Anda di halaman 1dari 9

MODUL 2 PENGOLAHAN DATA 1

(REDUKSI KE KUTUB, KONTINUASI KE ATAS & KE BAWAH)


SELSABILLA ODIFAH PUTRIE* (119120043)

Abstract
Magnetic data processing give a magnetic total value that has been corrected by the diurnal variety
and correction IGRF. Then the data processing’s result are plotted into the contours of the magnetic
anomalies in the software Oasis Montaj. This contour is then obtained an indication of magnetic
anomalies on the measurement data. This is an anomaly that will be used as a benchmark for
modeling. Modeling using magnetic data aims to identify magnetic anomalies are present in the
measurement data. The total magnetic field anomaly data were transformed to the pole since the data
were measured at low lattitude geomagnetic area.
Keywords: Magnetic anomalies, Reduce To pole, Reduce To Equation, Upward Continuation,
Downward Continuation

Sari
Pengolahan data magnetik menghasilkan nilai magnetic total yang telah dikoreksi oleh koreksi harian
dan koreksi IGRF. Hasil pengolahan data akan diplot menjadi kontur anomali magnetik menggunakan
software Oasis Montaj. Dari kontur inilah akan didapatkan indikasi anomali magnetik pada data
pengukuran. Anomaly inilah yang nantinya akan dijadikan dasar dalam membuat pemodelan.
pemodelan menggunakan data magnetic bertujuan untuk mengidentifikasi anomali magnetik yang
terdapat pada data pengukuran. Data anomali medan magnetik total selanjutnya ditransformasi
reduksi ke kutub. Pola kontur intensitas anomali medan magnetik total hasil transformasi reduksi ke
kutub digunakan untuk mengidentifikasi struktur bawah permukaan.
Kata kunci: Anomali Mgnetik, Reduksi ke kutub, Reduksi ke equation, kontinuasi keatas,
kontinuasi ke bawah

*Program Studi Teknik Geofisika, Institut Teknologi Sumatera. Email:


selsabilla.119120043@student.itera.ac.id
I. PENDAHULUAN Metode Reduksi ke kutup (RTP) merupakan

Metode magnetik merupakan teknik filter pengolahan data magnetik untuk

investigasi bawah permukaan yang menghilangkan pengaruh sudut inklinasi

memanfaatkan adanya variasi suseptibilitas magnetik. Proses ini dilakukan dengan

dari suatu batuan. Secara umum metode ini mengubah sudut inklinasi benda menjadi 90º

memanfaatkan nilai intensitas medan magnet dan deklinasinya 0º. Hal ini dilakukan karena

yang terukur di permukaan bumi. Variasi pada kutub magnetik arah dari medan magnet

intensitas medan magnet yang berbeda di bumi ke bawah dan arah dari induksi

permukaan bumi mengindikasikan adanya magnetisasinya ke bawah juga. Data hasil dari

anomali medan magnetik. Anomali magnetik reduksi ke kutub ini sudah dapat dilakukan

menunjukkan nilai suseptibilitas batuan interpretasi kualitatif. Filter tesebut diperlukan

penyusun daerah tersebut sehingga dapat karena sifat dipole anomali magnetik

diperkirakan jenis batuan yang ada di bawah menyulitkan interpretasi data lapangan yang

permukaan bumi. Suseptibilitas magnetik umumnya masih berpola asimetrik. Hasil dari

merupakan kemampuan suatu material reduksi ke kutub menunjukan anomali

termagnetisasi yang ditentukan oleh nilai magnetik menjadi satu kutub. Hal ini

suseptibilitas kemagnetan (k). Faktor yang ditafsirkan posisi benda penyebab anomali

mempengaruhi nilai suseptibilitas magnet medan magnet berada dibawahnya.

suatu batuan adalah kandungan mineral batuan (Indratmoko, 2009)

dan litologi batuan. (Telford, 1990) Peta total magnetik intensitas (TMI)

