Anda di halaman 1dari 9

MATERI PENYULUHAN

MENGENAI PENYAKIT KARIES GIGI


A. Definisi Karies Gigi
Karies gigi adalah penyakit jaringan gigi dan ditandai dengan
kerusakan jaringan. Karies gigi disebabkan karena sukanya memakan
makanan yang manis dan malas menggosok gigi sehingga sisa makanan
akan bersarang di sela-sela gigi, lama kelamaan sisa makanan dan bakteri
yang ada di gigi berubah menjadi asam. Asam memiliki kemampuan
melarutkan jaringan otot yang paling keras yakni email gigi. Asam akan
mengikis email gigi yang bisa menyebabkan gigi berlubang yang sering
disebut dengan karies gigi. Lubang pada gigi merupakan tempat kuman-
kuman bersarang yang ada di mulut. (Tarigan, 1995)
Menurut Suwelo (1992) karies gigi adalah proses kerusakan gigi yang
di mulai dari enamel terus ke dentin. Sedangkan pendapat lain menyatakan
bahwa karies suatu proses pathologis yang datang dari luar.
B. Penyebab Karies Gigi
Ada empat hal utama yang berpengaruh pada karies: permukaan gigi,
bakteri kariogenik (penyebab karies), karbohidrat yang difermentasikan, dan
waktu.
1. Gigi
Terdapat penyakit dan gangguan tertentu pada gigi yang dapat
mempertinggi faktor risiko terkena karies. Amelogenesis imperfekta, yang
timbul pada 1 dari 718 hingga 14.000 orang, penyakit di mana enamel tidak
terbentuk sempurna. Dentinogenesis imperfekta adalah ketidaksempurnaan
pembentukan dentin. Anatomi gigi juga berpengaruh pada pembentukan
karies. Celah atau alur yang dalam pada gigi dapat menjadi lokasi
perkembangan karies. Karies juga sering terjadi pada tempat yang sering
terselip sisa makanan.
2. Bakteri
Mulut merupakan tempat berkembanganya banyak bakteri, namun
hanya sedikit bakteri penyebab karies, yaitu Streptococcus mutans dan
Lactobacilli. Khusus untuk karies akar, bakteri yang sering ditemukan adalah
Lactobacillus acidophilus, Actinomyces viscosus, Nocardia spp., dan
Streptococcus mutans. Contoh bakteri dapat diambil pada plak.
3. Makanan
Bakteri pada mulut seseorang akan mengubah glukosa, fruktosa, dan
sukrosa menjadi asam laktat melalui sebuah proses glikolisis yang disebut
fermentasi. Bila asam ini mengenai gigi dapat menyebabkan demineralisasi.
Proses sebaliknya, remineralisasi dapat terjadi bila pH telah dinetralkan.
Mineral yang diperlukan gigi tersedia pada air liur dan pasta gigi berflorida
dan cairan pencuci mulut. Karies lanjut dapat ditahan pada tingkat ini. Bila
demineralisasi terus berlanjut, maka akan terjadi proses pelubangan.
4. Waktu
Tingkat frekuensi gigi terkena dengan lingkungan yang kariogenik dapat
memengaruhi perkembangan karies. Setelah seseorang mengonsumsi
makanan mengandung gula, maka bakteri pada mulut dapat memetabolisme
gula menjadi asam dan menurunkan pH. pH dapat menjadi normal karena
dinetralkan oleh air liur dan proses sebelumnya telah melarutkan mineral gigi.
Demineralisasi dapat terjadi setelah 2 jam.
Faktor lainnya
Selain empat faktor di atas, terdapat faktor lain yang dapat meningkatkan
karies.
1. Air liur dapat menjadi penyeimbangan lingkungan asam pada mulut.
Terdapat keadaan dimana air liur mengalami gangguan produksi, seperti
pada sindrom Sjögren, diabetes mellitus, diabetes insipidus, dan sarkoidosis.
Obat-obatan seperti antihistamin dan antidepresan dapat memengaruhi
produksi air liur. Terapi radiasi pada kepala dan leher dapat merusak sel pada
kelenjar liur. Penggunaan tembakau juga dapat mempertinggi risiko karies.
Tembakau adalah faktor yang signifikan pada penyakit periodontis, seperti
dapat menyusutkan gusi. Dengan gusi yang menyusut, maka permukaan gigi
akan terbuka. Sementum pada akar gigi akan lebih mudah mengalami
demineralisasi.
2. Karies botol susu adalah pola lubang yang ditemukan di masa anak-
anak pada gigi susu. Gigi yang sering terkena adalah gigi depan di rahang
atas, namun kesemua giginya dapat terkena juga. Sebutan “karies botol
susu” karena karies ini sering muncul pada anak-anak yang tidur dengan
cairan yang manis (misalnya susu) dengan botolnya. Sering pula disebabkan
oleh seringnya pemberian makan pada anak-anak dengan cairan manis. Ada
juga karies yang merajalela atau karies yang menjalar ke semua gigi. Tipe
karies ini sering ditemukan pada pasien dengan xerostomia, kebersihan mulut
yang buruk, pengonsumsi gula yang tinggi, dan pengguna metamfetamin
karena obat ini membuat mulut kering. Bila karies yang parah ini merupakan
hasil karena radiasi kepala dan leher, ini mungkin sebuah karies yang
dipengaruhi radiasi.
C. Gejala karies
Gejala karies gigi adalah sebagai berikut :
1. Nyeri baru timbul jika pembusukkan sudah mencapai dentin.
2. Nyeri yang timbul telah mencapai pulpa.
3. Nyeri saat dipakai menggigit karena bakteri masuk ke pulpa dan pulpa mati.
Seseorang sering tidak menyadari bahwa ia menderita karies sampai
penyakit berkembang lama. Tanda awal dari lesi karies adalah sebuah daerah
yang tampak berkapur di permukaan gigi yang menandakan adanya
demineralisasi. Daerah ini dapat menjadi tampak coklat dan membentuk
lubang. Proses tersebut dapat kembali ke asal atau reversibel, namun ketika
lubang sudah terbentuk maka struktur yang rusak tidak dapat diregenerasi.
Sebuah lesi tampak coklat dan mengkilat dapat menandakan karies. Daerah
coklat pucat menandakan adanya karies yang aktif.
Bila enamel dan dentin sudah mulai rusak, lubang semakin tampak.
Daerah yang terkena akan berubah warna dan menjadi lunak ketika disentuh.
Karies kemudian menjalar ke saraf gigi, terbuka, dan akan terasa nyeri. Nyeri
dapat bertambah hebat dengan panas, suhu yang dingin, dan makanan atau
minuman yang manis. Karies gigi dapat menyebabkan napas tak sedap dan
pengecapan yang buruk. Dalam kasus yang lebih lanjut, infeksi dapat
menyebar dari gigi ke jaringan lainnya sehingga menjadi berbahaya.
D. Pencegahan Karies
Pemeriksaan gigi sebaiknya dilakukan setiap 6 bulan. Rontgen gigi bisa
dilakukan setiap 12-36 bulan, tergantung kepada hasil pemeriksaan gigi oleh
dokter gigi. Lima strategi umum yang merupakan kunci dalam mencegah
terjadinya karies gigi :
1. Menjaga kebersihan mulut
Kebersihan mulut yang baik mencakup menyikat gigi sebelum atau
setelah sarapan dan sebelum tidur di malam hari serta membersihkan plak
dengan benang gigi (flossing) setiap hari. Hal ini sangat efektif dalam
mencegah terjadinya pembusukan permukaan yang licin. Menyikat gigi
mencegah terbentuknya karies di pinggir gigi dan flossing dilakukan di sela-
sela gigi yang tidak dapat dicapai oleh sikat gigi. Menyikat gigi yang baik
memerlukan wakyu selama ±2 menit. Pada awalnya plak agak lunak dan bisa
diangkat dengan sikat gigi yang berbulu halus dan benang gigi minimal setiap
24 jam. Jika plak sudah mengeras maka akan sulit untuk membersihkannya.
