Si NIP : 199110212020122017 Instansi : MAN 2 Tidore Kepulauan Angkatan/Kelompok : III/3
MASALAH PELAYANAN PUBLIK DI LINGKUP KERJA
KEMAMPUAN PENGUASAAN IT GURU DALAM MENERAPKAN MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN DI MAN 2 TIDORE KEPULAUAN
1. Penyebab Terjadinya Masalah
Sekolah merupakan lembaga publik yang mempunyai tugas untuk memberikan pelayanan kepada publik, khususnya pelayanan untuk peserta didik yang menuntut pendidikan. Pendidikan merupakan usaha sadar agar manusia mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran. Pendidikan merupakan kebutuhan dasar setiap manusia untuk menjamin keberlangsungan hidupnya agar lebih bermartabat. Karena itu negara memiliki kewajiban untuk memberikan pelayanan pendidikan yang bermutu kepada setiap warganya tanpa terkecuali. Guru adalah orang yang paling berperan dalam pelayanan untuk peserta didik. Tugas dari seorang guru adalah melayani para peserta didik dengan cara mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi. Guru yang profesional adalah guru yang mengedepankan mutu dan kualitas layanan dan produknya serta memenuhi standarisasi kebutuhan masyarakat. Sebagai pendidik dan pengajar, guru sangat dibutuhkan dalam membentuk manusia berkarakter cerdas untuk membangun mutu diri dan mutu pendidikan sekolah, sehingga sekolah mampu berinovasi dan memiliki daya saing yang tinggi dalam skala local dan global. Guru berusaha membimbing siswa agar dapat menemukan berbagai potensi yang dimilikinya, membimbing siswa agar dapat mencapai dan melaksanakan tugas- tugas perkembangan mereka, sehingga dengan ketercapaian itu ia dapat tumbuh dan berkembang sebagai individu yang mandiri dan produktif. Siswa adalah individu yang unik. Artinya, tidak ada dua individu yang sama. Walaupun secara fisik mungkin individu memiliki kemiripan, akan tetapi pada hakikatnya mereka tidaklah sama, baik dalam bakat, minat, kemampuan dan sebagainya. Di samping itu setiap individu juga adalah makhluk yang sedang berkembang. Irama perkembangan mereka tentu tidaklah sama juga. Perbedaan itulah yang menuntut guru harus berperan sebagai pembimbing. Pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah menitik beratkan kepada bimbingan terhadap perkembangan pribadi melalui pendekatan perorangan dan kelompok siswa yang menghadapi masalah untuk mendapatkan bantuan khusus untuk mampu mengatasinya. Adanya tenaga konselor profesional memang masih relatif terbatas terutama di sekolah-sekolah. Maka dari itu peranan guru Bimbingan Konselor (BK) di MAN 2 Tidore Kepulauan perlu diperhatikan.
2. Dampak yang Terjadi Jika Masalah Tidak Segera Diselesaikan
Dampak jika pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling di sekolah tidak dilaksanakan adalah tidak terpecahkannya masalah-masalah belajar siswa, tidak tercapainya tugas-tugas perkembangan siswa, tidak dapat menurunkan tingkat depresi siswa dalam memahami dan menerima diri sendiri. Guru tidak dapat mengenal dan memahami setiap siswa baik sebagai individu maupun kelompok. Implikasi peranan bimbingan konseling di sekolah adalah untuk membantu keberhasilan program pendidikan pada umumnya dengan membantu kelancaran keberlangsungan pelaksanaankegiatan belajar mengajar di sekolah. Namun, pada kenyataannya bimbingan konseling yang diharapkan dapat diimplikasikan dengan baik di sekolah-sekolah tidak berjalan seperti yang diharapkan. Selain itu terdapat pula dampak layanan bimbingan konseling bagi para orang tua, jika tidak dilaksanakan yaitu: guru tidak dapat memelihara hubungan dengan keluarga siswa.
3. Rekomendasi Penyelesaian Masalah
Rekomendasi dari saya untuk menyelesaikan masalah ini adalah jika pada kondisi belum tersedianya guru bimbingan dan konseling atau konselor di sekolah, maka penyelenggaraan bimbingan dan konseling dapat ditugaskan pada wali kelas atau guru yang terlatih atau kompeten. Sehingga tugas dari wali kelas yaitu menyusun program bimbingan, melaksanakan program bimbingan dan evalusi pelaksanaan bimbingan, analisis hasil pelaksanaan bimbingan, dan tindak lanjut program bimbingan dan terhadap peserta didik yang menjadi tanggung jawabnya.