Anda di halaman 1dari 22

KEGIATAN BELAJAR 1

LAPORAN KAS KECIL

Gambar 5.1 Pembuatan Laporan Kas Kecil


Sumber: https://www.kata.co.id

a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran

Setelah mempelajari materi tentang laporan kas kecil peserta didik mampu
menyimpulkan pengertian dan tujuan kas kecil dengan tepat
Setelah mempelajari materi tentang laporan kas kecil peserta didik mampu
mengidentifikasi dan membuat jenis transasksi kas kecil dengan tepat
Setelah mempelajari materi tentang laporan kas kecil peserta didik mampu
melakukan kegiatan penerimaan dan penggunaan kas kecil sesuai prosedur
Setelah mempelajari materi tentang laporan kas kecil peserta didik mampu
menerapkan sistem pembukuan untuk membuat laporan pembukuan dengan
tepat
Setelah mempelajari materi tentang laporan kas kecil peserta didik mampu
menemukan penyebab adanya selisih dana kas kecil dengan tepat
Setelah mempelajari materi tentang laporan kas kecil peserta didik mampu
melakukan pemeriksaan fisik kas kecil (cash opname) dengan tepat

11
b. Peta Konsep

LAPORAN
KAS KECIL

JENIS PROSEDUR
PENERIMAAN SISTEM SELISIH
PENGERTIAN TUJUAN BUKTI CASH
DAN PEMBUKUAN DANA KAS
KAS KECIL KAS KECIL TRANSAKS PENGGUNAAN KAS KECIL OPNAME
KECIL
KAS KECILI KAS KECIL

IMPREST
FLUCTUATION
FUND FUND SYSTEM
SYSTEM

c. Uraian Materi Pembelajaran

1) Pengertian Kas Kecil

Istilah kas pada dasarnya berasal dari Bahasa Inggris yaitu kata ‘cash’

yang artinya uang tunai. Lawan kata dari kas atau cash ini adalah kredit yang

memiliki arti dibayar kemudian baik itu dengan cara dibayar sekaligus

ataupun dibayar dengan cara diangsur atau dicicil. Oleh karena itu, jika

diartikan menurut sumber bahasa atau pun kata pembentuknya, kas merupakan

12
kekayaan milik perusahaan yang berbentuk uang tunai. Kas merupakan aktiva

perusahaan yang paling lancar, karena kas paling sering digunakan untuk

transaksi-transaksi dalam perusahaan. 

Dalam arti lebih luas kas tidak hanya berbentuk uang kontan tetapi juga

termasuk cek, postal money, cashiers check, traveller check, simpanan bank,

money order. Yang tidak temasuk dalam kas perusahaan antara lain : deposit

berjangka, obligasi yang dikeluarkan oleh perusahaan lain dan saham yang

dikeluarkan oleh perusahaan lain

Dalam dunia bisnis, jumlah kas sebuah perusahaan merupakan salah

satu indikator kemampuan atau pun kinerja perusahaan tersebut. Semakin

besar nilai kas yang dimiliki oleh perusahaan, maka semakin baik pula kinerja

perusahaan tersebut (dengan syarat nilai aktiva tetap sebanding dengan nilai

aktiva lancarnya). Ketika perusahaan memiliki jumlah kas yang besar, pihak –

pihak terkait (kreditor, pemasok, pemerintah, lembaga keuangan, investor, dll)

perusahaan cenderung akan lebih mempercayai perusahaan tersebut, sehingga

aktivitas kerja sama atau pun penanaman modal dapat berjalan dengan lebih

lancar.

Setelah kita membahas apa itu kas maka akan dibahas lebih lanjut

mengenai apa itu kas kecil. Kas Kecil atau biasa disebut sebagai petty

cash merupakan sejumlah dana yang diperuntukkan khusus sebagai

pengeluaran yang jumlah dan sifatnya relatif kecil. Secara umum Kas Kecil ini

nantinya akan digunakan untuk mendanai pengeluaran pimpinan yang 

13
jumlahnya kecil seperti dana menjamu tamu, dana konsumsi rapat, dan

lainnya. Dana kas kecil biasanya disimpan dalam lemari uang atau brankas.

