Anda di halaman 1dari 122

LAPORAN IMPLEMENTASI PENGELOLAAN LINGKUNGAN

PERIODE :

JANUARI - JUNI 2021


(TRIWULAN 2/SEMESTER 1)

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CENGKARENG


JAKARTA BARAT
BAB I

PENDAHULUAN

1. Identitas Perusahaan / Kegiatan :


Nama Perusahaan / Pemrakarsa : Dinas Kesehatan DKI Jakarta Barat
Jenis Badan Hukum : Rumah Sakit Umum Daerah Cengkareng
Alamat Pemrakarsa : Jl. Kesehatan No. 10 Jakarta Pusat
Alamat Perusahaan : Jl. Kamal Raya
Bumi Cengkareng Indah 11730
Nomor Telepon : 021 (54372874 – 76)
Nomor Fax : 021 (5442693)
Email : rscengkareng@jakarta.go.id
Status pemodalan : BLUD
Bidang usaha dan atau kegiatan : Rumah Sakit/Pelayanan Kesehatan
SK AMDAL yang disetujui : No. 16/-1.777.6 Tanggal 12 Oktober 2002
Penanggung Jawab : drg. Bambang Suheri, MAP
Jabatan : Direktur
Izin yang telah dimiliki :

Jenis Izin Nomor Ijin


1.Amdal/UKL/UPL 16/-1777.6 tanggal 12 Oktober 2002
2. IMB 08305/IMB/2002
3.Izin oprasional Tidak beroperasi
Incenerator
4.IPAL
IPAL 1 44/31.73.01.1006.03.011.S6/1/-1.774.15
IPAL 2 10/K.8/31/-1.774.15/2019
IPAL 3 186/31.73.01.1006.03.011.S6/1/-1.774.15/2020
5. Izin TPS B3 15/K.5.1/31.73.01.1006.03.011.S.6/1/-
1.774.15/2020
5.Izin Operasional RS Kep. BPTSP DKI Jakarta Nomor 21/2.5/31/-
1.77/2016

1
2. Lokasi Usaha / Kegiatan :
Rumah Sakit Cengkareng merupakan rumah sakit umum daerah pertama
yang dibangun di wilayah Jakarta Barat. Rumah sakit ini merupakan rumah
sakit milik pemerintah DKI Jakarta yang dibangun diatas lahan 25.750 m2
dengan luas bangunan 31.600 m2. Beralamat di Jalan kamal Raya Bumi
Cengkareng Indah. Nomor telepon yang dapat dihubungi adalah 021-
54372874 – 76, dan nomor fax yang dapat dihubingi adalah 021-5442693.
Titik Koordinat RSUD Cengkareng adalah 6°08'33.7"S 106°44'06.0"E

3. Deskripsi Kegiatan :

3.1 Profil RSUD Cengkareng/ Deskripsi Lokasi dan Kegiatan


Rumah sakit cengkareng merupakan merupakan rumah sakit umum
daerah pertama yang dibangun di wilayah Jakarta Barat. Rumah sakit ini
merupakan rumah sakit milik pemerintah DKI Jakarta yang dibangun
diatas lahan 25.750 m2 dengan luas bangunan 31.600 m2

Rumah Sakit Umum Daerah Cengkareng berupaya memberikan


pelayanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan harapan pelanggan.
Pelayanan kesehatan yang kami berikan terdiri dari pelayanan utama (
Instalasi Gawat Darurat, Rawat Jalan, Rawat Inap, Perawatan Intensif,
Tindakan Operasi dan Persalinan ), Pelayanan penunjang (
Apotik/Farmasi, Laundry, CSSD, Laboratorium, Radiologi, Ambulance,
Mortuary ) dan pelayanan lain-lain ( Guest House, Ruang Kelas, Aula
Gambang Kromong ).

RSUD Cengkareng merupakan unit pelaksana teknis (UPT) Dinas


Kesehatan Provinsi DKI Jakarta.Secara teknis bertanggung jawab
kepada Dinas Kesehatan DKI Jakarta sedangkan secara administratif
dan operasional berada dan bertanggungjawab kepada Gubernur DKI
Jakarta.

Untuk mendukung kegiatan operasionalnya rumah sakit memiliki


daya listrik 2.286 kva, 3 unit generator listrik berkapsitas total 2975
kva,1, 1 tungku mesin boiler (steam) sudah tidak oprasional, dan 3 unit
IPAL.

2
RSUD Cengkareng memiliki fasilitas pelayanan IGD, rawat inap
berkapasitas tempat tidur termasuk ICU, CVCU, Intermediet dan
fasilitas pelayanan rawat jalan yang terdiri dari 20 klinik speasialis (
Poliklinik Umum, Bedah Syaraf, Laktasi, Senam Hamil, Psikiatri, Paru-
paru, Bedah, Gigi & Mulut, Kulit Kelamin, Orthopedi, Rehab Medik,
Syaraf, Urologi, Anak, Gizi, Jantung, Penyakit Dalam, Mata, Kebidanan,
THT). Komposisi ketenagaan yang ada di RSUD Cengkareng memiliki
total pegawai 1095 orang terdiri dari 28 dokter umum, 70 dokter
spesialis, 455 orang perawat, 50 orang bidan, 491 orang paramedis non
keperawatan dan non medik.

3.2 VISI RSUD Cengkareng


Menjadi Rumah Sakit Terbaik Pilihan Masyarakat

3.3 MISI RSUD Cengkareng


 Mengembangkan sumber daya manusia unggul yang berorientasi

pada layanan
 Mengembangkan layanan prima yang mampu bersaing dan
menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan berkualitas
 Mengembangkan sarana dan prasarana berbasis teknologi yang

terintegrasi
 Mewujudkan suasana kerja yang harmonis, kondusif dan produktif

 Mewujudkan kepercayaan dan kemitraan dengan seluruh pihak terkait

3.4 Maksud dan Tujuan RSUD Cengkareng


Maksud dan tujuan RSUD Cengkareng yaitu untuk melaksanakan dan
menunjang kebijakan dan program pemerintah di bidang kesehatan
dengan menyelenggarakan usaha jasa pelayanan kesehatan.