Kontinuasi ke atas (upward continuation) merupakan peta hasil penggabungan dari

merupakan proses kontinuasi data yang seakan semua anomali yakni anomali regional,

melakukan pengukuran di tempat lebih tinggi residual dan noise dan masih bersifat dipol.

dari pada tempat pengukuran sesungguhnya. Sifat medan magnetik yang dipole

Pengolahan data ini dimaksudkan untuk menyebabkan data magnetik memiliki banyak

mengurangi efek anomali dangkal dan penafsiran sehingga interpretasi data sulit

mendapatkan efek anomali magnetik dari dilakukan, terlebih untuk daerah penelitian

benda yang realtif dalam (anomali regional) yang berada pada daerah lintang magnetis

pada daerah yang diteliti. kontinuasi ke atas rendah . Oleh karena itu, diperlukan metode

akan menghasilkan tampilan interpretasi yang pengolahan data tingkat lanjut untuk

kebih akurat mengenai keberadaan anomali mengurangi pengaruh medan magnet bumi

magnetik. (Bhattacharya, 1978) yang dipole dan mempermudah interpretasi


kualitatif data magnetik. Salah satu metode Data yang digunakan pada praktikum kali ini
yang dapat digunakan adalah metode ialah data intensitas medan magnetik total.
transformasi reduksi. (Blakely, 1996) Data intensitas medan magnetik dikoreksi
sehingga menghasilkan intensitas anomali
Tujuan dari praktikum kali ini ialah untuk
medan magnetik total. Data intensitas anomali
dapat melakukan pengolahan data
medan magnetik total selanjutnya
menggunakan filter Reduksi ke Kutub, serta
ditransformasi reduksi ke kutub sehingga
dapat melakukan pengolahan data
menghasilkan intensitas anomali medan
menggunakan filter Kontinuasi ke Atas.
magnetik total hasil transformasi reduksi ke
II. METODOLOGI kutub. Data intensitas anomali medan
Pada praktikum perhitungan anomali total magnetik total hasil transformasi reduksi ke
magnetik intensitas dan pembuatan peta kutub selanjutnya diplotkan dengan
anomali magnetik intensitas ini, akan menggunakan Software Oasis Montaj dan
dilakukan perhitungan nilai koreksi harian dan didapatkan peta kontur intensitas anomali
koreksi IGRF untuk menghasilkan peta TMI medan magnetik total hasil transformasi
dan Peta Elevasi. Data penelitian reduksi ke kutub. Peta kontur intensitas
menggunakan data dari asisten praktikum, anomali medan magnetik total hasil
Zona UTM yang digunakan untuk penelitian transformasi reduksi ke kutub digunakan untuk
ini menggunakan WGS 1984 di zona 48S. proses interpretasi data. Proses interpretasi
WGS-84 (World Geodetic System) adalah data dilakukan dengan melihat pola kontur
koordinat sistem referensi dalam bidang intensitas anomali magnetik total transformasi
kartografi, geodesi dan navigasi yang reduksi ke kutub.
digunakan oleh Global Positioning System.
Zona 48S merupakan titik objek dari penelitian
ini yang berada di Way Ratai.

Gambar 1. Desain Akuisisi


III. HASIL DAN PENGOLAHAN
DATA
515200 515400 515600 515800 516000 516200 516400 516600 516800

9384800
9384800

9384600
9384600

9384400
9384400
308.9
196.7
124.3
86.6

9384200
9384200
66.5
49.8
34.1
19.1
9.5

9384000
9384000
-2.3
-10.1
-21.6
-28.8

9383800
9383800
-40.4
-50.2
-65.6
-78.4
-91.4

9383600
9383600
-104.5
-114.9
-126.0
-137.2

9383400
9383400
-148.5
-160.8
-169.3
-177.0

9383200
-186.4

9383200
-197.4
-210.4
-221.3
-234.8

9383000
9383000
-249.1
-265.9
-286.3
-307.9

9382800
9382800
-335.4
-374.5
-404.6

515200 515400 515600 515800 516000 516200 516400 516600 516800 nT


Scale 1:7210.345
100 0 100 200 300 INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
(meters)
PETA RTP
SELSABILLA ODIFAH PUTRIE

