Anda di halaman 1dari 38

Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Dan Upaya Pemantauan 2018

Lingkungan Hidup
Kegiatan Klinik Harapan Medika

Bab II
URAIAN RENCANA
KEGIATAN

2.1. Nama Rencana Usaha Dan/Atau Kegiatan


Nama rencana usaha dan/atau kegiatan yang akan dilaksanakan
oleh pemrakarsa adalah Kegiatan “ Klinik Harapan Medika”.
Rencana kegiatan ini telah diajukan oleh Pihak Managemen Klinik
Harapan Medika dimana yang bertindak sebagai pimpinan adalah
Zalda Novita. Skm dan dan selaku Penanggungjawab “Klinik
Harapan Medika” adalah dr. IIN Rosmita Sari Dewi dimana dalam
prinsipnya Rencana Usaha dan/atau kegiatan ini telah
mendapatkan Rekomendasi dari Kelurahan dan Camat Ujung Batu
untuk diteruskan kepada Bupati Rokan Hulu.

2.2. Rancana Lokasi Usaha Dan/Atau Kegiatan


2.2.1. Rencana Lokasi Proyek
Lokasi Pembangunan Klinik Harapan Medika secara administrasi
terletak di :
 Kelurahan/Desa : Ujung Batu
 Kecamatan : Ujung Batu
 Kabupaten : Rokan Hulu
 Provinsi : Riau
Lokasi usaha Pembangunan Klinik Harapan Medika Berbatasan
dengan :
 Sebelah Utara : Jalan.
 Sebelah Timur : Jalan.
 Sebelah Selatan : Jalan.

RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN II- 1


Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Dan Upaya Pemantauan 2018
Lingkungan Hidup
Kegiatan Klinik Harapan Medika

 Sebelah Barat : H. Arbizar.

2.3. Skala Besaran Rencana Usaha Dan / Atau Kegiatan


Lokasi Pembangunan Klinik Harapan Medika Ujung Batu,
Kabupaten Rokan Hulu terletak di Jalan Jendral Sudirman Ujung
Batu, Desa/Kelurahan Ujung Batu, Kecamatan ujung Batu
Kabupaten Rokan Hulu dengan luas lahan ± 321 m2. Status
kepemilikan tanah lokasi pembangunan Klinik Harapan Medika
tersebut adalah Hak Milik.
Gedung berlantai I Klinik Harapan Medika Ujung Batu memiliki
berbagai fasilitas penunjang seperti, pendaftaran dan ruang
tunggu, Poli gigi , Bangunan IPAL, Septic Tank dan Tempat Parkir
(Lampiran).
Klinik Harapan Medika yang dibangun adalah Klinik pengobatan
Umum yang rawat jalan dan rawat inap yang mana memiliki 8
tempat tidur.

Berdasarkan Pedoman Pelayanan/Standarisasi Klinik


(PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 9 Tahun 2014 ) dan Analisa Kebutuhan Pelayanan, maka
rencana pembangunan Klinik Harapan Medika Ujung Batu
mempunyai fasilitas pelayanan perorangan yang menyediakan
pelayanan medis dasar dan dan memiliki unsur pelayanan lainnya
seperti Pelayanan Medik Umum, Pelayanan Gawat Darurat ,
Pelayanan Keperawatan, Pelayanan Penunjang Klinik, Pelayanan
Penunjang Non Klinik, selain itu berdasarkan ketersediaan
sumberdaya manusia Klinik Harapan Medika meliputi Pelayanan
Medik Dasar.
Pelayanan Medik Umum yang akan dilakasanakan terdiri dari
Pelayanan Poliklinik dan Pelayanan Rawat Inap, Pelayanan Gawat
Darurat harus dapat memberikan pelayanan gawat darurat 24

RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN II- 2


Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Dan Upaya Pemantauan 2018
Lingkungan Hidup
Kegiatan Klinik Harapan Medika

(dua puluh empat) jam dan 7 (tujuh) hari seminggu dengan


kemampuan melakukan pemeriksaan awal kasus-kasus gawat
darurat, Sedangkan untuk melakukan resusitasi dan stabilisasi
sesuai dengan standar pelayanan.
Klinik Harapan Medika ini juga dilengkapi dengan Pelayanan
Penunjang Klinik yang terdiri dari Gizi, Farmasi, Sterilisasi
Instrumen dan Rekam Medik. Serta juga Pelayanan Penunjang
Non Klinik terdiri dari pelayanan Laundry/Linen, Jasa
Boga/Dapur, Teknik dan Pemeliharaan Fasilitas, Pengelolaan
Limbah, Gudang, Ambulance, Komunikasi, Kamar Jenazah,
Pemadam Kebakaran, Pengelolaan Gas Medik dan Penampungan
Air Bersih.
Tabel 2.1. Resume Standarisasi Pelayanan
Klinik Rawat Inap
Tempat Tidur <5
Pelayanan Poliklinik +
Umum Rawat Inap +
Perawatan High Care +
Gizi +
Pelayanan
Farmasi +
Penunjang
Rekam Medik +
Klinik
Rehabilitasi medik +

Laundry +
Pelayanan Jasa Boga /
+
Dapur
IPSRS +
Pelayanan
Pengelolaan Limbah /
Penunjang Non +
IPAL
Klinik
Ambulans/
+
Transportasi
Komunikasi Medik +
Pemulasaraan Jenazah +
Pelayanan
Gawat Darurat UGD 24 Jam

RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN II- 3


Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Dan Upaya Pemantauan 2018
Lingkungan Hidup
Kegiatan Klinik Harapan Medika

Sarana lain yang akan dibangun di Klinik diantaranya :


1. Sumber air bersih
Saat ini kebutuhan air bersih diperoleh dari sumur bor yang
tersebar di beberapa titik pada masing-masing bangunan.
2. Sumber listrik
Sumber listrik PLN yang digunakan bangunan-bangunan yang
ada sekarang diperoleh dari aliran PLN, sedangkan sumber
listrik cadangan sudah ada mesin genset yang di gunakan saat
listrik dari PLN padam.
3. Saluran pembuangan
Air buangan air hujan yang masuk ke drainase langsung di
alirkan ke parit yang berada di sekitar lokasi. Sedangkan untuk
buangan air kotor (black water) padat di alirkan ke dalam
septiktank pada masing-masing bangunan.
4. Jalur komunikasi
Bangunan yang sudah ada saat ini menggunakan telepon dari
PT. Telkom sebagai jalur komunikasi utama. Alternatif lain
sebagai alat komunikasi dapat menggunakan faximili dan hand
phone.

2.4.Garis besar Komponen Rencana Usaha Dan/Atau Kegiatan


2.4.1. Kesesuaian Lokasi Rencana Kegiatan Dengan Tata
Ruang Setempat
Rencana lokasi kegiatan ini telah sesuai dengan rancangan RTRW
Ujung Batu Kabupaten Rokan Hulu dengan titik koordinat N 000
42’47,1” dan E 1000 31’54,1”. Gambaran kesesuaian lokasi
rencana kegiatan dengan tata ruang disajikan gambarannya pada
Gambar 2.1.

RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN II- 4


Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Dan Upaya Pemantauan
2018 Lingkungan Hidup
Kegiatan Klinik Harapan Medika

Rencana Pembangunan
RSIA Harapan Medika

Gambar 2.1. Lokasi Pembangunan RSIA Harapan Medika

RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN II- 5


Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Dan Upaya Pemantauan 2018
Lingkungan Hidup
Kegiatan Klinik Harapan Medika

2.4.2. Persetujuanan Prinsip yang telah Dimiliki


Rencana Pembangunan RSIA Harapan Medika yang berlokasi di
Kelurahan Ujung Batu Kecamatan Ujung Batu ini, pemrakarsa
telah mengurus sebagian perizinan/rekomendasi sebelum proses
penyusunan dokumen UKL-UPL ini dilaksanakan. Adapun
persetujuan prinsip yang telah dimiliki disajikan pada Tabel 2.2.
Tabel 2.2. Perizinan yang Telah Dimiliki RSIA Harapan Medika
Pejabat
No. Jenis Perizinan Nomor dan Tanggal
Penerbit
1. Tanda Daftar 041554702626 Tanggal 3 Kepala Badan
Perusahaan Agustus 2015 Pelayanan
Terpadu
Perizinan dan
Penanaman
Modal
Kabupaten
Rokan Hulu
2. Pejabat Pembuat Nomor Pembuat Akta Notaris Pejabat
Akta Tanah Tanah : 120 Tanggal 27 Pembuat Akta
Kabupaten Rokan Mei 2016. Tanah
Hulu. Kabupaten
Rokan Hulu.
3. Izin Prinsip Nomor Kepala Badan
Penanaman Modal :10/1407/IP/PMDN/2016 Pelayanan
Dalam Negeri Terpadu
Perizinan dan
Penanaman
Modal
Kabupaten
Rokan Hulu
4. Rekomendasi izin Nomor : 96/KEL- Lurah Pasir
usaha dari Kantor UB/2016 tanggal 26 Pengaraian.
Lurah Ujung Batu April 2016.
Kabupaten Rokan
Hulu.
5. Rekomendasi izin Nomor : Camat Ujung
usaha dari Kantor 188.342/81/IV/2016 Batu.
Camat Ujung Batu. tanggal 25 April 2016.
Sumber : PT. Harapan Ginting Medika, 2016.

RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN II- 6


Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Dan Upaya Pemantauan 2018
Lingkungan Hidup
Kegiatan Klinik Harapan Medika

2.4.3. Uraian Mengenai Komponen Rencana Kegiatan yang


Dapat Menimbulkan Dampak Lingkungan
Kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan dalam rangka kegiatan
Pembangunan RSIA Harapan Medika pada lokasi kegiatan yang
diperkirakan akan berdampak terhadap lingkungan hidup antara
lain :

2.4.3.1. Tahap Prakonstruksi


1. Rekrutmen Tenaga Kerja Untuk Konstruksi Bangunan
Tenaga kerja yang dibutuhkan untuk kegiatan pembangunan RSIA
Harapan Medika meliputi tenaga kerja skill dan non-skill, baik
tempatan (lokal) maupun non lokal. Tenaga kerja tersebut
langsung direkrut oleh manajemen perusahaan melalui bagian
personalia, sehingga Tenaga kerja yang dipakai dibawah serikat
tenaga kerja yang jelas sehingga tidak terjadi bentrok pada saat
kegiatan kontruksi berlangsung. Dalam penanganan tenaga kerja
nantinya tidak akan terjadi pemutusan tenaga kerja walaupun ada
pemberian pesangon berdasarkan UU 19 tahun 2013 tentang
tenaga kerja serta jika perlu tenaga kerja diasuransikan sesuai
dengan peraturan tentang BPJS. Adapun kebutuhan tenaga kerja
pada tahap kontruksi dan operasional nantinya disajikan pada
Tabel 2.3.
Tabel 2.3. Estimasi Kebutuhan Tenaga Kerja Pembangunan
RSIA Harapan Medika pada Tahap Konstruksi
Jabatan Pendidikan Jumlah Asal
Manager Proyek S1 1 Luar
Teknik Sipil S1 1 Luar
Pengawas S1 1 Lokal
Mandor STM 1 Lokal
Pekerja/knek SD-SLTP-STM 8 Lokal
Total 12
Sumber : PT. Harapan Ginting Medika, 2016.

Kegiatan rekrutmen tenaga kerja diperkirakan akan menimbulkan


dampak positif dan negatif terhadap komponen lingkungan sosial
RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN II- 7
Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Dan Upaya Pemantauan 2018
Lingkungan Hidup
Kegiatan Klinik Harapan Medika

dengan adanya peningkatan kesempatan kerja dan adanya


kecemburuan sosial akibat adanya sejumlah masyarakat lokal
yang ingin bekerja (masih menganggur) di lokasi kegiatan namun
belum dapat diakomodir oleh perusahaan. Untuk itu, studi akan
fokus terhadap adanya perkiraan akan adanya persepsi negatif
masyarakat yang tidak tertampung dalam kegiatan rekrutmen
tenaga kerja terhadap rencana kegiatan. Dalam rekrutmen tenaga
kerja, Pembangunan RSIA Harapan Medika, 2016 dan akan
berkordinasi dengan Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Kab. Rokan Hulu.

2. Rekruitment Tenaga Kerja Untuk Operasional RSIA


Harapan Medika
Tenaga kerja yang akan direkrut untuk mengoperasionalkan RSIA
Harapan Medika Ujung Batu Kabupaten Rokan Hulu terdiri dari dari
tenaga medis, paramedis non perawatan, paramedis keperawatan
dan tenaga non medis, sesuai dengan PP RI Nomor 32 tahun 1996
tentang Tenaga Kesehatan.
 Tenaga Kerja Medis
Tenaga kerja medis yang akan direkrut pada tahap operasional
RSIA Harapan Medika mencakup dokter spesialis sesuai
dengan kekhususannya dan dokter umum. Karena RSIA
Harapan Medika, Kabupaten Rokan Hulu termasuk Rumah
Sakit Khusus Kesehatan Ibu dan Anak minimal memiliki 2
(dua) macam pelayanan medis spesialistik.
Jumlah minimal tenaga kerja medis yang akan direkrut pada
tahap operasional Rumah Sakit mencakup dokter spesialis
sesuai dengan kekhususannya dan dokter umum dengan
rincian seperti di bawah ini.

RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN II- 8


Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Dan Upaya Pemantauan 2018
Lingkungan Hidup
Kegiatan Klinik Harapan Medika

Tabel 2.5. Perkiraan Rekruitmen Tenaga Medis


No Tenaga medis Jumlah (orang)
1 Dokter Umum 4
2 Dokter Spesialis (Anak dan Obgyn ) 2
Jumlah 6
Sumber : PT. Harapan Ginting Medika, 2016.
 Tenaga Kerja Paramedis Keperawatan
Tenaga kerja paramedis keperawatan yang akan direkrut pada
tahap operasional RSIA Harapan Medika, Kabupaten Rokan
Hulu mencakup Sarjana Keperawatan, Akademi Keperawatan,
dan Bidan dengan rincian sebagai berikut :
Tabel 2.6. Perkiraan Rekruimen Paramedis
Perawatan
No Paramedis Perawatan Jumlah (orang)
1 Sarjana Keperawatan 4
2 Akademi Keperawatan 6
3 Bidan 15
Jumlah 25
Sumber : PT. Harapan Ginting Medika, 2016. Tenaga Kerja Paramedis
Non Perawatan

 Tenaga kerja paramedis non perawatan yang akan direkrut


pada tahap operasional RSIA Harapan Medika, Kabupaten
Rokan Hulu mencakup Sarjana Apoteker, Akademi dari
berbagai bidang keahlian, seperti radiografer, radioterapis, ahli
gizi, analisis dan asisten apoteker. Jumlah minimal tenaga
yang direkrut dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 2.7. Perkiraan Rekruitmen Paramedis Non Perawat
No Paramedis Non Perawatan Jumlah (orang)
1 Sarjana Apoteker 1
2 Asisten Apoteker 4
3 Ahli madya gizi 1
4 Elektro medic 1
5 Sanitarian 1
6 Analis laboratorium 3
7 Pemulasaran jenazah 1
Jumlah 12
Sumber : PT. Harapan Ginting Medika, 2016.

RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN II- 9


Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Dan Upaya Pemantauan 2018
Lingkungan Hidup
Kegiatan Klinik Harapan Medika

 Tenaga Kerja Non Medis


Tenaga kerja non medis yang akan direkrut pada tahap
operasional RSIA Harapan Medika, Kabupaten Rokan Hulu
mencakup sarjana dalam berbagai bidang ilmu dan tenaga
kerja lulusan SMU, SMK dan SLTP beserta SD.

