Anda di halaman 1dari 17

PEDOMAN TEKNIS

PEMANTAUAN KUALITAS
UDARA AMBIEN

Malang,18 April 2013


Latar Belakang
Pedoman ini merupakan acuan dalam melaksanakan
kegiatan pemantauan kualitas udara ambien bagi :
 Pemerintah propinsi dan pemerintah kabupaten/kota.
 Laboratorium lingkungan.
 Penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan sumber
tidak bergerak.
 Perguruan Tinggi.
 Masyarakat untuk melakukan pemantauan terhadap
mutu udara ambien dalam rangka kegiatan
pengawasan.
 Lembaga/institusi lain yang akan melakukan
penelitian/pengkajian tentang kualitas udara.
TUJUAN PEMANTAUAN KUALITAS UDARA
AMBIEN
 a. Mendapatkan data pemantauan kualitas udara yang mewakili ruang dan
waktu sebagai dasar pengambilan keputusan.
 b. Menetapkan status mutu udara ambien daerah.
 c. Bahan pertimbangan dalam menetapkan baku mutu udara ambien
(selanjutnya disebut BMUA) daerah.
 d. Mengevaluasi efektivitas kebijakan pengendalian pencemaran udara .
 e. Mengamati kecederungan pencemaran udara pada daerah yangdiamati.
 f. Memvalidasi model dispersi pencemaran udara untuk memprediksi
kontribusi sumber pencemar dan jenis pencemarnya.
 g. Memprediksi mutu udara di masa depan.
 h. Memberikan informasi mutu udara kepada masyarakat (ISPU).
 i. Pengawasan penaatan serta penanganan kasus pencemaran udara.
 j. Pelaksanaan audit lingkungan hidup, ISO 14000.
 k. Pelaksanaan RKL/RPL atau UKL-UPL.
KETENTUAN TEKNIS PEMANTAUAN
KUALITAS UDARA AMBIEN
1. Lokasi Pemantauan Kualitas Udara Ambien

A. Klasifikasi Lokasi Pemantauan

Jenis lokasi pemantauan dapat diklasifikasikan sebagai berikut :


 Pusat kota,
 Latar kota (urban background),
 Sub urban,
 Tepi jalan (roadside),
 Sisi jalan (kerbside),
 Industri
 Pedesaan (rural),
 Rumah sakit dan TPA
Kriteria Penempatan Stasiun Pemantauan
 Area dengan konsentrasi pencemar tinggi
 Area dengan kepadatan penduduk tinggi
 Di daerah proyeksi pengembangan
/perluasan kota
 Sesuai dengan strategi pengendalian
pencemaran
 Mewakili seluruh wilayah studi
Skema penetapan lokasi pemantau
kualitas udara ambien manual
Arah angin dominan

industri
pemukiman,
tempat spesifik

= lokasi pemantauan
Penempatan Sampling Probe
 Jarak dari jalan raya >15 m
 Ketinggian 3-6 m dari tanah, untuk
partikulat minimal 2 m
 Jarak dari emisi terdekat >15m
 Minimal 2 kali ketinggian gedung atau
penghalang terdekat
Gambar Lokasi probe dan pemantau
meteorologi yang jauh dari penghalang

 anemomete
r
 b

 h  i
1 nl
 e a h
t 2
 s
h
 10 h1 el 10 h2
t
e
r
B. Kriteria Penempatan Alat Pemantau Kualitas
Udara Ambien

a. Udara terbuka dengan sudut terbuka 120º


terhadap penghalang.
b. Ketinggian sampling inlet dari permukaan tanah
untuk partikel dan gas minimal 2 m.
c. Jarak minimal alat pemantau kualitas udara dari
sumber emisi terdekat adalah 20 m.
d. Untuk industri, penetapan lokasi sampling
mengacu pada Keputusan Kepala Badan
Pengendalian Dampak LingkunganNomor 205
Tahun 1996.
2. Pemilihan Parameter Yang Dipantau

A. Parameter Udara Ambien


 PP. No.41 Tahun 1999 telah mengatur parameter udara ambien yang wajib
dipantau.
Parameter yang dipantau untuk udara ambien paling sedikit
sulfur dioksida (SO2), karbon monoksida (CO), nitrogen dioksida (NO2),
oksidan (O3), dan PM10.

 untuk roadside paling sedikit meliputi parameter: hidro carbon (dalam bentuk
NMHC, non methane hidro carbon), karbon monoksida (CO), partikulat (TSP,
PM10, PM2.5), NO2,dan SO2.

B. Parameter Meteorologi
1) Arah dan kecepatan angin
2) Kelembaban dan suhu udara
3) Intensitas radiasi matahari
3. Metode Pemantauan

P e m a n t a u a n K u a lit a s U d a r a

A m b ie n E m is i

P e n g u k u ra n K u a lit a s U d a ra A m b ie n

O to m atik M an u al

A k tif P asif
Metode pemantauan kualitas udara ambien
Metode pemantauan kualitas udara ambien
4. Frekuensi Pemantauan
TATA CARA PELAPORAN

pelaporan hasil pemantauan kualitas udara ambien


secara umum meliputi:

a. Denah lokasi pengambilan sampel.


b. Lokasi/tempat pengambilan sampel termasuk diagram,
sketsa, ataufoto.
c. Nama petugas.
d. Detail dari kondisi lingkungan selama pengambilan
sampel yang dapat mempengaruhi interpretasi hasil
pengujian.
e. Hasil pemantauan meteorologi.
DAFTAR PUSTAKA
 Keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak
Lingkungan Nomor : Kep-205/BAPEDAL/07/1996
tentang Pedoman Teknis Pengendalian
Pencemaran Udara Sumber Tidak Bergerak
 Penentuan lokasi pengambilan contoh uji
pemantauan kualitas udara ambien SNI. No. 19-
7119.6-2005
 Pedoman teknis pemantauan kualitas udara
ambien lampiran VI PermenLH No, 12 Tahun 2010
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai