Mata Kuliah
KALKULUS
2011
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim,
Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh.
Segala puji hanya bagi Allah subhanahu wataala yang telah memberikan
kenikmatan Iman dan Islam serta kesehatan jasmani, sehingga atas segala
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan modul mata kuliah kalkulus ini.
Penulis menyadari penyusunan modul mata kuliah kalkulus ini dapat
terwujud atas bimbingan, arahan, dan bantuan berbagai pihak yang telah
memberikan masukan yang berharga bagi penulis. Untuk itu pada kesempatan ini
penulis ingin menyampaikan terimakasih kepada :
1. Bapak Drs. K. Prihartono AH., S.Sos.,MM. selaku direktur Politeknik Piksi
Ganesha
2. Kepada team dosen mata kuliah kalkulus, terima kasih atas masukan dan
motivasi yang diberikan kepada penulis.
3. Seluruh Staf Politeknik Piksi Ganesha, dan
4. Mahasiswa/i Politeknik Piksi Ganesha Jurusan MIF dan TIK, terima kasih
untuk saran dan kritik sehingga penulis dapat menyelesaikan tulisan ini.
Modul mata kuliah kalkulus itu berisi tentang materi sistem bilangan, sistem
koordinat, fungsi dan grafik, limit dan kekontinuan, turunan dan penggunasnnya,
integral dan penggunaannya serta deret bilangan dan jumlah. Penulis menyadari
banyak sekali kekurangan dalam modul ini untuk itu dibutuhkan dukungan dari
semua pihak untuk penyempurnaanya.
Penulis berharap agar modul mata kuliah kalkulus ini dapat bermanfaat bagi
mahasiswa/i dalam membantu proses pembelajaran.
Wassalamualaikum warahmatullah wabarakatuh.
Penulis
DAFTAR ISI
1
2
5
6
6
6
7
7
7
7
8
8
9
10
10
11
12
14
14
14
15
15
15
15
16
20
20
20
21
21
21
21
22
23
24
25
26
26
27
28
29
1
29
30
30
30
30
31
34
36
36
36
37
37
37
37
39
40
40
41
41
41
41
42
42
44
44
45
46
46
47
47
47
49
50
50
50
51
51
51
51
54
55
56
57
57
58
2
58
58
60
61
61
61
62
62
62
62
65
65
65
66
66
66
71
72
72
DAFTAR GAMBAR
Gambar
1.1
2.1
2.2
2.3
2.4
2.5
3.1
3.2
3.3
3.4
3.5
3.6
5.1
Skema Bilangan
Titik-titik A, B, dan P dalam koordinat Cartesius
Titik titik P, Q dan R dalam koordinat cartesius
Kemiringan garis AB dalam koordinat cartesius
Persamaan garis sejajar
Dua buah garis yang saling tegak lurus
Sketsa grafik fungsi f(x) = x2 2
Sketsa grafik fungsi f(x) = x3 2x
Persamaan garis y = x 2
Persamaan garis y = x2 4
y x
Persamaan
y 2x 4
Persamaan
Grafik untuk menjelaskan kontinuitas fungsi f(x)
Halaman
7
15
15
16
17
18
23
23
24
25
25
26
37
BAB I
SISTEM BILANGAN
A. TUJUAN KOMPETENSI KHUSUS
Pada materi sistem bilangan ini mahasiswa diharapkan mampu mengenal
jenis-jenis bilangan dan penggunaanya, mahasiswa juga mampu
menyelesaikan berbagai persoalan persamaan dan pertidaksamaan, lalu juga
mengerti tentang sifat-sifat harga mutlak.
B. URAIAN MATERI
1.1 Sistem Bilangan Real
Skema Bilangan
Himpunan Bilangan Riil merupakan gabungan dari himpunan bilangan
rasional dan himpunan bilangan irrasional. Secara lengkap dapat dilihat
dari bagan berikut:
a
, dimana b tidak sama dengan 0 (ditulis b
b
a.
c. 3.=0,250.. .
b. Bilangan Irrasional
- Merupakan kawan (komplemen) dari bilangan rasional.
- Apabila disajikan dalam bilangan desimal, maka pada desimalnya
tidak akan terjadi pengulangan.
Contoh 1.2
a. = 3,141592654, yang biasanya diidentikan dengan
22
7
2,
5,
atau a n x
1.4 Persamaan
a. Persamaan Linear
Bentuk umum: ax + b = 0 dengan a 0 dan b bilangan real, dan x adalah
variabel.
Jawab : dari persamaan ax + b = 0 adalah x
contoh 1.3 : selesaikan persamaan x 4 0
Jawab :
x40
b
a
x 4
Jadi x 4
b. Persamaan Kuadrat
Bentuk umum persamaan kuadrat ax2 +bx + c = 0 dengan a, b dan c
bilangan real, dan x adalah variabel.
Penyelesaian Persamaan Kuadrat
Dengan Memfaktorkan
Dengan Rumus
Jika x1 dan x2 merupakan jawab persamaan kuadrat, maka rumus
untuk mencari akar-akarnya adalah
x 1,2
- b b 2 4ac
2a
b
a
dan x1 . x2 =
c
a
2
contoh 1.4 : selesaikan persamaan y 6 y 16 0
Jawab :
y 2 6 y 16 0
y 2 y 8 0
y 8 0
y20
y 8
y 2
Jadi y 2 dan y 8
8
1.5 Pertidaksamaan
Bentuk umum pertaksamaan adalah :
A x C x
B x D x
dengan A (x), B (x), C (x), dan D (x) : suku banyak.
(tanda < dapat diganti oleh >, , )
Himpunan semua bilangan riil x yang memenuhi pertaksamaan disebut
dengan Himpunan Penyelesaian (Hp) pertaksamaan (berupa selang).
1.5.1 Selang (Interval)
Diberikan sebarang dua bilangan real a dan b, dengan a b . Berturutturut didefinisikan:
Penulisan Himpunan
a x b
Penulisan Selang
[a,b]
a x b
(a,b)
x a x b
[a,b)
(a,b]
a x b
x a
[a,)
x a
(a, )
x a
(-,a]
x a
(-,a)
Grafik
[
a
(
a
[
a
(
a
[
a
(
a
]
b
)
b
)
b
]
b
]
a
)
a
Contoh 1.5
Selesaikanlah pertidaksamaan 2 x 7 4 x 2 dan perlihatkan grafik
himpunan penyelesaiannya.
jawab :
2x 7 4x 2
2x 4x 5
2 x 5
(tambahkan 7)
(tambahkan -4x)
5
1
(kalikan dengan - )
2
2
5
5
, x : x
2
Jadi HP = 2
x
Contoh 1.6
2
Selesaikanlah pertidaksamaan 3 x x 2 0 dan perlihatkan grafik
himpunan penyelesaiannya.
Jawab :
3 x 2 x 2 x 1 3 x 2
x 1 0
x 1
3x 2 0
3 x 2
x
2
3
Contoh 1.7
Selesaikanlah pertidaksamaan
2x 5
1 dan perlihatkan grafik himpunan
x2
penyelesaiannya.
Jawab :
2x 5
1
x2
2x 5 x 2
2x 5
1 0
0
x2
x2
x3
0
x2
Mempunyai titik pemecahan di 2 dan 3 maka Hp = 2,3
contoh 1.8
selesaikan pertidaksamaan
2
x 1 dan perlihatkan grafik himpunan
x
penyelesaiannya.
jawab :
2
x 1 0
x
1 x 2 x 0
2 x2 x
0
x
x
mempunyai titik pemecahan : x = 1, x = -2, dan x = 0 maka Hp = , 2 0,1
10
2. a a
3. a b, jika b a b, dimana b 0
4. a b, jika a b, atau a b
5. a.b a b
6.
a
a
, b0
b
b
7. a b a b
8. a b a b
x2 x
x x2
2
x y x2 y 2
Contoh 1.8 :
a. 2 =2, karena 2 0
b.
