Anda di halaman 1dari 8

AKUISISI GAYA BERAT

(acquisition of gravity)
Irfan perastya dinata (F1D317007)
Program Studi Teknik Geofisika Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Jambi
*Jl. Jambi-Ma. Bulian KM 15 Mendalo Darat Jambi 36361
email: irfanprasetya334@gmail.com

ABSTRAK
Metode gaya berat (gravitasi) adalah salah satu metode geofisika yang
didasarkan pada pengukuran medan gravitasi. Data ini diperoleh dengan melakukan
akuisisi lalu data tersebut di olah untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Pada
praktikum ini digunakan metode tersebut dengan menggunakan teknik penukuran
looping. Pada metode gravity ini digunakan alat La Coste Romberg. pada saat diolah
ini terdapat beberapa koreksi diantara nya ialah koreksi tidal dan koreksi drit yang
merupakan tujuan dilakukan praktikum ini, dilakukam koreksi tidal dan koreksi
drift ini untuk menghilangkan efek-efek dari luar atau sering disebut noise. Setelah
data dikoreksi maka diolah lagi sampai mendapatkan nilai g observasi. Koreksi tidal
merupakan koreksi yang dilakukan untuk menghilangkan efek tarikan gravitasi dari
benda-benda ruang angkasa yang berubah terhadap waktu. Biasanya koreksi ini
dilakukan bersamaan dengan koreksi drift, untuk mengetahui nilai dari pasang surut
pada koresi tidal tersebut.

Kata kunci: Metode Gaya Berat, Koreksi Tidal, Koreksi Drift, Gravitasi

PENDAHULUAN
Geofisika adalah ilmu yang mempelajari tentang bumi dengan menggunakan
parameter-parameter fisika. Dalam hal ini yang menjadi target adalah bumi bawah
permukaan. Parameter-parameter fisika yang digunakan adalah parameter mekanika
yang meliputi metode seismik, gravitasi (gravity) dan magnetik. Metode gravitasi (
gravity ) memiliki suatu kelebihan untuk survei awal karena dapat memberikan
informasi yang cukup detail tentang struktur geologi dan kontras densitas batuan.
Metode gaya berat adalah salah satu metode geofisika yang didasarkan pada
pengukuran medan gravitasi. Pada Praktikum ini dilakukan untuk mengetahui nilai
koreksi tidal dan nilai gobs (perhitungan dari data lapangan). Untuk mendapatkan
nilai yang kita cari kita menggunakan microsoft excel, software golden surfer dan
software TIDE.EXE. sebelumnya kita juga membuat gravik antara t dan tc, dari grafik
ini kita dapat mencari nilai tidal observasi . Pada praktikum ini juga terlebih dahulu
mengkonversikan koordinat kedalam UTM dimana menggunakan software golden
surfer.
Metode gaya berat adalah salah satu metode geofisika yang didasarkan pada
pengukuran medan gravitasi. Pengukuran ini dapat dilakukan di permukaan bumi,
di kapal maupun di udara. Dalam metode ini yang dipelajari adalah variasi
medan gravitasi akibat variasi rapat massa batuan di bawah permukaan
sehingga dalam pelaksanaannya yang diselidiki adalah perbedaan medan
gravitasi dari suatu titik observasi terhadap titik observasi lainnya (Grandis, 2009).
Pada dasarnya gravitasi adalah gaya tarik menarik antara dua benda yang
memiliki rapat massa yang berbeda, hal ini dapat diekspresikan oleh rumus hukum
Newton sederhana sebagai berikut:

Dimana:
F = Besar gaya gravitasi antara dua titik massa yang ada (Newton)
G = Besar konstanta gravitasi newton
m1= Massa benda pertama (Kg)
m2 = Massa benda kedua (Kg)
r = Jarak antara benda pertama dan kedua ( m )
Dengan menggunakan rumus dasar inilah maka survey geofisika metode
gravitasi dapat dilakukan, namun seperti halnya metode geofisika lainnya, tentu saja
metode ini memiliki koreksi.
Koreksi tidal ini dilakukan untuk menghilangkan pengaruh gravitasi benda-
benda di luar bumi seperti bulan dan matahari, yang berubah terhadap lintang dan
waktu. Untuk mendapatkan nilai dari sebuah koreksi tidal dilakukan dengan cara
mengukur nilai gayaberat di stasiun yang sama (base) pada interval waktu
tertentu. Kemudian bacaan gravimeter tersebut diplot terhadap waktu agar
menghasilkan suatu persamaan yang digunakan untuk menghitung koreksi tidal.
Nilai koreksi tidal ini selalu ditambahkan pada pembacaan gayaberat(Rosyid, 2005).

Dimana :
Gst= Gravitasi terkoreksi pasang surut (tidal)
Gs= Gravitasi pada pembacaan alat
t = nilai koreksi pasang surut (tidal)
Koreksi apungan akibat adanya perbedaan pembacaan gravity dari stasiun yang
sama pada waktu yang berbeda, yang disebabkan karena adanya guncangan pegas alat
gravimeter selama proses transportasi dari suatu stasiun ke stasiun lainnya(Sarkowi,
2009).

dimana :
Dn = Drift pada stasiun ke – n
gst(n) = gravitasi terkoreksi tidal pada stasiun – n
gst(1) = gravitasi terkoreksi tidal pada stasiun – 1
TN = waktu pegukuran stasiun akhir loop
T1 = waktu pengukuran stasiun awal
Tn = waktu pengukuran stasiun ke – n
Sehingga dapat dikatakan bahwa gravitasi terkoreksi drift (g std) adalah
g std (n) = gravitasi terkoreksi drift pada stasiun ke – n
g st(n)= gravitasi terkoreksi tidal pada stasiun ke – n

METODOLOGI PENELITIAN
Praktikum dilakukan pada hari Rabu 27 Februari 2019 di Laboratorium
Energi Rekayasa dan Mineral I. Alat yang digunakan pada praktikum ini berupa
laptop sedangkan Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah dengan
mengolahkan software VMware, Microsoft excel, dan surfer. Langkah pertama yaitu
mengkonversi nilai koordinat ke dalam bentuk UTM selanjutnya mengkonversi waktu
menggunakan micrisft excel setelah itu Input data waktu lokal, longlitude, latitude,
waktu awal dan waktu akhir pengukuran sesuai format pada tide correction software,
lalu Simpan data tide correction di flashdisk, lalu tutup software tide correction pada
VMware dan Pengolahan data tide correction di Ms.Excel, setelah itu input data tide
correction pada Ms.Excel. terakhir dihitung G terkoreksi TD dengan menambahkan
nilai skala (mGal) dengan nilai koreksi TD. Dilanjukan dengan pengolahan koreksi
drift pada excel.
Mulai

