Oleh :
DR. RUNJATI, M.MID
1
Midwive’s
MORE THAN JUST A DELIVERY
SERVICE
With women
Listen to women
Talk with women
Stay with women
2
Pengetahuan & keterampilan tentang
Ilmu sosial, kes mas, etik yang
membentuk dasar asuhan
Bidan Indonesia
3
FILOSOFI PENDIDIKAN DIPL III DAN
PROFESI BIDAN
KOMPETEN
Landasan Keterampilan
Promosi Manajemen dan
Ilmiah Klinis dalam
Kesehatan dan Kepemimpinan
Praktik Praktik
Konseling
Kebidanan Kebidanan
Komunikasi Efektif
Etik Legal dan Keselamatan Pasien
Standar Kompetensi Ahli Madya
Kebidanan:
8. Masa Nifas
9. Masa Antara
10. Pelayanan Keluarga Berencana (KB)
11. Masa Klimakterium
12. Pelayanan Kesehatan Reproduksi dan Seksualitas
13
PENTINGNYA MEMASTIKAN LAHAN
PRAKTIK YANG BERKUALITAS
MESKIPUN MAHASISWA
DIPERKENALKAN DENGAN
KETRAMPILAN2 DIKELAS DAN
LABORATORIUM, TETAPI MELALUI
PRAKTIK KLINIKLAH KETRAMPILAN2
INI DIKEMBANGKAN DAN DITETAPKAN
SEHINGGA MAHASISWA MENGUASAI
KETRAMPILAN TERSEBUT.
14
Peranan lahan praktik
Kompetensi yang dimiliki bidan sangat luas
Bidan memerlukan ketrampilan :
– Berkomunikasi
– Klinik psikomotor
– Membuat keputusan klinik
– Manajemen dan kepemimpinan
Bidan pada saat lulus sudah mencapai
kompetensi dan siap melaksanakan praktik
secara aman
15
KONDISI SAAT INI DALAM
PEMBELAJARAN KLINIK
16
CURAH PENDAPAT
17
Faktor yang mempengaruhi dlm pembelajaran
klinik
LINGKUNGAN
• kebijakan
• organisasi/manajemen
Kompetensi
/performance
MASUKAN PROSES
-karakteristik mahasiswa,jml - Pendekatan,metoda dan strategi
-sarana/fasilitas/tempat,dana - model asuhan,Behavior modeling
18
Kondisi : Pembelajaran klinis saat ini
Staf klinik
Berganti-ganti
Pengawasan Gap dlm
minim Praktik asuhan
B
A C
Pembelajaran
Klinis
E D
Lokasi tempat praktik Sering rotasi
Tdk mencerminkan tempat
Kerja lulusan
19
Permasalahan : mahasiswa belajar
dengan pengawasan minimal
Tidak ada umpan balik & penilaian
Tidak ada kesempatan diskusi ttg
rasional dan pengambilan keputusan
klinis
Tidak ada diskusi & klarifikasi tujuan
belajar
Kurangnya contoh model
Hak klien diabaikan
20
Mahasiswa diawasi oleh bidan/staf yang
sedang bertugas saat itu sehingga
pembimbing berganti-ganti.
Kurangnya monitoring kemajuan
belajar
Tidak adanya konsistensi dlm praktik
klinis
Kurangnya komunikasi diantara
anggota staff
Tidak terdapat komunikasi yg konsisten
antara Institusi & tempat praktek
Staff umumnya tidak dipersiapkan sbg
perceptor
21
Praktik diklinik tidak mencerminkan
implementasi teori yang diajarkan dikelas
Ketidakmampuan untuk mempraktikkan
dan menerapkan pengetahuan serta
keterampilan baru
23
PEMECAHAN??
