Lingkungan Hidup
Kegiatan Klinik Harapan Medika
Bab II
URAIAN RENCANA
KEGIATAN
Laundry +
Pelayanan Jasa Boga /
+
Dapur
IPSRS +
Pelayanan
Pengelolaan Limbah /
Penunjang Non +
IPAL
Klinik
Ambulans/
+
Transportasi
Komunikasi Medik +
Pemulasaraan Jenazah +
Pelayanan
Gawat Darurat UGD 24 Jam
Rencana Pembangunan
RSIA Harapan Medika
3. Perencanaan Teknis
Perencanaan teknis disusun sebagai pedoman dalam penentuan
atau penyusunan tata letak bangunan (layout) yang akan
diakomodir dalam pembangunan lokasi Rumah Sakit.
Perencanaan teknis adalah :
Rencana Pola Tata Letak bangunan Rumah Sakit dan
rencana penggunaan lahan.
Rencana sarana dan prasarana Rumah Sakit.
Incenerator
Collecting Box
Collecting Box
Pendarahan,
Gangguan cairan dan elektrolit,
Bedah kecil (false emergency).
Pelayanan Rawat Jalan
Rawat jalan/spesialis adalah poliklinik untuk pasien
yang memerlukan pengobatan serta perawatan jalan.
Poliklinik yang dimaksud mencakup poliklinik, Anak,
Obgyne dan Kebidanan,.
Pelayanan rawat jalan diantaranya adalah :
Demam,
Diare,
Batuk dan sesak nafas,
Hypertensi,
Hypotensi,
Anemia,
Perubahan berat badan,
Pendarahan,
Alergi,
Perawatan ante natal/fost natal,
Insisi abses,
Pengawasan tumbuh kembang anak,
Kuratif dan rehabilitasi.
Pelayanan Rawat Inap
Pelayanan rawat inap bertujuan untuk perawatan pasien
dimana perawatannya tidak bisa dilakukan di rumah.
Pembagian instalasi dilakukan berdasarkan kasus penyakit
dalam pelayanan IRNA Medical dan IRNA Bedah (pelayanan
kelas III, Kelas II, Kelas I serta VIP) dan perawatan khusus
dalam bentuk Perinatologi (NICU), dan Kebidanan.
Pelayanan Laboratorium
Pelayanan pada ruangan perawatan dengan tindakan
dokter, memerlukan hasil analisa laboratorium. Pelayanan
ini sangat dibutuhkan untuk pemeriksaan darah, faces dan
urin yang dilakukan setiap hari.
Dalam analisa laboratorium juga di perlukan pereaksi-
pereaksi kimia. Pelayanan laboratorium meliputi kegiatan
uji hematologi, kimia darah, gula darah, urin, faces dan
serologi. Solven yang digunakan adalah asam sulfat, HCL
pekat dan asam asetat.
Pelayanan Farmasi
Bagian farmasi merupakan pusat pengadaan obat-obatan
dan peralatan medis bagi kegiatan operasional Rumah
Sakit. Pelayanan ini diperuntukkan bagi pasien rawat jalan
dan inap. Pelayanan farmasi yang di berikan diantaranya
sebagai berikut :
Meracik resep.
Memberikan informasi dan melayani konsultasi obat.
Mendistribusikan.
Obat jadi (standar obat Rumah Sakit) yang disusun oleh
komite farmasi dan terapi berdasarkan DOE (Daftar Obat
Esensial) Nasional.
Bahan kimia.
Alat habis pakai.
Alat inventaris.
Pelayanan Operasi
Pelayanan ini di berikan pada pasien yang untuk
pengobatan yang memerlukan tindakan bedah seperti
sectio cessarea. Kamar operasi yang tersedia terdiri dari 1
(satu) kamar operasi.
Pelayanan Bersalin
Pelayanan ini diberikan bagi pasien yang akan mengalami
proses persalinan. Kamar persalinan terdiri dari ruang
bersalin, ruang kala, ruang linen, ruang bayi sehat, ruang
bayi sakit, gudang dan ruang dokter.
Pelayanan Dapur (Instalasi Gizi)
Instalasi gizi merupakan bagian yang menyiapkan
makanan kepada pasien untuk penyembuhan dan
meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit yang di
deritanya. Penyediaan ini ditujukan agar nilai kalori dan
zat gizi lainnya serta jenis makanan yang sesuai dapat di
sajikan sehingga diharapkan mempercepat proses
kesembuhan pasien. Pelayanan gizi yang diberikan
diantaranya :
- Pengadaan makanan bagi pasien rawat tinggal (bayi,
anak-anak, dewasa).
- Makanan Khusus/diet.
- Penyuluhan, konsultasi, dan rujukan gizi.
Ruang Jenazah
Untuk pasien yang meninggal dunia disediakan ruang
jenazah, agar memudahkan bagi anggota keluarga untuk
menyelenggarakan jenazah tersebut.
