Anda di halaman 1dari 6

SALURAN IRIGASI PRIMER

Saluran primer adalah saluran yang berfungsi membawa air dari sumbernya dan membagikannya
ke saluran sekunder. Air yng dibutuhkan untuk saluran irigasi didapat dari sungai, danau, atau
waduk. Pada umumnya pengairan yang didapat dari sungai jauh lebih baik dari yang lainnya
karena banyak mengandung zat lumpur yang merupakan bentk dari tanaman. Pertama-tama
dibahas dahulu dari peta situasi yang telah dibuat apakah daerah yang aka dialiri itu cukup
dilayani dengan sebuah saluran primer saja atau harus beberapa saluran primer. Yang belakangan
sudah tentu merupakan keharusan jika sebuah daerah yang akan diairi terletak sepanjang kanan
dan kiri sungai kecuali untuk keadaan tertentu dimana saluran primer tidak mungkin dibuat
kekiri dan kekanan. Untuk daerah yang berbentuk panjang, yang menuju ke arah sungai ada
baiknya digunakan beberapa saluran primeryang masing- masing meneima air langsung dari
sungai, sehingga sudah barang tentu harus dibuat beberapa penyadapan sungai sehingga
pembuatan meningkat.Tetapi dibalik biaya meningkat tersebut terdapat biaya pembuatan saluran
yang lebih murah karena saluran-saluran primer dari beberapa bendung yang berturut-turut akan
lebih kecil ukurannya. Satu saluran primer saja yang harus melayani daerah yang sempit tapi
panjang sekali, harus panjang pula dan bagian dekat bendung biasannya dalam dan harus
berukuran besar. Karena panjangnya itu maka banyak saluran yang hilang terutama akibat
rembesan. Selanjutnya saluran primer yang demikian itu sedikit banyak harus berjalan sejajar
sungai yang berjarak sangat panjang sehingga harus seringkali memotong sungai-sungai atau
saluran kecil dan di titik-titik potong itu terpaksa dibuat bangunan-bangunan mahal untuk
mengalirkan saluran primer tersebut. Jika sungai maupun daerah yang akan diairi mempunyai
kemiringan agak besar, sebaiknya daerah tersebut dibagi-bagi atas beberapa daerah irigasi yang
lebih kecil, Oleh karena itu saluran primer membutuhkan beberapa bendung dan bangunan

lainnya yang mahal agar kemiringan saluran tersebut maupun kecepatan airnya tidak terlalu
besar. Tetapi jika daerah yang akan diairi dibagi beberapa daerah irigasi yang lebih kecil maka
airnya dengan mudah dapat disalurkan sungai itu sendiri yang disana-sininya disadap untuk
memberikan air. Adapun daerah yang dapat diari oleh saluran garis tinggi hanya disalah satu
saluran garis tingginya. Trase Jalur Saluran Beberapa hal yang perlu dalam perencanaan trase
saluran, antara lain : Trase saluran berupa garis lurus sejauh mungkin, apabila harus berbelok
maka dibuat lengkung-lengkung yang bulat. Tinggi muka air diusahakan mendekati ketinggian
medan atau lebih tinggi dari medan sekelilingnya guna mengairi sawah-sawah disebelahnya.
Jumlah galian (cut) dan timbunan (fill) diusahakan seimbang, hal ini berkaitan dengan
meminimalkan biaya konstruksi saluran. Dalam jaringan irigasi, trase saluran primer pada
umumnya kurang lebih paralel dengan garis-garis tinggi (saluran garis tinggi) dengan saluransaluran sekundernya di sepanjang punggung medan. Oleh sebab itu, perencanaan trase saluran
primer lebih kompleks karena parameter-parameter seperti kemiringan dasar, bangunanbangunan silang dan ketinggian pada pengambilan yang dipilih di sungai harus dievaluasi. Untuk
penentuan trase saluran primer, ada dua keadaan yang mungkin terjadi, yakni : a. Debit yang
tersedia untuk irigasi berlimpah dibandingkan dengan tanah irigasi yang ada. b. Debit yang
tersedia menjadi terbatas, akibat lahan yang akan diari diambil secara maksimum. Pada (a)
setelah perkiraan lokasi dan tinggi pengambilan diketahui, maka luas daerah irigasi bergantung
kepada kemiringan dasar saluran prmer yang dipilh dan kehilangan tinggi enegi yang diperlukan
di bangunan-bangunannya. Kehilangan tinggi energi di saluran primer akan dipertahankan
sampai tingkat minimum sejauh hal ini dapat dibenarkan dari segi teknis (sedimentasi) dan
ekonomis (ukuran saluran dan bangunan yang besar). Berbagai trase alternatif yang baik dari
segi teknis harus pula diperhitungkan segi ekonomisnya agar bisa dicapai pemecahan yang

