Anda di halaman 1dari 3

Ketika kita berbicara mengenai viral load, itu berarti kita sedang membicarakan level

HIV di dalam darah. Dengan mengetahui viral load dalam darah, dapat membantu provider
untuk memonitor HIV dalam tubuh, sehingga dapat memutuskan kapan harus melakukan
treatment dan juga dapat diketahui apakah obat HIV yang dikonsumsi berdampak pada tubuh
atau tidak.
Pengukuran viral load tidak diperlukan untuk menentukan kapan mulai ART. Namun
ukuran ini dapat memberi informasi tambahan yang berguna jika bisa dilakukan. Jika viral load
relatif tinggi (diatas 100.000), kemungkinan jumlah CD4 kita akan menurun lebih cepat,
sehingga kita akan membutuhkan ART lebih cepat. Namun viral load lebih penting untuk
memantau keberhasilan ART setelah kita mulai.
Tes viral load adalah tes untuk mengukur jumlah virus HIV dalam darah. Tes ini
ditujukan pada pasien-pasien yang telah didiagnosa mengalami infeksi HIV atau AIDS. Semua
tes viral load pertama memakai contoh darah yang dibekukan namun sekarang hasil yang baik
dicapai dengan contoh yang dikeringkan. Cara ini akan mengurangi biaya untuk alat
membekukan dan pengiriman.

Ada beberapa cara untuk melakukan tes viral load:

1. Metode PCR (polymerase chain reaction) metode yang dibuat Roche dan Abbott dengan
menggunakan suatu enzim untuk menggandakan HIV dalam contoh darah. Kemudian
reaksi kimia menandai virus. Penanda diukur dan dipakai untuk menghitung jumlah
virus.
2. Metode bDNA (branched DNA), tes dengan jenis ini dibuat oleh Bayer dengan cara
menggabungkan bahan yang menimbulkan cahaya dengan contoh darah. Bahan ini
mengikat pada bibit HIV. Jumlah cahaya diukur dan dijadikan jumlah virus.
3. Metode NASBA (nucleic acid sequence based amplification) oleh bioMerieux dengan
cara menggandakan protein virus agar dapat dihitung.

Masing-masing tes menunjukkan hasil yang berbeda untuk contoh yang sama. Karena hasil
tes berbeda, kita sebaiknya tetap memakai jenis tes yang sama untuk memantau kecenderungan
viral load. Viral load biasanya dilaporkan sebagai jumlah tiruan atau copies HIV dalam satu
mililiter darah (copies/mm3).
Hasil tes viral load yang terbaik adalah yang dilaporkan sebagai tidak terdeteksi. Ini
bukan berarti tidak ada virus dalam darah, artinya hanya bahwa jumlah virus yang ada tidak
cukup untuk ditemukan dan dihitung oleh tes. Dengan tes generasi yang dipakai secara umum di
Indonesia, tidak terdeteksi dapat berarti sampai dengan 399. Artinya hasil tidak terdeteksi
tergantung pada kepekaan tes yang dipakai.

BAGAIMANA TES VIRAL LOAD DIPAKAI?

Tes viral load membantu dalam beberapa bidang yaitu:

1. Dalam penelitian, tes ini membuktikan bahwa HIV tidak pernah laten atau tidur,
melainkan terus menggandakan diri (bereplikasi).
2. Tes ini dapat dipakai untuk diagnosis, karena tes dapat menemukan virus beberapa hari
setelah seseorang terinfeksi HIV.
3. Untuk prognosis, viral load dapat membantu meramalkan berapa lama kita akan tetap
sehat.
4. Untuk pencegahan, viral load menunjukkan daya menular pada orang lain.
5. Untuk pemantauan terapi, tes viral load menunjukkan apakah terapi antiretroviral (ART)
mengendalikan virus.
6. Untuk memantau progresivitas perjalanan infeksi HIV.
Kemudian viral load sebaiknya dipantau setiap 6 bulan untuk Odha dengan kepatuhan yang
baik dengan viral load tidak terdeteksi.

Viral Load dan Transmisi HIV


Suatu penelitian memaparkan bahwa dengan memiliki viral load yang rendah dapat
menurunkan resiko penularan HIV ke orang lain melalui kontak seksual. Namun viral load yang
rendah tidak memberi jaminan ODHA tidak akan menularkan HIV ke orang lain meskipun
viral load dalam darah tidak terdeteksi, tetapi HIV masih tetap ada di cairan sperma, vagina, ASI
dan bagian tubuh lainnya.
ODHA harus tetap melanjutkan tindakan pencegahan penularan HIV, sekalipun ketika viral
load tidak terdeteksi, ODHA bisa melindungi pasangannya dengan cara konsisten memakai
kondom
Daftar Pustaka

http://www.aids.gov/hiv-aids-basics/just-diagnosed-with-hiv-aids/understand-your-test
results/viral-load/
http://spiritia.or.id/li/bacali.php?lino=125
http://www.odhaberhaksehat.org/2014/kapan-waktunya-periksa-cd4-dan-viral-load/

Anda mungkin juga menyukai