2 = - ( -2) = 2, karena 2 0
Contoh 1.9 :
Selesaikan pertidaksamaan 3x 5 1 dan perlihatkan grafik himpunan
penyelesaiannya.
jawab :
3x 5 1
3x 4
4
x
3
maka Hp :
atau
atau
3x 5 1
3x 6
atau
x2
, 2,
3
Contoh 1.10 :
Selesaikan pertidaksamaan x 3 5 dan perlihatkan grafik himpunan
penyelesaiannya.
jawab :
5 x 3 5
5 3 x 5 3
8 x 2
maka Hp : x : 8 x 2
11
Contoh 1.11 :
Selesaikan pertidaksamaan 3x 1 2 x 6 dan perlihatkan grafik himpunan
penyelesaiannya.
jawab :
3x 1 2 x 6 3x 1
3x 1
2 x 12
2
9x2 6x 1
2 x 12
4 x 2 48 x 144
5 x 2 54 x 143
5 x 11 x 13
11
Contoh 1.12 :
2x
3.
x2
Jawab :
2x
2x
3 3
3
x2
x2
2x
2x
3 dan
3
x2
x2
Selanjutnya, karena:
2x
2x
2x
2x
(ii).
3
30
3
30
x2
x2
x2
x2
x6
5x 6
atau
0
x2
x2
x 2 atau x 6
6
x atau x 2
5
6
maka, diperoleh: x atau x 6 .
5
(i).
Contoh 1.13
Tentukan penyelesaian
2x
3.
x2
Jawab :
2x
3 2x 3 x 2 , x 2 0
x2
4x 2 9 x 2 4x 4 , x 2
5x 2 36x 36 0, x 2
5x 6 x 6 0, x 2
6
x 6, x 2
5
6
5
C. RANGKUMAN
Sifat sifat Bilangan Riil
1. Tertutup a + (b x c)
2. Komutatif a + b = b + a
3. Assosiatif
a. Penjumlahan (a + b) + c = a + (b + c)
b. Perkalian ( a . b ) . c = a . ( b . c )
4. Distributif (a + b) . c = ac + ab
Sifat-sifat Nilai Mutlak
1. a 0
2. a a
3. a b, jika b a b, dimana b 0
4. a b, jika a b, atau a b
5. a.b a b
6.
a
a
, b0
b
b
7. a b a b
8. a b a b
D. TUGAS BAB 1
1. Nyatakanlah himpunan penyelesaian dari ketaksamaan yang diberikan dalam
cara penulisan selang dan sketsakan grafiknya.
6. x 2 5x 14 0
1. 2 x 16 x 25
7. x 3 2x 1 0
2. 6 2 x 3 1
x4
8.
3x
3. 2 x 2 7 x 15 0
2x 1
2x 3
3
2
4.
0
9.
x 1
x x 1
3
2x
2
5.
10.
x
x5
x 5
.
2. Carilah himpunan penyelesaian dari ketaksamaan yang diberikan !
1. x 3 4
4. 3x 2 5
2.
1
2
x
5.
3.
2x 1
2
x 1
6. x 2 x 3
2
3
x
7. 1 2 3x 7
8.
x 1
2
x
9. x 1 2x
13
BAB II
SISTEM KOORDINAT
A. TUJUAN KOMPETENSI KHUSUS
Pada materi sistem koordinat ini mahasiswa diharapkan mampu mengenal
sistem koordinat cartesius, memahami konsep jarak menggunakan teorema
phytagoras, mengetahui konsep kemiringan garis/gradien pada garis sejajar
dan tegak lurus.
B. URAIAN MATERI
2.1 SISTEM KOORDINAT CARTESIUS
Sistem koordinat cartesius terdiri dari 2 garis lurus, satu garis mendatar
(horisontal) dan garis yang lain tegak (vertikal).
Garis mendatar ini disebut sumbu-x, sedangkan garis yang tegak disebut
sumbu-y.
Contoh 2.1
Koordinat titik A adalah (-1,4), titik B adalah (3,-1) dan titik P adalah (5,2).
A(1,4)
P (5,2)
B (3,1)
Lihat gambar diatas, pandang dua titik P dan Q sembarang, masing masing
dengan koordinat (x1, y1) dan (x2, y2) bersama dengan R titik dengan
koordinat koordinat (x2, y1) P dan Q adalah titik titik sudut sebuah
segitiga siku siku (gambar 3.1). Panjang PR dan RQ masing masing x2 x1
dan
x2 x1 y2 y1
2
Contoh 2.1 :
Carilah jarak antara
a. P (-2, 3) dan Q (4, -1)
2, 3 dan Q ,
a. d P, Q
4 2 1 3
b. d P, Q
2 3
b.
Jawab
:
2
36 16 52
4.971 2.23
15
y2 y1 1 2
3
x2 x1
64
10
Sehingga dengan menggunakan titik (-4, 2) sebagai titik tetap, maka
didapatkan persamaan :
y y1 m x x1
Kemiringan m adalah : m
y2
3
x 4
10
b. Bentuk Ax + By + C = 0
Akan sangat menarik untuk mempunyai suatu bentuk yang meliput
semua garis, termasuk garis garis tegak.
Contoh 2.3:
y 2 4 x 2 Bentuk ini dapat ditulis : 4 x y 6 0
Contoh 2.4:
Carilah persamaan garis yang melalui (6, 8) yang sejajar dengan garis
yang mempunyai persamaan 3x 5y = 11
Jawab :
Persamaan 3x 5y = 11 dapat pula diubah bentuk menjadi :
5 y 3 x 11
3
11
y x
5
5
Dari persamaan diatas terlihat bahwa kemiringan garis adalah
3
,
5
3
y 8 x 6 3 x 5 y 22 0
5
d.
d P1 , O d P2 , O d P1 , P2
2
2
1
y12 x2 2 y2 2 x1 x2 y1 y2
2
17
y1
y
adalah kemiringan untuk l1 , sedangkan 2 kemiringan untuk l2.
x1
x2
sehingga P1 OP2 adalah sudut siku-siku jika dan hanya jika kemiringan
kemiringan dua garis tersebut berbanding terbalik satu sama lain.
Untuk persamaan garis yang saling tegak lurus nilai kemiringan adalah :
1
m1.m2 1
atau
m1
m2
Contoh 2.5:
Carilah persamaan garis yang melalui titik potong garis garis dengan
persamaan 3 x 4 y 8 dan 6 x 10 y 7 , yang tegak lurus garis pertama.
Jawab :
Untuk mencari titik potong (x, y) maka gunakan metode eliminasi :
3x 4 y 8 x 2 6 x 8 y 16
6 x 10 y 7 x 1
6 x 10 y 7
18 y 9
1
y
2
3x 4 y
1
ke salah satu persamaan :
2
1
3x 4 8
2
x2
Jadi titik potongnya di (2, 1/2 )
Persamaan garis pertama yaitu 3 x 4 y 8 , dapat diubah bentuk menjadi :
3
4 y 3 x 8 y x 8
4
3
Dari persamaan diatas didapatkan bahwa m1
4
Maka kemiringan yang tegak lurus garis pertama adalah :
m1.m2 1
3
.m2 1
4
m2
4
3
18
C. RANGKUMAN
Rumus jarak antara P dan Q.
Jarak d P, Q
x2 x1 y2 y1
2
Kemiringan (m) adalah ukuran kecuraman suatu garis, seperti terlihat pada
gambar 2.3 diatas maka kita dapat mendefinisikan bahwa kemiringan (m) AB
adalah :
y y
m 2 1
x2 x1
Untuk persamaan garis yang saling tegak lurus nilai kemiringan adalah :
1
m1.m2 1
atau
m1
m2
D. TUGAS BAB 2
A. Gambarkan titik-titik berikut pada bidang koordinat dan kemudian carilah
jarak titik-titik tersebut.
1. (2,-1) , (5,3)
2. (4,2),(2,4)
3. (-2,1), (7,13)
B. Cari kemiringan dari garis yang mengandung dua titik yang diberikan lalu
tuliskan persamaan garis dari soal C ke dalam bentuk Ax + By + C = 0
1. (2,3) dan (4,8)
2. (-4,2) dan (8,2)
3. (-6,0) dan (0,6)
C. Tulislkan persamaan garis melalui (3,-3) yang:
1. Sejajar garis y = 2x +5
2. Tegak lurus garis y = 2x + 5
3. Sejajar garis 2x + 3y = 6
4. Tegak lurus garis 2x + 3y =6
5. Sejajar garis x = 8
6. Tegak lurus garis x = 8
19
BAB III
FUNGSI DAN GRAFIKNYA
A. TUJUAN KOMPETENSI KHUSUS
Pada materi fungsi dan grafiknya ini mahasiswa diharapkan mampu
mengenal jenis-jenis fungsi dan penggunaanya, mengetahui tentang daerah
asal dan daerah hasil, mampu menyelesaikan berbagai persoalan berbagai
jenis fungsi, mampu menggambar grafik fungsi.
