POLITEKNIK KUTARAJA
Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat dan rahmat-Nya, maka
penyusunan Studi Kelayakan Pendirian Politeknik Kutaraja ini dapat tersusun. Studi Kelayakan ini
disusun mengacu kepada Undang-Undang Pendidikan Tinggi (UU Dikti) No. 12 Tahun 2012 Pendidikan
Tinggi dan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 95 Tahun 2014 tentang Pendirian,
Perubahan dan Pembubaran Perguruan Tinggi Negeri serta Pendirian, Perubahan, dan Pencabutan Izin
Perguruan Tinggi Swasta. Kerangka materi dalam usulan ini memuat gambaran mengenai latar belakang,
kualifikasi, jumlah kebutuhan, sumber masukan program, kurikulum, sumber daya, pendanaan,
manajemen akademik dan kesimpulan.
Ucapan terima kasih kepada segenap pihak yang telah membantu dalam penyusunan Studi
Kelayakan Pendirian Politnik Kutaraja Banda Aceh, khususnya kepada tim perumus dan penyusun.
Semoga studi kelayakan ini dapat memenuhi kriteria dan mendapat persetujuan dari Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi.
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
BAB II BENTUK, NAMA, VISI, MISI DAN CIRI KHAS PTS .......................................................... 17
2.1 Bentuk Perguruan Tinggi.............................................................................................. 17
2.2 Jenis Perguruan Tinggi ................................................................................................. 17
2.3 Identitas Politeknik ...................................................................................................... 19
2.4 Visi dan Misi Politeknik Kutaraja .................................................................................. 19
2.5 Ciri Khas........................................................................................................................ 20
BAB VI PROSPEK MINAT DAN DAYA TAMPUNG MAHASISWA SETIAP PROGRAM STUDI .......... 50
6.1 Prospek Minat Program Studi Akuntansi ..................................................................... 51
6.2 Prospek Minat Program Studi Administrasi Perkantoran ............................................ 51
BAB VII KEBUTUHAN DUNIA KERJA TERHADAP LULUSAN SETIAP PROGRAM STUDI ................. 53
7.1 Pertumbuhan Investasi di Aceh ................................................................................... 53
7.2 Pertumbuhan Jumlah Perusahaan Menengah dan Besar di Aceh ............................... 54
7.3 Masyarakat Ekonomi ASEAN........................................................................................ 55
7.4 Kebutuhan Lulusan Program Studi Diploma III Akuntansi ........................................... 55
7.5 Kebutuhan Terhadap Lulusan Program Studi Administrasi Perkantoran ..................... 56
Menurut David Popenoe, ada empat macam fungsi pendidikan yakni sebagai berikut:
1. Transmisi (pemindahan) kebudayaan.
2. Memilih dan mengajarkan peranan sosial.
3. Menjamin integrasi sosial.
4. Sekolah mengajarkan corak kepribadian.
5. Sumber inovasi sosial.
Salah satu upaya agar masyarakat Indonesia mempunyai kesempatan untuk memperoleh pendidikan
yang setinggi-tingginya, dapat dilakukan dengan cara membangun/mendirikan lembaga pendidikan tinggi
Studi Kelayakan Politeknik Kutaraja| 2
yang merata di Indonesia. Pendidikan Tinggi adalah jenjang pendidikan setelah menengah yang mencakup
program diploma, program sarjana, program magister, program doktor, dan program profesi, serta program
spesialis yang diselenggarakan oleh Perguruan Tinggi bedasarkan kebudayaan bangsa Indonesia (Pasal 1 ayat
3 Peraturan Permerintah Republik Indonesia Nomor 4 tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan
Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi).
Kondisi perekonomian di Indonesia kurang begitu baik, membuat pemerintah merasa kesulitan untuk
mendirikan lembaga pendidikan tinggi secara merata di seluruh Inonesia. Oleh karena itu, diharapkan adanya
partisipasi dari masyarakat untuk meringankan beban pemerintah tersebut. Akan tetapi sebelum mendirikan
lembaga pendidikan tinggi haruslah memenuhi beberapa persyaratan tertentu, antara lain; investasi, kondisi
sumber daya manusia, sarana & prasarana, dan kualitas dari para lulusan. Hal ini dimaksudkan agar pendirian
dari lembaga pendidikan tinggi tersebut tidak akan menjadi beban baru bagi pemerintah.
Sejak tahun 2012, Yayasan Pendidikan Sarana Ilmu Kutaraja telah menaungi dan berpartisipasi dalam
hal penyelenggaraan pendidikan dengan penempatan kerja atas nama LP3I Business College Banda Aceh.
Meskipun LP3I Business College Banda Aceh hanya berorientasi pada pasar kerja, namun tidak meninggalkan
kaidah-kaidah akademis dan terus meningkatkan kualitas pendidikan dengan cara menyesuaikan kurikulum
dengan mengikuti perkembangan yang terjadi di dunia kerja. Hal tersebut merupakan ciri khas yang dimiliki,
yaitu; mampu menghasilkan sumber daya manusia yang siap diterjunkan langsung ke dunia kerja.
Seiring berjalannya waktu, tingginya tingkat ketertarikan masyarakat khususnya di Provinsi Aceh
terhadap pendidikan yang ditawarkan oleh Yayasan Pendidikan Sarana Ilmu Kutaraja yang menyelenggarakan
pendidikan seperti yang disebutkan di atas. Hal ini terlihat dari besarnya minat orang tua untuk melanjutkan
pendidikan anak-anaknya ke pendidikan yang lebih tinggi, dan besarnya minat siswa tamatan SMA/MA untuk
melanjutkan pendidikan ke LP3I Business College Banda Aceh yang dari tahun ke tahun semakin meningkat.
Selain itu adanya desakan dari masyarakat di Propinsi Aceh agar Yayasan Pendidikan Sarana Ilmu Kutaraja
meningkatkan status dan mendirikan Politeknik, mengingat Yayasan Pendidikan Sarana Ilmu Kutaraja belum
memiliki Perguruan Tinggi. Pemilihan Politeknik sebagai core pengembangan LP3I Business College Banda
Aceh, didasarkan kepada konsentrasi pendidikan yang ada dan dijalani saat ini berorientasi pada pendidikan
profesi atau lebih kearah vokasional. Untuk tidak meninggalkan core yang ada maka Politeknik menjadi pilihan
pengembangan yang dilakukan oleh Yayasan Pendidikan Sarana Ilmu Kutaraja.
Untuk mewujudkan pendirian Politeknik tersebut, maka dilakukan langkah signifikan dengan
melakukan koordinasi berbagai hal yang dibutuhkan dengan Direktorat Jenderal Pendididikan Tinggi
(Dikti) dan Koordinator Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) Wilayah XIII, guna memenuhi syarat pendirian
Politeknik yang di butuhkan.
Data jumlah perusahaan yang ada tersebut bila diperhatikan ternya menyebar di masing-masing
kabupaten kota di Aceh. Jumlah perusahaan terbanyak ada di Kabupaten Aceh Tamiang 12 perusahaan,
Studi Kelayakan Politeknik Kutaraja| 5
namun serapan tenaga kerja terbesar ada di Kabupaten Nagan Raya dengan jumlah serapan tenaga kerja
2.331. berikut sebaran perusahaan dan serapan tenaga kerja berdasarkan kabupaten/kota di Provinsi Aceh
(Tabel 1.2).
Tabel 1.2 Jumlah Perusahaan Besar dan Tenaga Kerja Menurut Kabupaten/Kota
Tenaga
No. Kabupaten/ Kota Perusahaan
Kerja
1 Simeulue - -
2 Aceh Singkil 3 2283
3 Aceh Selatan 3 83
4 Aceh Tenggara - -
5 Aceh Timur - -
6 Aceh Tengah 1 238
7 Aceh Barat 2 1026
8 Aceh Besar - -
9 Pidie - -
10 Bireuen 3 109
11 Aceh Utara 3 1192
12 Aceh Barat Daya - -
13 Gayo Lues - -
14 Aceh Tamiang 12 1080
15 Nagan Raya 4 2331
16 Aceh Jaya 1 43
17 Bener Meriah - -
18 Pidie Jaya 1 43
19 Banda Aceh 1 42
20 Sabang 2 63
21 Langsa 2 130
22 Lhokseumawe 2 131
23 Subussalam 3 283
Jumlah 44 9109
Sumber : Aceh Dalam Angka (2014)
Kebutuhan sarjana vokasional juga terlihat dari data BPS berikut, dimana bila diperhatikan jumlah
pekerja yang terserap berdasarkan sektor ekonomi yang ada menunjukkan besaran jumlah tenaga kerja yang
bekerja di tahun 2013 pada sektor pertanian, diikuti perdagangan, bangunan, jasa, dan industri, masing
jumlah serapan tenaga kerja adalah pertanian 33.621, perdagangan 14.649, bangunan 10.944, jasa 9.307, dan
industri sebanyak 8.122 orang (Tabel 1.5), namun data ini juga dapat menunjukkan bahwa ekonomi masyakat
masih bertumpu pada sektor primer. Untuk itu tenaga sarjana vokasi sangat dibutuhkan untuk merubah
sektor ekonomi primer ini menjadi sektor sekunder (dagang dan industri) bahkan bila perlu sektor tertier
(sektor jasa).
Pentingnya perguruan tinggi juga dapat dilihat dari tingkat partisipasi angkatan kerja. Terlihat
bahwa partisipasi angkatan kerja terbesar pada lulusan sarjana (Diploma III dan Sarjana), di mana terlihat
tingkat partisipasi angkatan kerja terbesar pada lulusan sarjana yaitu 89,97 % (Tabel 1.6).
Paparan diatas dapat dijadikan pertimbangan usulan Pembukaan Politeknik Kutaraja, yaitu:
1. Kondisi yang ada
a) Besarnya jumlah lulusan yang dihasilkan dari SMA/SMK/MA yang ada di Provinsi Aceh.
b) Masih terbatasnya daya tampung PTN maupun PTS yang ada, menyebabkan sebagian lulusan
tidak dapat ditampung di Perguruan Tinggi yang ada.
c) Terbatasnya peluang kerja pada Tingkat pendidikan SMA/SMK/MA.
d) Sektor ekonomi daerah yang berpeluang menampung tenaga kerja masih berada pada sektor
primer, yang bermakna masih sangat pentingnya lulusan perguruan tinggi yang berorientasi
pada vokasional agar dapat mendorong sektor ekonomi yang ada bergerak pada sektor
sekunder dan tertier.
e) Masih terbatasnya Perguruan Tinggi yang berorientasi pada vokasional
f) Adanya desakan calon mahasiswa yang bersumber dari Lembaga Profesi yang selama ini di
kelola oleh Yayasan Sarana Ilmu Kutaraja untuk meningkatkan pendidikannya ke jenjang lebih
tinggi dengan tidak meninggalkan core profesi/vokasi sebagai model pembelajaran yang
dilakukan.
