Anda di halaman 1dari 99

STUDI KELAYAKAN PENDIRIAN

POLITEKNIK KUTARAJA

YAYASAN PENDIDIKAN SARANA ILMU KUTARAJA


BANDA ACEH, 2016
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat dan rahmat-Nya, maka
penyusunan Studi Kelayakan Pendirian Politeknik Kutaraja ini dapat tersusun. Studi Kelayakan ini
disusun mengacu kepada Undang-Undang Pendidikan Tinggi (UU Dikti) No. 12 Tahun 2012 Pendidikan
Tinggi dan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 95 Tahun 2014 tentang Pendirian,
Perubahan dan Pembubaran Perguruan Tinggi Negeri serta Pendirian, Perubahan, dan Pencabutan Izin
Perguruan Tinggi Swasta. Kerangka materi dalam usulan ini memuat gambaran mengenai latar belakang,
kualifikasi, jumlah kebutuhan, sumber masukan program, kurikulum, sumber daya, pendanaan,
manajemen akademik dan kesimpulan.
Ucapan terima kasih kepada segenap pihak yang telah membantu dalam penyusunan Studi
Kelayakan Pendirian Politnik Kutaraja Banda Aceh, khususnya kepada tim perumus dan penyusun.
Semoga studi kelayakan ini dapat memenuhi kriteria dan mendapat persetujuan dari Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi.

Banda Aceh, Februari 2015

Abdul Manaf, SE. Ak


Ketua Yayasan
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1


1.1 Latar belakang .............................................................................................................. 1
1.1.1 Bentuk Perguruan Tinggi .................................................................................... 4
1.1.2 Jenis Perguruan Tinggi ....................................................................................... 4
1.2 Dasar Pertimbangan .................................................................................................... 6
1.2.1 Jumlah Perusahaan ............................................................................................ 6
1.2.2 Data Penduduk dengan Usia Sekolah ................................................................ 9
1.2.3 Data Jumlah Sekolah .......................................................................................... 10
1.3 Analisis Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman ............................................... 13

BAB II BENTUK, NAMA, VISI, MISI DAN CIRI KHAS PTS .......................................................... 17
2.1 Bentuk Perguruan Tinggi.............................................................................................. 17
2.2 Jenis Perguruan Tinggi ................................................................................................. 17
2.3 Identitas Politeknik ...................................................................................................... 19
2.4 Visi dan Misi Politeknik Kutaraja .................................................................................. 19
2.5 Ciri Khas........................................................................................................................ 20

BAB III PENYELENGGARAAN, ORGANISASI DAN LEMBAGA PENUNJANG KEGIATAN POLITEKNIK


KUTARAJA ................................................................................................................. 22
3.1 Penyelenggaraan Politeknik Kutaraja .......................................................................... 22
3.2 Struktur Organisasi Politeknik Kutaraja Banda Aceh ................................................... 22

BAB IV DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN SETIAP PROGRAM STUDI .................................. 36


4.1 Dosen ........................................................................................................................... 36
4.2 Tenaga kependidikan ................................................................................................... 38

BAB V BIDANG ILMU, PROGRAM STUDI DAN METODE PEMBELAJARAN ................................ 44


5.1 Bidang Ilmu .................................................................................................................. 44
5.2 Program Studi .............................................................................................................. 44
5.3 Metode Pembelajaran ................................................................................................. 44

BAB VI PROSPEK MINAT DAN DAYA TAMPUNG MAHASISWA SETIAP PROGRAM STUDI .......... 50
6.1 Prospek Minat Program Studi Akuntansi ..................................................................... 51
6.2 Prospek Minat Program Studi Administrasi Perkantoran ............................................ 51

BAB VII KEBUTUHAN DUNIA KERJA TERHADAP LULUSAN SETIAP PROGRAM STUDI ................. 53
7.1 Pertumbuhan Investasi di Aceh ................................................................................... 53
7.2 Pertumbuhan Jumlah Perusahaan Menengah dan Besar di Aceh ............................... 54
7.3 Masyarakat Ekonomi ASEAN........................................................................................ 55
7.4 Kebutuhan Lulusan Program Studi Diploma III Akuntansi ........................................... 55
7.5 Kebutuhan Terhadap Lulusan Program Studi Administrasi Perkantoran ..................... 56

BAB VIII PRASARANA DAN SARANA DAN POLITEKNIK KUTARAJA ............................................. 58


8.1 Prasarana ..................................................................................................................... 51
8.2 Sarana .......................................................................................................................... 51

BAB IX SUMBER DANA DAN PEMBIAYAAN SELAMA LIMA TAHUN .......................................... 63


9.1 Ketersediaan Anggaran Investasi dan Operasional ..................................................... 51
9.2 Jaminan Ketersediaan Anggaran Investasi Dan Operasional ...................................... 51
9.3 Proyeksi Arus Kas ......................................................................................................... 51

BAB X KESIMPULAN .............................................................................................................


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pasal 31 ayat 1 UUD 1945 amandemen ke-4, menyebutkan bahwa, Setiap warga negara berhak
mendapat pendidikan. Bila di interpretasikan pasal ini memiliki makna dua hal; 1) pemenuhan hak warga
negara dalam memperoleh pendidikan, 2) tersedianya lembaga pendidikan yang cukup, agar semua warga
negara dapat mengecap pendidikan, termasuk pendidikan tinggi .
Secara harfiah, pengertian dari pendidikan tinggi adalah jenjang pendidikan setelah pendidikan
menengah yang mencakup program pendidikan Diploma, Sarjana, Magister, Doktor, dan spesialis yang
diselenggarakan oleh perguruan tinggi. Berdasarkan Pasal 2 ayat 1 PP nomor 4 tahun 2014 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi menyebutkan bahwa, tujuan pendidikan tinggi adalah:
1. Menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik
dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan/atau memperkaya khasanah
ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian;
2. Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian serta
mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.
Sedangkan Pasal 1 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 4 tahun 2014 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi, menyebutkan bahwa :
1. Perguruan tinggi adalah satuan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan tinggi;
2. Perguruan tinggi swasta yang selanjutnya disingkat dengan PTS adalah perguruan tinggi yang didirikan
dan/atau diselenggarakan oleh masyarakat;
3. Politeknik adalah Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan pendidikan vokasi dalam berbagai
rumpun ilmu pengetahun dan/atau teknologi dan jika memenuhi syarat, Politeknik dapat
menyelenggarakan pendidikan profesi.
Mengacu pada Pasal 7 ayat 1 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 4 tahun 2014 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi dijelaskan bahwa, peningkatan
relevansi keterjangkauan, pemerataan yang berkeadilan, dan akses pada PendidikanTinggi secara
berkelanjutan, yang meliputi: (1) Penyelarasan pengembangan Pendidikan Tinggi dengan kebutuhan
pembangunan nasional dan daerah; (2) Penetapan biaya operasional Pendidikan Tinggi dan subsidi kepada
PTN; (3) Pemberian kesempatan yang lebih luas kepada calon mahasiswa yang kurang mampu secara

Studi Kelayakan Politeknik Kutaraja| 1


ekonomi, dan calon mahasiswa dari daerah terdepan, terluar, dan tertinggal; dan (4) Peningkatan angka
partisipasi kasar untuk Pendidikan Tinggi secara nasional.
Menurut Horton dan Hunt, lembaga pendidikan berkaitan dengan fungsi yang nyata sebagai berikut:
1. Mempersiapkan anggota masyarakat untuk mencari nafkah.
2. Mengembangkan bakat perseorangan demi kepuasan pribadi dan bagi kepentingan masyarakat.
3. Melestarikan kebudayaan.
4. Menanamkan keterampilan yang perlu bagi partisipasi dalam demokrasi.

Fungsi lain dari lembaga pendidikan adalah sebagai berikut:


1. Mengurangi pengendalian orang tua
Melalui pendidikan/sekolah, orang tua melimpahkan tugas dan wewenangnya dalam mendidik anak
kepada sekolah.
2. Menyediakan sarana untuk pengembangan
Sekolah memiliki potensi untuk menanamkan nilai pembangkangan di masyarakat. Hal ini tercermin
dengan adanya perbedaan pandangan antara sekolah dan masyarakat tentang sesuatu hal, misalnya;
sikap terbuka dan sikap berani mengatakan yang sebenarnya.
3. Mempertahankan sistim kelas sosial
Pendidikan sekolah diharapkan dapat mensosialisasikan kepada para anak didiknya untuk menerima
perbedaan prestise, privilese dan status yang ada dalam masyarakat. Sekolah juga diharapkan
menjadi saluran mobilitas siswa ke status sosial yang lebih tinggi atau paling tidak sesuai dengan
status orang tuanya.
4. Memperpanjang masa remaja
Pendidikan sekolah dapat pula memperlambat masa dewasa seseorang karena siswa masih
tergantung secara ekonomi pada orang tuanya.

Menurut David Popenoe, ada empat macam fungsi pendidikan yakni sebagai berikut:
1. Transmisi (pemindahan) kebudayaan.
2. Memilih dan mengajarkan peranan sosial.
3. Menjamin integrasi sosial.
4. Sekolah mengajarkan corak kepribadian.
5. Sumber inovasi sosial.
Salah satu upaya agar masyarakat Indonesia mempunyai kesempatan untuk memperoleh pendidikan
yang setinggi-tingginya, dapat dilakukan dengan cara membangun/mendirikan lembaga pendidikan tinggi
Studi Kelayakan Politeknik Kutaraja| 2
yang merata di Indonesia. Pendidikan Tinggi adalah jenjang pendidikan setelah menengah yang mencakup
program diploma, program sarjana, program magister, program doktor, dan program profesi, serta program
spesialis yang diselenggarakan oleh Perguruan Tinggi bedasarkan kebudayaan bangsa Indonesia (Pasal 1 ayat
3 Peraturan Permerintah Republik Indonesia Nomor 4 tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan
Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi).
Kondisi perekonomian di Indonesia kurang begitu baik, membuat pemerintah merasa kesulitan untuk
mendirikan lembaga pendidikan tinggi secara merata di seluruh Inonesia. Oleh karena itu, diharapkan adanya
partisipasi dari masyarakat untuk meringankan beban pemerintah tersebut. Akan tetapi sebelum mendirikan
lembaga pendidikan tinggi haruslah memenuhi beberapa persyaratan tertentu, antara lain; investasi, kondisi
sumber daya manusia, sarana & prasarana, dan kualitas dari para lulusan. Hal ini dimaksudkan agar pendirian
dari lembaga pendidikan tinggi tersebut tidak akan menjadi beban baru bagi pemerintah.
Sejak tahun 2012, Yayasan Pendidikan Sarana Ilmu Kutaraja telah menaungi dan berpartisipasi dalam
hal penyelenggaraan pendidikan dengan penempatan kerja atas nama LP3I Business College Banda Aceh.
Meskipun LP3I Business College Banda Aceh hanya berorientasi pada pasar kerja, namun tidak meninggalkan
kaidah-kaidah akademis dan terus meningkatkan kualitas pendidikan dengan cara menyesuaikan kurikulum
dengan mengikuti perkembangan yang terjadi di dunia kerja. Hal tersebut merupakan ciri khas yang dimiliki,
yaitu; mampu menghasilkan sumber daya manusia yang siap diterjunkan langsung ke dunia kerja.
Seiring berjalannya waktu, tingginya tingkat ketertarikan masyarakat khususnya di Provinsi Aceh
terhadap pendidikan yang ditawarkan oleh Yayasan Pendidikan Sarana Ilmu Kutaraja yang menyelenggarakan
pendidikan seperti yang disebutkan di atas. Hal ini terlihat dari besarnya minat orang tua untuk melanjutkan
pendidikan anak-anaknya ke pendidikan yang lebih tinggi, dan besarnya minat siswa tamatan SMA/MA untuk
melanjutkan pendidikan ke LP3I Business College Banda Aceh yang dari tahun ke tahun semakin meningkat.
Selain itu adanya desakan dari masyarakat di Propinsi Aceh agar Yayasan Pendidikan Sarana Ilmu Kutaraja
meningkatkan status dan mendirikan Politeknik, mengingat Yayasan Pendidikan Sarana Ilmu Kutaraja belum
memiliki Perguruan Tinggi. Pemilihan Politeknik sebagai core pengembangan LP3I Business College Banda
Aceh, didasarkan kepada konsentrasi pendidikan yang ada dan dijalani saat ini berorientasi pada pendidikan
profesi atau lebih kearah vokasional. Untuk tidak meninggalkan core yang ada maka Politeknik menjadi pilihan
pengembangan yang dilakukan oleh Yayasan Pendidikan Sarana Ilmu Kutaraja.
Untuk mewujudkan pendirian Politeknik tersebut, maka dilakukan langkah signifikan dengan
melakukan koordinasi berbagai hal yang dibutuhkan dengan Direktorat Jenderal Pendididikan Tinggi
(Dikti) dan Koordinator Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) Wilayah XIII, guna memenuhi syarat pendirian
Politeknik yang di butuhkan.

Studi Kelayakan Politeknik Kutaraja| 3


1.2 Bentuk Perguruan Tinggi
Menindaklanjuti apa yang telah disampaikan di atas bahwasanya bentuk perguruan tinggi yang
diusulkan adalah Politeknik. Politeknik merupakan salah satu bentuk penyelenggara pendidikan tinggi.
Berdasarkan Undang-Undang No 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, dan Pasal 1 Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 95 Tahun 2014 Tentang Pendirian, Perubahan, dan
Pembubaran Perguruan Tinggi Negeri serta Pendirian, Perubahan, dan Pencabutan Izin Perguruan Tinggi
Swasta disebutkan bahwa; (1) Pendirian perguruan tinggi swasta adalah pembentukan universitas, institut,
sekolah tinggi, politeknik, dan akademi baru oleh Badan Penyelenggara berbadan hukum yang berprinsip
nirlaba. (2) Badan Penyelenggara berbadan hukum yang selanjutnya disebut Badan Penyelenggara adalah
subyek hukum berbentuk yayasan, perkumpulan, dan bentuk lain sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan. (3) Perguruan tinggi swasta yang selanjutnya disingkat dengan PTS adalah Perguruan
Tinggi yang didirikan dan/atau diselenggarakan oleh masyarakat.
Yayasan Pendidikan Sarana Ilmu Kutaraja merupakan yayasan pendidikan yang dimiliki oleh masyarakat
dan sebagai pemilik LP3I Business College Banda Aceh, yang berarti Politeknik yang di usulkan merupakan
Perguruan Tinggi Swasta. Adapun nama yang diusulkan untuk Politeknik ini adalah Politeknik Kutaraja.
Politeknik ini berada dibawah pengelolaan langsung Yayasan Pendidikan Sarana Ilmu Kutaraja. Ini
berdasarkan Akta Yayasan Nomor 20 yang dibuat dihadapan notaris di Banda Aceh, Nyonya Evi Melwinta
Morin Sarjana Hukum, tanggal Dua Puluh Satu Desember Dua Ribu Dua Belas (21-12-2012).

1.3 Dasar dan Pertimbangan


Dasar dan pertimbangan mendorong dibukanya Politeknik Kutaraja adalah:
a) Memenuhi kebutuhan masyarakat, dunia usaha, lembaga-lembaga yang bergerak di sektor publik
terhadap tenaga ahli yang dihasilkan.
b) Pengembangan Lembaga Pendidikan yang ada ke Jenjang Perguruan Tinggi dengan tetap menjaga vokasi
profesional sebagai landasan pendidikan

1.3.1 Kesempatan Kerja


Kesempatan kerja bagi lulusan suatu perguruan tinggi disuatu daerah dapat dilihat dari banyak
lowongan kerja yang tersedia di daerah tersebut, sementara lowongan kerja disediakan oleh penyedia
lowongan kerja, seperti lembaga/badan/organisasi pemerintah, dan dunia usaha. Aceh merupakan provinsi
yang terus berbenah untuk menjadi salah satu provinsi yang maju secara Islami. Untuk itu kesiapan
badan/lembaga/organisasi sektor publik yang mendukung perkembangan daerah juga menjadi hal yang

Studi Kelayakan Politeknik Kutaraja| 4


harus. Selain itu sebagai Provinsi yang terus maju, Aceh menjadi daya tarik investor baik dalam negeri maupun
luar negeri, hal ini terlihat dari pertambahan jumlah industri dari tahun ketahun.
Bila diperhatikan lembaga pemerintah yang ada di Provinsi Aceh berjumlah 48, sementara jumlah
lembaga pemerintah di kabupaten/kota di Aceh bervariasi jumlahnya tergantung kebutuhan dan kesiapan
Pemerintah kabupaten/kotanya masing-masing. Seluruh lembaga pemerintahan ini tentu membutuhkan
tenaga kerja untuk menggerakkan roda operasionalnya. Disisi lain industri terus berkembang baik skala kecil,
menengah dan besar, baik yang berasal dari dalam dan luar negeri. Masuknya investasi dari luar negeri
semakin terbuka dengan adanya masyarakat ekonomi asean (MEA). berdasarkan catatan Badan Pusat
Statistik (BPS) bahwasanya industri besar adalah perusahaan industri yang mempunyai pekerja 100
orang lebih. Sedangkan industri sedang adalah perusahaan industri yang mempunyai pekerja 20-99
orang. Bila dibandingkan dengan tahun 2012, jumlah perusahaan industri besar dan sedang tetap,
namun penyerapan tenaga kerja pada tahun 2013 mengalami kenaikan atau terjadi pertumbuhan
positif.
Jumlah perusahaan tahun 2012 sampai dengan tahun 2013 tetap berjumlah 44. Sedangkan
penyerapan tenaga kerja mengalami kenaikan sebesar 20,39 persen. Pada tahun 2012 jumlah tenaga kerja
sebesar 7.566 orang meningkat menjadi 9.109 orang pada tahun 2013. Artinya meskipun jumlah industri yang
ada tetap baik pada tahun 2012 dan 2013, namun kebutuhan jumlah tenaga kerja yang ada meningkat sebesar
1.543 orang atau 17%. Berikut Jumlah perusahaan dan serapan tenaga kerja menurut jenis industri (Tabel
1.1).
Tabel 1.1 Jumlah Perusahaan Besar dan Tenaga Kerja Menurut Jenis Industri
Kode Jumlah Tenaga
No Jenis Industri
Industri Perusahaan Kerja
1 10 Makanan 28 7321
2 11 Minuman 2 131
3 13 Tekstil 3 119
4 14 Pakaian jadi 2 105
5 16 Kayu, barang dari kayu dan gabus - -
6 18 Pencetakan dan reproduksi media rekaman - -
7 20 Bahan kimia dan barang dari bahan 3 1286
8 23 Barang galian bukan logam 4 97
9 31 Furniture 1 20
10 33 Reparasi, pemasangan mesin dan peralatan 1 30
44 9.109
Sumber : Aceh Dalam Angka (2014)

Data jumlah perusahaan yang ada tersebut bila diperhatikan ternya menyebar di masing-masing
kabupaten kota di Aceh. Jumlah perusahaan terbanyak ada di Kabupaten Aceh Tamiang 12 perusahaan,
Studi Kelayakan Politeknik Kutaraja| 5
namun serapan tenaga kerja terbesar ada di Kabupaten Nagan Raya dengan jumlah serapan tenaga kerja
2.331. berikut sebaran perusahaan dan serapan tenaga kerja berdasarkan kabupaten/kota di Provinsi Aceh
(Tabel 1.2).

Tabel 1.2 Jumlah Perusahaan Besar dan Tenaga Kerja Menurut Kabupaten/Kota
Tenaga
No. Kabupaten/ Kota Perusahaan
Kerja
1 Simeulue - -
2 Aceh Singkil 3 2283
3 Aceh Selatan 3 83
4 Aceh Tenggara - -
5 Aceh Timur - -
6 Aceh Tengah 1 238
7 Aceh Barat 2 1026
8 Aceh Besar - -
9 Pidie - -
10 Bireuen 3 109
11 Aceh Utara 3 1192
12 Aceh Barat Daya - -
13 Gayo Lues - -
14 Aceh Tamiang 12 1080
15 Nagan Raya 4 2331
16 Aceh Jaya 1 43
17 Bener Meriah - -
18 Pidie Jaya 1 43
19 Banda Aceh 1 42
20 Sabang 2 63
21 Langsa 2 130
22 Lhokseumawe 2 131
23 Subussalam 3 283
Jumlah 44 9109
Sumber : Aceh Dalam Angka (2014)

Kebutuhan sarjana vokasional juga terlihat dari data BPS berikut, dimana bila diperhatikan jumlah
pekerja yang terserap berdasarkan sektor ekonomi yang ada menunjukkan besaran jumlah tenaga kerja yang
bekerja di tahun 2013 pada sektor pertanian, diikuti perdagangan, bangunan, jasa, dan industri, masing
jumlah serapan tenaga kerja adalah pertanian 33.621, perdagangan 14.649, bangunan 10.944, jasa 9.307, dan
industri sebanyak 8.122 orang (Tabel 1.5), namun data ini juga dapat menunjukkan bahwa ekonomi masyakat
masih bertumpu pada sektor primer. Untuk itu tenaga sarjana vokasi sangat dibutuhkan untuk merubah
sektor ekonomi primer ini menjadi sektor sekunder (dagang dan industri) bahkan bila perlu sektor tertier
(sektor jasa).

Studi Kelayakan Politeknik Kutaraja| 6


Tabel 1.3 Jumlah Perusahaan dan Buruh yang Terdaftar Menurut Lapangan Usaha, 2013

Sumber: Dinas Tenaga Kerja dan Mobilitas Penduduk Aceh, 2014

Pentingnya perguruan tinggi juga dapat dilihat dari tingkat partisipasi angkatan kerja. Terlihat
bahwa partisipasi angkatan kerja terbesar pada lulusan sarjana (Diploma III dan Sarjana), di mana terlihat
tingkat partisipasi angkatan kerja terbesar pada lulusan sarjana yaitu 89,97 % (Tabel 1.6).