Orang yang ditugaskan untuk mengelola Kas Kecil ini adalah sekretaris

atau bagian administrasi. Sekretaris diharapkan mampu merencanakan

penggunaan dana Kas Kecil ini dan membuat pembukuan untuk disetor ke

bagian keuangan. Jadi nantinya pihak adminsitrasi / kesekretariatan tidak perlu

lagi meminta dana ke bagian keuangan jika ingin mengeluarkan dana yang

sifatnya tidak terlalu besar dan untuk kepentingan sehari-hari.

2) Tujuan Kas Kecil

Tujuan dibentuknya kas kecil yaitu

a) Untuk membayar pengeluaran yang sifatnya mendadak

b) Untuk membayar keperluan jumlah nilai nominalnya kecil yang tidak

efektif jika harus menggunakan cek

c) Membantu staff karyawan dalam memberikan pelayanan secara maksimal

kepada pelanggan juga kepada relasi bisnis pimpinan.

d) Membantu memperlancar aktivitas atasan yang menggunakan dana secara

mendadak dan tidak terencana sebelumnya

e) Mempercepat pembayaran yang butuh dilunasi segera, sehingga tidak

butuh menunggu dalam waktu lama.

f) Menghindari kekurangan stok kebutuhan kantor yang bersifat kecil namun

penting. Dengan adanya kas kecil, kebutuhan kantor dapat dibeli dengan

cepat sehingga selalu tersedia.

14
g) Memudahkan pegawai tanpa harus membuat mereka menggunakan uang

sendiri dulu untuk keperluan kantor.

3) Jenis Bukti Transaksi Kas Kecil

Untuk mengelola dana kas kecil tidak terlepas dari adanya transaksi

keuangan. Dari hasil transaksi akan muncul adanya bukti-bukti transaksi

keuangan. Transaksi adalah persetujuan jual beli di dalam perdagangan antara

dua belah pihak. Bukti transaksi tersebut antara lain kuitansi, cek, faktur, nota

kontan, nota kredit, nota debet, bukti kas masuk, bukti kas keluar, bukti

pengajuan kas kecil.

Bukti-bukti transaksi tesebut diatas sudah dibahas pada bab sebelumnya

yaitu pada bab IV , topik pembuatan bukti pembayaran. Pada pembahasan ini

akan dibahas yang belum dibahas yaitu bukti pengajuan kas kecil.

Formulir pengajuan dana kas kecil adalah formulir yang digunakan

untuk mengajukan pengisian dana kas kecil. Formulir dana kas kecil ini

hanya digunakan jika kas kecil menggunakan sistem/metode pembukuan

sistem imprest yaitu sistem dana tetap. Akan tetapi jika sistem pembukuan

kas kecil menggunakan fluktuatif (tidak tetap) maka formulir pengajuan dana

kas kecil ini tidak diperlukan.

15
Gambar 5.1 Formulir Pengajuan Dana Kas Kecil
Sumber : http://ganteung.blogspot.com/2017/

Keterangan

1. Isi dengan nama bagian atau divisi atau departemen penerima dana kas

kecil

2. Periode kas kecil merupakan periode berikutnya, dalam soal ini berarti

periode kas kecil bulan November 2017

16
3. Tuliskan dana awal kas kecil, dalam soal ini imprest tiap periode adalah

Rp15.000.000,00.

4. Saldo akhir atau sisa kas kecil pada tanggal 31 mei 2017 (saldo diperoleh

dari imprest sejumlah Rp15.000.000,00. – Rp12.068.000,00. <semua

pengeluaran pada bulan Mei 2017> =  Rp2.932.000,00. <saldo akhir>)

5. Keterangan : Pengisian kembali dana kas kecil

6. Tuliskan jumlah pengisian kembali yang di ajukan dalam format hurup

7. Tuliskan jumlah pengajuan pengisian kembali dana kas kecil dalam

format angka

8. Disetujui oleh pimpinan, dalam soal praktik kas kecil ini pimpinan

dijabat oleh Dr. Tati Sekartaji Langitan, SH, MH.

9. Cantumkan tanggal atau titimangsa pengajuan dana kas kecil, dalam soal

ini tanggal 31 Mei 2017.