Ketiga alasan mendasar diatas membuat keyakinan Yayasan Pendidikan Sarana Ilmu Kutaraja untuk
berpartisipasi dalam mewujudkan keinginan semua pihak dengan mendirikan Politeknik Kutaraja bertempat
di Banda Aceh. Adapun program studi yang rencananya dibuka adalah sebagai berikut:
Analisis kinerja Politeknik Kutaraja dilakukan dengan pendekatan analisis SWOT (Strength,
Weakness, Opportunity, Threat) terhadap ke empat faktor yang dianggap berpengaruh yaitu; bidang
Pelayanan, Keuangan, Sumber Daya Manusia serta Sarana / Prasarana. Adapun faktor internal dan eksternal
sebagai berikut:
1. Faktor Internal
Analisis internal organisasi dilakukan dengan cara mengidentifikasi ke empat faktor yaitu; Bidang
Pelayanan, Keuangan, Sumber Daya Manusia serta Sarana dan Prasarana sehingga dapat ditemukan
kekuatan dan kelemahan internal organisasi. Untuk lebih jelas analisis faktor internal dapat dilihat
pada tabel 1.9 berikut.
Tabel 1.6 Analisis Faktor Internal
2. Faktor Eksternal
Analisis ini dilakukan untuk mengidentifikasi dua aspek yaitu; peluang dan ancaman terhadap
Politeknik Kutaraja. Daftar peluang yang teridentifikasi merupakan kondisi untuk meningkatkan atau
Polikteknik ini direncanakan akan didirikan di kota Banda Aceh, dan akan mulai beroperasi pada tahun
ajaran 2016/2017. Politeknik tersebut akan diberi nama Politeknik Kutaraja.
Menjadi Perguruan Tinggi ang menghasilkan lulusan yang Profesional, Mandiri, dan Unggul secara Global.
2. MISI
Untuk menunjang visi di atas, maka disusunlah Misi Politeknik Kutaraja sebagai berikut :
1. Menyelenggarakan pendidikan vokasi yang berorientasi pada good university governance.
2. Menghasilkan lulusan yang siap pakai bekerja pada sektor publik, dunia usaha serta mampu bekerja
secara mandiri
3. Menghasilkan lulusan yang mampu beradaptasi terhadap perkembanga teknologi maupun terhadap
masalah yang dihadapi dalam dunia kerja
4. Berperan aktif dalam pengembangan aplikasi ilmu pengetahuan dengan mengedepankan moralitas
dalam setiap tindakan
5. Menjalin kemitraan dengan masyarakat, dunia usaha, lembaga nirlaba, serta asosiasi profesi di dalam dan
di luar negeri
Politeknik Kutaraja didirikan dengan Tujuan untuk memenuhi Asas Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu
Pendidikan, Penelitian , dan Pengabdian Masyarakat. Untuk mencapai Asas Tri Darma Perguruan Tinggi maka
ditetapakan tujuan, sebagai berikut:
1. Terselenggaranya pendidikan dilakukan secara kredibel, adil, transparan, dan bertanggung jawab.
2. Terbentuknya lulusan yang siap bekerja pada sektor publik, dan dunia usaha serta mampu bekerja secara
mandiri
3. Terbentuknya lulusan yang memiliki jiwa kewirausahaan, sehingga mampu membuka peluang kerja bagi
yang membutuhkan, dimana pada gilirannya akan membantu pemerintah dalam pengentasan
kemiskinan.
4. Terselenggaranya proses pembelajaran menggunakan dan mengikuti perkembangan teknologi informasi
(TI), sehingga lulusan memiliki keunggulan penggunaan TI dalam setiap aktivitas pekerjaannya, serta
mampu mengembangkan pekerjaanya dengan pendekatan TI.
5. Terpublikasikannya karya ilmiah dosen dan mahasiswa yang berbasis penelitian dan memiliki relevansi
keilmuan.
6. Terlaksananya penerapan keilmuan melalui kegiatan pengabdian masyarakat.
1. Logo/Lambang
3. Himne
Politeknik memiliki himne yang berjudul "Himne Politeknik Kutaraja".
4. Mars
Politeknik memiliki mars yang berjudul "Mars Politeknik Kutaraja".
Studi Kelayakan Politeknik Kutaraja| 19
BAB III
2. Pimpinan Politeknik
Pimpinan Politeknik adalah Direktur dan Wakil Direktur. Pimpinan Politeknik sebagai penanggungjawab
utama, disamping melakukan arahan kebijaksanaan umum, juga menetapkan peraturan, norma dan tolok
ukur penyelenggara pendidikan tinggi atas dasar persetujuan senat Politeknik.
a. Direktur
Direktur bertugas untuk:
1) Melaksanakan penyelenggaraan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat;
2) Mengelola seluruh kekayaan Politeknik secara optimal;
3) Membina tenaga edukatif, mahasiswa dan tenaga administrasi;
4) Membina hubungan kerjasama dengan lingkungan Politeknik, masyarakat, dan lembaga terkait
baik dalam maupun luar negeri;
5) Menyelenggarakan pembukuan Politeknik;
6) Menyusun Rencana Strategis yang memuat sasaran dan tujuan Politeknik yang hendak dicapai
dalam jangka waktu 5 (lima) tahun;
7) Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran tahunan Politeknik;
8) Melaporkan secara berkala kepada badan Penyelenggara tentang kemajuan Politeknik;
Untuk melaksanakan tugas tersebut, Direktur berwenang:
1) Dengan pertimbangan Senat Politeknik menetapkan Peraturan Politeknik;
Studi Kelayakan Politeknik Kutaraja| 22
2) Dalam keadaan memaksa, membuat peraturan Politeknik pengganti Peraturan Politeknik;
3) Membuat Peraturan Direktur;
4) Membuat Keputusan Direktur.
b. Wakil Direktur
Wakil Direktur terdiri atas :
1) Wakil Direktur bidang akademik yang selanjutnya disebut Wakil Direktur I, yang mempunyai tugas
membantu Direktur dalam pelaksanaan kegiatan pendidikan, penelitian serta membantu membina
Dosen.
2) Wakil Direktur bidang administrasi umum, keuangan dan kepegawaian, yang selanjutnya disebut
Wakil Direktur II, yang mempunyai tugas membantu Direktur dalam pelaksanaan kegiatan di bidang
administrasi umum, keuangan dan kepegawaian.
3) Wakil Direktur bidang Kemahasiswaan dan Alumni yang selanjuntnya disebut Wakil Direktur III,
mempunyai tugas membantu Direktur dalam pelaksanaan di bidang pembinaan serta pelayanan
kesejahteraan mahasiswa, alumni dan pengabdian kepada masyarakat.
3. Senat Politeknik
Senat Politeknik merupakan badan normatif dan perwakilan di Politeknik. Senat Politeknik mempunyai
tugas pokok :
a) Merumuskan kebijakan akademik dan pengembangan Politeknik.
b) Tugas ini telah dilaksanakan oleh Senat dalam bentuk pembahasan dan pembentukan sampai
terbentuknya Statuta, Rencana Strategis (Renstra), Rencana Operasional (Renop).
c) Merumuskan kebijakan penilaian prestasi akademik dan kecakapan serta kepribadian sivitas
akademika.
d) Bersama-sama Direktur merumuskan norma penyelenggaraan Politeknik.
e) Memberikan persetujuan atas Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja (RAPB) Politeknik yang
diajukan oleh pimpinan Politeknik.
f) Menilai pertanggungjawaban pimpinan Politeknik atas pelaksanaan kebijakan yang telah
ditetapkan.
g) Memberikan pertimbangan kepada Badan Pelaksana Harian, berkenaan dengan calon-calon yang
diusulkan untuk diangkat menjadi Direktur dan Wakil Direktur.
h) Memberikan pertimbangan kepada pejabat yang berwenang tentang kenaikan jabatan akademik
dosen diatas Lektor.
Studi Kelayakan Politeknik Kutaraja| 23
i) Menegakkan norma-norma yang berlaku di Politeknik.
j) Senat dapat melakukan pengawasan pelaksaan anggaran pendapatandan belanja Politeknik.
4. Dewan Penyantun
Dewan Penyantun merupakan organ Politeknik Kutaraja yang menjalankan fungsi pertimbangan non
akademik dan membantu pengembangan Politeknik Kutaraja. Dalam menjalankan fungsi Dewan
Penyantun mempunyai tugas dan wewenang:
1) pemberian pertimbangan terhadap kebijakan direktur di bidang non akademik;
2) pemberian pertimbangan kepada Direktur dalam mengelola politeknik;
3) penggalangan dana untuk membantu pembangunan politeknik; dan
4) pemberian pertimbangan atas permintaan Direktur menyangkut besaran biaya pendidikan yang
menjadi tanggungan peserta didik.
5. Program Studi
Jumlah program studi ada empat, yaitu:
1) Program studi Diploma III Akuntansi,
2) Program Studi Diploma III Administrasi Perkantoran,
3) Program Studi Diploma IV Analis Keuangan, serta
4) Program Studi Diploma IV Manajemen Keuangan Sektor Publik.
Dalam rangka melaksanakan tugas dan wewenangnya, LPM menjalin hubungan lini sebagi berikut:
Studi Kelayakan Politeknik Kutaraja| 26
1). Atasan langsung adalah Ketua LPPM
2). Bawahan langsung : Sekretaris LPM.
3). Hubungan koordinatif:
- Ketua Yayasan
- Direktur Politeknik
- Ketua Program Studi.
