Anda di halaman 1dari 24

Manajemen Penyakit Berbasis Wilayah

KESEHATAN WISATA
Our Team
FIKHOH NURLATIFAH_D11.2017.02340

DESI SAPUTRI_D11.2017.02383

SHARA ALVIONITA_D11.2017.02402
BAHASAN
01 DEFINISI 04 PERAN PROFESI
KESEHATAN

02 RUANG LINGKUP 05 FAKTOR RESIKO

03 PERSEBARAN 06 MANAJEMEN FAKTOR


PENYAKIT ANTAR RESIKO
WILAYAH
DEFINISI
UU NO 10. Th 2009
kegiatan perjalanan yang Cabang ilmu
dilakukan oleh seseorang kesehatan yang
atau sekelompok orang
WISATAWAN mempelajari KESEHATAN
dengan mengunjungi UU No.10 Th 2009
tempat tertentu untuk PARIWISATA MANCANEGARA berbagai aspek PARIWISATA
tujuan rekreasi, terkait upaya untuk
pengembangan pribadi, Orang yang menjamin wisatawan
UNWTO Cabang ilmu
atau mempelajari UU NO.10 Th 2009 melakukan wisata Setiap orang yang tetap sehat selama kesehatan
keunikan daya tarik berbagai macam
wisata yang dikunjungi
mengunjungi suatu melakukan masyarakat yang
kegiatan wisata dan negara di luar tempat perjalanan dan
dalam jangka waktu mempelajari berbagai
didukung berbagai tinggalnya satu atau
sementara. aktivitas wisata aspek yang berkaitan
fasilitas serta layanan beberapa keperlun
dengan kesehatan
yang disediakan oleh tanpa bermaksud
WISATA masyarakat, WISATAWAN memperoleh KESEHATAN wisatawan, kesehatan
masyarakat lokal, dan
pengusaha, penghasilan di tempat
yang di kunjung, dengan
WISATA semua pihak yang
Pemerintah, dan
lama waktu tidak lebih terlibat pada industri
Pemerintah Daerah
dari 12 bulan pariwisata
RUANG LINGKUP
Kebijakan
Kesehatan terkait
Kesehatan pangan
Kesehatan kesehatan
lingkungan daerah
Kesehatan pekerja dan
daerah wisata
Masyarakat Di industri pariwisata
Kesehatan wisata
lokal pariwisata
Wisatawan
PERSEBARAN PENYAKIT ANTAR WILAYAH

Mobilitas Tinggi

Kemungkinan impor penyakit ke tempat asal

Potensi terpapar penyakit dan kejadian yang tidak


Diinginkan diluar tempat asal

Kemungkinan ekspor penyakit ke tempat tujuan


risiko daerah non endemis menjadi endemis

Wisatawan
Wisatawan mengunjungi K
banyak tempat, sehingga
sulit menentukan lokasi Penyakit ringan cenderung A
terjadinya infeksi tidak dilaporkan, atau R W
dilaporkan tapi diagnosis A I
tidak akurat
K S
T A
Infeksi dengan masa inkubasi E
singkat  cepat sembuh  T
R
permasalahan surveilans di
negara asal I A
S W
Wisatawan yang terinfeksi suatu T A
penyakit sudah kembali ke
tempat asal saat gejala muncul
I N
Lebih rentan dibanding --> permasalahan surveilans di K
penduduk tempat tujuan negara tujuan
Jumlah Kunjungan Wisatawan Nusantara, 2015 - 2018
310,000,000
303,403,888
300,000,000

290,000,000
282,925,854
280,000,000
Jumlah perjalanan
270,000,000 270,822,003
264,337,518
260,000,000
256,419,006
250,000,000

240,000,000

230,000,000
2015 2016 2017 2018 2019
1.333.280
Gangguan penyakit-penyakit
menular karena perjalanan wisata
1. Karena lingkungan : Travel sickness, Bathing / diving,
Altitude, Heat and humidity, Sun, Insect, Other Animall,
Sesuai International Travel and Accidents
Health 2001 yang diterbitkan oleh 2. karena makanan dan minuman : Diarrhoea, Viral
Organisasi Kesehatan Sedunia Hepatitis type A and E,
(WHO), gangguan kesehatan 3. Sexually Transmitted Diseases (STD): HIV, Hepatitis
utama yang dapat terjadi karena B,
perjalanan wisata adalah : 4. Malaria,
5. Dengue and DHF,
6. Tuberculosis,
7. Vaccinations,
8. Special Situations : Extended Travel, Pregnancy,
Children, Chronic Diseases, The disabled
Ada 3 jenis imunisasi :
1. Routinel Immunization : DPT, POLIO, CAMPAK,
INFLUENZA.
2. Required Immunization : Yellow Fever, Cholera,
Meningococcal Meningitis.
3. Recommended Immunization : Hepatitis A & B, Typhoid
Fever, Japanese Encephalitis, Cholera, Rabies.
PERAN PROFESI KESEHATAN
Memahami
distribusi
geografis Menilai resiko
penyakit dan dengan melihat
kondisi terkait tren penyakit,
perjalanan saat ini maupun
wisata sebelumnya