Kantor
Dapur/Kantin Pre-treatment
Ruang
Biofilter/STP
Perawatan
IPAL Kolam-
Ruang Operasi Limbah
dan Bersalin
Biofilter/ST
Laundry Pre-treatment
P
Laboratorium
dan Instalasi
Farmasi Saluran
Umum
Ruang Jenazah
- Screening (Penyaringan)
Terdiri dari dua bagian yaitu penyaringan kasar (bar
sceen) untuk menyaring sampah/padatan besar dan
penyaringan halus (fine screen) untuk menyaring
sampah/padatan yang lebih halus.
- Penghancuran padatan
Padatan sampah yang lolos dari proses penyaringan
akan dihancurkan/dicacah, sehingga tidak
menganggu pompa dan Pemipaan dalam unit pengolah
limbah cair.
- Ekualisasi
Menghomogenkan/menetralisir limbah cair dan
mengatur pemasukan limbah cair ke dalam unit
pengolah limbah cair.
Sistem Pengolahan Limbah Cair.
Terdiri dari dua bagian yaitu sistem pengolahan secara
kimiawi dan biologis dengan menggunakan metode
biofilter dan sewage treatment plant. Sistem pengolahan
limbah kimiawi meliputi proses koagulasi/flokulasi,
proses reduksi-oksidasi limbah dan lain-lain, sedangkan
pengolahan secara biologis terdiri dari :
- Proses Anaerobik
Proses pengolahan limbah cair dengan menggunakan
mikroorganisme/bakteri anaerobik pendegradasi
limbah cair. Kelebihan proses adalah dapat
menurunkan beban polutan limbah cair yang tinggi
(COD diatas 3000 ppm) sampai 80 % dan menurunkan
suspended solid organik yang tinggi. Kekurangannya
adalah timbulnya bau busuk yang menyengat yang
berasal dari proses anaerobik.
- Proses Aerobik
RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN II- 31
Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Dan Upaya Pemantauan 2018
Lingkungan Hidup
Kegiatan Klinik Harapan Medika
- Ruang Bakar
- Ruang Abu
- Ruang Filter
- Cerobong Gas Buang
- Ruang Bakar
Pembakaran pertama dilakukan di Ruang Bakar pertama.
Di ruang ini limbah padat memperoleh pemanasan awal
dan pembakaran sampai terbakar habis. Pembakaran awal
dapat dilakukan dengan menghidupkan Burner I selama
lebih kurang 15 menit. Pemanasan awal dilanjutkan
dengan pengisian limbah ke Ruang Bakar I sesuai dengan
kapasitas incenerator. Temperatur operasi di ruang ini
berkisar antara 800 dan 10000 C.
Pada tahap kedua di Ruang Bakar II, abu dan limbah yang
tidak terbakar pada Ruang Bakar I akan dibakar lagi
dengan temperatur operasi yang mencapai 12000 C. Agar
pembakaran berlangsung sempurna, maka suplai udara
harus mencapai 100 % excess.
Ruang Abu
Abu yang berasal dari Ruang Bakar I akan jatuh di
Ruang Abu dan Grate. Abu yang jatuh ke ruang ini
masih berbentuk kasar, sedang abu yang halus akan
jatuh ke Ruang Bakar II untuk dibakar kembali. Secara
berkala ruang abu dibersihkan agar tidak mengganggu
proses pembakaran sekaligus untuk memelihara Ruang
Abu dan Grate.
Ruang Filter
Ruang ini berfungsi untuk menangkap abu yang lolos
dari Ruang Bakar I dan Ruang Bakar II. Dengan adanya
ruang ini, diharapkan gas sisa pembakaran sudah
bebas asap dan abu halus.
RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN II- 33
Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Dan Upaya Pemantauan 2018
Lingkungan Hidup
Kegiatan Klinik Harapan Medika
Cerobong Asap
Udara/gas buangan dikeluarkan melalui cerobong gas
buang. Ketinggian minimum cerobang asap ini adalah 8
m, agar udara/gas yang dihasilkan tidak mengganggu
daerah sekitar.
Pengelolaan Sanitasi
Rumah Sakit adalah berfungsi sebagai sarana pelayanan
kesehatan, untuk pelayanan umum, tempat berkumpulnya
orang sakit maupun orang sehat, yang memungkinkan
terjadinya pencemaran lingkungan, gangguan kesehatan
dan/atau dapat menjadi tempat penularan penyakit (infeksi
nosokomial).
Untuk menghindari hal-hal yang dimaksud, maka sanitasi
Rumah Sakit perlu dikelola dengan baik sesuai dengan
persyaratan kesehatan. Persyaratan sanitasi Rumah Sakit
merujuk kepada Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor : 986/MENKES/PER/XI/1992, tentang
Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit.
Persyaratan ini pada prinsipnya mencakup penanganan
makanan dan obat, penanganan linen dan Pengelolaan
limbah (limbah padat dan limbah cair).
2. Pengoperasian genset
Pengoperasian genset Disamping untuk mengantisipasi
terjadinya gangguan listrik dari PLN seperti pemadaman listrik
dengan waktu yang lama, maka genset dengan berkapasitas 45
KVA akan disediakan demi kelancaran dalam memberikan
pelayanan kepada pasien.