2. Makanan
Semua karbohidrat bisa menyebabkan pembusukan gigi, tetapi yang
paling jahat adalah gula. Semua gula sederhana, termasuk gula meja
(sukrosa), gula di dalam madu (levulosa dan dekstrosa), buah-buahan
(fruktosa) dan susu (laktosa) memiliki efek yang sama terhadap gigi. Jika gula
bergabung dengan plak, maka dalam waktu sekitar 20 menit, bakteri
Streptococcus mutans di dalam plak akan menghasilkan asam. Jumlah gula
yang dimakan tidak masalah, yang memegang peran penting adalah lamanya
gula berada di dalam gigi. Orang yang cenderung mengalami karies harus
mengurangi makanan yang manis-manis. Berkumur-kumur setelah memakan
makanan manis akan menghilangkan gula, tetapi cara yang lebih efektif
adalah dengan menyikat gigi. Untuk menghindari terbentuknya karies,
sebaiknya meminum minuman dengan pemanis buatan atau minum teh atau
kopi tanpa gula
3. Flour
Flour menyebabkan gigi, terutama email, tahan terhadap asam yang
menyebabkan terbentuknya karies. Sangat efektif mengkonsumsi flour pada
saat gigi sedang tumbuh dan mengeras, yaitu sampai usia 11 tahun.
Panambahan flour pada air adalah cara yang paling efisien untuk memenuhi
kebutuhan flour pada anak-anak. Tetapi jika terlalu banyak mengandung flour,
bisa menyebabkan timbulnya bintik-bintik atau perubahan warna pada gigi.
Jika air yang diminum mengandung sedikit flour, bisa diberikan obat tetes
atau tablet natrium florida. Flour juga bisa dioleskan langsung oleh dokter gigi
pada gigi yang cenderung mengalami pembusukan. Akan lebih baik jika
menggunakan pasta gigi yang mengandung flour.
4. Penambalan
Penambalan dapat digunakan untuk melindungi lekukan pada gigi
belakang yang sulit dijangkau. Setelah dibersihkan, daerah yang akan
ditambalditutup dengan plastic cair. Setelah cairan plastic mengeras, akan
terbentuk penghalang yang efektif, dimana bakteri di dalam lekukan akan
berhenti menghasilkan asam karena makanan tidak dapat menjangkau
lekukan tersebut. Sebuah tambalan bertahan cukup lama; sekitar 90%
bertahan sampai 1 tahun dan 60% bertahan sampai 10 tahun; tetapi kadang
perlu dilakukan perbaikan atau penggantian.
5. Terapi antibakteri
Beberapa orang memilki bakteri penyebab pembusukan yang sangat
aktif di dalam mulutnya. Orang tua bisa menularkan bakteri ini kepada
anaknya melalui ciuman. Bakteri tumbuh di dalam mulut anak setelah gigi
pertama tumbuh dan kemudian bisa menyebabkan terjadinya karies. Karena
itu kecenderunag bahwa pembusukan gigi terjadi dalam satu keluarga, tidak
selalu menunjukkan kebersihan mulut maupun kebiasaan makan yang jelek.
Pada orang-orang yang cenderung menderita karies gigi perlu diberikan
terapi antibakteri. Setelah daerah yang membusuk dibuang dan semua
lubang serta lekukan ditambal, maka diberikan obat kumur yang kuat
(klorheksidin) selama beberapa minggu untuk membunuh bakteri di dalam
plak yang tersisa. Diharapkan bakteri yang tidak berbahaya akan
menggantikan bakteri penyebab karies. Untuk membantu mengendalikan
bakteri, bisa digunakan obat kumur fluor setiap hari dan mengunyah permen
karet yang mengandung xilitol.
