Anda di halaman 1dari 2

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

PEMBERIAN OBAT PENCEGAHAN MASSAL (POPM) KECACINGAN


DI PUSKESMAS DIDOHU TAHUN 2023

I. Pendahuluan
Cacing umumnya terdapat di daerah tropis dan subtropis di negara berkembang termasuk
Indonesia. Akibat yang ditimbulkan cacingan antara lain gangguan perkembangan fisik,
intelektual, perkembangan kognitif, dan malnutrisi. WHO memperkirakan 42 sasaran risiko
cacingan dunia berada diregional asia tenggara (data 2009). Gambaran epidemiologi cacingan di
Indonesia menunjukan penularan masih terjadi di pedesaan maupun perkotaan.
Untuk mengakselerasi pengendalian kecacingan, WHO dalam roadmapnya menetapkan target
cakupan pemberian obat cacing minimal 75% dari sasaran.
Oleh karena itu perlu adanya program kecacingan yang berintegrasi dengan pemberian Vitamin
A dan UKS melalui penjaringan anak. Saat ini kementerian RI menggunakan Albendazole 400
mg sebagai obat program pengendalian kecacingan karena obat ini relatif aman, pemberian dosis
tunggal, tidak mahal dan mudah dalam pendistribusian.

II. Latar Belakang


Kecacingan masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di berbagai belahan dunia termasuk
Indonesia. Cacingan secara umum mengakibatkan kerugian langsung oleh karena adanya
gangguan pada intake makanan, pencernaan, penyerapan serta metabolismenya. Secara
kumulatif, infeksi cacing atau cacingan dapat menimbulkan kerugian gizi serta berupa
kekurangan kalori dan protein serta kehilangan darah. Hal ini akan mengakibatkan hambatan
perkembangan fisik, kecerdasan dan produktifitas kerja, dapat menurunkan ketahanan tubuh
sehingga mudah terkena penyakit lainnya. Infeksi cacing berhubungan erat dengan kehilangan
mikronutrien, malabsorbsi vitamin A pada anak prasekolah yang mengakibatkan malnutrisi,
anemi dan retardasi pertumbuhan (stunting).
Sebagai salah satu upaya intervensi spesifik pemerintah menetapkan target program
penanggulangan cacingan berupa reduksi cacingan pada tahun 2019 yaitu berupa penurunan
prevalensi cacingan sampai dengan di bawah 10% di setiap daerah kabupaten/kota, dengan
demikian diperlukan upaya sistematis dan terpadu untuk mencapai reduksi sesuai target yang
telah ditetapkan. Prevalensi cacingan di Indonesia pada umumnya masih tinggi, terutama pada
golongan penduduk dengan ekonomi rendah, sanitasi yang buruk, akses air bersih yang rendah
dan perilaku hidup yang tidak sehat. Hal-hal tersebut menjadi faktor pendukung timbulnya angka
kecacingan yang tinggi karena memudahkan parasite cacing untuk berkembang biak dengan
pesat.

III. Tujuan
A. Tujuan Umum
Menurunkan prevalensi kecacingan di wilayah kerja Puskesmas.
B. Tujuan Khusus
1. Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang tanda dan gejala kecacingan serta cara
penularan dan pencegahannya
2. Meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat
3. Meningkatkan perilaku mengkonsumsi obat cacing secara rutin terutama untuk balita dan
anak usia sekolah

IV. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan


A. Kegiatan Pokok:
Kegiatan pokok program kecacingan adalah penyuluhan dan pemberian obat cacing secara
gratis di wilayah kerja Puskesmas Didohu.
B. Rincian Kegiatan:
1. Mengajukan permintaan obat cacing ke Dinas Kesehatan Kabupaten
2. Sosialisasi lintas program
3. Membuat jadwal pelaksanaan kegiatan
4. Pemberitahuan pelaksanaan ke lokasi sasaran kegiatan
5. Pelaksanaan kegiatan sesuai jadwal
6. Pencatatan dan pelaporan kegiatan

V. Cara Melaksanakan Kegiatan


1. Menyiapkan Obat Albendazole 400 mg sebagai obat pencegahan massal kecacingan
2. Memberikan penjelasan tentang cara, dosis minum obat albendazole yaitu: Dosis albendazole
400 mg untuk usia 24 bulan ke atas dan 200 mg untuk 12-23 bulan. Cara minum obatnya
dikunyah dengan dosis Tunggal
3. Memberikan obat secara gratis
4. Melakukan pencatatan dan evaluasi

VI. Sasaran
Sasaran pemberian obat cacing yaitu balita usia 12 bulan sampai dengan anak berusia 14 tahun.

VII. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan


Kegiatan dilaksanakan pada bulan April dan Oktober.

VIII. Monitoring Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan


Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan program kecacingan dilakukan tiap kali pemberian obat
cacing dilakukan sesuai dengan jadwal yang ditentukan dengan pelaporan hasil kegiatan yang
dicapai.

IX. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan


Setiap kegiatan pemberian obat cacing selesai, pelaksana kegiatan melaporkan hasil kegiatan
kepada pengelola program.

Didohu, 10 Januari 2023


Mengetahui,
Kepala Puskesmas Didohu Penanggung Jawab UKM

Aparus Ruga, SKM Delmi Paruntung, A.Md.Keb

Anda mungkin juga menyukai