B.
URAIAN MATERI
3.1 FUNGSI RIIL
Daerah asal
Daerah hasil
10
F x x2 1
-1
Contoh 3.1 :
Cari daerah asal alamiah untuk :
1
a. f x
x3
Jawab : daerah asal alamiah untuk f adalah x R : x 3 , x tidak
boleh sama dengan 3 untuk menghindari pembagian 0, karena
pembagian dengan 0 akan akan bernilai tak hingga.
20
b.
g t 9 t 2
jawab :
9 t2 0
t2 9
t 9
t 3
3,3
3 x 2 x 4
jawab :
3 x 2 x 4
3 x 0
2x 4 0
atau
3 x
2 x 4
x3
x 2
f 4 42 2.4 8
f 2 h 2 h 2 2 h
2
4 4h h 2 4 2h
h 2 2h
f 2 h f 4 h 2 2h 8
21
x
-3
-2
-1
0
1
2
3
f(x)
7
2
-1
-2
-1
2
7
f(x)
-21
-4
1
0
-1
4
21
g x x3 2 x
Daerah Nilai
y R : y 2
= variabel bebas
= variabel tak bebas
= konstanta dan a 0
22
Contoh 3.4 :
Buat grafik y = x 2
Jawab :
X
y=x-2
0
-2
1
-1
2
0
0.5
0
0
0.5
1.5
2.5
-0.5
-1
-1.5
-2
x
x
y
a, b dan c
= variabel bebas
= variabel tak bebas
= konstanta dan a 0
LANGKAH MENGGAMBAR
a > 0 kurva (terbuka ke atas)
a < 0 kurva (terbuka ke bawah)
Cari nilai D = b2 4ac
1. Untuk D < 0 tidak memotong sumbu x
2. Untuk D = 0 memotong sumbu x di satu titik
3. Untuk D > 0 memotong sumbu x di dua titik
Cari titik potong sumbu x y = 0
sumbu y x = 0
b D
Cari titik puncak P ,
2a 4a
Contoh 3.5 :
Buat grafik y x 2 4
Jawab :
D = b2 4ac
D = 0 4 (1)(-4) = 16 > 0 (artinya D > 0, memotong sumbu x di dua titik)
0
-3
-2
-1
-1
-2
-3
-4
y
-5
X<0
-1
-2
Y=-x
1
2
(x , y)
( - 1, 1 )
( -2, 2 )
X0
0
1
2
y=x
0
1
2
( x, y )
( 0, 0 )
( 1, 1 )
( 2, 2 )
Jawab :
2,5
2
1,5
1
0,5
x
0
-3
-2
-1
24
y 2x 4
2x 4 bila 2x 4 0
2x 4
x2
y = - 2x + 4
2
4
(x , y)
( 1, 2 )
( 0, 4 )
X2
2
3
4
y = 2x 4
0
2
4
( x, y )
( 2, 0 )
( 3, 2 )
( 4, 4 )
5
4
3
y
X<2
1
0
2
1
0
0
2x y 4
y4 y
2
x
2
2
x
f 1 x 2
2
dan
g x x 5
25
Jawab :
x 3
x5
2
x 3
b. f g x f x g x
x5
2
x3
c. f .g x f x .g x
. x5
2
f x
f
x3
d. x
g x 2 x 5
g
a.
f g x f x g x
2
x2 6x 9
x 3
e. f 2 x f x
4
2
2
g f x g f x
f x 2 1
f x x
g x x2 1
f x 2 1 x 2 1
x2 1 x 1
6x
, cari nilai
x 9
2
26
f g x f g x
6x
f 2
x 9
f x 3x
6x
f g x 3 2
x 9
18 x
x2 9
18 x
x2 9
x2 9
x
18 x
x2 9
18 5
5 9
2
90
4
C. RANGKUMAN
Fungsi f adalah suatu aturan padanan yang menghubungkan tiap objek x
dalam satu himpunan, yang disebut daerah asal (domain function/Df),
dengan sebuah nilai unik f(x) dari himpunan kedua. himpunan nilai yang
diperoleh secara demikian disebut daerah nilai (range function/Rf) fungsi
tersebut.
Fungsi bukanlah bilangan, tetapi seperti halnya dua bilangan a dan b, dapat
ditambahkan untuk menghasilkan sebuah bilangan baru a + b, demikian juga
dua fungsi f dan g dapat ditambahkan untuk menghasilkan sebuah fungsi
baru f + g. Operasi pada fungsi meliputi jumlah, selisih, hasil kali, hasil bagi,
pangkat.
Fungsi komposit g dengan f, dinyatakan oleh g o f, atau dituliskan sebagai
g f x g f x ini menerima x sebagai masukan, bekerja pada
berikut :
x, dan menghasilkan f(x). Jika f bekerja pada x untuk menghasilkan f(x) dan
kemudian g bekerja pada f(x) untuk menghasilkan g(f(x)), dikatakan bahwa
kita telah menyusun g dengan f.
27
D. TUGAS BAB 3
1. Untuk f(x) = x2 1, hitunglah :
a. f(1)
b. f(1/x)
c. f(0)
d. f(3x)
e. f(-6)
f. f(1/2)
g. f(2t)
h. f(t2)
i. f(k)
j. f(k-1)
2. Untuk f(x) =
a.
b.
c.
d.
e.
f.
3.
4.
x
dan g(x) = 1 x carilah :
(x 1)
(f+g)(2)
(g/f) (3)
(f o g)(x)
(g o f)(x)
(g o f)(0)
(f . g)(x)
Carilah daerah asal dari : y 4 x x 2
Buatlah
sketsa
grafik
2
y x 9 dan y 6 3 x
dari
dan
fungsi
x 1
x
harga
mutlak
28
BAB IV
FUNGSI DAN LIMIT
A. TUJUAN KOMPETENSI KHUSUS
Pada materi fungsi dan limit ini mahasiswa diharapkan mampu memahami
tentang teorema limit, limit sepihak yang meliputi limit kanan dan limit kiri,
dan mahasiswa juga mampu menyelesaikan berbagai macam persoalan limit
fungsi.
B. URAIAN MATERI
4.1 PENDAHULUAN LIMIT
Untuk sebuah fungsi y = f(x), bagaimana perilaku dari f(x) jika x mendekati
c, akan tetapi x tidak sama dengan c (xc).
x2 1
dan akan kita cari
x 1
berapa nilai fungsinya jika nilai x mendekati (atau menuju) 1. Untuk itu kita
buat tabel nilai f(x) dan g(x) untuk berbagai nilai x sebagai berikut.
x2 1
g(x) = x 1
f(x) = x+1
0.9
0.95
0.99
0.999
1.9
1.95
1.99
1.999
0.9
0.95
0.99
0.999
1.9
1.95
1.99
1.999
1.001
1.01
1.1
2.001
2.01
2.1
1.001
1.01
1.1
2.001
2.01
2.1
Dari kedua tabel di atas terlihat bahwa nilai f(x) mendekati 2 jika x
mendekati 1 dan nilai g(x) mendekati 2 jika x mendekati 1.
Dapat dikatakan bahwa limit dari f(x) adalah 2 jika x mendekati 1 dan
limit dari g(x) adalah 2 jika x mendekati 1, masing-masing ditulis:
lim (x + 1) = 2 dan lim
x 1
x 1
x2 1
=2
x 1
x c
jika x mendekati c maka f (x) mendekati L dan f(c) tidak perlu ada serta x
tidak perlu sama dengan c.
29
Jika ditulis lim f(x) = L maka mengandung arti bahwa x mendekati fungsi
x c
f(x) dari dua arah, yaitu x mendekati c dari kanan dan juga x mendekati c
dari kiri.