- Kepala Bagian, Kabag, Kepala Pusat Studi, dan Kepala lembaga di lingkungan Politeknik Kutaraja
7. Unit/Lembaga Penunjang
1). Bagian Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan (BAAK)
a). Sub Bagian Akademik
Pimpinan di sub bagian administrasi akademik yang mempunyai tugas memberikan pelayanan
administratif di bidang akademik di lingkungan Politeknik. Tugas dari sub bagian Administrasi akademik
adalah Mengelola, mengkoordinasi, mengimplementasikan serta mengevaluasi kegiatan akademik dan
proses pengajaran ditingkat Politeknik, yang dirinci dalam:
- Melaksanakan tugas pelayanan administrasi pendidikan dan ketatausahaan serta administrasi
Program yang ditetapkan oleh Kepala BAAK.
- Dalam melaksanakan tugas bagian akademik menyelenggarakan fungsi pelaksanaan administrasi
registrasi dan pelaksanaan administrasi pendidikan.
- Memimpin pelaksanaan tugas di lingkungan sub Bagian Administrasi Akademik
- Membagi tugas, menggerakkan, mengarahkan, membimbing serta mengkoordinasikan
pelaksanaan tugas subbagian
- Mempelajari dan menilai/mengoreksi laporan hasil kerja/pelaksanaan tugas bawahan.
- Melakukan kerjasama dengan unit terkait
- Menyusun perencanaan dan program serta laporan kerja kepada atasan langsung
- Mengkoordinir pendaftaran mahasiswa baru
- Mengkoordinir pelaksanaan heregistrasi mahasiswa
- Mengkoordinir pelaksanaan pendaftaran mata kuliah
- Mengkoordinir pembuatan ijazah dan transkrip
- Memberikan informasi data-data akademik bagi yang memerlukan
- Melakukan penilaian terhadap staf yang menjadi bawahannya secara obyektif
Dalam laksanakan tugasnya, sub bagian akademik memiliki wewenang :
- Membuat dan menyusun konsep perumusan kebijakan di sub Bidang Administrasi Akademik
Studi Kelayakan Politeknik Kutaraja| 27
- Menandatangani surat-surat yang terkait administrasi akademik yang menjadi kewenangannya
- Bekerjasama dengan unit kerja / kepala bagian lain dan pegawai yang menjadi bawahannya
- Melapor dan bertanggung jawab kepada Kepala Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan
dan Wakil Direktur Bidang Akademik.
4.1 Dosen
Pasal 38 Undang Undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistim Pendidikan Nasional, menyebutkan
bahwa, tenaga kependidikan bertugas melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan,
pengawasan, dan pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan.
Sedangkan pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan
proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta
melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi.
Lebih lanjut dalam Undang-Undang nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, secara tegas
menggunakan istilah dosen untuk merujuk pada pengertian pendidik pada jenjang pendidikan tinggi.
Sedangkan tugas utama dosen adalah mentransformasikan, mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni melalui pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Dalam konteks hubungan input- proses-output pada sistim pendidikan tinggi, dosen dan tenaga
kependidikan merupakan sumber daya manusia yang penting tugas dan perannya dalam menjalankan
proses pada sistim tersebut. Agar dosen dan tenaga kependidikan dapat melaksanakan tugas dengan baik
diperlukan standar dosen dan tenaga kependidikan yang semakin baik.
Dengan pertimbangan hal hal tersebut maka Politeknik Kutaraja menetapkan standar dosen dan
tenaga kependidikan yang akan menjadi pedoman dan tolok ukur bagi seluruh pimpinan, baik pimpinan
program studi maupun pimpinan unit atau lembaga yang bertanggung jawab dalam merencanakan,
mengelola dan mengembangkan sumberdaya manusia di lingkungan Politeknik Kutaraja. Adapun pihak
yang bertanggungjawab dimaksud sebagai berikut:
1. Direktur sebagai pimpinan Politeknik
2. Para Wakil Direktur
3. Ketua Program Studi sebagai pimpinan program studi
4. Ketua lembaga atau unit-unit lainnya
5. Dosen dan tenaga kependidikan
Selanjutnya dalam hal kesejahteraan Politeknik Kutaraja menjamin hak dosen dan tenaga
kependidikan atas penghasilan dan jaminan sosial yang pantas dan memadai, penghargaan sesuai tugas
dan prestasi kerja, pembinaan karier, perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas dan hak atas
kekayaan intelektual, dankesempatan menggunakan sarana, prasarana dan fasilitas pendidikan.
Studi Kelayakan Politeknik Kutaraja| 33
Dalam menjalankan tugas keprofesionalan, dosen juga berhak memperoleh kesempatan untuk
meningkatkan kompetensi, akses sumber belajar dan sarana prasarana pembelajaran, penelitian dan
pengabdian masyarakat, memiliki kebebasan akademik, memiliki kebebasan dalam memberikan penilaian
dan menentukan kelulusan peserta didik, memiliki kebebasan untuk berserikat dalam organisasi
profesi/keilmuan.
Disisi lain Dosen dan tenaga kependidikan mempunyai kewajiban menciptakan suasana pendidikan
yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis, dan dialogis, mempunyai komitmen profesional untuk
meningkatkan mutu pendidikan, memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi dan kedudukan
sesuai dengan kepercayaan yang diberikan.
Dalam menjalankan tugas keprofesionalan, dosen mempunyai kewajiban untuk melaksanakan
pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, merencanakan, melaksanakan pembelajaran
serta menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran, meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi dan
kompetensi akademik, bertindak obyektif dan tidak diskriminatif dalam pembelajaran, menjunjung tinggi
peraturan perundang-undangan, hukum,kode etik, nilai-nilai agama, dan etika.
Politeknik Kutarajamenetapkan kualifikasi minimum untuk dosen, minimal lulusan program
magister.Dalam hal rekrutisasi dosen menggunakan kualifikasi akademik, kompetensi dan pengalaman
sebagai dasar rekrutisasi. Untuk rekrutisasi tenaga kependidikan harus menggunakan kualifikasi akademik,
kompetensi dan sertifikasi kompetensi.
Dalam rangka mewujudkan hal-hal yang telah disebutkan diatas, dapat disimpulkan bahwa, faktor
SDM (dosen dan tenaga kependidikan) sebagai prime mover dalam pencapaian visi dan misi organisasi.
Untuk itu perlu adanya sistim pengelolaan sumber daya manusia yang mencakup, antara lain (1)
perencanaan, (2) rekrutmen, seleksi dan pemberhentian pegawai, (3) orientasi pegawai, (4)
pengembangan karier, dan (5) remunerasi, penghargaan dan sanksi yang dilakukan secara transparan dan
akuntabel dan berbasis pada meritokrasi.
Dosen tetap Politeknik Kutaraja adalah dosen yang diangkat dan ditempatkan sebagai tenaga
tetap pada PT yang bersangkutan; termasuk dosen penugasan Kopertis, dan dosen yayasan pada PTS
dalam bidang yang relevan dengan keahlian bidang studinya. Seorang dosen hanya dapat menjadi
dosen tetap pada satu institusi perguruan tinggi, dan mempunyai penugasan kerja minimum 36
jam/minggu. Adapun data dosen tetap dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut.
Selain Dosen tetap, Dosen tidak tetap juga di manfaatkan Politeknik Kutaraja untuk menutupi
kebutuhan Dosen bila dibutuhkan. Dosen tidak adalah dosen tetap/karyawan pada suatu institusi
perguruan tinggi/instansi lain, atau individu mandiri, yang ditugaskan menjadi dosen di perguruan
tinggi berdasarkan persyaratan legal yang berlaku.
Aspek perencanaan dalam sistim pengelolaan kepegawaian dikembangkan dalam kerangka visi
institusi sebagai perguruan tinggi berwawasan global. Pencapaian visi ini membutuhkan topangan dari
sumberdaya manusia berkualitas dan dalam jumlah yang memenuhi standar kualifikasi serta rasio
perbandingan tertentu. Oleh karena itu perencanaan SDM, dilakukan dengan memperhatikan klasifikasi
ketenagakerjaan di lingkungan Politeknik Kutaraja, yang secara umum dibedakan atas tenaga pendidik
(dosen) dan tenaga kependidikan. Kualifikasi dan jumlah SDM yang diperlukan disesuaikan dengan hasil
analisis jabatan yang dilakukan dengan memperhatikan beban kerja, jenis pekerjaan, sifat pekerjaan,
perkiraan kapasitas staf, prinsip pelaksanaan pekerjaan dan ketersediaan peralatan pendukung pekerjaan.
Dalam perencanaan kebutuhan tenaga pendidik (dosen) khususnya, dilakukan dengan melibatkan satuan
akademik terendah, yaitu; jurusan/program studi. Setiap program studi mengajukan kebutuhan tenaga
dosen untuk dibahas sebelum diusulkan.
Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, dosen merupakan sumberdaya utama yang harus
memenuhi standar kualifikasi pendidikan dan jabatan akademik tertentu. Indikator yang dijadikan acuan
untuk merencanakan kebutuhan SDM, antara lain jumlah mahasiswa yang diterima setiap tahun, jumlah
lulusan, rencana penambahan program studi baru pada semua jenjang pendidikan, serta jumlah dosen
dan tenaga kependidikan yang akan memasuki usia pensiun. Implementasi manajemen SDM merujuk pada
semua perangkat aturan kepegawaian yang berlaku secara nasional. Namun, sebagai sebuah institusi
pendidikan tinggi tetap kreatif mengembangkan diri dalam lingkungan penyedia jasa pendidikan yang
dewasa ini sangat kompetetif. Upaya ini diwujudkan, salah satunya, lewat penyusunan dokumen-dokumen
bidang kepegawaian. Hal ini sangat diperlukan bagi penataan sistim manajemen kepegawaian yang
mengedepankan profesionalisme sebagai ciri organisasi modern dan sekaligus sebagai sikap proaktif
dalam menjawab kebutuhan internal dan external stakeholders.