3.5 Kegiatan RSUD RSUD Cengkareng


Kegiatan RSUD Cengkareng yang diselenggarakan adalah :

 Pelayanan Kesehatan
 Pelayanan Asuransi Kesehatan
 Pelayanan Kebugaran Kesehatan Masyarakat
 Pelayanan Kegiatan Penunjang Kesehatan Lain

3
4. Perkembangan Lingkungan Sekitar :

4.1 Tujuan Kegunaan dan Pendekatan Pengelolaan Lingkungan

4.1.1 Tujuan Pengelolaan Lingkungan

Upaya pengelolaan Lingkungan yang dilaksanakan oleh RSUD


Cengkareng bertujuan untuk mencegah dan menanggulangi
penurunan kualitas lingkungan yang diakibatkan oleh kegiatan
operasionalnya yaitu dengan cara menanggulangi / meredam dampak
negatif dan mengembangkan dampak positifnya.

4.1.2 Kegunaan Pengelolaan Lingkungan

Dokumentasi Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) digunakan


sebagai pedoman dalam kegiatan-kegiatan upaya pengelolaan
limbah (padat, cair, gas, dll) dan sebagai pedoman kegiatan
pemeliharaan lingkungan di dalam maupun sekitar rumah sakit juga
sebagai data masukan untuk menentukan kebijakan internal yang
berkaitan dengan kegiatan pelayanan pada masyarakat .

4.2 Pendekatan Pengelolaan Lingkungan

4.2.1 Pendekatan Teknologi

a. Mengelola terlebih dahulu limbah cair yang dihasilkan sebelum


dialirkan dan memasuki badan penerima dengan membangun
Instalasi Pengelolaan Limbah Cair (IPAL) .
b. Melakukan pengelolaan limbah padat yang bersifat infeksius
dengan bekerja sama dengan pihak ke 3 pengelola jasa
transpoter dan pemusnah limbah dengan tujuan menghindari
terjadinya infeksi nosokomial dan pencemaran di lingkungan
masyarakat.
4.2.2 Pendekatan Ekonomi
a. Menggunakan peralatan / barang – barang yang tersedia
dipasaran dan jelas keagenannya.
b. Diupayakan semaksimal mungkin memakai barang-barang lokal
yang sudah memenuhi standar / syarat kualitas.

4
c. Menggunakan peralatan yang suku cadangnya banyak tersedia
dipasar.
d. Meminimalisasi pemakaian air bersih.
e. Mempergunakan air limbah yang sudah diolah di UPL untuk
menyiram tanaman.

4.2.3 Pendekatan Institusional

a. Restrukturisasi susunan organisasi intern RSUD Cengkareng


sehingga ada kejelasan bagian yang bertanggung jawab
terhadap pengelolaan lingkungan.
b. Mengadakan kemitraan dengan instasi terkait setempat sebagai
pembina khusus Dinas Kesehatan Propinsi DKI dan Suku Dinas
Kesehatan Jakarta Barat, BPLHD Propinsi DKI.
c. Bekerjasama dengan Dinas Kebersihan Jakarta Barat dalam
rangka pengangkutan sampah domestik ke TPA.

4.3 Komponen Lingkungan Yang Dipantau

Dalam rangka upaya menanggulangi / menekan dampak negatif dan


mengembangkan dampak positif, maka terhadap komponen lingkungan
yang diperkirakan terkena dampak dengan kategori penting dan cukup
penting perlu dilakukan pemantauan secara periodik. Komponen
lingkungan yang terkena dampak ialah :

4.3.1 Kualitas Udara

Penurunan kualitas udara dan lingkungan di rumah sakit sehingga


akan berdampak negatif dan mengganggu kesehatan dan
kenyamanan disekitar Rumah Sakit terutama yang berasal dari
transportasi dan penggunaan mesin boiler dan mesin genset.

4.3.2 Kualitas Air Permukaan

Penurunan kualitas air permukaan sehingga akan tercemar


dilingkungan Rumah Sakit maupun bak-bak penampungan.

5
4.3.3 Limbah Padat Medis dan Domestik

Penurunan derajat kesehatan manusia dan estetika lingkungan serta


kehadiran hewan vector penyakit dan bakteri.

4.3.4 Kualitas dan Kuantitas Air Bersih

Penurunan kualitas air dapat mengganggu kesehatan dan


kenyamanan pengunjung dan masyarakat sekitar

4.3.5 Vektor Penyakit

Penurunan derajat kesehatan manusia dan estetika lingkungan serta


kehadiran hewan vektor penyakit.
4.3.6 Lingkungan Hidup (Pertamanan)

Penurunan derajat kesehatan manusia dan estetika lingkungan


serta kehadiran hewan vektor penyakit.

Penurunan kualitas lingkungan hidup hayati sehingga tidak terlihat


asri dan nyaman.

4.3.7 Kebisingan
Kebisingan yang berasal dari kegiatan penggunaan alat mesin
Generator Listrik.

6
BAB II

HASIL PELAKSANAAN

1. PENGELOLAAN KUALITAS UDARA

1.1 Dampak Penting dan Sumber Dampak

Dampak Penting :

Penurunan kualitas udara di area RSUD Cengkareng serta


peningkatan partikel-partikel debu dan dampak kesehatan lainya.

Sumber Dampak :

Lalu lintas kendaraan, pengoperasian genset, boiler.

1.2. Parameter Yang Dipantau

a. Kebersihan dan sterilisasi ruangan serta peralatan, kebersihan


bangunan dan halaman lingkungan RSUD Cengkareng.
b. Kualitas udara diluar ruangan hasil kinerja mesin / alat.
1.3 Tujuan Pemantauan

Untuk mengetahui sejauh mana tingkat emisi udara yang ada


dilingkungan Rumah Sakit dan disesuaikan dalam Peraturan Menteri
Kesehatan No 7 Tahun 2019, Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No.
21 tahun 2008 (genset) dan No.07 tahun 2007 (boiler).

1.4 Metode Pemantauan

Pengukuran dengan kerjasama pihak ke 3 (tiga) (PT.Unilab)


1.5 Lokasi Pemantauan

Sekitar Ruang Utilitas atau pengukuran di cerobong alat / mesin.

1.6 Petugas Pemantau


Pihak ketiga yang ditunjuk untuk melakukan perawatan dan
pemeliharaan.