Bentuk limit untuk x dinamai limit di tak berhingga.
lim x = dan lim 1 = 0
x
x x
4.2 TEOREMA LIMIT
Jika lim f ( x) dan lim g ( x) keduanya ada dan k R maka berlaku
xc
x c
pernyataan-pernyataan berikut:
a.
b.
c.
lim A A , A, c R .
xc
lim x c .
xc
lim
xc
f ( x) g ( x)
lim f ( x) lim g ( x)
xc
xc
d. lim kf ( x ) k lim f ( x)
xc
e.
x c
xc
xc
x c
lim f ( x)
f.
f ( x) x c
, asalkan lim g ( x) 0
lim g ( x)
x c
x c g ( x)
lim
x c
Contoh 4.1
2
2
a. lim (2x 7x 6) lim 2x lim 7x lim 6
x 2
x 2
x 2
x 2
x 2
x 2
x 7 lim x lim 6
2 lim
x 2
x 2
x 2
2
2.2 2 7.2 6 0
x 1
c. lim
x 1
x 1
x 1
x 1
5x 2
lim (5x 2) 5.(1) 2 3
x 1
30
Contoh 4.2
Hitung lim
x2
x 2 3x 2
.
x2 4
Penyelesaian:
Karena limit di atas mempunyai penyebut sama dengan 0, atau hasilnya
adalah 0/0, maka kita memerlukan teknik lain untuk menyelesaikannya. Akan
tetapi hal ini bukan berarti limit di atas tidak ada. Pada contoh soal 4.2, yang
akan dihitung adalah nilai limit untuk x mendekati 2, dan bukan nilai untuk x
sama dengan 2. Oleh karena itu, dengan memanfaatkan teknik-teknik aljabar,
untuk x 2 diperoleh:
x 2 3x 2 (x 2)(x 1) x 1
(x 2)(x 2) x 2
x2 4
Sehingga :
Nilai lim
x2
Contoh 4.3
Tentukan lim
x 1
x 2 3x 2
x 1
2 1 1
lim
2
x2 x 2
22 4
x 4
x 1
.
x 1
Penyelesaian:
Karena limit tersebut hasilnya sama dengan 0/0, kita memerlukan teknik lain
untuk menyelesaikannya.
x 1
x 1 x 1
lim
lim
lim x 1 1 1 2
x 1
x 1
x 1 x1
x 1
.
Contoh 4.4
Tentukan lim
x 2
x3 8
.
x 4 16
Penyelesaian:
x (2) x 2 x.(2) (2) 2
x3 8
x 3 ( 2) 3
lim 4
lim 4
lim
x 2 x 16
x 2 x ( 2) 4
x 2 x ( 2) x 3 x 2 .( 2) x.( 2) 2 ( 2) 3
lim
x 2
2x 4
444
3
2
8.
x 2x 4x 8 8 8 8 8
Contoh 4.5
Penyelesaian:
Karena limit tersebut hasilnya sama dengan 0/0, kita memerlukan teknik lain
untuk menyelesaikannya.
31
Contoh 4.6 :
x 1 2
x5
Hitung lim
x 5
Penyelesaian :
x 1 2
x 1 2
x5
=
x 1 2
x5
.
1
x 1 2
x 1 2
x 1 2
= lim
x 5
x5
Maka lim
x 5
1
1
=
4
x 1 2
Contoh 4.7 :
x2 3
6
x 3 2 x 2 2 x 3
7
2
x 2 x 1 lim x 1 1
x 3x 2
2. lim
lim
2
x 2
x
2
x 4
x 2 x 2 x2 x 2 4
1. lim
3 9 27 9
x 3 27 3 x 2 3 3
2
2x
2 3
6
6 2
x 9
2
3. lim
x 3
4.
x h
lim
h 0
x2
2hx h 2 x 2
h
2x
2 x3
x3
2x
2
2
2
2
x x 1
1 1 0
1
x
3
3
x x3
x
x
3
5. lim
32
Limit Kanan
Jika ditulis lim f ( x ) L maka mengandung arti bahwa x mendekati c dari
x c
dari kanan.
Limit Kiri
Jika ditulis lim f ( x ) L maka mengandung arti bahwa x mendekati c dari
x c
dari kiri.
Contoh 4.8
a. lim x 0 (x didekati dari kanan)
x 0
b. lim
x 0
x n
Contoh 4.9
Diberikan fungsi
2x 1,
f (x)
x3,
x 1
x 1
lim f ( x ) lim x 3 1
x 1
x 1
x 1
x 1
33
Contoh 4.10
Tentukan lim f ( x ) jika diketahui:
x 2
x,
f (x )
x ,
x2
x2
Penyelesaian:
Jika x didekati dari kiri maka lim f ( x) lim x 2
x 2
x 2
x2
Contoh 4.11
Diberikan fungsi berikut
y 2 5, jika y 2
g ( y)
1 3 y, jika y 2
Hitung limit
Penyelesaian:
a.
b.
C. RANGKUMAN
Limit artinya mendekati.
Secara umum dapat dinyatakan bahwa:
lim f(x) = L jika x mendekati c maka f (x) mendekati L dan f(c) tidak
x c
Jika ditulis lim f(x) = L maka mengandung arti bahwa x mendekati fungsi
x c
f(x) dari dua arah, yaitu x mendekati c dari kanan dan juga x mendekati c
dari kiri.
Bentuk limit untuk x dinamai limit di tak berhingga.
lim x = dan lim 1 = 0
x
x x
Limit Kanan lim f ( x ) L maka mengandung arti bahwa x mendekati c
x c
dari kiri.
D. TUGAS BAB 4
Untuk soal 1 6, Berapa nilai limit berikut.
1. lim ( x 2)
2. lim
x2
x 1
x2
x 1
1
x
2
3. lim x
x 1
x2 1
x 0
x 1 x 1
x4
Untuk soal 7 17, hitunglah masing-masing limit jika ada.
4. lim
5. lim x
2
7. lim ( x 20)
2
8. lim ( x 3x 1)
x 5
10. lim
x 2
6. lim
x 2
x 2 2x 8
x2 4
s 1
16. lim
x 2
x 1
x 1
u 1
1 u
x 0
32
s 1
s3 1
x2 4
4
13. lim
x 1
11. lim
x2
x 3
x 6 64
12. lim 3
x 2 x 8
9. lim
14. lim
u 1
17. lim
x 0
3 x2 5
15. lim
x 1
2 x2 3
1 x2
1 x 1
x
2
x 1
x 1,
18. Diketahui: f x 2
x x 2, x 1
a. hitung lim f x dan lim f x
x 1
x 1
35
BAB V
KONTINUITAS FUNGSI
A. TUJUAN KOMPETENSI KHUSUS
Pada materi kontinuitas fungsi ini mahasiswa diharapkan mampu memahami
tentang fungsi yang bersifat kontinu dan diskontinu.
B. URAIAN MATERI
5.1 KONTINUITAS FUNGSI
Kadang-kadang nilai lim f ( x ) sama dengan f (c ) , kadang pula tidak sama.
x c
3.
lim f x f c
xc
y f x
ax1
x2x3x4 b
tidak ada, diskontinu di x3 karena nilai lim f ( x ) tidak sama dengan nilai
xx 3
36
Contoh 5.1
Fungsi Heavyside H yang didefinisikan sebagai berikut.
0 jika x 0
H x
1 jika x 0
Apakah fungsi ini kontinu di x = 0?
Penyelesaian:
Syarat agar fungsi H(x) kontinu di x = 0, yaitu:
1. Jika x=0 maka H(0) = 1, nilai fungsi ada atau terdefinisikan
2. lim H x =0,dan lim H x =1,
x 0
x 0
limit fungsi H(x) tidak ada karena limit kiri limit kanan.
Ketiga syarat tidak terpenuhi, maka fungsi H(x) diskontinu di x = 0.
Contoh 5.2
Fungsi g didefinisikan dengan
x2 4
jika x 2
x2
g x
jika x 2
1
Apakah fungsi tersebut kontinu di x = 2?
Penyelesaian:
Fungsi kontinu jika memenuhi 3 syarat berikut.
1. Jika x=2 , maka g (2) = 1 nilai fungsi ada
gx lim
2. xlim
2
x 2
x2 4
lim x 2 4 nilai limitnya ada yaitu 4
x 2 x2
Karena ketiga syarat tidak terpenuhi maka fungsi g(x) tidak kontinyu di x = 2
Contoh 5.3
Selidiki kontinuitas fungsi f (x) =
Penyelesaian:
x2 4
di x = 2
x2
x2 4
x2
0
suatu harga tak tentu. Jadi f(2) tidak ada
0
Karena syarat 1 tidak dipenuhi maka f(x) diskontinu di x = 2
1. f(2) =
37
Contoh 5.4
Selidiki kontinuitas fungsi f (x) =
x2 1
di x = 1
x2 1
Penyelesaian:
0
12 - 1
1- 1
f (1) = 2
=
= = 0 , ada
2
1 1 11
2
0
x -1
1 -1
=
= =0,ada
2. lim f(x)= lim 2
11 2
x 1
x 1 x 1
3. lim f(x)=f(1)=0
x 1
x a
xa
1 x 2
lim 1 x 2 1 a 2 f a
xa
dan
lim f x 0 f 1
x 1
x 1
C. RANGKUMAN
Ada tiga syarat agar fungsi f(x) kontinu di c, yaitu:
1.
f(c) ada atau terdefinisikan
lim f x ada
2.
x c
3. lim f x f c
xc
38
5 , 1 x 3
0 x 1 3
6. g(x)
7. f(x) 2x,
3x 2 , x 1
3x 2 ,
x 1 3
1
pada [1, 5]
1 x
0 x 3
3 x 7
39
BAB VI
TRIGONOMETRI
A. TUJUAN KOMPETENSI KHUSUS
Pada materi trigonometri ini mahasiswa diharapkan mampu memahami
tentang fungsi trigonometri, aturan sinus, cosinus tangen, dan grafiknya juga
mengenai kesamaan trigonometri.