Beberapa indikator dalam merencanakan kebutuhan SDM pada Politeknik Kutaraja, antara lain;
jumlah mahasiswa yang diterima setiap tahun, rencana penambahan program studi pada semua jenjang
pendidikan, serta jumlah dosen dan tenaga kependidikan yang akan memasuki usia pensiun. Untuk itu,
Studi Kelayakan Politeknik Kutaraja| 36
Politeknik Kutaraja telah memiliki standar pengelolaan SDM (tenaga pendidik dan kependidikan), yang
mencakup semua fungsi operatif manajemen SDM. Terkait dengan hal tersebut maka berbagai dokumen
penting yang tersusun sebagai berikut:
1. Rencana pengadaan tenaga kependidikan baru
2. Penerimaan Karyawan
3. Pengusulan calon Karyawan
4. Pengangkatan Karyawan
5. Usul kenaikan pangkat dosen dan tenaga kependidikan
6. Penerbitan kenaikan pangkat
7. Penerbitan SK fungsional
8. Kenaikan gaji berkala
9. Pemberhentian tenaga kependidikan
10. Perpindahan tenaga kependidikan
11. Pensiun
12. Daftar urut kepangkatan
13. Tanda penghargaan/tanda jasa
Rekruitmen pegawai negeri sipil dosen dan tenaga kependidikan dibuka secara luas bagi
masyarakat umum dengan menyertakan syarat administratif dan kualifikasi yang perlu dipenuhi pelamar.
Proses rekruitmen dilakukan terbuka baik melalui media surat kabar maupun secara online melalui
website. Umumnya proses seleksi SDM di Politeknik Kurataja Banda Aceh dilakukan secara bertahap,
diawali dengan seleksi administratif untuk melihat kelengkapan dokumen yang disyaratkan seperti ijazah
(kualifikasi akademik), transkrip nilai, dan bukti pendukung lainnya; tahap selanjutnya adalah seleksi
tertulis yang menyangkut pengetahuan umum dan kompetensi, termasuk test psikologi dalam tahapan
berikutnya, serta dilanjutkan dengan wawancara dan tes kesehatan sebelum pengumunan kelulusan.
Tahapan seleksi yang relatif panjang ini dimaksudkan untuk mendapatkan SDM yang qualified. Sistim
rekrutmen dan seleksi pegawai Politeknik Kurataja dilakukan dengan mengedepankan prinsip-prinsip
keterbukaan, transparansi, keadilan dan objektivitas. Secara detail sistim rekrutmen dan seleksi karyawan
Politeknik Kurataja adalah sebagai berikut:
1. Pengadaan calon karyawan dilaksanakan untuk mengisi lowongan formasi yang disusun
berdasarkan analisis kebutuhan sesuai kebutuhan nyata dari masing-masing satuan unit
organisasi.
2. Pengumuman penerimaan calon karyawan, diumumkan secara luas dengan menggunakan media
yang tersedia (website, papan pengumuman, dan atau media lainnya).
Studi Kelayakan Politeknik Kutaraja| 37
3. Setiap WNI yang memenuhi syarat dapat mengikuti seleksi, tanpa membedakan jenis kelamin,
suku, agama, ras, golongan, atau daerah.
4. Pengadaan calon karyawan dilaksanakan oleh dan menjadi tanggung jawab masing-masing bagian
yang ditunjuk.
5. Setiap pelamar tidak dipungut biaya apapun.
6. Penetapan peserta yang lulus dan diterima, diumumkan secara terbuka oleh ketua panitia dan
ketua panitia unit kerja atau bagian lain yang ditunjuk.
7. Pelamar yang dinyatakan lulus dan diterima, ditempatkan pada unit kerja sesuai formasi yang
telah ditetapkan untuk yang bersangkutan.
Bagi peserta tes calon karyawan yang lulus berdasarkan pengumuman, maka akan mengikuti tes
tahap ke 2 yaitu:
1. Psikotes yang diselenggarakan Politeknik Kutaraja.
2. Tes Kemampuan bidang sesuai formasi yang dilamar, dengan jumlah soal essay dan model pilihan
ganda.
3. Tes TOEFL yang diselenggarakan oleh Politeknik Kutaraja.
4. Tes Wawancara
Sistim penerimaan dosen di Politeknik Kutaraja ditetapkan melalui Surat Keputusan Direktur
Politeknik Kutarajatentang kriteria dan persyaratan rekrutmen tenaga pendidik dengan berpedoman pada
Surat Edaran. Adapun kriteria tersebut adalah:
1. Berijazah Magister (S-2) dan/atau Doktor (S-3) sesuai dengan bidang yang dibutuhkan jurusan /
Program Studi.
2. Berusia maksimal 40 tahun untuk Magister (S-2).
3. Berusia maksimal 45 tahun untuk Doktor (S-3).
4. Pada saat melamar tidak berstatus sebagai CPNS/ PNS dan/ atau tidak sedang terkait kerja sebagai
tenaga kependidikan tetap pada institusi lain.
Di samping rekrutmen dan seleksi, dilakukan pula seleksi dan rekrutmen lain sebagai bagian dari
upaya Politeknik Kutarajauntuk memenuhi kekurangan staf, baik dosen maupun tenaga kependidikan.
Penyelenggaraannya tetap mengacu pada prinsip-prinsip di atas. Namun status mereka bersifat kontrak
dengan kurun waktu satu tahun, yang dapat diperpanjang sesuai kebutuhan Politeknik Kutaraja. Dasar
pelaksanaan seleksi dan rekrutmen untuk ini adalah kebijakan dan keputusan Direktur yang dibuat setelah
ada permintaan dari unit-unit dibawahnya dan disesuaikan dengan kemampuan pembiayaan Politeknik
Kutaraja. Tenaga kebersihan dan satuan pengamanan juga diseleksi dan direkrut dalam kategori ini.
Bidang kajian atau bidang ilmu yang akan ditekuni pada Politeknik Kutaraja berorientasi secara umum
untuk menjadi tenaga profesional pada bidang ilmu:
1. Akuntansi
2. Administrasi Perkantoran
3. Analis Keuangan
4. Manajemen Keuangan Sektor Publik
Kurikulum Program Diploma Tiga Politeknik Kutaraja merupakan kegiatan akademik yang terdiri atas
seperangkat mata kuliah Program Diploma Tiga yang terdiri dari mata kuliah wajib, mata kuliah pendukung
dan mata kuliah konsentrasi dengan beban studi minimal 108 Satuan Kredit Semester (SKS) dan maksimal
120 SKS dengan kurikulum 6 semester dan lama program antara 6 sampai 10 semester setelah Sekolah
Lanjutan Tingkat Atas.
Sedangkan Program Diploma IV, Satuan Kredit Semester (SKS) dengan beban studi 144 -156 SKS,
yang terbagi dalam 8 (enam) semester dengan 7 (tujuh) semester kuliah terstruktur, dan 1 (satu)
semester kerja praktik (KP) di perusahaan, institusi pemerintahan, kantor akuntan publik serta
penyusunan laporan tugas akhir (final project). Lama waktu studi maksimal sampai dengan 12
semester.
Politeknik Kutaraja pada awalnya, mendirikan 4 (empat) program studi sebagai berikut:
a. Diploma III - Akuntansi
b. Diploma III - Administrasi Perkantoran
c. Diploma IV - Analis Keuangan
d. Diploma IV Manajemen Keuangan Sektor Publik
1) Memiliki sikap dan etos kerja yang memahami dan menghayati nilai-nilai moral, tuntutan mutu yang
4) Memiliki keterampilan konsepsional yang berharga, mampu melihat gambaran perusahaan secara
bisnis, memahami dinamika kelompok dan memiliki kemampuan untuk memberi inspirasi dan
motivasi rekan kerja.
6) Memiliki moral dan kepribadian yang tangguh tidak mudah putus asa dan berjiwa pantang menyerah.
Upaya dan kegiatan yang dilakukan untuk Pengembangan perilaku kecendekiawanan. adalah
mendorong para dosen dan sivitas akademika yang lain untuk mengikuti dan terlibat secara aktif dalam
berbagai kegiatan ilmiah; antara lain, yaitu :
1) Melakukan penelitian dan pengabdian masyarakat,
2) Terlibat dalam diskusi ilmiah baik di program studi, klub kajian ilmiah maupun di forum-forum ilmiah
yang lain,
3) Mengikuti seminar nasional maupun international,
4) Mengikuti pelatihan-pelatihan dan workshop.
5) Menulis artikel jurnal ilmiah.
6) Menulis buku ajar dan buku referensi.
Praktik Kerja Lapangan (PKL) dan Tugas Akhir (TA) merupakan bentuk karya ilmiah yang harus
ditempuh oleh mahasiswa program D III Politeknik Kutaraja menjelang akhir masa studi. Penulisan PKL dan
TA sangat strategis bagi pengembangan ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, PKL dan TA merupakan
kegiatan yang wajib dilakukan oleh mahasiswa program D III menjelang akhir masa studinya.
Studi Kelayakan Politeknik Kutaraja| 43
Penulisan tugas akhir akan pandu melalui buku pedoman penulisan tugas akhir. Penulisan buku
pedoman PKL dan TA dimaksudkan untuk memberikan arahan bagi mahasiswa dan juga para pembimbing
dalam membuat proposal dan laporan tugas dengan benar dan seragam. Buku ini juga diharapkan dapat
memberikan petunjuk secara umum, sehingga pola pikir dalam melaksanakan rangkaian kegiatan PKL dan
TA dapat lebih terarah sehingga dapat diselesaikan tepat waktu sesuai dengan jadwal akademik yang telah
ditetapkan. Adapun urutan kegiatan penulisan tugas akhir adalah sebagai berikut :
1) Sosialisasi Penulisan tugas akhir.
2) Pendaftaran untuk ikut tugas Akhir.
3) Pengajuan judul kepada Ketua Prodi.
4) Penunjukan Pembimbing.
5) Proses Bimbingan.
6) Seminar Proposal.
7) Koreksi dan perbaikan serta penyelesaian Tugas Akhir
8) Sidang.
Politeknik Kutaraja memiliki 4 (empat) program studi, dengan sistim penyelengaraan pendidikan
vokasi yang mengarahkan pada pendakatan praktis menjadi nilai lebih bagi Politeknik Kutaraja dan
tentunya menjadi daya tarik bagi calon mahasiswa dalam menentukan pilihan tempat kuliah.