E. Pengobatan
Jika pembusukan berhenti sebelum mencapai dentin, maka email bisa
membaik dengan sendirinya dan bintik putih pada gigi akan menghilang. Jika
pembusukan telah mencapai dentin, maka bagian gigi yang membusuk harus
diangkat dan diganti dengan tambalan (restorasi). Mengobati pembusukan
pada stadium dini bisa membantu mempertahankan kekuatan gigi dan
memperkecil kemungkinan terjadinya kerusakan pulpa.
1. Penambalan
Tambalan terbuat dari berbagai bahan dan dimasukkan ke dalam gigi
atau di sekitarnya. Perak amalgam merupakan tambalan yang paling banyak
digunakan untuk gigi belakang, karena sangat kuat dan warnanya tidak
terlihat dari luar. Perak amalgam relatif tidak mahal dan bertahan sampai 14
tahun. Tambalan emas lebih mahal, tetapi lebih kuat dan bisa digunakan pada
karies yang sangat besar. Campuran damar dan porselin digunakan untuk
gigi depan, karena warnanya mendekati warna gigi, sehingga tidak terlalu
tampak dari luar. Bahan ini lebih mahal daripada perak amalgam dan tidak
tahan lama, terutama pada gigi belakang yang digunakan untuk mengunyah.
Kaca ionomer merupakan tambalan dengan warna yang sama dengan gigi.
Bahan ini diformulasikan untuk melepaskan fluor, yang memberi keuntungan
lebih pada orang-orang yang cenderung mengalami pembusukan pada garis
gusi. Kaca ionomer juga digunakan untuk menggantikan daerah yang rusak
karena penggosokan gigi yang berlebihan.
2. Pengobatan saluran akar dan pencabutan
Jika pembusukan menyebar sampai ke pulpa, satu-satunya cara untuk
menghilangkan nyeri adalah mengangkat pulpa melalui saluran akar
(endodontik) atau mencabut gigi. Gigi belakang yang telah menjalani
pengobatan saluran akar sebaiknya dilindungi oleh sebuah mahkota, yang
akanmenggantikan keseluruhan permukaan untuk mengunyah. Metoda
restorasi untuk gigi depan yang telah menjalani pengobatan saluran akar
tergantung kepada jumlah gigi yang tersisa. Kadang timbul demam, sakit
kepala dan pembengkakan rahang, dasar mulut atau tenggorokan, dalam
waktu 1-2 minggu setelah pengobatan saluran akar. Jika gigi dicabut, harus
segera diganti. Jika tidak, gigi di sebelahnya posisinya akan berubah dan
mengganggu proses menggigit.

F. Cara Menyikat Gigi


Tujuan dari menyikat gigi adalah menghilangkan/menghambat
pertumbuhan plak; embersihkan gigi dari makanan, debris, dan pewarnaan;
menstimulasi jaringan gusi; dan mengaplikasikan pasta gigi yang
mengandung suatu bahan khusus untuk mencegah lubang gigi, penyakit
periodontal, maupun mengurangi sensitivitas. Ada lima hal yang harus selalu
diperhatikan dalam melakukan penyikatan gigi guna memperoleh hasil yang
efektif. Kelima hal tersebut adalah:
1. Tepat memilih sikat gigi
2. Tepat cara menyikat gigi
3. Tepat waktu menyikat gigi
4. Tepat lamanya menyikat gigi
5. Teliti dalam menyikat gigi
Syarat-syarat sikat gigi yang baik adalah tangkainya lurus sehingga mudah
dipergang. Ujung kepala sikat kecil dan membulat sehingga mudah masuk ke
seluruh daerah mulut, serta bulu sikat sedang, lembut dan datar. Cara
menyikat gigi yang baik dan disarankan adalah:
1. Penyikatan dilakukan pada seluruh permukaan gigi
2. Menggunakan gerakan naik-turun untuk permukaan gigi yang menghadap
pipi, bibir dan lidah.
