PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Partus lama merupakan salah satu penyebab kematian ibu dan janin.
Partus lama adalah persalinan yang berlangsung lebih dari 18 jam yang
menyebabkan kematian ibu. Pada janin akan terjadi infeksi, cedera dan afiksia
berdasarkan WHO terjadi kasus partus lama pada wanita di dunia yaitu 289
kejadian partus lama menduduki urutan tertinggi di ASEAN yaitu 359 per
100.000 kelahiran hidup ibu meninggal akibat partus lama (Kemenkes RI,
2022).
partus lama, menurut data Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2018
banyak ditemui. Yang menempati urutan pertama adalah Ketuban Pecah Dini
(KPD) dengan prosentase 5,6%, disusul partus lama dengan prosentase 4,3%
2022 menunjukkan bahwa jumlah ibu bersalin mencapai 917 orang dan yang
mengalami partus lama sebanyak 19 orang (2,1%) dan pada tahun 2023 dari
bulan Januari sampai dengan Agustus diketahui bahwa jumlah ibu bersalin
mencapai 875 orang dan yang mengalami partus lama sebanyak 15 orang
umur, paritas, partus lama, janin besar, riwayat buruk persalinan sebelumnya,
yang salah pada kala III, hipertensi dalam kehamilan, kelainan uterus, infeksi
uterus, tindakan operatif dengan anastesi yang terlalu dalam (Lestrina, 2016).
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi partus lama pada ibu bersalin
yiatu faktor ibu, faktor janin, dan faktor jalan lahir. Faktor ibu meliputi umur,
his, ketuban pecah dini, dan paritas. Faktor janin meliputi sikap, letak,
kelainan posisi, dan janin besar sedangkan faktor jalan lahir seperti tumor
pada pelvis, panggul sempit, kelainan pada vagina dan serviks (Prawirohardjo,
2018).
3
Pada faktor umur ibu, umur reproduksi sehat untuk ibu hamil adalah
20-30 tahun, persalinan pada umur yang terlalu muda (<20 tahun) sering juga
lama. Pada umur <20 tahun organ reproduksi wanita belum siap untuk
jika terjadi kehamilan maka akan meningkatkan angka kesakitan pada masa
Faktor lain yang dapat mempengaruhi terjadinya partus lama lama yaitu
paritas. Pada ibu dengan paritas primipara (wanita yang melahirkan bayi hidup
gizi. Pada paritas lebih dari tiga, keadaan rahim biasanya sudah lemah
(Prawirohardjo, 2018).
Partus lama merupakan penyebab kematian ibu dan bayi baru lahir,
apabila tidak ditangani dengan cepat dan tepat akan mengakibatkan ibu
kematian ibu, pada janin akan terjadi infeksi, cedera, dan asfiksia yang dapat
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mendeteksi partus lama
pada ibu bersalin yaitu dengan penggunaan partograf pada setiap persalinan
meminimalkan risiko yang dapat terjadi pada ibu dan janin. Upaya selanjutnya
muntah dan aspirasi. Karena itu, pada persalinan lama dipasang infus untuk
B. Rumusan Masalah
Betok”.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Betok.
6
Montong Betok.
Montong Betok.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
lama.
lama.
E. Keaslian Penelitian
Tabel 1.1 Keaslian Penelitian
Wahyu Faktor-faktor Metode penelitian Ada hubungan Pendekatan Metode penelitian yang
Amelia yang yang digunakan antara presentasi penelitian yang digunakan berbeda.
(2018) mempengaruhi yaitu survey janin dengan digunakan sama Peneliti menggunakan
kejadian partus analitik dengan kejadian partus yaitu pendekatan metode observasional
lama di Ruang pendekatan cross lama (p value cross sectional. analitik sedangkan
Kebidanan RSUD sectional. 0,001), ada Selain itu, analisis penelitian Wahyu Amelia
Ibnu Sutowo hubungan antara statistik yang menggunakan survey
Baturaja berat badan janin digunakan juga analitik. Selain itu,
dengan kejadian sama yaitu : uji chi variabel independent yang
partus lama (p square. diteliti juga berbeda.
value 0,010), dan Peneliti melakukan
ada hubungan penelitian tentang umur,
antara paritas paritas, his, jarak
dengan kejadian kehamilan dan KPD
partus lama (p sedangkan penelitian
value 0,001) Wahyu Amelia melakukan
penelitian tentang
presentase janin dam berat
badan janin.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Teori
1. Partus lama
a. Pengertian
2019).
b. Etiologi
1) Disproporsi fetopelvik
a) Panggul kecil
b) Anak besar
c) Cincin konstriksi
e) Anesthesia berlebihan
lama yaitu:
1) Faktor ibu
a) Umur
b) Paritas
2020).