Selain dari sisi internal Politeknik Kutaraja, prospek minat juga dapat dipengaruhi oleh faktor
eksternal seperti jumlah sekolah yang terdapat di Provinsi Aceh. Aceh merupakan provinsi yang tingkat
partisipasi masyarakatnya dalam mengikuti pendidikan hingga jenjang pendidikan Sekolah Menengah Atas
(SMA) cukup baik. Terbukti dengan jumlah siswa SMA dan sederajat yang semakin bertambah dari tahun
ke tahun. Menurut data yang bersumber dari BPS Provinsi Aceh, terjadi peningkatan jumlah siswa baik
SMA, SMK maupun Madrasah Aliyah dari tahun 2012 sampai saat ini. Seperti tersaji dalam table di bawah
ini:
Tabel 6.1 Jumlah Siswa Sekolah Lanjutan Tingkat Atas di Provinsi Aceh
Peningkatan jumlah siswa SMA/Sederajat ini ikut mempengaruhi jumlah lulusan sekolah lanjutan
tingkat atas. Trend ini tentu berdampak positif terhadap prospek minat setiap perguruan tinggi yang ada
di Aceh termasuk Politeknik Kutaraja. Dengan semakin banyaknya lulusan SMA/Sederajat berarti semakin
banyak prospek minat Politeknik Kutaraja.
Untuk menjamin keberlajutan penyelenggaraan pendidikan pada Politeknik Kutaraja, analisa juga
dilakukan terhadap penduduk usia sekolah (10-19 tahun). Dimana setiap tahunnya terus mengalami
pertumbuhan positif. Melihat trend pertumbuhan penduduk Provinsi Aceh yang terus meningkat
terutama untuk usia sekolah, Politeknik Kutaraja sangat optimis memiliki peminat yang sangat memadai.
Tahun
Kelompok Usia 2011 2012 2013 2014
10-14 Tahun 470.4 481.1 491.5 499.1
15-19 Tahun 442.5 452.6 462.1 469.3
Sumber: Aceh Dalam Angka 2014
Dari tabel di atas terlihat jumlah penduduk Aceh pada usia sekolah menengah terus meningkat
dari tahun ke tahun dengan tingkat pertumbuhan rata-rata 2.5%. hal ini menunjukkan jumlah anak sekolah
terus meningkat yang akhirnya berpengaruh terhadap jumlah lulusan Sekolah Menengah Atas atau
Sederajat.
Daya tampung adalah kemampuan Politeknik Kutaraja dalam menerima jumlah peminat pada
angka ideal. Dengan sarana dan prasarana yang dimiliki oleh Politeknik Kutaraja, daya tampung akan terus
meningkat seiring dengan penambahan sarana dan prasarana di tahun ke dua dan seterusnya seperti
terangkum dalam Bab IX Pendanaan khususnya pada pembahasan proyeksi arus kas.
Peminat program studi akuntansi di provinsi Aceh cukup baik, hal ini dapat dilihat dengan animo
masyarakat Aceh dalam memilih pendidikan menengah khususnya kejuruan (SMK). Berdasarkan Data
Pokok yang dipublikasikan Dirjen Pengembangan SMK Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan melalui
lama www.datapokok.ditpsmk.net, jumlah siswa SMK jurusan Akuntansi di provinsi Aceh mencapai 3.580
siswa dari 32.824 total siswa SMK di Aceh. Jumlah ini menempakan jurusan akuntansi sebagai jurusan
dengan jumlah siswa nomor 3 terbanyak untuk jurusan SMK yang ada di Provinsi Aceh. Ini mengindikasikan
peminatan mahasiswa atas program ini sangat besar.
Sebagai satu-satunya program studi diploma III Administrasi Perkantoran yang ada di lingkungan
Kopertis XIII, memberikan peluang yang sangat besar bagi Politeknik Kutaraja dalam menjaring prospek
minat untuk program studi yang bersangkutan. Ditambah lagi dengan jumlah siswa SMA dan Sederajat
yang terus mengalami pertumbuhan dari tahun ketahun seperti yang telah tersaji pada table di atas.
Program Studi Analis Keuangan masih terbilang baru, apalagi dibawah lingkungan Kopertis XIII,
belum ada satupun perguruan tinggi yang membuka prodi ini membuat peluang yang sangat besar bagi
Politeknik Kutaraja dalam menjaring prospek minat untuk program studi yang bersangkutan, ditambah lagi
permintaan pasar tenaga kerja atas lulusan ini sangatlah besar.
6.4. Prospek dan Minat Program Studi Manajemen Keuangan Sektor Publik
Program Manajemen Keuangan Sektor Publik, merupakan program studi diploma IV yang berlatar
pada profesi vokasi. Prodi ini terbilang baru apalagi dibawah lingkungan Kopertis XIII, prodi ini merupakan
kombinasi dari akuntansi manajemen dan pemerintahan, ditambah pengetahuan terhadap sektor nirlaba
lainnya. belum adanya satupun perguruan tinggi yang membuka prodi ini membuat peluang yang sangat
besar bagi Politeknik Kutaraja dalam menjaring prospek minat untuk program studi yang bersangkutan,
ditambah lagi permintaan pasar tenaga kerja atas lulusan ini sangatlah besar. Mengingat Provinsi Aceh
memiliki ke spesikasian ketenagakerjaanya ke arah sektor publik, untuk itu Prodi ini menjadi sangat
menarik untuk di minati oleh lulusan SMK bahkan SMA sederajat lainnya, bahkan tidak tertutup
kemungkinan bagi PNS/Honorer yang masih berstatus Diploma III, tertarik akan melanjutkan studinya pada
program ini.
Berdasarkan ke empat peminatan yang telah dijelaskan, maka prospek minat terhadap ke empat
program studi di atas dan keberlanjutannya sangatlah besar, bahkan bila dibandingkan dengan daya
tampung yang ada dengan proyeksi penerimaan mahasiswa Politeknik Kutaraja, maka prospek peminatan
ini terlihat lebih besar, namun demikian Politeknik Kutaraja pada awal pendirian ini tidak berani
berekspektasi terlalu besar, meskipun peluang yang ada sangatlah besar bagi setiap prodi.
Seperti telah disampaikan diatas, Meskipun ke empat prodi memiliki prospek yang besar, namun
Politeknik Kutaraja belum berani menganggarkan penerimaan mahasiswa tiga tahun kedepan ini dengan
jumlah yang besar, awal tahun pendirian ini Politeknik Kutaraja hanya berani memproyeksikan
penerimaan mahasiswa sebesar 60 orang perprodi Berikut gambaran daya tampung tiga tahun kedepan
dari Politeknik Kutaraja (Tabel 6.3)
Tabel 6.4 Daya Tampung dan Proyeksi Peneriman Mahasiswa Politeknik Kutaraja
Merujuk pada statement di atas, tidak bisa dipungkiri lagi bahwa setiap perguran tinggi memiliki
tanggung jawab besar untuk mempersiapkan lulusannya agar mampu memasuki dunia kerja. Tanggung
jawab ini bukanlah semata-mata pada proses pendidikan, penyelenggaraan pendidikan tinggi juga harus
merujuk pada kebutuhan dunia kerja. Ketersediaan lapangan kerja serta industri menjadi pertimbangan
utama Politeknik Kutaraja dalam menyelenggarakan program studi. Melihat pertumbuhan industri dan
ekonomi di provinsi Aceh, maka Politeknik Kutaraja optimis mampu meluluskan lulusan pada setiap
program studi sesuai dengan kebutuhan lapangan kerja dan waktu pendidikan yang cepat.
Investasi adalah uang masuk kedalam sektor usaha di dalam suatu wilayah. Peningkatan investasi
tentu akan berdampak pada semakin terbukanya kesempatan kerja yang ada. Karena sektor yang
menyerap investasi akan membutuhkan tenaga kerja untuk mengoperasionalisasikan usahanya. Bila
diperhatikan nilai investasi terlihat meningkat sepanjang tahun 2010-2014. Terlihat ditahun 2010 total nilai
investasi hanya Rp. 86.755.000.000, 2011 menjadi Rp. 388.407.000.000 dan terus meningkat diakhir 2013
menjadi Rp. 5.091.120.859.000.
Selain data di atas, rencana strategis dari Badan Investasi Aceh sampai tahun 2017 yang
menargetkan total investasi mencapai USD 3.498.013.000.000 juga menunjukkan keseriusan Pemerintah
Aceh dalam pengembangan ekonomi Provinsi Aceh. Dengan semakin tumbuhnya investasi di Aceh, akan
terus membuka lapangan kerja dari berbagai sektor dengan kualifikasi pendidikan dan keahlian yang
memadai. Sehingga daya serap lulusan perguruan tinggi khususnya Politeknik Kutaraja, akan semakin
tinggi
Pertumbuhan investasi sebagaimana yang telah disebutkan di atas, ikut mendorong bertambahnya jumlah
perusahaan di Aceh dari berbagai sektor. Data berikut menunjukkan pertumbuhan jumlah perusahaan
menengah dan besar di Aceh dari tahun 2010 2013.
Data di atas menunjukkan terjadi peningkatan jumlah perusahaan yang melakukan operasional di
Aceh, baik dalam katagori sebagai perusahaan yang berdomisili dan beroperasi di Aceh maupun
perusahaan yang mengadakan kegiatan operasional sebagai kantor cabang atau kantor perwakilan.
Penambahan jumlah perusahaan ini mempengaruhi jumlah kebutuhan terhadap tenaga kerja. Table di
atas juga menggambarkan semakin banyaknya jumlah kebutuhan tenaga kerja dari tahun ketahun.
Walaupun terjadi penurunan pada tahun 2011 sebanyak 97.764 orang dibandingkan tahun 2010 menjadi
92.008 orang, namun untuk tahun-tahun berikutnya kembali mengalami kenaikan, seperti pada tahun
2013 menjadi 95.972 orang jumlah kebutuhan tenaga kerja..
Kedua fakta di atas menunjukkan tingkat kebutuhan terhadap lulusan perguruan tinggi, termasuk
Politeknik Kutaraja masih sangat tinggi, bahkan cenderung meningkat.
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang mulai diberlakukan 2015 diperkirakan bakal menciptakan
14 juta lapangan kerja baru dan meningkatkan taraf hidup sekitar 600 juta penduduk di kawasan Asia
Tenggara. Studi International Labour Organization (ILO) dan Asian Development Bank (ADB) baru-baru ini
melihat MEA sebagai peluang bagi pergerakan tenaga kerja, barang, jasa, dan investasi yang lebih cair di
kawasan Asia Tenggara.