Membuka program
Microsoft excel

Konversi koordinat

Koreksi tidal
teoritis

Koreksi tidal
observasi

G terkoreksi tidal

Koreksi drift

G terkoreksi drift, g
relative, g observasi

Selesai
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pengolahan data gravity hasil pengukuran di lapangan pada daerah
Karangsambung, dimana untuk memperoleh nilai koreksi tidal yang bertujuan untuk
menghilangkan perubahan nilai gravitasi akibat adanya pasang surut.
Pada praktikum ini yang berjudul Akuisisi Gaya Berat bertujuan agar dapat
mengkonversi skala, mengkonversi koordinat, menghitung koreksi tidal observasi dan
teoritis, menghitung koreksi drift dan menghitung gobs. Data yang akan diolah adalah
data kuliah lapangan karangsambung april 2018 kavling(6). Untuk praktikum ini
menggunakan microsoft excel dan software golden surfer dan software TIDE.EXE.
Langkah awalnya kita mengkonversi skala dengan rumus :
B + (baca alat –A) x C
Setelah selesai mengkonversi skala selanjutnya mengkonversi koordinat kedalam
bentuk desimal. Setelah koordinat dalam bentuk desimal selanjutnya kita
konversikan koordinat tersebut kedalam bentuk UTM dengan menggunakan software
Golden Surfer. Pertama dilakukan konversi nilai longitude dan latitude base 1
sampai base 2 pada surfer dimana data pada excel disalin pada surfer dengan
menekan new worksheet dan salin data tersebut lalu diubah koordinat sesuai datum
yaitu wgs 1984 dan tujuannya diubah menjadi utm wgs Indonesia 49s. Setelah data
didapat X dan Y UTM disalin kembali nilai tersebut kedalam excel. Kemudian konversi
waktu pada microsoft excel yaitu dengan rumus
= HOUR x 60 + MINUTE
Setelah itu mencari nilai koreksi tidal teoritis menggunakan aplikasi
tidelongman atau koreksi tidal atau sering disebut sebagai koreksi pasang surut
merupakan koreksi yang dilakukan terhadap pengaruh benda-benda langit
khususnya bulan ataupun matahari. Data diolah pada tide correction software di VM
ware dengan menginput waktu awal, waktu akhir, longitude, latitude, dan waktu lokal
pada lokasi pengukuran (WIB). Tidal koreksi dapat bernilai negative dan positf itu
semua bersala dari keadaan bumi terhadap matahari dan bulan Data pada
tidelongman kemudian di salin kembali ke dalam excel, selanjutnya mencari G
terkoreksi tidal dengan rumus
= Skala+Koreksi Tidal Teoritis.
Selanjutnya dilakukan koreksi apungan (drift) koreksi ini ada akibat adanyaa
perbedaan pembacaan gaya berat dari stasiun yang sama pada waktu yang berbeda,
yang disebabkan karena adanya guncangan pegas alat gravimeter selama proses
pengambilan data dari statsiun satu ke stasiun lainnya untung menghilanngkan efek
ini, akuisisi data gayaberat dilakukan dalan suatu rangkaian tertutup (loop). Sesuai
namanya, pengukuran dilakukan secara loop atau kembali ke tempat asal.
Pengukuran dimulai di basecamp, pada suatu titik yang sudah ditandai, kemudian
diakhiri dengan mengukur pada tempat yang sama setelah selesai mengukur
seharian. Nilai gravitasi basecamp yang terukur pada saat akhir pengukuran nilainya
akan berbeda dengan pengukuran awal. Pada excel digunakan rumus
𝐺𝑏𝑎𝑠𝑒𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 − 𝐺𝑏𝑎𝑠𝑒𝑎𝑤𝑎𝑙
𝐺𝑑𝑟𝑖𝑓𝑡 = 𝑥 (𝑡𝑛 − 𝑡𝑎𝑤𝑎𝑙)
𝑡𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 − 𝑡𝑎𝑤𝑎𝑙
dimutlakan kecuali tn Karen tn merupakan stasiun keberapa yang dicari.

KESIMPULAN
Dari praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bawah metode
gravitasi atau gayaberat perlu dilakukan beberpa koreksi yakni, koreksi drift dan
koreksi tidal agar data yang diperoleh dapat lebih akurat dan tidak adanya noise.

UCAPAN TERIMA KASIH


Terima kasih kepada Allah swt. Dan terima kasih kepada dosen gravity Ibu
Ichy Lucia Resta S.Pd.Mi yang sudah mengajarkan metode graviy kepada praktikan
serta asisten laboratorium Aulia Andriani dan Rizky Mahardhika karena telah
membimbing praktikan dalam melakukan praktikum gravity.
DAFTAR PUSTAKA
Grandis, H. 2009. pengatar pemodelan inversi geofisika. HAGI, Jakarta.
Rosid, syamsu. 2005. Gravity. Universitas indonesia. Depok.
Sarkowi. 2009. Modul praktikum gaya berat. Universitas lampung. Bandar lampung.
LAMPIRAN

Data Akuisi Gaya Berat


Tugas 1 Padang

Tugas 1 Maluku

Anda mungkin juga menyukai