Gambar 3. Peta RTP

515200 515400 515600 515800 516000 516200 516400 516600 516800

9384800
9384800

9384600
9384600

96.8

9384400
9384400

66.2
55.4
48.2
42.7

9384200
9384200

28.9
13.2
-3.3
-18.4
-34.4
9384000
9384000

-44.7
-56.7
-67.7
-75.9
9383800
9383800

-83.7
-91.8
-97.8
-102.7
9383600
9383600

-111.6
-116.7
-125.3
-132.9
-137.6
9383400
9383400

-146.2
-153.6
-159.5
-165.1
9383200
9383200

-172.4
-184.0
-193.5
-201.9
9383000
9383000

-207.7
-215.8
-224.8
-235.3
-251.1
9382800
9382800

-282.7
-313.7

515200 515400 515600 515800 516000 516200 516400 516600 516800 nT

Scale 1:7210.345
100 0 100 200 300 INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
(meters)
PETA RTE
SELSABILLA ODIFAH PUTRIE

Gambar 4. Peta RTE

Gambar 2. Diagram Alir


sekitarnya. Nilai anomaly bisa menjadi
negative biasanya terjadi jika lapisan yang
lebih magnetik turun sehingga pembacaan nilai
magnetik akan semakin melemah yang mana
lapisan atas akan di isi dengan lapisan yang
kurang magnetik.

Pada Peta RTE yang memiliki nilai anomaly


tertinggi yaitu 96.8 nT dan nilai terendah
sebesar -313.7 nT perbedaan nilai anomaly
Gambar 5. Upward Continuation 50, 100, tertinggi dan terendah karena peta RTE
200, 250, 300
menghilangkan ketergantungan terhadap sudut
inklinasi medan magnetik bumi untuk
mengetahui pola respon anomali ketika diukur
pada inklinasi horizontal (garis equator).
Sedangkan peta RTP menghilangkan
ketergantungan terhadap sudut inklinasi
medan magnetik bumi agar dapat mengetahui
pola respon anomali saat diukur pada inklinasi
vertikal (ke arah kutub).

Didapat pula hasil upward continuation dengan


Gambar 6. Downward Continuation 50, 100, variasi jarak 50, 100, 200, 250, dan 300. Dari
200, 250, 300
variasi jarak tersebut dapat diketahui semakin
jauh jarak yang digunakan maka hasil peta
IV. ANALISIS yang ditampilkan semakin halus. Nilai
anomaly tertinggi dan terendah akan semakin
Dalam pengolahan data pada praktikum kali
menurun karena metode kontinuitas ke atas
dilakukan dengan menggunakan software
difokuskan untuk dapat menghilangkan efek
Oasis Montaj. Pada peta RTP yang memiliki
anomaly residual dan melihat anomali
nilai anomaly tertinggi yaitu 308.9 nT dan nilai
regionalnya. Pada downward continuation atau
anomaly terkecil sebesar -404.5 nT yang
kontinuasi ke bawah juga menggunakan
berarti bahwa material penyusun yang terdapat
variasai jarak 50, 100, 200, 250, dan 300. Dari
di bawah permukaan memiliki suseptibilitas
variasi jarak tersebut dapat diketahui semakin
yang rendah. Anomaly yang rendah biasanya
besar jarak yang digunakan maka hasil peta
diakibatkan oleh adanya rekasi antara fluida
yang ditampilkan akan semakin kasar.
panas dari magma intrusi dengan batuan di
V. KESIMPULAN LAMPIRAN

Berdasarkan hasil praktikum pengolahan data


1 (reduksi ke kutub, kontinuasi keatas dan ke
bawah) kali ini, dapat disimpulkan bahwa :

1. Pada Peta RTP dan RTE menggambarkan


keberadaan nilai dari anomaly magnetic
paling tinggi dan paling rendah.
2. Filter kontinuitas keatas difungsikan untuk
mengetahui kondisi anomaly magnetic
dibawah permukaan dengan jelas.