Familiar dengan Dapat memberikan informasi,


konsep dasar Promosi kesehatan, dan
epidemiologi Konseling pra-wisata yang
optimal
Peran Sarjana
Kesehatan Masyarakat

Kemampuan
memahami elemen
penting Kemampuan
pencegahan melakukan health
penyakit dan impact assessment
kejadian spesifik
pada wisatawan
KESMAS
Kemampuan
melakukan hazard
Pemahaman aspek identification, risk
promosi kesehatan assessment and
wisata determining control
Tidak hanya fokus pada vaksinasi dan (HIRADC)
pemberian obat untuk pencegahan tapi
juga mengutamakan promosi
kesehatan
Tantangan penyediaan data epidemiologi
wisata
• Pengetahuan tentang risiko suatu penyakit pada lokasi tertentu
khususnya wisatawan masih terbatas
• Besarnya risiko: jumlah kejadian per 100.000 wisatawan
– Sulit mendapatkan data pembilang (numerator), wisatawan yang
menderita penyakit/kejadian
– Sulit mendapatkan data penyebut (denominator), jumlah total
wisatawan berisiko
FAKTOR Sebelum Perjalanan

RISIKO
Faktor Risiko Dalam Perjalanan
Kesehatan adalah
semua variabel
yang berperan Di tempat Tujuan

dalam kejadian
gangguan
Sesudah kembali
kesehatan ditempat semula
Menurut WHO : Faktor kunci yang
menentukan risiko wisatawan adalah:

1. model transportasi
2. lama dan musim wisata,
3. tujuan wisata,
4. standard akomodasi dan kebersihan
makanan,
5. perilaku wisatawan,
6. kesehatan dasar wisatawan.
Manajemen Kesehatan Wisata
Pendekatan Kesehatan Maasyarakat

Manajeman Kesehatan
Wisata Pendekatan Kesmas

Surveilans faktor resiko Yaitu


Dimulai dari community awareness,
kegiatan pengumpulan dan analisis
misal tentang arti penting kesehatan
data untuk mendapatkan informasi
menunjang industri wisata. Kemudian
sebagai bahan pengambilan
community involvement atau
keputusan yang dilakukan secara
community organizatian atau gerakan
sistematik, periodik dan terencana.

Contoh monitoring faktor resiko Community Organization


Pengamatan serangga, air bersih, insiden
dan prevalensi penyakit
MANAJEMEN FAKTOR RESIKO KESEHATAN WISATA
1 2 3
I

Risk
Identification
Risk Risk
analysys Prediction
• Pre travel
• Travelling
• Destination
• After travel
IDENTIFIKASI RESIKO • Jenis kendaraan (Perlu di
waspadai penyebaran faktor
Sebelum perjalanan risiko melalui alat transformasi,
contoh: bahan berbahaya, virus
(bersama tikus, serangga/DBD,
makanan))
• Berapa lama berjalanan
• Penginapan atau transit dan
• Umur, suku, agama, hobbi berapa lama menginap
• Perilaku tertentu • Penderita/ wisatan (misal
• Pemberian alat ebola, polio, SARS)
preventitif/imunsi
• Status kesehatan
(penyakit yang di derita,
contoh: alergi, diabetes
mell, asthma dll) Dalam Perjalanan
Di tempat tujuan
• Riwayat perjalanan
• Oleh oleh buah tangan/
cendera mata berpotensi
kesehatan
• Mapping endemisitas penyakit
menular
• Parasit/virus/carier
• Mepping serangga penular penyakit
• Binatang berbisa
• Gas/bahan beracun alamiah
• Budaya berpotensi penyebaran
penyakit
• Mekanan berpotensi gangguan
kesehatan, dll
• Altitute (ketinggian)
• Iklim, cuaca, humaditas Sesudah kembali di tempat
• Radiasi ultraviolet semula
• dll
Terimakasih.
Kami tau, kalian sudah rindu berwisata.
Karena kami pun juga . Semangat ya !!!

Anda mungkin juga menyukai