24
CURAH PENDAPAT
25
SEKIAN DAN TERIMA KASIH
TUNGGU INFO LAINNYA
26
1. What?
2. Why
2
3. How?
PENDIDIKAN FORMAL
(universitas, sekolah, PRAKTEK KLINIK DI
institut) akan menyiapkan LAHAN PRAKTEK
peserta didik (PD) untuk diharapkan dapat
menguasai ilmu, membekali PD berbagai
keterampilan dan perilaku pengetahuan esensial,
selengkap mungkin, tetapi keterampilan khusus
tidak dengan segera dapat dan perilaku yang
diaplikasikan pada situasi sesuai untuk diterapkan
nyata (pekerjaan) sampai pada pekerjaan mereka
mereka menyelesaikan dengan sesegera
pendidikannya. mungkin.
PENDIDIKAN
Pendidikan adalah pembelajaran dari
pengetahuan, informasi, dan keterampilan,
selama kehidupan
Bisa : kelas, labolatorium, lahan praktek
PK menghantarkan PD
pada tatanan ‘dunia’nyata
Evaluasi dan
tindak lanjut laboratorium
SIKLUS
PEMBELAJARAN KLINIK
Clinical practice
32
Masalah pembelajaran klini
1. Belum jelasnya tujuan yang ingin dicapai
2. Lebih cenderung untuk fokus pada aspek
pengetahuan berdasarkan fakta dari pada
pengembangan sikap serta keterampilan
memecahkan masalah
3. PD lebih banyak melakukan observasi pasif
dibandingkan partisipasi aktif
4. Supervisi kurang, masukan dari CI kurang
5. Kesempatan berdiskusi masih kurang
6. Kurangnya penghargaan terhadap privacy
dan harga diri klien
7. CI tidak terlatih (pelatihan formal)asumsi CI
faham kasus yg ada di ruangan
Strategi Pembelajaran Klinik
STRATEGI PEMBELAJARAN
Beberapa strategi yang dapat digunakan
GOAL
C
RATIO PEMB. KLINIK DG PD
( 1 : 15 ATAU 1: 20)
D
KARAKTERISTIK LAHAN PRAKTEK
A
KETERBATASAN METODE
PENGAJARAN
ASPEK YG
DIPERTIMBANGKAN
1. Kesesuaian tujuan pengalaman belajar klinik
dengan metoda pengajaran
2. Kesesuaian peserta didik yang terkait
dengan kemampuan pengalaman
pembimbing klinik
3. Kesesuaian yang terkait dengan tersedianya
sumber-sumber dan kendala ditatanan
klinik
4. Menyediakan berbagai metoda yang terkait
dengan berbagai kompetensi yang harus
dicapai
INDIRECT
INTERACTIVE
DIRECT
EXPERENTIAL
INDEPENDENT
Strategi Pembelajaran Langsung
(direct instruction)
• Strategi pembelajaran langsung merupakan
strategi yang berpusat pada gurunya (Teacher
Based Learning), paling sering digunakan.
• Pada strategi ini termasuk di dalamnya metode-
metode ceramah, pertanyaan didaktik, pengajaran
eksplisit, praktek dan latihan, serta demonstrasi.
• Strategi pembelajaran langsung efektif digunakan
untuk memperluas informasi atau
mengembangkan keterampilan langkah demi
langkah
Strategi Pembelajaran Tidak
Langsung (indirect instruction)
Memperlihatkan bentuk keterlibatan mahasiswa dalam
melakukan observasi, penyelidikan, penggambaran inferensi
berdasarkan data, atau pembentukan hipotesis.
Dalam pembelajaran tidak langsung, peran guru beralih dari
penceramah menjadi fasilitator, pendukung, dan sumber
personal (resource person) Student Centre Learning
Guru merancang lingkungan belajar, memberikan kesempatan
siswa untuk terlibat, dan jika memungkinkan memberikan
umpan balik kepada siswa ketika mereka melakukan inkuiri.
Strategi pembelajaran tidak langsung mensyaratkan
digunakannya bahan-bahan cetak, non-cetak, dan sumber-
sumber manusia.
