Anda di halaman 1dari 32

MATEMATIKA DISKRIT

UNIVERSITAS WIRALODRA
T.A 2015/2016 Semester Ganjil

Lusi Siti Aisah, M.Pd


• Graf digunakan untuk merepresentasikan objek-
objek diskrit dan hubungan antara objek-objek
tersebut.
• Representasi dari objek (noktah, titik, atau
simpul)
• Representasi hubungan antara objek (garis)

Graf memiliki komponen dasar berupa simpul dan sisi


SEJARAH GRAF
Euler

Konigsberg
(1736) Teori Graf

Sungai
Pregel

Bisakah melalui setiap jembatan tepat sekali dan


kembali lagi ke tempat semula?
GRAF MODEL
JEMBATAN KONIGSBERG:

Simpul (vertex)  menyatakan daratan


Sisi (edge)  menyatakan jembatan
APLIKASI GRAF

• Transportasi,
• Komunikasi,
• Pewarnaan,
• Ikatan Kimia,
• Desain Arsitektur,
• Rangkaian Listrik, dll
Transportasi
Pewarnaan
Isomer senyawa kimia karbon
metana (CH4) etana (C2H6) propana (C3H8)

H C H

H
Rangkaian listrik.

B B
A C A C

F F
E D E D

(a) (b)
KONSEP DASAR TEORI GRAF
Definisi Graf
Graf G didefinisikan sebagai pasangan himpunan (V, E), ditulis
dengan notasi G = (V, E).

V : Himpunan vertex / titik / simpul yang tidak kosong.


V= { v1 , v2 , ... , vn }.
Simpul pada graf dapat dinomori dengan huruf seperti a,
b, c, d, ..., atau dengan bilangan asli 1, 2, 3, ....

E : Himpunan edge / sisi / busur yang menghubungkan


sepasang simpul. E={e1 , e2 , ... , en }
Sisi yang menghubungkan simpul u dengan simpul v
dinyatakan dengan pasangan (u, v) atau dengan lambang
e1, e2, e3, ....
1 1 1
e1 e4 e1 e4
e3 e3
e2 e2
2 3 2 3 2 e8
e6 e6 3
e5 e5
e7 e7
4 4 4
G1 G2 G3

G1 adalah graf dengan:


V = { 1, 2, 3, 4 }
E = { (1,2), (1,3), (2,3), (2,4), (3,4) }

G2 adalah graf dengan


V = {1,2,3,4}
E = {(1,2), (2,3), (1,3), (1,3), (2,4), (3,4), (3,4) } atau
{e1, e2, e3, e4, e5, e6, e7}
Klasifikasi Graf
Berdasarkan ada tidaknya loop atau sisi ganda pada suatu graf,
maka graf digolongkan menjadi dua jenis:

1. Graf sederhana (simple graph).


Graf yang tidak mengandung gelang maupun sisi-ganda
dinamakan graf sederhana. G1 adalah contoh graf sederhana

2. Graf tak-sederhana (unsimple-graph).


Graf yang mengandung sisi ganda atau gelang dinamakan
graf tak-sederhana (unsimple graph). G2 dan G3 pada adalah
contoh graf tak-sederhana.
Klasifikasi graf berdasarkan ada tidaknya
loop atau sisi ganda
1 1 1
e1 e4 e1 e4
e3 e3
e2 e2
2 3 2 3 2 e8
e6 e6 3
e5 e5
e7 e7
4 4 4

G1 G2 G3

Graf Ganda Graf Semu

Graf Sederhana Graf Tak Sederhana


Klasifikasi Graf
Berdasarkan orientasi arah pada sisi, maka secara umum
graf dibedakan atas 2 jenis:

1. Graf tak berarah (undirected graph)


Graf yang sisinya tidak mempunyai orientasi arah
disebut graf tak-berarah.

2. Graf berarah (directed graph atau digraph)


Graf yang setiap sisinya diberikan orientasi arah
disebut sebagai graf berarah.
Klasifikasi graf berdasarkan
orientasi arah pada sisi

1 1 1
e1 e4 e1 e4
e3 e3
e2 e2
2 3 2 3 2 e8
e6 e6 3
e5 e5
e7 e7
4 4 4

Graf Tak Berarah


(undirected graph)

1 1

2 3 2 3 Graf Berarah
(directed graph atau digraph)
4 4
Klasifikasi Graf

Berdasar jumlah simpul:


1. Graf berhingga: graf dengan jumlah simpul
berhingga.

2. Graf tak hingga: graf dengan jumlah simpul


tidak berhingga.
REPRESENTASI GRAF

Graf dapat dinyatakan dengan:


1. Himpunan pasangan berurutan
2. Diagram
3. Matriks
REPRESENTASI GRAF

1. Himpunan pasangan berurutan.


Dalam notasi himpunan sebuah graf dinyatakan
dengan 2 himpunan, yaitu:
himpunan simpul V(G) = {v1, v2, v3, ....} dan
himpunan sisi E(G)={e1, e2, e3, ....}.
2. Diagram
Dalam bentuk diagram, tiap simpul digambarkan
dengan sebuah noktah atau lingkaran kecil dan
tiap sisi dinyatakan dengan segmen garis atau
kurva yang menghubungkan 2 simpul yang
berhubungan.
REPRESENTASI GRAF

3. Matriks
Matriks yang digunakan untuk
merepresentasikan sebuah graf adalah matriks
ajasensi (adjacency matrix) dan matriks insidensi
(incidence matrix)
REPRESENTASI GRAF
(Matriks ajasensi/ketetanggaan)