B. URAIAN MATERI
6.1 FUNGSI TRIGONOMETRI
Fungsi-fungsi trigonometri umum didefinisikan berdasarkan atas sudut
segitiga seperti gambar berikut.
tegak
sin =
miring
miring
tegak
cos =
datar
miring
datar
Dalam kalkulus, sudut diukur dalam radian daripada dalam derajat dengan
persamaan berikut.
2 radian = 360
1 radian =
360
2
180 0
0 = 0 radian
90 = /2 radian
180 = radian
270 = 3/2 radian
360 = 2 radian
Sifat Dasar Sinus dan Kosinus
a. sin(+2) = sin
b. cos(+2) = cos
c. sin(-) = -sin
d. cos(-) = cos
e. sin (/2 - ) = cos
f. cos (/2 - ) = sin
40
Kuadran II
Kuadran I
Hanya sin
Kuadran III
Kuadran IV
Hanya tan
Hanya cos
180
360
270
6
4
3
2
2
3
3
4
5
6
Sin x
0
1
2
2
2
3
2
1
3
2
1
2
2
Cos x
1
3
2
1
Tan x
0
3
2
2
3
1
Grafik Sinus
Fungsi y(x) = sin x
Berulang setiap 360 atau 2.
Nilai antara +1 dan -1.
|sin x| 1
41
Grafik Cosinus
Fungsi y(x) = cos x
Berulang setiap 360 atau 2
Nilai antara +1 dan -1.
|cos x| 1
Terjadi pergeseran fase sebesar
90 dari fungsi y = sin x.
Grafik Tangen
Fungsi y(x) = tan x
Berulang setiap 180 atau .
Tidak dapat didefinisikan
pada x=90, 270,
Contoh 6.1
1. y(x) = 3 sin x
Berulang setiap 360.
Nilainya sekarang antara +3
dan -3
2. y(x) = sin 3x
Berulang setiap 120.
Frekuensinya menjadi 3 lebih
besar.
Nilainya tetap antara +1 and
-1.
42
sin x
cos x
1
sec x
cos x
cos x
sin x
1
csc x
sin x
tan x
cot x
Contoh 6.2 :
1.
2.
sin t
cos t
sin t
tan t
cos t
1 tan 2 t sec 2 t
1 cot 2 t csc 2 t
Jawab :
sec 2 t
1 tan t 1
2
2
2
cos t
cos t
cos t
2
2
2
cos t sin t cos t
1
csc 2 t
1 cot 2 t 1
2
2
2
sin t
sin t
sin t
2
Kesamaan fungsi ko
sin x sin x
sin x cos x
2
cos x cos x
cos x sin x
2
tan x tan x
tan x cot x
2
Kesamaan Phytagoras
Kesamaan Penambahan
sin x cos x 1
1 tan 2 x sec 2 x
1 cot 2 x csc2 x
tan x y
tan x tan y
1 tan x tan y
Kesamaan setengah-sudut
1 cos 2 x
sin 2 x
2
cos 2 x
1 cos 2 x
2
Kesamaan jumlah
x y
x y
sin x sin y 2sin
cos
2
2
x y
x y
cos x cos y 2 cos
cos
2
2
C. RANGKUMAN
Sifat Dasar Sinus dan Kosinus
a. sin(+2) = sin
b. cos(+2) = cos
c. sin(-) = -sin
d. cos(-) = cos
e. sin (/2 - ) = cos
f. cos (/2 - ) = sin
44
D. TUGAS BAB 6
1. Konversikan nilai sudut berikut ke dalam bentuk radian (gunakan dalam
jawaban anda)
a. 240o
c. -60o
e. -135o
d. 22,5o
f. 6o
b. 540o
2. Konversikan ukuran radian berikut
a. 7/6
c. 8
b. -/3
d. /18
3. Buat grafik berikut pada selang [0,2]
a. y = sin 2x
b. y = 2 cos 2x
c. y = tan ( x)
4. Tentukan nilai dari :
7
1
a. cos
c. cos 1
3
6
2
1
d . sin 1
2
5. Periksa kebenaran kesamaan berikut :
b.
sec 2 t 1
sin 2 t
sec 2 t
b. cos t tan t cot t csc t
a.
c.
1
cos t
tan t
sin t cos t sin t
45
BAB VII
TURUNAN
A. TUJUAN KOMPETENSI KHUSUS
Pada materi turunan ini mahasiswa diharapkan mampu memahami tentang
konsep turunan, lalu dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari
seperti menghitung kecepatan dan percepatan benda.
B. URAIAN MATERI
Turunan fungsi f adalah fungsi lain f (dibaca f aksen) yang nilainya pada
sembarang bilangan c adalah :
f ' c lim
h 0
f c h f c
h
f ' 4 lim
h 0
lim
f 4 h f 4
h
13 4 h 6 13 4 6
h
13h
lim
lim13 13
h 0 h
h 0
1
2. Jika f x . cari f ' x
x
Jawab :
h 0
1
1
f
x
h
f
x
lim x h x
f ' x lim
h 0
h 0
h
h
x x h 1
h
1
lim
. lim
.
h 0
h 0 x h x x
x h x h
1
1
lim
2
h 0 x h x
x
46
2
x 3
Jawab :
2
2
g
x
g
c
g ' c lim
lim x 3 c 3
x c
x c
xc
xc
2 c 3 2 x 3 1
2 x c
1
lim
lim
.
.
x c
x c x c x 3 c 3 x c
x 3 c 3
2
2
lim
2
x c x 3 c 3
c 3
Misalkan C, a, dan n adalah bilangan real dengan a> 0. Fungsi f(x) dan g(x)
adalah fungsi-fungsi yang dapat diturunkan (didiferensiasi).
Aturan
Contoh
2. Kaidah Pangkat
Jika y x n , maka y ' n x n 1 .
Jika y 7 x 2 ,
maka y ' 7 2 x 21 14 x .
u
u 'v uv '
f ' x
f x
v
v2
5. Penjumlahan dan Pengurangan:
Jika y f ( x) g ( x) ,
maka y ' f '( x) g '( x)
6. Eksponensial bilangan natural
Jika y e x , maka y ' e x .
Jika y 3x 4 7 x ,
maka y ' 12 x3 7 .
7. Jika y a x , maka y a x ln a .
Jika y 3 , maka y 3x ln 3
1
x
1
.
x ln a
Jika y 3e x , maka y 3e x .
x
Jika y 3 ln x , maka
y' 3
1 3
x x
1
x ln 4
47
Contoh 7.1 :
3. y 2 x 3 1
1. y x5 5 x 4 6
y ' 5 2 x3 1 . 6 x 2
4
y ' 5 x 4 20 x3
30 x 2 2 x 3 1
2
x
'
1/2
3/2
y 3 x x 2 x 1/2
3
3
x 1/2 x1/2 x 3/2
2
2
3
3
1
x
2 x 2
x3
2. y 3 x 3 x
4. y x . 3x 2 6 x
misal: u x x1/2
v 3x 2 6 x
1 1/2
x
2
maka y ' u 'v uv '
v' 6 x 6
u'
1 1/2
x . 3 x 2 6 x x1/2 6 x 6
2
1
1
3x 2 6 x
6x 6
x
2 x
2x
5. y
6x
misal: u 2 x
u' 2
v 6x2 4
v ' 3 6 x 2 4 .12 x
2
36 x 36 x 4 48 x 2 16
2
4
2
u ' v uv ' 2 6 x 4 2 x.36 x 36 x 48 x 16
maka y
2
v2
6 x 2 4 3
'
dv
.
dt
48
Contoh 7.2
Jarak yang ditempuh suatu gerakan partikel mempunyai persamaan:
s = 2 t3 - 4 t2 + t 6. Tentukan kecepatan dan percepatan partikel itu pada saat t.
