Anda di halaman 1dari 31

TEORI GRAF

Graf adalah diagram yang digunakan untuk menggambarkan berbagai struktur


yang ada.
Contoh :
struktur organisasi, peta, diagram rangkaian listrik.
Tujuan :
sebagai visualisasi objek-objeknya agar mudah dimengerti.
DEFENISI GRAF

Graf didefinisikan sebagai pasangan himpunan (V,E) yang dinyatakan G =


(V,E).
Dimana,
V = himpunan berhingga dan tidak kosong dari simpul-simpul (vertices atau
node). Atau dinyatakan dengan V = { V1 , V2 vn } dan
E = himpunan sisi ( edges atau ars) yang menghubungkan sepasang simpul,
dinyatakan dengan E = {e1, e2, e3, en }
CONTOH

V1

V2 V3

V4
G1 G2 G3

Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa simpul graf G1 diberi


notasi huruf, simpul graf G2 diberi notasi angka dan simpul graf G3
diberi notasi gabungan huruf dan angka.
JENIS-JENIS GRAF
Berdasarkan ada tidaknya gelang atau sisi ganda pada suatu graf, graf digolongkan menjadi dua jenis :

1. Graf sederhana (simple graph)

Graf yang tidak mengandung gelang maupun sisi-ganda dinamakan graf sederhana.

2. Graf tak-sederhana (unsimple-graph)

Graf yang mengandung sisi ganda atau gelang dinamakan graf tak-sederhana (unsimple graph).

Graf ganda (multigraph) yaitu graf G = (V, E) yang mengandung sisi ganda dan V merupakan
himpunan tidak kosong serta himpunan ganda (multi-set) yang mengandung sisi ganda E.

Graf semu (pseudograph) yaitu graf yang mengandung gelang(loop). Graf semu lebih umum
karena dapat terhubung dengan dirinya sendiri.
Lanjutan..
JENIS-JENIS GRAF
Berdasarkan jumlah simpul pada suatu graf, graf dapat digolongkan menjadi dua jenis :
1. Graf berhingga (limited graph)
Graf berhingga adalah graph yang jumlah simpulnya, n berhingga.
2. Graf tak-berhingga (unlimited graph)
Graf yang jumlah simpulnya, n tidak berhingga banyaknya.

Berdasarkan orientasi arah pada sisi, graf dibedakan atas 2 jenis :

1. Graf tak-berarah (undirected graph)

Graf yang sisinya tidak mempunyai orientasi arah.