7
1.7 Hasil Pemantauan

Hasil pemeriksaan uji emisi genset dan boiler semester 1 tahun 2021
masih memenuhi baku mutu, Permen LH 21/2008 lamp IV. A PLTD
(genset).

2 Kualitas Air Limbah

2.1. Dampak Penting dan Sumber Dampak

Dampak Penting :

Terjadi penurunan kualitas air permukaan yang merusak lingkungan


hidup sekitar.

Sumber Dampak :

 Kegiatan perawatan medis seperti Ruang Rawat Inap, R.Bedah


(OK), ICU & CVCU, Poliklinik dan Ruangan Medis lainnya.
 Kegiatan penunjang Medis seperti : Gizi, Laundry, Apotik,
Laboratorium, dan R.Radiologi.
 Kegiatan non medis, Kantin , Kantor dll.
Parameter yang di Pantau

 Kualitas fisik air limbah yang sudah diproses di IPAL.


 Pemeriksaan sempel air limbah 3 bulan sekali ke BPLHD.
 Pemeriksaan sempel air limbah 1 bulan sekali
 Kualitas air bersih yang disuply dari PDAM.
2.2. Tujuan Pemantauan

Untuk mengetahui apakah pencemaran pada kualitas air permukaan


yang diakibatkan oleh output air limbah di IPAL yang mengacu pada
Pergub.provinsi DKI Jakarta Nomor.69 tahun 2013 dan Peraturan
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia No.68
tahun 2016. tentang baku Mutu Air Limbah Domestik

8
2.3 Metode Pemantauan

 Pengamatan langsung di area IPAL saat memproses air limbah.


 Pengambilan sampel air limbah untuk diperiksa di Laboratorium
BPLHD 3 bulan sekali.
 Pengambilan sempel air limbah untuk di periksa di Laboratorium
PT.UNILAB PERDANA 1 bulan sekali untuk swapantau bulanan
 Melakukan pengamatan swapantau internal dan debit air limbah
setiap hari.
2.4 Lokasi Pemantauan

Lokasi pemantauan terdapat 3 titik dilaksanakan pada area


pengelolaan air limbah (IPAL1 230m3/hari, IPAL 2 500m3/hari dan
IPAL 3 200m3/hari) yang terletak di halaman belakang RSUD
Cengkareng, dan area Parkir samping

2.5 Petugas Pemantau

 Sanitarian (Kesehatan Lingkungan) RSUD Cengkareng


 Pihak ke 3 (tiga) selaku bagian pemeliharaan dan perawatan yang
ditunjuk.
 Teknisi (IPSRS) RSUD Cengkareng bila ada kerusakan.
2.6 Hasil Pemantauan

Hasil laboratorium Pengujian Limbah cair perbulan :

 IPAL 1
a. Hasil pemeriksaan air limbah semester 1 semua parameter
pengujian memenuhi baku mutu sesuai dengan Peraturan
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
No.68 tahun 2016 tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik.

9
 IPAL 2
a. Hasil pemeriksaan air limbah semester 1 semua parameter
pengujian memenuhi baku mutu sesuai dengan Peraturan
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
No.68 tahun 2016 tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik.

 IPAL 3
b. Hasil pemeriksaan air limbah semester 1 semua parameter
pengujian memenuhi baku mutu sesuai dengan Peraturan
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
No.68 tahun 2016 tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik.

3. Limbah Padat Medis dan Non Medis (domestik)

3.1 Dampak Penting dan Sumber Dampak

Dampak Penting :

Pengolahan limbah padat medis dan non medis

Sumber Dampak :

 Kegiatan setiap unit kerja yang menghasilkan limbah padat medis


dan non medis (domestik).
 Limbah padat non medis berasal dari area perawatan dan
penunjang
 Limbah padat medis berasal dari seluruh area ruangan perawatan.
 Limbah padat B3 non medis berasal dari pelayanan hemodialisa dan
rawat inap
3.2 Parameter yang Diukur

 Wadah sampah (tempat sampah) pada setiap unit kerja.


 Pengumpulan dengan cara terpisah antara limbah padat medis
dengan plastik kuning dan limbah padat non medis dengan plastik
hitam.

10
 Pengangkutan limbah padat medis setiap hari oleh PT Wastec
International Dan pembuangan ke TPA Bantar Gebang untuk limbah
padat non medis oleh Dinas Kebersihan Jakarta Barat.
 Daur ulang limbah B3 non medis oleh PT Hikari Dostahi meliputi
Jerigen cairan Hemodialisa, Plabot Infus dan kemasan obat.

3.3 Tujuan Pemantauan

Untuk mengetahui sejauh mana tingkat atau hasil implementasi


pengelolaan limbah padat medis dan non medis mengacu pada
Peraturan Menteri Kesehatan No 7 Tahun 2019 Tentang Kesehatan
Lingkungan Rumah Sakit dan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup
Dan Kehutanan No 56 Tentang Tata Cara Dan Persyaratan Teknis
Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun Dari Fasilitas
Pelayanan Kesehatan.

3.4 Metode Pemantauan

 Pengamatan langsung pengelolaan limbah padat medis dan non


medis ke setiap unit kerja yang menghasilkan limbah padat medis
maupun non medis yang terdiri dari :
 Pemisahan wadah limbah antara limbah padat medis (plastik
kuning), non medis (plastik hitam) dan B3 non medis (Plastik
putih).
 Pengangkutan dari ruangan ke TPS baik limbah padat medis
maupun non medis sampai proses pengangkutan untuk limbah
medis.
3.5 Lokasi Pemantauan
Pengamatan langsung (supervisi) oleh petugas kesehatan lingkungan
ke setiap unit kerja yang mengasilkan limbah padat medis maupun non
medis.

3.6 Petugas Pemantau


 Pengawasan bagian Sanitasi Lingkungan (Kesehatan Lingkungan)
RSUD Cengkareng.