(Prawirohardjo, 2018).
c) His
d. Patofisiologis
sangat menonjol dalam vagina dan setelah ketuban pecah kepala tetap
terdapat di vulva, vagina, cerviks uteri, dan uterus. His yang tidak
14
jalan lahir yang lazim terdapat pada setiap persalinan, jika tidak dapat
his dinilai dengan kemajuan persalinan, sifat dari his itu sendiri
tehnik mengejan yang salah, bahkan ibu bersalin yang kelelahan dan
2018).
e. Diagnosis
adekuat.
(partograf ++)
ruptura uteri.
15
pada ibu dan janin yaitu timbul gejala – gejala seperti dehidrasi,
1) Infeksi Intrapartum
2) Ruptur uteri
paritas tinggi dan pada mereka yang dengan riwayat seksio sesarea.
segmen bawah uterus, cincin ini sebagai sustu identasi abdomen dan
4) Pembentukan fistula
panggul tetapi tidak maju untuk jangka waktu lama , maka bagian
(Prawirohardjo, 2018).
17
orang tua dan kerabat yang disukai ibu sangat diperlukan dalam
proses persalinan.
melahirkan bayinya.
jika diperlukan.
nafas
yang diajukan ibu, jelaskan apa yang dialami oleh ibu dan
sesuai prosedur PI
partograf. Beri cukup minum dan pantau DJJ setiap 5-10 menit.
j) Jika ibu tidak ada dorongan untuk meneran setelah 120 menit
kontraksi.
k) Jika bayi tidak lahir setelah 120 menit upaya tersebut diatas
atau jika kelahiran bayi tidak akan segera terjadi, rujuk ibu
tidak dianjurkan)
(a) Jika kepala tidak lebih dari 1/5 di atas simfisis pubis
(c) Jika kepala lebih dari 3/5 di atas simfisis pubis atau
vagina.
setiap tidak ada kontraksi pada uterus atau saat ibu beristirahat
setelah meneran.
persalinan normal.
diantaranya:
1) Dehidrasi
2) Tanda infeksi
a) Temperatur tinggi
c) Abdomen meteorismus
3) Pemeriksaan abdomen
23
a) Odema vulva.
5) Pemeriksaan dalam
a) Edema serviks.
komplikasi:
1) Perdarahan:
a) Penatalaksanaan umum
secara simultan.
penatalaksanaan syok.
24
ibu.
pemeriksaan.
lengkap.
pernapasan ibu.
b) Penatalaksanaan khusus
25
hati-hati.
2017).
2) Dehidrasi
3) Infeksi
et al., 2018).
resusitasi yang berisi alat penghisap lendir DeLee atau bola karet
28
dan alat ventilasi dalam keadaan steril serta alat perlindungan diri.
dilakukan.
(1) Bila bayi bernapas dan denyut jantung > 100 kali
detik.
belum.
c) Asuhan Pascaresusitasi
lain:
Dini dalam satu jam setelah bayi lahir. Bila bayi sudah
(2) Konseling
kepada bayinya.
energi.
bayi.
(Saifuddin, 2017).
33
B. Kerangka Konsep
2018).
Keterangan :
: Diteliti
34
: Tidak Diteliti
C. Hipotesis
diharapkan antara dua variabel atau lebih yang dapat diuji secara empiris.
1. Ha1 : Ada hubungan antara faktor umur dengan kejadian partus lama di
2. Ha2 : Ada hubungan antara faktor paritas dengan kejadian partus lama di
3. Ha3 : Ada hubungan antara faktor his dengan kejadian partus lama di
4. Ha3 : Ada hubungan antara faktor jarak kehamilan dengan kejadian partus
5. Ha3 : Ada hubungan antara faktor ketuban pecah dini (KPD) dengan
6. H01 : Tidak ada hubungan antara faktor umur dengan kejadian partus lama
7. H02 : Tidak ada hubungan antara faktor paritas dengan kejadian partus
8. H03 : Tidak ada hubungan antara faktor his dengan kejadian partus lama di
9. H04 : Tidak ada hubungan antara faktor jarak kehamilan dengan kejadian
10. Ha3 : Ada hubungan antara faktor ketuban pecah dini (KPD) dengan
BAB III
METODE PENELITIAN
menganalisis setiap variabel yang menjadi objek penelitian. Penelitian ini juga
(Sugiyono, 2018).
