Anda di halaman 1dari 3

PERENCANAAN SALURAN IRIGASI

I Putu Gustave Suryantara Pariartha

2 Debit Rencana Q = Debit rencana, l/dt


c = Koefisien pengurangan karena adanya sistem golongan,NFR = Kebutuhan bersih (netto) air
di sawah, l/dt/haA = Luas daerah yang diairi, hae = Efisiensi irigasi secara keseluruhanUntuk
tujuan-tujuan perencanaan, dianggap bahwa seperlima sampaiseperempat dari jumlah air yang
diambil akan hilang sebelum air itusampai di sawah.

3 Kehilangan airPada umumnya kehilangan air di jaringan irigasi dapat dibagi-bagi sebagai
berikut :% di petak tersier, antara bangunan sadap tersier dan sawah5 -10 % di saluran
sekunder5 -10 % di saluran utama

4 EfisiensiEfisiensi secara keseluruhan (total) dihitung sebagai berikut : efisiensi jaringan tersier
(et) x efisiensi jaringan sekunder (CS) x efisiensi jaringan primer (ep) kebutuhan bersih air di
sawah (NFR) harus dibagi e untuk memperoleh jumlah air yang dibutuhkan di bangunan
pengambilan dari sungai

5 Saluran tanah tanpa pasangan


Untuk pengaliran air irigasi, saluran berpenampang trapesium tanpa pasangan adalah bangunan
pembawa yang paling umum dipakai dan ekonomisPenting untuk menjaga agar kapasitas
angkutan sedimen per satuan debit (kapasitas angakutan sedimen relatif) tetap sama atau
sedikit lebih besarSedimen yang memasuki jaringan saluran biasanya hanya mengandung
partikel – partikel lempung dan lanau melayang saja (lempung dan lanau dengan d < 0,088 mm)

6 SALURAN TANAH

7 PERHitungan tampang lintang saluran


Persamaan yang digunakan adalah manning, dimana V = 1/n R2/3 I1/2Q = debit saluran, m /dtv
= kecepatan aliran, m/dtA = potongan melintang aliran, m2R = jari – jari hidrolis, mP = keliling
basah, mB = lebar dasar, mH = tinggi air, mI = kemiringan energi (kemiringan saluran)n =
koefisien kekasaran manning

9 GEOMETRI SALURANUntuk mengalirkan air dengan penampang basah sekecil mungkin,


potongan melintang yang berbentuk setengah lingkaran adalah yang terbaik.Hanya pada saluran
dengan debit rencana sampai dengan 0,5 m3/dt saja yang potongan melintangnya dapat
mendekati bentuk setengah lingkaranHarga n yang tinggi untuk debit-debit yang lebih besar
adalah perlu, sebab jika tidak, kecepatan rencana akan melebihi batas kecepatan maksimum
yang diizinkanSaluran dengan debit rencana yang tinggi pada umumnya lebar dan dangkal
dengan perbandingan b/h (n) sampai 10 atau lebih

10 Kemiringan saluran

12 LENGKUNG SALURANLengkung yang diizinkan untuk saluran tanah bergantung kepada:-


Ukuran dan kapasitas saluran- Jenis tanahKecepatan aliran.Jika lengkung saluran diberi
pasangan, maka jari-jari minimumnya dapat dikurangiPasangan semacam ini sebaiknya
dipertimbangkan apabila jari – jari lengkung saluran tanpa pasangan terlalu besar untuk keadaan
topografi setempatJari-jari minimum untuk lengkung saluran yang diberi pasangan harus seperti
berikut- 3 kali lebar permukaan air untuk saluran-saluran kecil (< 0,6 m3/dt), dan sampai dengan-
7 kali lebar permukaan air untuk saluran-saluran yang besar (> 10 m3/dt).

13 TINGGI JAGAANTinggi jagaan berguna untuk : - Menaikkan muka air di atas tinggi muka air
maksimum - Mencegah kerusakan tanggul saluran
14 LEBAR TANGGUL

17 GARIS SEMPADAN SALURAN


Penetapan garis sempadan jaringan irigasi ditujukan untuk menjaga agar fungsi jaringan irigasi
tidak terganggu oleh aktivitas yang berkembang disekitarnya.

18 Garis sempadan saluran irigasi tak bertanggul


Untuk saluran irigasi yang mempunyai kedalaman kurang dari satu meter, jarak garis sempadan
sekurang-kurangnya satu meter.

19 Garis sempadan saluran irigasi bertanggul

20 Garis sempadan saluran irigasi pada lereng/tebing

21 PERENCANAAN SALURAN GENDONG

22 Saluran Gendong adalah saluran drainasi yang diletakkan sejajar dengan saluran
irigasi
Saluran gendong ini berfungsi mencegah aliran permukaan (Run Off) di luar daerah irigasi
(ekstern area) masuk kedalam saluran irigasiAir di saluran gendong ini dialirkan keluar ke
saluran alam atau saluran drainasi buatan yang terdekat

24 SALURAN PEMBUANG (DRAINASE

25 Kebutuhan Pembuang Untuk Padi


Hujan lebat ;Melimpahnya air irigasi atau buangan yang berlebihan dari jaringan primer atau
sekunder ke daerah itu;Rembesan atau limpahan kelebihan air irigasi di dalam petak tersier.

26 Kondisi penggenanganUntuk varietas unggul, tinggi air 10 cm dianggap cukup dengan tinggi
muka air antara 5 sampai 15 cm dapat diizinkanKedalaman air yang lebih dari 15 cm harus
dihindari, karena air yang lebih dalam untuk jangka waktu yang lama akan mengurangi hasil
panen varietas localkhususnya varietas biasa (tradisional) kurang sensitive demikian, tinggi air
yang melebihi 20 cm tetap harus di hindari

27 Modulus pembuangan Bergantung pada :


Curah hujan selama periode tertentuPemberian air irigasi pada waktu ituKebutuhan air
tanamanPerkolasi tanahTampungan di sawah-sawah selama atau pada akhir periode yang
bersangkutanLuasnya daerahSumber – sumber kelebihan air yang lain.

29 Komponen Modulus pembuang


Dataran Rendah :Pemberian air irigasi I sama dengan nol jika irigasi di hentikan atau.Pemberian
air irigasi I sama dengan evapotranspirasi ET jika irigasi diteruskan Kadang-kadang pemberian
air irigasi dihentikan di dalam petak tersier, tetapi air dari jaringan irigasi utama dialirkan kedalam
jaringan pembuangTampungan tambahan disawah pada 150 mm lapisan airmaksimum,
tampungan tambahan S pada akhir hari – hari berturutan n diambil maksimum 50 mmPerkolasi P
sama dengan nolDaerah terjal :Seperti untuk kondisi dataran rendah tetapi dengan perkolasi P
sama dengan 3 mm/ hari.

30 Untuk modulus pembuang rencana dipilih curah hujan 3 hari dengan periode ulang 5 tahun.
Kemudian modulus pembuang tersebut adalah:

32 Debit pembuang rencana dari sawah

Anda mungkin juga menyukai