Kajian itu menyebut MEA bisa mempercepat integrasi regional dan menyejahterakan semua
negara di ASEAN. Pada tahun 2015 diperkirakan jumlah lapangan kerja keterampilan tinggi akan naik 41
persen atau 14 juta, sementara lowongan kerja keterampilan menengah tumbuh 22 persen atau sekitar
38 juta, dan pekerjaan dengan keterampilan rendah naik 24 persen atau setara dengan 12 juta.
(http://www.antaranews.com/berita/450113/mea-tawarkan-14-juta-lapangan-kerja-baru).
Dengan melihat pentingnya peran lulusan akuntansi baik di sektor pemerintahan maupun swasta,
lulusan akuntansi dari pendidikan vokasi memiliki daya tarik tersendiri dikalangan masyarakat, mengingat
pola pembelajaran vokasi yang lebih mengutamakan begitu juga dengan seorang sarjana akuntansi yang
memiliki peluang yang besar untuk meniti karir atau memilih pekerjaan mereka. Banyak sektor pekerjaan
yang ditawarkan dan tersedia untuk seorang sarjana akuntansi dan salah satu yang menarik adalah sektor
perbankan. Di sektor ini seorang yang memiliki pengetahuan akuntansi dianggap penting dan perlu untuk
mengaplikasikan pengetahuannya. Kurikulum Program Studi Diploma III Akuntansi Politeknik Kutaraja
mengutamakan penguasaan ilmu dan praktik akuntansi, sehingga lulusan Program Studi Diploma III
Akuntansi dapat bersaing dengan lulusan program studi yang sama pada perguruan tinggi lain.
Berdasarkan data jumlah perusahaan yang telah disaji, diproyeksikan kebutuhan jumlah lulusan
program diploma 3 Akuntansi selama tahun akan datang melebihi jumlah lulusan yang dihasilkan oleh
Politeknik Kutaraja.
Tabel 7.3 Proyeksi kebutuhan terhadap lulusan Diploma III Akuntansi Politeknik Kutaraja Dalam 5 tahun
ke depan
Banyak
Proyeksi Daya
Perusahaann Jumlah
Kebutuhan
No Sektor kategori Tenaga Kerja
Lulusan D3
Menengah dan Saat Ini
Akuntansi
Besar
1 Pertanian 154 33621 150
2 Pertambangan 49 1050 80
3 industri 320 8122 640
4 Listrik 82 3082 160
5 Bangunan 1230 10944 500
6 perdagangan 1444 14649 2000
7 pengangkutan dan 50
komunikasi 103 1406
8 Keuangan 584 9307 1500
9 Jasa lain 532 13791 100
Jumlah 4498 95.972 5.880
BPS Aceh: Aceh Dalam Angka, 2014
Adapun profesi, atau peluang kerja yang dapat diisi oleh lulusan Program Studi Diploma III
Akuntansi Politeknik Kutaraja adalah:
Tenaga admisnistasi secara umum tidak dapat dipungki menjadi kebutuhan di setiap entitas baik
bisnis maupun sektor publik. Sehingga kebutuhan terhadap lulusan administrasi perkantoran akan
semakin besar seiring dnegan pertumbuhan jumlah perusahaan di aceh sebagaimana telah dijelaskan di
atas. Sebagai satu-satunya penyelenggara Program Studi Administrasi Perkantoran di provinsi Aceh,
tentunya merupakan peluang yang sangat besar untuk menempatkan lulusannya pada berbagai
perusahaan yang ada di Provinsi Aceh.
Berdasarkan data jumlah perusahaan yang telah disaji, diproyeksikan kebutuhan jumlah lulusan
program diploma 3 administrasi perkantoran selama tahun akan datang melebihi jumlah lulusan yang
dihasilkan oleh Politeknik Kutaraja.
Tabel 7.4 Proyeksi kebutuhan terhadap lulusan Diploma 3 Administrasi Perkantoran dan Daya
Serap Lulusan D3 Administrasi Perkantoran Politeknik Kutaraja Dalam 5 tahun ke depan
Banyak
Jumlah Proyeksi Daya
Perusahaann
Tenaga Kebutuhan Lulusan
No Sektor kategori
Kerja Saat D3 Admistrasi
Menengah dan
Ini*) Perkantoran
Besar*)
1 Pertanian 154 33621 300
2 Pertambangan 49 1050 100
3 industri 320 8122 600
4 Listrik 82 3082 200
5 Bangunan 1230 10944 500
6 perdagangan 1444 14649 3000
Tenaga lulusan Analis Keuangan secara umum tidak dapat dipungki menjadi kebutuhan di sector
keuangan. Sebagai satu-satunya penyelenggara Program Studi Administrasi Perkantoran di provinsi Aceh,
tentunya merupakan peluang yang sangat besar untuk menempatkan lulusannya pada berbagai
perusahaan yang ada di Provinsi Aceh.
Berdasarkan data jumlah perusahaan yang telah disaji, diproyeksikan kebutuhan jumlah lulusan
program diploma IV Analis Keuangan selama tahun akan datang melebihi jumlah lulusan yang dihasilkan
oleh Politeknik Kutaraja.
Tabel 7.5 Proyeksi kebutuhan terhadap lulusan Diploma IV Analis Keuangan (RPL) dan Daya Serap
Lulusannya Dalam 5 tahun ke depan
Banyak
Jumlah
Perusahaann Proyeksi Daya
Tenaga
No Sektor kategori Kebutuhan Lulusan
Kerja Saat
Menengah dan D IV RPL
Ini*)
Besar*)
1 Keuangan 584 9307 1500
*) BPS Aceh: Aceh Dalam Angka, 2014
Pengelola Keuangan pada berbagai lembaga Nirlaba semakin banyak dibutuhkan. secara umum
tidak dapat dipungkiri menjadi kebutuhan di setiap entitas baik bisnis maupun sektor publik. Sehingga
kebutuhan terhadap Manajemen Keuangan Sektor Publik akan semakin besar seiring dengan
pertumbuhan jumlah lembaga nirlaba, serta adanya kecenderungan penambahan departemen, divisi,
lembaga, organisasi di bawah Pemerintah Provinsi Aceh, serta kabupaten kota dibawah Pemerintah
Provinsi Aceh. Tentu ini merupakan peluang yang sangat besar untuk menempatkan lulusannya pada
berbagai lembaga nirlaba yang ada di Provinsi Aceh.
Tabel 7.5 Proyeksi kebutuhan terhadap lulusan Diploma IV Manajemen Keuangan Sektor Publik (MKP) dan
Daya Serap Lulusannya Dalam 5 tahun ke depan
Banyak
Jumlah
Perusahaann Proyeksi Daya
Tenaga
No Sektor kategori Kebutuhan
Kerja Saat
Menengah Lulusan MKP
Ini*)
dan Besar*)
1 Pertanian 154 33621 300
2 Pertambangan 49 1050 100
3 industri 320 8122 600
4 Listrik 82 3082 200
5 Bangunan 1230 10944 500
6 perdagangan 1444 14649 3000
7 pengangkutan dan komunikasi 103 1406 80
8 Keuangan 584 9307 1500
9 Jasa lain 532 13791 500
Jumlah 4498 95.972 6.780
*) BPS Aceh: Aceh Dalam Angka, 2014
Prasarana dan Sarana adalah salah satu masukan dalam sistim penjaminan mutu akademik.
Keberadaan dan pilihan jenis, jumlah, mutu dari prasarana dan sarana ini tergantung dari kebutuhan
masing-masing program studi (karakteristik bidang ilmu), serta kondisi masing-masing Program Studi dan
arah kebijakannya. Pengelolaan prasarana dan sarana harus dilakukan secara terintegrasi, sehingga dapat
digunakan oleh seluruh program studi yang membutuhkan.
Paradigma baru dalam pendidikan menghendaki lulusannya mampu bersaing di dunia
internasional, dan memiliki kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan perkembangan IPTEK dan seni
serta kebutuhan dunia kerja. Untuk itu diperlukan perencanaan kebutuhan prasarana dan sarana yang
sesuai dengan perencanaan kurikulum, penelitian, pengabdian dan pelayanan pada masyarakat.
Pengaturan prasarana dan sarana harus dapat dimanfaatkan secara lebih efektif dan efisien.
Prasarana akademik adalah perangkat penunjang utama suatu proses atau usaha pendidikan agar
tujuan pendidikan tercapai. Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat/media dalam
mencapai maksud atau tujuan.
Pembangunan maupun pengembangan prasarana dan sarana akademik ini mengacu pada master
plan kampus, sehingga misi, tujuan dan suasana akademik yang diharapkan dapat tercapai. Demikian pula
kegiatan pengadaan, pengoperasian, perawatan dan perbaikan alat sangat diperlukan agar peralatan
dapat dioperasikan dengan baik.
Ruang lingkup prasarana akademik sendiri dapat dibagi dalam 2 (dua) kelompok yaitu :
1. Prasarana bangunan, yang mencakup; lahan dan bangunan gedung baik untuk keperluan ruang
kuliah, ruang kantor, ruang dosen, ruang seminar, ruang rapat, ruang laboratorium, ruang studio,
ruang perpustakaan, ruang komputer, fasilitas umum dan kesejahteraan, seperti pusat pelayanan
mahasiswa, prasarana olahraga dan seni.
2. Prasarana umum berupa; air, sanitasi, drainase, listrik, jaringan telekomunikasi, transportasi,
parkir, dan taman.
Sedangkan sarana akademik mencakup perabotan dan peralatan yang diperlukan sebagai
kelengkapan setiap gedung/ ruangan dalam menjalankan fungsinya untuk meningkatkan mutu dan
relevansi hasil produk dan layanannya.
a. Dana Investasi
Dalam penyelenggaraan dan pengelolaan suatu sistim pendidikan tinggi, masalah dana memegang
peranan yang sangat penting, karena masalah dana terkait dengan kemampuan lembaga pendidikan tinggi
tersebut untuk menyediakan sarana dan prasarana gedung, laboratorium/perlengkapan pendidikan,
selain itu dana juga merupakan faktor utama untuk merekrut tenaga dosen yang berkualitas. Apabila suatu
lembaga pendidikan tinggi tidak mampu menyediakan dana yang cukup bagi program pendidikan yang
diselenggarakannya, maka penyelenggaraan pendidikan cenderung akan melaksanakan kegiatan belajar
mengajar seadanya saja, tentu saja hal ini sangat merugikan para mahasiswa/i dari lembaga pendidikan
tinggi tersebut.