10. Dibuat oleh pemegang kas kecil, dalam soal ini pemegang kas kecil

adalah Veronika dengan jabatan sekretaris direktur pemasaran

17
4) Prosedur Penerimaan Dan Penggunaan Kas Kecil

Pemegang kas kecil perlu memiliki ketelitian, kerapihan dan kejujuran.

Prosedur penerimaan dan penggunaan kas kecil dapat diuraikan sebagai

berikut :

a) Prosedur Penerimaan

Permohonan Pengisian Dana Kecil

Menerima Dana Kas Kecil

Pencatatan di BKM dan Buku Kas

Penyimpanan
Uang simpan di Petty Cash Box
BKM simpan di Ordner

a. Petugas administrasi/sekretaris/ pemegng kas kecil mengajukan

permohonan pengisian dana kas kecil kepada bagian keuangan atau

bendahara perusahaan dengan melampirkan laporan pembukuan kas

kecil

b. Menerima dana kas kecil berupa uang tunai atau cek

c. Mencatat penerimaan dana kas kecil kedalam :

18
1) Buku Kas Masuk (BKM) lampiri dengan foto copy cek jika dana

kas kecil diberikan dalam bentuk cek

2) Buku Kas

d. Simpan uang dalam brankas / petty cash box

e. Simpan Buku Kas Masuk pada ordner

Gambar 5.2 Petty Cash Box (tempat penyimpanan uang)


Sumber : https://www.blibli.com/cash-box

b) Prosedur Penggunaan

a. Uang dikeluarkan

b. Catat dalam Buku Kas Keluar (BKK)

c. Lampiri Bukti transaksi

d. Catat dalam Buku Kas

e. Buat laporan pembukuan kas kecil

19
Untuk dapat memperlancar kegiatan penerimaan dan pengeluaran kas kecil

ini maka diperlukan peralatan sebagai berikut:

1. Formulir : Bukti Kas Masuk (BKM), Bukti Kas Keluar(BKK),

Formulir Pengajuan Dana Kas Kecil

2. Berbagai macam bukti transaksi

3. Petty cash box / brankas

4. Buku Kas

5. Komputer dan printer

6. ATK : polpen, perforator, stapler, tabs guide

5) Sistem Pembukuan Kas Kecil

Ada dua macam sistem dalam pengelolaan kas kecil :

1.    Imprest Fund sytem (sistem dana tetap)

Adalah metode pembukuan dana kas kecil dimana jumlah dana kas kecil

selalu sama pada setiap  pembukuan buku kas baru. Pada sistem imprest

ini, tanggal berapapun dana habis, pembukuan dana kas kecil ditutup.

Keuntungan sistem dana tetap antara lain :

a. Pengeluaran uang dapat diketahui secara rinci

 Dalam metode dana tetap, pengeluaran uang kas kecil dapat diketahui

lebih rinci. Hal ini karena pencatatan dilakukn berdasarkan pada pos-

pos pengeluaran yang ada di pembukuan. Juga dengan adanya bukti

pengeluaran yang dilampirkan

b. Menghemat waktu dalam pembukuan

20
 Pencatatan metode tetap hanya dilakukan saat hendak melakukan

pengisian kembali. Tidak perlu dilakukan setiap ada pengeluaran

Kelemahan sistem dana tetap antara lain:

a. Uang /saldo yang ada di kas tidak dapat diketahui setiap waktu.

Karena pencatatan baru dilakukan ketika hendak mengisi kembali kas

kecil, maka saldo kas kecil tidak dapat diketahui setiap waktu. Saldo

baru bisa diketahui ketika pemegang kas kecil menghitung manual

atau melakukan perkiraan atas pengeluaran yang dilakukan

b. Adminitrasi kantor atau sekretaris tidak dapat mengambil

mengisi/uang kas setiap waktu.

Karena saldo kas kecil tidak selalu ter-update atau tidak diketahui

setiap saat, pengisian juga tidak dapat dilakukan setiap waktu.

Pengisian dilakukan setelah melakukan penghitungan jumlah dana

atau perkiraan dana yang tersisa.

Contoh Imprest Fund System

Pada tanggal 3 Desember 2018 kas kecil dari kas besar sebesar Rp

1.000.000,00 (satu juta rupiah) berdasarkan bukti pengeluaran selama

bulan Desember 2018. Antara tanggal 3 – 31 Desember 2018 telah

dikeluarkan dana kas kecil untuk transaksi-transaksi berikut ini.