dalam faktor yang lain dengan berdasarkan pada koefisien korelasi (Sugiyono,
2018)
36
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu bersalin yang tidak
bulan Januari sampai dengan Agustus 2023 sebanyak 860 orang sebagai
kelompok kontrol dan semua ibu bersalin yang mengalami partus lama
2. Sampel
dimiliki oleh populasi tersebut sampel yang diambil dari populasi tersebut
Sampel pada penelitian ini adalah sebagian ibu bersalin yang tidak
bulan Januari sampai dengan Agustus 2023 sebanyak 860 dan semua ibu
kontrol dalam penelitian ini adalah kelompok ibu bersalin yang tidak
mengalami partus lama sebanyak 15 orang. Jadi total sampel yang akan
inklusi dan eksklusi sampel kasus dan kriteria inklusi dan eksklusi sampel
kontrol. Kriteria inklusi adalah kriteria atau ciri-ciri anggota populasi yang
Kriteria inklusi sampel kasus pada penelitian ini adalah ibu bersalin
sedangkan kriteria eksklusi sampel kasus dalam penelitian ini adalah ibu
jumlahnya sesuai dengan ukuran sampel yang akan dijadikan sumber data
yang diinginkan.
1. Variabel Penelitian
a. Variabel Independent
b. Variabel Dependent
2. Definisi Operasional
4. Jarak Rentang waktu Jarak kehamilan ibu Register 1. < 2 tahun Nominal
Kehamilan kehamilan yang tertera di 2. ≥ 2 tahun
sebelumnya dengan register pada saat
kehamilan saat ini penelitian dilakukan
D. Instrumen Penelitian
maka harus ada alat ukur yang baik. Alat ukur dalam penelitian biasa
tentang umur, paritas, his, jarak kehamilan dan ketuban pecah dini (KPD)
serta kejadian partus lama dalam penelitian ini adalah form ekstraksi.
2. Tempat Penelitian
sumber data yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media
perantara. Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis
1. Data tentang faktor umur, paritas, his, jarak kehamilan dan ketuban pecah
dini (KPD) pada ibu bersalin diperoleh dengan menggunakan alat bantu
form ekstraksi.
buku profil.
1. Editing
2. Coding
a. Faktor Umur
b. Faktor Paritas
c. Faktor His
42
yaitu :
kategori yaitu :
3. Tabulating
4. Entri
43
H. Analisis Data
Analisa data yang akan digunakan dalam penelitian ini terdiri dari :
1. Analisis Univariat
lama.
jarak kehamilan, ketuban pecah dini (KPD) dan kejadian partus lama
2. Analisis Bivariat
perbedaan mean antara dua kelompok bebas atau dua kelompok yang tidak
bila p value lebih kecil dari 0,05, maka Ho ditolak, bila p value lebih
I. Etika Penelitian
2018).
inisial dari namanaya dan semua kuesioner yang telah terisi hanya akan
3. Kerahasiaan (Confidentiality)
siapapun. Peneliti menyimpan data di tempat yang aman dan tidak terbaca
oleh orang lain. Setelah penelitian selesai dilakukan makan peneliti akan
J. Alur Penelitian
K. Tahapan Penelitian
sebagai berikut :
1. Survey Literatur
2. Identifikasi Masalah
3. Studi Pustaka
46
penelitian ini.
4. Hipotesis
8. Mengumpulkan Data
9. Pengolahan Data
kedua.
DAFTAR PUSTAKA
Eniyati dan Afifin Sholihah, 2016. Asuhan Kebidanan pada Persalinan Patologi.
Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Kemenkes RI, 2021. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2021. Kemenkes RI.
Jakarta.
Oktarina, 2016. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Persalinan dan Bayi Baru
Lahir. Yogyakarta : Deepublish.
Varney, 2017. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Edisi 4, Volume 2. Jakarta: EGC
WHO (World Health Statistics). 2018. Angka Kematian Ibu dan Angka. Kematian
Bayi. World Bank, 2018.
Wiknjosastro, 2017. Ilmu Kebidanan. Edisi ke-4 Cetakan ke-2. Jakarta: Yayasan
Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.