Penyelesaian :
Kecepatan partikel merupakan turunan pertama dari jarak, sedangkan
percepatan partikel merupakan turunan kedua dari jarak. Dengan demikian
maka
Jarak partikel adalah s = 2 t3 - 4 t2 + t 6.
Kecepatan partikel adalah v = s = 6 t2 8 t + 1
Percepatan partikel adalah a = v = s = 12 t - 8
C. RANGKUMAN
Di bawah ini adalah rumusan untuk turunan yaitu :
f x k f ' x 0
f x kx f ' x x
f x x n f ' x nx n 1
f x kx n f ' x knx n 1
f x u.v f ' x u 'v uv '
f x
u
v
f ' x
D. TUGAS BAB 7
1. Hitung Turunan (y) dari :
x2
a. y
4 x2
x 2 3x
b. y =
4x 7
c. y = (2 x3)4
1
d. y(x) =
(1 x 2 )
u 'v uv '
v2
e. y = (2x3 2x)(7x2 -
1
x + 3)
2
f. y x 1 x 2 2 x 2
g. y= (2 x3)4
h. y =
x2 1
49
BAB VIII
PENGGUNAAN TURUNAN
A. TUJUAN KOMPETENSI KHUSUS
Pada materi penggunaan turunan ini mahasiswa diharapkan mampu
memahami tentang penggunaan turunan dalam mencari nilai maksimum dan
minimum, kemonotanan dan kecekungan fungsi naik dan turun, dan juga
dapat menyelesaikan masalah masalah praktis dalam kehidupan sehari-hari,
seperti mencari luas maksimum suatu bidang.
B. URAIAN MATERI
8.1 MAKSIMUM DAN MINIMUM
Fungsi f(x) dikatakan naik di titik x = c, jika dapat ditunjukkan bilangan
positif kecil h sedemikian rupa sehingga untuk setiap titik tertentu x1 < x2
yang terletak dalam interval (c-h, c+h) berlaku f(x1) < f(x2) .
Fungsi f(x) dikatakan turun di titik x = c, jika dapat ditunjukkan bilangan
positif kecil h sedemikian rupa sehingga untuk setiap titik tertentu x1 > x2
yang terletak dalam interval (c-h, c+h) berlaku f(x1) > f(x2) .
Definisi
Andaikan S adalah daerah asal atau domain f(x), dan memuat titik c. Kita
katakan bahwa:
a. f(c) adalah nilai maksimum f pada S jika f (c) f ( x) untuk semua x
dalam domain f .
b. f (c) adalah nilai minimum f pada S jika f (c) f ( x) untuk semua x
dalam domain f .
c. f (c) adalah nilai ekstrim f(x) pada S jika ia adalah nilai maksimum atau
nilai minimum.
Keberadaan Maksimum-Minimum
Jika suatu fungsi f(x) kontinyu dalam suatu interval tertutup [a, b], maka
fungis tersebut pasti mempunyai nilai maksimum dan nilai minimum pada
interval [a, b].
50
Teorema Titik-Kritis
Jika f didefinisikan pada selang I yang memuat titik c. Jika f(c) adalah titik
ekstrim, maka c haruslah suatu titik kritis, yaitu c berupa salah satu:
a. Titik ujung dari I
b. Titik stasioner dari f , yaitu f(c) = 0.
c. Titik singular dari f ( f (c) tidak ada).
Contoh 8.1
Carilah titik-titik kritis dari f(x) = -2x3 + 3x2 pada selang [- , 2]
Penyelesaian:
Titik kritis terjadi:
a. Titik-titik ujung adalah x= - dan x=2
b. Titik stasioner adalah f(x)=0
f(x) = -2x3 + 3x2
f(x) = -6x2 + 6x = 0
maka x=0 dan x=1
c. Tidak ada titik singular.
Jadi titik-titik kritisnya adalah -, 0, 1, 2
Nilai-Nilai Ekstrim (Maksimum dan Minimum)
Jika f kontinyu pada [a, b], maka untuk mendapatkan titik absolut ekstrem
(nilai maksimum dan minimum) f pada selang [a, b]
Langkah 1 Cari semua nilai titik kritis pada selang [a, b].
Langkah2 Hitung f(x) pada setiap titik kritis. Yang terbesar adalah nilai
maksimum; yang terkecil adalah nilai minimum.
Contoh 8.2
Carilah nilai-nilai maksimum dan minimum dari fungsi f ( x) 2 x3 3x 2 12 x
pada selang interval [-4. 2].
51
Penyelesaian:
Langkah 1. Cari semua nilai-nilai kritis pada selang [a, b]
Titik-titik kritis terjadi:
a. Titik-titik ujung adalah x = -4 dan x=2
b. Titik stasioner adalah f(x)=0
f ( x) 2 x 3 3x 2 12 x
f '( x) 6 x 2 6 x 12
6( x 2 x 2)
6( x 2)( x 1)
Apabila turunan pertamanya kita buat sama dengan nol atau f(x) = 0, maka
kita dapatkan x = -2 dan x = 1. Oleh karena itu, f(x) mempunyai dua nilai kritis
di x = -2 dan x = 1.
Titik-titik kritisnya adalah -4, -2, 1, dan 2
Langkah 2. Hitung fungsi f(x) pada titik-titik kritis, yaitu f (4) , f (2) , f (1) ,
dan f (2)
X
f(x)
-4
-32
-2
20
1
-7
2
4
Dari tabel di atas, nilai hasil terbesar adalah 20 dan nilai hasil terkecil adalah 32. Nilai maksimum absolut dari fungsi pada selang interval [-4, 2]
adalah f (2) 20 , dan nilai minimum absolut fungsi pada selang interval [-4, 2]
adalah f (4) 32 .
(-2,20)
(4,32)
52
MASALAH-MASALAH PRAKTIS
Masalah praktis adalah masalah yang timbul dalam kehidupan sehari-hari.
Contoh 9.3
Seorang peternak mempunyai 100 meter kawat berduri yang akan digunakan
untuk membuat pagar identik yang berdampingan, seperti diperlihatkan pada
gambar di bawah ini. Berapa ukuran seluruh kelilingnya agar luas maksimum?
y
Penyelesaian:
x
Karena harus terdapat tiga sisi sepanjang x, dapat kita lihat bahwa 0 x
100/3.
Jadi masalahnya adalah memaksimumkan A pada [0, 100/3].
dA/dx = 50 3x = 0
x = 50/3.
8.3
Contoh 8.3
Jika f(x) = 2x3 3x2 12x + 7, cari dimana fungsi f naik dan dimana turun.
Penyelesaian:
Turunkan fungsi f(x).
Turunan fungsi f(x) adalah f (x) = 6x2 6x 12 = 6 (x+1).(x-2)
Cari dimana f '( x) 0 dan juga dimana f '( x) 0 . Untuk itu kita perlu
mencari batas dengan menjadikan turunan fungsi f (x) = 0.
f (x)= 6x2 6x 12 = 6 (x+1).(x-2) =0
Kita dapatkan bahwa jika f '( x) 0 maka nilai x = -1 dan x = 2.
Kita gambarkan dalam grafik di bawah ini
53
-1
Sekarang kita uji dimana daerah yang memenuhi syarat f '( x) 0 dan
daerah yang memenuhi syarat f '( x) 0 . Dari grafik kita ambil nilai x = 0
untuk menguji daerah tersebut.
a. Jika x = 0, maka f (0) = 6 (0+1).(0-2) = -12 f (0) < 0 (kurang dari nol),
maka selang tersebut kita beri tanda negatif.
b. Jika x = 3, maka f (3) = 6 (3+1).(3-2) = 12 f (0) > 0 (lebih dari nol),
maka selang tersebut kita beri tanda positif.
c. Jika x = -2, maka f (-2) = 6 (-2+1).(-2-2) = 24 f (0) > 0 (lebih dari nol),
maka selang tersebut kita beri tanda positif.
++++|
-1
0
2
Jadi fungsi akan naik pada selang (-,-1] dan [2,), dan turun pada selang
[-1,2].
Contoh 8.4
Dimana f(x) = 2x3 3x2 12x + 7 naik, turun, cekung ke atas, dan cekung ke
bawah.
