ANGGARAN BIAYA
PRODUKSI
Anggaran produksi adalah rencana perusahaan
untuk menghasilkan produk perusahaan dalam
jumlah yang sesuai dengan kebutuhan
penjualan dengan mempertimbangkan jumlah
persediaan pada awal dan akhir periode
tertentu.
FORMULA VOLUME PRODUKSI
Januari 15.000
Februari 16.000
Maret 16.000
April 14.000
Mei 12.000
Juni 10.000
Juli 7.000
Agustus 6.000
September 9.000
Oktober 11.000
November 12.000
Desember 14.000
Total 142.000
MAKA UNTUK TAHUN 2010 PERUSAHAAN HARUS MEMPRODUKSI
BARANG SEBANYAK 137.000 UNIT, YANG BERASAL DARI :
Penetapan anggaran biaya bahan baku, ditentukan oleh kebutuhan bahan baku dari
setiap unit produk yang dihasilkan perusahaan, dikalikan dengan volume produksi.
Sehingga ditemukan volume total bahan baku untuk periode tersebut. Kebutuhan
total bahan baku untuk produksi tersebut, ditambah dengan persediaan bahan baku
yang diinginkan pada akhir periode tersebut dan dikurangi dengan persediaan
bahan baku yang direncanakan pada awal periode.
Dari penjumlahan dan pengurangan tersebut akan diperoleh volume bahan baku
yang direncanakan untuk dibeli, dikalikan dengan harga bahan baku per unitnya
akan diperoleh nilai pembelian bahan baku yang direncanakan.
CONTOH SOAL
Total Rp 3.160.000.000
Untuk memproduksi setiap unit MK-1 dibutuhkan kayu
sebanyak 2 meter, 1,5 meter melamin dan 1 meter pipa
hias. Karena MK-1 diproduksi sebanyak 10.000 unit
produk, maka MK-1 memerlukan sebanyak 20.000 meter
kayu, 15.000 meter melamin dan 10.000 meter pipa hias.
Untuk memproduksi setiap unit MM-5 dibutuhkan kayu
sebanyak 3 meter, 3 meter melamin dan 3 meter pipa hias.
Karena MM-5 diproduksi sebanyak 10.000 unit produk,
maka MM-5 memerlukan sebanyak 30.000 meter kayu,
30.000 meter melamin dan 30.000 meter pipa hias.
Sedangkan untuk memproduksi setiap unit MB-2
dibutuhkan kayu sebanyak 3 meter, 2 meter melamin dan
1,5 meter pipa hias. Karena MB-2 diproduksi sebanyak
10.000 unit produk, maka MB-2 memerlukan sebanyak
30.000 meter kayu, 20.000 meter melamin dan 15.000
meter pipa hias.
Sehingga total kebutuhan kayu sebanyak 80.000 meter
yang merupakan penjumlahan dari kebutuhan kayu untuk
MK-1, MM-5 dan MB-2 (20.000 + 30.000 + 30.000).
Karena harga beli kayu adalah sebesar Rp 15.000 per
meter, maka biaya bahan baku kayu untuk memproduksi
seluruh produk tersebut adalah sebesar Rp
1.200.000.000. Total kebutuhan melamin sebanyak
65.000 meter yang merupakan penjumlahan dari
kebutuhan melamin untuk MK-1, MM-5 dan MB-2 (15.000
+ 30.000 + 20.000). Karena harga beli melamin adalah
sebesar Rp 20.000 per meter, maka biaya bahan baku
kayu untuk memproduksi seluruh produk tersebut adalah
sebesar Rp 1.300.000.000. Sedangkan total kebutuhan
pipa hias sebanyak 55.000 meter yang merupakan
penjumlahan dari kebutuhan kayu untuk MK-1, MM-5 dan
MB-2 (10.000 + 30.000 + 15.000). Karena harga beli
kayu adalah sebesar Rp 12.000 per meter, maka biaya
bahan baku kayu untuk memproduksi seluruh produk
tersebut adalah sebesar Rp 660.000.000.
Gabungan biaya bahan baku per jenis bahan tersebut akan
menghasilkan biaya bahan baku total sebanyak Rp 3.160.000.000.
yang merupakan gabungan dari biaya bahan baku sebesar Rp
1.200.000.000. untuk memproduksi 10.000 unit MK-1, sebanyak Rp
1.300.000.000. merupakan biaya bahan baku untuk memproduksi
10.000 unit MM-5 dan sebanyak Rp 660.000.000 untuk
memproduksi sebanyak 10.000 unit MB-2.
ANGGARAN BIAYA BAHAN BAKU PER UNIT PRODUK
Kebutuhan
Harga Biaya Per Biaya Bahan
Bahan Bahan
Produk Beli Per Unit Jenis Per Unit
Baku Per Unit
Bahan Bahan Produk
Produk
Persediaan Pembelian
Kebutuhan
Bahan
Produksi 1/1/2010 31/12/2010 Volume Harga Nilai
Total Rp 360.000.000
BIAYA TENAGA KERJA : TARIF PER HARI KERJA.
Total 30 Rp 333.600.000
BIAYA TENAGA KERJA : TARIF PER UNIT PRODUK.
Total Rp 370.000.000
ANGGARAN BIAYA OVERHEAD
Misalnya :
- Benang dan kancing di dalam perusahaan produsen
pakaian
- Paku, cat, plitur di dalam perusahaan produsen mebel
ANGGARAN BIAYA OVERHEAD :
TENAGA KERJA PENOLONG
Misalnya :
- Gaji Satpam dan karyawan bagian kebersihan pabrik
ANGGARAN BIAYA OVERHEAD :
PABRIKASE LAIN
Total Rp 510.000.000
TARIF OVERHEAD DAN MANFAATNYA
• Dalam kasus PT.Terang Dunia diatas, jika perhitungan tarif biaya overhead
menggunakan dasar jam kerja langsung, sedangkan jumlah jam kerja total
adalah sebesar 120.000 jam kerja (lihat tabel anggaran biaya tenaga kerja
langsung berdasarkan tarif per jam diatas), sedangkan biaya overhead total
yang dianggarkan adalah sebesar Rp 510.000.000. maka besarnya tarif
overhead tersebut adalah :