Tabel 2.8. Perkiraan Rekrutmen Tenaga


Non Medis
No Tenaga non medis Jumlah (orang)
1 D3 Komputer (Administrasi) 3
2 Keamanan 4
3 Kebersihan 6
3 Rekam Medis 2
3 Teknisi listrik (Genset, Insenerator, 3
STP/WWTP)
Jumlah 18
Sumber : PT. Harapan Ginting Medika, 2016.
Peraturan perundang-undangan yang mengatur standarisasi
ketenagaan di Rumah Sakit Khusus adalah PERATURAN
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR
340/MENKES/PER/III/2010 Berikut adalah pola ketenagaan
Rumah Sakit Khusus tersebut:
 Tempat tidur : tenaga medis = (4-7) : 1,
 Tempat tidur : tenaga paramedis perawatan = 2 : (3-4),
 Tempat tidur : paramedis non perawatan = 3 : 1,
 Tempat tidur : non medis = 1 : 1.

Apabila RSIA Harapan Medika, Kabupaten Rokan Hulu memiliki


tempat tidur 100 buah maka perhitungan ketenagaan yang akan
dibutuhkan adalah sebagai berikut :
 Tenaga Medis : 1/4 x 100 = 25 orang atau 1/7 x 100 =
7 orang.
 Tenaga paramedis perawatan : 1/7 x 100 = 15 orang.

RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN II- 10


Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Dan Upaya Pemantauan 2018
Lingkungan Hidup
Kegiatan Klinik Harapan Medika

 Tenaga paramedis non perawatan : 1/3 x 100 = 33


orang.
 Tenaga non medis : 1/1 x 100 = 100 orang.
Kegiatan penerimaan tenaga kerja operasional RSIA Harapan
Medika, Kabupaten Rokan Hulu diperkirakan akan memberikan
dampak pada pertambahan penduduk (demografi), kesempatan
kerja, tingkat pendapatan, dan persepsi masyarakat.

3. Perencanaan Teknis
Perencanaan teknis disusun sebagai pedoman dalam penentuan
atau penyusunan tata letak bangunan (layout) yang akan
diakomodir dalam pembangunan lokasi Rumah Sakit.
Perencanaan teknis adalah :
 Rencana Pola Tata Letak bangunan Rumah Sakit dan
rencana penggunaan lahan.
 Rencana sarana dan prasarana Rumah Sakit.

2.4.3.2. Tahap Konstruksi


1. Mobilisasi Peralatan dan Material
Pada kegiatan konstruksi akan dibutuhkan peralatan dan
bahan penunjang kegiatan fisik berupa alat berat seperti : truk,
bulldozer, shovel, excavator, dan peralatan penunjang lainnya.
Sedangkan kebutuhan bahan berupa : pasir, semen, batu kali,
batu bata, batu granit, pipa, kayu dan lain-lain merupakan
bahan yang akan digunakan dalam membangun.

2. Pembangunan Fisik Rumah Sakit dan Fasilitas Pendukung


Kegiatan pembangunan fisik dan fasilitas pendukung rumah
sakit, antara lain :
 Pembuatan base camp.
 Pembangunan bangunan gedung berlantai 2.

RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN II- 11


Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Dan Upaya Pemantauan 2018
Lingkungan Hidup
Kegiatan Klinik Harapan Medika

 Pembangunan Drainase dan Septic Tank.


Salah satu upaya menjaga sanitasi lingkungan adalah
dengan pembuatan drainase Rumah Sakit. Drainase yang
akan di bangun berkontruksi bata semen, dengan lebar 0,5
meter dan panjang total 100 meter. Saluran drainase untuk
air limpasan hujan tidak sama dengan air buangan dari
fasilitas ruang Rumah Sakit. Hal yang sama juga terlihat
pada sistem saluran drainase untuk buangan kamar mandi,
WC/jamban, dapur dan laboratorium.
 Sumber Air Bersih
Kebutuhan air untuk operasional Rumah Sakit adalah
sesuatu yang amat vital. Di samping untuk kebutuhan pasien
dan karyawan pada ruang perawatan, air juga sangat
diperlukan pada bagian instalasi gizi, laundry dan medis.
Untuk itu di perlukan yang bersih dan memenuhi syarat
kualitas yang telah di tentukan. Hal ini di maksud untuk
menghindari kemungkinan terjadinya penularan penyakit dan
penyebab penyakit dari air yang tidak memenuhi persyaratan.
Untuk memperoleh air bersih, dibangun sumur bor dangkal
(< 20 m) didalam lokasi Rumah Sakit.
 Sumber Energi Listrik
Sumber energi listrik untuk kebutuhan Rumah Sakit ini pada
umumya berasal dari Perusahaan Listrik Negara (PLN).
Disamping itu untuk mengantisipasi terjadinya gangguan
listrik dari PLN, maka juga di sediakan genset sendiri yang
berkapasitas 45 KVA. Dalam pengoperasiannya, tentu
menimbulkan kebisingan dan gas polutan sehingga
memberikan dampak negatif berupa gangguan kenyamanan
dan kesehatan. Di samping itu penggunaan oli dan solar akan
dapat mencemari tanah dan air permukaan.

RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN II- 12


Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Dan Upaya Pemantauan 2018
Lingkungan Hidup
Kegiatan Klinik Harapan Medika

 Taman dan Tempat Parkir


Lapangan parkir hanya di sediakan pada halaman depan dan
samping Rumah Sakit. Fasilitas parkir untuk kendaraan roda
empat dan dua ditempatkan secara terpisah. Sistem parkir
dan jalur pintu masuk dan jalur pintu keluar diatur
sedemikian rupa, sehingga tidak menimbulkan kemacetan
baik pada pintu masuk maupun pintu keluar. Fasilitas parkir
dapat menampung kendaraan roda empat sebanyak 20 unit
dan roda dua sebanyak 40 unit.
 Pemasangan Peralatan Rumah Sakit.
Untuk mendukung operasional Rumah Sakit, di perlukan
peralatan medis dan laboratorium. Peralatan ini di pasang di
tempat yang sesuai dengan kegunaan nya. Jenis peralatan
yang digunakan dapat di lihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 2.4. Peralatan Medis Dan Laboratorium
RSIA Harapan Medika
No Jenis Peralatan Jumlah Minimal
(unit)
1 USG 2
2 Defibrillator 1
3 Lampu dan meja operasi 2
4 Instrumen anestesi dan bedah 2
5 Sterilisator 2
6 Inkubator
7 Instrumen laboratorium 1
Sumber : PT. Harapan Ginting Medika, 2016.

 Pembangunan Septic Tank (STP)


Pekerjaan ini meliputi pemasangan pipa-pipa air bersih dan
pipa buangan air bekas (limbah). Pemasangan jaringan pipa
akan melingkupi seluruh ruangan Rumah Sakit, laundry, dan
fasilitas pendukung lainnya. Keseluruhan fasilitas akan
menghasilkan sisa (limbah cair) yang selanjutnya akan
dilakukan pemasangan Sewage Treatment Plant (STP) yang

RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN II- 13


Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Dan Upaya Pemantauan 2018
Lingkungan Hidup
Kegiatan Klinik Harapan Medika

berfungsi sebagai pengolahan limbah agar tidak mencemari


lingkungan. Gambar 2.2.
Komponen yang paling penting untuk rumah sakit gunakan
adalah IPAL biofive BFV Kotak Serie (STP Aerob + Blower &
STP Anaerob) dimana dalam penggunaannya akan membantu
tenaga kerja dan pasien menjaga lingkungan tetap sehat dan
bersih. Limbah yang masuk ke IPAL Biofive BFV adalah yang
berasal dari kamar mandi, limbah cair laboratorium dan
limbah saluran disekitar rumah sakit, sedangkan untuk
kotoran WC dibuat septic tank dengan perhitungan untuk 30
kamar dibutuhkan luasan septic tank diperoleh : 2 buah
Tank Limbah WC dengan ukuran = 3 m x 2 m dan 1 buah
Tank Limbah Medis dengan ukuran = 3 m x 1 m dan
menggunakan resapan dengan ukuran = 1 m x 3 m. Gambar
layout septictank rumah sakit dapat dilihat pada lampiran.
 Spesifikasi Produk IPAL Biofilter
Produk Biofilter adalah alat pengolah limbah domestik (IPAL-
WWTP-STP) dengan menggunakan sistem biofilter / biocell
dengan konstruksi dari bahan fiberglass/frp terutama untuk
limbah domestik. Produk IPAL Biogift dapat di aplikasikan
pada:
- Rumah tangga ( tangki septik)
- Perumahan, perkantoran
- Hotel, penginapan
- Rumah sakit, kompleks pendidikan
- Pasar, mall
- Terminal, bandara, dll
 Keunggulan IPAL Biogift diantaranya adalah:
- Air buangan memenuhi standar kualitas lingkungan.
- Pemasangan mudah dari konstruksi frp yang ringan.
- Lahan yang dibutuhkan relatif sedikit.
RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN II- 14
Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Dan Upaya Pemantauan 2018
Lingkungan Hidup
Kegiatan Klinik Harapan Medika

- Harga relatif murah dari pada sistem konvensional.


- Pemeliharaan dan perawatan mudah serta murah.
- Tahan lama dan dapat dipindah sewaktu diperlukan.
- Dapat diupgradesesuai kebutuhan.
 Deskripsi Teknologi Biofilter
Teknologi pengolahan air limbah domestik (sewage treatment
technology) yang diaplikasikan oleh PT. Biogift Multi Sistem
sebagai produk solusi pengolahan air limbah domestik adalah
menggunakan sistem biofilter anaerob dan kombinasi antara
anaerob dengan aerob. Teknologi biofilter merupakan suatu
inovasi penggolahan air limbah domestik menggunakan
bakteri yang memadukan antara pertumbuhan bakteri
tersuspensi pada badan air limbah itu sendiri dengan
pertumbuhan bakteri pada suatu media tempat tumbuh
bakteri (biomedia/biocell) yang sekaligus berfungsi sebagai
penyaring limbah.
Teknologi biofilter yang diaplikasikan PT. Biogift Multi Sistem
memadukan penataan biomedia/ biocell pada kondisi statis
dan dinamis. pada kondisi statis, biomedia akan dilewati air
limbah sehingga terjadi kontak antara bakteri dengan air
limbah. Sedangkan pada kondisi dinamis, biomedia secara
aktif bergerak pada badan air limbah sehingga menjangkau
lokasi yang kemungkinan belum terjadi kontak dengan
bakteri pada media.
Untuk mempercepat proses penguraian air limbah, digunakan
bakteri khusus yang sengaja dimasukkan sebagai starter.
disamping mengurai limbah, bakteri tersebut juga mengurai
H2S, ammonia dan lain-lain sehingga bau tak sedap dalam
proses penguraian air limbah tersebut dapat dihilangkan.
 STP (Sawage Treatment Plant) Type BCR - 04 (Kotak)

RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN II- 15


Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Dan Upaya Pemantauan 2018
Lingkungan Hidup
Kegiatan Klinik Harapan Medika

Septic tank BioGift type BCR di rancang dengan bentuk kotak


sehingga dapat diaplikasikan tidak membutuhkan lahan yang
luas untuk menanamnya. Licin luar dengan daya tampung
yang besar dan tersedia juga yang dilengkapi dengan system
pengolahan menggunakan mesin blower untuk membantu
pengolahan limbah sehingga maksimal suplai oksigen untuk
bakteri pengurai untuk dapat memetabolisme endapan
limbah.
Septik tank ini dilengkapi blower dan panel listrik yang
bekerja 24 jam secara otomatis proses penguraian limbah
lebih aman dan ramah lingkungan (BOD dan COD < 30
mg/L). Dimensi panjang 200 cm, lebar 110 cm dan tinggi 215
cm, dengan volume 4.000 liter dan dapat menampung untuk
kapasitas 20 orang.

RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN II- 16


Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Dan Upaya Pemantauan 2018
Lingkungan Hidup
Kegiatan Klinik Harapan Medika

Gambar 2.2. Sewage Tretment Plant Type BCR (kotak)

Gambar2.3. pengolahan air bersih dan kotor

RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN II- 17


Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Dan Upaya Pemantauan 2018
Lingkungan Hidup
Kegiatan Klinik Harapan Medika

Pekerjaan ini meliputi pemasangan pipa-pipa air bersih dan


pipa buangan air bekas (limbah). Pemasangan jaringan pipa
akan melingkupi seluruh ruangan Rumah Sakit, laundry, dan
fasilitas pendukung lainnya. Keseluruhan fasilitas akan
menghasilkan sisa (limbah cair) yang selanjutnya akan
dilakukan pemasangan Sewage Treatment Plant (STP) yang
berfungsi sebagai pengolahan limbah agar tidak mencemari
lingkungan. Gambar 2.4.

Gambar 2.4. Layout Sewage Treatment Plant (STP)

Komponen yang paling penting untuk rumah sakit gunakan


adalah IPAL biofive BFV Kotak Serie (STP Aerob + Blower & STP
Anaerob) dimana dalam penggunaannya akan membantu
tenaga kerja dan pasien menjaga lingkungan tetap sehat dan
bersih. Limbah yang masuk ke IPAL Biofive BFV adalah yang
berasal dari kamar mandi, limbah cair laboratorium dan
limbah saluran disekitar rumah sakit, sedangkan untuk
kotoran WC dibuat septic tank dengan perhitungan untuk 30
kamar dibutuhkan luasan septic tank diperoleh : 2 buah Tank
Limbah WC dengan ukuran = 3 m x 2 m dan 1 buah Tank
Limbah Medis dengan ukuran = 3 m x 1 m dan menggunakan
resapan dengan ukuran = 1 m x 3 m. Gambar layout
septictank rumah sakit dapat dilihat pada lampiran.
RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN II- 18
Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Dan Upaya Pemantauan 2018
Lingkungan Hidup
Kegiatan Klinik Harapan Medika

 Tempat Penampungan Sampah


Untuk Mengelola sampah disediakan tempat sampah di
masing-masing ruang Rumah Sakit. Tempat sampah tesebut
terdiri dari tempat sampah organik, non organik dan limbah
medik. Untuk pengelolahan sampah organik dan non organik
di bangun suatu TPS dengan ukuran 3 x 4 x 1,5 m. dengan
demikian TPS ini dapat menampung sampah sebanyak 18 m3.
Perkiraan maksimum sampah Rumah Sakit perhari mencapai
5 m3/hari.
 Insenerator
Limbah yang dihasilkan dari Rumah Sakit termasuk dalam
kategori biohazard yaitu jenis limbah yang sangat
membahayakan lingkungan, dimana disana banyak terdapat
buangan virus, bakteri maupun zat-zat yang membahayakan
lainnya, sehingga harus di musnahkan dengan cara dibakar
dalam suhu diatas 10000 C. Dalam menangani permasalahan
limbah medis dan non medis jenis padat (kering dan basa)
yang terdapat di Rumah Sakit perlu di gunakan incinerator
atau furnace dengan sistem pembakaran yang sempurna
dengan berbagai media bahan bakar yang terus di
kembangkan baik dari sisi teknologi maupun kapasitas.
Teknologi Incinerator Maxpell adalah sebuah alat penghancur
limbah berupa tungku pembakaran yang di desain secara
sempurna dalam sistem pembakaran dengan menggunakan
berbagai media bahan bakar yang terus di kembangkan baik
dari sisi teknologi maupun kapasitas.
Teknologi Incinerator dirancang agar memiliki beberapa
kemudahan untuk di operasikan, seperti :
- Tidak membutuhkan tempat luas.
- Bisa membakar sampah kering hingga sampah basah.

RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN II- 19


Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Dan Upaya Pemantauan 2018
Lingkungan Hidup
Kegiatan Klinik Harapan Medika

- Daya musnah sistem pembakaran mencapai suhu di


atas 10000 C.
- Bekerja efektif dan irit bahan bakar.
- Tingkat dari pencemaran udara rendah. Hasil
pembakaran yang keluar dari cerobong harus tidak
kelihatan dan tidak mengeluarkan bau yang
mengganggu.
- Suhu pembuangan udara panas pada cerobong asap
terkendali secara konstan.
- Suhu dinding luar tetap dingin sama dengan suhu
udara luar.
- Perawatan yang mudah dan murah.
- Abu sisa pembakaran bisa di olah menjadi beragam
produk bahan bangunan.
-
Spesifikasi teknis insinerator yang akan digunakan adalah :
- Dimensi : 1260 x 940 x 1270 mm,
- Volume Reaktor : 120 Liter,
- Tipe : Cross Draft,
- Lining material : Refraktory Cement 17000 C,
- Insulation : Insulation cement 14000 C,
- Cover : Steel/Stainless Stell,
- Kapasitas : 40 kg sampah / jam,
- Temperatur kerja : > 10000 C,
- Bahan bakar : Gas LPG,
- Pemusnah sampah medis dan non medis jenis padat
(basah dan kering).
Limbah padat kategori B3 infeksius atau benda – benda
tajam seperti jarum suntik ditampung didalam jeregen,
bagian tubuh manusia sisa operasi serta bahan-bahan
lainnya yang mengandung atau tercemar darah manusia
RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN II- 20
Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Dan Upaya Pemantauan 2018
Lingkungan Hidup
Kegiatan Klinik Harapan Medika

ditampung dalam kontainer HDPE yang dilapisi plastik pada


bagian dalamnya. Bahan-bahan infeksius lain dimasukkan
kedalam plastik warna hitam yang ditempatkan terpisah
yang telah diberi label ”infeksius”. Limbah ini selanjutnya
dibakar di Incenerator. Sisa pembakaran (abu) diserahkan
kepada pihak ketiga (RS. Awal Bross Ujung Battu) yang
memiliki Izin Pengoperasian Incinerator dan untuk
pengangkutan serta pengelolaan limbah B3 medis dan Non
medis dilakukan oleh pihak ke 2 yang telah memiliki izin.
pengelolaan limbah tersebut dapat dilihat pada bagan di
bawah ini :

Incenerator

Collecting Box

- Jarum (suntik) - Jarum (suntik, infus, dll) -Jarum (suntik)


- Sarung Tangan - Mata Pisau - Darah (kering)
- Dawai - Sarung Tangan - Sarung Tangan
- Kapas - Dawai - Dawai
- Ampul Obat - Kapas - Kapas
- Lain-Lain - Lain-Lain - Lain-Lain
Limbah Padat
Emergensi, Perawatan Laboratorium
Dan Rawat Inap
Libah Cair
- Cairan Antiseptik - Pereaksi
- Cairan aseptic - Urin
- Lain-lain - Air pencuci
- Lain-lain

Collecting Box

Gambar 2.5. Bagan Pengelolaan Limbah Biomedis

RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN II- 21


Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Dan Upaya Pemantauan 2018
Lingkungan Hidup
Kegiatan Klinik Harapan Medika

2.4.3.3. Tahap Operasional


1. Pengoperasian Rumah Sakit
Pengoperasian RSIA Harapan Medika Ujung Batu Kabupaten
Rokan Hulu, mencakup beberapa sub kegiatan, operasional
fasilitas penunjang medis, operasional fasilitas penunjang non
medis dan utilitas. Selain itu terdapat pula operasional Instalasi
Pengolahan Air Limbah (IPAL) untuk limbah medis dan limbah non
medis serta operasional lahan parkir.
a. Pelayanan Medis
Operasional pelayanan medis pada prinsipnya dimulai dari
penerimaan pasien baik langsung maupun rujukan dari pusat
pelayanan kesehatan lain. Operasional fasilitas pelayanan
medis ini ditunjang oleh fasilitas penunjang medis, fasilitas
penunjang non medis dan utilitas. Pelayanan medis yang
dimaksud adalah sebagai berikut:
 Pelayanan Unit Gawat Darurat
Unit Gawat Darurat (UGD) Rumah Sakit D, Kabupaten
Rokan Hulu dimaksudkan untuk memberikan pelayanan
kepada pasien-pasien atau kasus-kasus yang harus
mendapat pertolongan dengan segera dan bila terlambat
akan berakibat fatal. Kasus-kasus yang ditangani di UGD
biasanya meliputi kasus kecelakaan, penyakit jantung dan
kasus-kasus lain yang memerlukan penanganan segera.
Unit ini biasanya dibuka setiap hari selama 24 Jam.
Pelayanan yang bersifat gawat darurat diantaranya :
 Resusitasi,
 Renjatan (shock),
 Hiperpireksia tanpa/ dengan kejang,
 Koma,
 Gangguan pernafasan,
RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN II- 22
Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Dan Upaya Pemantauan 2018
Lingkungan Hidup
Kegiatan Klinik Harapan Medika

 Pendarahan,
 Gangguan cairan dan elektrolit,
 Bedah kecil (false emergency).
 Pelayanan Rawat Jalan
Rawat jalan/spesialis adalah poliklinik untuk pasien
yang memerlukan pengobatan serta perawatan jalan.
Poliklinik yang dimaksud mencakup poliklinik, Anak,
Obgyne dan Kebidanan,.
Pelayanan rawat jalan diantaranya adalah :
 Demam,
 Diare,
 Batuk dan sesak nafas,
 Hypertensi,
 Hypotensi,
 Anemia,
 Perubahan berat badan,
 Pendarahan,
 Alergi,
 Perawatan ante natal/fost natal,
 Insisi abses,
 Pengawasan tumbuh kembang anak,
 Kuratif dan rehabilitasi.
 Pelayanan Rawat Inap
Pelayanan rawat inap bertujuan untuk perawatan pasien
dimana perawatannya tidak bisa dilakukan di rumah.
Pembagian instalasi dilakukan berdasarkan kasus penyakit
dalam pelayanan IRNA Medical dan IRNA Bedah (pelayanan
kelas III, Kelas II, Kelas I serta VIP) dan perawatan khusus
dalam bentuk Perinatologi (NICU), dan Kebidanan.

RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN II- 23


Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Dan Upaya Pemantauan 2018
Lingkungan Hidup
Kegiatan Klinik Harapan Medika

 Pelayanan Laboratorium
Pelayanan pada ruangan perawatan dengan tindakan
dokter, memerlukan hasil analisa laboratorium. Pelayanan
ini sangat dibutuhkan untuk pemeriksaan darah, faces dan
urin yang dilakukan setiap hari.
Dalam analisa laboratorium juga di perlukan pereaksi-
pereaksi kimia. Pelayanan laboratorium meliputi kegiatan
uji hematologi, kimia darah, gula darah, urin, faces dan
serologi. Solven yang digunakan adalah asam sulfat, HCL
pekat dan asam asetat.
 Pelayanan Farmasi
Bagian farmasi merupakan pusat pengadaan obat-obatan
dan peralatan medis bagi kegiatan operasional Rumah
Sakit. Pelayanan ini diperuntukkan bagi pasien rawat jalan
dan inap. Pelayanan farmasi yang di berikan diantaranya
sebagai berikut :
 Meracik resep.
 Memberikan informasi dan melayani konsultasi obat.
 Mendistribusikan.
 Obat jadi (standar obat Rumah Sakit) yang disusun oleh
komite farmasi dan terapi berdasarkan DOE (Daftar Obat
Esensial) Nasional.
 Bahan kimia.
 Alat habis pakai.
 Alat inventaris.
 Pelayanan Operasi
Pelayanan ini di berikan pada pasien yang untuk
pengobatan yang memerlukan tindakan bedah seperti
sectio cessarea. Kamar operasi yang tersedia terdiri dari 1
(satu) kamar operasi.

RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN II- 24


Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Dan Upaya Pemantauan 2018
Lingkungan Hidup
Kegiatan Klinik Harapan Medika

 Pelayanan Bersalin
Pelayanan ini diberikan bagi pasien yang akan mengalami
proses persalinan. Kamar persalinan terdiri dari ruang
bersalin, ruang kala, ruang linen, ruang bayi sehat, ruang
bayi sakit, gudang dan ruang dokter.
 Pelayanan Dapur (Instalasi Gizi)
Instalasi gizi merupakan bagian yang menyiapkan
makanan kepada pasien untuk penyembuhan dan
meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit yang di
deritanya. Penyediaan ini ditujukan agar nilai kalori dan
zat gizi lainnya serta jenis makanan yang sesuai dapat di
sajikan sehingga diharapkan mempercepat proses
kesembuhan pasien. Pelayanan gizi yang diberikan
diantaranya :
- Pengadaan makanan bagi pasien rawat tinggal (bayi,
anak-anak, dewasa).
- Makanan Khusus/diet.
- Penyuluhan, konsultasi, dan rujukan gizi.
 Ruang Jenazah
Untuk pasien yang meninggal dunia disediakan ruang
jenazah, agar memudahkan bagi anggota keluarga untuk
menyelenggarakan jenazah tersebut.

b. Operasional Penunjang Non Medis


 Kantor
Untuk memberikan pelayanan yang baik bagi pasien
diperlukan sarana kantor yang dapat menunjang kegiatan
operasional Rumah Sakit.
 Ruang Pendaftaran Rawat Jalan
Untuk memberikan pelayanan yang baik bagi pasien rawat
jalan maka disediakan ruang pendaftaran, sehingga

RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN II- 25


Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Dan Upaya Pemantauan 2018
Lingkungan Hidup
Kegiatan Klinik Harapan Medika

mampu memberikan kenyamanan bagi pasien dalam


melakukan pengobatan.
 Ruang Pendaftaran Rawat Inap
Untuk memberikan pelayanan yang baik bagi pasien rawat
inap maka disediakan ruang pendaftaran, sehingga mampu
memberikan kenyamanan bagi pasien dalam melakukan
pengobatan.
 Ruang Rekam Medis
Untuk memberikan informasi yang baik selama proses
pengobatan di Rumah Sakit, maka catatan medik setiap
pasien direkam dan di sampaikan dalam ruang rekam
medis.
 Ruang Serba Guna
Untuk menampung kegiatan non medis seperti rapat dan
diskusi, maka disediakan ruangan serbaguna.
 Gudang Medis, Logistik/Umum
Untuk menyimpan peralatan medis, logistik/umum
disediakan gudang yang representatif.
 Ruang Tunggu Anak
Bagi apasien anak-anak yang rentan terhadap penyakit,
maka disediakan ruang tunggu khusus anak.
 Ruang ASI
Bagi ibu yang mengunjungi Rumah Sakit dan sedang
menyusui anak, disediakan ruangan khusus untuk
memberikan ASI.
 Pelayanan Laundry
Rumah Sakit memberikan pelayanan laundry kepada
pasien dalam rangka menjaga kebersihan dan kesehatan
pasien karena linen kotor merupakan sumber kontaminasi.
Pengelolaan linen kotor dimulai dari masing-masing
ruangan, dikumpulkan, dipilah-pilah, diangkut ketempat
RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN II- 26
Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Dan Upaya Pemantauan 2018
Lingkungan Hidup
Kegiatan Klinik Harapan Medika

pencucian, dicuci, diseterika, disimpan dan kemudian


didistribusikan kembali. Bahan yang digunakan untuk
melarutkan kotoran dalam pencucian adalah deterjen dan
pengharum.
 Parkir dan Ruang Terbuka Hijau
Untuk memberikan rasa aman bagi pengunjung yang
membawa kendaraan bermotor disediakan areal parkir
yang memadai. Disamping itu untuk memperbaiki estetika
lingkungan Rumah Sakit dan melindungi lahan akan
disediakan ruang terbuka hijau dan taman, melalui
kegiatan revegetasi.
 Mesjid/Mushola
Untuk memudahkan beribadah bagi pengunjung dan
pasien Rumah Sakit disediakan mushola.
 WC Umum
Untuk memberikan kenyamanan bagi setiap pengunjung
Rumah Sakit disediakan WC umum, sehingga lingkungan
Rumah Sakit senantiasa terjaga sanitasinya.
c. Operasional Utilitas
Kegiatan operasional utilitas dapat berjalan dengan baik
harus didukung dengan ketersediaan energi (Genset, Trafo,
dan Gardu PLN). Pada kondisi sumber listrik PLN tidak
berfungsi, Sumber Listrik cadangan di peroleh dari instalasi
diesel generator set. Generator yang akan dioperasikan
berkapasitas 45 KVA.
d. Pengelolaan Limbah Cair, Limbah Padat dan Sanitasi
 Pengelolaan Limbah Cair
Limbah cair yang dihasilkan dari kegiatan operasional
Rumah Sakit dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu
limbah domestik dan limbah klinis (infeksius). Limbah
domestik cair cukup dialirkan ke dalam septik tank.
RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN II- 27
Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Dan Upaya Pemantauan 2018
Lingkungan Hidup
Kegiatan Klinik Harapan Medika

Sedangkan limbah klinis/infeksius dialirkan ke IPAL,


setelah dialirkan ke septik tank kemuadian diolah dengan
menggunakan tekhnik biofilter dan STP. khusus untuk
limbah cair infeksius / limbah B3 medis akan diolah
dengan pihak lain menggunakan incenerator / furnace.
Bagan alir Operasionalisasi Pengolahan Limbah Cair dapat
dilihat pada :

Kantor

Dapur/Kantin Pre-treatment

Ruang
Biofilter/STP
Perawatan

IPAL Kolam-
Ruang Operasi Limbah
dan Bersalin

Biofilter/ST
Laundry Pre-treatment
P

Laboratorium
dan Instalasi
Farmasi Saluran
Umum

Ruang Jenazah

Ruang Radiologi Penampungan BATAN


Sementara

Gambar 2.6. Bagan Alir Pengolahan Limbah Cair

Air limbah yang berasal dari dapur, kantin, laundry, ruang


operasi, ruang bersalin, ruang radiologi dan wastafel
disalurkan ke instalasi Pengelolaan air limbah (IPAL),
sedangkan air limbah WC serta kamar mandi disalurkan ke
septik tank dan diolah di IPAL dengan metode Biofilter dan

RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN II- 28


Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Dan Upaya Pemantauan 2018
Lingkungan Hidup
Kegiatan Klinik Harapan Medika

Sewage Treatment Plant Sementara estimasi volume limbah


cair yang dihasilkan per hari menurut Metcalf dan Eddy
(1991) adalah 85 % dari kebutuhan air bersih. Secara garis
besar sistem yang berpengaruh dalam proses pengolahan
limbah cair Rumah Sakit terdiri dari :
 Sistem Jaringan Pengumpul.
Sistem jaringan ini sangat berpengaruh di dalam proses
pengolahan limbah cair yang terdiri dari :
- Pemipaan Primer
Berfungsi sebagai sistem pengaliran limbah cair
utama. Beberapa tempat-tempat di lingkungan Rumah
Sakit yang menghasilkan limbah cair dan masuk
kedalam sistem jaringan Pemipaan primer. Hal yang
perlu diperhatikan adalah pengecekan rutin pada
setiap bak kontrol/bak penampung yang
menghubungkan jaringan Pemipaan primer dengan
Pemipaan sekunder dan dengan unit pengolah limbah
cair, untuk menghindari penyumbatan akibat
penumpukan sampah/limbah padat.
- Pemipaan Sekunder
Sistem pengaliran limbah cair dari tempat penghasil
limbah cair yang kemudian dialirkan ke sistem
jaringan Pemipaan primer. Masalah yang sering terjadi
adalah penyumbatan pipa akibat sampah/limbah
padat yang terbawa, akumulasi lemak yang mengeras
dan penumpukan sampah/limbah padat. Oleh sebab
itu perlu dilakukan pengecekan secara rutin terutama
pada bak-bak kontrol, bak pretreatment dan bak
pretreatment laundry.
- Pemipaan Tertier

RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN II- 29


Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Dan Upaya Pemantauan 2018
Lingkungan Hidup
Kegiatan Klinik Harapan Medika

Sebagai sistem pengaliran limbah cair yang langsung


berhubungan dengn tempat-tempat penghasil limbah
cair seperti dapur, kamar mandi, wastafel dan lain-
lain. Sistem jaringan ini akan mengalirkan limbah cair
tersebut ke bak pretreatment (untuk Kitchen dan
laundry) dan bak kontrol yang berhubungan dengan
jaringan Pemipaan sekunder.
 Pra Pengolahan Limbah Cair (Pretreatment)
Proses ini dilakukan secara biofilter dan Sewage
Treatment Plan yang bertujuan untuk :
- Menghomogenkan/menetralisir limbah cair sebelum
diproses dalam pengolahan utama.
- Memisahkan/menyaring padatan/sampah yang
terbawa dalam limbah cair yang dapat mengganggu
proses pengolahan limbah utama maupun peralatan
yang ada.
- Mengatur jumlah limbah perjamnya yang akan diolah
sehingga tidak terjadi “over loading” yang dapat
menganggu proses pengolahan limbah cair.
- Memudahkan pemantauan/pengecekan limbah cair
sebelum masuk dalam proses pengolahan utama.
Proses pretreatment dibagi menjadi beberapa bagian:
- Pretreatment Dapur
Bertujuan untuk memisahkan lemak maupun
padatan/sampah yang terbawa, sehingga dapat
menghindarkan penyempitan/ penyumbatan pipa dan
menurunkan beban polutan yang akan diolah.
- Pretreatment Laundry
Untuk memisahkan padatan (suspended solid), lemak
dan kotoran lainnya, agar dapat menurunkan beban
limbah cair yang masuk ke bak pengolah.
RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN II- 30
Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Dan Upaya Pemantauan 2018
Lingkungan Hidup
Kegiatan Klinik Harapan Medika

- Screening (Penyaringan)
Terdiri dari dua bagian yaitu penyaringan kasar (bar
sceen) untuk menyaring sampah/padatan besar dan
penyaringan halus (fine screen) untuk menyaring
sampah/padatan yang lebih halus.
- Penghancuran padatan
Padatan sampah yang lolos dari proses penyaringan
akan dihancurkan/dicacah, sehingga tidak
menganggu pompa dan Pemipaan dalam unit pengolah
limbah cair.
- Ekualisasi
Menghomogenkan/menetralisir limbah cair dan
mengatur pemasukan limbah cair ke dalam unit
pengolah limbah cair.
 Sistem Pengolahan Limbah Cair.
Terdiri dari dua bagian yaitu sistem pengolahan secara
kimiawi dan biologis dengan menggunakan metode
biofilter dan sewage treatment plant. Sistem pengolahan
limbah kimiawi meliputi proses koagulasi/flokulasi,
proses reduksi-oksidasi limbah dan lain-lain, sedangkan
pengolahan secara biologis terdiri dari :
- Proses Anaerobik
Proses pengolahan limbah cair dengan menggunakan
mikroorganisme/bakteri anaerobik pendegradasi
limbah cair. Kelebihan proses adalah dapat
menurunkan beban polutan limbah cair yang tinggi
(COD diatas 3000 ppm) sampai 80 % dan menurunkan
suspended solid organik yang tinggi. Kekurangannya
adalah timbulnya bau busuk yang menyengat yang
berasal dari proses anaerobik.
- Proses Aerobik
RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN II- 31
Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Dan Upaya Pemantauan 2018
Lingkungan Hidup
Kegiatan Klinik Harapan Medika

Proses pengolahan limbah cair dengan menggunakan


mikroorganisme/bakteri aerobik pendegradasi limbah
cair. Proses ini mengolah limbah cair yang berasal dari
limbah domestik (banyak mengandung bahan organik)
karena mampu menurunkan COD/BOD sampai 80-90
%.
 Pengelolaan Limbah Padat
Sampah yang ditimbulkan dari kegiatan Rumah Sakit
terdiri dari berbagai jenis, tetapi secara umum terbagi
dalam 3 jenis sampah yaitu sampah domestik, sampah
klinis dan sampah radioaktif. Volume limbah padat yang
dihasilkan diestimasikan mengacu pada Tripadmi dan
Mufidah (1993), yaitu 2,12 kg/tempat tidur/hari. Dari total
tersebut sebanyak 12,6 % adalah limbah padat medis dan
sisanya limbah padat non medis.
Sampah klinis baik berupa benda pecah, tajam atau
pembalut, sisa obat, verban, dan cytoksis yang selanjutnya
diolah di Incenerator yang berkapasitas 2,5 m3 dengan
temperatur pembakaran 1000o C. Begitu pula dengan
Sampah cytoksis. Sampah non-klinis dikumpulkan dalam
kantong plastik hitam dan dibuang ke tempat pembuangan
sampah sementara (TPS) yang direncanakan berada
disamping lokasi incenerator untuk dikumpulkan dan
dibuang ke lokasi tempat pembuangan akhir (TPA) secara
berkala. Sementara itu sampah radioaktif dikumpulkan
pada kontainer khusus (HDPE) yang dilapisi plastik pada
bagian dalamnya dan di bawa ke pihak lain yang
memanfatkan limbah fixer dan developer.
Incenerator atau furnace sebagai tempat proses
pembakaran limbah padat cytoksis dan klinis terdiri atas
empat bagian utama :
RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN II- 32
Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Dan Upaya Pemantauan 2018
Lingkungan Hidup
Kegiatan Klinik Harapan Medika

- Ruang Bakar
- Ruang Abu
- Ruang Filter
- Cerobong Gas Buang
- Ruang Bakar
Pembakaran pertama dilakukan di Ruang Bakar pertama.
Di ruang ini limbah padat memperoleh pemanasan awal
dan pembakaran sampai terbakar habis. Pembakaran awal
dapat dilakukan dengan menghidupkan Burner I selama
lebih kurang 15 menit. Pemanasan awal dilanjutkan
dengan pengisian limbah ke Ruang Bakar I sesuai dengan
kapasitas incenerator. Temperatur operasi di ruang ini
berkisar antara 800 dan 10000 C.
Pada tahap kedua di Ruang Bakar II, abu dan limbah yang
tidak terbakar pada Ruang Bakar I akan dibakar lagi
dengan temperatur operasi yang mencapai 12000 C. Agar
pembakaran berlangsung sempurna, maka suplai udara
harus mencapai 100 % excess.
 Ruang Abu
Abu yang berasal dari Ruang Bakar I akan jatuh di
Ruang Abu dan Grate. Abu yang jatuh ke ruang ini
masih berbentuk kasar, sedang abu yang halus akan
jatuh ke Ruang Bakar II untuk dibakar kembali. Secara
berkala ruang abu dibersihkan agar tidak mengganggu
proses pembakaran sekaligus untuk memelihara Ruang
Abu dan Grate.
 Ruang Filter
Ruang ini berfungsi untuk menangkap abu yang lolos
dari Ruang Bakar I dan Ruang Bakar II. Dengan adanya
ruang ini, diharapkan gas sisa pembakaran sudah
bebas asap dan abu halus.
RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN II- 33
Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Dan Upaya Pemantauan 2018
Lingkungan Hidup
Kegiatan Klinik Harapan Medika

 Cerobong Asap
Udara/gas buangan dikeluarkan melalui cerobong gas
buang. Ketinggian minimum cerobang asap ini adalah 8
m, agar udara/gas yang dihasilkan tidak mengganggu
daerah sekitar.