2. Graf berarah (directed graph atau digraph)

Graf yang setiap sisinya diberikan orientasi arah disebut sebagai graf berarah.
TERMINOLOGI GRAF
1. Ketetanggaan (Adjacent)
Dua buah simpul dikatakan bertetangga bila keduanya terhubung langsung.
2. Bersisian (Incidency)
Untuk sembarang sisi e = (vj, vk) dikatakan
e bersisian dengan simpul vj , atau
e bersisian dengan simpul vk
3. Simpul Terpencil (Isolated Vertex)
Simpul terpencil ialah simpul yang tidak mempunyai sisi yang bersisian dengannya.
4. Graf Kosong (null graph atau empty graph)
Graf yang himpunan sisinya merupakan himpunan kosong (Nn).
5. Derajat (degree)
Derajat suatu simpul adalah jumlah sisi yang bersisian dengan simpul tersebut.
Notasi d(v) menyatakan derajad simpul v
Simpul terpencil adalah simpul dengan d(v) = 0
Simpul yang mempunyai gelang dihitung mempunyai dua buah sisi yang bersisian (karena dipresentasikan (V,V) dan
simpul V bersisian dua kali), jika terdapat n buah gelang dan e buah sisi bukan gelang yang bersisian dengan
simpul V, maka derajat simpul V adalah
d(v) = 2n + e
Pendant vertex diartikan sebagai simpul yang berderajad satu.
Pada graph berarah,
dout(v) = derajat-keluar (out-degree)
din(v) = derajat-masuk (in-degree)
= jumlah busur yang keluar dari
= jumlah busur yang masuk ke
simpul v
simpul v
D(V) = DIN(V) + DOUT(V)
Lemma jabat tangan. Jumlah derajat semua simpul pada suatu graf adalah genap, yaitu dua kali
jumlah sisi pada graf tersebut.
6. Lintasan (path)
Lintasan yang panjangnya n dari simpul awal v0 ke simpul tujuan vn di dalam graf G ialah barisan
berselang-seling simpul-simpul dan sisi-sisi yang berbentuk v0, e1, v1, e2, v2,... , Vn 1, en, vn
sedemikian sehingga e1 = (v0, v1), e2 = (v1, v2), ... , en = (vn-1, vn) adalah sisi-sisi dari graf g.
Panjang lintasan adalah jumlah sisi dalam lintasan tersebut. Lintasan 1, 2, 4, 3 pada G1 memiliki
panjang 3.
7. Siklus (cycle) atau sirkuit (circuit)
Lintasan yang berawal dan berakhir pada simpul yang sama disebut sirkuit atau siklus.
Panjang sirkuit adalah jumlah sisi dalam sirkuit tersebut. Sirkuit 1, 2, 3, 1 pada G1 memiliki
panjang 3.
8. Terhubung (connected)
a. Graf tak berarah
Disebut graf terhubung (connected graph) jika untuk setiap pasang simpul vi dan vj dalam himpunan V
terdapat lintasan vi , vj dan sebaliknya. Jika tidak maka graf G disebut graf tak tehubung (disconnected
graph).
b. Graph berarah
Graph berarah G dikatakan terhubung jika graph tidak berarahnya terhubung (graph tidak berarah dari G
diperoleh dengan menghilangkan arahnya).

Dua simpul, u dan v, pada graph berarah g disebut terhubung kuat (strongly connected) jika terdapat lintasan
berarah dari u ke v dan juga lintasan berarah dari v ke u.
Jika u dan v tidak terhubung kuat tetapi terhubung pada graph tidak berarahnya, maka u dan v dikatakan
terhubung lemah (weakly connected).
Graph berarah
terhubung lemah
1

Graph berarah G disebut graph


terhubung kuat (strongly connected 2

graph) apabila untuk setiap pasang


simpul sembarang u dan v di G, 3

Graph berarah
4

terhubung kuat. Kalau tidak, G terhubung kuat


disebut graph terhubung lemah. 1

2 3
9. Upagraf (Subgraph) dan Komplemen Upagraf
Misalkan G = (V, E) adalah sebuah graf. G1 = (V1, E1) adalah upagraf (subgraph) dari G jika V1 V dan E1
E.
Komplemen dari upagraf G1 terhadap graf G adalah graf G2 = (V2, E2) sedemikian sehingga E2 = E - E1 dan
V2 adalah himpunan simpul yang anggota-anggota E2 bersisian dengannya.
10. Upagraf Rentang (Spanning Subgraph)
Upagraf G1 = (V1, E1) dari G = (V, E) dikatakan upagraf rentang jika V1 =V (yaitu G1 mengandung semua
simpul dari G).
11. Cut-Set
Cut-set dari graf terhubung G adalah himpunan sisi yang bila dibuang dari G menyebabkan G tidak terhubung.
Jadi, cut-set selalu menghasilkan dua buah komponen.
11. Graf Berbobot (Weighted Graph)
Graf berbobot adalah graf yang setiap sisinya diberi sebuah harga (bobot).
BEBERAPA GRAF KHUSUS

a. Graf Lengkap (Complete Graph)


Graf lengkap ialah graf sederhana yang setiap simpulnya mempunyai sisi
ke semua simpul lainnya. Graf lengkap dengan n buah simpul dilambangkan
dengan Kn. Jumlah sisi pada graf lengkap yang terdiri dari n buah simpul
adalah n(n 1)/2.

