Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun Oleh :
Taufan Renaldi Putra
118210105
Teknik Sipil
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas kehendak-Nya saya dapat menyelesaikan
penelitian dan laporan ini berdasarkan tempat yang diteliti yaitu di Bundaran GKU ITERA.
Terimakasih kepada teman-teman saya yang telah membantu saya menyukseskan penelitian
dan pembuatan laporan saya. Kami menyadari, bahwa laporan yang saya buat ini masih jauh
dari kata sempurna baik dari segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu,
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca guna
menjadi acuan agar penulis bisa menjadi lebih baik lagi di masa mendatang.
Dengan terselesaikannya laporan ini diharapkan dapat memberi pengetahuan tentang GNSS
Navigation dengan mengguakan salah satu aplikasi yaitu Mobile Topographer.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perkembangan teknologi penentuan posisi dengan survei Global Navigation
Satellite System (GNSS) mengalami kemajuan yang sangat pesat. Teknologi
GNSS merupakan pengembangan teknologi dari GPS. Beberapa satelit yang
mengorbit untuk menentukan posisi tergabung menjadi satu kesatuan sistem (GPS,
GLONASS, GALLILEO, COMPASS, QZSS, dsb). Perkembangan teknologi
GNSS sebanding dengan kebutuhan dan ketersediaan data spasial yang tinggi. Oleh
sebab itu, teknologi GNSS mampu diaplikasikan dalam berbagai bidang
pekerjaan, khususnya bidang survei dan pemetaan.
Metode penentuan posisi dengan survei GNSS terdapat dua metode yaitu
diferensial dan absolut. Metode penentuan posisi dengan survei GNSS secara
diferensial dapat menggunakan metode Real Time Kinematik (RTK). Penentuan
posisi pada suatu titik (rover) ditentukan relatif terhadap titik lainnya. Titik
tersebut yang telah diketahui koordinatnya dan dilakukan pengurangan data yang
diamati oleh dua receiver GNSS pada waktu yang sama. Hal tersebut bertujuan
untuk mereduksi dan menghilangkan beberapa jenis kesalahan dan bias data GPS.
Sedangkan metode penentuan posisi dengan survei GPS secara absolut yaitu
metode penentuan posisi dengan hanya menggunakan satu buah receiver
GPS/GNSS. Namun metode ini hanya memberikan ketelitian dengan kisaran 3 s.d
10 m tanpa melalui post-processing.
Perkembangan teknologi terbaru survei GNSS saat ini di Indonesia yaitu metode
yang dikenal Precise Point Positioning (PPP). PPP merupakan sistem yang
mampu meningkatkan ketelitian GNSS dengan hanya menggunakan satu
receiver GNSS yang didasarkan pada metode penentuan posisi secara absolut.
PPP kemudian berkembang menjadi Real Time Precise Point Positioning (RT-
PPP) dimana penentuan posisi secara akurat dapat dengan praktis dilakukan
secara real-time diterima oleh pengguna di lapangan. Teknik pengoreksian RT-PPP
yaitu cara pengoreksian sinyal satelit navigasi yang masih mengandung
kesalahan orbit, jam satelit dan bias menggunakan pemodelan dan algoritma
tertentu. Salah satu media
komunikasi yang digunakan untuk mengirim data koreksi secara real-time
melalui sinyal satelit L-Band.
Aplikasi survei GNSS dapat dimanfaatkan dalam berbagai bidang pekerjaan antara
lain yaitu survei pemetaan, navigasi, studi pengamatan ionosfer, militer dan
sebagainya. Salah satu aplikasi survei GNSS untuk survei pemetaan yaitu pekerjaan
pemetaan topografi. Metode RT-PPP merupakan metode alternatif untuk kegiatan
tersebut karena hanya membutuhkan satu receiver untuk mendapatkan koordinat
dengan presisi yang tinggi tanpa harus melakukan post-processing. Dengan
demikian kegiatan pemetaan situasi dapat dilakukan secara efisien, ekonomis dan
memiliki kualitas data yang relatif baik.
1.3. Tujuan
a. Untuk mengetahui fungsi penggunaan aplikasi Mobile Topgrapher.
b. Untuk mengetahui cara menentukan titik kordinat suatu tempat.
BAB II
TEORI DASAR
GNSS adalah singkatan dari Global Navigation Satellite System. GNSS tersebut
merupakan teknologi yang digunakan untuk menentukan posisi atau lokasi
(lintang, bujur, dan ketinggian) serta waktu dalam satuan ilmiah di bumi.
Satelitakan mentransmisikan sinyal radio dengan frekuensi tinggi yang berisi data
waktudan posisi yang dapat diambil oleh penerima yang memungkinkan
pengguna untuk mengetahui lokasi tepat mereka dimanapun di permukaan bumi.
Sampai saat ini, terdapat 4 macam GNSS yang telah dan akan beroperasi secara
penuh, yaitu:
1) GPS – Global Positioning System (Amerika)
2) GLONASS – Global Navigation Satellite System (Russia)
3) Beidou (Kompas – China)
4) Galileo (Uni Eropa)
Sistem-sistem tersebut akan terus dikembangkan untuk menjadi lebih baik untuk
memenuhi standar keakuratan data yang dihasilkan dan kehandalan dalam
memenuhi kebutuhan. Terdapat pula satelit navigasi yang beroperasi secara
regional pada wilayah negara tertentu, seperti IRNSS (India), QZSS (Jepang), dan
DORIS (Perancis), (dalam Buletin Gambaran, Opini, dan Informasi Kehutanan,
Edisi 3 tahun 2017) Pada dasarnya GPS terdiri dari tiga segmen utama, yaitu
segmen angkasa (space segment), yang terdiri dari satelit-satelit GPS, segmen
sistem kontrol (control system segment) yang terdiri dari stasiun-stasiun
pemonitor dan pengontrol satelit, dan sistem pemakai (user segment) yang terdiri
dari pemakai GPS termasuk alatalat penerima (receiver) dan pengolah sinyal dan
data GPS (dalam Hasanudin Abidin, Penentuan dengan GPS dan Aplikasinya,
2000). GPS Receiver adalah alat yang dapat melakukan penerimaan sinyal GPS
dari satelit GPS dan memproses sinyal tersebut untuk menghasilkan data
koordinat. Terdapat tiga kategori GPS Receiver untuk kepentingan sipil (non
militer), yaitu; 86 Receiver GPS Tipe navigasi, Receiver GPS Tipe mapping, dan
Receiver GPS Tipe Geodetik.
BAB III
METODE PENELITIAN
LOKASI
5.1. Kesimpulan
Dari penelitian yang dilakukan kita dapat melihat begitu mudahnya di era
sekarang untuk menentukan suatu titik kordinat dengan akurat. Banyak
sekali terobosan-terobasan terutama di dalam bidang teknologi yang
sangat maju. Salah satu contohnya adalah GNSS ( Global Navigation
Satellite System ) yang dapat menentukan posisi atau lokasi (lintang, bujur,
dan ketinggian) serta waktu dalam satuan ilmiah di bumi.
5.1. Kesimpulan
Adapun saran yang bisa digunakan untuk penelitian selanjutnya yaitu :
a. Saat sudah mulai melakukan uji titik kordinat pada aplikasi, penguji
diharap tidak menggerakan handphone (device), karena dapat
mempengaruhi akurasi dari titik kordinat tersebut.
b. Lakukan banyak titik pengujian agar hasil dapat lebih akurat.