Penyelesaian:
Turunan pertama fungsi:
f (x) = 6x2 6x 12
54
Fungsi akan naik pada selang (-,-1] dan [2,), dan turun pada selang [1,2] (lihat penyelesaian contoh 9.3).
Turunan kedua fungsi:
f (x) = 12x 6
Jika f (x) = 12x 6 = 0, maka kita dapatkan nilai x =
Sekarang kita uji dimana daerah yang memenuhi syarat f (x) >0 dan daerah
yang memenuhi syarat f (x) < 0.
Uji dengan x = 0
Jika x = 0, maka f (0) = 12.0 - 6 = - 6 f (0) < 0 (kurang dari nol), maka f
cekung ke bawah.
Jika x = 1, maka f (1) = 12.1 - 6 = 6 f (0) > 0 (lebih dari nol), maka f
cekung ke atas.
|+++
0 1/2
Jadi fungsi akan cekung ke bawah pada selang (-,1/2], dan fungsi akan
cekung ke atas pada selang [1/2,).
C. RANGKUMAN
Jika suatu fungsi f(x) kontinyu dalam suatu interval tertutup [a, b], maka
fungsi tersebut pasti mempunyai nilai maksimum dan nilai minimum pada
interval [a, b].
Diberikan suatu fungsi, f ( x) , yang dapat didiferensiasikan dan kontinyu pada
interval terbuka (a, b)
1. Jika f '( x) 0 untuk semua x pada (a, b) , maka f ( x) naik pada (a, b) .
2. Jika f '( x) 0 untuk semua x pada, maka f ( x) turun pada (a, b) .
3. Jika f '( x) 0 untuk semua x pada, maka f ( x) konstan pada (a, b) .
55
D. TUGAS BAB 8
1. Carilah titik-titik kritis dan nilai maksimum dan minimum dari fungsi
a. f(x) = -x2 + 4x -1 pada selang [0 , 3]
b. f(x) = x2 + 3x
pada selang [-2 , 1]
c. f(x) = x3 - 3x +1 pada selang [-3/2 , 3]
1
pada I = [-2,1]
d. f(x) =
1 x2
e. f x 3x3 9 x 2 pada 2, 2
2. Jumlah dua buah bilangan adalah 30. Tentukan masing-masing bilangan
tersebut agar hasil kalinya maksimum.
5. Dengan mengambil tembok sebagai salah satu sisi, akan dibuat kandang ayam
berbentuk persegi panjang dari pagar kawat sepanjang 30 m. Tentukan ukuran
kandang agar luas kandang maksimal.
6. Suatu persegipanjang mempunyai luas 900 cm2. Tentukan ukuran
persegipanjang agar kelilingnya minimum.
7. Dimana f(x) =
1 3
x x2 3x + 4 naik, turun, cekung ke atas, dan cekung ke
3
bawah.
8. Dimana f(x) = x3 3x2 1 naik, turun, cekung ke atas, dan cekung ke bawah.
9. Dimana f(x) = x3 12x naik, turun, cekung ke atas, dan cekung ke bawah.
56
BAB IX
INTEGRAL
A. TUJUAN KOMPETENSI KHUSUS
Pada materi integral ini mahasiswa diharapkan mampu memahami tentang
konsep integral, mampu menyelesaikan persoalan integral baik itu integral tak
tentu maupun integral tentu.
B. URAIAN MATERI
Pada bab sebelumnya telah dikaji tentang pendiferensialan (penurunan),
maka kebalikannya yaitu anti pendiferensialan (anti penurunan), atau biasa
disebut dengan istilah integral.
Penulisan integral yang lebih mudah diingat adalah penulisan Leibniz yaitu
menggunakan lambang .... dx. Dibawah ini adalah beberapa rumusan
integral dengan C adalah konstanta, yaitu :
a. k dx kx C
b.
x dx n 1 x
n
n 1
g x
c. g x g x dx
r 1
n
r 1
'
Contoh 9.1 :
a.
b.
2 dx 2 x C
x 4 dx x 4
1/2
dx
1
x 4 2
1 1
2
2
3/2
x 4 C
3
c.
6 x 6 x 2 12 dx
5
misal u x3 6 x
du 3 x 2 6 dx
6 x 6 x 2 12 dx u 5 2du
5
2 u 5 du
u6
u6
2 C 2C
6
3
6x
3
2C
57
d.
x 2 1 dx ;
m isalkan u x 2 1
du 2 x dx
x 2 1 dx
1
2 x ( x 2 1)1/ 2 dx
2
1
1 2
u 1/ 2 du u 3 / 2 C
2
2 3
Contoh 9.2
1. x 5 dx 1 x 51 1 x 6 C
5 1
2.
3/ 2
3
.dx = x.dx = x 2 x + C
3
1
.dx =
x3
4.
3
2m2.dm = 2 m 21 2m + C
2 1
3
5.
5 .d = 5
6.
1/ 2
1 .d = -.d = 2 +C
7.
x-3. dx
1
x 2
x 31
3 1
2
3.
2x
5 12 1 10 3
+C
1
1
3
2
1
2x
3x 2 3 dx
3
= - 12 + C
1/ 2
Jawab :
1
2x 2
1
2x 2
3x 2 3 dx 3x 2 dx 3 dx
1
2 3
x 2 dx x 2 dx
3
3
1 1
3
2 1
x 2 1
x ( 2 1) C
3
3 2 1
3 2 1
1
2
2
5
x 1 x 2 C
3
3 5
3
8.
x 2e
1 4x 2
C
3 x 15
5 dx
Jawab :
3
x 2e
9.
5 dx 3 dx 2 e x dx 5 dx
x
3ln | x | 2 e x 5 x C
du
ln u c
u
58
f x dx F b F a ,
1.
2.
pf x qg x dx p f x dx q g x dx
a
(sifat linier)
f x dx f x dx f x dx
Contoh 9.3 :
3
1. Hitung
x 3 dx
Jawab :
3
x 3 dx
1 2
x 3x
2
2
1 2
1
3 3 3 2 3 2
2
2
27 8 35
2 2 2
4
2. Hitung
x 2 x 2 x 1 dx
Jawab :
andaikan u x 2 x
du 2 x 1 dx
x 2 x 2 x 1 dx u1/2 du
3/2
2
2
u 3/2 C x 2 x C
3
3
3/2
2
x 2 x 2 x 1 dx x 2 x C
3
0
3/2
2
20 C 0 C
3
2
3/2
20 59, 63
3
59
C. RANGKUMAN
RUMUS UMUM INTEGRAL
1.
k dx kx C
2.
k f ( x) dx k f (x) dx
3.
[ f ( x) g ( x)] dx f ( x) dx g ( x) dx
4.
5.
1
dx dx ln | x | C
x
dx e x C
D. TUGAS BAB 9
1. (3x2 + 7x).dx
2.
( + + + 4x3)dx
3.
4.
(x
(x
6 x )5 (6 x 2 12)dx
4)10 x.dx
x2
3) 2 x 2 .dx
2
6. Tentukan nilai Integral dari fungsi berikut
5.
c.
(3x
2 x 3) dx
b.
(2 x
3)dx
d. f(x) =
4
3
5
3
x
x
60
BAB X
PENGGUNAAN INTEGRAL
A. TUJUAN KOMPETENSI KHUSUS
Pada materi penggunaan integral ini mahasiswa diharapkan mampu
menggunakan konsep perhitungan integral dalam kehidupan sehari hari
seperti menghitung luas bidang.
B. URAIAN MATERI
10.1 Luas daerah Bidang Rata
Daerah Di atas Sumbu X.
Andaikan y = f(x) menentukan
persamaan sebuah kurva pada
bidang xy dan andaikan f kontinu
dan tak negatif pada selang (interval)
a x b. Lihat gambar disamping,
tinjaulah daerah R yang dibatasi oleh
grafik grafik dari y = f(x), x = a, x=b
dan y=0. Kita mengacu R sebagai
daerah di bawah y = f(x) antara x = a
y=f(x)
Contoh 10. 1 :
Tentukan luas daerah R di bawah kurva y = 2x3 x2 + 6x + 5, antara x = 0,
dan x = 2
Jawab :
35
30
25
y
20
15
10
5
0
0
61
A R 2 x3 x 2 6 x 5 dx
0
1
1
x 4 x3 3x 2 5 x
3
2
0
1 3
4
2
1
2 2 3 2 5 2 0
3
2
112
18 12 10
3
3
f x dx
y=f(x)
adalah
bilangan
yang
negatif.