DAFTAR PUSTAKA

Bhattacharya, B. K. (1978). A Fast Fourier


Transform Method for Rapid
Computation of Gravity and Magnetic
Anomalies due to Arbitrary Bodies.
Geophysics Prospecting, 24, 633-649.
Blakely, R. J. (1996). Potential Theory In
Gravity and Magnetic Applications.
Cambridge: Cambridge University
Press.
Indratmoko, P. N. (2009). Interpretasi Bawah
Permukaan Daerah Manifestasi Panas
Bumi Parang Tritis Kabupaten Bantul
DIY dengan Metode Magnetik. Jurnal
Berkala Fisika, Vol. 12, No. 4 (1410–
9662): 153-160.
Telford, W. M. (1990). Applied Geophysics In
Nature. Edinburgh: Cambridge
University Press.
 UPWARD CONTINUATION 50  UPWARD CONTINUATION 200
515200 515400 515600 515800 516000 516200 516400 516600 516800 515200 515400 515600 515800 516000 516200 516400 516600 516800

9384800

9384800
9384800

9384800
9384600

9384600
9384600

9384600
242.8 121.5
162.9 87.6

9384400

9384400
9384400

9384400
104.3 59.0
62.8 36.8
46.6 18.6
29.3 9.8

9384200

9384200
9384200

9384200
18.0 2.8
6.8 -2.8
-3.4 -7.6
-10.8 -13.0

9384000

9384000
9384000

9384000
-18.6 -19.6
-24.7 -27.5
-32.6 -36.1
-43.4 -46.3
-53.6 -53.6

9383800

9383800
9383800

9383800
-62.5 -62.3
-71.8 -70.9
-81.3 -78.6
-90.0 -86.4

9383600

9383600
9383600

9383600
-100.2 -93.2
-110.7 -99.1
-121.2 -104.9
-132.6 -113.5
9383400

9383400
9383400

9383400
-141.5 -122.1
-154.9 -131.0
-164.5 -140.1
-176.7 -155.2
-189.2
9383200

9383200
9383200

9383200
-169.5
-200.0 -183.9
-213.2 -197.3
-226.8 -208.2
-240.0 -221.4
9383000

9383000
9383000

9383000
-252.9 -233.8
-267.1 -243.4
-287.2 -255.6
-312.2 -267.3
9382800

9382800
9382800

9382800
-339.1 -278.2
-360.6 -288.1

nT nT
515200 515400 515600 515800 516000 516200 516400 516600 516800 515200 515400 515600 515800 516000 516200 516400 516600 516800

Scale 1:7210.345 Scale 1:7210.345


100 0 100 200 300 INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA 100 0 100 200 300 INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
(meters) (meters)
UPWARD CONTINUATION 50 UPWARD CONTINUATION 200
SELSABILLA ODIFAH PUTRIE SELSABILLA ODIFAH PUTRIE

 UPWARD CONTINUATION 100  UPWARD CONTINUATION 250


515200 515400 515600 515800 516000 516200 516400 516600 516800 515200 515400 515600 515800 516000 516200 516400 516600 516800
9384800