Studi Kelayakan Politeknik Kutaraja| 7


Tabel 1.4 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja dan Tingkat Pengangguran Terbuka
Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan, 2013

Sumber: BPS Aceh, 2014

1.3.2 Data Jumlah Sekolah


Jumlah SMA/SMK cenderung mengalami kenaikan, yaitu; rata-rata 9,5% per tahun. Prosentase
kenaikan ini disatu sisi menunjukkan minat yang tinggi masyarakat untuk bersekolah sampai dengan
tingkat SLTA. Tingginya prosentase kenaikan jumlah SMA/SMK juga berdampak pada prosentase
kenaikan jumlah lulusan. Kenaikan ini tentu harus di imbangi dengan lapangan pekerjaan jika tamatan
SLTA ini masuk kedalam dunia kerja, namun bila belum maka kenaikan ini tentu membutuhkan terusan

Studi Kelayakan Politeknik Kutaraja| 8


pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi, dalam hal ini perguruan tinggi, tak terkecuali Politeknik Kutaraja
didalamnya. Bila diperhatikan jumlah lulusan SMA/SMK yang masuk ke lembaga profesi yang dimiliki
Yayasan Sarana Ilmu Kutaraja, maka dapat ditarik kesimpulan awal bahwa tentu dapat prospek
peminatan lulusan SMA/SMK ke Politeknik Kutaraja, juga akan tinggi. Kenaikan ini juga memberikan
dampak yang positif terhadap peminatan Lulusan dalam memilih program studi yang akan dibuka di
Politeknik Kutaraja. SMA/SMK/MA sampai dengan tahun 2014 berjumlah 963 unit, dengan tebaran
sebanyak 625 unit SMA, 107 SMK, dan 231 unit MA. Berikut jumlah SMA/SMK/MA di Provinsi Aceh
berikut.
Tabel 1.5 Jumlah SMA/SMK/MA di Provinsi Aceh, 2014
Jumlah
No. Kabupaten/Kota Total
SMAN SMAS SMKN SMKS MAN MAS
1. Aceh 422 164 62 37 68 155 908
2. Banda Aceh 16 23 6 2 3 5 55
Jumlah 438 187 68 39 71 160 963
Sumber : Dinas Pendidikan Banda Aceh dan BPS Aceh, 2014

Paparan diatas dapat dijadikan pertimbangan usulan Pembukaan Politeknik Kutaraja, yaitu:
1. Kondisi yang ada
a) Besarnya jumlah lulusan yang dihasilkan dari SMA/SMK/MA yang ada di Provinsi Aceh.
b) Masih terbatasnya daya tampung PTN maupun PTS yang ada, menyebabkan sebagian lulusan
tidak dapat ditampung di Perguruan Tinggi yang ada.
c) Terbatasnya peluang kerja pada Tingkat pendidikan SMA/SMK/MA.
d) Sektor ekonomi daerah yang berpeluang menampung tenaga kerja masih berada pada sektor
primer, yang bermakna masih sangat pentingnya lulusan perguruan tinggi yang berorientasi
pada vokasional agar dapat mendorong sektor ekonomi yang ada bergerak pada sektor
sekunder dan tertier.
e) Masih terbatasnya Perguruan Tinggi yang berorientasi pada vokasional
f) Adanya desakan calon mahasiswa yang bersumber dari Lembaga Profesi yang selama ini di
kelola oleh Yayasan Sarana Ilmu Kutaraja untuk meningkatkan pendidikannya ke jenjang lebih
tinggi dengan tidak meninggalkan core profesi/vokasi sebagai model pembelajaran yang
dilakukan.

Studi Kelayakan Politeknik Kutaraja| 9


g) Besarnya permintaan dunia usaha (seperti perusahaan dan industri yang ada) untuk
mempekerjakan lulusan yang siap pakai namun memiliki legalitas pendidikan yang lebih tinggi
(tidak hanya sekedar lembaga pendidikan pelatihan kerja).
h) Pengalaman keberhasilan Yayasan Pendidikan Sarana Ilmu Kutaraja dalam mengelola lembaga
pendidikan sebelumnya, sehingga memperoleh kepercayaan dari masyarakat menjadi bukti
konkret keyakinan bahwa Politeknik Kutaraja Insya Allah akan berhasil juga, dan diminati oleh
masyarakat.
i) Berbedanya karakteristik prodi yang diusulkan dengan perguruan tinggi lainnya namun telah
memiliki dasar pembelajaran di Lembaga Pendidikan yang telah ada di bawah pengelolaan
Yayasan Sarana Ilmu Kutaraja. Prodi tersebut adalah D.IV Analis Keuangan, dan D.IV Manajemen
Keuangan Sektor Publik
j) Tersedianya SDM tenaga pengajar yang memadai, terlihat dari antusias pelamar sebagai staf
pengajar pada lembaga pendidikan profesi yang dimiliki oleh Yayasan Sarana Ilmu Kutaraja dari
berbagai level pendidikan yang ada, termasuk S2 dan S3.
k) Besarnya antusias masyarakat dalam hal ini orang tua untuk menyekolah lanjutkan anaknya ke
pendidikan tinggi setelah anak lulus dari SMA/SMK/MA. Akan tetapi karena proses seleksi yang
ketat menyebabkan sangat sulitnya anak-anak mereka lulus ke PTN yang ada.
2. Harapan Masyarakat
Harapan masyarakat umumnya anaknya dapat melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi,
namun orang tua lebih berharap jika setelah lulus anaknya dari perguruan tinggi dapat langsung
bekerja. Sebagian besar orang tua masih menganggap pendidikan tinggi yang ada selama ini belum
mampu menyediakan lulusannya dapat langsung bekerja. Untuk itu Perguruan Tinggi berorientasi
pada vokasi menjadi pilihan banyak orang tua.
3. Minat Mahasiswa
Besarnya minat siswa/i kelas III SMA/SMK setelah lulus ingin melanjutkan studi ke perguruan
tinggi, khususnya lulusan SMK lebih berminat pada pendidikan vokasi seperti yang dikelola oleh
Politeknik, karena sifat kejuruan pendidikan mereka selama di SMK.

Ketiga alasan mendasar diatas membuat keyakinan Yayasan Pendidikan Sarana Ilmu Kutaraja untuk
berpartisipasi dalam mewujudkan keinginan semua pihak dengan mendirikan Politeknik Kutaraja bertempat
di Banda Aceh. Adapun program studi yang rencananya dibuka adalah sebagai berikut:

a. Diploma III - Akuntansi


b. Diploma III - Administrasi Perkantoran
Studi Kelayakan Politeknik Kutaraja| 10
c. Diploma IV - Analis Keuangan
d. Diploma IV Manajemen Keuangan Sektor Publik

1.4 Analisis Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman


Analisis SWOT merupakan salah satu teknik analisis yang digunakan untuk menginterprestasikan
wilayah perencanaan, khususnya dalam kondisi yang sangat kompleks dimana faktor eksternal dan internal
dipadukan dan memegang peranan yang sama pentingnya. Penggambaran tiap elemen sesuai komponen-
komponen SWOT adalah meliputi sebagai berikut.
1. Kekuatan (strenght), yaitu; mendeskripsikan kondisi dari tiap-tiap elemen yang sudah ada dan
dianggap sebagai suatu hal yang sudah baik.
2. Kelemahan (weakness), yaitu; mendeskripsikan hal-hal yang dianggap menjadi permasalahan yang
dapat menjadi hambatan
3. Peluang (opportunity), yaitu; mendeskripsikan kondisi yang diperkirakan akan terjadi dan dianggap
berpeluang unuk digunakan dalam pengembangan potensi.
4. Ancaman (threat), yaitu; mendeskripsikan kondisi yang diperkirakan akan terjadi di masa mendatang.
Keempat variabel di atas dibagi menjadi dua variabel utama yaitu; eksternal dan internal. Variabel
eksternal adalah variabel diluar Politeknik Kutaraja dan tidak dapat dikendalikan. Termasuk variabel eksternal
adalah peluang (opportunity) dan ancaman (threat). Sedangkan untuk variabel internal adalah variabel yang
dapat dikendalikan oleh Politeknik Kutaraja, yaitu; kekuatan (strength) dan kelemahan (weaknes).
SWOT juga digunakan untuk dapat menetapkan tujuan secara lebih realistis dan efektif, serta
merumuskan strategi dengan efektif pula. Dengan analisis SWOT ini dapat diketahui apa saja potensi atau
kekuatan yang dimiliki, kelemahan-kelemahan yang ada, kesempatan terbuka yang dapat diraih dan juga
ancaman yang mungkin terjadi di masa yang akan datang. Kekuatan dan kesempatan terbuka sebagai faktor
positif dan kelemahan serta ancaman sebagai faktor negatif. Dengan demikian, maka akan diperoleh
semacam strategi ini atau cover strategy yang prinsipnya merupakan; (1) Strategi untuk memanfaatkan
kekuatan yang dimiliki, (2) strategi memaksimalkan peluang yang ada, (2) Strategi untuk mengatasi ancaman
yang ada; dan, (3) Strategi untuk memperbaiki kelemahan yang ada.
Dalam memanfaatkan SWOT, juga terdapat alternatif penggunaan yang didasarkan dari kombinasi
masing-masing aspek sebagai berikut :
1. SO (Strenght-Opportunity)
Memanfaatkan kekuatan (S) secara maksimal untuk meraih peluang (O).

Studi Kelayakan Politeknik Kutaraja| 11


2. ST (Strenght-Threat)
Memanfaatkan kekuatan (S) secara maksimahl untuk mengantisipasi atau menghadapi ancaman (T)
dan maksimal menjadikan ancaman sebagai peluang.
3. WO (Weakness-Opportunity)
Meminimalkan kelemahan (W) untuk meraih peluang (O).
4. WT (Weakness-Threat)
Meminimalkan kelemahan (W) untuk menghindari secara lebih baik dari ancaman (T).

Analisis kinerja Politeknik Kutaraja dilakukan dengan pendekatan analisis SWOT (Strength,
Weakness, Opportunity, Threat) terhadap ke empat faktor yang dianggap berpengaruh yaitu; bidang
Pelayanan, Keuangan, Sumber Daya Manusia serta Sarana / Prasarana. Adapun faktor internal dan eksternal
sebagai berikut:
1. Faktor Internal
Analisis internal organisasi dilakukan dengan cara mengidentifikasi ke empat faktor yaitu; Bidang
Pelayanan, Keuangan, Sumber Daya Manusia serta Sarana dan Prasarana sehingga dapat ditemukan
kekuatan dan kelemahan internal organisasi. Untuk lebih jelas analisis faktor internal dapat dilihat
pada tabel 1.9 berikut.
Tabel 1.6 Analisis Faktor Internal

No. Faktor Kekuatan (Strengh) Kelemahan (Weakness)


1 Pelayanan a. Merupakan salah satu a. Instrument evaluasi PBM
Politeknik yang memiliki belum dilakukan uji validitas.
program studi dengan tingkat b. Pelayanan belum sepenuhnya
kejenuhannya masih rendah. prima.
b. Memiliki Jurusan / Program c. Belum ada hasil penelitian yang
studi favorit. di hak patenkan.
c. Sebagian besar dosen sudah
memiliki Silabus dan Rencana
Program Pembelajaran.
d. Memiliki kemitraan yang cukup
luas dengan instansi/ institusi
lain sebagai lahan praktik.

Studi Kelayakan Politeknik Kutaraja| 12


2 Keuangan a. Memiliki pendapatan dana a. Belum tersusunnya unit cost
pribadi. biaya pendidikan.
b. Memiliki potensi bisnis yang b. Budaya hemat belum
bisa dikembangkan. berkembang.
c. Memiliki tim yang menguasasi
sistim manajemen keuangan
cukup baik.
3 Sumber a. Komitmen pimpinan tinggi a. Penyediaan formasi tenaga
Daya untuk pengembangan SDM. administrasi sangat terbatas.
Manusia b. Adanya sistim kaderisasi untuk b. Pengalaman tenaga
suksesi kepemimpinan di administrasi yang masih
setiap program studi. kurang.
c. Penyusunan rencana
pengembangan dan akademik
akan dilakukan secara reguler.
d. Kualifikasi Pendidikan dosen
sudah baik.
e. Sebagian besar dosen sudah
berpengalaman mengajar.
4 Sarana dan a. Memiliki sarana gedung pribadi a. Lokasi pendidikan tidak terpusat.
Prasarana dan terletak di pusat kota. b. Peralatan praktik masih blm
b. Memiliki Laboratorium terpadu memadai.
yang dapat menjadi unit bisnis. c. Jumlah dan jenis buku
c. Seluruh bangunantelah memiliki perpustakaan belum standar.
sudah sertifikat. d. Pemeliharaan sarana dan
prasarana Pendidikan masih
kurang.

2. Faktor Eksternal
Analisis ini dilakukan untuk mengidentifikasi dua aspek yaitu; peluang dan ancaman terhadap
Politeknik Kutaraja. Daftar peluang yang teridentifikasi merupakan kondisi untuk meningkatkan atau

Studi Kelayakan Politeknik Kutaraja| 13


membuka usaha baru. Sedangkan ancaman memuat keadaan yang dirasakan saat ini maupun yang
bersifat potensial. Untuk lebih jelas analisis faktor internal dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 1.7 Analisis Faktor Eksternal

No. Faktor Peluang (Opportunity) Ancaman (Threat)


1 Pelayanan a. UU. No. 20 / 2003 tentang a. Munculnya pendidikan tinggi
Sisdiknas berpeluang untuk lain baik negeri maupun
meningkatkan status swasta, sehingga harus
kelembagaan. bersaingan dalam hal
b. Perkembangan IPTEK rekrutmen mahasiswa baru.
mendorong peningkatan b. Meningkatnya tuntutan
bidang pendidikan, penelitian masyarakat terhadap
dan pengabdian masyarakat kompetensi lulusan yang baik
c. Perkembangan teknologi dari setiap perguruang tinggi.
informasi dapat membantu
memperpendek masa tunggu
kerja sekaligus dapat
meningkatkan daya serap
lulusan.
d. Kepercayaan masyarakat yang
semakin meningkat dan
berdasarkan kebutuhan user.
e. Pasar bebas (MEA) membuka
peluang untuk meningkatkan
jejaring di tingkat Nasional
maupun Internasional.
2 Keuangan a. Memiliki peluang untuk a. Biaya lahan praktik
pengelolaan keuangan lebih cenderung meningkat.
mandiri dan flexibel.

Studi Kelayakan Politeknik Kutaraja| 14


b. Memiliki peluang b. Persaingan tarif / unit cost
pemberlakuan sistim biaya pendidikan.
remunerasi dengan prinsip
proporsional, kesetaraan dan
kepatutan.
c. Pasar bebas berpeluang
menggali dan
mengembangkan sumber daya
yang potensial.
3 Sumber a. UU. Nomor 14/2005 tentang a. Perubahan pada masa transisi
Daya Guru dan Dosen, mendorong menuju pola berbasis kinerja
Manusia pengembangan pendidikan (merubah mindset).
dosen sesuai kualifikasi dan b. Pasar bebas mendorong
kompetensi akademik. masuknya tenaga asing yang
b. Ke depan Politeknik berdampak pada ketatnya
Kutarajaberpeluang untuk persaingan penyerapan
meningkatkan status lulusan.
kelembagaannya menjadi
INSTITUT. Apabila ini dilakukan
maka, akan berdampak positif
bagi SDM sehingga karir dosen
bisa mencapai Guru
besar/Profesor.
4 Sarana dan a. Berdasarkan Kepmendiknas. a. Perkembangan teknologi yang
Prasarana No. 234/U/2000 tentang semakin pesat, berdampak
Pedoman Pendirian Pendidikan pada kurangnya dalam
Tinggi berpotensi dapat pencapaian skill mahasiswa.
memenuhi persyaratan untuk b. Alat praktikum di lahan tidak
terus meningkatkan diri karena selalu bisa memenuhi
masih memiliki lahan yang tuntutan kompetensi lulusan.
cukup luas untuk
dikembangkan.

Studi Kelayakan Politeknik Kutaraja| 15


b. Pihak ketiga banyak yang
berminat memanfaatkan
fasilitas yang dimiliki seperti;
Laboratorium dan fasilitas lain.

Studi Kelayakan Politeknik Kutaraja| 16


BAB II

BENTUK, NAMA, VISI, MISI DAN CIRI KHAS PTS

2.1 Bentuk Perguruan Tinggi


Bentuk perguruan tinggi yang didirikan adalah Politeknik. Politeknik merupakan salah satu bentuk
penyelenggara dari pendidikan tinggi. Berdasarkan PP nomor 04 tahun 2014 tentang Penyelenggaraan
Pendididkan Tinggi, menyebutkan bahwa pendidikan Tinggi adalah jenjang pendidikan setelah pendidikan
menengah yang mencakup program diploma, program sarjana, program magister, program doktor, dan
program profesi, serta program spesialis, yang diselenggarakan oleh Perguruan Tinggi berdasarkan
kebudayaan bangsa Indonesia
Berdasarkan Pasal 1 ayat 9 PP nomor 60 tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi, menyatakan bahwa
Penyelenggara perguruan tinggi adalah Departemen, departemen lain, atau pimpinan lembaga Pemerintah
lain bagi perguruan tinggi yang diselenggarakan oleh Pemerintah atau badan penyelenggara perguruan tinggi
swasta bagi perguruan tinggi yang diselenggarakan oleh masyarakat.
Merujuk pada pasal Berdasarkan PP nomor 04 tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendididkan
Tinggi tersebut, dapat dikatakan bahwa, masyarakat dapat berperan aktif dalam dunia pendidikan. Oleh
karena itu, atas dasar desakan dari masyarakat di Propinsi Aceh, maka Politeknik Kutarajaberinisiatif untuk
mendirikan suatu perguruan tinggi yang berbentuk Politeknik. Dalam hal penyelenggaraan kegiatan
pendidikan. Berdasarkan pada akta yayasan nomor 20 yang dibuat dihadapan notaris di Banda Aceh, Nyonya
Elvi Melwinta Morin Sarjana Hukum, tanggal Dua Puluh Satu Desember Dua Ribu Dua Belas (21-12-2012), dan
telah disahkan oleh Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia nomor AHU-497.AH.01.04
Tahun 2013.

2.2 Nama Politeknik

Polikteknik ini direncanakan akan didirikan di kota Banda Aceh, dan akan mulai beroperasi pada tahun
ajaran 2016/2017. Politeknik tersebut akan diberi nama Politeknik Kutaraja.

2.3 Visi, Misi dan Tujuan Politeknik Kutaraja

Politeknik Kutaraja mempunyai Visi, Misi serta Tujuan sebagai berikut :

Studi Kelayakan Politeknik Kutaraja| 17


1. VISI

Menjadi Perguruan Tinggi ang menghasilkan lulusan yang Profesional, Mandiri, dan Unggul secara Global.

2. MISI
Untuk menunjang visi di atas, maka disusunlah Misi Politeknik Kutaraja sebagai berikut :
1. Menyelenggarakan pendidikan vokasi yang berorientasi pada good university governance.
2. Menghasilkan lulusan yang siap pakai bekerja pada sektor publik, dunia usaha serta mampu bekerja
secara mandiri
3. Menghasilkan lulusan yang mampu beradaptasi terhadap perkembanga teknologi maupun terhadap
masalah yang dihadapi dalam dunia kerja
4. Berperan aktif dalam pengembangan aplikasi ilmu pengetahuan dengan mengedepankan moralitas
dalam setiap tindakan
5. Menjalin kemitraan dengan masyarakat, dunia usaha, lembaga nirlaba, serta asosiasi profesi di dalam dan
di luar negeri

3. Tujuan Politeknik Kutaraja

Politeknik Kutaraja didirikan dengan Tujuan untuk memenuhi Asas Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu
Pendidikan, Penelitian , dan Pengabdian Masyarakat. Untuk mencapai Asas Tri Darma Perguruan Tinggi maka
ditetapakan tujuan, sebagai berikut:
1. Terselenggaranya pendidikan dilakukan secara kredibel, adil, transparan, dan bertanggung jawab.
2. Terbentuknya lulusan yang siap bekerja pada sektor publik, dan dunia usaha serta mampu bekerja secara
mandiri
3. Terbentuknya lulusan yang memiliki jiwa kewirausahaan, sehingga mampu membuka peluang kerja bagi
yang membutuhkan, dimana pada gilirannya akan membantu pemerintah dalam pengentasan
kemiskinan.
4. Terselenggaranya proses pembelajaran menggunakan dan mengikuti perkembangan teknologi informasi
(TI), sehingga lulusan memiliki keunggulan penggunaan TI dalam setiap aktivitas pekerjaannya, serta
mampu mengembangkan pekerjaanya dengan pendekatan TI.
5. Terpublikasikannya karya ilmiah dosen dan mahasiswa yang berbasis penelitian dan memiliki relevansi
keilmuan.
6. Terlaksananya penerapan keilmuan melalui kegiatan pengabdian masyarakat.

Studi Kelayakan Politeknik Kutaraja| 18


Terjalinnya kemitraan dengan berbagai komponen masyarakat, dunia usaha, lembaga nirlaba, serta
asosiasi profesi di dalam dan di luar negeri, guna memberi kontribusi bagi perkembangan
pembangunan Aceh khususnya, Indonesia umumnya, serta ilmu pengetahuan.

2.4 Ciri Khas

1. Logo/Lambang

Arti dan Maksud logo di atas


a. Tiga buah persegi yang disusun melambangkan tri dharma perguruan tinggi yang dijalankan oleh
empat program studi yang ada di Politeknik Kutaraja
b. Warna biru muda melambangkan inovasi dan kreatifitas politeknik dalam melaksanakan tri dharma
perguruan tinggi
c. Warna biru tua melambangkan profesionalitas, kejujuran sebagai dasar dalam melaksanakan tri
dharma perguruan tinggi
d. Huruf K merupakan singkatan dari KUTARAJA yang ditulis dengan huruf capital berwarna putih
melambangkan idealisme yang kuat.