11
 Pengawas Cleaning Service untuk memantau kebersihan lingkungan.

3.7 Hasil Pemantauan


 Berdasarkan pemantauan jumlah limbah padat cukup banyak setiap
harinya yang terdiri dari limbah padat medis ± 843 kg/hari, limbah
padat non medis (domestik) 7 m3/hari, dan pengolahan limbah B3
non medis untuk daur ulang sebesar 280 kg/bulan.
 Karena Pandemi Covid 19 dengan jumlah limbah medis yang sangat
tinggi sering terjadinya penumpukan diarea TPS B3 RSUD
cengkareng.
 Berdasarkan Instruksi Gubernur No 8 tahun 2016 untuk pengolahan
sampah secara mandiri, maka rumah sakit wajib mengolah sampah
secara mandiri, dan untuk saat ini bekerja sama dengan PT Samhana
Indah.
4. Kualitas dan Kuantitas air Bersih

4.1 Dampak Penting dan Sumber Dampak

Dampak Penting :

Kualitas dan Kuantitas Air Bersih.

Sumber Dampak :

Pemakaian Air PAM.

4.2. Parameter Yang di Pantau


 Kualitas air bersih yang disuplai dari PT.PAM apakah debitnya
mencukupi kebutuhan Rumah Sakit.
 Melakukan Uji laboratorium terhadap air bersih /air baku.
pengontrolan bak penampungan air bersih secara rutin.

4.3 Tujuan Pemantauan


Untuk mengetahui kualitas dan kuantitas air bersih baik dari PT.PAM,
serta mengetahui baku mutu standar air bersih sesuai dengan
PerMenKes No.416 tahun 1990.

12
4.4 Metode Pemantauan
 Pengamatan langsung pada parameter PAM dan bak penampungan
air serta pencatatan dan pemakaian air bersih setiap bulan.
 Pengambilan sampel untuk dilakukan pemeriksaan setiap 2 bulan
sekali dari bak penampungan (ground tank) bekerjasama dengan
pihak ke 3

4.5 Lokasi Pemantauan


Seluruh bak-bak penampungan air bersih yang ada dilokasi RSUD
Cengkareng serta sumur resapan yang ada.

4.6 Petugas Pemantau

 Bagian Sanitasi Lingkungan (Kesehatan lingkungan) RSUD


Cengkareng
 Pihak Teknisi yang ditunjuk sebagai pengelola perawatan dan
pemeliharaan instalasi air bersih.

4.7 Hasil Pemantauan


 Kualitas air bersih yang diperiksa memenuhi baku mutu sesuai
Permenkes RI No.416/Menkes/Per/XI/1990 dan standart AAMI
tahun 2014.
 Seluruh hasil pengujian air bersih memnuhi baku mutu dari Januari-
Juni 2021.

5. Vektor Penyakit
5.1 Dampak Penting dan Sumber Dampak
Dampak Penting :

Tidak terjadi pencemaran dan penularan penyakit akibat serangga dan


binatang penganggu yang berada dilingkungan rumah sakit.

Sumber Dampak :

Pencemaran dan penularan penyakit akibat serangga dan binatang


penganggu yang berada dilingkungan Rumah Sakit.

13
5.2 Parameter Yang Dipantau
Tentang jumlah serangga & hewan pengganggu di area RSUD
Cengkareng.

5.3 Tujuan Pemantauan


Untuk pengendalian keberadaan vektor penyakit akibat serangga dan
binatang di lingkungan Rumah Sakit.

5.4 Metode Pemantauan


Inspeksi langsung ke lapangan setiap hari, dan mengunakan angket
komplain dan keluhan tentang pestcontrol ke setiap ruangan 1 bulan
sekali.

5.5 Lokasi Pemantauan

Lokasi yang dipantau seluruh area rumah sakit , bagian luar maupun
dalam ruangan dan radius 100 meter dari lingkungan rumah sakit.

5.6 Petugas Pemantau


 Bagian Sanitasi Lingkungan (Kesehatan Lingkungan).
 Pihak ketiga yang ditugaskan menjalani pengendalian hama dan
serangga.

5.7 Hasil Pemantauan


RSUD Cengkareng bekerja sama dengan pihak ke tiga untuk
pengendalian serangga dan binatang pengganggu. Dengan menggunakan
jasa pihak ke tiga setaip masalah dan kompalin yang ada dapat langsung
di atasi. Kendala dilapangan yang sudah dapat diatasi :

 Populasi serangga seperti nyamuk, kecoa, lalat sudah teratasi.


 Binatang pengganggu, seperti kucing sudah ditangkapi dan tikus
sudah diberikan perangkap.
 Area RS dekat dengan pemukiman penduduk sehingga akses
mobilisasi hewan kucing ke dalam area khususnya area luar
(halaman).
 Adanya indikasi perkembang biakan rayap pada beberapa area

14
6. Lingkungan Hidup

6.1 Dampak Penting dan Sumber Dampak

Dampak Penting :

Kondisi estetika lingkungan hidup di rumah sakit dan area sekitarnya


serta penghijauan.

Sumber Dampak :

Per.Men LH.No.03 tahun 2006, UU No.5 thn 1990 dan SOP Bagian
Sanitasi (K3-L).

6.2 Parameter Yang Dipantau


 Melaksanakan Per.MenLH No.03 / thn 2006 dan UU. No. 5 thn 1990.
 Melaksanakan SOP Sanitasi Lingkungan (Kesehatan Lingkungan).
 Kondisi dan keanekaragaman tanaman yang ada pada lingkungan
RSUD Cengkareng

6.3 Tujan Pemantauan


Untuk mengetahui kondisi dan keanekaragaman tanaman yang ada
pada lingkungan RSUD sehingga masih terlihat hijau dan asri.

6.4 Metode Pemantauan


 Pengamatan langsung di pertamanan RSUD Cengkareng
 Identifikasi jenis-jenis pohon yang ditanam dipot maupun langsung
ditanah.

6.5 Lokasi Pemantauan


Semua area RSUD Cengkareng yang ditanami atau terdapat tanaman
baik indoor maupun outdoor.

6.6 Petugas Pemantau


Sanitarian / petugas Kesehatan Lingkungan & Pengawas petugas
taman.

15
6.7 Hasil Pemantauan

Dari hasil pemantuan yang dilakukan oleh bagian sanitasi lingkungan


(Kesehatan Lingkungan) pertamanan yang ada pada area dalam
ruangan (indoor) maupun area luar ruangan (outdoor) sudah tertata
rapi.

