Anda di halaman 1dari 4

Nama:Putri Nurdiana

NIM:PO7124122092
Kelas: tingkat 1 B kebidanan

Midwifery Practice

-Pasal 41
Praktik kebidanan dilakukan di: a. tempat praktik mandiri bidan dan b. Fasilitas pelayanan
kesehatan lainnya.
Praktik kebidanan sebagimana dimaksud ayat (1) harus dilakukan dengan sesuai dengan
kompetensi dan kewenangan serta mematuhi kode etik, standar profesi, standar pelayanan
profesi,dan standar prosedur operasional.
-Pasal 43
(1) Bidan lulusan pendidikan diploma tiga hanya dapat melakukan praktik kebidanan
difasilitas pelayanan kesehatan.
(2) Bidan lulusan pendidikan profesi dapat melakukan praktik kebidanan ditempat praktik
mandiri bidan dan difasilitas pelayanan kesehatan lainnya.
(3)Praktik mandiri bidan sebagimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan hanya pada 1
tempat praktik mandiri bidan.
-Pasal 46
Dalam menyelenggarakan praktik kebidanan,bidan bertugas memberikan pelayanan yang
meliputi:
a.pelayanan kesehatan ibu
b.Pelayanan kesehatan anak, pelayanan kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga
berencana
c.pelaksanaan tugas berdasarkan pelimpahan wewenang dan
d.Pelaksanaan tugas dalam keadaan keterbatasan tertentu.
-Pasal 47
Dalam menyelenggarakan praktik kebidanan,bidan dapat berperan sebagai:
a.Pemberi pelayanan kesehatan
b.Pengelola pelayanan kebidanan
c.penyuluh dan konselor
d.Pendidik, pembimbing,dan fasilitator klinik
e.Penggerak peran serta masyarakat dan pemberdayaan perempuan dan
f.peneliti

Ruang Lingkup Pelayanan kesehatan ibu pasal 49


Dalam menjalankan tugas memberikan pelayanan kesehatan ibu sebagimana dimaksud
dalam pasal 46 ayat (1) bidan berwenang
a.memberikan asuhan kebidanan pada masa sebelum hamil
b.memberikan asuhan kebidanan pada masa kehamilan normal
c.memberikan asuhan kebidanan pada masa persalinan dan menolong persalinan normal
d.memberikan asuhan kebidanan pada masa nifas
e.melakukan pertolongan pertama kegawatdaruratan ibu hamil, bersalin,nifas,dan
rujukan,dan melakukan deteksi dini kasus resiko dan komplikasi pada kehamilan,
persalinan,masa pasca persalinan,masa nifas.serta asuhan pasca keguguran dan
dilanjutkan dengan rujukan.
Ruang lingkup pelayanan kesehatan anak pasal 50
Dalam menjalankan tugas memberikan pelayanan kesehatan anak sebagimana dimaksud
dalam pasal 46 ayat 1
a.memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir, balita dan anak prasekolah.
b.memberikan imunisasi sesuai pemerintah pusat
c.Melakukan pemantauan tumbuh kembang pada bayi,balita,dan anak prasekolah serta
deteksi dini kasus penyulit, gangguan tumbuh kembang dan rujukan
d.memberikan pertolongan pertama kegawatdaruratan pada bayi baru lahir dilanjutkan
dengan rujukan.
Ruang lingkup pelayanan kespro dan KB
Dalam menjalankan tugas memberikan pelayanan kesehatan reproduksi perempuan dan
keluarga berencana sebagaimana dimaksud dalam pasal 46 ayat 1 huruf C,Bidan
berwenang melakukan komunikasi, informasi,edukasi, konseling,dan memberikan
pelayanan kontrasepsi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Tugas dan wewenang bidan(UU keb no.4 tahun 2019)
Peran tempat praktik mandiri bidan:
1.menyediakan tempat praktik bidan terstandar
2.memberikan pelayanan KIA,KB dan kespro sesuai standar dan ketentuan peraturan yang
berlaku
3.melakukan skrining faktor resiko dan merujuk sesuai standar
4.mencatat pasien dan pelayanan yang diberikan serta melaporkan ke puskesmas,BKKBN
dan UPBD setiap bidan
5.membuat catatan asuhan yang lengkap sebagai bukti pelayanan profesional
6.memberikan penyuluhan KIA,KB dan kespro
7.memfasilitasi kelas bumil dan ibu balita
8.melakukan kunjungan rumah sesuai kebutuhan
Tempat praktik kebidanan
1.rumah sakit
2.Rumah bersalin/klinik bersalin
3.puskesmas
4.polindes/poskesdes
5.PMB(Praktik mandiri bidan)
6.masyarakat
7.ruang lingkup praktik kebidanan akan bervariasi menurut tempat praktik
Sasaran pelayanan kebidanan
1.individu
2.keluarga
3.masyarakat, meliputi:
a.Anak-anak perempuan
b.remaja Putri
c.WUS(wanita usia subur)
d.wanita hamil
e.ibu bersalin
f.ibu nifas dan menyusui
g.Bayi baru lahir(BBL)
h.bayi dan balita
i.ibu/wanita dengan sistem reproduksi
Praktik kebidanan menurut undang-undang nomor 4 tahun 2019
Bidan merupakan tenaga kesehatan yang mempunyai peran penting dalam pelayanan
maternal dan perinatal
dengan jumlah tenaga profesi bidan tentu berada dekat dengan masyarakat salah satu
tantangan yang harus dihadapi adalah tuntutan masyarakat terhadap pelayanan yang
berkualitas. Untuk itu bidan harus mampu terampil memberikan pelayanan sesuai dengan
standar yang ditetapkan oleh peraturan perundang undangan. Atas dasar tersebut, sangat
menarik untuk dikaji dan diteliti bagaimana pelaksanaan praktek bidan saat ini menurut
undang-undang kebidanan. Peneliti menggunakan metode kualitatif, tekhnik wawancara
dengan bidan yang ada di kota tasikmalaya. Jumlah partitipan dalam penelitian ini sebanyak
20 oang bidan. Setelah hasil wawancara dikumpulkan kemudian dianalisis secara deskriftif,
dan hasil analisis tersebut akan di validasi untuk menentukan hasil penelitian secara
kualitatif. Berdasarkan hasil analisis, didapatkan data bahwa sebagian besar partisipan
sudah melaksankaan asuhan kebidanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Dan apabila bidan dalam melaksanakan pelayanannya tidak sesuai atau tidak berdasar
kepada peraturan perundang undangan yang berlaku yaitu Undang Undang Nomor 4 Tahun
2019, maka bidan tersebut dapat dikenakan sanksi baik itu sanksi Administratif maupun
pencabutan izin operasionalnya.