2. Bendera Politeknik Kutaraja

3. Himne
Politeknik memiliki himne yang berjudul "Himne Politeknik Kutaraja".

4. Mars
Politeknik memiliki mars yang berjudul "Mars Politeknik Kutaraja".
Studi Kelayakan Politeknik Kutaraja| 19
BAB III

PENYELENGGARAAN, ORGANISASI, DAN LEMBAGA PENUNJANG KEGIATAN POLITENIK KUTARAJA

3.1 Penyelenggaraan Politeknik Kutaraja


Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 tahun 2014 tentang Penyelenggaraan
Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan tinggi pasal 1 ayat (1) menyebutkan bahwa Pengelolaan
perguruan tinggi adalah Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi yang meliputi pengaturan, perencanaan,
pengawasan, pemantauan, dan evaluasi serta pembinaan dan koordinasi pelaksanaan jalur, jenjang, dan jenis
Pendidikan Tinggi oleh Menteri untuk mencapai tujuan Pendidikan Tinggi. Dalam hal itu, pedoman dasar
penyelenggaraan kegiatan sebagai acuan perencanaan, pengembangan program dan penyelenggaraan
kegiatan fungsional sesuai tujuan Politeknik Kutaraja yang berisi dasar rujukan pengembangan peraturan
akademik dan prosedur operasional dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Penyelenggaraan Politeknik Kutaraja Pengelolaan lebih lanjut dilakukan oleh Badan Penyelengara
dalam hal ini adalah Yayasan Pendidikan Sarana Ilmu Kutaraja yang didirikan berdasarkan

3.2 Struktur Organisasi Politeknik Kutaraja Banda Aceh


Landasan Yuridis dari dari Portofolio Politeknik Kutaraja untuk struktur atau susunan organisasi
Politeknik Kutaraja Banda Aceh dituangkan dalam Statuta Politeknik Kutaraja Banda Aceh tahun 2015.
Susunan organisasi Politeknik Kutaraja dapat digambarkan sebagi berikut:

Studi Kelayakan Politeknik Kutaraja| 20


Studi Kelayakan Politeknik Kutaraja| 21
1. Badan Pelaksana Harian
Badan Pelaksana Harian POLITEKNIK KUTARAJA adalah Pimpinan Pusat Yayasan Sarana Ilmu Kutaraja yang
kewenangan pelaksanaannya dilimpahkan oleh pengurus Yayasan Pendidikan Sarana Ilmu Kutaraja .
Tugas dan wewenang Badan Pelaksana Harian adalah:
a. Menetapkan Pimpinan Politeknik Kutaraja (Direktur dan Para Wakil Direktur)
b. Mengesahkan Anggaran Induk Politeknik setiap tahun yang diajukan oleh Politeknik Kutaraja.
c. Menerima pertanggung-jawaban keuangan dalam bentuk Laporan Keuangan Politeknik Kutaraja yang
sudah dilakukan.
d. Melakukan audit keuangan pada saat menjelang berakhirnya masa jabatan kepemimpinan Politeknik
berdasarkan pada laporan APB yang dikirimkan oleh Politeknik setiap tahun Semua tugas dan
wewenang dari Badan Penyelenggara tersebut sudah dilaksanakan dengan baik. Untuk pelaksanaan
audit keuangan, biasanya ada rekomendasi atas kekurangan manajemen keuangan yang telah
dilakukan, dan sudah ada perbaikan untuk manajemen keuangan berikutnya.

2. Pimpinan Politeknik
Pimpinan Politeknik adalah Direktur dan Wakil Direktur. Pimpinan Politeknik sebagai penanggungjawab
utama, disamping melakukan arahan kebijaksanaan umum, juga menetapkan peraturan, norma dan tolok
ukur penyelenggara pendidikan tinggi atas dasar persetujuan senat Politeknik.

a. Direktur
Direktur bertugas untuk:
1) Melaksanakan penyelenggaraan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat;
2) Mengelola seluruh kekayaan Politeknik secara optimal;
3) Membina tenaga edukatif, mahasiswa dan tenaga administrasi;
4) Membina hubungan kerjasama dengan lingkungan Politeknik, masyarakat, dan lembaga terkait
baik dalam maupun luar negeri;
5) Menyelenggarakan pembukuan Politeknik;
6) Menyusun Rencana Strategis yang memuat sasaran dan tujuan Politeknik yang hendak dicapai
dalam jangka waktu 5 (lima) tahun;
7) Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran tahunan Politeknik;
8) Melaporkan secara berkala kepada badan Penyelenggara tentang kemajuan Politeknik;
Untuk melaksanakan tugas tersebut, Direktur berwenang:
1) Dengan pertimbangan Senat Politeknik menetapkan Peraturan Politeknik;
Studi Kelayakan Politeknik Kutaraja| 22
2) Dalam keadaan memaksa, membuat peraturan Politeknik pengganti Peraturan Politeknik;
3) Membuat Peraturan Direktur;
4) Membuat Keputusan Direktur.

b. Wakil Direktur
Wakil Direktur terdiri atas :
1) Wakil Direktur bidang akademik yang selanjutnya disebut Wakil Direktur I, yang mempunyai tugas
membantu Direktur dalam pelaksanaan kegiatan pendidikan, penelitian serta membantu membina
Dosen.
2) Wakil Direktur bidang administrasi umum, keuangan dan kepegawaian, yang selanjutnya disebut
Wakil Direktur II, yang mempunyai tugas membantu Direktur dalam pelaksanaan kegiatan di bidang
administrasi umum, keuangan dan kepegawaian.
3) Wakil Direktur bidang Kemahasiswaan dan Alumni yang selanjuntnya disebut Wakil Direktur III,
mempunyai tugas membantu Direktur dalam pelaksanaan di bidang pembinaan serta pelayanan
kesejahteraan mahasiswa, alumni dan pengabdian kepada masyarakat.

3. Senat Politeknik
Senat Politeknik merupakan badan normatif dan perwakilan di Politeknik. Senat Politeknik mempunyai
tugas pokok :
a) Merumuskan kebijakan akademik dan pengembangan Politeknik.
b) Tugas ini telah dilaksanakan oleh Senat dalam bentuk pembahasan dan pembentukan sampai
terbentuknya Statuta, Rencana Strategis (Renstra), Rencana Operasional (Renop).
c) Merumuskan kebijakan penilaian prestasi akademik dan kecakapan serta kepribadian sivitas
akademika.
d) Bersama-sama Direktur merumuskan norma penyelenggaraan Politeknik.
e) Memberikan persetujuan atas Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja (RAPB) Politeknik yang
diajukan oleh pimpinan Politeknik.
f) Menilai pertanggungjawaban pimpinan Politeknik atas pelaksanaan kebijakan yang telah
ditetapkan.
g) Memberikan pertimbangan kepada Badan Pelaksana Harian, berkenaan dengan calon-calon yang
diusulkan untuk diangkat menjadi Direktur dan Wakil Direktur.
h) Memberikan pertimbangan kepada pejabat yang berwenang tentang kenaikan jabatan akademik
dosen diatas Lektor.
Studi Kelayakan Politeknik Kutaraja| 23
i) Menegakkan norma-norma yang berlaku di Politeknik.
j) Senat dapat melakukan pengawasan pelaksaan anggaran pendapatandan belanja Politeknik.

4. Dewan Penyantun
Dewan Penyantun merupakan organ Politeknik Kutaraja yang menjalankan fungsi pertimbangan non
akademik dan membantu pengembangan Politeknik Kutaraja. Dalam menjalankan fungsi Dewan
Penyantun mempunyai tugas dan wewenang:
1) pemberian pertimbangan terhadap kebijakan direktur di bidang non akademik;
2) pemberian pertimbangan kepada Direktur dalam mengelola politeknik;
3) penggalangan dana untuk membantu pembangunan politeknik; dan
4) pemberian pertimbangan atas permintaan Direktur menyangkut besaran biaya pendidikan yang
menjadi tanggungan peserta didik.

5. Program Studi
Jumlah program studi ada empat, yaitu:
1) Program studi Diploma III Akuntansi,
2) Program Studi Diploma III Administrasi Perkantoran,
3) Program Studi Diploma IV Analis Keuangan, serta
4) Program Studi Diploma IV Manajemen Keuangan Sektor Publik.

6. Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat


a. Lembaga Penelitian
Lembaga Penelitian merupakan unsur pelaksana akademik di Politeknik yang bertugas
mengkoordinasi, memantau, dan menilai pelaksanaan kegiatan penelitian yang dilaksanakan oleh pusat
studi serta ikut mengusahakan dan mengendalikan administrasi sumber daya yang diperlukan.
Tugas Lembaga Penelitian tersebut secara spesifik adalah sebagai berikut:
1) Mempersiapkan kegiatan penelitian internal dan eksternal (Dikti maupun institusi swasta)
2) Mempersiapkan program pelatihan, diklat, dan seminar-seminar penelitian
3) Melaksanakan koordinasi dengan pusat studi-pusat studi
4) Membangun kerjasama dan mengkoordinasikan kegiatan kerjasama penelitian dengan institusi luar
Politeknik
5) Pengelolaan administrasi penelitian Tugas Lembaga penelitian tersebut dirinci ke dalam:
a. Tugas-tugas harian:
- Memeriksa kehadiran staf lembaga penelitian
Studi Kelayakan Politeknik Kutaraja| 24
- Memeriksa surat-surat keluar dan surat masuk
- Memeriksa berkas-berkas laporan penelitian
- Mempersiapkan kebutuhan-kebutuhan program penelitian
b. Tugas Periodik:
- Mempersiapkan kegiatan penelitian internal dan eksternal (Dikti maupun institusi swasta)
- Mempersiapkan program pelatihan, diklat, dan seminar-seminar penelitian
- Melaksanakan koordinasi dengan pusat studi-pusat studi
3). Tugas Insidental:
- Menerima kunjungan tamu terkait kegiatan penelitian
- Membangun kerjasama dan mengkoordinasikan kegiatan kerjasama penelitian dengan institusi
luar Politeknik Kutaraja
- Mengkoordinasikan kegiatan kuliah tamu (contoh: kedatangan proffesor luar) dan briefing-
briefing
- penelitian (contoh: dari PT Lafarge) yang bukan bagian program kerja terencana
Wewenang dari Lembaga Penelitian adalah:
1) Menilai kinerja staf lembaga penelitian
2) Menetapkan kegiatan penelitian internal
3) Mengkoordinasi kegiatan penelitian eksternal
4) Menetapkan kerjasama penelitian dengan lembaga luar
5) Menetapkan kegiatan-kegiatan yang menunjang pengembangan penelitian
6) Melakukan koordinasi dengan pusat studi-pusat studi

Adapun tanggung jawab dari lembaga penelitian adalah:


1) Bertanggung jawab atas kinerja staf lembaga penelitian (Lemlit)
2) Bertanggung jawab atas pelaksanaan dan pengembangan kegiatan penelitian di lingkungan
Politeknik
3) Bertanggung jawab atas kelancaran koordinasi kegiatan penelitian Dikti
4) Bertanggung jawab atas pengembangan kerjasama penelitian
5) Bertanggung jawab atas kelancaran koordinasi kegitan penelitian yang dibiayai institusi swasta
6) Bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan-kegiatan penunjang pengembangan penelitian
di Politeknik Kutaraja
7) Bertanggung jawab atas koordinasi pusat studi-pusat studi

Studi Kelayakan Politeknik Kutaraja| 25


Dalam melaksanakan tugasnya, lembaga menjalin hubungan lini sebagai berikut:
1) Atasan langsung : Wakil Direktur I
2) Atasan langsung secara fungsional : Ka.Bagian keuangan (laporan keuangan)
3) Jabatan koordinatif : Kepala LPPM
4) Jabatan bawahan : Wakil Kepala Lemlit, Sekretaris lemlit, Ketua Pusat Studi-Pusat Studi.

b. Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM)


Lembaga Pengabdian Masyarakat merupakan unsur pelaksana akademik di tingkat Politeknik yang
menyelenggarakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan melalui lembaga, prodi,
Laboratorium, kelompok dan Perorangan dan ikut mengusahakan serta mengendalikan administrasi
sumber daya yang diperlukan.
Tugas dari LPM adalah melakukan perencanaan, pengawasan, dan evaluasi seluruh kegiatan
Lembaga Pengabdian Masyarakat, dengan deskripsi tugas sebagai berikut:
1). Tugas Harian :
- Melakukan koordinasi dengan Sekretaris, Kabid dan Staf LPM dalam tugas harian lembaga
- Mengontrol pelaksanaan program-program LPM
2). Tugas Periodik: Melakukan koordinasi dengan Sekretaris, Kabid KKP, dan staf dalam pelaksanaan KKP
3). Tugas insidental:
- Menghadiri undangan untuk LPM dalam acara yang bersifat internal maupun eksternal
- Mewakili Direktur dalam undangan yang bersifat internal dan eksternal Politeknik dalam hal Direktur
berhalangan hadir
- Menjalin kerjasama dengan pihak di luar maupun dalam Politeknik berkaitan dengan kegiatan LPM

Adapun wewenang dari LPM adalah:


1) Merumuskankonsep kegiatan Lembaga Pengabdian Masyarakat
2) Menjalin kerjasama dengan pihak internal maupun eksternal Politeknik dalam melaksanakan kegiatan
Lembaga Pengabdian Masyarakat
3) Melakukan pengawasan kinerja Sekretaris, Kabid, dan Staf LPM
Tanggungjawab LPM adalah:
1). Bertanggung jawab atas terlaksananya seluruh kegiatan Lembaga Pengabdian Masyarakat
2). Bertanggung jawab atas kegiatan operasional LPM

Dalam rangka melaksanakan tugas dan wewenangnya, LPM menjalin hubungan lini sebagi berikut:
Studi Kelayakan Politeknik Kutaraja| 26
1). Atasan langsung adalah Ketua LPPM
2). Bawahan langsung : Sekretaris LPM.
3). Hubungan koordinatif:
- Ketua Yayasan
- Direktur Politeknik
- Ketua Program Studi.
- Kepala Bagian, Kabag, Kepala Pusat Studi, dan Kepala lembaga di lingkungan Politeknik Kutaraja

7. Unit/Lembaga Penunjang
1). Bagian Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan (BAAK)
a). Sub Bagian Akademik
Pimpinan di sub bagian administrasi akademik yang mempunyai tugas memberikan pelayanan
administratif di bidang akademik di lingkungan Politeknik. Tugas dari sub bagian Administrasi akademik
adalah Mengelola, mengkoordinasi, mengimplementasikan serta mengevaluasi kegiatan akademik dan
proses pengajaran ditingkat Politeknik, yang dirinci dalam:
- Melaksanakan tugas pelayanan administrasi pendidikan dan ketatausahaan serta administrasi
Program yang ditetapkan oleh Kepala BAAK.
- Dalam melaksanakan tugas bagian akademik menyelenggarakan fungsi pelaksanaan administrasi
registrasi dan pelaksanaan administrasi pendidikan.
- Memimpin pelaksanaan tugas di lingkungan sub Bagian Administrasi Akademik
- Membagi tugas, menggerakkan, mengarahkan, membimbing serta mengkoordinasikan
pelaksanaan tugas subbagian
- Mempelajari dan menilai/mengoreksi laporan hasil kerja/pelaksanaan tugas bawahan.
- Melakukan kerjasama dengan unit terkait
- Menyusun perencanaan dan program serta laporan kerja kepada atasan langsung
- Mengkoordinir pendaftaran mahasiswa baru
- Mengkoordinir pelaksanaan heregistrasi mahasiswa
- Mengkoordinir pelaksanaan pendaftaran mata kuliah
- Mengkoordinir pembuatan ijazah dan transkrip
- Memberikan informasi data-data akademik bagi yang memerlukan
- Melakukan penilaian terhadap staf yang menjadi bawahannya secara obyektif
Dalam laksanakan tugasnya, sub bagian akademik memiliki wewenang :
- Membuat dan menyusun konsep perumusan kebijakan di sub Bidang Administrasi Akademik
Studi Kelayakan Politeknik Kutaraja| 27
- Menandatangani surat-surat yang terkait administrasi akademik yang menjadi kewenangannya
- Bekerjasama dengan unit kerja / kepala bagian lain dan pegawai yang menjadi bawahannya
- Melapor dan bertanggung jawab kepada Kepala Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan
dan Wakil Direktur Bidang Akademik.

b). Sub Bagian Kemahasiswaan


Pimpinan di bidang administrasi kemahasiswaan yang mempunyai tugas memberikan pelayanan
administratif di bidang kemahasiswaan di lingkungan Politeknik. Tugas dari Bagian Administrasi
Kemahasiswaan adalah mengelola, mengkoordinasi, mengimplementasikan serta mengevaluasi kegiatan
kemahasiswaan ditingkat Politeknik, yang dirinci dalam:
1). Tugas-tugas harian:
- Memeriksa pengajuan dan kegiatan Mahasiswa
- Memeriksa dan menandatangani permintaan alat tulis kantor
- Memeriksa surat pengajuan pemakaian kampus bidang kemahasiswaan
- Menandatangani surat keterangan masih kuliah
- Menandatangani surat bebas tanggungan mahasiswa
2). Tugas-tugas periodik:
- Memberi ceramah pada kegiatan mahasiswa
- Membuka dan menutup berbagai kegiatan mahasiswa
- Membuat perencanaan kegiatan penerimaan mahasiswa baru dan kegiatan kemahasiswaan lain
- Melakukan pengawasan terhadap organisasi kemahasiswaan
- Mengkoordinasi kegiatan wisuda
- Mengkoordinasi lomba penelitian tingkat Politeknik, kopertis dan nasional
- Mengkoordinasikan lomba karya tulis ilmiah
- Mengkoordinasikan beasiswa untuk mahasiswa
- Memantau kegiatan minat dan bakat mahasiswa (olahraga, seni, dll).
- Memantau kegiatan keislamam mahasiswa
3). Tugas-tugas insidental:
- Mewakili pimpinan unit menghadiri undangan daerah maupun nasional
- Menangani demonstrasi mahasiswa
- Melakukan diskusi dengan berbagai lembaga kemahasiswaan
- Menangani berbagai kasus mahasiswa
- Mengusulkan peraturan dan sanksi pelanggaran mahasiswa
Studi Kelayakan Politeknik Kutaraja| 28
- Memimpin rapat koordinasi dengan para unit kemahasiswaan
- Menyusun buku pembinaan mahasiswa dan buku disiplin mahasiswa
- Membuat SK kegiatan di lingkungan mahasiswa
- Membuat SK delegasi mahasiswa
Wewenang Bagian Administrasi Kemahasiswaan adalah:
- Mencairkan dana kegiatan mahasiswa
- Menyetujui permintaaan alat-alat tulis kantor
- Menyetujuiasurat pengajuan pemakaian kampus bidang kemahasiswaan
- Mengawasi pelaksanaan reformasi lembaga mahasiswa
- Menetapkan mahasiswa yang mendapat beasiswa
- Mengevaluasi kegiatan pesmaba dan student day
- Menetapkan sanksi pelanggaran mahasiswa
- Mengusulkan nama-nama kepanitiaan wisuda
- Menetapkan persyaratan beasiswa
- Mengeluarkan SK delegasi mahasiswa
- Mengevaluasi kinerja staf kemahasiswaan
Tanggungjawab Bagian administrasi Kemahasiswaan adalah:
- Bertanggung jawab atas pengeluaran dana kegiatan mahasiswa
- Bertanggungjawab atas pelaksanan kegiatan pesmaba dan student day
- Bertanggungjawab atas kinerja staf kemahasiswaan
- Bertanggungjawab atas pelaksanaan kegiatan kemahasiswaan
- Bertanggungjawab atas pelaksanaan lomba penelitian dan karya tulis mahasiswa
- Bertanggungjawab atas semua kegiatan mahasiswa
- Bertanggungjawab atas pelaksanaan pengembangan minat bakat mahasiswa
- Bertanggungjawab atas laporan kinerja Bagian kemahasiswaan
Untuk melaksanakan tugas tersebut, Bagian Administrasi Kemahasiswaan menjalin hubungan lini sebagai
berikut:
1). Atasan langsung : Wakil Direktur II
2). Atasan secara fungsional : Direktur
3). Jabatan koordinatif : Prodi dan Sekretaris Prodi, kepala Bagian keuangan, BAA dan BAU, lemlit.
4). Jabatan bawahan : Kabag Kemahasiswaan
Semua tugas dan wewenang dari Bagian administrasi kemahasiswaan sudah dilaksanakan sesuai dengan
SOP yang telah dibuat.
Studi Kelayakan Politeknik Kutaraja| 29
2) Bagian Umum dan Keuangan
a. Sub Bagian administrasi Umum,
Sub bagian umum yaitu unsur pembantu pimpinan di bidangaadministasi umum yangmempunyai
tugas memberikan pelayanan administratif di bidang umum di lingkungan Politeknik. Tugas, wewenang
dan tanggungjawab Bagian Administrasi Umum adalah sebagai berikut:
Tugas Bagian administrasi Umum:
- Membantu membuat Perencanaan, baikyang bersifat teknis administrasi, maupun yang bersifat
pengembangan, khususnya yang terkait dengan kegiatan pengembangan, pemeliharaan Tenaga
Kerja Karyawan (administratif dan edukatif) dan pengadaan sarana dan prasarana guna
mendukung proses belajar mengajar.
- Membuat progress report setiap semester tentang berbagai kegiatan yang telah, sedangdan akan
dilakukan,khususnya bidang pengembangan, pemeliharaan tenaga kerja dan pengelolaan sarana
dan prasarana.
- Melakukan koordinasi dengan unit-unit kerja di lingkungan BAU.
- Mewakili Direktur atau Wakil Direktur II untuk tugas keluar; seperti menyelesaikan tugas-tugas
yang berkaitan dengan Pemkot; Pemkab; Koopertis Wilayah XIII, Direktorat Pendidikan Tinggi.
- Secara periodik melakukan monitoring terhadap kenaikan kepangkatan baik karyawan
administrative dan edukatif.
- Memproses usulan pengangkatan Guru Besar tidak tetap Politeknik Kutaraja.
Wewenang Bagian administrasi Umum:
- Berwenang untuk mengambil kebijakan terhadap semua pekerjaan yang terkait dengan tugas-
tugas administrativ di lingkungan BAU.
- Berwenang untuk mengadakan rapat koordinasi dengan Kabag, Kaur dan staf karyawan di
lingkungan Bagian Administrasi Umum.
- Berwewenang melakukan pengelolaan penggunaan ruang kuliah dan publik.
Tanggungjawab Bagian administrasi Umum:
- Bertanggung jawab pada semua jenis kegiatan di lingkungan BAU baik bersifat perencanaan
maupun bersifat teknis.
- Dalam melakukan tugas Kepala Bagian bertanggung jawab kepada Direktur dan Wakil Direktur II.

Studi Kelayakan Politeknik Kutaraja| 30


2). Sub Bagian administrasi Keuangan
Sub bagian administrasi keuangan yaitu unsur pembantu pimpinan di bidang administrasi
keuanganyangmempunyai tugas memberikan pelayanan administratif di bidang keuangan di lingkungan
Politeknik.
Tugas dari Sub Bagian Administrasi Keuangan adalah:
- Kepala Sub Bagian Keuangan bertanggungjawab secara menyeluruh terhadap semua aktifitas yang
berlangsung di Bagian keuangan.
- Menterjemahkan seluruh kebijakan ataupun putusan Pimpinan Politeknik yang berkaitan dengan
pengeluaran Keuangan Politeknik.
- Meneruskan dan mengesahkan semua perintah Pembayaran dari Pimpinan Politeknik berkait
dengan kegiatan masing-masing Unit dan atau Kegiatan yang bersifat individu kepada urusan
pembayaran, pencatatan dan arsip.
- Mengajukanpermintaan pengeluaran cek dari Wadir II berdasarkan pengajuan.
- Mengawasi dan memeriksa seluruh bukti-bukti pengeluaran dari urusan pembayaran, pencatatan
dan arsip.
- Menyusun Rencana-rencana kerja baik untuk jangka pendek, menengah ataupun panjang.
- Menyetujui dispensasi pembayaran Keuangan Mahasiswa
Adapun tugas dari masing-masing kegiatan adalah sebagai berikut:
a. Akutansi:
- Kepala Bagian akuntansi bertanggungjawab secara menyeluruh terhadap semua proses
pencatatan baik penerimaan maupun pengeluaran Keuangan Politeknik.
- Membuat laporan Keuangan secara periodik ( bulanan ) dari seluruh Aktivitas Politeknik.
- Merancang Draft RAPB Politeknik.
- Memeriksa seluruh Rekening Koran Politeknik dari semua Bank rekanan.
- Menginput seluruh bukti-bukti pengeluaran sebelum di arsip.
b. Adm. Keuangan Mahasiswa:
- Melakukan input bukti pembayaran Keuangan Mahasiswa
- Melakukan Pengesahan terhadap bukti pembayaran Keuangan Mahasiswa
- Melakukan Pelayanan terhadap seluruh Mahasiswa yang membutuhkan keterangan tentang
keuangan
- Membuat laporan penerimaan Keuanganmahasiswa dalam suatu periode pembayaran
- Membuat laporan penerimaan dan pengeluaran keuangan Wisuda.

