LATAR BELAKANG
Adanya pencemaran lingkungan akibat kegiatan industri tembakau Potensi pencemaran dikategorikan dalam limbah cair, limbah/sampah padat, limbah udara dan limbah B3 Pembangunan berkelanjutan berwawasan lingkungan
DASAR HUKUM
Pasal 34 ayat (1) UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup mengatur bahwa setiap usaha dan/atau kegiatan yang tidak termasuk dalam kriteria wajib amdal, wajib memiliki UKL-UPL. Pasal 35 ayat (1) UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup mengatur pula bahwa usaha dan/atau kegiatan yang tidak wajib dilengkapi UKL-UPL, wajib membuat surat pernyataan kesanggupan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup (SPPL). Pasal 36 ayat (3) UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup mengatur bahwa ketentuan lebih lanjut mengenai UKL-UPL dan SPPL diatur dengan peraturan Menteri. Ketentuan UKL/UPL diatur dalam Per.Men LH No. 13 Thn 2010 tentang UKL-UPL dan SPPL Penyusunan UKL-UPL diatur dalam Kep.Men LH No. 86 Thn 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan UKL-UPL
PP No. 27 thn 1999 ttg AMDAL Semua Kegiatan Yang menimbulkan dampak penting : harus AMDAL
Implementasi RKL
Implementasi RPL
Implementasi UKL
Implementasi UPL
UKL - UPL
UKL-UPL => PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN terhadap usaha dan/atau kegiatan yang tidak berdampak penting terhadap lingkungan hidup yang diperlukan bagi PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan. Setiap jenis rencana kegiatan/usaha yang tidak wajib AMDAL, dan masih memerlukan identifikasi lingkungan sebagai akibat adanya karakteristik tertentu dari suatu rencana kegiatan/usaha wajib dilengkapi UKL-UPL. UKL-UPL bukan merupakan bagian dari AMDAL, sehingga prosesnya tidak harus dilaksanakan sebagaimana proses AMDAL. UKL-UPL = SOP (dibuat sebagai pernyataan dari pemrakarsa untuk melaksanakan upaya mitigasi dampak sesuai standar pengelolaan lingkungan yang ada : melalui pengarahan dari instansi yang kompeten). UKL-UPL merupakan salah satu persyaratan yang wajib dipenuhi dalam pelaksanaan penerbitan izin lingkungan, sehingga bagi usaha dan/atau kegiatan yang UKL-UPLnya ditolak maka pejabat pemberi izin wajib menolak penerbitan izin bagi usaha dan/atau kegiatan bersangkutan. UKL-UPL dinyatakan berlaku sepanjang usaha dan/atau kegiatan tidak melakukan perubahan lokasi, desain, proses, bahan baku dan/atau bahan penolong.
SUBSTANSI
1. 2. Identifikasi potensi dampak lingkungan hidup Rencana dan/atau pedoman kerja yang berisi program pengelolaan dan pemantaun lingkungan hidup yang didasarkan pada : a. Upaya minimalisasi dampak negatif LH dan optimalisasi dampak positif LH b. Kesesuaian dengan standar-standar pengelolaan dan pemantauan LH tanpa harus mengukur besaran dampak dan menetapkan alternatif mitigasinya Merupakan salah satu instrumen pencegahan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup
3.
POLA PIKIR
LIMBAH
NON B3 B3
CAIR PADAT
Oli Bekas Majun, limbah medis, limbah lab., kemasan bhn kimia
SAMPAH
NON B3 B3
BASAH
AIR BERSIH
Parameter yang diuji adalah : Fisika dan Kimia Semua parameter yang diuji memenuhi batas syarat air bersih sesuai KEP.Men.Kes.RI No. 416/MENKES/PER/IX/90
Air bersih diuji setiap 6 bulan sekali oleh Balai besar tehnik kesehatan lingkungan Prop. Jatim
AIR MINUM
I. Parameter yang diuji adalah: 1. Parameter yang berhubungan langsung dengan kesehatan, yaitu : kimia anorganik, antara lain : Arsen, Fluorida, Kromium total, Kadmium, Nitrit, Nitrat, Sianida, dan Selenium.
2. Parameter yang berhubungan tidak langsung dengan kesehatan, yaitu : a. Fisik, Bau dan warna. B. Total padatan terlarut (TDS). C. Kekeruhan d. Rasa. e. Suhu. 3. Parameter Kimiawi, al. : Aluminium, besi, kesadahan, klorida, mangaan, PH, seng, sulfat, tembaga. Parameter yang diuji memenuhi batas syarat air minum sesuai Permenkes RI No. 492/MENKES/PER/IV/2010
SUMUR RESAPAN
BIOPORI
PENGHIJAUAN
a. Penyerap debu : Akasia, Kaesan b. Penyerap CO2 : Kaesan Mangga, Kenanga lokal, Akasia, Gading putih, Palm putri, Cermai, Srikaya, Kapulogo. c. Penyerap NO2 : Kenanga lokal, Gading putih d. Pengikat Air Tanah : Kemiri, Gondang, Bambu, Bendo
Adalah tanggung jawab yang melekat pada setiap perusahaan penanam modal untuk tetap menciptakan hubungan yang serasi, seimbang, dan sesuai dengan lingkungan, nilai, norma dan budaya masyarakat setempat (pasal 15 huruf b UU 25/2007)
Contoh CSR : 1. Perekrutan karyawan diprioritaskan dari masyarakat sekitar perusahaan sesuai dgn kompetensinya 2. Pemberian sumbangan kpd warga sktr pada hari raya Idul Fitri 3. Pelaksanaan program posyandu 4. Pemberian air bersih
ERP
(EMERGENCY RESPONSE PLAN)
a. Struktur Organisasi : 1. Penanggung jawab (Sebagai Pembina) 2. Koordinator Lapangan (disesuaikan) 3. Petugas-petugas lapangan yang terkait contoh : Petugas P3K, PMK, dll. b. SOP (Standar Operasional Prosedur) c. Pelaksanaan SOP ( Pelatihan dan ujicoba) d. Laporan e. Evaluasi
PETA PEMANTAUAN
IZIN-IZIN TERKAIT
a. Gangguan Lingkungan ( HO) b. IPLC c. SIPA d. IMB e. LOKASI dll
TERIMA KASIH