Anda di halaman 1dari 13

Senyawa Karbon

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat tuhan yang maha Esa,atas kehendak-nya kami telah dapat
menyelesaikan makalah ini.meskipun banyak sekali kekurangan dan kesalahan didalamnya,namun saya
berharap bisa memberikan sedikit pengetahuan tentang hal ini.

Makalah ini memuat tentang kimia senyawa unsur, dimana didalamnya diterangkan sifat-sifat fisis.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.kami menyadari
bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan,oleh karena itu kami,penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca.

Bulukumba, 19 januari 2017

PENULIS
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…………………………………………................................…….………….…i

KATA PENGANTAR……………………………………………………………….…………….…..ii

DARTAR ISI………………...……………………………………………………………………..…iii

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG…………………………..…………..……………………iv

B. RUMUSAN MASALAH……………………….……..…………………………iv

C. TUJUAN…………………..........……………….....……………………………..iv

BAB II PEMBAHASAN

A. GUGUS FUNGSI DAN REAKSI PENGENALANNYA………...............………1

B. ALKOHOL………......…………………………………………………………….3

C. ALKOKSI ALKANA (ETER)…………..........................................………….…4

D. ASAM ALKANOAT (ASAM KARBOKSILAT)……..........……………………5

E. ESTER…………...........……………………………………………………….…6

F.ALDEHIDA(ALKANAL)………… ..........................................................................7

G.KETON……………………………..................………………..………………..….8

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN……………………………..………………............……………10

B. SARAN…………………………………………..…………………........………10

DAFTAR PUSTAKA………………………...……………………………………………….11
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Di kelas x telah dibahas sekelompok senyawa karbon, yaitu hidrokarbon yang meliputi alkana, alkena,
dan alkuna. Senyawa karbon tersebut merupakan sebagian kecil dari berjuta-juta senyawa karbon yang
ada dialam. Untuk memudahkan dalam membahas senyawa karbon, maka senyawa karbon tersebut
dikelompokkan menjadi beberapa kelompok besar. Salah satu system pengelompokkan senyawa karbon
adalah berdasarkan pada gugus fungsi yang dimiliki senyawa karbon tersebut. pada makalah ini akan
dibahas mengenai beberapa senyawa karbon yang dikenal sebagai turunan alkana, yaitu alkana yang
salah satu atom hidrogennya diganti dengan gugus fungsi tertentu.

B. RUMUSAN MASALAH

Mampu mengidentifikasi gugus fungsi senyawa karbon dan menuliskan struktur dan nama senyawa
karbon berdasarkan gugus fungsinya, menentukan isomer senyawa karbon, serta menjelaskan sifat fisis
senyawa karbon dan kegunaannya.

C. TUJUAN MASALAH

· Dapat mengetahui gugus fungsi senyawa karbon

· Dapat menuliskan struktur nama senyawa karbon

· Cara menentukan isomer senyawa karbon

· Dapat menjelaskan sifat fisis senywa karbon dan kegunaannya


BAB II

PEMBAHASAN

A. Gugus Fungsi dan Reaksi Pengenalannya

Gugus fungsi adalah atom atau gugus atom yang menentukan sifat suatu senyawa. Gugus fungsi
merupakan cirri khas dari suatu homolog dan merupakan pusat reaktivitas molekul. Beberapa contoh
gugus penting adalah -OH (alcohol), -O-(eter), -CHO (aldehida), -CO- (keton), -COOH (asam karboksilat) ,
-COO- (ester) dan –X (halida).

1. Reaksi-reaksi senyawa karbon

a). reaksi pengenalan alkohol

untuk mengenali gugus alcohol (-OH) digunakan pereaksi fosforus pentaklorida (PCl₅). Reaksi umum :

R—OH + PCl₅ →R —Cl + POCl₃ + HCl

b). reaksi pengenalan eter

pereaksi pengenalan PCl₅ dapat digunakan untuk mengenali adanya gugus eter. Berbeda dengan
alcohol, reaksi eter dengan PCl₅ akan membentuk aikil klorida dan POCl₃. reaksi ini juga dapat
digunakan untuk membedakan alcohol dan eter karena tidak memerahkan kertas lakmus biru. Hal ini
terjadi karena reaksinya tidak membebaskan HCl.

