1
2
Pada Tanggal
:
02 Januari 2023
LAMPIRAN 1
KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS
KLAKAH
NOMOR : 445/0025/424.55.24/2023
TANGGAL : 02 Januari 2023
berlaku
12. Kewajiban penyedia layanan/petugas
a. Melakukan pelayanan sesuai dengan standar profesi dan prosedur
tetap/SOP pelayanan
b. Memberikan informasi pelayanan kepada pengguna layanan baik itu
waktu, persyaratan hasil, biaya serta kompensasi pelayanan
c. Memberikan tegurn bagi pengunjung yang tidak mentaati ketentuan
pelayanan dan memberikan saran agar tidak terulang lagi
d. Berusaha untuk memenuhi kebutuhan pengguna layanan
semaksimal mungkin sehingga tercapai kepuasan pengguna layanan
e. Melakukan pengukuran indeks kepuasan masyarakat terhadap
pelayanan
13. Pasien dengan kendala fisik, bahasa, dan budaya serta resiko, kendala
lain wajib diidentifikasi dan ditindak lanjuti.
extrimitas);
l) Diagnosa(ICD X);
m) Terapi;
n) Pemeriksaan penunjang;
o) Konseling informasi edukasi (KIE);
p) Tandatangan petugas;
q) Tandatangan pasien.
5. Proses kajian dilakukan mengacu standar profesi dan standar asuhan;
Asuhan farmasi dilakukan pada semua pasien rawat inap dan pasien
rawat jalan yang menderita penyakit tidak menular yaitu hipertensi
dan diabetes melitus;
Asuhan gizi dilakukan pada semua pasien rawat inap dan pasien
rawat jalan yang menderita penyakit tertentu (diabetes atau
hipertensi) atau gangguan gizi;
Asuhan sanitasi dilakukan pada pasien rawat jalan yang menderita
penyakit berbasis lingkungan, yaitu diare dan ispa;
Asuhan kebidanan dilakukan pada semua pasien bersalin dan pasien
rawat jalan yang menderita penyakit tertentu di poli KIA/KB-MTBS;
Asuhan keperawatan dilakukan pada semua pasien rawat inap.
6. Proses kajian dilakukan dengan memperhatikan tidak terjadinya
pengulangan yang tidak perlu dengan cara menuliskan setiap hasil
pemeriksaan dalam rekam medis termasuk pemeriksaan penunjang;
7. Kewajiban petugas medis untuk mengingatkan pada dokter jika terjadi
pengulangan yang tidak perlu;
8. Informasi kajian baik medis, keperawatan, kebidanan, dan profesi
kesehatan lain wajib diidentifikasi dan dicatat dalam rekam medis;
9. Proses kajian dilakukan sesuai dengan langkah-langkah SOAP
(subjektif,objektif,assesment,plaining);
10. Pasien dengan kondisi gawat atau darurat harus diprioritaskan dalam
pelayanan dengan mengacu pada proses triase;
Triase dilaksanakan dengan cara memprioritaskan pasien berdasarkan
kegawatan menurut warna yaitu
warna merah merupakan prioritas pertama dan pasien dalam kondisi
gawat dan darurat;
warna kuning merupakan prioritas kedua dan pasien dalam kondisi
yang gawattapi tidak darurat;
warna hijau merupakan prioritas ketiga dan pasien dalam kondisi
9
Parameter
3 2 1 0 1 2 3
Fisiologis
Saturasi
≤91 92-93 94-95 ≥96
oksigen
Oksigen Ya Tidak
tambahan
36,1-
Suhu ≤35,0 35,1-36 38,1-39 ≥39,1
38,0
Tambahan
180- 201-
Darah ≤85 86-95 96-99 100-179 ≥220
200 219
Sistolik
111-
Nadi ≤40 41-50 51-90 91.110 >131
130
Verbal,
nyeri,ti
Tingkat somnol compos
coma stupor dak
Kesadaran en mentis
respon
(VPU)
JENIS
NO KOMPETENSI KOMPETENSI TAMBAHAN
KETENAGAAN
13. Jika dilakukan pelayanan secara tim, tim kesehatan antar profesi harus
tersedia;
14. Pendelegasian wewenang baik dalam kajian mapun keputusan layanan
harus dilakukan melalui proses pendelegasian wewenang;
15. Pendelegasian wewenang diberikan kepada tenaga kesehatan profesional
yang memenuhi persyaratan;
Nama perawat dan bidan yang mendapat pendelegasian wewenang klinis
12
19. Rencana layanan dan pelaksanaan layanan dipandu oleh prosedur klinis
yang dilakukan;
20. Jika dibutuhkan rencana layanan terpadu, maka kajian awal, rencana
layanan, dan pelaksanaan layanan disusun secara kolaboratif dalam tim
layanan terpadu yang terdiri dari Dokter, perawat,bidan dan tenaga
medis lainnya;
21. Rencana layanan disusun untuk tiap pasien, dan melibatkan pasien;
22. Penyusunan rencana layanan mempertimbangkan kebutuhan biologis,
psikologis, sosial, spiritual dan memperhatikan tata nilai budaya pasien;
23. Rencana layanan disusun dengan hasil dan waktu yang jelas dengan
meperhatikan efisiensi sumber daya;
24. Resiko yang mungkin terjadi dalam pelaksanaan layanan harus
diidentifikasi contohnya resiko jatuh,resiko alergi obat;
25. Efek samping dan resiko pelaksanaan layanan dan pengobatan harus
diinformasikan kepada pasien;
26. Rencana layanan harus dicatat dalam rekam medis;
27. Rencana layanan harus memuat pendidikan/penyuluhan pasien melalui
pendidikan dan penyuluhan pasien dan keluarga secara
berkelompok,KIE (konseling informasi dan edukasi) saat tatap muka
dengan petugas).