Studi Kelayakan Politeknik Kutaraja| 31


- Membuat Laporan daftar mahasiswa yang belum lunas pada waktu Her, Middle dan Final ke setiap
jurusan.

3). Unit Pelaksana Teknis (UPT) Perpustakaan dan informasi


Unit Pelaksana Teknis (UPT) Perpustakaan merupakan unsur penunjang akademik di tingkat
Politeknik yang menyelenggarakan kegiatan melakukan perencanaan, pengadaan, pengelolaan dan
pengembangan perpustakaan dan informasi serta menjalin kerjasama dengan perpustakaan dari institusi
luar Politeknik Kutaraja dan ikut mengusahakan serta mengendalikan administrasi sumber daya yang
diperlukan.
Perpustakaan merupakan penunjang penyelenggaraan akademik yang sangat strategis. Lancar
tidaknya pelaksanaan aktivitas pembelajaran tergantung pada keberadaraan perpustakaan sebagai
penyedia buku dan referensi lainnya. Perpustakaan menyediakan buku-buku dan referensi lainnya untuk
sivitas akademika. Dengan tersediannya referensi yang memadai maka akan mempermudah bagi dosen
dan mahasiswa menyelesaikan tugasdalam proses pembelajaran. Pelayanan perpustakaan yang baik
menjadi bagian penting dalam memperlancar kegiatan di bidang akademik. Perpustakaan menyediakan
buku yang dapat dipinjam atau hanya dibaca di tempat baik kepada dosen maupun mahasiswa.
Perpustakaan sudah melaksanakan tugas-tugasnya sesuai dengan SOP yang telah dibuat.

4). Unit Pelaksana Teknis (UPT) Komputer dan Internet


Unit Pelaksana Teknis (UPT) Komputer merupakan unsur penunjang akademik di tingkat Politeknik
yang menyelenggarakan kegiatan perencanaan, pengadaan, dan pemeliharaan komputer dari masing-
masing unit yang ada di Politeknik dan ikut mengusahakan serta mengendalikan administrasi sumber daya
yang diperlukan.

Studi Kelayakan Politeknik Kutaraja| 32


BAB IV
DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN SETIAP PROGRAM STUDI

4.1 Dosen
Pasal 38 Undang Undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistim Pendidikan Nasional, menyebutkan
bahwa, tenaga kependidikan bertugas melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan,
pengawasan, dan pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan.
Sedangkan pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan
proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta
melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi.
Lebih lanjut dalam Undang-Undang nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, secara tegas
menggunakan istilah dosen untuk merujuk pada pengertian pendidik pada jenjang pendidikan tinggi.
Sedangkan tugas utama dosen adalah mentransformasikan, mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni melalui pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Dalam konteks hubungan input- proses-output pada sistim pendidikan tinggi, dosen dan tenaga
kependidikan merupakan sumber daya manusia yang penting tugas dan perannya dalam menjalankan
proses pada sistim tersebut. Agar dosen dan tenaga kependidikan dapat melaksanakan tugas dengan baik
diperlukan standar dosen dan tenaga kependidikan yang semakin baik.
Dengan pertimbangan hal hal tersebut maka Politeknik Kutaraja menetapkan standar dosen dan
tenaga kependidikan yang akan menjadi pedoman dan tolok ukur bagi seluruh pimpinan, baik pimpinan
program studi maupun pimpinan unit atau lembaga yang bertanggung jawab dalam merencanakan,
mengelola dan mengembangkan sumberdaya manusia di lingkungan Politeknik Kutaraja. Adapun pihak
yang bertanggungjawab dimaksud sebagai berikut:
1. Direktur sebagai pimpinan Politeknik
2. Para Wakil Direktur
3. Ketua Program Studi sebagai pimpinan program studi
4. Ketua lembaga atau unit-unit lainnya
5. Dosen dan tenaga kependidikan
Selanjutnya dalam hal kesejahteraan Politeknik Kutaraja menjamin hak dosen dan tenaga
kependidikan atas penghasilan dan jaminan sosial yang pantas dan memadai, penghargaan sesuai tugas
dan prestasi kerja, pembinaan karier, perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas dan hak atas
kekayaan intelektual, dankesempatan menggunakan sarana, prasarana dan fasilitas pendidikan.
Studi Kelayakan Politeknik Kutaraja| 33
Dalam menjalankan tugas keprofesionalan, dosen juga berhak memperoleh kesempatan untuk
meningkatkan kompetensi, akses sumber belajar dan sarana prasarana pembelajaran, penelitian dan
pengabdian masyarakat, memiliki kebebasan akademik, memiliki kebebasan dalam memberikan penilaian
dan menentukan kelulusan peserta didik, memiliki kebebasan untuk berserikat dalam organisasi
profesi/keilmuan.
Disisi lain Dosen dan tenaga kependidikan mempunyai kewajiban menciptakan suasana pendidikan
yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis, dan dialogis, mempunyai komitmen profesional untuk
meningkatkan mutu pendidikan, memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi dan kedudukan
sesuai dengan kepercayaan yang diberikan.
Dalam menjalankan tugas keprofesionalan, dosen mempunyai kewajiban untuk melaksanakan
pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, merencanakan, melaksanakan pembelajaran
serta menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran, meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi dan
kompetensi akademik, bertindak obyektif dan tidak diskriminatif dalam pembelajaran, menjunjung tinggi
peraturan perundang-undangan, hukum,kode etik, nilai-nilai agama, dan etika.
Politeknik Kutarajamenetapkan kualifikasi minimum untuk dosen, minimal lulusan program
magister.Dalam hal rekrutisasi dosen menggunakan kualifikasi akademik, kompetensi dan pengalaman
sebagai dasar rekrutisasi. Untuk rekrutisasi tenaga kependidikan harus menggunakan kualifikasi akademik,
kompetensi dan sertifikasi kompetensi.
Dalam rangka mewujudkan hal-hal yang telah disebutkan diatas, dapat disimpulkan bahwa, faktor
SDM (dosen dan tenaga kependidikan) sebagai prime mover dalam pencapaian visi dan misi organisasi.
Untuk itu perlu adanya sistim pengelolaan sumber daya manusia yang mencakup, antara lain (1)
perencanaan, (2) rekrutmen, seleksi dan pemberhentian pegawai, (3) orientasi pegawai, (4)
pengembangan karier, dan (5) remunerasi, penghargaan dan sanksi yang dilakukan secara transparan dan
akuntabel dan berbasis pada meritokrasi.
Dosen tetap Politeknik Kutaraja adalah dosen yang diangkat dan ditempatkan sebagai tenaga
tetap pada PT yang bersangkutan; termasuk dosen penugasan Kopertis, dan dosen yayasan pada PTS
dalam bidang yang relevan dengan keahlian bidang studinya. Seorang dosen hanya dapat menjadi
dosen tetap pada satu institusi perguruan tinggi, dan mempunyai penugasan kerja minimum 36
jam/minggu. Adapun data dosen tetap dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut.

Studi Kelayakan Politeknik Kutaraja| 34


Tabel 4.1 Data Dosen Tetap Politeknik Kutaraja
Program Studi
Manajemen
Administrasi Analis Keuangan Keterangan
No. Pendidikan Akuntansi Total
Perkantoran Keuangan Sektor
(D.III)
(D.III) (D.IV) Publik
(D.IV)
1. S-2 6 6 6 6 24
2. S-1 0 0 0 0
Total 6 6 6 6 24

Selain Dosen tetap, Dosen tidak tetap juga di manfaatkan Politeknik Kutaraja untuk menutupi
kebutuhan Dosen bila dibutuhkan. Dosen tidak adalah dosen tetap/karyawan pada suatu institusi
perguruan tinggi/instansi lain, atau individu mandiri, yang ditugaskan menjadi dosen di perguruan
tinggi berdasarkan persyaratan legal yang berlaku.

4.2 Tenaga Kependidikan


Kondisi sumber daya manusia (tenaga pendidik dan tenaga kependidikan) meliputi; jumlah
tenaga pendidik dan tenaga kependidikan per program studi, kualifikasi akademik dan informasi lain
yang mendukung. Program studi mendayagunakan dosen tetap yang memenuhi kualifikasi akademik
dan profesional, serta kualitas kinerja, dalam jumlah yang selaras harus sesuai dengan tuntutan
penyelenggaraan program. Jika diperlukan program studi mendayagunakan dosen tidak tetap (dosen
mata kuliah, dosen tamu, dosen luar biasa dan/atau pakar) untuk memenuhi kebutuhan penjaminan
mutu program akademik. Program studi mendayagunakan tenaga kependidikan, seperti; pustakawan,
laboran, analis, teknisi, operator, dan/atau staf administrasi dengan kualifikasi dan kualitas kinerja, serta
jumlah yang sesuai dengan kebutuhan penyelenggaraan program studi.
Program studi memiliki sistim seleksi, perekrutan, penempatan, pengembangan, retensi, dan
pemberhentian dosen dan tenaga kependidikan yang selaras dengan kebutuhan penjaminan mutu
program akademik. Ketersediaan jumlah dan kualifikasi tenaga kependidikan yang ada di Politeknik
Kutaraja dapat dilihat pada tabel berikut.

Studi Kelayakan Politeknik Kutaraja| 35


Tabel 4.2 Data Tenaga Kependidikan di Politeknik Kutaraja
Jenis Tenaga Jumlah Tenaga Kependidikan dengan Pendidikan Terakhir
No. Total
Pendidikan S-3 S-2 S-1 D-4 D-3 D-2 D-1 SMA/SMK
1. Pustakawan 0 0 2 0 1 0 0 0 3
2. Laboran/Teknisi/ 0 0 0 4 0 4
Analis/Operator/
Programer
3. Administrasi 0 0 2 0 14 0 0 0 16
4. Lainnya 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Total 0 0 4 0 19 0 0 0 23

Aspek perencanaan dalam sistim pengelolaan kepegawaian dikembangkan dalam kerangka visi
institusi sebagai perguruan tinggi berwawasan global. Pencapaian visi ini membutuhkan topangan dari
sumberdaya manusia berkualitas dan dalam jumlah yang memenuhi standar kualifikasi serta rasio
perbandingan tertentu. Oleh karena itu perencanaan SDM, dilakukan dengan memperhatikan klasifikasi
ketenagakerjaan di lingkungan Politeknik Kutaraja, yang secara umum dibedakan atas tenaga pendidik
(dosen) dan tenaga kependidikan. Kualifikasi dan jumlah SDM yang diperlukan disesuaikan dengan hasil
analisis jabatan yang dilakukan dengan memperhatikan beban kerja, jenis pekerjaan, sifat pekerjaan,
perkiraan kapasitas staf, prinsip pelaksanaan pekerjaan dan ketersediaan peralatan pendukung pekerjaan.
Dalam perencanaan kebutuhan tenaga pendidik (dosen) khususnya, dilakukan dengan melibatkan satuan
akademik terendah, yaitu; jurusan/program studi. Setiap program studi mengajukan kebutuhan tenaga
dosen untuk dibahas sebelum diusulkan.
Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, dosen merupakan sumberdaya utama yang harus
memenuhi standar kualifikasi pendidikan dan jabatan akademik tertentu. Indikator yang dijadikan acuan
untuk merencanakan kebutuhan SDM, antara lain jumlah mahasiswa yang diterima setiap tahun, jumlah
lulusan, rencana penambahan program studi baru pada semua jenjang pendidikan, serta jumlah dosen
dan tenaga kependidikan yang akan memasuki usia pensiun. Implementasi manajemen SDM merujuk pada
semua perangkat aturan kepegawaian yang berlaku secara nasional. Namun, sebagai sebuah institusi
pendidikan tinggi tetap kreatif mengembangkan diri dalam lingkungan penyedia jasa pendidikan yang
dewasa ini sangat kompetetif. Upaya ini diwujudkan, salah satunya, lewat penyusunan dokumen-dokumen
bidang kepegawaian. Hal ini sangat diperlukan bagi penataan sistim manajemen kepegawaian yang
mengedepankan profesionalisme sebagai ciri organisasi modern dan sekaligus sebagai sikap proaktif
dalam menjawab kebutuhan internal dan external stakeholders.
Beberapa indikator dalam merencanakan kebutuhan SDM pada Politeknik Kutaraja, antara lain;
jumlah mahasiswa yang diterima setiap tahun, rencana penambahan program studi pada semua jenjang
pendidikan, serta jumlah dosen dan tenaga kependidikan yang akan memasuki usia pensiun. Untuk itu,
Studi Kelayakan Politeknik Kutaraja| 36
Politeknik Kutaraja telah memiliki standar pengelolaan SDM (tenaga pendidik dan kependidikan), yang
mencakup semua fungsi operatif manajemen SDM. Terkait dengan hal tersebut maka berbagai dokumen
penting yang tersusun sebagai berikut:
1. Rencana pengadaan tenaga kependidikan baru
2. Penerimaan Karyawan
3. Pengusulan calon Karyawan
4. Pengangkatan Karyawan
5. Usul kenaikan pangkat dosen dan tenaga kependidikan
6. Penerbitan kenaikan pangkat
7. Penerbitan SK fungsional
8. Kenaikan gaji berkala
9. Pemberhentian tenaga kependidikan
10. Perpindahan tenaga kependidikan
11. Pensiun
12. Daftar urut kepangkatan
13. Tanda penghargaan/tanda jasa
Rekruitmen pegawai negeri sipil dosen dan tenaga kependidikan dibuka secara luas bagi
masyarakat umum dengan menyertakan syarat administratif dan kualifikasi yang perlu dipenuhi pelamar.
Proses rekruitmen dilakukan terbuka baik melalui media surat kabar maupun secara online melalui
website. Umumnya proses seleksi SDM di Politeknik Kurataja Banda Aceh dilakukan secara bertahap,
diawali dengan seleksi administratif untuk melihat kelengkapan dokumen yang disyaratkan seperti ijazah
(kualifikasi akademik), transkrip nilai, dan bukti pendukung lainnya; tahap selanjutnya adalah seleksi
tertulis yang menyangkut pengetahuan umum dan kompetensi, termasuk test psikologi dalam tahapan
berikutnya, serta dilanjutkan dengan wawancara dan tes kesehatan sebelum pengumunan kelulusan.
Tahapan seleksi yang relatif panjang ini dimaksudkan untuk mendapatkan SDM yang qualified. Sistim
rekrutmen dan seleksi pegawai Politeknik Kurataja dilakukan dengan mengedepankan prinsip-prinsip
keterbukaan, transparansi, keadilan dan objektivitas. Secara detail sistim rekrutmen dan seleksi karyawan
Politeknik Kurataja adalah sebagai berikut:
1. Pengadaan calon karyawan dilaksanakan untuk mengisi lowongan formasi yang disusun
berdasarkan analisis kebutuhan sesuai kebutuhan nyata dari masing-masing satuan unit
organisasi.
2. Pengumuman penerimaan calon karyawan, diumumkan secara luas dengan menggunakan media
yang tersedia (website, papan pengumuman, dan atau media lainnya).
Studi Kelayakan Politeknik Kutaraja| 37
3. Setiap WNI yang memenuhi syarat dapat mengikuti seleksi, tanpa membedakan jenis kelamin,
suku, agama, ras, golongan, atau daerah.
4. Pengadaan calon karyawan dilaksanakan oleh dan menjadi tanggung jawab masing-masing bagian
yang ditunjuk.
5. Setiap pelamar tidak dipungut biaya apapun.
6. Penetapan peserta yang lulus dan diterima, diumumkan secara terbuka oleh ketua panitia dan
ketua panitia unit kerja atau bagian lain yang ditunjuk.
7. Pelamar yang dinyatakan lulus dan diterima, ditempatkan pada unit kerja sesuai formasi yang
telah ditetapkan untuk yang bersangkutan.
Bagi peserta tes calon karyawan yang lulus berdasarkan pengumuman, maka akan mengikuti tes
tahap ke 2 yaitu:
1. Psikotes yang diselenggarakan Politeknik Kutaraja.
2. Tes Kemampuan bidang sesuai formasi yang dilamar, dengan jumlah soal essay dan model pilihan
ganda.
3. Tes TOEFL yang diselenggarakan oleh Politeknik Kutaraja.
4. Tes Wawancara
Sistim penerimaan dosen di Politeknik Kutaraja ditetapkan melalui Surat Keputusan Direktur
Politeknik Kutarajatentang kriteria dan persyaratan rekrutmen tenaga pendidik dengan berpedoman pada
Surat Edaran. Adapun kriteria tersebut adalah:
1. Berijazah Magister (S-2) dan/atau Doktor (S-3) sesuai dengan bidang yang dibutuhkan jurusan /
Program Studi.
2. Berusia maksimal 40 tahun untuk Magister (S-2).
3. Berusia maksimal 45 tahun untuk Doktor (S-3).
4. Pada saat melamar tidak berstatus sebagai CPNS/ PNS dan/ atau tidak sedang terkait kerja sebagai
tenaga kependidikan tetap pada institusi lain.
Di samping rekrutmen dan seleksi, dilakukan pula seleksi dan rekrutmen lain sebagai bagian dari
upaya Politeknik Kutarajauntuk memenuhi kekurangan staf, baik dosen maupun tenaga kependidikan.
Penyelenggaraannya tetap mengacu pada prinsip-prinsip di atas. Namun status mereka bersifat kontrak
dengan kurun waktu satu tahun, yang dapat diperpanjang sesuai kebutuhan Politeknik Kutaraja. Dasar
pelaksanaan seleksi dan rekrutmen untuk ini adalah kebijakan dan keputusan Direktur yang dibuat setelah
ada permintaan dari unit-unit dibawahnya dan disesuaikan dengan kemampuan pembiayaan Politeknik
Kutaraja. Tenaga kebersihan dan satuan pengamanan juga diseleksi dan direkrut dalam kategori ini.

Studi Kelayakan Politeknik Kutaraja| 38


Kebijakan pemberhentian dosen dan tenaga kependidikan secara umum mengacu pada ketentuan
yang berlaku. Namun pemberhentian seseorang dari status kepegawaiannya, dapat pula dilakukan sebagai
respon terhadap permintaan yang bersangkutan atau karena alasan kesehatan yang tidak memungkinkan
seseorang menjalankan tugas dan tanggung jawabnya secara maksimal.
Sesuai peraturan, semua tenaga kependidikan baru dalam status calon tenaga kependidikan
diwajibkan mengikuti pelatihan yang merupakan kegiatan orientasi kerja. Untuk tenaga kependidikan
administrasi, orientasi tidak hanya dalam bentuk Pelatihan, melainkan juga dalam bentuk pengenalan
pekerjaan melalui pelatihan on the job training (belajar sambil bekerja) dimana para tenaga kependidikan
baru dilatih menangani pekerjaan-pekerjaan yang ada pada bagian tenaga kependidikan tersebut
ditempatkan, dengan bimbingan dari tenaga kependidikan senior.
Tujuan Perencanaan Pengembangan Dosen dan Tenaga Kependidikan sebagai berikut:
1. Memberikan dukungan dan kesempatan bagi dosen yang akan melanjutkan pendidikan ke jenjang
pascasarjana.
2. Memfasilitasi dosen untuk mendapatkan pelatihan setiap tahun.
3. Memberikan kesempatan kepada dosen untuk melakukan sertifikasi dosen.
4. Memfasilitasi tenaga pendukung kependidikan di Politeknik Kutaraja untuk meningkatkan
kompetensinya melalui pelatihan-pelatihan aplikatif.
5. Mewajibkan semua dosen tetap maupun tidak tetap untuk mengurus jabatan fungsional.
6. Memberikan kesempatan yang sama memperoleh program penelitian bagi semua dosen program
studi.
7. Mempublikasikan hasil riset atau penelitian baik lewat seminar atau media lainnya.
8. Meningkatkan peran serta mahasiswa dalam kegiatan keilmuan, penelitian dan pengabdian
masyarakat.
Politeknik Kutarajasecara konsisten akan berupaya mengembangkan dan meningkatkan kualifikasi
dan kompetensi SDM nya sebagai investasi yang bersifat strategik. Upaya ini sekaligus bertujuan
meningkatkan profesionalisme SDM Politeknik Kutaraja dalam menjalankan tugas dan tanggungjawab
yang diemban di masa yang akan datang. Dosen, sebagai stakeholders utama penggerak Politeknik
Kutaraja, sejak awal sudah harus memenuhi kualifikasi pendidikan minimal strata-2. Untuk berfungsi
secara optimal, seorang dosen harus menjalankan Tridharma (pendidikan, penelitian dan pengabdian)
serta juga harus memiliki kemampuan manajerial dan kepemimpinan, karena semua pos utama di setiap
prodi, dan lembaga harus di isi oleh tenaga dosen yang telah memenuhi kualifikasi pendidikan dan jabatan
akademik tertentu.