reaksi

R —O— R’ + PCl₅ → R—Cl + R’ — Cl + POCl₃

c). reaksi pengenalan aldehida pereaksi


yang umum digunakan untuk mengenali adanya gugus aldehida (CHO) adalah pereaksi fehling dan
pereaksi Tollens.

d). reaksi pengenalan asam alkanoat untuk


mengenali asam alkanoat selain dengan menggunakan kertas lakmus dapat pula dengan reaksi
esterifikasi. Bila asam alkanoat direaksikan dengan suatu alcohol akan terjadi senyawa ester yang
mempunyai bau yang khas.

e). reaksi pengenalan ester

hidrolisis ester dengan suatu basa kuat dapat menghasilkan suatu garam alkanoat dan alkoho.
Reaksi hidrolisis ester merupakan reaksi khas yang digunakan untuk mengenali adanya suatu ester.

2. Tata nama dan isomeri gugus fungsi

a). tata nama


tata nama senyawa karbon diatur dalam tata nama IUPAC. Nama senyawa yang didasarkan pada aturan
IUPAC disebut nama sistematis atau nama IUPAC. Selain nama sistematis senyawa karbon sering
mempunyai nama lain yang lazim digunakan dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam perdagangan.
Penetapan nama senyawa turunan alkana dapat dilakukan dalam 4 tahap:

1. Mengenali gugus fungsi

2. Memilih rantai induk, yaitu rantai terpanjang yang mengandung gugus fungsi

3. Member nomor, dimulai salah satu ujung sehingga posisi gugus fungsi mendapat nomor terkecil

4. Penulisan nama, dimulai dengan nama cabang kemudian nama rantai induk

Secara garis besar, Nama-nama senyawa turunan alkana tersebut antara lain:

1. Alakanol atau alcohol

2. Alkoksi alkana atau eter

3. Asam alkanoat atau asam karboksilat

4. Alkil alkanoat atau ester

5. Alkanal atau aldehida

6. Alkanon atau keton

b). Isomer senyawa


karbon menunjukkan berbagai macam keisomeran yang dapat di bagi kedalam keisomeran struktur dan
keisomeran ruang.

· Keisomeran struktur terjadi karena perbedaan struktur, yaitu cara atom-atom saling berikatan
(apa mengikat apa).keisomeran struktur dapat berupa keisomeran kerangka, keisomeran posisi, dan
keisomeran gugus fungsi.

· Keisomeran ruang terjadi karena perbedaan konfigurasi molekul, yaitu susunan ruang atom-atom
dalam molekul.

· Senyawa-senyawa yang berisomer ruang mempunyai struktur yang sama, tetapi konfigurasi
molekul berbeda.

Pasangan senyawa berisomer fungsi adalah sebagai berikut:

Ø Alkohol dan alkori alkana,rumus umum CnHzn+₂O

Ø Alkana dan keton, rumus umum CnH₂nO

Ø Asam alkonat dan ester


Keisomeran ruang dapat berupa keisomeran geometri dan keisomeran optir:

v Keisomeran geometri terdapat dalam senyawa-senyawa yang mempunyai bagian yang baku, dimana
satu atom tidak dapat berputar bebas terhadap atom yang lain yang terikat padanya seperti ikatan
rangkap dan cincin. Keisomeran geometri mempunyai dua bentuk konfigurasi , yaitu air dan trans.

v Keisomeran optis terdapat dalam system senyawa atom karbon asimetris.

v Senyawa yang mempunyai n atom karbon asimetris terdapat mempunyai sebanyak-banyaknya 2n


isomer optis.

v Senyawa-senyawa yang berisomer optis mempunyai putaran optis yang berbeda.

B. Alkohol

Alcohol dan eter merupakan dua kelompok senyawa yang saling berisomer gugus fungsi. 1). Reaksi-
reaksai alcohol adalah sebagai berikut:

1. Dengan logam aktif, misalnya dengan natrium, membebaskan hydrogen

2. Subtitusi OH oleh halogen jika direaksikan dengan HX

3. Oksidasi

4. Esterifikasi

5. Dehidrasi

6. Oksidasi alcohol primer membentuk aldehida

7. Oksidasi alcohol sekunder menghasilkan keton

8. Alcohol tersier tidak dapat dioksidasi oleh pengoksidasi- pengoksidasi biasa.

Eter dapat dipecahkan oleh asam halide (khususnya) membentuk alkihida dan atau alcohol. Alkohol dan
eter dapat dibdakan berdasarkan reaksinya dengan natrium, alcohol bereaksi sedangkan eter tidak.

2). Penggolongan alcohol

Berdasarkan letak gugus hidroksi (OH) terikat, alcohol dibedakan menjadi tiga jenis, sebagai berikut:

a). alcohol primer,yaitu alcohol yang gugus –OH nya terikat pada atom C primer

b). alcohol sekunder, yaitu alcohol yang gugus –OH nya terikat pada atom C sekunder.

c). alcohol tersier, yaitu alcohol yang gugus –OH nya terikat pada atom C tersier.

3). Tata nama alcohol


Secara umum, alcohol diberi nama alkanol karena merupakan senyawa turunan alkana dengan
mengganti atom H dengan gugus –OH. Tata nama alcohol menurut IUPAC dirumuskan sebagai berikut.

a). nama alcohol disebut seperti alkana denagn mengganti akhiran a dengan akhiran ol.

b). letak gugus –OH diberi nomor sesuai dengan nomor atom C yang mengikatnya.

c). pemberian nomor atom karbon diusahakan agar gugus –OH sedapat mungkin mempunyai nomor
yang kecil.

d). urutan penyebutannya adalah :nomor cabang dan nama cabang (jika ada) – nomor letak gugus –OH -
nama rantai utama.

Berdasarkan jumlah gugus –OH yang terikat, alcohol dapat dibedakan menjadi,

· Alcohol monovalen, yaitu alcohol yang hanya mengandung sebuah gugus hidroksi (-OH) pada
senyawanya.

· Alcohol divalent, yaitu alcohol yang mempunyai dua buah gugus hidroksi (-OH)dalam senyawanya.

· Alkoholpolivalen, yaitu alcohol yang mempunyai banyak gugus hidroksi (-OH) dalam senyawanya.

4). Pembuatan alcohol

Reaksi-reaksi yang dapat digunakan untuk membuat alcohol di laboratoriuma;

a) Reduksi aldehida akan menghasilkan alcohol primer

b) Reduksi keton akan menghasilkan alcohol sekunder

c) Subtitusi alkil halide dengan menggunakan basa.

5). Sifat-sifat alcohol

a) sifat fisis

b) reaksi-reaksi terhadap alcohol

6). Penggunaan alcohol

· Alcohol banyak dimanfaatkan sebagai pelarut, misalnya pelarut kosmetika (astringent), dan bedak
cair.

· Bahan antiseptic, misalnya untuk sterlisasi alat-alat kedokteran

· Bahan bakar spiritus merupakan campuran etanol dan metanolyang diberi zat warna untuk
menandai bahwa spiritus bersifat racun agar tidak diminum, sebab methanol merupakan alcohol yang
beracun dan dapat mengakibatkan kebutaan.
· Minuman keras merngandung alcohol antara 15% sampai 40%

· Sebagai bahan baku untuk membuat senyawa kimia lainnya, misalnya asam cuka.

C. Alkoksi alkana (eter)

Eter mempunyai rumus umum R—O—R’ dengan R dan R’ dapat merupakan gugus alkil yang
sama. Bila gugus alkilnya sama disebut sebagai eter simeetri dan jika tidak sama disebut dengan eter
majemuk. Eter berisomer gugus fungsi dengan alcohol, sebab rumus kimia eter sama dengan alcohol.

1. Tata nama eter

Eter merupakan nama vital. Menurut IUPAC, eter disebut sebagai alkoksi alkana. Gugus alkoksi adalah
gugus R—O— yang berantai pendek, sedangka R’ yang berupa rantai panjang disebut sebagaialakana.
Jadi, menurut IUPAC gugus R—O— dianggap sebagai gugus yang terikat pada suatu alkana.

2. Reaksi pembentukan eter

a). eter simetris dibuat dengan dehidrasi alcohol dengan asam sulfat pekat pada suhu 140°C.

b). reaksi antara Na-alkoksida dengan halide (sintesis William-son).

3. sifat-sifat eter

Eter merupakan cairan tak berwarna yang mudah menguap dan mudah terbakar berbau enak tetapi
mempunyai sifat membius.eter relative kurang reaktif disbanding alcohol. Eter tidak bereaksi dengan
logam natrium. Sifat ini dapat digunakan untuk membedakan eter dari alcohol.

D. Asam alkanoat (asam karboksilat)

Asam karboksilat dapat mengalami berbagai jenis reaksi, penetralan, dan esterifikasi.

1. Tata nama asam karboksilat

Asam karboksilat merupakan senyawa karbon yang pertama kali banyak dikenal secara umum dan
didapat dari sumber alami.oleh karena itu, nama trival asam karboksilat. Nama trival ini lebih banyak
dikenal secara luas, sedangkan nama menurut IUPAC disebut seperti nama alkana diawali dengan asam
dan diakhiri dengan akhiran –oat.

2. Sifat-sifat asam karboksilat

a). sifat fisis

b). reaksi-reaksi asam karboksilat

3. pembuatan asam karboksilat

v Pembuatan asam karboksilat di laboratorium


1. Oksidasi alcohol primer dengan oksidator kuat

2. Hidrolisis alkana karbonitrit (RCN) pada suhu tinggi dan dalam lingkungan asam kuat.

v Pembuatan asam karboksilat di industry

1. Didalam industry, asam asetat merupakan senyawa penting. Asam asetat dibuat dari hidrasi
asetilena, yang dioksidasi dengan menggunakan katalis Hg²⁺.

2. Asam formiat dibuat dari reaksi antara gas karbon monoksida dan air pada suhu dan tekanan tinggi
dengan menggunakan katalis oksida logam.

4. beberapa asam karboksilat dan penggunaannnya

a. asam formiat (HCOOH)

b. asam etanoat (asam cuka)

E. Ester

Ester merupakan senyawa yang mengandung gugus karboksil. Seperti kalnya asam karboksilat,
rumus kimia ester secara umum dinyatakan dengan CnH₂nO₂. ester dapat mengalami hidrolisis
membentuk asam dan alcohol.

1. Tata nama ester

Ester disebut sebagai asam karboksilat dengan mengganti awalan asam dengan nama gugus alkil yang
terikat.

2. Pembuatan ester

Ester dibuat dengan mereaksikan asam karboksilat dengan alcohol dngan sedikit asam sulfat pekat, yang
berfungsi sebagai zat higroskopis (penarik molekul air).reaksi ini disebut juga sebagai esterifikasi.

3. Sifat-sifat ester

ester suku rendah (dengan jumlah atom C sedikit) merupakan senyawa yang mudah menguap dan
memberikan bau yang sedap (harum), semakin banyak atom karbonnya, semakin tinggi titik
didihnya.reaksi terhadap ester

a). ester dengan bantuan asam dapat mengalami hidrolisis menghasilkan asam karboksilat dan alcohol.

b). hidrolisis ester dengan basa akan mengasilkan garam dan alcohol.

4. beberapa ester yang penting dan kegunaannya

a. zat citarasa (zat pemberi aroma)


beberapa ester dari asam karboksilat suku rendah umumnya member aroma sedap (harum).
Oleh karena itu, umumnya ester digunakan sebagai zat tambahaan (aditif) pada makanan atau minuman
ynag akan member aroma tertentu pada makanan.

b. lemak dan minyak

lemak dan minyak merupakan ester dari gliserol dan asam karboksilat tertentu yang disebut asam
lemak.

F. Aldehida (alkanal)

Aldehida merupakan senyawa karbon yang mengandung gugus karbonil (—CO—), dimana
satu tangan mengikat gugus alkil dan tangan yang lain mengikat atom hydrogen.

1. Tata nama aldehida

Aldehida dapat dianggap sebagai senyawa turunan alkana yang salah satu ato hidrogennya diganti
dengan gugus aldehida (—CHO). Oleh karena itu, nama alkdehida disebut seperti alkananya dengan
mengganti akhiran al pada akhran ana,atau disebut seperti pada masa alkanoat dengna mengganti
akhoiran oat dengan akhiran aldehida.

2. Pembuatan aldehida

a). oksidasi alcohol primer

b). reaksi ester dengan pereaksi grimard

3. sifat-sifat aldehida

a. sifat fisis

b. reaksi-reaksi aldehida

1. oksidasi

Oksidasi terhadap aldehida akan menghasilkan asam karboksilat

2.reduksi

Reduksi terhadap aldehida akan mengahsilkan alcohol primer.

4.kegunaan aldehida

Metanal merupakan salah satu senyawa aldehida yang penting. Senyawa ini lebih dikenal sebagai
formaldehida dan larutannya 40% dikenal sebagai formalin (antiseptic).

