KEWAJIBAN
PASIEN
1. Mentaati segala peraturan dan tata tertib di Klinik
Bersalin Puskesmas Bulili
2. Mematuhi segala instruksi Dokter dan Bidan
dalam tindakan dan pengobatannya;
3. Memberikan informasi dengan jujur dan
selengkapnya tentang keluhan penyakit yang
diderita kepada Bidan atau Dokter yang
merawat;
4. Melunasi semua imbalan atas jasa pelayanan
Klinik Bersalin bila pasien umum dan atau
melengkapi Administrasi bila pasien
menggunakan kartu BPJS, Jamkesmas.
5. Mematuhi hal-hal yang telah
disepakati/diperjanjikan.
KEWAJIBAN BIDAN
Diatur dalam Keputusan Menteri Kesehatan nomor 369 tahun 2007 tentang standar
profesi bidan. Berbagai kewajiban tersebut antara lain:
a. Kewajiban bidan terhadap klien dan masyarakat
1) Setiap bidan senantiasa menjunjung tinggi, menghayati dan mengamalkan sumpah
jabatannya dalam melaksanakan tugas pengabdiannya.
2) Setiap bidan dalam menjalankan tugas profesinya menjunjung tinggi harkat dan
martabat kemanusiaan yang utuh dan memelihara citra bidan.
3) Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasa berpedoman pada peran, tugas
dan tanggung jawab sesuai dengan kebutuhan klien, keluarga dan masyarakat.
4) Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya mendahulukan kepentingan klien,
menghormati hak klien dan nilai-nilai yang dianut oleh klien.
5) Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasa mendahulukan kepentingan
klien, keluaraga dan masyarakat dengan identitas yang sama sesuai dengan
kebutuhan berdasarkan kemampuan yang dimilikinya.
6) Setiap bidan senantiasa menciptakan suasana yang serasi dalam hubungan
pelaksanaan tugasnya dengan mendorong partisipasi masyarakat untuk meningkatkan
derajart kesehatannya secara optimal.
b. Kewajiban bidan terhadap tugasnya
1) Setiap bidan senantiasa memberikan pelayanan paripurna kepada klien, keluarga dan
masyarakat sesuai dengan kemampuan profesi yang dimilikinya berdasarkan
kebutuhan klien, keluarga dan masyarakat.
2) Setiap bidan berkewajiaban memberikan pertolongan sesuai dengan kewenangan
dalam mengambil keputusan termasuk mengadakan konsultasi dan atau rujukan.
3) Setiap bidan harus menjamin kerahasiaan keterangan yang didapat dan/atau
dipercayakan kepadanya, kecuali bila diminta oleh pengadilan atau diperlukan
sehubungan dengan kepentingan klien.
c. Kewajiban bidan terhadap sejawat dan tenaga kesehatan lainnya
1) Setiap bidan harus menjalin hubungan dengan teman sejawatnya untuk menciptakan
suasana kerja yang serasi.
2) Setiap bidan dalam melaksanakan tugasnya harus saling menghormati baik terhadap
sejawatnya maupun tenaga kesehatan lainnya
KEWENANAN BIDAN
Kewenangan bidan diatur dalam Keputusan Menteri Kesehatan nomor
900 tahun 2002 tentang regristasi dan praktik bidan. Dalam keadaan
tidak terdapat dokter yang berwenang pada wilayah tersebut, bidan
dapat memberikan pelayanan pengobatan pada penyakit ringan bagi
ibu dan anak sesuai dengan kemampuannya. Bidan dalam
menjalankan praktiknya berwenang untuk memberikan pelayanan
yang meliputi:
1) Pelayanan kebidanan;
a. memberikan imunisasi;
b. memberikan suntikan pada penyulit kehamilan, persalinan dan
nifas;
c. mengeluarkan placenta secara manual;
d. bimbingan senam hamil;
e. pengeluaran sisa jaringan konsepsi;
f. episiotomi;
g. penjahitan luka episiotomi dan luka jalan lahir sampai tingkat
II;
h. amniotomi pada pembukaan serviks lebih dari 4 cm;
i. pemberian infus;
j. pemberian suntikan intramuskuler uterotonika, antibiotika dan
sedativa;
k. kompresi bimanual;
l. versi ekstraksi gemelli pada kelahiran bayi kedua dan
seterusnya
m. vacum ekstraksi dengan kepala bayi di dasar panggul;
n. pengendalian anemi;
o. meningkatkan pemeliharaan dan penggunaan air susu ibu;
p. resusitasi pada bayi baru lahir dengan asfiksia;
q. penanganan hipotermi;
r. pemberian minum dengan sonde/ pipet;
s. pemberian obat-obat terbatas, melalui lembaran permintaan
obat
t. pemberian surat keterangan kelahiran dan kematian.