Studi Kelayakan Politeknik Kutaraja| 39


Pengembangan karir dosen untuk memenuhi jabatan yang akan diisi, dapat dilakukan melalui
berbagai cara seperti studi lanjut (S-2, S-3 dan spesialis), non degree training, workshop, seminar dalam
dan luar negeri. Data terakhir menunjukkan bahwa, jenjang pendidikan dosen Politeknik Kutaraja yang
diajukan rata-rata berpendidikan S-2. Selebihnya, sedang atau akan melanjutkan pendidikan S-2. Di
samping itu, untuk memberikan kompetensi khusus dalam tugas fungsional dosen maka diwajibkan juga
mengikuti program Peningkatan Keterampilan yang ditujukan untuk melengkapi dosen dengan
kemampuan sebagai pendidik dan pembelajar profesional, memiliki pengetahuan pedagogik,
berkepribadian dan berkecerdasan sosial. Program Applied Approach (AA) merupakan program lanjutan
bagi mereka yang telah menyelesaikan Pekerti, sebagai sarana untuk meningkatkan kemampuan
rekonstruksi mata kuliah yang diampu.
Tenaga kependidikan sebagai bagian integral dari SDM Politeknik Kutaraja juga turut mendapat
perhatian serius dalam pengembangan/peningkatan pengetahuan dan kompetensi serta ketrampilan.
Data terakhir menunjukkan peningkatan yang signifikan, yakni; jumlah tenaga kependidikan dengan
jenjang S-1. Disamping itu melalui sejumlah bantuan luar serta pendanaan Politeknik Kutarajaataupun
berbagai pihak, sejumlah scheme pendidikan lanjut dan training akan diberikan kepada para tenaga
kependidikan. Misalnya, membiayai pendidikan S-1 dan S-2 bidang Manajemen SDM dan Information
technology, training bidang IT, SDM dan Manajemen keuangan yang meliputi teknik jaringan, pembuatan
database, web design, dan lain-lain.
Dalam konteks pengembangan SDM institusi, Politeknik Kutaraja melalui kebijakan afirmatif
Direktur yang disetujui senat, nantinya juga turut ambil bagian dalam pembiayaan studi lanjut dosen dan
tenaga kependidikan. Tenaga pendidik yang melanjutkan studi dalam negeri dan di luar Politeknik Kutaraja
nantinya akan didukung melalui penyediaan dana tunjangan penelitian yang besarnya bervariasi sesuai
strata pendidikannya; sementara bagi mereka yang belajar di Politeknik Kutaraja, diberikan kompensasi
dalam bentuk pemotongan biaya studi (SPP) sampai 50%. Bahkan dalam dua tahun setelah berdiri,
Politeknik Kutaraja akan mengambil kebijakan dengan melakukan kerjasama di bidang pengembangan
SDM dosen dengan sejumlah universitas penyelenggara pendidikan S-2, dimana untuk memudahkan
dosen dalam melanjutkan studinya.

Studi Kelayakan Politeknik Kutaraja| 40


BAB V

BIDANG ILMU, PROGRAM STUDI, DAN METODE PEMBELAJARAN

1.1 Bidang Ilmu

Bidang kajian atau bidang ilmu yang akan ditekuni pada Politeknik Kutaraja berorientasi secara umum
untuk menjadi tenaga profesional pada bidang ilmu:
1. Akuntansi
2. Administrasi Perkantoran
3. Analis Keuangan
4. Manajemen Keuangan Sektor Publik
Kurikulum Program Diploma Tiga Politeknik Kutaraja merupakan kegiatan akademik yang terdiri atas
seperangkat mata kuliah Program Diploma Tiga yang terdiri dari mata kuliah wajib, mata kuliah pendukung
dan mata kuliah konsentrasi dengan beban studi minimal 108 Satuan Kredit Semester (SKS) dan maksimal
120 SKS dengan kurikulum 6 semester dan lama program antara 6 sampai 10 semester setelah Sekolah
Lanjutan Tingkat Atas.
Sedangkan Program Diploma IV, Satuan Kredit Semester (SKS) dengan beban studi 144 -156 SKS,
yang terbagi dalam 8 (enam) semester dengan 7 (tujuh) semester kuliah terstruktur, dan 1 (satu)
semester kerja praktik (KP) di perusahaan, institusi pemerintahan, kantor akuntan publik serta
penyusunan laporan tugas akhir (final project). Lama waktu studi maksimal sampai dengan 12
semester.

1.2 Program Studi

Politeknik Kutaraja pada awalnya, mendirikan 4 (empat) program studi sebagai berikut:
a. Diploma III - Akuntansi
b. Diploma III - Administrasi Perkantoran
c. Diploma IV - Analis Keuangan
d. Diploma IV Manajemen Keuangan Sektor Publik

Studi Kelayakan Politeknik Kutaraja| 41


1.3 Metode Pembelajaran
1. Metode Pembelajaran.
Proses belajar mengajar disajikan melalui pendekatan praktis, diskusi kelompok, simulasi, role play
dan latihan/kerja praktik (on-the-job training). Disamping itu diadakan kegiatan mentoring agama untuk
pembinaan mental spiritual, antara lain untuk memupuk sikap jujur, disiplin, memiliki etika, sopan santun
dan moral secara umum.
Pendekatan-pendekatan ini akan menunjang keberhasilan para peserta didik untuk dapat
memahami dan mampu mengamalkan keahliannya, baik melalui latihan kerja praktik di perusahaan -
perusahaan, maupun di lapangan kerja yang sesungguhnya.
Selama proses belajar berlangsung, peserta didik mendapat dukungan dan bimbingan penuh dari
para staf pengajar yang berasal dari kalangan akademisi dan para praktisi profesional yang aktif. Suasana
yang sama juga akan didapat pada saat peserta terlibat dalam situasi nyata dari persoalan bisnis di
perusahaan ketika mengikuti latihan kerja praktik.
Dengan perangkat modul dan paket program yang aktual serta proses pendidikan yang
berkesinambungan, intensif, dan partisipatif diharapkan para peserta didik memiliki sikap dan kemampuan
sebagai berikut :

1) Memiliki sikap dan etos kerja yang memahami dan menghayati nilai-nilai moral, tuntutan mutu yang

tinggi dan keunggulan keahlian dalam bekerja di bidangnya.


2) Memiliki keunggulan kompetitif, ulet dan mampu bekerja di bawah tekanan waktu dan mutu.

3) Mampu memecahkan masalah secara sistimatis dengan konsekuensi biaya minimum.

4) Memiliki keterampilan konsepsional yang berharga, mampu melihat gambaran perusahaan secara

menyeluruh dan bertindak Profesional.


5) Memiliki keterampilan sosial interpersonal yang diperlukan untuk meraih sukses dalam hubungan

bisnis, memahami dinamika kelompok dan memiliki kemampuan untuk memberi inspirasi dan
motivasi rekan kerja.
6) Memiliki moral dan kepribadian yang tangguh tidak mudah putus asa dan berjiwa pantang menyerah.

2. Metode Interaksi Akademik dan Perilaku Kecendikiawan.


Upaya dan kegiatan untuk menciptakan suasana akademik yang kondusif di lingkungan program
studi mengenai :
1) Kebijakan tentang suasana akademik (otonomi keilmuan, kebebasan akademik, kebebasan mimbar
akademik). Upaya dan kegiatan yang dilakukan antara lain yaitu : studi banding, seminar, workshop,

Studi Kelayakan Politeknik Kutaraja| 42


menulis buku ajar, buku referensi, artikel ilmiah dalam jurnal dan seminar yang sesuai dengan
keilmuan masing-masing.
2) Ketersediaan dan jenis prasarana, sarana dan dana yang memungkinkan terciptanya interaksi
akademik antara sivitas akademika. Upaya dan kegiatan yang dilakukan antara lain yaitu :
menyediakan dan menambah perangkat komputer yang tersambung dengan internet, sehingga
pelayanan administrasi akademik berlangsung secara cepat dan online, melengkapi perpustakaan
dengan buku-buku referansi yang mutakhir, melengkapi perangkat media pembelajaran, seperti
laptop, LCD OHP, menyediakan dan mengalokasikan dana untuk kegiatan penelitian, seminar dan
pelatihan.
3) Program dan kegiatan akademik dan non-akademik (di dalam maupun di luar kelas) untuk
menciptakan suasana akademik. Upaya dan kegiatan yang dilakukan antara lain yaitu:
menyelenggarakan seminar, baik regional, nasional maupun internasional, simposium, lokakarya,
bedah buku, penelitian bersama, pengenalan kehidupan kampus, dan lain-lain.
4) Interaksi akademik antara dosen-mahasiswa upaya kegiatan yang dilakukan antara lain yaitu : masa
pengenalan akademik, dialog dosen-mahasiswa, pertemuan antara mahasiswa-dosen dan alumni,
kegiatan unit mahasiswa.

Upaya dan kegiatan yang dilakukan untuk Pengembangan perilaku kecendekiawanan. adalah
mendorong para dosen dan sivitas akademika yang lain untuk mengikuti dan terlibat secara aktif dalam
berbagai kegiatan ilmiah; antara lain, yaitu :
1) Melakukan penelitian dan pengabdian masyarakat,
2) Terlibat dalam diskusi ilmiah baik di program studi, klub kajian ilmiah maupun di forum-forum ilmiah
yang lain,
3) Mengikuti seminar nasional maupun international,
4) Mengikuti pelatihan-pelatihan dan workshop.
5) Menulis artikel jurnal ilmiah.
6) Menulis buku ajar dan buku referensi.

3. Metode Pengembangan Penelitian Mahasiswa Pada Tugas Akhir.

Praktik Kerja Lapangan (PKL) dan Tugas Akhir (TA) merupakan bentuk karya ilmiah yang harus
ditempuh oleh mahasiswa program D III Politeknik Kutaraja menjelang akhir masa studi. Penulisan PKL dan
TA sangat strategis bagi pengembangan ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, PKL dan TA merupakan
kegiatan yang wajib dilakukan oleh mahasiswa program D III menjelang akhir masa studinya.
Studi Kelayakan Politeknik Kutaraja| 43
Penulisan tugas akhir akan pandu melalui buku pedoman penulisan tugas akhir. Penulisan buku
pedoman PKL dan TA dimaksudkan untuk memberikan arahan bagi mahasiswa dan juga para pembimbing
dalam membuat proposal dan laporan tugas dengan benar dan seragam. Buku ini juga diharapkan dapat
memberikan petunjuk secara umum, sehingga pola pikir dalam melaksanakan rangkaian kegiatan PKL dan
TA dapat lebih terarah sehingga dapat diselesaikan tepat waktu sesuai dengan jadwal akademik yang telah
ditetapkan. Adapun urutan kegiatan penulisan tugas akhir adalah sebagai berikut :
1) Sosialisasi Penulisan tugas akhir.
2) Pendaftaran untuk ikut tugas Akhir.
3) Pengajuan judul kepada Ketua Prodi.
4) Penunjukan Pembimbing.
5) Proses Bimbingan.
6) Seminar Proposal.
7) Koreksi dan perbaikan serta penyelesaian Tugas Akhir
8) Sidang.

4. Metode Pengembangan Pengabdian Kepada Masyarakat oleh Mahasiswa


Pengabdian kepada masyarakat merupakan pelaksanaan salah satu tridarma perguruan tinggi
serta tanggung jawab yang luhur dalam usaha mengembangkan kemampuan masyarakat, sehingga dapat
mempercepat laju pertumbuhan tercapainya tujuan pembangunan nasional. tujuan yang hendak dicapai
melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat adalah
1) Bertambahnya kecepatan proses peningkatan kemampuan sumber daya manusia Sesuai dengan
laju pertumbuhan pembangunan.
2) Bertambahnya kecepatan upaya pengembangan masyarakat ke arah terbinanya masyarakat yang
harmonis serta dinamis yang siap menempuh perubahan-perubahan menuju perbaikan dan
kemajuan sesuai dengan nilai-nilai sosial budaya dan norma-norma dalam
3) kehidupan masyarakat berkembang dalam kehidupan masyarakat yang berlaku. Bertambahnya
kecepatan usaha pembinaan institusi dan profesi masyarakat sesuai dengan laju pertumbuhan
proses modernisasi dalam kehidupan masyarakat itu sendiri.
4) Untuk memperoleh umpan balik dan masukan bagi program studi dalam rangka meningkatkan
relevansi pendidikan, diperlukan adanya ahli-ahli yang memiliki kemampuan secara interdisipliner
dan multidisipliner.

Studi Kelayakan Politeknik Kutaraja| 44


5. Metode Penilaian Pembelajaran dan Tata Cara Pelaporan Nilai.
a. Sistim Penilaian Pembelajaran
Dalam rangka evaluasi terhadap kegiatan dan kemajuan belajar mahasiswa Program Studi
Diploma Tiga Politeknik Kutaraja, dilakukan penilaian secara berkala dan terjadwal.
Adapun komponen dari sistim penilaian yang diterapkan adalah :
1. Kehadiran
Kehadiran dinilai dari jumlah pertemuan yang diikuti oleh mahasiswa pada mata kuliah yang
diambil. Besar presentase dari kehadiran yang menjadi komponen nilai akhir adalah 10%.
2. Tugas
Tugas adalah pekerjaan rumah yang diberikan oleh dosen dalam rangka pemahaman
mahasiswa terhadap materi yang diberikan. Besar presentase dari nilai tugas yang diambil
untuk komponen nilai akhir adalah 15%.
3. Quiz
Formatif adalah evaluasi yang dilakukan oleh dosen terhadap mahasiswa setelah satu pokok
bahasan selesai dibahas.evaluasi ini diberikan dalam bentuk soal baik lisan ataupun tulisan
setelah atau sebelum perkuliahan dimulai. Besar presentase dari nilai Formatif yang diambil
untuk komponen nilai akhir adalah 15%.
4. Ujian Tengah Semester
Ujian Tengah Semester (UTS) adalah evaluasi kemampuan mahasiswa di pertengahan
semester atau setelah 7 kali pertemuan, untuk melihat sejauh mana pemahaman terhadap
materi yang sudah diberikan. Ujian ini terjadwal sesuai dengan kalender akademik. Besar
presentase dari nilai prilaku yang diambil untuk komponen nilai akhir adalah 25%.
5. Ujian Akhir Semester.
Ujian Akhir Semester (UAS) adalah evaluasi yang dilakukan pada akhir semester untuk
mengukur kemampuan mahasiswa dalam penguasaan materi yang diberikan. Ujian ini
terjadwal sesuai dengan kalender akademik. Besar presentase dari nilai prilaku yang diambil
untuk komponen nilai akhir adalah 35%.
b. Tata Cara Pelaporan Nilai
Adapun tata cara atau procedure pelaporan nilai pada Politeknik Kutarajaadalah sebagai berikut :
1. Dosen menyerahkan form nilai kepada akademik.
2. Kepala akademik akan berkoordinasi dengan staff akademik untuk menginputkan nilai kedalam
sistim informasi akademik (SIA)

Studi Kelayakan Politeknik Kutaraja| 45


3. Setelah proses penginputan selesai, staff akademik akan mencetak kartu hasil studi (KHS) yang
merupakan nilai akhir mahasiswa.
4. Kepala Akademik akan menandatangani KHS dan men-stempel KHS tersebut dengan logo atau
stemple Politeknik Kutaraja sebagai pengesahan dokumen.
5. Kepala Akademik akan mendistribusikan KHS tersebut kepada Pembimbing Akademik atau Dosen
Wali untuk dibagikan kepada mahasiswa.
6. Mahasiswa menandatangani form tanda terima KHS pada saat mengambil KHS.
7. Setelah pembahagian selesai, Pembimbing Akademik mengembalikan form pengambilan KHS
kepada staff akademik untuk diarsip.

Studi Kelayakan Politeknik Kutaraja| 46


BAB VI

PROSPEK MINAT DAN DAYA TAMPUNG

Politeknik Kutaraja memiliki 4 (empat) program studi, dengan sistim penyelengaraan pendidikan
vokasi yang mengarahkan pada pendakatan praktis menjadi nilai lebih bagi Politeknik Kutaraja dan
tentunya menjadi daya tarik bagi calon mahasiswa dalam menentukan pilihan tempat kuliah.

Selain dari sisi internal Politeknik Kutaraja, prospek minat juga dapat dipengaruhi oleh faktor
eksternal seperti jumlah sekolah yang terdapat di Provinsi Aceh. Aceh merupakan provinsi yang tingkat
partisipasi masyarakatnya dalam mengikuti pendidikan hingga jenjang pendidikan Sekolah Menengah Atas
(SMA) cukup baik. Terbukti dengan jumlah siswa SMA dan sederajat yang semakin bertambah dari tahun
ke tahun. Menurut data yang bersumber dari BPS Provinsi Aceh, terjadi peningkatan jumlah siswa baik
SMA, SMK maupun Madrasah Aliyah dari tahun 2012 sampai saat ini. Seperti tersaji dalam table di bawah
ini:

Tabel 6.1 Jumlah Siswa Sekolah Lanjutan Tingkat Atas di Provinsi Aceh

Jumlah Siswa SMA Jumlah Siswa SMK Jumlah Siswa MA


Tahun Jumlah
Negeri Swasta Negeri Swasta Negeri Swasta
2013 127.198 6.283 35.273 991 26.696 15.903 212.344

2014 130.773 12.995 35.605 5.253 23.837 18.817 227.280

Sumber: Aceh Dalam Angka 2014

Peningkatan jumlah siswa SMA/Sederajat ini ikut mempengaruhi jumlah lulusan sekolah lanjutan
tingkat atas. Trend ini tentu berdampak positif terhadap prospek minat setiap perguruan tinggi yang ada
di Aceh termasuk Politeknik Kutaraja. Dengan semakin banyaknya lulusan SMA/Sederajat berarti semakin
banyak prospek minat Politeknik Kutaraja.

Untuk menjamin keberlajutan penyelenggaraan pendidikan pada Politeknik Kutaraja, analisa juga
dilakukan terhadap penduduk usia sekolah (10-19 tahun). Dimana setiap tahunnya terus mengalami
pertumbuhan positif. Melihat trend pertumbuhan penduduk Provinsi Aceh yang terus meningkat
terutama untuk usia sekolah, Politeknik Kutaraja sangat optimis memiliki peminat yang sangat memadai.

Studi Kelayakan Politeknik Kutaraja| 47


Tabel 6.2 Jumlah Penduduk Provinsi Aceh untuk Usia Sekolah

Tahun
Kelompok Usia 2011 2012 2013 2014
10-14 Tahun 470.4 481.1 491.5 499.1
15-19 Tahun 442.5 452.6 462.1 469.3
Sumber: Aceh Dalam Angka 2014

Dari tabel di atas terlihat jumlah penduduk Aceh pada usia sekolah menengah terus meningkat
dari tahun ke tahun dengan tingkat pertumbuhan rata-rata 2.5%. hal ini menunjukkan jumlah anak sekolah
terus meningkat yang akhirnya berpengaruh terhadap jumlah lulusan Sekolah Menengah Atas atau
Sederajat.

Daya tampung adalah kemampuan Politeknik Kutaraja dalam menerima jumlah peminat pada
angka ideal. Dengan sarana dan prasarana yang dimiliki oleh Politeknik Kutaraja, daya tampung akan terus
meningkat seiring dengan penambahan sarana dan prasarana di tahun ke dua dan seterusnya seperti
terangkum dalam Bab IX Pendanaan khususnya pada pembahasan proyeksi arus kas.

6.1 Prospek Minat Program Studi Akuntansi

Peminat program studi akuntansi di provinsi Aceh cukup baik, hal ini dapat dilihat dengan animo
masyarakat Aceh dalam memilih pendidikan menengah khususnya kejuruan (SMK). Berdasarkan Data
Pokok yang dipublikasikan Dirjen Pengembangan SMK Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan melalui
lama www.datapokok.ditpsmk.net, jumlah siswa SMK jurusan Akuntansi di provinsi Aceh mencapai 3.580
siswa dari 32.824 total siswa SMK di Aceh. Jumlah ini menempakan jurusan akuntansi sebagai jurusan
dengan jumlah siswa nomor 3 terbanyak untuk jurusan SMK yang ada di Provinsi Aceh. Ini mengindikasikan
peminatan mahasiswa atas program ini sangat besar.

6.2 Prospek Minat Program Studi Administrasi Perkantoran

Sebagai satu-satunya program studi diploma III Administrasi Perkantoran yang ada di lingkungan
Kopertis XIII, memberikan peluang yang sangat besar bagi Politeknik Kutaraja dalam menjaring prospek
minat untuk program studi yang bersangkutan. Ditambah lagi dengan jumlah siswa SMA dan Sederajat
yang terus mengalami pertumbuhan dari tahun ketahun seperti yang telah tersaji pada table di atas.

Studi Kelayakan Politeknik Kutaraja| 48


6.3. Prospek dan Minat Program Studi Analis Keuangan

Program Studi Analis Keuangan masih terbilang baru, apalagi dibawah lingkungan Kopertis XIII,
belum ada satupun perguruan tinggi yang membuka prodi ini membuat peluang yang sangat besar bagi
Politeknik Kutaraja dalam menjaring prospek minat untuk program studi yang bersangkutan, ditambah lagi
permintaan pasar tenaga kerja atas lulusan ini sangatlah besar.

6.4. Prospek dan Minat Program Studi Manajemen Keuangan Sektor Publik

Program Manajemen Keuangan Sektor Publik, merupakan program studi diploma IV yang berlatar
pada profesi vokasi. Prodi ini terbilang baru apalagi dibawah lingkungan Kopertis XIII, prodi ini merupakan
kombinasi dari akuntansi manajemen dan pemerintahan, ditambah pengetahuan terhadap sektor nirlaba
lainnya. belum adanya satupun perguruan tinggi yang membuka prodi ini membuat peluang yang sangat
besar bagi Politeknik Kutaraja dalam menjaring prospek minat untuk program studi yang bersangkutan,
ditambah lagi permintaan pasar tenaga kerja atas lulusan ini sangatlah besar. Mengingat Provinsi Aceh
memiliki ke spesikasian ketenagakerjaanya ke arah sektor publik, untuk itu Prodi ini menjadi sangat
menarik untuk di minati oleh lulusan SMK bahkan SMA sederajat lainnya, bahkan tidak tertutup
kemungkinan bagi PNS/Honorer yang masih berstatus Diploma III, tertarik akan melanjutkan studinya pada
program ini.

Berdasarkan ke empat peminatan yang telah dijelaskan, maka prospek minat terhadap ke empat
program studi di atas dan keberlanjutannya sangatlah besar, bahkan bila dibandingkan dengan daya
tampung yang ada dengan proyeksi penerimaan mahasiswa Politeknik Kutaraja, maka prospek peminatan
ini terlihat lebih besar, namun demikian Politeknik Kutaraja pada awal pendirian ini tidak berani
berekspektasi terlalu besar, meskipun peluang yang ada sangatlah besar bagi setiap prodi.