terbaik. Pada (b) dengan luas daerah irigasi yang tetap , perencanaan saluran primer tidak begitu
menetukan, dan kehilangan tinggi energi tidak harus dibuat minimum. Tinggi muka air dan trase
yang dipilh untuk saluran primer harus memadai untuk bisa mencukupi kebutuhan air maksimum
di daerah yang bisa diairi. Biaya pelaksanaan saluran bisa diusahakan lebih rendah karena
saluran dan bangunan dapat dibuat dengan ukuran yang lebih kecil. Untuk saluran primer yang
paralel dengan garis tinggi pada umumnya terdapat dua pilihan untuk dapat menentukan letak as
salurannya, yaitu : a. Saluran primer timbunan dengan muka air di atas muka tanah asli (natural
surface). b. Saluran primer galian dengan tinggi muka air kurang lebih sama dengan muka tanah.
Keuntungan pada pilihan (a) saluran primer timbunan adalah semua lahan disebelahnya dapat
diairi dari saluran primer. Kerugiannya adalah dibutuhkan biaya pembuatan yang mahal, karena
adanya timbunan. Keuntungan pada pilihan (b) saluran primer galian adalah biaya pembuatan
yang dapat ditekan minimal (ekonomis). Kerugiannya adalah lahan yang bisa diari menjadi
terbatas. Namun ini merupakanhal baik karena jalur-jalur saluran di sepanjang saluran primer
bisa dijadikan tempat permukiman warga sekitar. Trase sedapat mungkin harus berupa garisgaris lurus. Sambungan antar ruas-ruas lurus berbentuk kurve bulat dengan jari-jari yang makin
membesar dengan bertambahnya ukuran saluran. Untuk saluran garis tinggi yang dimensinya
besar, jika medannya tidak teratur, maka trase salurannya tidak bisa dengan tepat paralel dengan
garis tinggi tersebut. Kadang-kadang diperlukan satu jalur pintas (short cut) berupa galian
maupun timbunan. Untuk itu perlu dipertimbangkan hal-hal berikut : Jari-jari minimum
kelengkungan mendatar (belokan) saluran adalah 8 kali lebar muka air rencana, dan dengan
demikan bergantung pada debit rencana. Jalur pintasan tersebut kemungkinan memperbesar
lintasan, tapi bisa juga memperbesar biaya konstrksi. Jalur pintasan yang memendek berarti
akan mengurangi/memperkecil total kehilangan energi. Jalur pintasan yang melewati cekungan

akan menyebabkan saluran irigasi dan saluran pembuang ruas sebelahnya menjadi rumit dan
btuh bangunan persilangan. Kemiringan memanjang saluran ditentukan oleh garis-garis tinggi
dan lereng saluran. Bahaya erosi pada saluran tanah akan membatasi kemiringan maksimum
dasar saluran. Jika kemiringan maksimum yang diizinkan lebih landai dari pada kemiringan yang
ada, maka pada jalur itu memerlukan suatu bangunan terjun. Jikan kemiringan tanah/medan lebih
landai dari kemiringan minimum, maka kemiringan dasar saluran akan dibuat sama dengan
kemiringan lahan yang ada. Kemiringan maksimum dasar saluran tanah ditentukan dari
kecepatan rata-rata alirannya. Kecepatan maksimum aliran yang diizinkan akan ditentukan
berdasarkan karakteristik tanah. IMG00131-20111005-1437.jpg Pengambilan Saluran Primer
Pengambilan dari kantong lumpur ke saluran primer digabung menjadi satu bangunan dengan
pembilas agar seluruh panjang kantong lumpur dapat di manfaatkan. Agar suapaya air tidak
mengalir kembali ke saluran primer selama pembilasan, pengambilan harus ditutup (dengan
pintu) atau ambang dibuat cukup tinggi agar air tidak mengalir kembali. Selain mengatur debit,
bangunan ini juga harus bisa mengukurnya. Kedua fungsi tersebut, mengukur dan mengatur,
dapat digabung tau dipisah. Untuk tipe gabungan, pintu Romijen atau Crump-de gruyter dapat
dianjurkan untuk dipakai sebagai pintu pengambilan. Khususnya untuk mengukur dan mengatur
debit yang besar, kedua fungsi ini lebih baik dipisah. Dalam hal ini fungsi mengatur dilakukan
dengan pintu sorong atau pintu radial, dan fungsi mengukur dngan alat ukur ambang lebar.
Kemiringan Saluran Untuk menekan biaya pembebasan tanah dan penggalian, talut saluran
direncanakan securam mungkin. Bahan tanah, kedalaman saluran dan terjadinya rembesan akan
menentukan kemiringan minimum untuk talut yang stabil. Kemiringan galian minimum untuk
berbagai bahan tanah disajikan pada Tabel 3.2. Bahan Tanah Simbol Kisaran Kemiringan Batu <
0,25 Gambut kenyal Pt 1 2 Lempung kenyal, geluh, Tanah lus CL,CH,MH 1 - 2 Lempung