7. Kebisingan

7.1 Dampak Penting dan Sumber Dampak

Dampak Penting :

Terganggunya kenyamanan masyarakat sekitar RSUD Cengkareng.

Sumber Dampak :

Penggunaan Mesin Genset yang baru dengan kapasitas 2975kva.

7.2 Parameter Yang Dipantau


 Tingkat kebisingan yang diukur dalam ukuran satuan decibel (dBA)

7.3 Tujan Pemantauan

Untuk mengetahui seberapa berat tingkat kebisingan yang ada dan


dibandingkan dengan standart baku mutu yang berlaku, sebagai tolak
ukur PERMENKES No. 718 /11/187 dan nomor 986.11/92 serta
Permenkes No 7 tahun 2019

7.4 Metode Pemantauan

Melakukan pengukuran tingkat kebisingan sebulan sekali dengan


metode langsung pada saat mesin Genset sedang menyala dengan
menggunakan Alat Sound Level Meter.

7.5 Lokasi Pemantauan


Lokasi sekitar mesin genset yang baru, yaitu disamping pintu masuk.

7.6 Petugas Pemantau


Bagian Sanitasi Lingkungan (Kesehatan Lingkungan) dan Teknisi.

16
7.7 Hasil Pemantauan
Berdasarkan hasil pantauan dengan menggunakan alat sound level
meter didapatkan hasil yaitu 65 dBA. Sudah dilakukan pengendalian
kebisingan mengunakan peredam suara

17
BAB III

MATRIKS RENCANA UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN


Sumber Jenis Dampak Tujuan dan Rencana Upaya Pengelolaan Lingkungan Hasil Pengelolaan Pemakarsa Pengawasan/
Dampak yang di Sasaran Teknik Lokasi Waktu/ Pelaporan
timbulkan Pengelolaan Pengelolaan Periode
Penghasil air limbah Penurunan kualitas Menjaga agar - Pemeliharaan IPAL 1 ,IPAL 2 Setiap Hari, Uji Hasil pemeriksaan Kesehatan BPLHD Propinsi
dari kegiatan di area air limbah effluent limbah cair instalasi dan IPAL 3 laboratorium 1 limbah cair memenuhi Lingkungan RSUD DKI Jakarta,
: sesuai dengan pengolah air RSUD dan 3 bulan baku mutu Cengkareng Kementrian
- Medis : Ruang baku mutu llimbah limbah (IPAL) Cengkareng sekali ke intansi Lingkungan Hidup
rawat inap, ICU, cair - Monitoring dan yang berbeda. dan Kehutanan,
CVCU, OK, IGD, swapantau BPLHD Kota
ruang isolasi dan harian madya Jakarta
poliklinik. - Pengujian Barat, Dinas,
- Penunjang : kualitas air Kesehatan
Pantry, apotik, limbah Propinsi Dki
laboratorium, perbulan (PT. Jakarta
- Non Medis : Unilab
Perkantoran, Perdana)
laundry, kantin - Pengujian
kualitas air
limbah per
triwulan
(BPLHD)

18
Sumber Jenis Dampak Tujuan dan Rencana Upaya Pengelolaan Lingkungan Hasil Pengelolaan Pemakarsa Pengawasan/
Dampak yang di Sasaran Teknik Lokasi Waktu/ Pelaporan
timbulkan Pengelolaan Pengelolaan Periode
Emisi dari Penurunan kualitas Menjaga agar  Pengukuran Cerobong Udara Tiap 6 bulan Hasil pemeriksaan uji emisi Kesehatan BPLHD Propinsi
operasional genset udara kualitas udara yang emisi : R.Genset sekali genset, boiler dan semester Lingkungan DKI Jakarta,
sesuai dengan bekerjasama 1 dan 2 1 tahun 2021 masih RSUD BPLHD Kota
baku mutu emisi dengan pihak memenuhi baku mutu, Udara Cengkareng madya Jakarta
ketiga emisi genset (Permen LH Barat, Dinas,
 Melakukan 21/2008) , Kesehatan
perawatan Permenkes No 7 Tahun Propinsi Dki
mesin Genset 2019 (udara bebas) Jakarta

Pengelolaan Penurunan kualitas Menjaga agar  Pemeriksaan R.Dapur Gizi Tiap 6 bulan Hasil pemeriksaan hiegyn Kesehatan BPLHD Propinsi
Makanan/Minuman makanan/minuman, terlaksananya sampel sekali sanitasi penjamah makanan Lingkungan DKI Jakarta,
di Rumah Sakit peralatan mak-min penyelenggaraan makanan, dan tempat pengolahan RSUD BPLHD Kota
makanan dan minuman, makanan Cengkareng madya Jakarta
minuman sesuai alat makan Barat, Dinas,
dengan dan alat Kesehatan
Permenkes No. masak Propinsi Dki
1096 Tahun 2011 bekerjasama Jakarta
dengan pihak
ketiga
 Pemeriksaan
rectal swab
 Pemantauan
harian
sanitasi
dapur

Sumber Jenis Dampak Tujuan dan Rencana Upaya Pengelolaan Lingkungan Hasil Pengelolaan Pemakarsa Pengawasan/
Dampak yang di Sasaran Teknik Lokasi Waktu/ Pelaporan
timbulkan Pengelolaan Pengelolaan Periode
Ketersediaan air Penurunan kualias Menjaga agar Melakukan Kamar operasi, Tiap6 bulan Berdasarkan Kesehatan BPLHD Propinsi
bersih di area air bersih kualitas air bersih pengawasan Dapur Gizi, Poli sekali pemeriksaan yang Lingkungan DKI Jakarta,
Rawat inap, ICU, sesuai dengan dalam Gigi, dilakukan pada tahun RSUD BPLHD
CVCU ,OK, IGD baku mutu pengelolaan & Resevoir/Ground 2021 tidak terjadi Cengkareng Kotamadya
Poli klinik, Kegiatan lingkungan perawatan yang Tank, Loundry, penurunan kualitas air Jakarta Barat,

19
penunjang medis dilakukan pihak Ruang Makan bersih untuk parameter Dinas, Kesehatan
seperti ke dua setiap Bakteriologis, Fisik dan Propinsi Dki
Ro,Pantry,Apotik hari, jika Kimiawi. Jakarta
Lab, Kegiatan Non mengalami
Medis masalah
Seperti:Perkantoran dilakukan
Laundry,Kantin dll. koordinasi
dengan
bag.Tehnik
(IPSRS)
,Melakukan
pemeriksaan
sempel air ke
BPLHD setiap 6
bln sekali.

