Matematika Diskret 2
Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia
Semester Genap 2020/2021
Agenda
• Representasi Graf
• Isomorfisme
• Lintasan dan Sirkuit
• Keterhubungan
– Untuk graf berarah G*, jika direpresentasikan dalam matriks ikatan, maka aij
menyatakan jumlah sisi yang memiliki vi sebagai vertex awal dan vj sebagai
vertex akhirnya
2
2
– Perhatikan bahwa
▪ Matriks ikatan untuk graf tidak berarah bersifat simetri
▪ Matriks ikatan untuk graf berarah tidak harus simetri
– Untuk graf berarah G*, jika direpresentasikan ke dalam matriks kehadiran A = [aij]
▪ aij = 1 jika verteks vi merupakan verteks awal dari ej dan aij = -1 jika verteks vi
merupakan verteks akhir dari ej
– Kasus spesial, aij = 2 jika vi memiliki loop berarah ej
▪ aij = 0 jika verteks vi bukan merupakan verteks awal/akhir dari ej
Matematika Diskret 2 - Fasilkom UI 9
Matriks Kehadiran (Incidence Matrix)
• Tentukan matriks kehadiran graf G = (V, E) dengan V = { v1, v2, v3, v4 } dan E = { e1, e2, e3,
e4, e5, e6, e7, e8 } dengan:
e1 = (v1, v1), e2 = (v1, v2), e3 = (v1, v2), e4 = (v2, v3),
e5 = (v2, v3), e6 = (v4, v2), e7 = (v3, v3), e8 = (v3, v4)
• Jawab
Dua graf sederhana G1 = (V1, E1) dan G2 = (V2, E2) dikatakan isomorfik jika terdapat fungsi
bijektif f dari V1 ke V2 sehingga dua vertex v1 dan v2 bertetangga di G1 jika dan hanya jika
vertex f(v1) dan f(v2) bertetangga di G2.
Jika tidak ada isomorfisme antara G1 dan G2, maka G1 dan G2 dikatakan nonisomorfik.
• Jawab
Untuk menyelidiki apakah dua graf isomorf, harus dicari fungsi satu-satu dari V ke W sehinga
keterikatan dua vertex dapat dipertahankan
Sebuah lintasan (path) L dari vertex u ke vertex v dalam sebuah graf G = (V, E) adalah
▪ barisan sisi L = e1, e2, …, en di mana e1 = (u, v1) , e2 = (v1, v2), e3 = (v1, v2), …, en = (vn–1, v)
▪ dapat juga dinyatakan dalam barisan verteks L = u, v1, v2, …, vn-1, v
▪ Jika graf memiliki sisi ganda, lintasan dapat juga dinyatakan dalam barisan verteks-edge
L = u, e1, v1, e2, v2, …, vn-1, en, v
– Panjang lintasan L, ditulis p(L), adalah jumlah sisi pada lintasan tersebut
– Vertex u disebut vertex awal dan vertex v disebut vertex akhir dari lintasan L
– Jika vertex awal dan vertex akhir suatu lintasan adalah sama dan panjang lintasan lebih
dari 0, maka lintasan tersebut disebut sirkuit (circuit, cycle), dituliskan dengan S
Dalam sebuah graf berarah maupun tidak berarah G dengan n buah vertex, untuk setiap
pasang vertex u & v berlaku:
Jika dari u terdapat sebuah lintasan L ke v, maka terdapat lintasan L’ dengan panjang
lintasan p(L’) (n – 1) dari u ke v.
Untuk sebuah graf berarah maupun tidak berarah G dengan urutan vertex v1, v2, …, vn, dan A
adalah matriks ketetanggaan (adjacency matrix) untuk G, maka:
Jumlah lintasan dengan panjang r dari vi ke vj sama dengan jumlahan semua elemen 𝒂𝒊𝒋
pada 𝐴𝑟.