K1 K2 K3 K4 K5 K6
b. Graf Lingkaran
Graf lingkaran adalah graf sederhana yang setiap simpulnya berderajat dua.
Graf lingkaran dengan n simpul dilambangkan dengan Cn.

c. Graf Teratur (Regular Graphs)


Graf yang setiap simpulnya mempunyai derajat yang sama disebut graf
teratur. Apabila derajat setiap simpul adalah r, maka graf tersebut disebut
sebagai graf teratur derajat r. Jumlah sisi pada graf teratur adalah nr/2.
d. Graph bipartite (bipartite graph)
Graph G yang himpunan simpulnya dapat dipisah menjadi dua himpunan bagian V1 dan V2,
sedemikian sehingga setiap sisi pada G menghubungkan sebuah simpul di V1 ke sebuah simpul di V2
disebut graph bipartit dan dinyatakan sebagai G(V1, V2).

V1 V2
Graf G di bawah ini adalah graf bipartit, karena simpul-simpunya dapat
dibagi menjadi V1 = {a, b, d} dan V2 = {c, e, f, g}

a b

g c
f

e d
G

H1 H2 H3

W G E

graf persoalan utilitas (K3,3), topologi bintang


REPRESENTASI GRAF

1. Matriks Ketetanggaan (adjacency matrix)

A = [aij],
Graf tak berarah 1, jika simpul i dan j bertetangga
aij = {
0, jika simpul i dan j tidak bertetangga

Graf berarah
aij = { 1,0, jika simpul pada Graf yang setiap sisinya terdapat orientasi arah ke simpul lainnya.
jika simpul pada Graf yang setiap sisinya tidak terdapat orientasi arah ke simpul
lainnya.
1
1 2 3 4 1 2 3 4
1 0 1 1 0 1 0 1 0 0
1 1 0 1 1
2 0 1 1 2 3
2
3 1 1 0 1 3 1 0 0 0

4 0 1 1 0 4 4 0 1 1 0

1 2 3 4
1 1 2 3 4 5 1
1 0 1 2 0
1 0 1 1 0 0 1 1
e1 e4

2 1 0 1 0 0
e3 2 0 1
e2
5 2 e8
3 2 1 1 2
3 1 1 0 1 0 e6 3

e5
4 0 0 1 0 0 e7 4 0 1 2 0
3
5 0 0 0 0 0
4
2 4
Matriks Ketetanggaan

1 2 3 4
1 0 1 1 0
a. Derajat tiap simpul i: 1 0 1 1
1. Untuk graf tak-berarah 2
3 1 1 0 1
n

d(vi) = a
j 1
ij 4 0 1 1 0
Graph
2. Untuk graf berarah,
n
din (vj) = jumlah nilai pada kolom j = a
i 1
ij

n
dout (vi) = jumlah nilai pada baris i = a
j 1
ij

Derajat simpul 2 = 1+0+1+1 = 3


Derajat simpul 4 = 0+1+1+0 = 2
Graph Matriks Ketetanggaan
1
1 2 3 4
1 0 1 0 0
2 3 1 0 1 1
2
3 1 0 0 0
4
Derajat masuk simpul 2 = 1+0+0+1 = 2
4 0 1 1 0
Derajat keluar simpul 2 = 1+0+1+1 = 3
b. Graph berbobot Matriks Ketetanggaan
Tanda bila tdk ada sisi dari
simpul i ke j a b c d e
a a 12 10
10 12
b 12 9
11 8
8
e b
c 9 14

15
11
9
d 11 14 15
d 14 c e 10 8 15
2. Matriks Bersisian (incidency matrix)

e1
A = [aij],
1 2
1, jika simpul i bersisian dengan sisi j e2
aij = { e4 e3
0, jika simpul i tidak bersisian dengan sisi j 3
e5
4

e1 e2 e3
e5 e4
1 1 1 0
0 1
0
2 1 1 1 0
3 0 0 1
1 1

4 0 0 0 0 1
3. Senarai Ketetanggaan (adjacency list)

