Masalah 3.2
Marilah kita perhatikan cara-cara menyajikan relasi yang biasa digunakan di dalam Matematika.
Hasil pengambilan data mengenai pelajaran yang disukai oleh lima siswa kelas VIII diperoleh
seperti pada tabel berikut.
Nama Siswa Pelajaran yang Disukai
Abdul Matematika, IPA
Budi IPA, IPS, Kesenian
Candra Olahraga, Keterampilan
Dini Kesenian, Bahasa Inggris
Elok Matematika. IPA, Keterampilan
Permasalahan pada Tabel 3.1 di atas dapat dinyatakan dengan diagram panah, diagram
Kartesius, dan himpunan pasangan berurutan seperti berikut ini. Misalkan A = {Abdul, Budi,
Candra, Dini, Elok}, B = {Matematika, IPA, IPS, Bahasa Inggris, Kesenian, Keterampilan,
Olahraga}, dan “pelajaran yang disukai” adalah relasi yang menghubungkan himpunan A ke
himpunan B.
Abdul Matematika
IPA
Budi
IPS
Candra
Bahasa Inggris
Dini Kesenian
Keterampilan
Elok
Olahraga
Cara 2: Diagram Kartesius
Cara yang kedua untuk menyatakan relasi antara himpunan A dan B adalah menggunakan
diagram Kartesius. Anggota-anggota himpunan A berada pada sumbu mendatar dan anggota-
anggota himpunan B berada pada sumbu tegak. Setiap pasangan anggota himpunan A yang
berelasi dengan anggota himpunan B dinyatakan dengan titik atau noktah. Gambar 3.6
menunjukkan diagram Kartesius dari relasi “pelajaran yang disukai” dari data pada tabel 3.2.
A
Cara 3: Himpunan Pasangan Berurutan
Apabila data pada Tabel 3.2 dinyatakan dengan pasangan berurutan, maka dapat ditulis sebagai
berikut. Himpunan pasangan berurutan dari himpunan A ke himpunan B adalah {(Abdul,
Matematika), (Abdul, IPA), (Budi, IPA), (Budi, IPS), (Budi, Kesenian), (Candra, Keterampilan),
(Candra, Olahraga), (Dini, Bahasa Inggris), (Dini, Kesenian), (Elok, Matematika), (Elok, IPA),
(Elok, Keterampilan)} Uraian di atas menunjukkan macam-macam cara yang bisa digunakan
untuk menyatakan relasi dari himpunan A ke himpunan B.