C. PELAKSANAAN LAYANAN
1. Pelaksanaan layanan dipandukan dengan pedoman prosedur
pelayanan klinis
2. Pedoman dan prosedur layanan klinis meliputi: pelayanan medis,
keperawatan, kebidanan, dan pelayanan profesi lainnya meliputi
(Pemeriksaan Laratorium, Pelayanan Kefarmasian, Kesehatan
Tradisional)
3. Pelaksanaan layanan dilakukan sesuai rencana layanan
4. Pelaksanaan layanan dan perkembangan pasien harus dicatat
dalam rekam medis
5. Jika ada perubahan rencana layanan harus dicatat dalam rekam
medis
6. Tindakan medis/pengobatan yang berisiko wajib disampaikan pada
pasien dan atau wali sebelum mendapat persetujuan
7. Pemberian informasi dan persetujuan pasien (informed consent)
wajib didokumen tasikan
15
D. RENCANA RUJUKAN
1. Pasien dirujuk apabila pelayanan pemeriksaan atau pengobatan
tidak dapat terpenuhi dan dengan berbagai pertimbangan untuk
mendapatkan perawatan lebih lanjut
2. Kriteriamerujukpasienmeliputi:
a. Rujukan Upaya Kesehatan Perorangan
1) Perjalanan penyakit dapat digolongkan kepada kronis atau
melewati Golden Time Standart
2) Usia pasien masuk dalam kategori yang dikhawatirkan
meningkatkan risiko komplikasi serta risiko kondisi penyakit
yang lebih berat
3) Komplikasi yang ditemui dapat memperberat kondisi pasien
4) Terdapat keluhan atau gejala penyakit lain yang
memperberat kondisi pasien
5) Pasien yang membutuhkan pemeriksaan penunjang lebih
lengkap
6) Hasil pemeriksaan fisik dengan pemeriksaan penunjang
ternyata tidak mampu diatasi
17
E. RUJUK BALIK
1. Pasien yang dirujuk ada kalanya membutuhkan layanan rujuk
balik dalam upaya memberikan pelayanan yang
berkesinambungan
2. Proses tindak lanjut terhadap kondisi pasien rujuk balik dibagi
dalam 3 kategori, yaitu:
a. Dapat diselesaikan di Puskesmas
b. Dirujuk kembali ke Rumah Sakit pemberi rujuk balik
c. Dirujuk ke apotek yang bekerjasama dengan BPJS
Kesehatan
F. PEMULANGAN PASIEN
1. Pemulanganpasienrawatinapdipadu oleh prosedur yang baku
2. Dokter yang menanganibertanggungjawabuntukmelaksanakan
proses pemulanganpasien
3. Pasiendapatdipulangkandengankriteriaberikut:
4. Kriteria pemulangan pasien meliputi:
a. Kriteria pemulangan pasien di rawat jalan:
1) Pasien dalam kondisi stabil
2) Tidak didapatkan tanda-tanda kegawatan
3) Prognosis baik
4) Mampu minum obat
5) Disarankan control apabila obat habis
b. Kriteria pemulangan pasien UGD
1) Pasien dalam kondisi stabil GCS 4/5/6
2) Tidak didapatkan tanda gawat darurat yang mengancam
nyawa
3) Prognosis pasien baik
4) Mampu minum obat dan mematuhi petunjuk dokter
19
pemeriksa
5) Apabila terjadi tanda-tanda penurunan kondisi segera
kembali memeriksakan diri
6) Mampu kontrol apabila obat habis
c. Kriteria pemulangan pasien rawat inap
1) Pasien secara klinis sudah menunjulikan tanda tanda
perbaikan
2) Pasien sudah bisa minum obat secara peroral
3) Tidak didapatkan tanda-tanda kegawatdaruratan yang
mengancam jiwa
4) Kondisi pasien sudah stabil
5) Mampu kontrol jika obat habis
d. Kriteria Pemulangan pasien bersalin dan bayi
1) Ibu dalam kondisi yang stabil (kontraksi uterus bagus,
keras, perdarahan massif, BAK normal)
2) Tanda-tanda vital bagus
3) Ibu mampu minum obat secara peroral
4) Bayi dalam kondisi stabil, bayi sudah BAK, dan BAB
5) Ibu dan keluarga mampu melakukan perawatan secara
mandiri di rumah
6) Mampu kontrol apabila obat habis
Ditetapkan di LUMAJANG
Pada tanggal 2 Januari 2023
KEPALA UPT PUSKESMAS KLAKAH