Studi Kelayakan Politeknik Kutaraja| 49


Tabel 6.3 Proyeksi Jumlah Lulusan SMA, Daya Tampung, Dan Proyeksi Penerimaan Kas, 3 Tahun Kedepan

Proyeksi Daya Proyeksi Penerimaan Mahasiswa berdasarkan Proyeksi arus kas


Jumlah Tampung D.IV Rek. D.IV Manaj.
Tahun D. III D.III Adm.
Lulusan Politeknik Perangkat Keuangan
Akuntansi Perkantoran
SMA Kutaraja Lunak Sektor Publik
2016 45.494 100 60 60 60 60
2017 47.189 200 60 60 60 60
2018 47.173 300 90 90 90 90
*) Berdasarkan Jlh. Siswa Tingkat I, II, III tahun 2014-2015, Data Pokok Ditjen PSMA Kemendikbud 2015

6.5 Daya Tampung Mahasiswa

Seperti telah disampaikan diatas, Meskipun ke empat prodi memiliki prospek yang besar, namun
Politeknik Kutaraja belum berani menganggarkan penerimaan mahasiswa tiga tahun kedepan ini dengan
jumlah yang besar, awal tahun pendirian ini Politeknik Kutaraja hanya berani memproyeksikan
penerimaan mahasiswa sebesar 60 orang perprodi Berikut gambaran daya tampung tiga tahun kedepan
dari Politeknik Kutaraja (Tabel 6.3)

Tabel 6.4 Daya Tampung dan Proyeksi Peneriman Mahasiswa Politeknik Kutaraja

Rincian Penerimaan Mahasiswa Daya Proyeksi Total


Tampung Penerimaan Mahasiswa
2016 2016
Program Tingkat I Tingkat I Tahun 2016
Prodi D.III Akuntansi 120 60 60
Prodi D.III Administrasi Perkantoran 120 60 60
Prodi D.IV Analis Keuangan 120 60 60
Prodi D.IV Manajemen Keuangan Sektor Publik 120 60 60
Total Mahasiswa 480 240 240

Studi Kelayakan Politeknik Kutaraja| 50


BAB VII

KEBUTUHAN DAN DAYA SERAP LULUSAN POLITEKNIK KUTARAJA

Sistim pendidikan nasional menyebutkan bahwa, pendidikan tinggi merupakan kelanjutkan


pendidikan menengah yang diselenggarakan untuk menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyakarat
yang memiliki kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan,
dan/atau menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau kesenian. Politeknik Kutaraja sebagai
lembaga melaksanakan fungsi Tridarma Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat, serta mengelola Ipteks selaras dengan bidang studi yang dikelolanya. Untuk
menopang dedikasi dan fungsi tersebut, Politeknik Kutaraja harus mampu mengatur diri sendiri dalam
upaya meningkatkan dan menjamin mutu secara berkelanjutan, baik yang berkenaan dengan masukan,
proses maupun keluaran program akademik dan layanan yang diberikan kepada masyarakat selaras
dengan setiap bidang studi yang dikelolanya.

Merujuk pada statement di atas, tidak bisa dipungkiri lagi bahwa setiap perguran tinggi memiliki
tanggung jawab besar untuk mempersiapkan lulusannya agar mampu memasuki dunia kerja. Tanggung
jawab ini bukanlah semata-mata pada proses pendidikan, penyelenggaraan pendidikan tinggi juga harus
merujuk pada kebutuhan dunia kerja. Ketersediaan lapangan kerja serta industri menjadi pertimbangan
utama Politeknik Kutaraja dalam menyelenggarakan program studi. Melihat pertumbuhan industri dan
ekonomi di provinsi Aceh, maka Politeknik Kutaraja optimis mampu meluluskan lulusan pada setiap
program studi sesuai dengan kebutuhan lapangan kerja dan waktu pendidikan yang cepat.

7.1 Pertumbuhan Investasi di Aceh

Investasi adalah uang masuk kedalam sektor usaha di dalam suatu wilayah. Peningkatan investasi
tentu akan berdampak pada semakin terbukanya kesempatan kerja yang ada. Karena sektor yang
menyerap investasi akan membutuhkan tenaga kerja untuk mengoperasionalisasikan usahanya. Bila
diperhatikan nilai investasi terlihat meningkat sepanjang tahun 2010-2014. Terlihat ditahun 2010 total nilai
investasi hanya Rp. 86.755.000.000, 2011 menjadi Rp. 388.407.000.000 dan terus meningkat diakhir 2013
menjadi Rp. 5.091.120.859.000.

Studi Kelayakan Politeknik Kutaraja| 51


Secara ekonomi masuknya uang pada suatu wilayah akan berdampak banyak bagi perekonomian
dalam wilayah tersebut (multiplier effect), salah satunya adalah kebutuhan akan tenaga kerja. Umumnya
semakin besar investasi di suatu wilayah maka semakin besar kebutuhan tenaga kerja di wilayah tersebut.
Artinya peningkatan investasi yang masuk ke wilayah Provinsi Aceh akan berdampak pada besarnya jumlah
kebutuhan tenaga kerja, maknanya lulusan perguruan tinggi yang di hasilkan akan mampu terserap oleh
pasar tenaga kerja, apalagi bagi lulusan vokasi yang memilki keterampilan.

Table 7.1 Realisasi Investasi di Provinsi Aceh, 2010-2014

Tahun PMDN (Rp) PMA (Rp) Total PMDN dan PMA


2010 40.990.000.000 45.765.000.000 86.755.000.000
2011 64.083.000.000 324.324.000.000 388.407.000.000
2012 1.034.004.800.000 234.324.000.000 126.328.800.000
2013 3.555.676.630.000 1.535.444.229.000 5.091.120.859.000
Jan- Sep 2014 3.823.692.430.000 275.506.560.000 4.099.198.990.000
Sumber: Realisasi Investasi, Badan Investasi Aceh (2015)

Selain data di atas, rencana strategis dari Badan Investasi Aceh sampai tahun 2017 yang
menargetkan total investasi mencapai USD 3.498.013.000.000 juga menunjukkan keseriusan Pemerintah
Aceh dalam pengembangan ekonomi Provinsi Aceh. Dengan semakin tumbuhnya investasi di Aceh, akan
terus membuka lapangan kerja dari berbagai sektor dengan kualifikasi pendidikan dan keahlian yang
memadai. Sehingga daya serap lulusan perguruan tinggi khususnya Politeknik Kutaraja, akan semakin
tinggi

7.2 Pertumbuhan Jumlah Perusahaan Menangah dan Besar di Aceh

Pertumbuhan investasi sebagaimana yang telah disebutkan di atas, ikut mendorong bertambahnya jumlah
perusahaan di Aceh dari berbagai sektor. Data berikut menunjukkan pertumbuhan jumlah perusahaan
menengah dan besar di Aceh dari tahun 2010 2013.

Studi Kelayakan Politeknik Kutaraja| 52


Tabel 7.2 Jumlah Perusahaan dan Jumlah Kebutuhan Tenaga Kerja, 2010-2013

Tahun Jumlah Perusahaan Jumlah Kebutuhan


Tenaga Kerja
2010 4.214 97.764
2011 4.415 92.008
2012 4.479 93.635
2013 4,498 95.972
Sumber: Aceh Dalam Angka 2014, BPS Aceh (2014)

Data di atas menunjukkan terjadi peningkatan jumlah perusahaan yang melakukan operasional di
Aceh, baik dalam katagori sebagai perusahaan yang berdomisili dan beroperasi di Aceh maupun
perusahaan yang mengadakan kegiatan operasional sebagai kantor cabang atau kantor perwakilan.
Penambahan jumlah perusahaan ini mempengaruhi jumlah kebutuhan terhadap tenaga kerja. Table di
atas juga menggambarkan semakin banyaknya jumlah kebutuhan tenaga kerja dari tahun ketahun.
Walaupun terjadi penurunan pada tahun 2011 sebanyak 97.764 orang dibandingkan tahun 2010 menjadi
92.008 orang, namun untuk tahun-tahun berikutnya kembali mengalami kenaikan, seperti pada tahun
2013 menjadi 95.972 orang jumlah kebutuhan tenaga kerja..

Kedua fakta di atas menunjukkan tingkat kebutuhan terhadap lulusan perguruan tinggi, termasuk
Politeknik Kutaraja masih sangat tinggi, bahkan cenderung meningkat.

7.3 Masyarakat Ekonomi ASEAN

Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang mulai diberlakukan 2015 diperkirakan bakal menciptakan
14 juta lapangan kerja baru dan meningkatkan taraf hidup sekitar 600 juta penduduk di kawasan Asia
Tenggara. Studi International Labour Organization (ILO) dan Asian Development Bank (ADB) baru-baru ini
melihat MEA sebagai peluang bagi pergerakan tenaga kerja, barang, jasa, dan investasi yang lebih cair di
kawasan Asia Tenggara.

Kajian itu menyebut MEA bisa mempercepat integrasi regional dan menyejahterakan semua
negara di ASEAN. Pada tahun 2015 diperkirakan jumlah lapangan kerja keterampilan tinggi akan naik 41
persen atau 14 juta, sementara lowongan kerja keterampilan menengah tumbuh 22 persen atau sekitar
38 juta, dan pekerjaan dengan keterampilan rendah naik 24 persen atau setara dengan 12 juta.
(http://www.antaranews.com/berita/450113/mea-tawarkan-14-juta-lapangan-kerja-baru).

Studi Kelayakan Politeknik Kutaraja| 53


7.4 Kebutuhan Lulusan Program Studi Diploma III Akuntansi

Dengan melihat pentingnya peran lulusan akuntansi baik di sektor pemerintahan maupun swasta,
lulusan akuntansi dari pendidikan vokasi memiliki daya tarik tersendiri dikalangan masyarakat, mengingat
pola pembelajaran vokasi yang lebih mengutamakan begitu juga dengan seorang sarjana akuntansi yang
memiliki peluang yang besar untuk meniti karir atau memilih pekerjaan mereka. Banyak sektor pekerjaan
yang ditawarkan dan tersedia untuk seorang sarjana akuntansi dan salah satu yang menarik adalah sektor
perbankan. Di sektor ini seorang yang memiliki pengetahuan akuntansi dianggap penting dan perlu untuk
mengaplikasikan pengetahuannya. Kurikulum Program Studi Diploma III Akuntansi Politeknik Kutaraja
mengutamakan penguasaan ilmu dan praktik akuntansi, sehingga lulusan Program Studi Diploma III
Akuntansi dapat bersaing dengan lulusan program studi yang sama pada perguruan tinggi lain.

Berdasarkan data jumlah perusahaan yang telah disaji, diproyeksikan kebutuhan jumlah lulusan
program diploma 3 Akuntansi selama tahun akan datang melebihi jumlah lulusan yang dihasilkan oleh
Politeknik Kutaraja.

Tabel 7.3 Proyeksi kebutuhan terhadap lulusan Diploma III Akuntansi Politeknik Kutaraja Dalam 5 tahun
ke depan

Banyak
Proyeksi Daya
Perusahaann Jumlah
Kebutuhan
No Sektor kategori Tenaga Kerja
Lulusan D3
Menengah dan Saat Ini
Akuntansi
Besar
1 Pertanian 154 33621 150
2 Pertambangan 49 1050 80
3 industri 320 8122 640
4 Listrik 82 3082 160
5 Bangunan 1230 10944 500
6 perdagangan 1444 14649 2000
7 pengangkutan dan 50
komunikasi 103 1406
8 Keuangan 584 9307 1500
9 Jasa lain 532 13791 100
Jumlah 4498 95.972 5.880
BPS Aceh: Aceh Dalam Angka, 2014

Adapun profesi, atau peluang kerja yang dapat diisi oleh lulusan Program Studi Diploma III
Akuntansi Politeknik Kutaraja adalah:

Studi Kelayakan Politeknik Kutaraja| 54


1. Staf akuntansi/keuangan/pencatatan baik perusahaan jasa, dagang, maupun pabrikasi. Dari sisi
ukuran perusahaan posisi ini juga dibutuhkan pada perusahaan kecil hingga perusahaan besar.
2. Staf perpajakan, baik perusahaan jasa, dagang, maupun pabrikasi pada perusahaan menengah dan
besar
3. Staf audit internal pada perusahaan berskala besar baik yang bergerak di bidang jasa, dagang maupun
industri.
4. Staf pada kantor Akuntan Publik
5. Analis keuangan pada lembaga keuangan baik bank maupun lembaga keuangan non-bank.
6. Wirausaha mandiri yang handal.

7.5 Kebutuhan Terhadap Lulusan Program Studi Administrasi Perkantoran

Tenaga admisnistasi secara umum tidak dapat dipungki menjadi kebutuhan di setiap entitas baik
bisnis maupun sektor publik. Sehingga kebutuhan terhadap lulusan administrasi perkantoran akan
semakin besar seiring dnegan pertumbuhan jumlah perusahaan di aceh sebagaimana telah dijelaskan di
atas. Sebagai satu-satunya penyelenggara Program Studi Administrasi Perkantoran di provinsi Aceh,
tentunya merupakan peluang yang sangat besar untuk menempatkan lulusannya pada berbagai
perusahaan yang ada di Provinsi Aceh.

Berdasarkan data jumlah perusahaan yang telah disaji, diproyeksikan kebutuhan jumlah lulusan
program diploma 3 administrasi perkantoran selama tahun akan datang melebihi jumlah lulusan yang
dihasilkan oleh Politeknik Kutaraja.

Tabel 7.4 Proyeksi kebutuhan terhadap lulusan Diploma 3 Administrasi Perkantoran dan Daya
Serap Lulusan D3 Administrasi Perkantoran Politeknik Kutaraja Dalam 5 tahun ke depan

Banyak
Jumlah Proyeksi Daya
Perusahaann
Tenaga Kebutuhan Lulusan
No Sektor kategori
Kerja Saat D3 Admistrasi
Menengah dan
Ini*) Perkantoran
Besar*)
1 Pertanian 154 33621 300
2 Pertambangan 49 1050 100
3 industri 320 8122 600
4 Listrik 82 3082 200
5 Bangunan 1230 10944 500
6 perdagangan 1444 14649 3000

Studi Kelayakan Politeknik Kutaraja| 55


7 pengangkutan dan
103 1406 80
komunikasi
8 Keuangan 584 9307 1500
9 Jasa lain 532 13791 500
Jumlah 4498 95.972 6.780
*) BPS Aceh: Aceh Dalam Angka, 2014

7.6 Kebutuhan Terhadap Lulusan Program Studi Analis Keuangan

Tenaga lulusan Analis Keuangan secara umum tidak dapat dipungki menjadi kebutuhan di sector
keuangan. Sebagai satu-satunya penyelenggara Program Studi Administrasi Perkantoran di provinsi Aceh,
tentunya merupakan peluang yang sangat besar untuk menempatkan lulusannya pada berbagai
perusahaan yang ada di Provinsi Aceh.

Berdasarkan data jumlah perusahaan yang telah disaji, diproyeksikan kebutuhan jumlah lulusan
program diploma IV Analis Keuangan selama tahun akan datang melebihi jumlah lulusan yang dihasilkan
oleh Politeknik Kutaraja.

Tabel 7.5 Proyeksi kebutuhan terhadap lulusan Diploma IV Analis Keuangan (RPL) dan Daya Serap
Lulusannya Dalam 5 tahun ke depan

Banyak
Jumlah
Perusahaann Proyeksi Daya
Tenaga
No Sektor kategori Kebutuhan Lulusan
Kerja Saat
Menengah dan D IV RPL
Ini*)
Besar*)
1 Keuangan 584 9307 1500
*) BPS Aceh: Aceh Dalam Angka, 2014

7.7 Kebutuhan Terhadap Lulusan Program Manajemen Keuangan Sektor Publik

Pengelola Keuangan pada berbagai lembaga Nirlaba semakin banyak dibutuhkan. secara umum
tidak dapat dipungkiri menjadi kebutuhan di setiap entitas baik bisnis maupun sektor publik. Sehingga
kebutuhan terhadap Manajemen Keuangan Sektor Publik akan semakin besar seiring dengan
pertumbuhan jumlah lembaga nirlaba, serta adanya kecenderungan penambahan departemen, divisi,
lembaga, organisasi di bawah Pemerintah Provinsi Aceh, serta kabupaten kota dibawah Pemerintah
Provinsi Aceh. Tentu ini merupakan peluang yang sangat besar untuk menempatkan lulusannya pada
berbagai lembaga nirlaba yang ada di Provinsi Aceh.

Studi Kelayakan Politeknik Kutaraja| 56


Berdasarkan data jumlah perusahaan yang telah disaji, diproyeksikan kebutuhan jumlah lulusan
Program Diploma IV Manajemen Keuangan Sektor Publik selama lima tahun akan datang melebihi jumlah
lulusan yang dihasilkan oleh Politeknik Kutaraja.

Tabel 7.5 Proyeksi kebutuhan terhadap lulusan Diploma IV Manajemen Keuangan Sektor Publik (MKP) dan
Daya Serap Lulusannya Dalam 5 tahun ke depan

Banyak
Jumlah
Perusahaann Proyeksi Daya
Tenaga
No Sektor kategori Kebutuhan
Kerja Saat
Menengah Lulusan MKP
Ini*)
dan Besar*)
1 Pertanian 154 33621 300
2 Pertambangan 49 1050 100
3 industri 320 8122 600
4 Listrik 82 3082 200
5 Bangunan 1230 10944 500
6 perdagangan 1444 14649 3000
7 pengangkutan dan komunikasi 103 1406 80
8 Keuangan 584 9307 1500
9 Jasa lain 532 13791 500
Jumlah 4498 95.972 6.780
*) BPS Aceh: Aceh Dalam Angka, 2014

Studi Kelayakan Politeknik Kutaraja| 57


BAB VIII
PRASARANA DAN SARANA POLITEKNIK KUTARAJA

Prasarana dan Sarana adalah salah satu masukan dalam sistim penjaminan mutu akademik.
Keberadaan dan pilihan jenis, jumlah, mutu dari prasarana dan sarana ini tergantung dari kebutuhan
masing-masing program studi (karakteristik bidang ilmu), serta kondisi masing-masing Program Studi dan
arah kebijakannya. Pengelolaan prasarana dan sarana harus dilakukan secara terintegrasi, sehingga dapat
digunakan oleh seluruh program studi yang membutuhkan.
Paradigma baru dalam pendidikan menghendaki lulusannya mampu bersaing di dunia
internasional, dan memiliki kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan perkembangan IPTEK dan seni
serta kebutuhan dunia kerja. Untuk itu diperlukan perencanaan kebutuhan prasarana dan sarana yang
sesuai dengan perencanaan kurikulum, penelitian, pengabdian dan pelayanan pada masyarakat.
Pengaturan prasarana dan sarana harus dapat dimanfaatkan secara lebih efektif dan efisien.
Prasarana akademik adalah perangkat penunjang utama suatu proses atau usaha pendidikan agar
tujuan pendidikan tercapai. Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat/media dalam
mencapai maksud atau tujuan.
Pembangunan maupun pengembangan prasarana dan sarana akademik ini mengacu pada master
plan kampus, sehingga misi, tujuan dan suasana akademik yang diharapkan dapat tercapai. Demikian pula
kegiatan pengadaan, pengoperasian, perawatan dan perbaikan alat sangat diperlukan agar peralatan
dapat dioperasikan dengan baik.
Ruang lingkup prasarana akademik sendiri dapat dibagi dalam 2 (dua) kelompok yaitu :
1. Prasarana bangunan, yang mencakup; lahan dan bangunan gedung baik untuk keperluan ruang
kuliah, ruang kantor, ruang dosen, ruang seminar, ruang rapat, ruang laboratorium, ruang studio,
ruang perpustakaan, ruang komputer, fasilitas umum dan kesejahteraan, seperti pusat pelayanan
mahasiswa, prasarana olahraga dan seni.
2. Prasarana umum berupa; air, sanitasi, drainase, listrik, jaringan telekomunikasi, transportasi,
parkir, dan taman.
Sedangkan sarana akademik mencakup perabotan dan peralatan yang diperlukan sebagai
kelengkapan setiap gedung/ ruangan dalam menjalankan fungsinya untuk meningkatkan mutu dan
relevansi hasil produk dan layanannya.