Oleh karena itu, untuk menjamin agar kegiatan operasional dapat berjalan dengan maksimal
sebagaimana yang diharapankan tentunya badan penyelenggara harus memiliki sumber dana yang dapat
diandalkan untuk membiayai kegiatan tersebut.
Modal awal yang dimiliki oleh Yayasan Sarana Ilmu Kutaraja sebagai pendiri Politeknik Kutaraja
yang dapat digunakan sebagai dana investasi antara lain :
1) Tanah seluas 5.213 m2, telah dibangun 320 m2, lahan kosong 4.893 m2
2) Gedung dengan 14 ruang kuliah lengkap dengan meubelair.
3) Fasilitas/sarana prasarana lain.
Adapun kebutuhan dana untuk investasi pada tahap awal ( jangka 1 sd 5 tahun ) kurang lebih
sebesar Rp 15.000.000.000,- ( lima belas milyar rupiah ) yang diperuntukkaan antara lain:
1) Pengadaan sarana akademik
2) Pengadaan sarana penunjang akademik
Dalam rangka pengembangan Politeknik Kutaraja secara berkelanjutan dana investasi bersumber
dari
1) Kegiatan Akademik
Sumber pendanaan untuk penyelenggaraan kegiatan pendidikan pada Politeknik Kutaraja
diperoleh secara mandiri dengan cara menyediakan sumber dana yang cukup untuk membiayai
seluruh kegiatan pendidikannya.
Berdasarkan pada Pasal 50 PP No. 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan, menyatakan
bahwa sumber pendanaan pendidikan ditentukan berdasarkan 3 (tiga) prinsip, antara lain :
a) Prinsip keadilan, berarti besarnya pendanaan pendidikan oleh Pemerintah, pemerintah
daerah, dan masyarakat disesuaikan dengan kemampuan masing-masing;
b) Prinsip kecukupan, berarti pendanaan pendidikan cukup untuk membiayai
penyelenggaraan pendidikan yang memenuhi Standar Nasional Pendidikan;
c) Prinsip keberlanjutan, berarti pendanaan pendidikan dapat digunakan secara
berkesinambungan untuk memberikan layanan pendidikan yang memenuhi Standar
Pendidikan Nasional.
2) Penerimaan hibah dari DIKTI
3) Subsidi dari Yayasan Sarana Ilmu Kutaraja
4) Kerjasama kelembagaan pemerintah/swasta yang berhubungan dengan kerjasama dalam
pengadaan kursus-kursus singkat seperti kursus komputer, bahasa inggris, akuntansi, dll
Guna menunjang kegiatan operasional dan pemeliharaan, Yayasan Sarana Ilmu Kutaraja telah
menyiapkan dana sebesar Rp 8.20.000.000,- ( Delapan Ratus Dua Puluh Juta Rupiah ) untuk empat
program studi sebagai dana investasi awal. Pendanaan operasional lebih diprioritaskan dalam rangka
menjamin pelaksanaan proses belajar mengajar dapat berlangsung dengan optimal. Adapun bentuk
penggunaan dana operasional dan pemeliharaan antara lain meliputi :
1) Gaji dosen tetap dan tenaga kependidikan perhitungan tiap bulan
2) Gaji tetap Pengelola perhitungan tiap bulan
3) Honor mengajar dosen tidak tetap perhitungan tiap pertemuan
4) Pengadaan alat dan bahan perkuliahan perhitungan tiap bulan/tahun
Pengelolaan keuangan Politeknik Kutaraja mengikuti pola umum pengelolaan keuangan publik
dengan prinsip keadilan, kecukupan dan berkelanjutan. Mekanisme pengelolaannya menggunakan
anggaran berimbang, transparan, akuntabilitas. Perencanaan penggunaan keuangan dilakukan dengan
penyusunan anggaran tiap tahun akademik secara partisipatif dan terbuka, yang disusun dalam rancangan
anggaran pendapatan dan belanja.
Dalam operasional penggunaan/pengeluaran dilakukan berdasarkan pada Pedoman Operasional
Penggunaan Dana yang telah ditetapkan bersama oleh Yayasan dan Politeknik Kutaraja, dengan
mempertimbangkan skala prioritas. Untuk pengendalian, pengawasan dan pertanggungjawaban
keuangan, menggunakan sistim pembukuan keuangan publik dengan mengacu pada Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan (PSAK) 45 Revisi 2011 tentang Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba. Untuk Laporan
Keuangan Badan
Penyelenggara disusun sesuai dengan PSAK 45 Revisi 2011, laporan keuangan yang wajib disamp
aikan terdiri atas:
9.3 Proyeksi Arus Kas Politeknik Kutaraja (Mana Lampiran Proyeksi Kas selama 5 Tahun)
Adapun proyeksi arus kas Politeknik Kutaraja selama 5 (lima) tahun kedepan disusun mengikuti
panduan Pedoman Penyusunan Proyeksi Arus Kas sebagaimana diatur pada Buku Prosedur Pendirian
Perguruan Tinggi Swasta dan Penyelenggaraan Program Studi Perguruan Tinggi Swasta. Adapun Dokumen
Proyeksi Arus Kas (terlampir), yang dimaksud terdiri dari:
a) Proyeksi Arus Kas - per jenis penerimaan dan pengeluaran
b) Proyeksi Arus Kas - per unit organisasi (prodi dan pusat)
c) Proyeksi Arus Kas - masing-masing Prodi untuk 4 prodi yang di rencanakan
d) Rincian Perhitungan Proyeksi Arus Kas - Prodi
e) Proyeksi Arus Kas - Pusat
f) Rincian Proyeksi Arus Kas Pusat
Setelah dicabutnya UU nomor 9 tahun 2009 tentang Badan Hukum Pendidikan, maka regulasi yang
diberkaitan dengan pedoman tata cara pendirian perguruan tinggi saat ini mengacu kepada Undang
undang nomor 12 tahun 2012 tentang perguruan tinggi dan Permendikbud nomor 95 Tahun 2014 tentang
pedoman pendirian perguruan tinggi
Berdasarkan dari penjelasan diatas, maka penyusunan Studi kelayakan pengajuan pendirian
Politeknik Kutaraja ini, didasarkan kepada Permendikbud nomor 95 Tahun 2014 tentang pedoman
pendirian perguruan tinggi. Dari hasil studi kelayakan ini dapat di simpulkan Pendirian Politeknik Kutaraja
Sangat Layak untuk di lakukan mengingat:
a) Besarnya jumlah lulusan yang dihasilkan dari SMA/SMK/MA yang ada di Provinsi Aceh.
b) Masih terbatasnya daya tampung PTN maupun PTS yang ada, menyebabkan sebagian lulusan tidak
dapat ditampung di Perguruan Tinggi yang ada.
c) Terbatasnya peluang kerja pada Tingkat pendidikan SMA/SMK/MA, sehingga diperlukan lulusan
SMA/SMK/MA untuk melanjutkan ke jenjang Perguruan Tinggi.
d) Sektor ekonomi daerah yang berpeluang menampung tenaga kerja masih berada pada sektor
primer, yang bermakna masih sangat pentingnya lulusan perguruan tinggi yang berorientasi pada
vokasional agar dapat mendorong sektor ekonomi yang ada bergerak pada sektor sekunder dan
tertier.
e) Masih terbatasnya Perguruan Tinggi yang berorientasi pada vokasi, sementara kebutuhan dunia
kerja akan tenaga vokasi sangat tinggi, mengingat lulusan vokasi dididik untuk siap bekerja
f) Berbedanya karakteristik prodi yang diusulkan dengan perguruan tinggi lainnya. Terutama untuk D-IV
Analis Keuangan, dan D-IV Manajemen Keuangan Sektor Publik. Selain itu untuk dua prodi D-III yaitu
Akuntansi dan Administrasi Perkantoran juga masih sangat diminati oleh lulusan SLTA/MA, sehingga
masih memiliki prospek minat yang sangat baik
g) Besarnya antusias masyarakat untuk dalam hal ini orang tua untuk menyekolah lanjutkan anaknya ke
pendidikan tinggi setelah anak lulus dari SMA/SMK/MA. Akan tetapi karena proses seleksi yang ketat
menyebabkan sangat sulitnya anak-anak mereka lulus ke PTN yang ada.
h) Adanya suara dan desakan harapan masyarakat umumnya, agar anaknya dapat melanjutkan
pendidikan ke Perguruan Tinggi, namun orang tua lebih berharap jika setelah lulus anaknya dari
perguruan tinggi dapat langsung bekerja. Sebagian besar orang tua masih menganggap pendidikan
Demikianlah studi kelayakan ini dibuat mengikuti ketentuan yang diatur, seluruh kondisi di atas
dapat dijadikan dasar pertimbangan oleh Dikti untuk memberi izin penyelenggaraan Politeknik Kutaraja,
agar para lulusan SMA/SMK/MA yang tidak dapat diserap PTN tetap dapat melanjutkan studinya pada
Politeknik Kutaraja. Selain dengan adanya Politeknik Kutaraja, maka kewajiban negara untuk menyediakan
pendidikan bagi setiap warga negara Indonesia, dapat terpenuhi.