1 1
1

2 5
3
2 3

3
2 4
4
4

Simpul Simpul Tetangga Simpul Simpul Tetangga Simpul Simpul Terminal


1 2, 3 1 2, 3 1 2
2 1, 3, 4 2 1, 3 2 1, 3, 4
3 1, 2, 4 3 1, 2, 4 3 1
4 2, 3 4 3 4 2, 3
5 -
(a) (b) (c)
GRAF ISOMORFIK
Dua buah graph yang sama tetapi secara geometri berbeda
disebut graph yang saling isomorfik.
Dua buah graph, G1 dan G2 dikatakan isomorfik jika terdapat
korespondensi satu-satu antara simpul-simpul keduanya dan
antara sisi-sisi keduaya sedemikian sehingga hubungan
kebersisian tetap terjaga.
Dengan kata lain, misalkan sisi e bersisian dengan simpul u dan
v di G1, maka sisi e yang berkoresponden di G2 harus
bersisian dengan simpul u dan v yang di G2.
Dua buah graph yang isomorfik adalah graph yang sama,
kecuali penamaan simpul dan sisinya saja yang berbeda. Ini
benar karena sebuah graph dapat digambarkan dalam banyak
cara.
3 d c v w

1 2 a b x y

(a) G1 (b) G2 (c) G3

Gambar 6.35 G1 isomorfik dengan G2, tetapi G1 tidak isomorfik dengan G3


z

a v w
e

c
b d
x y

(a) G1 (b) G2

Gambar 6.36 Graf (a) dan graf (b) isomorfik [DEO74]

a b c d e x y w v z
a 0 1 1 1 0 x 0 1 1 1 0
b 1 0 1 0 0 y 1 0 1 0 0

AG1 = c 1 1 0 1 0 AG2 = w 1 1 0 1 0

d 1 0 1 0 1 v 1 0 1 0 1
e 0 0 0 1 0 z 0 0 0 1 0
Dari definisi graf isomorfik dapat dikemukakan bahwa dua buah graf
isomorfik memenuhi ketiga syarat berikut [DEO74]:
1. Mempunyai jumlah simpul yang sama.
2. Mempunyai jumlah sisi yang sama
3. Mempunyai jumlah simpul yang sama berderajat tertentu
Namun, ketiga syarat ini ternyata belum cukup menjamin. Pemeriksaan
secara visual perlu dilakukan.

w
u

x
y

(a) (b)
APLIKASI GRAF

1. Persoalan Tukang Pos Cina (Chinese Postman Problem)


Persoalan : seorang tukang pos akan mengantar surat ke alamat-
alamat sepanjang jalan di suatu daerah. Bagaimana
ia merencanakan rute perjalanannya supaya ia
melewati setiap jalan tepat sekali dan kembali lagi
ke tempat awal keberangkatan?
menentukan sirkuit Euler di dalam graf
B 8 C
2 8 1
4
A 3 4 D
6 2
F 5 E

Lintasan yang dilalui tukang pos: A, B, C, D, E, F, C, E, B, F, A.


2. Graf dalam topologi internet
Topologi jaringan adalah sesuatu yang menjelaskan hubungan
geometris antara unsur-unsur dasar penyusun jaringan, yaitu
node, link, dan station.

Topologi jala atau mesh adalah sejenis topologi jaringan yang menerapkan hubungan antarsentral secara penuh.
3. Graf dalam persoalan denah lantai rumah

Gambar di atas adalah denah lantai dasar sebuah gedung. Apakah


model denah lantai diatas dapat membangun sebuah graf. Ternyata
setiap ruangan termasuk bagian luar rumah dapat dijadikan simpul,
sehingga setiap pintu akan menjadi sisi-sisi yang menghubungkan
setiap simpul dalam graf yang akan kita bentuk
4. Graf dalam ikatan Kimia

Gambar diatas merupakan bentuk dari senyawa dalam C2H5OH


(ethanol), sebuah atom karbon dikaitkan pada 3 atom hidrogen,
sedangkan atom karbon lainnya dikaitkan dengan atom karbon
pertama, 2 atom hidrogen dan sebuah atom oksigen. Atom oksigennya
dikaitkan dengan sebuah atom hidrogen, selain dengan sebuah atom
karbon

Anda mungkin juga menyukai