NPM : 842020114007
Dosen Pembimbing I : Rosyadi, S.Pd., M.Pd.
Dosen Pembimbing II : Wiwit Damayanti Lestari, M.Pd.
Variabel Bebas
1. Metode Pembelajaran
- Metode Penemuan Terbimbing
- Metode Ekspositori
2. Tingkat Mathematical Habits Of Mind
- Tinggi
- Sedang
- Rendah
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Metode Pembelajaran adalah cara untuk mengajar atau menyajikan bahan pelajaran yang
dilakukan oleh guru agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Metode Penemuan Terbimbing adalah Metode pembelajaran yang melibatkan siswa secara
aktif dalam menemukan prinsip umum dan titik kesimpulan dengan bimbingan dan
petunjuk dari guru.
Metode ekspositori adalah metode pembelajaran yang diawali dengan guru memberikan
informasi penting misalnya suatu konsep kemudian siswa diberikan kesempatan untuk
bertanya dan diakhir pelajaran siswa diberikan tugas.
Mathematical Habits of Mind adalah keterampilan yang mengedepankan perilaku positif dan
intelektual atau cerdas dalam menghadapi masalah matematis.
Definisi Operasional
Berikut ini Karakteristik Habits of mind menurut Arthur L Costa dan Benna Kallick (Utari
Soemarmo dkk, 2017: 146)
1. Bertahan atau pantang menyerah (Persiting)
2. Mengatur kata hati (Managing Impulsivity)
3. Mendengarkan pendapat orang lain dengan empati (Listening to others with
understanding and emphaty)
4. Berpikir Luwes (Thinking Flexibly)
5. Berpikir Metakognitif (Thinking About Thinking)
6. Berusaha bekerja teliti dan tepat (Striving for Accuracy)
7. Bertanya dan mengajukan masalah secara efektif (Questioning and Posing Problem)
8. Bertanya dan mengajukan masalah secara efektif (Questioning and Posing Problem)
9. Memanfaatkan pengalaman lama untuk membentuk pengetahuan baru (Applying Past
Knowledge To New Situation)
10. Berpikir dan berkomunikasi secara jelas dan tepat (Thinking and Communicating with Clarty
and Precision)
11. Memanfaatkan indera dalam mengumpulkan dan mengolah data (Gathering Data Through
All Senses)
12. Mencipta, berkhayal, dan berinovasi (Creating, Imagining, Innovating)
13. Bersemangat dalam merespons (Responding with Wonderment and Awe)
14. Berani bertanggung jawab dan menghadapi resiko (Taking Responsible Risk)
15. Humoris (Finding Humour)
16. Belajar berkelanjutan (Remaining Open to Continuous Learaning)
1. Penelitian yang dilkukan oleh Leo Adhar Effendi (2012). Hasil dari penelitian terdapat
peningkatan antara kemampuan representasi dan pemecahan masalah matematis siswa
yang memperoleh pembelajaran dengan metode penemuan terbimbing lebih baik dari
pada pembelajaran konvensional.
2. Penelitian yang dilakukan Lis Lingga Herawati (2012). Hasil dari penelitiannya
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar matematika siswa
kelas VII semester genap di SMP Negeri 1 Panjatan yang diajar dengan metode
penemuan terbimbing dengan metode ekspositori, dan menunjukkan bahwa metode
penemuan terbimbing lebih efektif dibandingkan dengan metode ekspositori.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Prahesti Tirta Safitri (2017).. Hasil dari penelitian ini skor
habits of mind siswa dalam pembelajaran matematika banyaknya siswa yang ada pada
kategori tinggi sebanyak 13 siswa, kategori sedang sebanyak 56 siswa, dan pada kategori
rendah sebanyak 9 siswa.
4. Penelitian yang dilakukan oleh Eva Dwika Masni (2017). Hasil dari penelitian ini terdapat
asosiasi antara kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dan kebiasaan berpikir
matematis berdasarkan angket kebiasaan berpikir
Hipotesis Penelitian
1 VII A 35
2 VII B 35
3 VII C 35
4 VII D 35
5 VII E 38
6 VII F 36
7 VII G 35
8 VII H 36
9 VII I 36
10 VII J 35
11 VII K 35
Jumlah 319
Desain Penelitian
2 2 0,37 Valid
3 3 0,73 Valid
4 4 0,59 Valid
5 5 0,61 Valid
6 6 0,86 Valid
Hasil Uji Coba Instrumen Tingkat Mathematical Habits of Mind
No Butir Soal Nilai rxy rkritis Keterangan
No. Soal 1 2 3 4 5 6
𝑆2 0,59 0,50 1,84 1,34 1,21 3,81
𝑆𝑥𝑖 2 9,29
𝑟11 0,68
rkritis 0,60
Kriteria Reliabel
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Soal
𝑆2 0,25 0,26 1,42 0,53 0,61 0,96 0,67 0,42 0,63 0,83 0,58 1,16
𝑆𝑥𝑖 2 8,32
𝑟11 0,70
rkritis
0,60
Kriteria
Reliabel
Deskripsi Data
Penelitian dilaksanakan pada tanggal 07 Mei 2018 – 19 Mei 2018 di SMP Negeri 1 Sindang.