Definisi
Sebuah matriks ajasensi A(G) = [aij]
dari graf G didefinisikan dengan:

1, Jika simpul i dan j bertetangga


𝑎𝑖𝑗 = ቊ Jika simpul i dan j tidak bertetangga
0,
REPRESENTASI GRAF
(Matriks)
Contoh:

1 1
1

2 5
3
2 3

3
2 4
4
4

1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4
1 0 1 1 0 0
0 0 0 0
2 1 0
1 1 1 1 1 0
1 0 1 1 
0 1 0 1 0 1 1 
2  2 
3 1 1 0 1 0
3 1 1 0 1   3 1 0 0 0
  4 0 0 1 0 0  
4 0 1 1 0 4 0 1 1 0
5 0 0 0 0 0
(a) (b) (c)
REPRESENTASI GRAF
(Matriks insidensi (bersisian)

Definisi

Matriks insidensi dari sebuah graf tidak berarah G


dinyatakan dengan notasi M(G) = [mij], dimana:

1, Jika sisi i bersisian / insiden dengan simpul j


𝑚𝑖𝑗 = ቊ Jika sisi i tidak bersisian / insiden dengan simpul j
0,
REPRESENTASI GRAF
(Matriks insidensi (bersisian)

1, Jika sisi i bersisian / insiden dengan simpul j


𝑚𝑖𝑗 = ቊ Jika sisi i tidak bersisian / insiden dengan simpul j
0,

e1
1 2
e2
e4 e3
3
e5
4

e1 e2 e3 e4 e5
1 1 1 0 1 0
2 1 1 1 0 0

3 0 0 1 1 1
 
4 0 0 0 0 1
TERMINOLOGI DASAR
1. Adjacent (bertetangga)
2. Incident (bersisian)
3. Isolated Vertex (simpul terpencil)
4. Graf Kosong (Null graph atau Empty Graph)
5. Derajat (degree)
6. Lintasan (path)
7. Siklus (Cycle) atau Sirkuit (Circuit)
8. Terhubung (Connected)
9. Upagraf (Subgraph) dan Komplemen Upagraf
10. Upagraf Merentang (Spanning Subgraph)
11. Cut-Set
12. Graf Berbobot (Weighted Graph)
TERMINOLOGI DASAR
1. Ketetanggaan (Adjacent)
Dua buah simpul pada Graf G dikatakan bertetangga bila
keduanya terhubung langsung dengan sebuah sisi. u dikatatakan
bertetangga dengan v jika (u,v) adalah sebuah sisi pada graf G.

Tinjau graf G1 : simpul 1 bertetangga dengan simpul 2 dan 3,


simpul 1 tidak bertetangga dengan simpul 4.
1 1 1

e2
2 e3 5
3 e1

3 e5 3
2 e4 2 4
4

G1 G2 G3
TERMINOLOGI DASAR
2. Bersisian (Incidency)
Untuk sembarang sisi e = (u,v) dikatakan
e bersisian dengan simpul u, dan
e bersisian dengan simpul v

Tinjau graf G1: sisi (2, 3) bersisian dengan simpul 2 dan simpul 3,
sisi (2, 4) bersisian dengan simpul 2 dan simpul 4,
tetapi sisi (1, 2) tidak bersisian dengan simpul 4.

1 1 1

e2
2 e3 5
3 e1

3 e5 3
2 e4 2 4
4

G1 G2 G3
TERMINOLOGI DASAR
3. Simpul Terpencil (Isolated Vertex)
Simpul terpencil ialah simpul yang tidak mempunyai sisi
yang bersisian dengannya. Simpul yang tidak satupun
bertetangga dengan simpul-simpul lainnya.

Tinjau graf G3: simpul 5 adalah simpul terpencil.

1 1 1

e2
2 e3 5
3 e1

3 e5 3
2 e4 2 4
4

G1 G2 G3
TERMINOLOGI DASAR

4. Graf Kosong (null graph atau empty graph)


Graf yang himpunan sisinya merupakan himpunan kosong (Nn).
n menyatakan jumlah simpul.
Graf N5 :

4 2
5

3
TERMINOLOGI DASAR
5. Derajat (Degree)
Derajat suatu simpul adalah jumlah sisi yang bersisian (mengapit)
dengan simpul tersebut.
Notasi: d(v) menyatakan derajat simpul v
Tinjau graf G1: d(1) = d(4) = 2
d(2) = d(3) = 3

Tinjau graf G3: d(5) = 0  simpul terpencil


d(4) = 1  simpul anting-anting (pendant vertex)

Tinjau graf G2: d(1) = 3  bersisian dengan sisi ganda


d(3) = 4  bersisian dengan sisi gelang (loop)
1 1 1

e2
2 e3 5
3 e1

3 e5 3
2 e4 2 4
4

G1 G2 G3
TERMINOLOGI DASAR

Pada graf berarah,


din(v) = derajat-masuk (in-degree)
= jumlah busur yang masuk ke simpul v

dout(v) = derajat-keluar (out-degree)


= jumlah busur yang keluar dari simpul v

d(v) = din(v) + dout(v)


TERMINOLOGI DASAR
1 1

2 3 2 3

4 4

G4 G5
Tinjau graf G4:
din(1) = 2; dout(1) = 1
din(2) = 2; dout(2) = 3
din(3) = 2; dout(3) = 1
din(4) = 1; dout(3) = 2

Anda mungkin juga menyukai