Sehingga
tak
dapat
melukiskan suatu luas. Akan tetapi bilangan itu adalah negatif untuk luas
daerah yang dibatasi oleh y = f(x), x = a, x = b dan y = 0.
Contoh 10.2 :
1. Tentukan luas daerah R yang dibatasi oleh y = (x2/3) 4, sumbu x, x = -2
dan x = 3
Jawab :
3
x2
x2
A R 4 dx 4 dx
3
3
2
2
3
x3
27
8
4 x 12 8
9
9
2 9
145
9
2. Tentukan luas daerah R yang dibatasi oleh y = x3 3x2 x + 3, ruas sumbu
antara x = 1 dan x = 2 dan oleh garis x = 2
Jawab :
R
R
A R
3
2
3
2
x 3x x 3 dx x 3x x 3 dx
x4
x4
x2
x2
x3 3x x3 3x
2
2
4
1 4
1
7 23
4
4 4
63
C. RANGKUMAN
b
f x dx
adalah
bilangan yang negatif. Begitu juga sebaliknya apabila grafik y = f(x) terletak di
b
D. TUGAS BAB 10 :
Gambarlah daerah yang dibatasi oleh kurva-kurva yang persamaannya
diketahui dan hitunglah luas daerahnya.
1
a. y 4 x 2 , y 0, x 0, x 3
3
1
b. y x 2 10 , y 0, x 2, x 3
2
3
c. y x , y 0, x 1, x 8
d . x y 2 y 2, x 0
e. x y 4 , x 2 y 4
64
BAB XI
DERET BILANGAN DAN JUMLAH
A. TUJUAN KOMPETENSI KHUSUS
Pada materi deret bilangan dan jumlah ini mahasiswa diharapkan mampu
mengetahui sifat suatu deret, mahasiswa juga mampu menuliskan beberapa
jumlah sigma dan melakukan perhitungannya.
B. URAIAN MATERI
Konvergen atau divergen suatu deret tak hingga dapat diperiksa melalui 5 tes
di bawah ini yaitu :
1. Tes Jumlah
4. Tes Integral
2. Tes Banding
5. Tes Akar
3. Tes Rasio
1. Tes Jumlah
- Konvergen jika lim S n ada
n
Contoh 11.1 :
1. Deret Tak Hingga : 1 + 3 + 5 + 7 + ... + (2n 1)
Maka : Un = 2n 1, U1 = 1
1
S n n un u1
2
1
1
n 2n 1 1 n 2n n 2
2
2
lim Sn lim n2
n
Karena nilai limitnya tak hingga maka deret ini adalah divergen.
1 1
1
2. Deret Tak Hingga : 1 ... n1
(deret geometri)
2 4
2
u
1
un n 1
Sn 1
2
1 r
Maka :
1
u1 1
r
2
1
1
2
lim S n lim
n
n
1 1
1
2
2
Karena nilai limit tak hingganya ada yaitu 2, maka deret ini konvergen.
2.
Tes Banding
Vn un
konvergen
Vn un
divergen
65
Contoh 11.2 :
1
1
1
1
...
1
2
3
n
1
ambil pembanding un
n
3
1
2
1
1
1
1
2
3
1
1/2
1/3
Vn
1
n
Vn
un
1
n 1
1
un 2 (pembanding)
n
2
1
17
1/4
: Vn
1
,
n 1
1
1
2
1
4
Tes Rasio
u 1
1 konvergen
1. lim n
n u
n
un 1
1 divergen
n u
n
2. lim
3. lim
un 1
1 pake cara lain
un
Contoh 11.3 :
1. Deret Tak Hingga
1
2n
1
n 1
2
1
n
2
un
Maka :
un 1
x u
n
lim
1 1 1
1
... n
2 4 8
2
1
,
un 1
2
1
2 1
1
2
66
2.
4.
Karena setelah dicari deret bernilai 1 maka, deret diatas tidak bisa
menggunakan tes rasio, tetapi menggunakan cara lainnya.
1 2 3
n
Deret Tak Hingga
:
... n
3 9 27
3
n
n 1
Maka :
un n ,
un 1 n 1
3
3
n 1
un 1 3n 1 n 1 3n n 1 3n
lim
n 1 . n 1 .
n u
n
3
n 3 .3 n
n
3n
n 1 1
n 1 1 1
n 1 1
lim
. lim
. lim
n 3
3
n n n 3 3 n n
Nilai deret tersebut adalah 1/3, artinya deret tersebet bersifat
konvergen
Tes Integral
n
f x dx ada
Konvergen
Divergen
f x dx
c
Contoh 11.4 :
1
1
1. un
f x
n
x
1
c x dx ln x ln ln 1
1
Karena nilainya tak hingga maka deret ini bersifat divergen
1
1
2. un 2 f x 2
n
x
1
1 1
1
2
1 x 2 dx 1 x dx 1 x x 1
1 1
1
0 1 1
Karena nilai deret tersebut 1, maka sifatnya konvergen
5. Tes Akar
lim n un L < 1 maka konvergen
n
Contoh 11.5 :
1
1. un n
n
1
1 1
lim 0 1
n
n
n
n
1
lim n
n
2. un
lim n
n
ln n
ln n
(bersifat konvergen)
1
1
0 1
n ln n
lim
(bersifat konvergen)
100
i 1
a
i 1
konstanta, maka :
n
1.
ca
i 1
2.
3.
c ai
i 1
i 1
i 1
i 1
i 1
i 1
i 1
ai bi ai bi
ai bi ai bi
Contoh 11.6 :
1. Andaikan bahwa
100
a
i 1
60 dan
100
100
b 11 . Hitung 2a 3b 4
i 1
i 1
Jawab :
100
100
100
i 1
i 1
i 1
100
100
100
100
i 1
i 1
i 1
2 ai 3 bi 4
2 60 3 11 100 4
487
68
2. Sederhanakanlah
a a
i 1
i 1
Jawab :
n
a a a a a
i 1
i 1
a1 a3 a2 ... an an 1
a0 a1 a1 a2 a2 a3 ... an 1 an
a0 an
an ao
2.
12 22 32 ... n 2
i 1
n n 1 2n 1
6
n n 1
3. i 1 2 3 ... n
i 1
2
n
4.
1 2 3 ... n
4
n n 1 6n3 9n 2 n 1
30
i 1
Contoh 11.7 :
10
1. Hitung : a.
10
i,
b.
i 1
i ,
2
10
c.
i 1
i 1
jawab:
10
a.
i
i 1
b.
10
i 1
c.
10
i 1
10 10 1
55
2
10 10 1 20 1
385
6
10 11 6000 900 10 1
10
i 4 14
1
30
i 1
25.332
2. Hitung
10
2i i 5
i 1
Jawab :
2i i 5 2i
10
i 1
10
i 1
10i 2 i 2 10 i
10
10
i 1
i 1
2 285 10 55 220
69
j 2 j 5
j 1
Jawab :
n
j 2 j 5 j 2 3 j 10
j 1
j 1
j 1
j 1
j 1
j 2 3 j 10
n n 1 2n 1
n n 1
3
10n
6
2
n
2n 2 3n 1 9n 9 60
6
n n 2 3n 34
C. RANGKUMAN
Kekonvergenan atau divergennya suatu deret tak hingga dapat diperiksa
melalui 5 tes di bawah ini yaitu : Tes Jumlah, Tes Integral, Tes Banding, Tes
Akar, Tes Rasio
Beberapa Jumlah Khusus
n
n n 1
1. i 1 2 3 ... n
2
i 1
n
2.
12 22 32 ... n 2
i 1
n n 1 2n 1
6
n n 1
3. i 1 2 3 ... n
i 1
2
n
4.
n n 1 6n3 9n 2 n 1
i 1
30
i 4 14 24 34 ... n4
70
...
n
4
5
6
2. Cari nilai sigma berikut ini :
a.
3k 1
d.
k 1
b.
20
j 1
j 1
c.
10
10
4a
i 1
e.
10
b1 2
1
2
3a
j 1
b1 7
dengan
10
i 1
dengan
23 dan
i 1
10
a
j 1
10
b 44
35 dan
10
b 17
j 1
i 1
i 1
71
DAFTAR PUSTAKA
1. Edwin J.Purcell Dale Varberg, Kalkulus dan Geometri Analitis, Erlangga
1989
2. Wikaria Gazali soedadyatmodjo, kalkulus, Graha Ilmu 2005
72