Perlindungan hukum bagi bidan praktek


Perlindungan Hukum Bagi Bidan Praktek diatur dalam Undang-Undang Nomor 36 Tahun
2014 tentang Tenaga Kesehatan, Pasal 57 dan 75. Pasal 57 menentukan bahwa: “petugas
dalam melakukan praktik berhak mendapat perlindungan hukum sepanjang melaksanakan
tugasnya sesuai dengan dengan standar profesi, standar pelayanan profesional, dan
standar prosedur operasional.” Pasal 75 menentukan bahwa: “dalam menjalankan
praktiknya, tenaga kesehatan berhak mendapat perlindungan hukum sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan”. Demikian pula dalam Permenkes
1464/Menkes/Per/X Tahun 2010 tentang Perizinan dan Praktik Bidan Pasal 19 mengatur
bahwa: “dalam melaksanakan praktik/pekerjaan, bidan berhak memperoleh perlindungan
hukum dalam melaksanakan praktik/pekerjaan sepanjang sesuai dengan standar”. Tulisan
ini akan menjelaskan tentang kewenangan bidan dalam melaksanakan praktik bidan dan
perlindungan hukum bagi bidan dalam melaksanakan bidan mandiri. Tulisan ini bertujuan
untuk menganalisis kewenangan pelayanan bidan praktik mandiri dan mengkaji bentuk
perlindungan hukum bagi bidan praktik mandiri dalam penyelenggaraan bidan praktik
mandiri. Penulis menggunakan metode penelitian dengan jenis yuridis normatif dan
pendekatan masalah menggunakan pendekatan perundang-undangan, pendekatan
konseptual dan pendekatan komparatif.

Daftar pustaka:
-goggle cendikia,ARUMI DWI ANJANI,S SIT SUNESNI, DEVY LESTARI NURUL AULIA,CV
pena Persada,2022
https://books.google.co.id/books?
hl=id&lr=&id=coGYEAAAQBAJ&oi=fnd&pg=PA1&dq=info:qCY0GtFjqEQJ:scholar.google.co
m/&ots=tCuefIutiJ&sig=l4UrTCTbQCKkIqCUBHqeDuN_KTk&redir_esc=y
-Goggle cendekia,Ratmi Ratni,Ijang Budiana 2021
https://semnaslppm.ump.ac.id/index.php/semnaslppm/article/view/123
-Jurnal hukum dan etika kesehatan,Rezky fransilya
Sumbung2021https://jhek.hangtuah.ac.id/index.php/jurnal/article/view/15

Anda mungkin juga menyukai