Penerimaan Kas
Mahasiswa 1.080.000.000 3.132.000.000 5.112.000.000 7.199.000.000 8.898.000.000
Badan Penyelenggara 700.000.000 - - - -
Kementerian 60.000.000 120.000.000 120.000.000 120.000.000 120.000.000
Sumber lain (dalam dan luar negeri) 50.000.000 50.000.000 282.000.000 302.000.000 322.000.000
Total Penerimaan 1.890.000.000 3.302.000.000 5.514.000.000 7.621.000.000 9.340.000.000
Pengeluaran Kas
Pengeluaran Operasional
Pengeluaran Operasional Pendidikan Tinggi 897.200.000 1.660.000.000 1.860.640.000 2.119.664.000 2.315.964.000
Pengeluaran Operasional Penelitian 142.000.000 360.000.000 360.000.000 360.000.000 360.000.000
Pengeluaran Operasional Pengabdian Masyarakat 8.000.000 176.000.000 192.000.000 216.000.000 256.000.000
Pengeluaran Operasional Tidak Langsung 319.100.000,00 483.200.000,00 486.200.000,00 489.500.000,00 493.130.000,00
Subtotal Pengeluaran Operasional 1.366.300.000 2.679.200.000 2.898.840.000 3.185.164.000 3.425.094.000
Pengeluaran Investasi
Pembangunan Gedung dan Sarana Prasarana 280.000.000 234.000.000 1.587.400.000 241.140.000 1.245.254.000
Pengembangan SDM 145.000.000 170.000.000 514.000.000 858.000.000 858.000.000
Subtotal Pengeluaran Investasi 425.000.000 404.000.000 2.101.400.000 1.099.140.000 2.103.254.000
Penerimaan Kas
Prodi Akuntansi 370.000.000 783.000.000 1.278.000.000 1.691.500.000 1.977.000.000
Prodi Administrasi Perkantoran 370.000.000 783.000.000 1.278.000.000 1.691.500.000 1.977.000.000
Prodi Manajemen Keuangan Sektor Publik 370.000.000 783.000.000 1.278.000.000 1.908.000.000 2.472.000.000
Prodi Rekayasa Analis Keuangan 370.000.000 783.000.000 1.278.000.000 1.908.000.000 2.472.000.000
Pusat Administrasi Politeknik 410.000.000 170.000.000 402.000.000 422.000.000 442.000.000
Total Penerimaan 1.890.000.000 3.302.000.000 5.514.000.000 7.621.000.000 9.340.000.000
Pengeluaran Kas
Prodi Akuntansi 291.800.000 579.000.000 633.160.000 703.916.000 762.991.000
Prodi Administrasi Perkantoran 291.800.000 579.000.000 633.160.000 703.916.000 762.991.000
Prodi Manajemen Keuangan Sektor Publik 291.800.000 579.000.000 633.160.000 703.916.000 762.991.000
Prodi Analis Keuangan 291.800.000 579.000.000 633.160.000 703.916.000 762.991.000
Pusat Administrasi Politeknik 199.100.000 363.200.000 366.200.000 369.500.000 373.130.000
Subtotal Pengeluaran Operasional 1.366.300.000 2.679.200.000 2.898.840.000 3.185.164.000 3.425.094.000
Pengeluaran investasi
Pembangunan Gedung dan Prasarana
Prodi Akuntansi 15.000.000 20.000.000 270.000.000 20.000.000 270.000.000
Prodi Administrasi Perkantoran 15.000.000 20.000.000 270.000.000 20.000.000 270.000.000
Prodi Manajemen Keuangan Sektor Publik 15.000.000 20.000.000 270.000.000 20.000.000 270.000.000
Prodi Analis Keuangan 15.000.000 20.000.000 270.000.000 20.000.000 270.000.000
Pusat Administrasi Politeknik 200.000.000 132.000.000 483.200.000 134.520.000 135.972.000
Total Pengeluaran Pembangunan Gedung Sarpras 260.000.000 212.000.000 1.563.200.000 214.520.000 1.215.972.000
Keterangan 2016 2017 2018 2019 2020
Pengembangan SDM
Prodi Akuntansi 30.000.000 30.000.000 116.000.000 202.000.000 202.000.000
Prodi Administrasi Bisnis 30.000.000 30.000.000 116.000.000 202.000.000 202.000.000
Prodi Manajemen Keuangan Sektor Publik 30.000.000 30.000.000 116.000.000 202.000.000 202.000.000
Prodi Analis Keuangan 30.000.000 30.000.000 116.000.000 202.000.000 202.000.000
Pusat Administrasi Politeknik 25.000.000 50.000.000 50.000.000 50.000.000 50.000.000
Total Pengeluaran Pengembangan SDM 145.000.000 170.000.000 514.000.000 858.000.000 858.000.000
Pengembangan Lainnya 20.000.000 22.000.000 24.200.000 26.620.000 29.282.000
Subtotal Pengeluaran Investasi 425.000.000 404.000.000 2.101.400.000 1.099.140.000 2.103.254.000
Penerimaan Kas
Badan Penyelenggara 300.000.000 - - - -
Kementerian 60.000.000 120.000.000 120.000.000 120.000.000 120.000.000
Sumber lain (dalam dan luar negeri) 50.000.000 50.000.000 282.000.000 302.000.000 322.000.000
Total Penerimaan 410.000.000 170.000.000 402.000.000 422.000.000 442.000.000
Pengeluaran Kas
Pengeluaran Operasional
Pengeluaran Operasional Tidak Langsung
Gaji dan Tunjangan Jabatan Pimpinan 120.000.000 240.000.000 240.000.000 240.000.000 240.000.000
Administrasi Penyelenggaraan Akademi Komunitas 30.000.000 30.000.000 33.000.000 36.300.000 39.930.000
Gaji dan Tunjangan tenaga kependidikan di pusat 44.100.000 88.200.000 88.200.000 88.200.000 88.200.000
Pengeluaran Operasional Lainnya 5.000.000 5.000.000 5.000.000 5.000.000 5.000.000
Total Pengeluaran Operasional 199.100.000 363.200.000 366.200.000 369.500.000 373.130.000
Pengeluaran Investasi
Pembangunan Gedung dan Sarana Prasarana
Pembangunan Gedung - - - - -
Sarana Prasarana 120.000.000 120.000.000 470.000.000 120.000.000 120.000.000
Pengembangan SDM 25.000.000 50.000.000 50.000.000 50.000.000 50.000.000
Perpustakaan 80.000.000 12.000.000 13.200.000 14.520.000 15.972.000
Pengembangan Lainnya 20.000.000 22.000.000 24.200.000 26.620.000 29.282.000
Total Pengeluaran Investasi 245.000.000 204.000.000 557.400.000 211.140.000 215.254.000
Penerimaan Kas
Penerimaan dari Mahasiswa
Penerimaan SPP 270.000.000 783.000.000 1.278.000.000 1.660.500.000 1.930.500.000
Penerimaan Non SPP
Uang Tugas Akhir - - - 3.000.000 4.500.000
Uang Seminar Tugas Akhir - - - 3.000.000 4.500.000
Uang Sidang Komprehensif - - - 8.000.000 12.000.000
Uang Uji Kompetensi - - - 15.000.000 22.500.000
Uang Cetak Tugas Akhir - - - 2.000.000 3.000.000
Badan Penyelenggara
Anggaran rutin **)
Anggaran Pembangunan
Hibah 100.000.000
Perguruan Tinggi
Penelitian
Pengabdian kepada masyarakat
Beasiswa
Pengeluaran Kas
Pengeluaran Investasi
Pengadaan Sarana Prasana dan Perpustakaan 15.000.000 20.000.000 270.000.000 20.000.000 270.000.000
Pengembangan SDM 30.000.000 30.000.000 116.000.000 202.000.000 202.000.000
Total Pengeluaran Investasi 45.000.000 50.000.000 386.000.000 222.000.000 472.000.000
Keterangan 2016 2017 2018 2019 2020
Penerimaan Kas
Penerimaan dari Mahasiswa
Penerimaan SPP 270.000.000 783.000.000 1.278.000.000 1.660.500.000 1.930.500.000
Penerimaan Non SPP
Uang Tugas Akhir - - - 3.000.000 4.500.000
Uang Seminar Tugas Akhir - - - 3.000.000 4.500.000
Uang Sidang Komprehensif - - - 8.000.000 12.000.000
Uang Uji Kompetensi - - - 15.000.000 22.500.000
Uang Cetak Tugas Akhir - - - 2.000.000 3.000.000
Badan Penyelenggara
Anggaran rutin **)
Anggaran Pembangunan
Hibah 100.000.000
Perguruan Tinggi
Penelitian
Pengabdian kepada masyarakat
Beasiswa
Pengeluaran Kas
Pengeluaran Investasi
Pengadaan Sarana Prasana dan Perpustakaan 15.000.000 20.000.000 270.000.000 20.000.000 270.000.000
Pengembangan SDM 30.000.000 30.000.000 116.000.000 202.000.000 202.000.000
Total Pengeluaran Investasi 45.000.000 50.000.000 386.000.000 222.000.000 472.000.000
Keterangan 2016 2017 2018 2019 2020
Penerimaan Kas
Penerimaan dari Mahasiswa
Penerimaan SPP 270.000.000 783.000.000 1.278.000.000 1.908.000.000 2.425.500.000
Penerimaan Non SPP
Uang Tugas Akhir - - - - 4.500.000
Uang Seminar Tugas Akhir - - - - 4.500.000
Uang Sidang Komprehensif - - - - 12.000.000
Uang Uji Kompetensi - - - - 22.500.000
Uang Cetak Tugas Akhir - - - - 3.000.000
Badan Penyelenggara
Anggaran rutin **)
Anggaran Pembangunan
Hibah 100.000.000
Perguruan Tinggi
Penelitian
Pengabdian kepada masyarakat
Beasiswa
Pengeluaran Kas
Pengeluaran Investasi
Pengadaan Sarana Prasana dan Perpustakaan 15.000.000 20.000.000 270.000.000 20.000.000 270.000.000
Pengembangan SDM 30.000.000 30.000.000 116.000.000 202.000.000 202.000.000
Total Pengeluaran Investasi 45.000.000 50.000.000 386.000.000 222.000.000 472.000.000
Keterangan 2016 2017 2018 2019 2020
Penerimaan Kas
Penerimaan dari Mahasiswa
Penerimaan SPP 270.000.000 783.000.000 1.278.000.000 1.908.000.000 2.425.500.000
Penerimaan Non SPP
Uang Tugas Akhir - - - - 4.500.000
Uang Seminar Tugas Akhir - - - - 4.500.000
Uang Sidang Komprehensif - - - - 12.000.000
Uang Uji Kompetensi - - - - 22.500.000
Uang Cetak Tugas Akhir - - - - 3.000.000
Badan Penyelenggara
Anggaran rutin **)
Anggaran Pembangunan
Hibah 100.000.000
Perguruan Tinggi
Penelitian
Pengabdian kepada masyarakat
Beasiswa
Pengeluaran Kas
Pengeluaran Investasi
Pengadaan Sarana Prasana dan Perpustakaan 15.000.000 20.000.000 270.000.000 20.000.000 270.000.000
Pengembangan SDM 30.000.000 30.000.000 116.000.000 202.000.000 202.000.000
Total Pengeluaran Investasi 45.000.000 50.000.000 386.000.000 222.000.000 472.000.000
Keterangan 2016 2017 2018 2019 2020