Tanggal 4 : Bayar surat kabar Rp 60.000,00


5 : Bayar taksi Rp 40.000,00
6 : Beli snack Rp 25.000,00
7 : Beli snack Rp 85.000,00
10 : Bayar taksi Rp 32.000,00
11 : Beli ATK Rp 15.000,00

21
12 : Foto copy Rp 6.500,00
13: Jilid laporan Rp 12.000,00
14 : Beli materai Rp 60.000,00
17 : Beli snack Rp 32.000,00
18 : Beli bingkisan tamu Rp 75.000,00
19 : Bayar taksi Rp 54.000,00
20 : Foto copy Rp 22.000,00
26 : Foto copy Rp 12.000,00
27 : Beli pewangi ruangan Rp 18.000,00
28 : Beli karangan bunga Rp 85.000,00
29 : Beli sapu lantai Rp 32.000,00
30 : Ongkos antar barang Rp 50.000,00
31 : Jilid laporan Rp 18.000,00
Total Rp 733.500,00

Dari transaksi tersebut saldo kas kecil periode ini adalah sebagai berikut:

Rp 1.000.000,00
Rp 733.500,00 _
Rp 266.500,00

Pada pengisian kas kecil untuk periode berikutnya, diisi dari kas besar

sebesar Rp 733.500,00 sehingga saldo kas kecil setelah pengisian

kembali seperti semula menjadi Rp 1.000.000,00 sama dengan dana awal

pada periode lalu.

Dana awal kas kecil adalah jumlah dana kas kecil pada saat pembentukan

atau jumlah saldo kas kecil setelah diisi kembali.

Pencatatan transaksi tersebut di atas dalam sistem metode dana tetap

(imprest fund system) dapat dilihat pada buku kas kecil beikut:

22
PT CITRA RAJAWALI
Human Resourches Department

Kas Kecil
Periode 1 - 31 Desember 2018

Debet Kredit
Jumlah No Jumlah Konsumsi Transport ATK Kebersihan Lain-lain
Tgl Uraian
(Rp) Bukti (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
1,000,000 3 Kas Masuk KM 01
4 Bayar Surat Kabar KK 01 60,000 60,000
5 Bayar Taksi KK 02 40,000 40,000
6 Beli snack KK 03 25,000 25,000
7 Beli snack KK 04 85,000 85,000
10 Bayar taksi KK 05 32,000 32,000
11 Beli ATK KK 06 15,000 15,000
12 Foto Copy KK 07 6,500 6,500
13 Jilid Laporan KK 08 12,000 12,000
14 Beli materai KK 09 60,000 60,000
17 Beli snack KK 10 32,000 32,000
18 Beli bingkisan tamu KK 11 75,000 75,000
19 bayar taksi KK 12 54,000 54,000
20 Foto copy KK 13 22,000 22,000
26 Foto copy KK 14 12,000 12,000
27 Beli pewangi ruangan KK 15 18,000 18,000
28 Beli karangan bunga KK 16 85,000 85,000
29 Beli sapu lantai KK 17 32,000 32,000
30 Ongkos antar barang KK 18 50,000 50,000
31 Jilid laporan KK 19 18,000 18,000
1,000,000 31 Jumlah 733,500 142,000 176,000 145,500 50,000 220,000
Saldo 266,500
733,500 31 Untuk Imprest

Mengetahui. Yogyakarta, 31 Desember


Manajer HRD Dibuat oleh

Sasongko, SH Nanda

2.    Fluctuation Fund system (sistem dana tidak tetap)

Fluctuation Found system (sistem dana tidak tetap) disebut juga sistem

tanggal tetap adalah metode pembukuan kas kecil dimana jumlah kas

23
kecil selalu berubah-ubah pada saat pembuatan buku kas baru. Sistem ini

selalu dibuka awal bulan dan ditutup pada akhir bulan. Kebanyakan

sistem ini digunakan oleh perusahaan swasta.

Keuntungan sistem dana tidak tetap

a. Saldo kas kecil dapat diketahui setiap hari.

