Anda di halaman 1dari 4

KELOMPOK GYNEKOLOGI

Disusun Oleh : KELOMPOK V (lima)

 KARISA ANDINI (2019040021)


 LIDIA SARI (2019040022)
 M. FARHAN K (2019040023)
 M IRFAN (2019040024)
 MARDIAH (2019040025)

ITS PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA


Tahun Ajaran 2021/2022
Tugas

1. Kerjakan secara kelompok


2. Masing2 kelompok 5-6 mahasiswa
3. Dikumpulkan di LMS masing2 kelas
4. Paling lambat tugas hari Kamis, 9 Mei 2022

KASUS

Seorang wanita 21 tahun dirawat dengan keluhan batuk lama, demam, penurunan berat badan
yang drastis, diare kronis, nyeri telan, luka pada mulut dan labia mayora. Radiologi torak
didapatkan infiltrat pada kedua paru. Penderita sebelumnya telah dirawat sebagai penderita
HIV/AIDS dan Tuberkulosis (TB) paru (kasus drop out). Hasil laboratorium didapatkan CD4
absolut : 6; CD 4 % : 3 % , hasil sputum didapatkan bakteri tahan asam (BTA), ulkus pada oral
dan pada labia mayora. Penderita dirawat di ruang isolasi, diberikan : O2 3 – 4 liter/menit, infus
RL / D5 / Aminofusin, dipasang nasogastric tube. Parasetamol 3x500 mg, tranfusi packet red cell
(PRC), Kotrimoksazole 1x960 mg, Nystatin oral drops 4x2 cc, Fluconazole oral 1x100 mg,
Fusidic cream pada labia mayora, Rifamfisin 450 mg, INH 300 mg, Ethambutol 1000 mg. Dalam
4 hari pertama keadaan umum membaik, diare berkurang. Hari berikutnya keadaan umum
menurun diberikan tambahan antibiotika Ciprofloxacin 200mg/12jam. Penderita dirawat selama
12 hari dengan diagnosa kerja HIV/AIDS dan TB paru serta infeksi opportunis, penderita
meninggal dunia setelah dirawat 12 hari.

ANALISIS KASUS

1. Identifikasi Kata kata sulit yang belum anda ketahui.

2. Definisikan kata kata sulit yang anda tuliskan.

3. Dari kasus diatas cobalah membuat patofisiologi (pohon masalah) sampai muncul diagnosa
keperawaatan

4. Masalah keperawatan yang muncul apa saja.

5. Intervensi yang harus ditetapkan untuk mengatasi masalah keperawatan


JAWABAN

1. Infiltrat, BTA, Infeksi oportunistik, Fucidin cream, PRC


2. Infiltrat : gambaran densitas paru yang abnormal yang umumnya berbentuk bercak-bercak
atau titik-titik kecil dengan densitas sedang dan batas tidak tegas. Merupakan gambaran
suatu proses aktif paru.
Pemeriksaan BTA : metode yang dilakukan untuk mendeteksi bakteri penyebab
tuberkulosis karena bakteri ini dapat hidup di lingkungan asam. Tes ini menggunakan
sampel dahak dari penderita TBC, sehingga tes ini juga sering kali disebut dengan tes dahak.
.Infeksi oportunistik : infeksi yang terjadi akibat adanya penurunan sistem kekebalan
tubuh.
Fucidic cream : obat untuk mengobati infeksi bakteri di kulit dan mata.
PRC : komponen darah yang didapat setelah sebagian besar plasma dipisahkan dari whole
blood dengan berbagai metode dan memiliki nilai hematokrit sebesar 80%.
3.
4. - Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d penurunan asupan oral
ketidaknyamanan pada saat menelan d.d penurunan berat badan yang drastis
- Resiko kerusakan integritas kulit b.d inflamasi taut dermal-epidermal, sekunder akibat virus AIDS
d.d luka pada mulut dan labia mayora
- Ketidakefektifan bersihan jalan nafas
- Diare b.d proses infeksi
- Resiko infeksi b.d melemahnya daya tahan hospes sekunder akibat AIDS

5. - Intervensi keperawatan diagnose ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh


berhubungan dengan factor biologis rencana ketidakseimbangan yang dilakukan antara lain,
menejemen nutrisi monitor nutrisi, terapi nutrisi, pemberian nutrisi total parenteral.
- Intervensi keperawatan diagnose kerusakan integritas kulit berhubungan dengan factor
imunologis antara lain, pengencekan kulit, pemberian obat.
- Intervensi keperawatan kebersihan jalan nafas kaji ulang fungsi pernafasan ,bunyi nafas,
kecepatan nafas, irama , kedalaman dan penggunaan otot aksesori.
- Intervensi keperawatan untuk diagnosa diare berhubungan dengan proses infeksi antara lain,
menejemen saluran cerna , menejemen diare, monitor elektrolit.

Anda mungkin juga menyukai