G. Keton
Keton dan aldehida merupakan isomer gugus fungsi. Keduanya mempunyai gugus yang sama,
yaitu gugus karbonil (—CO—). Perbedaannya, pada aldehida bila tangan atom karbon gugus karbonil
yang satu mengikat gugus alkil, maka tangan yang lain mengikat atom hydrogen, sedangkan pada keton
kedua tangan atom karbon mengikat gugus alkil.

1. Tata nama keton

Menurut aturan IUPAC nama keton diambil dari nama alkana dengan jumlah atom karbon yang
sama, tetapi akhiran ana diganti dengan anon dan letak gugus karbonil (—CO—) diberi nomor yang
terendah.

2. Pembuatan keton

a). oksidasi alcohol sekunder

b). distilasi kering garam alkanoat

3. sifat-sifat keton

a. sifat fisis

keton suku rendah merupakan zat cair yang mudah larut dalam air dan berbau menyengat, keton suku
sedang merupakan zat cair yang sukar larut dalam air, sedangkan keton suku tinggi merupakan zat
padat.cairan aseton mudah menguaap daqn beracun, dapat menyebabkan matinya syaraf.

b. reaksi-reaksi terhadapketon

1. Bila keton direduksi akan menghasilkan alkoholl sekunder

2. Keton tidak dapat dioksidasi oleh pereaksi fehling dan pereaksi tollens. Sifat ini digunakan untuk
membedakan keton dari aldehida atau sebaiknya.

4.kegunan keton

Senyawa keton yang paling banyak dikenal adalah propanon atau aseton. Aseton banyak
dimanfaatkan sebagai pelarut (misalnya pelarut cat kukua) dan pembersih kaca. Aseton juga merupakan
bahan baku untuk membuat senyawa bahan industry,misalnya perspek (sejenis plastic) dan bispenol
(plastic).

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
1. Gugus fungsi senyawa karbon merupakan gugusan atom atau kelompok atom yang menentukan
sifat khas senyawa karbon tersebut.

2. Reaksi-reaksi senyawa karbon antara lain reaksi pengenalan alcohol, reaksi pengenalan eter, reaksi
pengenalan aldehida, reaksi pengenalan asam alkanoat, dan reaksi pengenalan ester.

3. Kelompok senyawaa karbon saling berisomer gugus fungsi antara lain alcohol dan eter, asam
karboksilat dan ester, serta aldehida dan keton.

4. Alcohol adalah cairan jernih tak berwarna, berbau khas (enak), dan mudah larut dalam air.

5. Alcohol dapat bereaksi dengan logam aktif, bereaksi dengan HCL dengan katalis ZnCl₂ (dikenal
sebagai pereaksi lucas), bereaksi dengan PCl₅ menghasilkan alkil klorida.

6. Oksidasi alcohol primer menghasilkan aldehida,alcohol sekunder menghasilkan keton, sedang


alcohol tersier tidak dapat dioksidasi.

7. Eter merupakan cairan tak berwarna yang mudah menguap dan mudah terbakar, berbau enak
tetapi bersifat membius.

8. Asam karboksilat dilaboratorium dibuat melalui oksidasi alcohol primer dengan oksidator kuat dan
hidrolisis alkana karbon.

9. Ester merupakan senyawa mengandung gugus karboksil.

10. Keton dibuat melalui oksidasi alcohol sekunder dan distilasi kering garam alkanoat.

11. Keton dapat direduksi menghasilkan alcohol sekunder.

B. SARAN

Alkana banyak kegunaannya tetapi banyak di antaranya terpaksa dilarang karena menimbulkan
berbagai masalah, baik masalah kesehatan maupun masalah lingkungan.berbagai jenis alcohol
digunakan dalam kehidupan sehari-hari maupun industry diantaranya adalah methanol, etanol, glikon,
dan gliserol.larutan methanol, yaitu formalin digunakan sebagai pengawet mayat.
DAFTAR PUSTAKA

1. Unggul sudarmo, 2006,Standar Kompotensi Mata Pelajaran Kimia,Jakarta,phibeta.

2. Depdiknas ; 2006, Standar Kompotensi Mata Pelajaran

Kimia,Jakarta,Direktorat Pendidikan Menengah Umum.

Anda mungkin juga menyukai