Pencatatan pengeluaran pada metode fluktuasi dilakukan setiap terjadi

pengeluaran tersebut. Sehingga jumlah saldo kas kecil pun selalu

dapat diketahui, atau selalu update

b. Administrasi kantor dapat meminta kembali apabila dana yang

tersedia kurang.

Jumlah saldo selalu diketahui, pemegang kas kecil mengetahui

dengan pasti berapa dana yang tersisa. Begitu dana sudah jelas terlihat

menipis, tanpa perlu melakukan penghitungan, pemegang kas kecil

dapat mengajukan pengisian kembali.

Kelemahan sistem dana tidak tetap

a. Pengeluaran tidak terkelompokkan.

Pencatatan dalam metode fluktuasi dilakukan tiap ada pengeluaran,

tidak dibagi ke dalam pos-pos tertentu. Kita hanya dapat melihat apa

saja pengeluaran pada hari itu, tapi tidak ada kelompok pengeluaran

apa saja. 

b. Tidak dapat diketahui  pengeluaran terbanyak digunakan untuk

keperluan apa.

24
Tidak dibuat pos-pos pengeluaran, perusahaan tidak dapat melihat pos

atau bagian apa yang memiliki pengeluaran terbanyak.

Contoh Fluctuation Fund System:

Pada tanggal 3 Desember 2018 kas kecil diisi dari kas besar sebesar Rp

1.000.000,00 (satu juta rupiah) berdasarkan bukti pengeluaran selama

bulan Desember 2018 antara tanggal 3 – 31 Desember 2018 telah

dikeluarkan dana kas kecil untuk transaksi-transaksi yang sama dengan

pengeluaran pada contoh system dana tetap (imprest).

.Dari transaksi tersebut saldo kas kecil periode bulan Desember 2018

adalah sebagai berikut:

Rp 1.000.000,00
Rp 733.500,00 _
Rp 266.500,00

Pada system dana tidak tetap (fluctuation fund system) pengisian kembali

kas kecil sebesar Rp 1.000.000,00 (jumlah selalu sama setiap periode)

sehingga setelah diisi saldo kas kecil menjadi Rp 1.266.500,00

Pencatatan transaksi dalam sistem dana tidak tetap dapat dilihat pada

buku kas kecil berikut:

25
PT CITRA RAJAWALI
Human Resourches Department

Kas Kecil
Periode 1 - 31 Desember 2018
Tanggal No Bukti Uraian Debet (Rp) Kredit (Rp) Jumlah (Rp)
3 KM 01 Kas Masuk 1,000,000 1,000,000
4 KK 01 Bayar Surat Kabar 60,000 940,000
5 KK 02 Bayar Taksi 40,000 900,000
6 KK 03 Beli snack 25,000 875,000
7 KK 04 Beli snack 85,000 790,000
10 KK 05 Bayar taksi 32,000 758,000
11 KK 06 Beli ATK 15,000 743,000
12 KK 07 Foto Copy 6,500 736,500
13 KK 08 Jilid Laporan 12,000 724,500
14 KK 09 Beli materai 60,000 664,500
17 KK 10 Beli snack 32,000 632,500
18 KK 11 Beli bingkisan tamu 75,000 557,500
19 KK 12 bayar taksi 54,000 503,500
20 KK 13 Foto copy 22,000 481,500
26 KK 14 Foto copy 12,000 469,500
27 KK 15 Beli pewangi ruangan 18,000 451,500
28 KK 16 Beli karangan bunga 85,000 366,500
29 KK 17 Beli sapu lantai 32,000 334,500
30 KK 18 Ongkos antar barang 50,000 284,500
31 KK 19 Jilid laporan 18,000 266,500
31 Jumlah 1,000,000 733,500
Saldo Debet 266,500
Balance 1,000,000 1,000,000

Mengetahui. Yogyakarta, 31 Desember


Manajer HRD Dibuat oleh

Sasongko, SH Nanda

26
6) Selisih Dana Kas Kecil

Selisih dana kas kecil adalah perbedaan atau terjadinya selisih antara uang kas

(secara fisik) yang ada di cash box dengan catatan di pembukuan. Selisih

dana kas kecil dapat dibedakan atas:

1. Selisih kas lebih, yaitu jika saldo uang tunai lebih besar daripada catatan

yang ada di buku

2. Selisih kas kurang, yiatu jika saldo uang tunai lebih kecil daripada

catatan yang ada di buku kas.