Kegiatan setiap unit Penurunan kualitas Menjaga agar Pemilahan dan Seluruh area Setiap hari Sudah menjalankan Kesehatan BPLHD Propinsi
kerja baik non tanah permukaan. lingkungan aman, pemberian label rumah sakit baik pemantauan permenkes Lingkungan DKI Jakarta,
medis ataupun Terganggunya bersih, dan sehat dari tahap dalam ruangan dan No.986/XI/1992 limbah RSUD BPLHD
medis limbah padat kesehatan dan pengumpulan maupun di Luar pengontrolan padat organik Cengkareng Kotamadya
non infeksi berasal estetika dan ruangan dilakukan. (nonmedis ) diangkat Jakarta Barat,
dari ruang-ruang lingkungan. pembuangan (halaman). kepembuangan TPA Dinas, Kesehatan
kantor (office) akhir Bantar Gebang setiap Propinsi DkI
Penunjang sarana hari sekali sedangkan Jakarta
RS ,Halaman dll. untuk sampah medis
Limbah padat dilakukan
medis berasal dari penanganannya dengan
Ruang Rawat Inap , diangkut setiap hari
Poli , OK , ICU, bekerjasama dengan
CVCU, IGD dan pihak ke 3
ruang perawatan
medis lainnya.

Sumber Jenis Dampak Tujuan dan Rencana Upaya Pengelolaan Lingkungan Hasil Pemakarsa Pengawasan/
Dampak yang di Sasaran Teknik Lokasi Waktu/ Pengelolaan Pelaporan
timbulkan Pengelolaan Pengelolaan Periode
Serangga dan Penyebaran penyakit Terkendalinya populasi Melakukan Seluruh area Setiap hari - Angka bebas jentik Kesehatan BPLHD Propinsi
binatang dan pencemaran serangga dan binatang pemantauan lingkungan pada dan setiap 100% Lingkungan DKI Jakarta,
penganggu yang lingkungan pengganggu dia area (survey) jentik Rumah Sakit hari Jumat - Populasi vector RSUD BPLHD

20
berada di rumah sakit agar tidak nyamuk setiap baik di dalam masih dalam batas Cengkareng Kotamadya Jakarta
lingkungan mengganggu lingkungan hari pada area ruangan maupun normal Barat, Dinas,
Rumah Sakit dan sekitarnya yang menjadi diluar Ruangan Kesehatan
tempat Propinsi Dki
penampungan Jakarta
air (bak).
Memasang
perangkap
rodent pada titik
tertentu,
Melakukan
treatment
spraying ,hot
fogging pada
area luar
(halaman)
Penangkapan
kucing.
Melakukan
koordinasi dan
kerja sama
dengan setiap
unit ruangan
untuk menjaga
kebersihan
lingkungan
dengan
melakukan
Pembrantasan
sarang nyamuk
(PSN)
Sumber Jenis Dampak Tujuan dan Rencana Upaya Pengelolaan Lingkungan Hasil Pemakarsa Pengawasan/
Dampak yang di Sasaran Teknik Lokasi Waktu/ Pengelolaan Pelaporan
timbulkan Pengelolaan Pengelolaan Periode
Pohon – pohon - Kecelakaan akibat - Menjaga Melaksanakan Seluruh Setiap hari Tanaman terawatt Bagian K3L BPLHD Propinsi
yang sudah tua pohon keamanan pemantauan dan tanaman yang dan setiap dengan baik (pohon RSUD DKI Jakarta,
/lapuk , letak - Estetika lingkungan lingkungan pengontrolan ada pada area minggu tua ditebang, Cengkareng BPLHD
penataan terganggu sekitar setiap hari Rumah sakit regenerasi tanaman) Kotamadya Jakarta
tanaman hias - Estetika membuat jadwal baik tanaman Barat, Dinas,
yang kurang rapi lingkungan penggantian indoor maupun Kesehatan
dan tidak terawat. menjadi baik tanaman indoor, outdoor Propinsi Dki
melaksanakan Jakarta
peremajaan
tanaman

21
melakukan
perawatan
tanaman yang
meliputi
penyiraman
pohon dan
pemotongan
rumput.

22
BAB IV
EVALUASI

Berdasarkan evaluasi dari 7 parameter yang dipantau sebagai berikut :


1. Kualitas Udara
Hasil pemeriksaan uji emisi genset semester 1 tahun 2021 memenuhi baku mutu
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 21 tahun 2008 (Lampiran IVA).

2. Kualitas Air Limbah


a. IPAL 1
Hasil pemeriksaan baku mutu limbah triwulan (BPLHD Prov DKI Jakarta) dan
perbulan (PT Unilab Perdana) memenuhi baku mutu sesuai dengan Permenlh
68 tahun 2016.
b. IPAL 2
Hasil pemeriksaan baku mutu limbah triwulan (BPLHD Prov DKI Jakarta) dan
perbulan (PT Unilab Perdana) memenuhi baku mutu sesuai dengan Permenlh
68 tahun 2016.

c. IPAL 3
Hasil pemeriksaan baku mutu limbah triwulan (BPLHD Prov DKI Jakarta) dan
perbulan (PT Unilab Perdana) memenuhi baku mutu sesuai dengan Permenlh
68 tahun 2016.

3. Limbah Padat Medis dan Non Medis


 Pengelolaan limbah padat medis dan non medis secara umum terlaksana
sesuai dengan Peraturan MenKes No.986 / X / 1992.
 Berdasarkan hasil pantauan jumlah limbah padat cukup banyak setiap harinya
yang terdiri dari limbah medis (infeksi) ± 843 kg/hari sedangkan untuk limbah
padat non medis (domestik) ±7 m3/hari dan pengolahan limbah B3 non medis
untuk daur ulang sebesar 280 kg/bulan.

