehingga sama
dengan permukaan sekitarnya, bila memakai
pengikat-pengikat lain seperti “clip keling” dan
lain-lain yang tampak, harus sama dalam “finish”
dan “warna” dengan bahan yang diikatnya.
- Baut
• Penyambungan dengan baut harus dilakukan
dengan cara terbaik yang sesuai dengan
maksudnya, termasuk perlengkapan-
perlengkapannya. Baut yang digunakan adalah
jenis low carbon steel yang memenuhi
perysaratan, dengan finishing chrome nickel atau
powder coating. Lubang-lubang untuk baut dan
sekrup harus dibor atau di “punch”.
- Tambatan dan Angker
• Tambatan dan angker dimana perlu untuk
mengikat bagian-bagian ditempatnya, termasuk
pemakaian ramset untuk beton atas persetujuan
Direksi / Konsultan Pengawas harus disediakan.
Kontraktor harus menyerahkan contoh timbal
(tebal 30 cm) yang akan digunakan untuk
mendapatkan persetujuan dari Direksi / Konsultan
Pengawas.
- Perlindungan
• Semua pekerjaan baja, mur, baut dan alat
penghubung untuk pekerjaan stainless steel, harus
terlindung secara dicelup panas (hot dip coated)
atau terdiri dari bahan bebas karat yang disetujui
oleh Direksi / Konsultan Pengawas.
- Kontraktor harus memperhatikan serta menhaga
pekerjaan yang berhubungan dengan pekerjaan lain,
jika terjadi kerusakan akibat kelalaiannya, maka
Kontrator tersebut harus mengganti tanpa biaya
tambahan.
PASAL VI
PENUTUP

6.1 Penutup
6.1.1 Apabila dalam rencana kerja dan syarat-syarat (RKS) ini
untuk uraian bahan-bahan pekerjaan tidak disebutkan
perkataan atau kalimat “diselenggarakan oleh kontraktor”
maka hal ini dianggap seperti disebutkan.

6.1.2 Guna mendapatkan hasil yang baik, maka bagian-bagian


yang nyata termasuk dalam pekerjaan ini tetapi tidak
dimaksukkan atau disebutkan oleh kontraktor dan diterima
sebagai “hal” yang disebutkan.

Hal-hal yang tidak tercantuk dalam peraturan ini akan ditentukan


lebih lanjut oleh pihak Pelaksana Teknis Kegiatan, bilamana perlu
diadakan perbaikan dalam peraturan ini.

11

Anda mungkin juga menyukai