Perbedaan selisih dana kas kecil ini bisa terjadi dikarenakan beberapa

kemungkinan penyebab:

1. Tidak tersedianya uang kembalian

2. Kekurangan / kelebihan membayarkan

3. Adanya penyelewengan oleh karyawan

Apabila selisish dana akibat tidak adanya uang kembalian maka hal ini masih

bisa dimaklumi tetapi jika kesalahan tersebut akibat adanya kesalahan dan

atau kelalaian karyawan maka harus dilakukan pengusutan dan tindakan

perbaikan.

Penyesuaian perbedaan tersebut (adjustment) dapat dilaksanakan pada

saat kas kecil diisi kembali. (reimbursement). Pemegang kas kecil (petugas

administrasi) dalam hal ini meminta pengisian kembali kas kecil sebesar

jumlah yang telah dikeluarkan sehingga saldo kas kecil akan sama dengan

saldo kas kecil periode sebelumnya. Tentu saja bagian keuanganan harus

melakukan pemeriksaan secara seksama terhadap laporan kas kecil yang

27
dibuat oleh bagian administrasi, sehingga apabila ada selisih kas hal itu dapat

dipertanggungjawabkan.

Contoh :

Pemegang kas kecil PT Jaya Makmur telah membuat laporan kas kecil bulan

November 2018 dengan sistem dana tetap dimana saldo awal Rp

1.000.000,00. Uang yang telah dikeluarkan untuk biaya kebutuhan

kepegawaian Rp 900.000,00. Saldo pada akhir kas sebesar Rp 100.000,00.

Setelah diperiksa oleh bagian keuangan ternyata nilai bukti pengeluaran

hanya Rp 899.000,00. Hal ini karena tidak ada uang kembalian .

Dari contoh tersebut saat pengisian kembali administrasi kantor tetap

meminta sebesar Rp. 900.000,00 sesuai jumlah uang yang telah dikeluarkan.

Sedangkan bagian keuangan akan mencatat pengisian kembali kas kecil

dengan ayat jurnal sebagai berikut:

Bukti pengeluaran kas kecil Rp. 899.000,00


Selisih kas kecil Rp 1.000,00
Kas Rp.900.000,00

Apabila terjadi selisih kas lebih, akan dicatat bagian keuangan dengan ayat

jurnal :

Bukti pengeluaran kas kecil Rp. 899.000,00


Kas Rp 1.000,00
Selisih kas kecil Rp. 1.000,00
Kas Rp.900.000,00

28
7) Pemeriksaan Fisik Kas Kecil (Cash Opname)

Untuk mencegah terjadinya penyelewengan dana kas kecil oleh karyawan

atau pemegang kas itu sendiri, perlu diadakan perhitungan pemeriksaan

jumlah fisik dana kas kecil secara berkala. Besarnya saldo dana kas kecil

yang diperiksa harus sama dengan saldo yang ada di catatan pembukuan.

Kegiatan pemeriksaan untuk mencocokkan saldo pada catatan pembukuan

dengan saldo fisik dana kas kecil di brankas ini disebut dengan cash opname

29
PT SANDORA JAYA
BAGIAN PERSONALIA
BERITA ACARA PERHITUNGAN FISIK KAS KECIL
TANGGAL 30 NOVEMBER 2018

I. Hasil Perhitungan Fisik Uang Tunai


1.1 Uang Kertas
50 lembar @ Rp 100,000.00 ……………………………….. = Rp 5,000,000.00
10 lembar @ Rp 50,000.00 ……………………………….. = Rp 500,000.00
25 lembar @ Rp 20,000.00 ……………………………….. = Rp 500,000.00
5 lembar @ Rp 10,000.00 ……………………………….. = Rp 50,000.00
10 lembar @ Rp 5,000.00 ……………………………….. = Rp 50,000.00
5 lembar @ Rp 2,000.00 ……………………………….. = Rp 10,000.00
5 lembar @ Rp 1,000.00 ……………………………….. = Rp 5,000.00
Jumlah Uang Kertas Rp 6,115,000.00