Suatu graf tidak berarah G dikatakan terhubung (connected) jika dan hanya jika terdapat
lintasan antara setiap pasang verteks pada G.
Suatu graf berarah G dikatakan terhubung kuat (strongly connected) jika dan hanya jika
untuk setiap pasang verteks u dan v pada G, terdapat lintasan dari u ke v dan dari v ke u.
Suatu graf berarah G dikatakan terhubung (weakly connected) jika dan hanya jika
terdapat lintasan antara setiap pasang verteks pada G jika arah sisinya diabaikan
(underlying connected graph).
b b b
d d d
Terhubung Terhubung Tidak Terhubung
a c a c a c
b b b
d d d
Terhubung Terhubung kuat Tidak Terhubung
(Weakly Connected) (Strongly Connected)
Matematika Diskret 2 - Fasilkom UI 37
Memeriksa Keterhubungan
• Contoh Soal 1
Buktikan bahwa graf tak berarah G = (V, E) dengan
V = { a, b, c, d} dan E = { (a, b), (b, c), (b, d), (c, d) } adalah terhubung
a b
c d
0 1 0 0 1 0 1 1
• 𝑀𝐺 = 1 0 1 1 (𝑀𝐺 )2 = 0 3 1 1
0 1 0 1 1 1 2 1
0 1 1 0 1 1 1 2
a b
c
e d
a b
c
e d
0 1 0 0 1 2 0 1 2 0
1 0 1 1 0 0 3 1 1 2
2
• 𝑀𝐺 = 0 1 0 1 0 𝑀𝐺 = 1 1 2 1 1
0 1 1 0 1 2 1 1 3 0
1 0 0 1 0 0 2 1 0 2
• Terlihat bahwa (aij 0) (bij 0), dengan i, j = 1, 2, 3, 4, 5 pada MG dan (MG)2, yang berarti
antara sepasang vertex selalu ada lintasan dengan panjang 1 (sebanyak 12) atau 2 (sebanyak
30)
Suatu subgraf H dari graf G (baik graf tidak berarah maupun graf berarah yang diabaikan
arah sisinya) disebut komponen terhubung jika dan hanya jika H terhubung dan H bukan
proper subgraf dari komponen terhubung lain pada G.
Dapat dikatakan juga bahwa H terhubung maksimal.
Suatu subgraf H dari graf berarah G disebut komponen terhubung kuat (strongly
connected component) jika dan hanya jika H terhubung kuat dan H bukan proper subgraf
dari komponen terhubung lain pada G.
• Jawab (Cara 1)
Graf G memiliki lebih dari satu komponen a b
• Jawab (Cara 2) c d
Tidak terdapat lintasan dari a ke d
(Counterexample)
e f
0 0 1 0 0 0
0 0 1 0 0 0
• 𝑀𝐺 = 1 1 0 0 0 0 , 𝐵 = 𝐵11 𝐵12
0 0 0 0 0 1 𝐵21 𝐵22
0 0 0 0 0 1
0 0 0 1 1 0
• (MG)r untuk r=0,1,2,.. selalu dapat dijadikan matriks blok B, terdapat submatriks yang
merupakan matriks nol.
Balikpapan Jayapura
Makassar
Jakarta Surabaya
Suatu verteks v pada graf terhubung G disebut cut vertex (cut node/articulation point) jika
dan hanya penghapusan verteks tersebut akan membuat graf G menjadi tidak terhubung.
• Cut edge
Suatu edge u pada graf terhubung G disebut cut edge (jembatan/bridge) jika dan hanya
penghapusan edge tersebut akan membuat graf G menjadi tidak terhubung.
a d f g
b c e h
a g f e
b c d
a g f e
• Vertex connectivity (𝜿(𝑮)): jumlah vertex minimum pada sebuah vertex cut/separating set
• Edge connectivity (𝝀(𝑮)): jumlah edge minimum pada sebuah edge cut/cut set
b c d
a g f e
a d f g b c d
G2 G3
b c e h a g f e