23
 Untuk melakukan pemusnahan limbah padat medis (infeksi) di angkut oleh PT
Wastec International
 Pengambilan Limbah padat non medis (domestik) oleh PT Samhana Indah
 Telah dilakukan pengolahan Limbah padat B3 non medis bekerja sama dengan
PT Hikari Dostahi

4. Kualitas dan Kuantitas Air Bersih


Hasil pemeriksaan kualitas air bersih pada bulan Januari hingga Juni 2021
memenuhi baku mutu parameter fisik, kimia dan bakteriologis.

5. Vektor Penyakit
Populasi serangga dan binatang pengganggu di area rumah tidak melebihi baku
mutu sesuai dengan Permenkes No. 7 Tahun 2019.

6. Lingkungan Hidup
 Berdasarkan pemantauan dan hasil pekerjaan taman dapat diketahui bahwa
pada saat ini lingkungan rumah sakit sudah hijau dan asri, area luar rumah
sakit juga sudah ditanami pohon, Sungai Taman Palem terlihat hitam secara
fisik dan menjadi tempat bersarang nyamuk oleh karena itu perlu adanya
pembersihan sungai oleh sudin kebersihan jakarta barat supaya sampah dapat
berkurang keberadaannya disungai area rumah sakit.
 Upaya Pelestarian dilakukan pada dua sasaran yaitu :
1. didalam lingkungan Rumah Sakit : lebih ditingkatkan pemantauan varietas
tanaman baik yang ada didaerah taman maupun dalam aera gedung.
2. diluar Lingkungan Rumah Sakit : yaitu merawat rumput hijau dengan
memangkas apabila sudah cukup untuk dipangkas.
 Petugas pertamanan yang bekerja dirumah sakit adalah bagian dari cleaning
service. Pertamanan di RSUD Cengkareng sudah terlihat rapi indah dan asri
,keberadaan pohon pelindung jumlahnya sudah mencukupi untuk luas area
RSUD Cengkareng.
 Bagian pertamanan yang bertugas menjaga dan merawat tanaman di RSUD
Cengkareng sudah bekerja sesuai Jadwal yang dibuat seperti :

24
- Pohon-pohon pada indoor disiram dan di lakukan pergantian sesuai jadwal.
- Pemotongan pohon yang sudah terlihat kurang rapi dan pemotongan rumput
serta pemupukan juga terlaksana sesuai jadwal.
- Ditempat pembibitan sudah banyak menghasilkan pohon-pohon yang siap
mengganti pohon-pohon yang lama cara ini dilakukan dengan mencangkok,
stek, okulasi
- Hasil pemotongan rumput dan daun yang di potong oleh petugas taman,
dibawa ke rumah kompos untuk diolah menjadi pupuk/kompos, digunakan
untuk keperluan taman serta karyawan yang memerlukan kompos. Saat ini
Kegiatan komposting berjalan dengan baik dipantau bersama petugas
Kesehatan lingkungan.

7. Kebisingan
Hasil pengukuran kebisingan di area lobby dan gedung parkir dengan
menggunakan alat Sound Level Meter (SLV) oleh petugas kesling memenuhi
persyaratan.

25
BAB V
KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pemantauan dan evaluasi yang telah dilakukan pelaksanaannya


dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Pada umumnya Implementasi RKL / RPL telah dilaksanakan sebagaimana mestinya dan
mengacu pada Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 45 tahun 2005
tentang Pedoman Penyusanan Laporan Pelaksanaan Rencana Pengelolaan Lingkungan
Hidup (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL). Hal tersebut terlihat dari
berbagai aktivitas yang telah berjalan selama seperti kegiatan Pengukuran kualitas
lingkungan baik dengan Pemantauan langsung maupun dengan mengirim sampel
kelaboratorium secara teratur.
2. RSUD Cengkareng melaksanakan implementasi Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL)
dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) yang terdiridari 7 variabel yang dipantau
dengan hasil sebagai berikut :

- Kualitas Udara
Hasil pemeriksaan uji emisi genset pada semester 1 tahun 2021 memenuhi baku
mutu.
- Kuantitas Air Permukaan
Hasil pemeriksaan limbah cair IPAL 1, IPAL 2, IPAL 3 pada semester 1 tahun 2021
memenuhi baku mutu.
- Limbah Padat Medis dan Non Medis
 Pengelolaan limbah medis sudah sesuai dengan Permenkes No 7 Tahun 2019
Tentang Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit, bahwa sampah infeksius tidak boleh
lebih dari 2 hari, maka sampah medis RSUD Cengkareng diolah oleh PT. Wastec
International
 Pengelolaan limbah padat domestik dilakukan oleh PT samhana Indah dan diangkut
setiap hari -+ 7 m3/hari
 RSUD cengkareng melakukan program 3 R (daur ulang) untuk limbah padat b3 non
medis (Plabot Infus, Jerigen Cairan Hemodialisa) sesuai dengan PermenLH No 56
Tahun 2015

26
- Kualitas dan Kuantitas Air Bersih
 Berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan pada Semester 1 Tahun 2021 tidak terjadi
penurunan kualitas air bersih untuk parameter Fisik dan Kimiawi dan Bakteriologis
 Tidak ada kendala dari warga sekitar atas pemakaian air bersih dari PT PAM terhadap
warga sekitar.
 RSUD Cengkareng masih menggunakan air mobil tangki untuk keadaan darurat seperti
suplai dari PT. PAM Kurang.

- Vektor Penyakit
Pengendalian Hewan penganggu seperti Tikus dan Kucing sudah dikendalikan dengan
baik tidak terjadi wabah penyakit demam berdarah yang disebabkan nyamuk Aedes
aegypty.

- Lingkungan Hidup
Pertamanan dan ruang hijau di RSUD Cengkareng dirawat dengan rutin oleh petugas
taman yang berjumlah 5 orang (saat ini). Penambahan pepohonan dan penambahan
rumput akan dilaksanakan pada tahun ini.

- Kebisingan
Hasil Pengukuran kebisingan sesuai dengan standar baku mutu.