.
Strategi Pembelajaran Interaktif
(interactive instruction)
Merujuk kepada bentuk diskusi dan saling
berbagi di antara peserta didik.
Di dalamnya terdapat bentuk-bentuk
diskusi kelas, diskusi kelompok kecil atau
pengerjaan tugas berkelompok, dan
kerjasama siswa secara berpasangan.
Strategi Belajar Melalui
Pengalaman (experiential
learning)
• Strategi belajar melalui pengalaman
menggunakan bentuk sekuens induktif, berpusat
pada siswa, dan berorientasi pada aktivitas.
• Penekanan dalam strategi belajar melalui
pengalaman adalah pada proses belajar, dan
bukan hasil belajar.
• Sebagai contoh, di dalam kelas dapat digunakan
metode simulasi, sedangkan di luar kelas dapat
dikembangkan metode observasi untuk
memperoleh gambaran pendapat umum.
Strategi Belajar Mandiri
(independent study)
• Strategi belajar mandiri merujuk kepada
penggunaan metode-metode pembelajaran
yang tujuannya adalah mempercepat
pengembangan inisiatif individu siswa,
percaya diri, dan perbaikan diri. Fokus
strategi belajar mandiri ini adalah
merencanakan belajar mandiri siswa di
bawah bimbingan atau supervisi guru.
• Belajar mandiri menuntut siswa untuk
bertanggungjawab dalam merencanakan dan
menentukan kecepatan belajarnya.
JENIS METODA BIMBINGAN
1. Eksperiensial: Penugasan klinik tertulis,
simulasi/demonstrasi.
2. Penyelesaian masalah (Problem
Solving)
3. Konferensi(Conference)
4. Observasi(Obsevation)
5. Belajar mandiri (Self directed)
EKSPERIENSIAL
1. Penugasan klinik tertulis Laporan
Pendahuluan, dilakukan sebelum
mahasiswa praktek/ perputaran ke stage
berikutnya
– Tujuan : agar mahasiswa siap, memahami teori
– Tugas dosen: memilih kasus, responsi LP
– LP mengacu konsep berdasar respon pasien
atau diagnosa keperawatan dengan
mengintegrasikan kepada diagnosa
medis/penyakit
2. Simulasi/demonstrasi Bedside teaching
KONFERENSI (CONFERENCE)
Konferensi adalah diskusi kelompok
tentang beberapa aspek praktek klinik yang
tujuannya adalah menyelesaikan masalah.
Diskusi dapat dikaitkkan dengan tugas
tertulis yang berhubungan dengan proses
keperawataan atau penampilan klinik yang
berhubungan dengan pendekatan tertentu
dengan klien di lapangan.
CONFERENCE
Pre dan Post Conference dilakukan di
ruangan khusus conference
Setting tempat memungkinkan setiap
peserta conference dapat saling
berhadapan
Waktu 30 – 60 menit
Upayakan pembimbing yang sama
memimpin konferensi awal dan akhir
KONFERENSI AWAL ( PRE
CONFERENCE)
Diskusi mengenai persiapan peserta
didik,
Pengenalan masalah klien,
Rencana tindakan keperawatan,
Cara dan strategi pelaksanaan tindakan,
Serta kegiatan tambahan didiskusikan
bersama.
KONFERENSI AKHIR
(POST CONFERENCE)
• Membahas hal-hal yang telah dilakukan pada
praktek klinik mencakup:
1. Diskusi tentang penyelesaiaan masalah
klien,
2. Tingkat keberhasilan pencapaian praktek
pada hari tersebut
3. Kendala-kendala yang dihadapi dan cara
mengatasinya,
4. Kejadian lain yang tidak direncanakan
termasuk kejadian kegawatan klien yang
harus dihadapi oleh peserta didik.
OBSERVASI
Ronde
Demonstrasi
Observasi lapangan