Anda di halaman 1dari 4

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Angka kematian ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk menilai derajat
kesehatan masyarakat. Berdasarkan Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS)
tahun 2015 AKI di Indonesia sebesar 305 per 100.000 kelahiran hidup, angka
tersebut masih cukup tinggi jika dibandingkan dengan target yang ditetapkan
SDGs (Sustainable Development Goals) pada tahun 2030, yaitu AKI dapat
mencapai dibawah 70 per 100.000 kelahiran hidup. Berdasarkan data Dinas
Kesehatan Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2016 angka kematian ibu sebesar
109,65 per 100.000 kelahiran hidup. Perdarahan adalah salah satu penyebab utama
dari kematian ibu. Perdarahan seringkali terjadi karena komplikasi pada masa
kehamilan dan persalinan, untuk menghindari terjadinya komplikasi yaitu dengan
menjamin setiap ibu memiliki akses pelayanan terhadap kesehatan yang
berkualitas diantaranya pemeriksaan kehamilan, pertolongan persalinan,
perawatan masa nifas dan rujukan apabila terjadi komplikasi (Kemenkes RI, 2017;
Kemenkes RI, 2015; Dinkes Jateng, 2017).
Berdasarkan data Kementrian Kesehatan Republik Indonesia pada tahun
2014 angka kejadian perdarahan ibu di Indonesia sebesar 30,3% pada tahun 2013,
sedangkan berdasarkan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2016
kejadian perdarahan sebesar 33,22%. Di Kota Surakarta Pada Tahun 2015
terdapat 5 kasus kematian ibu, yang terjadi pada ibu nifas dan disebabkan oleh
perdarahan dan eklamsia (Kemenkes RI, 2014; Dinkes Jateng, 2017; Dinkes
Surakarta, 2016).
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya perdarahan
postpartum, diantaranya adalah usia yang terlalu muda di bawah 20 tahun
dikarenakan fungsi reproduksi wanita belum sepenuhnya sempurna untuk
mengalami kehamilan dan persalinan, sedangkan pada usia yang terlalu tua diatas
35 tahun fungsi reproduksi wanita mulai melemah, sehingga melahirkan di usia
terlalu muda dan tua dapat meningkatkan berbagai risiko pada waktu persalinan
salah satunya adalah perdarahan. Beberapa penelitian juga menunjukan bahwa

1
2

Pendidikan dan jarak kehamilan dapat mempengaruhi terjadinya


perdarahan postpartum dikarenakan ibu yang memiliki pendidikan rendah kurang
mendapatkan informasi apa saja yang dapat menyebabkan perdarahan postpartum,
sedangkan jarak kehamilan yang terlalu dekat dan terlalu jauh dapat
mengakibatkan komplikasi pada ibu ketika persalinan, termasuk kematian ibu
yang salah satunya disebabkan oleh perdarahan postpartum. Paritas dan anemia
juga dapat mempengaruhi terjadinya perdarahan postpartum dikarenakan wanita
yang mengalami kehamilan dan persalinan lebih dari 3 kali telah mengalami
penurunan fungsi alat reproduksi sedangkan wanita yang mengalami anemia
selama kehamilan akan menyebabkan otot rahim menjadi lemah sehingga dapat
timbul terjadinya atonia uteri. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Nyflot,
et al (2017) didapatkan hasil bahwa terdapat pengaruh riwayat obstetri terhadap
kejadian perdarahan postpartum, dikarenakan ibu yang memiliki riwayat
perdarahan sebelumnya lebih memiliki risiko dibandingkan dengan ibu yang
memiliki riwayat persalinan normal. Kunjungan antenatal care (ANC) yang
kurang pada ibu hamil juga dapat meningkatkan kejadian perdarahan postpartum,
karena dengan ANC teratur dapat mendetekasi dini kemungkinan terjadinya
penyakit yang timbul pada masa kehamilan, sehingga dapat segera tertangani. Ibu
yang pernah mengalami perdarahan postpartum sebelumnya sangat membutuhkan
dukungan psikologis dari tenaga kesehatan dan keluarga dalam menghadapi
kekhawatiran pada persalinan selanjutnya yang disebut efikasi diri persalinan.
(Cavazos-Rehg et al, 2015; Oberg et al, 2014; Alfolabi et al, 2013; Fadel et al,
2016; Nyflot et al, 2017; WHO, 2012).
Perdarahan postpartum merupakan penyebab utama kematian maternal,
jika tidak mendapatkan penanganan yang semestinya akan meningkatkan
morbiditas dan mortalitas. Perdarahan postpartum juga dapat mempengaruhi
kondisi psikologis ibu, yang dampaknya dapat mempengaruhi perkembangan
bayi. Berdasarkan hal tersebut penulis tertarik ingin melakukan penelitian dengan
judul “Determinan Biopsikososial Perdarahan Postpartum Di Kota Surakarta”.
Mengingat angka kematian ibu masih tinggi dan penyebab utamanya masih
didominasi oleh perdarahan, diharapkan ibu hamil dapat mewaspadai faktor-faktor
yang menyebabkan perdarahan. (Miller et al, 2017; Eckerdal, 2016).
3