9384800
9384800

9384800
9384600

9384600
9384600

9384600

189.5 98.7
9384400

9384400
9384400

9384400

133.6 71.7
88.1 49.4
51.0 31.7
33.8 17.8
21.3 7.4
9384200

9384200
9384200

9384200

10.4 1.5
1.6 -3.2
-7.8 -6.1
-16.5 -11.4
9384000

9384000
9384000

9384000

-22.8 -18.8
-29.2 -29.2
-35.3 -38.6
-43.4 -47.8
9383800

9383800
9383800

9383800

-50.8 -56.6
-59.5 -65.0
-68.3 -72.6
-76.1 -80.7
-84.8 -88.3
9383600

9383600
9383600

9383600

-92.2 -94.9
-101.2 -99.5
-111.8 -105.2
-122.1 -111.6
9383400

9383400
9383400

9383400

-132.9 -120.6
-145.5 -127.2
-155.7 -137.8
-166.5 -152.2
9383200

9383200
9383200

9383200

-178.4 -165.4
-193.5 -177.9
-208.2 -190.6
-222.3 -203.4
-234.2 -213.9
9383000

9383000
9383000

9383000

-247.1 -226.1
-258.2 -236.8
-270.9 -247.9
-289.2 -259.9
9382800

9382800
9382800

9382800

-310.5 -270.0
-327.0 -279.8

515200 515400 515600 515800 516000 516200 516400 516600 516800 nT 515200 515400 515600 515800 516000 516200 516400 516600 516800 nT
Scale 1:7210.345 Scale 1:7210.345
100 0 100 200 300 100 0 100 200 300
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
(meters) (meters)
UPWARD CONTINUATION 100 UPWARD CONTINUATION 250
SELSABILLA ODIFAH PUTRIE SELSABILLA ODIFAH PUTRIE
 UPWARD CONTINUATION 300  DOWNWARD CONTINUATION
515200 515400 515600 515800 516000 516200 516400 516600 516800
100

9384800
9384800

515200 515400 515600 515800 516000 516200 516400 516600 516800

9384800
9384800
9384600
9384600

81.7
60.3

9384600
9384600
43.3

9384400
9384400

28.9
16.7 1443.8
7.8 990.6

9384400
9384400
2.4 815.4

9384200
9384200

-1.0 674.9
-5.0 570.0
-12.9 482.5

9384200
9384200
-22.6 422.6

9384000
9384000

-31.7 370.4
-41.2 315.6
-50.0 277.0

9384000
9384000
-58.6 230.1

9383800
9383800

-65.7 170.4
-73.8 131.2
-82.4 83.8
-89.2 45.0

9383800
9383800
9383600
9383600

-95.8 9.8
-101.3 -26.0
-105.6 -54.1
-110.8 -91.0

9383600
9383600
9383400
9383400

-118.0 -133.7
-125.3 -176.1
-136.9 -215.3
-149.3 -258.9

9383400
9383400
-161.5 -291.1
9383200
9383200

-173.3 -325.4
-185.6 -356.4
-197.0 -387.7

9383200
9383200
-208.9 -422.4
9383000
9383000

-219.2 -467.2
-230.3 -525.9
-240.9 -565.6

9383000
9383000
-252.0 -611.9
9382800
9382800

-264.2 -677.8
-273.7 -770.7
-864.2
nT -1042.2

9382800
9382800
515200 515400 515600 515800 516000 516200 516400 516600 516800
-1274.8
Scale 1:7210.345 -1767.9
100 0 100 200 300 INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
(meters)
UPWARD CONTINUATION 300
515200 515400 515600 515800 516000 516200 516400 516600 516800 nT
SELSABILLA ODIFAH PUTRIE
Scale 1:7210.345
100 0 100 200 300 INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
(meters) DOWNWARD CONTINUATION 100
SELSABILLA ODIFAH PUTRIE

 DOWNWARD CONTINUATION
50  DOWNWARD CONTINUATION
515200 515400 515600 515800 516000 516200 516400 516600 516800
200
9384800
9384800

515200 515400 515600 515800 516000 516200 516400 516600 516800

9384800
9384800
9384600
9384600

396.4
257.6

9384600
9384600

182.3
9384400
9384400

139.4
102.2 3442812.2
84.5 2698253.8

9384400
9384400

66.8 2176891.3
9384200
9384200

50.4 1821440.3
32.2 1610153.7
13.6 1342972.8
9384200
9384200

0.5 1194666.1
9384000
9384000

-13.0 1030416.9
-26.7 865554.4
-40.3 770675.8
9384000
9384000

-49.5 620570.4
9383800
9383800

-67.8 529657.0

-81.3 457874.6

-97.1 366593.2

-116.9 314800.3
9383800
9383800
9383600
9383600

-130.2 239774.9
171208.3
-147.7
123244.3
-160.3
50685.3
-169.7
9383600
9383600
9383400

