EPIDEMIOLOGI KASUS
MALARIA DAN PEMETAAN
WILAYAH FOKUS
Disampaikan dalam:
“Sosialisasi Sismal Versi 2 Untuk Pengelola Malaria Kab,
Puskesmas dan Rumah Sakit”
Pekanbaru, 12-14 April 2018
Setiap kasus wajib dilakukan
Penyalidikan Epidemiologi di
wilayah yang telah memasuki
fase eliminasi dan Pemeliharaa
n
Mengapa setiap kasus perlu dilakukan
penyalidikan Epidemiologi???.....
Tujuan pada tahap eliminasi..????
Tujuan pada Tahap Pemeliharaan…???
INDIGENOUS
Kriteria KLB Malaria
Waktu Pelaksanaan
Notifikasi kasus malaria pada daerah yang telah
masuk fase eliminasi dan pemeliharaan dalam
waktu 1X24 jam !
Metode
Notifikasi diberikan dari semua fasyankes yang dapat
melakukan diagnostik malaria ke Puskesmas atau
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
Notifikasi kasus malaria pada daerah yang telah masuk fase eliminasi dan pemeliharaan
dalam waktu 1X24 jam !
1. Notifikasi Kasus Positif Malaria (2)
Alur Notifikasi
Notifikasi memuat informasi seperti nama penderita, jenis kelamin, hasil diagnostik dll
yang ada dalam formulir notifikasi kasus malaria
1. Notifikasi Kasus Positif Malaria (3)
2. Penyelidikan Epidemiologi
2. Penyelidikan Epidemiologi (1)
A. Penyelidikan Kasus
Tujuan
Waktu
Waktu pelaksanaannya adalah selambat-lambatnya 1 hari setelah
kasus dinotifikasi.
Metode
Penyelidikan kasus malaria dilakukan dengan melakukan wawancara
kepada kasus menggunakan formulir wawancara kasus. kegiatan
wawancara dapat dilakukan di fasyankes saat pasien datang maupun
di tempat tinggal pasien.
2. Penyelidikan Epidemiologi (2)
Klasifikasi Kasus
Klasifikasi Kasus
Indigenous
Transfusi/
Relaps Kongenital
Impor
2. Penyelidikan Epidemiologi (3)
B. Survai Kontak
Tujuan
Survei kontak dilakukan untuk mengetahui luasnya penularan atau kejadian
malaria.
Waktu Pelaksanaan
Survei kontak dilakukan setelah kasus diklasifikasikan dan dalam rentang
waktu 2-4 hari.
Metode
Klasifikasi kasus menjadi dasar untuk menentukan langkah selanjutnya yang
harus dilaksanakan, setelah kasus diklasifikasikan langkah selanjutnya adalah
melakukan kontak survai, namun tidak semua kasus perlu dilakukan kontak
survai, hal tersebut dapat lebih jelas terlihat pada bagan dibawah ini:
Kontak survai dilakukan pada kasus: Pengamatan faktor risiko dilakukan pada kasus:
Waktu Pelaksanaan
Penyelidikan faktor risiko dilakukan dalam rentang waktu 2-5 hari
Tempat
Dilaksanakan di sekitar tempat yang dicurigai menjadi tempat
penularan
Metode
1. Pengamatan Lingkungan
2. Pengamatan Perilaku Masyarakat
C. Penyelidikan Faktor Risiko
2. Penyelidikan Epidemiologi
C. Klasifikasi dan (5)
Pemetaan Fokus
Fokus diklasifikasikan menjadi tiga daerah fokus antara lain:
oFokus Aktif
Fokus aktif merupakan daerah reseptif yang masih terdapat penularan
setempat dalam waktu satu tahun berjalan.
oFokus Bebas
Fokus Bebas adalah daerah reseptif yang tidak ada penularan dalam
waktu 3 tahun berturut-turut.
Klasifikasi Fokus
3. Penanggulangan
a. Penyelidikan Fokus
Pengamatan Daerah Fokus
• Identifikasi populasi berisiko
• Identifikasi vektor (tempat perindukan, spesies,
bionomik, kerentanan terhadap insektisida, intervensi
vektor yang pernah dilakukan)