Studi Kelayakan Politeknik Kutaraja| 58


Berdasarkan jenisnya sarana dibagi dalam 2 (dua) kelompok yaitu:
1. Sarana pembelajaran, mencakup: (1) sarana untuk melaksanakan proses pembelajaran sebagai
kelengkapan di ruang kelas, misal Whiteboard, LCD, mikrophone, alat peraga, bahan habis pakai
dan lain-lain. (2) peralatan laboratorium, sesuai jenis laboratorium masing-masing program studi.
2. Sarana sumber belajar terdiri dari buku teks, jurnal, majalah, lembar informasi, internet, intranet,
CD-ROM dan citra satelit. Sumber belajar ini harus diseleksi, dipilah, dan disesuaikan dengan
tujuan pembelajaran.
Penjaminan mutu prasarana dan sarana akademik juga harus dilandasi pada keinginan bahwa,
prasarana dan sarana yang dimiliki akan selalu mengalami perbaikan dan peningkatan mutu baik dari
sudut prasarana dan sarana fisik maupun pengelolaannya. Prasarana dan sarana akademik dirancang
sedemikian, sehingga:
1) Sesuai dengan visi, misi Politeknik dan Program Studi masing-masing.
2) Mendorong menuju pengelolaan yang professional.
3) Mendorong terjadi integrasi pengelolaan dan penggunaan prasarana dan sarana akademik.
4) Mengacu pada perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.
5) Sesuai kebutuhan masyarakat dan dunia kerja.
6) Mengacu pada kebutuhan proses pembelajaran.
7) Mendukung terciptanya suasana akademik yang kondusif.
8) Mempertimbangkan aspek kecukupan, kesesuaian, keamanan, kenyamanan, dan daya
tampung/pemanfaatan beban, kekuatan fisik, dan kemudahan.
Manajemen prasarana dan sarana yang profesional merupakan suatu keharusan, dimulai dengan
adanya rencana strategik, rencana tahunan, rencana operasional yang diterjemahkan dalam rencana kerja
anggaran tahunan yang disepakati bersama. Kemudian didukung oleh unit pengelola prasarana dan sarana
yang handal yang memiliki program perencanaan, pengadaan prasarana dan sarana, pemanfaatan,
pemeliharaan serta pengendaliannya. Program yang diciptakan telah memperhatikan konsep integrasi
dalam pemanfaatan dan pemeliharaan aset yang ada. Program pengendalian mencakup kegiatan
monitoring, evaluasi serta perbaikan mutu prasarana dan sarana.
Teknologi informasi bila digunakan dalam pembelajaran akan dapat banyak membantu, tetapi
penggunaan IT dalam proses pembelajaran tidak dapat mengambil alih seluruh peran dosen. Peran dosen
yang tidak Prasarana dan Sarana Akademik dapat tergantikan adalah dalam hal:
1) memberikan arah pada mahasiswa,
2) memupuk pertumbuhan nilai-nilai dan karakter,
3) mengevaluasi kemajuan pembelajaran,
Studi Kelayakan Politeknik Kutaraja| 59
4) memberi bimbingan tentang arti hidup,
5) mengembangkan kreativitas dan potensi mahasiswa.
6) menciptakan suasana akademik.
Dengan demikian pilihan jenis, jumlah, mutu prasarana dan sarana yang dipilih perlulah berhati-
hati, direncanakan dengan matang disesuaikan dengan rancangan pengajaran, rencana pemanfaatan,
pengoperasian, dan pemeliharaannya. Untuk pemanfaatan teknologi muktahir dan manajemen prasarana
dan sarana, maka perlu dilakukan peningkatan sumber daya melalui pelatihan-pelatihan, antara lain:
pelatihan sistim manajemen informasi, pelatihan pengoperasian peralatan.
Prasarana dan sarana yang mendukung kegiatan penelitian dan pelayanan pada masyarakat
merupakan aset Politeknik karena dapat mendorong peningkatan produksi penelitian, karya nyata dan
pada gilirannya akan membantu meningkatkan kesejahteraan dosen dan karyawan serta sebagai
kebanggaan Politeknik dalam memberikan sumbangan pada bangsa. Oleh karenanya sebagai aset perlu
didokumentasikan dengan baik, dipelihara dan dimanfaatkan secara efektif, efisien dan terintegrasi
melalui Manajemen Sistim Informasi Akademik.
Politeknik juga harus memiliki ruang-ruang dan setiap sudut yang ada di dalamnya dapat
memberikan rasa nyaman, aman dan terasa berada di lingkungan insitusi pendidikan dengan suasana
akademiknya. Lingkungan yang bersih dan tertata, pemandangan yang indah, udara yang nyaman, gedung
yang indah, kokoh serta terawat, penerangan dan keamanan yang memadai pada malam hari, sistim
sanitasi yang baik, sistim pemadam kebakaran yang baik, serta harus memiliki sistim komunikasi internal
dan eksternal. Adanya publikasi serta situs juga mencerminkan padatnya kegiatan yang berkualitas,
berkesinambungan dan adanya transformasi pengetahuan di dalamnya.
Selanjutnya untuk melihat standar mutu Prasarana dan Sarana Akademik adalah persyaratan
minimal yang ditetapkan oleh institusi terhadap mutu prasarana dan sarana akademiknya. Fasilitas
pendidikan merupakan komponen dari masukan/input dari proses pendidikan. Namun demikian terkait
dengan pemanfaatan dan pemeliharaannya, maka standar mutu prasarana dan sarana Akademik di bagi
dalam 2 (dua) yaitu; (1) Standar Mutu prasarana dan sarana Akademik dan, (2) Standar Mutu Manajemen
prasarana dan sarana Akademik.
Standar Mutu Prasarana Akademik mencakup; (1) Standar mutu bangunan/gedung, (2) Standar
mutu prasarana umum. Sedangkan Standar Mutu Sarana Akademik mencakup; (1) Standar mutu fasilitas
pembelajaran, (2) Standar mutu sumber belajar (learning resources). Lebih lanjut untuk Standar Mutu
Manajemen prasarana dan sarana mencakup; (1) Standar mutu perencanaan dan pengadaan prasarana
dan sarana Akademik, (2) Standar mutu pengendalian, evaluasi dan tindakan perbaikan mutu prasarana
dan sarana Akademik.
Studi Kelayakan Politeknik Kutaraja| 60
Sarana dan dan prasarana pembelajaran sebuah perguruan tinggi juga harus sesuai dengan
kurikulum (mengacu kepada Permendikbud No. 49 Tahun 2014). Kebutuhan dan mekanisme pemenuhan
kebutuhan, serta perencanaan pengembangan untuk aspek sarana prasarana pembelajaran sehingga
mampu menyelenggarakan program studi minimum lima tahun ke depan.
Kesiapan Prasarana dan Sarana pembelajaran Politeknik meliputi gedung; sarana perkuliahan,
perpustakaan, ruang administrasi, ruang dosen, laboratorium, dan sarana lain yang menunjang tenaga
kependidikan dan tenaga akademik yang bertindak sebagai tenaga administrasi, petugas perpustakaan,
laboran, dan tenaga penunjang lainnya.
Politeknik Kutarajasaat ini juga telah memiliki sarana dan prasana sendiri yang siap untuk digunakan, baik
berbentuk ruang kuliah, maupun lahan yang digunakan untuk PTS. Adapun Prasarana dan Sarana Akademik yang
dimiliki oleh Politeknik Kutarajasaat ini sebagai berikut:
1) Bangunan/Gedung
Saat ini Politeknik Kutaraja telah mimiliki bangunan/gedung sendiri yang telah siap untuk
digunakan. Selain itu Politeknik Kutarajajuga sedang melakukan pembangunan gedung baru di
atas lahan milik sendiri yang beralamat di jalan Syiah Kuala, Bandar Baru, Banda Aceh. Untuk lebih
jelas, gambar dan dokumentasi pembangunan terlampir.
2) Prasarana Umum dan Fasitas Pembelajaran
Prasana umum dan fasilitas pembelajaran yang dimiliki oleh Politeknik Kutaraja saat ini, sebagai
berikut:
Tabel 8. 1 Sarana Dan Prasarana Proses Belajar Mengajar Pada Politeknik Kutaraja
Jumlah
No. Uraian Keterangan
(unit)
1 Ruang Kuliah 14
2 Laboratorium Komputer 1
3 Laboratorium Keuangan 1
4 Laboratorium Akuntansi dan Audit 1
6 Laboratorium Administrasi Perkantoran 2
7 Perpustakaan 1
8 Ruang Kuliah Umum 2
9 Ruang Seminar dan Multi Media 1
10 Ruang Rapat Ka. Prodi dan Dosen 1
11 Ruang kerja Dosen 2
12 Ruang Auditorium/Seminar 1
13 Ruang Pimpinan Politeknik 4
14 Ruang Pimpinan Prodi 4
15 Ruang Kegiatan Mahasiswa 1
16 Ruang Kesehatan 1
17 Kafetaria 1

Studi Kelayakan Politeknik Kutaraja| 61


Selain dari sarana dan prasarana yang telah dipaparkan di atas, Politeknik Kutaraja tetap
berkomitmen untuk terus meningkatkan sarana dan prasarana yang telah dimiliki saat ini. Hal ini
diharapkan dapat menjadi alat penggerak suatu pendidikan, sehingga dapat berguna untuk menunjang
penyelenggaraan proses belajar mengajar, baik secara langsung maupun tidak langsung pada suatu
lembaga dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan.

Studi Kelayakan Politeknik Kutaraja| 62


BAB IX
SUMBER DANA DAN PEMBIAYAAN SELAMA LIMA TAHUN

9.1 Ketersediaan Anggaran Investasi dan Operasional


Untuk kelancaran penyelenggaraan dan pengelolaan Politeknik Kutaraja, maka mutlak diperlukan
biaya untuk kebutuhan dana awal, dana operasional dan pemeliharaan serta kebutuhan dana lainnya
dalam bentuk dana investasi, dana operasional dan pemeliharaan, penerimaan internal dan eksternal
serta sistim pengelolaan keuangan.

a. Dana Investasi

Dalam penyelenggaraan dan pengelolaan suatu sistim pendidikan tinggi, masalah dana memegang
peranan yang sangat penting, karena masalah dana terkait dengan kemampuan lembaga pendidikan tinggi
tersebut untuk menyediakan sarana dan prasarana gedung, laboratorium/perlengkapan pendidikan,
selain itu dana juga merupakan faktor utama untuk merekrut tenaga dosen yang berkualitas. Apabila suatu
lembaga pendidikan tinggi tidak mampu menyediakan dana yang cukup bagi program pendidikan yang
diselenggarakannya, maka penyelenggaraan pendidikan cenderung akan melaksanakan kegiatan belajar
mengajar seadanya saja, tentu saja hal ini sangat merugikan para mahasiswa/i dari lembaga pendidikan
tinggi tersebut.

Oleh karena itu, untuk menjamin agar kegiatan operasional dapat berjalan dengan maksimal
sebagaimana yang diharapankan tentunya badan penyelenggara harus memiliki sumber dana yang dapat
diandalkan untuk membiayai kegiatan tersebut.

Modal awal yang dimiliki oleh Yayasan Sarana Ilmu Kutaraja sebagai pendiri Politeknik Kutaraja
yang dapat digunakan sebagai dana investasi antara lain :

1) Tanah seluas 5.213 m2, telah dibangun 320 m2, lahan kosong 4.893 m2
2) Gedung dengan 14 ruang kuliah lengkap dengan meubelair.
3) Fasilitas/sarana prasarana lain.

Adapun kebutuhan dana untuk investasi pada tahap awal ( jangka 1 sd 5 tahun ) kurang lebih
sebesar Rp 15.000.000.000,- ( lima belas milyar rupiah ) yang diperuntukkaan antara lain:
1) Pengadaan sarana akademik
2) Pengadaan sarana penunjang akademik

Studi Kelayakan Politeknik Kutaraja| 63


3) Pengadaan sarana penunjang lainnya

Dalam rangka pengembangan Politeknik Kutaraja secara berkelanjutan dana investasi bersumber
dari

1) Kegiatan Akademik
Sumber pendanaan untuk penyelenggaraan kegiatan pendidikan pada Politeknik Kutaraja
diperoleh secara mandiri dengan cara menyediakan sumber dana yang cukup untuk membiayai
seluruh kegiatan pendidikannya.
Berdasarkan pada Pasal 50 PP No. 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan, menyatakan
bahwa sumber pendanaan pendidikan ditentukan berdasarkan 3 (tiga) prinsip, antara lain :
a) Prinsip keadilan, berarti besarnya pendanaan pendidikan oleh Pemerintah, pemerintah
daerah, dan masyarakat disesuaikan dengan kemampuan masing-masing;
b) Prinsip kecukupan, berarti pendanaan pendidikan cukup untuk membiayai
penyelenggaraan pendidikan yang memenuhi Standar Nasional Pendidikan;
c) Prinsip keberlanjutan, berarti pendanaan pendidikan dapat digunakan secara
berkesinambungan untuk memberikan layanan pendidikan yang memenuhi Standar
Pendidikan Nasional.
2) Penerimaan hibah dari DIKTI
3) Subsidi dari Yayasan Sarana Ilmu Kutaraja
4) Kerjasama kelembagaan pemerintah/swasta yang berhubungan dengan kerjasama dalam
pengadaan kursus-kursus singkat seperti kursus komputer, bahasa inggris, akuntansi, dll

b. Dana Operasional dan Pemeliharaan

Guna menunjang kegiatan operasional dan pemeliharaan, Yayasan Sarana Ilmu Kutaraja telah
menyiapkan dana sebesar Rp 8.20.000.000,- ( Delapan Ratus Dua Puluh Juta Rupiah ) untuk empat
program studi sebagai dana investasi awal. Pendanaan operasional lebih diprioritaskan dalam rangka
menjamin pelaksanaan proses belajar mengajar dapat berlangsung dengan optimal. Adapun bentuk
penggunaan dana operasional dan pemeliharaan antara lain meliputi :
1) Gaji dosen tetap dan tenaga kependidikan perhitungan tiap bulan
2) Gaji tetap Pengelola perhitungan tiap bulan
3) Honor mengajar dosen tidak tetap perhitungan tiap pertemuan
4) Pengadaan alat dan bahan perkuliahan perhitungan tiap bulan/tahun

Studi Kelayakan Politeknik Kutaraja| 64


5) Belanja alat tulis kantor dan rumah tangga kampus perhitungan tiap bulan/tahun
6) Kesejahteraan pegawai perhitungan tiap bulan/tahun
7) Pembinaan kemahasiswaan perhitungan tiap kegiatan
8) Belanja perawatan dan pemeliharaan perhitungan tiap bulan/tahun
Pendanaan operasional dan pemeliharaan tersebut bersumber dari :
1) SPP mahasiswa per semester
2) Beban SKS per semester
3) Sumbangan Pengembangan Institusi mahasiswa baru tiap tahun
4) Biaya pendaftaran dan seleksi mahasiswa baru tiap tahun
5) Subsidi dari dana cadangan yayasan seperlunya

9.2 Sistim Pengelolaan Keuangan

Pengelolaan keuangan Politeknik Kutaraja mengikuti pola umum pengelolaan keuangan publik
dengan prinsip keadilan, kecukupan dan berkelanjutan. Mekanisme pengelolaannya menggunakan
anggaran berimbang, transparan, akuntabilitas. Perencanaan penggunaan keuangan dilakukan dengan
penyusunan anggaran tiap tahun akademik secara partisipatif dan terbuka, yang disusun dalam rancangan
anggaran pendapatan dan belanja.
Dalam operasional penggunaan/pengeluaran dilakukan berdasarkan pada Pedoman Operasional
Penggunaan Dana yang telah ditetapkan bersama oleh Yayasan dan Politeknik Kutaraja, dengan
mempertimbangkan skala prioritas. Untuk pengendalian, pengawasan dan pertanggungjawaban
keuangan, menggunakan sistim pembukuan keuangan publik dengan mengacu pada Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan (PSAK) 45 Revisi 2011 tentang Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba. Untuk Laporan
Keuangan Badan
Penyelenggara disusun sesuai dengan PSAK 45 Revisi 2011, laporan keuangan yang wajib disamp
aikan terdiri atas:

a. Laporan Posisi Keuangan


b. Laporan Aktivitas
c. Laporan Arus Kas

Studi Kelayakan Politeknik Kutaraja| 65


9.2 Jaminan Ketersediaan Anggaran Investasi dan Operasional
Tidak dapat dipastikannya secara akurat penerimaan jumlah mahasiswa yang ideal, menyebabkan
Politeknik Kutaraja membutuhkan dana jaminan ketersediaan anggaran untuk membiayai operasional
kegiatan perkuliahan dan akademik yang ada. Berikut tabel 9.1 mengenai jaminan ketersediaan anggaran,
yang menggambarkan dukungan jaminan dari berbagai pihak termasuk Yayasan Sarana Ilmu Kutaraja.
Tabel menunjukkan bahwa Yayasan Sarana Ilmu Kutaraja menjamin ketersediaan anggaran sampai dengan
Rp. 820.000.00, diikuti oleh ketersediaan pendanaan melalui bank garansi oleh Bank Permata Rp.
800.000.000.
Tabel 9.1 Jaminan Ketersediaan Anggaran
No Penjamin Nilai Jaminan
1 Yayasan Sarana Ilmu Kutaraja Rp. 1.200.000.000
2 Bank Garansi Bank Permata Rp. 800.000.000
3 Bank Garansi Bank Mandiri Rp. 300.000.000
4 Bank Garansi Bank BRI Rp. 200.000.000
Total Rp. 2.500.000.000

9.3 Proyeksi Arus Kas Politeknik Kutaraja (Mana Lampiran Proyeksi Kas selama 5 Tahun)
Adapun proyeksi arus kas Politeknik Kutaraja selama 5 (lima) tahun kedepan disusun mengikuti
panduan Pedoman Penyusunan Proyeksi Arus Kas sebagaimana diatur pada Buku Prosedur Pendirian
Perguruan Tinggi Swasta dan Penyelenggaraan Program Studi Perguruan Tinggi Swasta. Adapun Dokumen
Proyeksi Arus Kas (terlampir), yang dimaksud terdiri dari:
a) Proyeksi Arus Kas - per jenis penerimaan dan pengeluaran
b) Proyeksi Arus Kas - per unit organisasi (prodi dan pusat)
c) Proyeksi Arus Kas - masing-masing Prodi untuk 4 prodi yang di rencanakan
d) Rincian Perhitungan Proyeksi Arus Kas - Prodi
e) Proyeksi Arus Kas - Pusat
f) Rincian Proyeksi Arus Kas Pusat

Studi Kelayakan Politeknik Kutaraja| 66


BAB X
KESIMPULAN

Setelah dicabutnya UU nomor 9 tahun 2009 tentang Badan Hukum Pendidikan, maka regulasi yang
diberkaitan dengan pedoman tata cara pendirian perguruan tinggi saat ini mengacu kepada Undang
undang nomor 12 tahun 2012 tentang perguruan tinggi dan Permendikbud nomor 95 Tahun 2014 tentang
pedoman pendirian perguruan tinggi
Berdasarkan dari penjelasan diatas, maka penyusunan Studi kelayakan pengajuan pendirian
Politeknik Kutaraja ini, didasarkan kepada Permendikbud nomor 95 Tahun 2014 tentang pedoman
pendirian perguruan tinggi. Dari hasil studi kelayakan ini dapat di simpulkan Pendirian Politeknik Kutaraja
Sangat Layak untuk di lakukan mengingat:
a) Besarnya jumlah lulusan yang dihasilkan dari SMA/SMK/MA yang ada di Provinsi Aceh.
b) Masih terbatasnya daya tampung PTN maupun PTS yang ada, menyebabkan sebagian lulusan tidak
dapat ditampung di Perguruan Tinggi yang ada.
c) Terbatasnya peluang kerja pada Tingkat pendidikan SMA/SMK/MA, sehingga diperlukan lulusan
SMA/SMK/MA untuk melanjutkan ke jenjang Perguruan Tinggi.
d) Sektor ekonomi daerah yang berpeluang menampung tenaga kerja masih berada pada sektor
primer, yang bermakna masih sangat pentingnya lulusan perguruan tinggi yang berorientasi pada
vokasional agar dapat mendorong sektor ekonomi yang ada bergerak pada sektor sekunder dan
tertier.
e) Masih terbatasnya Perguruan Tinggi yang berorientasi pada vokasi, sementara kebutuhan dunia
kerja akan tenaga vokasi sangat tinggi, mengingat lulusan vokasi dididik untuk siap bekerja
f) Berbedanya karakteristik prodi yang diusulkan dengan perguruan tinggi lainnya. Terutama untuk D-IV
Analis Keuangan, dan D-IV Manajemen Keuangan Sektor Publik. Selain itu untuk dua prodi D-III yaitu
Akuntansi dan Administrasi Perkantoran juga masih sangat diminati oleh lulusan SLTA/MA, sehingga
masih memiliki prospek minat yang sangat baik
g) Besarnya antusias masyarakat untuk dalam hal ini orang tua untuk menyekolah lanjutkan anaknya ke
pendidikan tinggi setelah anak lulus dari SMA/SMK/MA. Akan tetapi karena proses seleksi yang ketat
menyebabkan sangat sulitnya anak-anak mereka lulus ke PTN yang ada.
h) Adanya suara dan desakan harapan masyarakat umumnya, agar anaknya dapat melanjutkan
pendidikan ke Perguruan Tinggi, namun orang tua lebih berharap jika setelah lulus anaknya dari
perguruan tinggi dapat langsung bekerja. Sebagian besar orang tua masih menganggap pendidikan

Studi Kelayakan Politeknik Kutaraja| 67


tinggi yang ada selama ini belum mampu menyediakan lulusannya dapat langsung bekerja. Untuk itu
Perguruan Tinggi berorientasi pada vokasi menjadi pilihan banyak orang tua.
i) Besarnya minat siswa/i kelas III SMA/SMK setelah lulus ingin melanjutkan studi ke perguruan tinggi,
khususnya lulusan SMK, karena sifat kejuruan pendidikan mereka selama di SMK sama dengan sifat
pendidikan vokasi.
j) Kesiapan Rancangan pengelolaan Politeknik Kutaraja yang sangat memadai, terbukti dari telah
tersedianya; Legalitas Yayasan, telah tersedianya lahan kampus Politeknik Kutaraja, jelasnya
Rancangan Renstra, Adanya Rancangan Statuta, dan Rancangan SPMI.
k) Tersedianya dana yang memadai untuk menopang anggaran operasional kegiatan Perkuliahan dan
akademik yang ada, baik oleh Yayasan maupun kesediaan lembaga perbankan untuk mendanai
operasional kampus Politeknik Kutraja ini.
l) Kampus telah dan sedang dibangun diatas lahan milik sendiri di tempat yang sangat strategis, ditengah
kota Banda Aceh, tepatnya di bilangan Jambo Tape, jalan Syiah Kuala. Gedung yang sedang dibangun
mampu menampung di atas 1.000 orang mahasiswa.

Demikianlah studi kelayakan ini dibuat mengikuti ketentuan yang diatur, seluruh kondisi di atas
dapat dijadikan dasar pertimbangan oleh Dikti untuk memberi izin penyelenggaraan Politeknik Kutaraja,
agar para lulusan SMA/SMK/MA yang tidak dapat diserap PTN tetap dapat melanjutkan studinya pada
Politeknik Kutaraja. Selain dengan adanya Politeknik Kutaraja, maka kewajiban negara untuk menyediakan
pendidikan bagi setiap warga negara Indonesia, dapat terpenuhi.