1.2 Uang Logam


15 keping @ Rp 1,000.00 ……………………………….. = Rp 15,000.00
25 keping @ Rp 500.00 ……………………………….. = Rp 12,500.00
10 keping @ Rp 200.00 ……………………………….. = Rp 2,000.00
5 keping @ Rp 100.00 ……………………………….. = Rp 500.00
Jumlah UangLogam Rp 30,000.00

Saldo Fisik Uang Tunai per 30 November 2018 ……………. = Rp 6,145,000.00

2. Hasil Verifikasi bukti pengeluaran kas kecil dan dokumen lain


2.1 Bukti Pengeluaran Kas Kecil No 1 - 25 …………………………….. = Rp 3,355,000.00

Jumlah Dana Kas Kecil …………………………………………………….. = Rp 9,500,000.00

Data berita acara pemeriksaan dana kas kecil diatas menunjukkan tidak ada
kekeliruan dalam pengelolaan dana kas kecil ini. Dana tetap yang disediakan
sebesar Rp 9.500.000,00 pada tanggal 30 November 2018 berada dalam bentuk
sebagai berikut:
a. Uang Tunai yang ada pada pemegang kas kecil ……………….. = Rp 6,145,000.00
b. Bukti-bukti pengeluaran kas kecil …………………………………… = Rp 3,355,000.00
Jumlah ………………………………………………………………………………. = Rp 9,500,000.00

Yogyakarta, 30 November 2018


Bendahara

Rissa Ramdani

30
d. Rangkuman 1

Untuk memperlancar tugas operasional perusahaan keberadaan kas kecil sangat

besar manfaatnya. Kas kecil merupakan dana yang diperuntukkan khusus sebagai

pengeluaran yang jumlah dan sifatnya relatif kecil dan dikelola oleh bagian

adminstrasi/sekretaris. Kas kecil dibentuk dengan tujuan untuk membayar

pengeluaran yang sifatnya mendadak, membayar keperluan jumlah nilai

nominalnya kecil, memberikan pelayanan secara maksimal kepada pelanggan juga

kepada relasi bisnis, memperlancar aktivitas atasan, mempercepat pembayaran

yang butuh dilunasi segera, menghindari kekurangan stok kebutuhan kantor, agar

pegawai tidak menggunakan uang sendiri dulu untuk keperluan kantor.

Dalam melakukan kegiatan pembukuan kas keci, keberadaan bukti transaksi

keuangan sangat dibutuhkan. Bukti transaksi tersebut antara lain kuitansi, cek,

faktur, nota kontan, nota kredit, nota debet, bukti kas masuk, bukti kas keluar,

bukti pengajuan kas kecil. Bukti transaksi tersebut dilampirkan dalam Buku Kas

Keluar dan dibutuhkan dalam proses cash opname.

Kegiatan penerimaan dan penggunaan dana kas kecil dapat berjalan lancar

jika petugas pemegang kas kecil memahami dan menerapkan prosedur dengan

disiplin. Prosedur dimulai dari pengajuan dana kas kecil, penerimaan dana kas

kecil, pencatatan, penyimpanan dana., pengeluaran dana dan pembuatan laporan.

Ada dua macam metode pengelolaan dana kas kecil yatu imprest fund

system (dana tetap) dan fluctuation fund system (dana tidak tetap). Setiap metode

31
dari sistem pembukuan tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-

masing.

Dalam kegiatan pembukuan memungkinkan terjadinya selisih atau ketidak

cocokan antara saldo uang kas dengan catatan pembukuan. Dalam istilah akutansi

dikenal dengan selisih kas lebih dan selisih kas kurang. Penyebab terjadinya

selisih antara lain karena tidak tersedianya uang kembalian, kekurangan /

kelebihan membayarkan, adanya penyelewengan oleh karyawan. Untuk mencegh

terjadinya penyelewengan dana kas kecil oleh karyawan atau pemegang kas itu

sendiri, perlu diadakan perhitungan pemeriksaan jumlah fisik dana kas kecil

secara berkala dicocokkan dengan catatan di pembukuan dan bukti transaksi yang

ada. Kegiatan pemeriksaan tersebut disebut dengan cash opname.

32

Anda mungkin juga menyukai