3. Penyikatan dengan gerakan maju-mundur untuk permukaan yang digunakan
untuk mengunyah makanan
Waktu menyikat gigi yang tepat adalah setiap habis makan dan sebelum tidur
malam. Lamanya menyikat gigi kurang lebih 2 menit, dengan 5-10 gerakan
untuk setiap bagian, agar pembersihan pada daerah celah di antara dua gigi
lebih maksimal, maka dianjurkan menggunakan benang gigi(dentalfloss).
Selain pada gigi, penyikatan pada lidah juga perlu dilakukan untuk
membersihkan lidah dari kotoran yang dapat menimbulkan bau mulut.
Syarat sikat gigi
Salah satu cara untuk menjaga kesehatan gigi adalah dengan menyikat
gigi. Dengan menyikat gigi, kebersihan gigi dan mulut pun akan terjaga, selain
menghindari terbentuknya lubang-lubang gigi dan penyakit gigi dan gusi.
Banyak jenis dan ragam sikat gigi yang dijual di pasaran, dari yang manual
maupun elektrik. Sebetulnya, apa saja syarat sikat gigi yang bagus? Yang
terpenting adalah bulu sikat dan lebar kepala sikat. Untuk bisa menjangkau
daerah-daerah gigi bagian belakang, ukuran kepala sikat gigi yang ideal
adalah 35 – 40 mm. Bahkan, orang dewasa sebaiknya juga memakai sikat
gigi anak, karena ukurannya yang kecil akan membantu menjangkau bagian
gigi yang paling dalam.
Sedikit tips dalam memilih sikat gigi :
1. Pilihlah sikat gigi yang kepalanya cukup kecil sehingga dapat digunakan
dengan baik dalam rongga mulut. Bagi orang dewasa panjang kepala sikat
gigi 2,5 cm, sedangkan pada anak 1,5 cm.
2. Panjang bulu sikat gigi hendaknya sama. Sikat gigi dengan bulu yang
panjangnya berbeda tidak dapat membersihkan permukaan datar tanpa
menimbulkan tekanan pada beberapa bulu sikat.
3. Tekstur bulu sikat hendaknya memungkinkan digunakan dengan efektif tanpa
merusak jaringan. Jangan memilih bulu keras sebab dapat merusak jaringan.
Yang terlalu lunak pun dikhawatirkan tidak dapat membersihkan plak dengan
sempurna. Yang paling tepat sikat gigi dengan kekakuan bulu sikat medium.
4. Gagang sikat harus cukup lebar dan tebal agar dapat dipegang kuat dan
dikontrol dengan baik.
Sidikit tips memilih pasta gigi atau odol yang baik :
1. Pilih pasta gigi yang mengandung cukup fluoride. Fluoride berfungsi untuk
menjaga gigi agar tidak berlubang. Namun, anak-anak di bawah 3 tahun
sebaiknya tidak memakai odol. Pasalnya, terlalu banyak fluoride justru tidak
bagus dan membuat gigi lebih rapuh.
2. Pilih pasta gigi yang busanya tidak terlalu banyak. Busa yang terlalu banyak
menunjukkan bahwa kandungan deterjen di dalamnya juga banyak. Pendapat
bahwa semakin banyak busa semakin baik, tentu tidak benar.
Selain kiat-kiat di atas, akan lebih baik bila hindari langsung makan
setelah menyikat gigi. Pasalnya, kadar asam mulut akan turun dan fluoride
pun hilang, sehingga kuman akan masuk lagi. Makan sebaiknya 1 – 2 jam
setelah menyikat gigi. Untuk menjaga kondisi gigi, setiap 6 bulan sekali anak
sebaiknya dibawa ke dokter gigi untuk dilakukan topical fluoride (pelapisan
gigi). Apalagi bagi anak-anak yang malas menyikat gigi.

Anda mungkin juga menyukai