-35036.7
9383400

-180.2
-124315.0
-188.9
-193944.5
-198.9
-245928.1
-208.0
9383400
9383400

-331241.2
9383200
9383200

-219.3
-381480.7
-231.6
-450851.3
-243.8
-528274.9
-260.0
9383200
9383200

-631043.1
-272.6
9383000
9383000

-763979.5
-286.6
-905909.2
-325.1
-1019142.2
-350.2
9383000
9383000

-1208899.6
-383.7
9382800
9382800

-1400373.8
-429.4
-1617247.1
-466.0
-1813327.0

nT -2203878.8
9382800
9382800

515200 515400 515600 515800 516000 516200 516400 516600 516800


-2610495.8

Scale 1:7210.345 -3584586.2


100 0 100 200 300
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
(meters) 515200 515400 515600 515800 516000 516200 516400 516600 516800 nT
DOWNWARD CONTINUATION 50
SELSABILLA ODIFAH PUTRIE
Scale 1:7210.345
100 0 100 200 300 INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
(meters) DOWNWARD CONTINUATION 200
SELSABILLA ODIFAH PUTRIE
 DOWNWARD CONTINUATION
250
515200 515400 515600 515800 516000 516200 516400 516600 516800

9384800
9384800

9384600
9384600

227744648.8
169410372.3
133777113.6
113541067.0

9384400
9384400

100411425.9
83728582.1
73559943.4
62414426.9

9384200
9384200

53222665.9
47014684.1
40583994.5
33725604.5

9384000
9384000

28033056.4
23106488.5
19148362.3
14337366.2

9383800
9383800

10724268.5
6084521.3
1911785.7
-2768116.4

9383600
9383600

-6752815.7
-10632066.2
-14995537.5
-20240560.9
9383400
9383400

-23564307.1
-28642721.3
-34187641.0
-41497351.9
9383200
9383200

-47218582.0
-53882102.6
-61917301.2
-71650647.3
9383000
9383000

-83643972.1
-99529623.0
-116409867.0
-136251113.3
9382800
9382800

-171292171.5
-227455046.3

515200 515400 515600 515800 516000 516200 516400 516600 516800


nT
Scale 1:7210.345
100 0 100 200 300 INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
(meters)
DOWNWARD CONTINUATION 250
SELSABILLA ODIFAH PUTRIE

 DOWNWARD CONTINUATION
300
515200 515400 515600 515800 516000 516200 516400 516600 516800
9384800
9384800

9384600
9384600

15565797674.7

11823566597.7

9033156134.0
9384400
9384400

7351709394.7

6333137725.3

5550048948.0

4669614880.7
9384200
9384200

4084925075.3

3491891388.0

3048120478.7

2623973143.7
9384000
9384000

2162896405.0

1756054899.3

1433579311.7
1161167016.0
9383800
9383800

879638256.7

630557927.3

395384068.0

150115141.6
9383600
9383600

-151758268.3

-348148528.0

-640029881.7

-974969786.9
9383400
9383400

-1262267156.0

-1503930701.3

-1756513400.9

-2118905708.0
9383200
9383200

-2574883407.7

-3162509023.3

-3643981918.0

-4120201257.3
9383000
9383000

-4768706308.3

-5494933075.0

-6332257085.3

-7435194672.7
9382800
9382800

-9056380042.0

-11677904153.3

-15444394294.7

515200 515400 515600 515800 516000 516200 516400 516600 516800


nT

Scale 1:7210.345
100 0 100 200 300 INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
(meters)
DOWNWARD CONTINUATION 300
SELSABILLA ODIFAH PUTRIE

Anda mungkin juga menyukai