Dan data dari hasil penelitian meliputi skor kemampuan pemecahan masalah matematis
dan tingkat Mathematical Habits of Mind kedua kelas eksperimen, yaitu kelas VII B dan VII
E.
Tingkat Mathematical Habits of Mind dikategorikan menjadi tiga kelompok yaitu tinggi,
sedang dan rendah dengan menggunakan perhitungan ANAVA 2x3 by level, namun
berdasarkan hasil penelitian di lapangan dan setelah dilakukan perhitungan
menggunakan ANAVA 2x3 by level diperoleh hasil tingkat Mathematical Habits of Mind
yang tinggi dan sedang. Hal tersebut mengakibatkan perubahan pada cara menganalisis
data, yakni dilanjutkan dengan ANAVA 2x2 by level, dengan dua kategori by level (tinggi
dan sedang).
Uji Prasyarat
Sebelum melakukan Uji ANAVA dua jalan, maka dilakukan Uji Normalitas dan Uji
Homogenitas sebagai uji prasyarat.
1. Uji Normalitas menggunakan Lilliefors
Kelompok
Lo N Lkritis Kriteria
Data
B1K1 0,159 14 0,227 Populasi berdistribusi normal
B1K2 0,167 11 0,249 Populasi berdistribusi normal
B2K1 0,199 12 0,242 Populasi berdistribusi normal
B2K2 0,151 14 0,227 Populasi berdistribusi normal
Keterangan Lkritis = L0,05
3. Karena Fo = -1,24 dan F(0,025;1;47) = 0,0010 maka Fo < F(0,025;1;47) sehingga tolak Ho, dan dapat
disimpulkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa
berdasarkan interaksi antara metode pembelajaran (penemuan terbimbing dan ekspositori)
dan tingkat Mathematical Habits Of Mind.
1. Karena to = 2,29 > tk = 1,84 maka tolak Ho. Dapat disimpulkan bahwa, perbedaan rata-rata
kemampuan pemecahan masalah matematis siswa antara kelompok tingkat Mathematical
Habits of Mind tinggi dan sedang pada kelompok metode penemuan terbimbing
signifikan.
2. Karena to = 1,31 > tk = 1,84 maka gagal tolak Ho. Dapat disimpulkan bahwa, perbedaan
rata-rata kemampuan pemecahan masalah matematis siswa antara kelompok tingkat
Mathematical Habits of Mind tinggi dan sedang pada kelompok metode ekspositori tidak
signifikan.
3. Karena to = 1,93 > tk = 1,84 maka tolak Ho. Dapat disimpulkan bahwa, perbedaan rata-rata
kemampuan pemecahan masalah matematis siswa antara kelompok metode penemuan
dan metode ekspositori pada kelompok tingkat Mathematical Habits of Mind tinggi
signifikan.
4. Karena to = 1,11 > tk = 1,84 maka gagal tolak Ho. Dapat disimpulkan bahwa, perbedaan
rata-rata kemampuan pemecahan masalah matematis siswa antara kelompok metode
penemuan dan metode ekspositori pada kelompok tingkat Mathematical Habits of Mind
sedang tidak signifikan.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, pengolahan dan analisis data serta pengujian hipotesis, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut:
Saran
1. Bagi Guru, khususnya guru matematika dapat menggunakan metode pembelajaran dalam
proses pembelajarannya. Dalam hal ini penulis menyarankan untuk menggunakan metode
pembelajaran penemuan terbimbing. Hal tersebut bermaksud supaya guru dapat
menciptakan suasana belajar yang aktif sehingga siswa akan lebih semangat dalam
mengikuti proses pembelajaran.
2. Bagi peneliti selanjutnya
penelitian ini sebaiknya dilakukan penelitian lebih lanjut dan diharapkan penelitian juga
dilakukan pada pokok bahasan matematika lainnya. Selain itu yang ingin menerapkan
metode tersebut diharapkan dapat membuat seefektif mungkin sehingga pembelajaran
selesai tepat waktu.