Tabel 2.9. Jenis limbah dan Cara Penanganannya Dari


Kegiatan Operasional RSIA Harapan Medika
Sumber Limbah Jenis Limbah Rencana Penanganan
Limbah padat Klinis Di tampung dalam
tajam (Jarum, pipet, kantung kuning dalam
pecahan ampul). kontainer khusus
(HDPE) selanjutnya
dibawa untuk di bakar
dalam incenerator.
Limbah padat klinis Di tampung dalam
tidak tajam (Plater, jeregen khusus
Pembalut, Vial). selanjutnya dibawa
Unit Perawatan untuk di bakar dalam
(Rawat inap, incenerator.
rawat jalan dan Limbah padat non-klinis Di tampung dalam
rehabilitasi (sisa makanan, sisa kantung plastik hitam
medik). kemasan). kemudian di masukan
dalam TPS, dan bersama
sampah domestik dikirim
ke TPA.
Air limbah medis. Dialirkan ke
Air limbah domestik: IPAL/Biofilter dan STP
- Gray water. Dikirim ke
- Black water. IPAL/STP/WWTP.
Ditampung di septic
tank.
Unit Limbah padat klinis Di bakar dalam
farmasi/apotik. (obat kadaluarsa, sisa incenerator dan dibuat
obat pasien). berita acara
pemusnahan obat atau
di kembalikan ke
produsen obat untuk di
musnahkan.
Limbah padat non klinis Di masukan kedalam
(karton, sisa kemasan). bak sampah bersama

RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN II- 34


Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Dan Upaya Pemantauan 2018
Lingkungan Hidup
Kegiatan Klinik Harapan Medika

dengan limbah domestik


dan di kirim ke TPA.
Dapur, kantin, Limbah padat (sampah Dimasukan kedalam
laundry, kantor domestik sisa kemasan, plastik hitam. Di
sisa makanan, tampung dalam bak
dedaunan, kertas). sampah kemudian di
kirim ke TPA.
Pengoperasian Limbah padat (jaringan, Di tampung dalam
kamar bedah organ sisa operasi, kontainer khusus
dan bersalin. plaster, vebran). (HDPE) yang dilapisi
plastik selanjutnya di
bawa untuk di bakar
dalam incenerator..
Air limbah infeksius. Dikirim ke
Air limbah non infeksius IPAL/STP/WWTP.
(domestik).
Laboratorium. Air Limbah infeksius. Dikirim ke
IPAL/STP/WWTP.
Sumber : PT. Harapan Ginting Medika, 2016.

 Pengelolaan Sanitasi
Rumah Sakit adalah berfungsi sebagai sarana pelayanan
kesehatan, untuk pelayanan umum, tempat berkumpulnya
orang sakit maupun orang sehat, yang memungkinkan
terjadinya pencemaran lingkungan, gangguan kesehatan
dan/atau dapat menjadi tempat penularan penyakit (infeksi
nosokomial).
Untuk menghindari hal-hal yang dimaksud, maka sanitasi
Rumah Sakit perlu dikelola dengan baik sesuai dengan
persyaratan kesehatan. Persyaratan sanitasi Rumah Sakit
merujuk kepada Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor : 986/MENKES/PER/XI/1992, tentang
Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit.
Persyaratan ini pada prinsipnya mencakup penanganan
makanan dan obat, penanganan linen dan Pengelolaan
limbah (limbah padat dan limbah cair).

RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN II- 35


Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Dan Upaya Pemantauan 2018
Lingkungan Hidup
Kegiatan Klinik Harapan Medika

Proses yang mengarah kepada pemenuhan persyaratan


sanitasi Rumah Sakit juga dimulai pada saat kontruksi dan
Pengadaan perlengkapan Rumah Sakit. Proses ini terutama
untuk memenuhi standar pencahayaan, penghawaan dan
perlindungan terhadap radiasi. Karena tujuan akhir dari
Pengelolaan sanitasi adalah terpeliharanya kebersihan
Rumah Sakit (lantai dan kualitas udara indoor).
Kegiatan Pengelolaan limbah cair, limbah padat dan
sanitasi RSIA Harapan Medika diperkirakan akan
memberikan dampak terhadap persepsi masyarakat.
e. Penyediaan Air Bersih
Kebutuhan air pada saat operasional RSIA Harapan Medika
dengan kapasitas 100 tempat tidur pasien diperkirakan
mencapai (244) m3/hari. Nilai tersebut diperoleh dari
kalkulasi kebutuhan air bersih sebagai berikut :
Kebutuhan air bersih :
= 100 x 470 lt/orang/hari.
= 47.000 lt/hari = 47 m3/hari.
(Anonim, 1982 ; Lindh, G. And Niemczynowics, J. 1993).
Untuk mencukupi kebutuhan air bersih tersebut untuk
kegiatan operasional Rumah Sakit seperti pelayanan medis,
laboratorium dan radiologi dapat disuplai dari PDAM. Namun
untuk memenuhi kekurangan jumlah suplai air bersih yang
didistribusikan PDAM, pihak RSIA Harapan Medika perlu
mengadakan penyediaan air bersih sendiri dengan
pembuatan sumur artesis (Deep Well) ataupun Pengelolaan
WTP dilahan rencana RSIA Harapan Medika.
f. Pengelolaan K3 dan Keadaan Darurat
Dalam rangka upaya mencapai keselamatan kerja serta
mencegah dan menanggulangi bahaya kebakaran dan
bencana, maka dibuat suatu kebijakan, prosedur, peraturan
RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN II- 36
Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Dan Upaya Pemantauan 2018
Lingkungan Hidup
Kegiatan Klinik Harapan Medika

dan pedoman tertulis yang diterapkan di tiap unit kerja dan


berlaku bagi setiap orang.

g. Perawatan Gedung dan Fasilitas Penunjang


Kegiatan ini meliputi perawatan kondisi bangunan, penjagaan
kebersihan, pemeliharaan taman, dan perawatan peralatan
mekanik, listrik dan instalasi air.
h. Pengelolaan Lalulintas dan Parkir
Pengelolaan lalulintas dan parkir menjadi hal penting dalam
pengoperasian Rumah Sakit ini. Hal ini disebabkan karena
Rumah Sakit ini merupakan prasarana sosial yang ramai dan
lokasinya berada di tepi jalan yang menghubungkan antara
Kota Pasir Pengaraian dengan Desa Pawan dan Menaming.
Untuk itu pengelolaan Rumah Sakit akan bekerjasama
dengan Dinas Perhubungan dan Kepolisian Sektor setempat
untuk mengatur lalulintas di sekitar Rumah Sakit.

2. Pengoperasian genset
Pengoperasian genset Disamping untuk mengantisipasi
terjadinya gangguan listrik dari PLN seperti pemadaman listrik
dengan waktu yang lama, maka genset dengan berkapasitas 45
KVA akan disediakan demi kelancaran dalam memberikan
pelayanan kepada pasien.

Dalam pengoperasiannya, tentu menimbulkan kebisingan dan


gas polutan sehingga memberikan dampak negatif berupa
gangguan kenyamanan dan kesehatan. Di samping itu
penggunaan oli dan solar akan dapat mencemari tanah dan air
permukaan.

RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN II- 37


Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Dan Upaya Pemantauan 2018
Lingkungan Hidup
Kegiatan Klinik Harapan Medika

3. Kegiatan Perkantoran dan Fasilitas lainnya


Kegiatan perkantoran bertujuan untuk mendukung ketertiban
administrasi kegiatan rumah sakit. Begitu juga dengan
kegiatan pada fasilitas lainnya berupa kegiatan pada gudang,
ruang jaga sekuriti, rumah jaga, kantin dan lain sebagainya.

Diperkirakan akan memberikan dampak kepada lingkungan.


Kegiatan perkantoran dan fasilitas lainnya ini diperkirakan
akan menghasilkan limbah padat berupa limbah kertas dan
sampah organik maupun non organik lainnya serta limbah cair
berupa limbah domestik. Begitu juga kegiatan pada fasilitas
pendukung lainnya akan menghasilkan limbah dengan jenis
yang sama. Di samping itu, kegiatan perkantoran juga akan
menghasilkan limbah cair yang berasal dari aktifitas pekerja
berupa limbah cair dari toilet dan dapur.

Kegiatan perkantoran dan fasilitas lainnya diperkirakan akan


memberikan dampak kepada penurunan kualitas air
permukaan dan penurunan tingkat kebersihan lingkungan
(estetika).

RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN II- 38

Anda mungkin juga menyukai