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah terdapat hubungan antara riwayat obstetri terhadap kejadian
perdarahan postpartum?
2. Apakah terdapat hubungan antara usia terhadap kejadian perdarahan
postpartum?
3. Apakah terdapat hubungan antara paritas terhadap kejadian perdarahan
postpartum?
4. Apakah terdapat hubungan antara anemia terhadap kejadian perdarahan
postpartum?
5. Apakah terdapat hubungan antara ANC terhadap kejadian perdarahan
postpartum?
6. Apakah terdapat hubungan antara jarak kehamilan terhadap kejadian
perdarahan postpartum?
7. Apakah terdapat hubungan antara pendidikan terhadap kejadian perdarahan
postpartum?
8. Apakah terdapat hubungan antara efikasi diri dengan kejadian perdarahan
postpartum?

1.3 Tujuan Penelitian


1. Tujuan Umum
Untuk menganalisis determinan biopsikososial mempengaruhi kejadian
perdarahan postpartum di Surakarta
2. Tujuan Khusus
a. Menganalisis hubungan riwayat obstetri dengan kejadian perdarahan
postpartum
b. Menganalisis hubungan usia ibu dengan kejadian perdarahan
postpartum
c. Menganalisis hubungan paritas dengan kejadian perdarahan
postpartum
d. Menganalisis hubungan anemia dengan kejadian perdarahan
postpartum
4

e. Menganalisis hubungan jarak kehamilan kehamilan dengan kejadian


perdarahan postpartum
f. Menganalisis hubungan jarak kehamilan dengan kejadian perdarahan
postpartum
g. Menganalisis hubungan pendidikan dengan kejadian perdarahan
postpartum
h. Menganalisis hubungan efikasi diri dengan kejadian perdarahan
postpartum

1.4 Manfaat Penelitian


1. Manfaat Teoritis
Diharapkan penelitian ini dapat memberikan pengetahuan dan menambah
wawasan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian perdarahan
postpartum.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Rumah Sakit
Diharapkan penelitian ini memberikan masukan mengenai faktor-faktor
yang mempengaruhi perdarahan postpartum, sehingga dapat mendeteksi
dini terjadinya perdarahan postpartum.
b. Bagi Masyarakat
Diharapkan dapat menambah wawasan masyarakat mengenai determinan
perdarahan postpartum, sehingga masyarakat lebih mewaspadai terjadinya
perdarahan.
c. Bagi Peneliti
Sebagai bahan referensi bagi peneliti selanjutnya dalam melakukan
penelitian terkait tentang faktor-faktor yang mempengaruhi perdarahan
postpartum.

Anda mungkin juga menyukai