Studi Kelayakan Politeknik Kutaraja| 68


Politeknik Kutaraja
Proyeksi Arus Kas - Per Jenis Penerimaan dan Pengeluaran
Periode 2016 - 2020
(dalam Rupiah)

Keterangan 2016 2017 2018 2019 2020

Saldo Awal 98.700.000 317.500.000 831.260.000 4.167.956.000

Penerimaan Kas
Mahasiswa 1.080.000.000 3.132.000.000 5.112.000.000 7.199.000.000 8.898.000.000
Badan Penyelenggara 700.000.000 - - - -
Kementerian 60.000.000 120.000.000 120.000.000 120.000.000 120.000.000
Sumber lain (dalam dan luar negeri) 50.000.000 50.000.000 282.000.000 302.000.000 322.000.000
Total Penerimaan 1.890.000.000 3.302.000.000 5.514.000.000 7.621.000.000 9.340.000.000

Pengeluaran Kas
Pengeluaran Operasional
Pengeluaran Operasional Pendidikan Tinggi 897.200.000 1.660.000.000 1.860.640.000 2.119.664.000 2.315.964.000
Pengeluaran Operasional Penelitian 142.000.000 360.000.000 360.000.000 360.000.000 360.000.000
Pengeluaran Operasional Pengabdian Masyarakat 8.000.000 176.000.000 192.000.000 216.000.000 256.000.000
Pengeluaran Operasional Tidak Langsung 319.100.000,00 483.200.000,00 486.200.000,00 489.500.000,00 493.130.000,00
Subtotal Pengeluaran Operasional 1.366.300.000 2.679.200.000 2.898.840.000 3.185.164.000 3.425.094.000

Pengeluaran Investasi
Pembangunan Gedung dan Sarana Prasarana 280.000.000 234.000.000 1.587.400.000 241.140.000 1.245.254.000
Pengembangan SDM 145.000.000 170.000.000 514.000.000 858.000.000 858.000.000
Subtotal Pengeluaran Investasi 425.000.000 404.000.000 2.101.400.000 1.099.140.000 2.103.254.000

Total Pengeluaran 1.791.300.000 3.083.200.000 5.000.240.000 4.284.304.000 5.528.348.000

Surplus/defisit 98.700.000 218.800.000 513.760.000 3.336.696.000 3.811.652.000

Saldo Akhir 98.700.000 317.500.000 831.260.000 4.167.956.000 7.979.608.000


Politeknik Kutaraja
Proyeksi Arus Kas - Per Prodi
Periode 2016 - 2020
(dalam Rupiah)

Keterangan 2016 2017 2018 2019 2020


Saldo Awal 98.700.000 317.500.000 831.260.000 4.167.956.000

Penerimaan Kas
Prodi Akuntansi 370.000.000 783.000.000 1.278.000.000 1.691.500.000 1.977.000.000
Prodi Administrasi Perkantoran 370.000.000 783.000.000 1.278.000.000 1.691.500.000 1.977.000.000
Prodi Manajemen Keuangan Sektor Publik 370.000.000 783.000.000 1.278.000.000 1.908.000.000 2.472.000.000
Prodi Rekayasa Analis Keuangan 370.000.000 783.000.000 1.278.000.000 1.908.000.000 2.472.000.000
Pusat Administrasi Politeknik 410.000.000 170.000.000 402.000.000 422.000.000 442.000.000
Total Penerimaan 1.890.000.000 3.302.000.000 5.514.000.000 7.621.000.000 9.340.000.000

Pengeluaran Kas
Prodi Akuntansi 291.800.000 579.000.000 633.160.000 703.916.000 762.991.000
Prodi Administrasi Perkantoran 291.800.000 579.000.000 633.160.000 703.916.000 762.991.000
Prodi Manajemen Keuangan Sektor Publik 291.800.000 579.000.000 633.160.000 703.916.000 762.991.000
Prodi Analis Keuangan 291.800.000 579.000.000 633.160.000 703.916.000 762.991.000
Pusat Administrasi Politeknik 199.100.000 363.200.000 366.200.000 369.500.000 373.130.000
Subtotal Pengeluaran Operasional 1.366.300.000 2.679.200.000 2.898.840.000 3.185.164.000 3.425.094.000

Pengeluaran investasi
Pembangunan Gedung dan Prasarana
Prodi Akuntansi 15.000.000 20.000.000 270.000.000 20.000.000 270.000.000
Prodi Administrasi Perkantoran 15.000.000 20.000.000 270.000.000 20.000.000 270.000.000
Prodi Manajemen Keuangan Sektor Publik 15.000.000 20.000.000 270.000.000 20.000.000 270.000.000
Prodi Analis Keuangan 15.000.000 20.000.000 270.000.000 20.000.000 270.000.000
Pusat Administrasi Politeknik 200.000.000 132.000.000 483.200.000 134.520.000 135.972.000
Total Pengeluaran Pembangunan Gedung Sarpras 260.000.000 212.000.000 1.563.200.000 214.520.000 1.215.972.000
Keterangan 2016 2017 2018 2019 2020

Pengembangan SDM
Prodi Akuntansi 30.000.000 30.000.000 116.000.000 202.000.000 202.000.000
Prodi Administrasi Bisnis 30.000.000 30.000.000 116.000.000 202.000.000 202.000.000
Prodi Manajemen Keuangan Sektor Publik 30.000.000 30.000.000 116.000.000 202.000.000 202.000.000
Prodi Analis Keuangan 30.000.000 30.000.000 116.000.000 202.000.000 202.000.000
Pusat Administrasi Politeknik 25.000.000 50.000.000 50.000.000 50.000.000 50.000.000
Total Pengeluaran Pengembangan SDM 145.000.000 170.000.000 514.000.000 858.000.000 858.000.000
Pengembangan Lainnya 20.000.000 22.000.000 24.200.000 26.620.000 29.282.000
Subtotal Pengeluaran Investasi 425.000.000 404.000.000 2.101.400.000 1.099.140.000 2.103.254.000

Total Pengeluaran 1.791.300.000 3.083.200.000 5.000.240.000 4.284.304.000 5.528.348.000

Surplus/Defisit 98.700.000 218.800.000 513.760.000 3.336.696.000 3.811.652.000

Saldo Akhir 98.700.000 317.500.000 831.260.000 4.167.956.000 7.979.608.000


Politeknik Kutaraja
Proyeksi Arus Kas - Pusat
Periode 2015 - 2019

Keterangan 2016 2017 2018 2019 2020

Saldo Awal (34.100.000) (431.300.000) (952.900.000) (1.111.540.000)

Penerimaan Kas
Badan Penyelenggara 300.000.000 - - - -
Kementerian 60.000.000 120.000.000 120.000.000 120.000.000 120.000.000
Sumber lain (dalam dan luar negeri) 50.000.000 50.000.000 282.000.000 302.000.000 322.000.000
Total Penerimaan 410.000.000 170.000.000 402.000.000 422.000.000 442.000.000

Pengeluaran Kas
Pengeluaran Operasional
Pengeluaran Operasional Tidak Langsung
Gaji dan Tunjangan Jabatan Pimpinan 120.000.000 240.000.000 240.000.000 240.000.000 240.000.000
Administrasi Penyelenggaraan Akademi Komunitas 30.000.000 30.000.000 33.000.000 36.300.000 39.930.000
Gaji dan Tunjangan tenaga kependidikan di pusat 44.100.000 88.200.000 88.200.000 88.200.000 88.200.000
Pengeluaran Operasional Lainnya 5.000.000 5.000.000 5.000.000 5.000.000 5.000.000
Total Pengeluaran Operasional 199.100.000 363.200.000 366.200.000 369.500.000 373.130.000

Pengeluaran Investasi
Pembangunan Gedung dan Sarana Prasarana
Pembangunan Gedung - - - - -
Sarana Prasarana 120.000.000 120.000.000 470.000.000 120.000.000 120.000.000
Pengembangan SDM 25.000.000 50.000.000 50.000.000 50.000.000 50.000.000
Perpustakaan 80.000.000 12.000.000 13.200.000 14.520.000 15.972.000
Pengembangan Lainnya 20.000.000 22.000.000 24.200.000 26.620.000 29.282.000
Total Pengeluaran Investasi 245.000.000 204.000.000 557.400.000 211.140.000 215.254.000

Total Pengeluaran 444.100.000 567.200.000 923.600.000 580.640.000 588.384.000

Saldo Akhir (34.100.000) (431.300.000) (952.900.000) (1.111.540.000) (1.257.924.000)


Politeknik Kutaraja
Proyeksi Arus Kas - Prodi Akuntansi
Periode 2016 - 2020
(dalam Rupiah)

Keterangan 2016 2017 2018 2019 2020

Saldo Awal 33.200.000 187.200.000 446.040.000 1.211.624.000

Penerimaan Kas
Penerimaan dari Mahasiswa
Penerimaan SPP 270.000.000 783.000.000 1.278.000.000 1.660.500.000 1.930.500.000
Penerimaan Non SPP
Uang Tugas Akhir - - - 3.000.000 4.500.000
Uang Seminar Tugas Akhir - - - 3.000.000 4.500.000
Uang Sidang Komprehensif - - - 8.000.000 12.000.000
Uang Uji Kompetensi - - - 15.000.000 22.500.000
Uang Cetak Tugas Akhir - - - 2.000.000 3.000.000

Badan Penyelenggara
Anggaran rutin **)
Anggaran Pembangunan
Hibah 100.000.000

Perguruan Tinggi
Penelitian
Pengabdian kepada masyarakat
Beasiswa

Sumber lain (dalam dan luar negeri)


Pemerintah Daerah
Alumni
Instansi Swasta
Kerja Sama Luar Negeri
Keterangan 2016 2017 2018 2019 2020
Lainnya

Total Penerimaan 370.000.000 783.000.000 1.278.000.000 1.691.500.000 1.977.000.000

Pengeluaran Kas

Pengeluaran Operasional Pendidikan Tinggi


Biaya Dosen 105.000.000 230.880.000 268.760.000 319.680.000 353.200.000
Biaya Tenaga Kependidikan 44.700.000 89.760.000 90.120.000 90.480.000 90.840.000
Biaya Bahan Operasional Pembelajaran : 4.600.000 18.360.000 23.680.000 29.896.000 37.104.000
Biaya Operasional Lainnya 70.000.000 76.000.000 82.600.000 89.860.000 97.847.000
Jumlah 224.300.000 415.000.000 465.160.000 529.916.000 578.991.000
Pengeluaran Pengelolaan Penelitian
Pendanaan Penelitian 20.000.000 60.000.000 60.000.000 60.000.000 60.000.000
Manajemen Penelitian 2.000.000 6.000.000 6.000.000 6.000.000 6.000.000
Peningkatan Kapasitas Peneliti 3.000.000 3.000.000 3.000.000 3.000.000 3.000.000
Insentif publikasi ilmiah/HKI 10.500.000 21.000.000 21.000.000 21.000.000 21.000.000
Jumlah 35.500.000 90.000.000 90.000.000 90.000.000 90.000.000
Pengeluaran Pengelolaan Pengabdian Masyarakat
Pendanaan Pengabdian Masyarakat - 40.000.000 40.000.000 40.000.000 40.000.000
Manajemen Pengabdian Masyarakat 1.000.000 2.000.000 4.000.000 8.000.000 16.000.000
Peningkatan Kapasitas Pelaksana 1.000.000 2.000.000 4.000.000 6.000.000 8.000.000
Jumlah 2.000.000 44.000.000 48.000.000 54.000.000 64.000.000
Pengeluaran Operasional Tidak Langsung
Tunjangan Pimpinan Prodi 6.000.000 6.000.000 6.000.000 6.000.000 6.000.000
Administrasi Penyelenggaraan Prodi 24.000.000 24.000.000 24.000.000 24.000.000 24.000.000
Jumlah 30.000.000 30.000.000 30.000.000 30.000.000 30.000.000
Total Pengeluaran Operasional 291.800.000 579.000.000 633.160.000 703.916.000 762.991.000

Pengeluaran Investasi
Pengadaan Sarana Prasana dan Perpustakaan 15.000.000 20.000.000 270.000.000 20.000.000 270.000.000
Pengembangan SDM 30.000.000 30.000.000 116.000.000 202.000.000 202.000.000
Total Pengeluaran Investasi 45.000.000 50.000.000 386.000.000 222.000.000 472.000.000
Keterangan 2016 2017 2018 2019 2020

Total Pengeluaran 336.800.000 629.000.000 1.019.160.000 925.916.000 1.234.991.000

Surplus/defisit 33.200.000 154.000.000 258.840.000 765.584.000 742.009.000

Saldo Akhir 33.200.000 187.200.000 446.040.000 1.211.624.000 1.953.633.000


Politeknik Kutaraja
Proyeksi Arus Kas - Prodi Administrasi Perkantoran
Periode 2016 - 2020
(dalam Rupiah)

Keterangan 2016 2017 2018 2019 2020

Saldo Awal 33.200.000 187.200.000 446.040.000 1.211.624.000

Penerimaan Kas
Penerimaan dari Mahasiswa
Penerimaan SPP 270.000.000 783.000.000 1.278.000.000 1.660.500.000 1.930.500.000
Penerimaan Non SPP
Uang Tugas Akhir - - - 3.000.000 4.500.000
Uang Seminar Tugas Akhir - - - 3.000.000 4.500.000
Uang Sidang Komprehensif - - - 8.000.000 12.000.000
Uang Uji Kompetensi - - - 15.000.000 22.500.000
Uang Cetak Tugas Akhir - - - 2.000.000 3.000.000

Badan Penyelenggara
Anggaran rutin **)
Anggaran Pembangunan
Hibah 100.000.000

Perguruan Tinggi
Penelitian
Pengabdian kepada masyarakat
Beasiswa

Sumber lain (dalam dan luar negeri)


Pemerintah Daerah
Alumni
Instansi Swasta
Kerja Sama Luar Negeri
Keterangan 2016 2017 2018 2019 2020
Lainnya

Total Penerimaan 370.000.000 783.000.000 1.278.000.000 1.691.500.000 1.977.000.000

Pengeluaran Kas

Pengeluaran Operasional Pendidikan Tinggi


Biaya Dosen 105.000.000 230.880.000 268.760.000 319.680.000 353.200.000
Biaya Tenaga Kependidikan 44.700.000 89.760.000 90.120.000 90.480.000 90.840.000
Biaya Bahan Operasional Pembelajaran : 4.600.000 18.360.000 23.680.000 29.896.000 37.104.000
Biaya Operasional Lainnya 70.000.000 76.000.000 82.600.000 89.860.000 97.847.000
Jumlah 224.300.000 415.000.000 465.160.000 529.916.000 578.991.000
Pengeluaran Pengelolaan Penelitian
Pendanaan Penelitian 20.000.000 60.000.000 60.000.000 60.000.000 60.000.000
Manajemen Penelitian 2.000.000 6.000.000 6.000.000 6.000.000 6.000.000
Peningkatan Kapasitas Peneliti 3.000.000 3.000.000 3.000.000 3.000.000 3.000.000
Insentif publikasi ilmiah/HKI 10.500.000 21.000.000 21.000.000 21.000.000 21.000.000
Jumlah 35.500.000 90.000.000 90.000.000 90.000.000 90.000.000
Pengeluaran Pengelolaan Pengabdian Masyarakat
Pendanaan Pengabdian Masyarakat - 40.000.000 40.000.000 40.000.000 40.000.000
Manajemen Pengabdian Masyarakat 1.000.000 2.000.000 4.000.000 8.000.000 16.000.000
Peningkatan Kapasitas Pelaksana 1.000.000 2.000.000 4.000.000 6.000.000 8.000.000
Jumlah 2.000.000 44.000.000 48.000.000 54.000.000 64.000.000
Pengeluaran Operasional Tidak Langsung
Tunjangan Pimpinan Prodi 6.000.000 6.000.000 6.000.000 6.000.000 6.000.000
Administrasi Penyelenggaraan Prodi 24.000.000 24.000.000 24.000.000 24.000.000 24.000.000
Jumlah 30.000.000 30.000.000 30.000.000 30.000.000 30.000.000
Total Pengeluaran Operasional 291.800.000 579.000.000 633.160.000 703.916.000 762.991.000

Pengeluaran Investasi
Pengadaan Sarana Prasana dan Perpustakaan 15.000.000 20.000.000 270.000.000 20.000.000 270.000.000
Pengembangan SDM 30.000.000 30.000.000 116.000.000 202.000.000 202.000.000
Total Pengeluaran Investasi 45.000.000 50.000.000 386.000.000 222.000.000 472.000.000
Keterangan 2016 2017 2018 2019 2020

Total Pengeluaran 336.800.000 629.000.000 1.019.160.000 925.916.000 1.234.991.000

Surplus/defisit 33.200.000 154.000.000 258.840.000 765.584.000 742.009.000

Saldo Akhir 33.200.000 187.200.000 446.040.000 1.211.624.000 1.953.633.000


Politeknik Kutaraja
Proyeksi Arus Kas - Prodi Analis Keuangan
Periode 2016 - 2020
(dalam Rupiah)

Keterangan 2016 2017 2018 2019 2020

Saldo Awal 33.200.000 187.200.000 446.040.000 1.452.124.000

Penerimaan Kas
Penerimaan dari Mahasiswa
Penerimaan SPP 270.000.000 783.000.000 1.278.000.000 1.908.000.000 2.425.500.000
Penerimaan Non SPP
Uang Tugas Akhir - - - - 4.500.000
Uang Seminar Tugas Akhir - - - - 4.500.000
Uang Sidang Komprehensif - - - - 12.000.000
Uang Uji Kompetensi - - - - 22.500.000
Uang Cetak Tugas Akhir - - - - 3.000.000

Badan Penyelenggara
Anggaran rutin **)
Anggaran Pembangunan
Hibah 100.000.000

Perguruan Tinggi
Penelitian
Pengabdian kepada masyarakat
Beasiswa

Sumber lain (dalam dan luar negeri)


Pemerintah Daerah
Alumni
Instansi Swasta
Kerja Sama Luar Negeri
Keterangan 2016 2017 2018 2019 2020
Lainnya

Total Penerimaan 370.000.000 783.000.000 1.278.000.000 1.908.000.000 2.472.000.000

Pengeluaran Kas

Pengeluaran Operasional Pendidikan Tinggi


Biaya Dosen 105.000.000 230.880.000 268.760.000 295.680.000 353.200.000
Biaya Tenaga Kependidikan 44.700.000 89.760.000 90.120.000 90.480.000 90.840.000
Biaya Bahan Operasional Pembelajaran : 4.600.000 18.360.000 23.680.000 29.896.000 37.104.000
Biaya Operasional Lainnya 70.000.000 76.000.000 82.600.000 89.860.000 97.847.000
Jumlah 224.300.000 415.000.000 465.160.000 505.916.000 578.991.000
Pengeluaran Pengelolaan Penelitian
Pendanaan Penelitian 20.000.000 60.000.000 60.000.000 60.000.000 60.000.000
Manajemen Penelitian 2.000.000 6.000.000 6.000.000 6.000.000 6.000.000
Peningkatan Kapasitas Peneliti 3.000.000 3.000.000 3.000.000 3.000.000 3.000.000
Insentif publikasi ilmiah/HKI 10.500.000 21.000.000 21.000.000 21.000.000 21.000.000
Jumlah 35.500.000 90.000.000 90.000.000 90.000.000 90.000.000
Pengeluaran Pengelolaan Pengabdian Masyarakat
Pendanaan Pengabdian Masyarakat - 40.000.000 40.000.000 40.000.000 40.000.000
Manajemen Pengabdian Masyarakat 1.000.000 2.000.000 4.000.000 8.000.000 16.000.000
Peningkatan Kapasitas Pelaksana 1.000.000 2.000.000 4.000.000 6.000.000 8.000.000
Jumlah 2.000.000 44.000.000 48.000.000 54.000.000 64.000.000
Pengeluaran Operasional Tidak Langsung
Tunjangan Pimpinan Prodi 6.000.000 6.000.000 6.000.000 6.000.000 6.000.000
Administrasi Penyelenggaraan Prodi 24.000.000 24.000.000 24.000.000 24.000.000 24.000.000
Jumlah 30.000.000 30.000.000 30.000.000 30.000.000 30.000.000
Total Pengeluaran Operasional 291.800.000 579.000.000 633.160.000 679.916.000 762.991.000

Pengeluaran Investasi
Pengadaan Sarana Prasana dan Perpustakaan 15.000.000 20.000.000 270.000.000 20.000.000 270.000.000
Pengembangan SDM 30.000.000 30.000.000 116.000.000 202.000.000 202.000.000
Total Pengeluaran Investasi 45.000.000 50.000.000 386.000.000 222.000.000 472.000.000
Keterangan 2016 2017 2018 2019 2020

Total Pengeluaran 336.800.000 629.000.000 1.019.160.000 901.916.000 1.234.991.000

Surplus/defisit 33.200.000 154.000.000 258.840.000 1.006.084.000 1.237.009.000

Saldo Akhir 33.200.000 187.200.000 446.040.000 1.452.124.000 2.689.133.000


Politeknik Kutaraja
Proyeksi Arus Kas - Prodi Manajemen keuangan Sektor Publik
Periode 2016 - 2020
(dalam Rupiah)

Keterangan 2016 2017 2018 2019 2020

Saldo Awal 33.200.000 187.200.000 446.040.000 1.452.124.000

Penerimaan Kas
Penerimaan dari Mahasiswa
Penerimaan SPP 270.000.000 783.000.000 1.278.000.000 1.908.000.000 2.425.500.000
Penerimaan Non SPP
Uang Tugas Akhir - - - - 4.500.000
Uang Seminar Tugas Akhir - - - - 4.500.000
Uang Sidang Komprehensif - - - - 12.000.000
Uang Uji Kompetensi - - - - 22.500.000
Uang Cetak Tugas Akhir - - - - 3.000.000

Badan Penyelenggara
Anggaran rutin **)
Anggaran Pembangunan
Hibah 100.000.000

Perguruan Tinggi
Penelitian
Pengabdian kepada masyarakat
Beasiswa

Sumber lain (dalam dan luar negeri)


Pemerintah Daerah
Alumni
Instansi Swasta
Kerja Sama Luar Negeri
Keterangan 2016 2017 2018 2019 2020
Lainnya

Total Penerimaan 370.000.000 783.000.000 1.278.000.000 1.908.000.000 2.472.000.000

Pengeluaran Kas

Pengeluaran Operasional Pendidikan Tinggi


Biaya Dosen 105.000.000 230.880.000 268.760.000 295.680.000 353.200.000
Biaya Tenaga Kependidikan 44.700.000 89.760.000 90.120.000 90.480.000 90.840.000
Biaya Bahan Operasional Pembelajaran : 4.600.000 18.360.000 23.680.000 29.896.000 37.104.000
Biaya Operasional Lainnya 70.000.000 76.000.000 82.600.000 89.860.000 97.847.000
Jumlah 224.300.000 415.000.000 465.160.000 505.916.000 578.991.000
Pengeluaran Pengelolaan Penelitian
Pendanaan Penelitian 20.000.000 60.000.000 60.000.000 60.000.000 60.000.000
Manajemen Penelitian 2.000.000 6.000.000 6.000.000 6.000.000 6.000.000
Peningkatan Kapasitas Peneliti 3.000.000 3.000.000 3.000.000 3.000.000 3.000.000
Insentif publikasi ilmiah/HKI 10.500.000 21.000.000 21.000.000 21.000.000 21.000.000
Jumlah 35.500.000 90.000.000 90.000.000 90.000.000 90.000.000
Pengeluaran Pengelolaan Pengabdian Masyarakat
Pendanaan Pengabdian Masyarakat - 40.000.000 40.000.000 40.000.000 40.000.000
Manajemen Pengabdian Masyarakat 1.000.000 2.000.000 4.000.000 8.000.000 16.000.000
Peningkatan Kapasitas Pelaksana 1.000.000 2.000.000 4.000.000 6.000.000 8.000.000
Jumlah 2.000.000 44.000.000 48.000.000 54.000.000 64.000.000
Pengeluaran Operasional Tidak Langsung
Tunjangan Pimpinan Prodi 6.000.000 6.000.000 6.000.000 6.000.000 6.000.000
Administrasi Penyelenggaraan Prodi 24.000.000 24.000.000 24.000.000 24.000.000 24.000.000
Jumlah 30.000.000 30.000.000 30.000.000 30.000.000 30.000.000
Total Pengeluaran Operasional 291.800.000 579.000.000 633.160.000 679.916.000 762.991.000

Pengeluaran Investasi
Pengadaan Sarana Prasana dan Perpustakaan 15.000.000 20.000.000 270.000.000 20.000.000 270.000.000
Pengembangan SDM 30.000.000 30.000.000 116.000.000 202.000.000 202.000.000
Total Pengeluaran Investasi 45.000.000 50.000.000 386.000.000 222.000.000 472.000.000
Keterangan 2016 2017 2018 2019 2020

Total Pengeluaran 336.800.000 629.000.000 1.019.160.000 901.916.000 1.234.991.000

Surplus/defisit 33.200.000 154.000.000 258.840.000 1.006.084.000 1.237.009.000

Saldo Akhir 33.200.000 187.200.000 446.040.000 1.452.124.000 2.689.133.000

Anda mungkin juga menyukai