27
DIAGRAM PRAKIRAAN NERACA AIR (m3 /HARI)
RSUD CENGKARENG TAHUN 2021

14m3
MASJID

119 m3 119 m3
50 m3 RAWAT INAP
WING KIRI
15 m3 SUMPIT A IPAL 1
TOILET
10 m3
APOTIK

30 m3
RAWAT JALAN WING KIRI

20 m3
RUANG OPERASI

10 m3
FARMASI

20 m3
IGD
229 m3
20 m3
RUANG BERSALIN

Sumpit B
84 m3
RAWAT INAP WING KANAN

30 m3 254 m3 500 m3
PAM RAWAT JANAN WING KANAN

546,29 m3/ hari 15 m3


IGD ISOLASI IPAL 2
Saluran Drain
Kota
25 m3
OFFICE GEDUNG LAMA

5 m3
RUANG DEKONTAMINASI
25 m3

25 m3
LABORATORIUM HMP LAB

32 m3 32 m3 Pre
LAUNDY Treatment
Laundry
25 m3
GIZI 25 m3 127 m3
40 m3 Greestrap
RUANG ISOLASI
IPAL 3
15 m3
OFFICE GEDUNG BARU
70 m3
5 m3
RUMAH DUKA
SUMPIT C
5 m3
KAMAR JENAZAH

5 m3
RUANG RAPAT DAN PERTEMUAN

46,29 m3 46,29 m3 Meresap ke


PERTAMANAN
Tanah
Nama Perusahaan : RSUD CENGKARENG
Bidang Usaha : FASILITAS KESEHATAN
Periode Waktu : Januari - Maret 2021

I JENIS AWAL LIMBAH JUMLAH (KG) CATATAN

Limbah Padat Infeksius 81927


Limbah Benda Tajam 2684
Limbah Cairan B3 76
Lampu TL 76
Limbah Kemasan B3 822
TOTAL 85585

II PERLAKUAN JUMLAH (KG) JENIS LIMBAH YANG DOKUMEN PERIZINAN LIMBAH B3 YANG
DIKELOLA KONTROL DIMILIKI
ADA TIDAKPIHAK KETIGA
ADA KADALUARS
A
1. DISIMPAN 76 Lampu TL LOGBOOK

2. DIMANFAATKAN -

3. DIOLAH 822 Limbah Kemasan B3 MANIFES √

4. DITIMBUN -

5. DISERAHKAN KE PIHAK 81927 Limbah Padat Infeksius MANIFES √


KETIGA
2684 Limbah Benda Tajam MANIFES √
76 Limbah Cairan B3 MANIFES √
6. EKSPORT -

7. PERLAKUAN LAINNYA -

TOTAL 85585
RESIDU * -
JUMLAH LIMBAH YANG
BELUM TERKELOLA ** -
TOTAL JUMLAH LIMBAH
YANG TERSISA -
KINERJA PENGELOLAAN 100%
LIMBAH B3 SELAMA
PERIODE SKALA WAKTU
PENAATAN
KETERANGAN :
*RESIDU adalah jumlah limbah tersisa dari proses perlakukan seperti abu incenerator, bottom ash dan atau fly ash dari
pemanfaatan sludge YANG
** JUMLAH LIMBAH oil di boiler,
BELUMresidu dari penyimpanan
TERKELOLA danyang
adalah limbah pengumpulan oli bekas skala
disimpan melebihi dll waktu penaatan

Data-data tersebut diatas diisi dengan sebenar-benarnya sesuai dengan kondisi yang ada
Limbah kemasan B3 diolah dengan metode daur ulang oleh pihak ke 3 PT Hikari berdasarkan
PermenLHK No 56 Tahun 2015
Pengelolaan limbah B3 lainnya dilakukan PT Wastec International dengan sistem incenerasi, RSUD
Cengkareng menyerahkan ke PT Wastec International
Jakarta, 01 April 2021
Keterangan :
- Jenis awal limbah disesuaikan dengan jenis limbah yang dihasilkan dan sesuai dengan izin
Nama Perusahaan : RSUD CENGKARENG
Bidang Usaha : FASILITAS KESEHATAN
Periode Waktu : April - Juni 2021

I JENIS AWAL LIMBAH JUMLAH CATATAN


(KG)
Limbah Padat Infeksius 64431
Limbah Benda Tajam 3049
Limbah Cairan B3 114
Lampu TL 106
Limbah Kemasan B3 858
TOTAL 68558

II PERLAKUAN JUMLAH JENIS LIMBAH YANG DOKUMEN PERIZINAN LIMBAH B3 YANG


(KG) DIKELOLA KONTROL DIMILIKI
ADA PIHAK
TIDAK KETIGA
KADALUARS
ADA A
1. DISIMPAN 30 Lampu TL LOGBOOK

2. DIMANFAATKAN -

3. DIOLAH 858 Limbah Kemasan B3 MANIFES √

4. DITIMBUN -

5. DISERAHKAN KE PIHAK 64431 Limbah Padat Infeksius MANIFES √


KETIGA
Limbah Benda Tajam MANIFES √
3049
114 Limbah Cairan B3 MANIFES √
76 Lampu TL MANIFES √
6. EKSPORT -

7. PERLAKUAN LAINNYA -

TOTAL 68558
RESIDU * -
JUMLAH LIMBAH
YANG BELUM
TERKELOLA ** -
TOTAL JUMLAH
LIMBAH YANG
TERSISA -
KINERJA 100%
PENGELOLAAN
LIMBAH B3 SELAMA
PERIODE SKALA
WAKTU PENAATAN
KETERANGAN :
*RESIDU adalah jumlah limbah tersisa dari proses perlakukan seperti abu incenerator, bottom ash dan atau fly ash
dari pemanfaatan
** JUMLAH LIMBAHsludge
YANGoilBELUM
di boiler, residu dari
TERKELOLA penyimpanan
adalah dan disimpan
limbah yang pengumpulan oli bekas
melebihi skaladll
waktu penaatan

Data-data tersebut diatas diisi dengan sebenar-benarnya sesuai dengan kondisi yang ada
Limbah kemasan B3 diolah dengan metode daur ulang oleh pihak ke 3 PT Hikari
berdasarkan PermenLHK No 56 Tahun 2015
Pengelolaan limbah B3 lainnya dilakukan PT Wastec International dengan sistem incenerasi,

Jakarta, 01 Juli 2021


Keterangan :
- Jenis awal limbah disesuaikan dengan jenis limbah yang dihasilkan dan sesuai dengan izin

Anda mungkin juga menyukai