pasiran, tanah pasiran kohesif SC, SM 1,5 2,5 Pasir lanauan SM 2 3 Gambut lunak Pt 3 - 4
Sedangkan untuk harga kemiringan minimum untuk saluran tanah yang dibuat dengan bahan
bahan kohesif yang dipadatkan dengan baik diberikan pada Tabel 3.3. Kedalaman air + Tinggi
jagaan D ( m ) Kemiringan minimum talut D 1.0 1 : 1 1.0 < D 2.0 1 : 1,5 D > 2.0 1 : 2 Talut
yang lebih landai daripada yang telah disebutkan dalam tabel di atas harus dipakai apabila
apabila terjadi rembesan kedalam saluran. Untuk tanggul yang tingginya lebih dari 3 m lebar
bahu tanggul harus dibuat sekurang kurangnya 1 m ( setiap 3 m ). Bahu tanggul harus dibuat
setinggi muka air rencana di saluran. Untuk kemiringan luar, bahu tanggul ( jika perlu ) harus
terletak di tengah tengah antara bagian atas dan pangkal tanggul. Lengkung Saluran
Lengkung yang diizinkan untuk saluran tanah bergantung kepada : Ukuran dan kapasitas
saluran Jenis tanah Kecepatan aliran Jari jari minimum lengkung seperti yang diukur pada
as harus diambil sekurang kurangnya 8 kali lebar atas pada lebar permukaan air rencana. Jika
lengkung saluran diberi pasangan, maka jari jari minimumnya dapat dikurangi. Pasangan
semacam ini sebaiknya dipertimbangkan apabila jari jari lengkung saluran tanpa pasangan
terlalu besar untuk keadaan topografi setempat. Panjang pasangan harus dibuat paling sedikit 4
kali kedalaman air pada tikungan saluran. Jari jari minimum lengkung saluran yang diberi
pasangan harus seperti berikut : 3 kali leber permukaan air untuk saluran saluran kecil ( < 0,6
m3/dt ), dan sampai dengan 7 kali lebar permukaan air untuk saluransaluran yang besar ( > 10
m3/dt ) Tinggi Jagaan Tinggi jagaan berguna untuk : Menaikkan muka air diatas tinggi muka
air maksimum Mencegah kerusakan tanggul saluran Meninggikan muka air sampai di atas
tinggi yang telah direncanakan bisa disebabkan oleh penutupan pintu tiba tiba disebelah hilir,
variasi ini kan bertambah dengan membesarnya debit. Meningginya muka air dapat pula
diakibatkan oleh pengaliran air buangan ke dalam saluran. Tinggi jagaan minimum yang

diberikan pada saluran primer dan sekunder dikaitkan dengan debit rencana saluran seperti yang
diperlihatkan dalam tebel berikut. Q (m3/dt ) Tinggi Jagaan ( m ) < 0,5 0,40 0,5 1,5 0,50 1,5
5 0,60 5,0 10,0 0,75 10,0 15,0 0,85 >15,0 1,00 Tinggi Jagaan Untuk tujuan tujuan
eksploitasi, pemeliharaan dan ekspensi akan diperlukan tanggul sepanjang saluran dengan lebar
minimum seperti yang disajikan dalam tabel berikut : Debit rencana ( m3/dt ) Tanpa jalan
inspeksi(m) Dengan jalan inspeksi (m) Q 1 1,00 3,00 1 < Q < 5 1,50 5,00 5 < Q 10 2,00 5,00
10 < Q 15 3,50 5,00 Q > 15 3,50 5,00 Jalan inspeksi terletak di tepi saluran di sisi yang diairi
agar bangunan sadap dapat dicapai secara langsung dan usaha penyadapan liar makin sulit
dilakukan. Lebar jalan inspeksi dengan perkerasan adalah 5,0 m atau lebih dengan lebar
perkerasan

sekurang

kurangnya

meter.

Anda mungkin juga menyukai