Anda di halaman 1dari 17

PENDEKATAN BIMBINGAN PRAKTIK KLINIK

DENGAN MODEL PERCEPTHORSHIP DAN


MENTORSHIP
KONSEP PERCEPTORSHIP DAN MENTORSHIP
DEFINISI PERCEPTHORSHIP

Model bimbingan klinik dari pemula s/d kompeten.


Pendekatan orientasi dan sosialisasi mahasiswa
kedalam praktek yan kes.
Menjembatani teori dikelas dengan praktek klinik.
Membantu mhs beradaptasi, integrasi teori ,
kembangkan kompetensi klinik, membangun percaya
diri, mengembangkan profesionalisme.
MENTORSHIP

Definisi:
Pendekatan bimbingan yg diberikan kepada mhs
kandidat dg proses pengalihan peran bidan kpd mhs
dr ketergantungan menjadi mandiri dalam
melaksanakan peran bidan.
Terciptanya hubungan dinamis partnership antara
mentor dengan mahasiswa.
Pendekatan bimbingan 1 mentor dan 1 kandidat
Berhubungan dg pengembangan personal dan
profesionalisme.
Mengkondisikan mhs proficient
Keuntungan Menthoring:
1. Bagi mentor: Kepuasan pribadi dan pengembangan
profesi
2. Bagi mentee: identitas profesi dan peningkatan
kepuasan kerja.
3. Organisasi: kepuasan dan motivasi anggota dg
outcome untuk konsumen dan klien.
Penyalahgunaan Menthoring:
Mentor memanfaatkan mentee dan tidak
mempromosi ide mentee.
Mentor menggunakan kemampuan mentee utk
kariernya sendiri dalam organisasi.
Kontrol dan petunjuk yang berlebihan mentee
terbentuk sesuai image mentor.
Strategi mencegah penyalahgunaan mentor:
Memilih sendiri menthor, bila disediakan pilih yang
menarik dan dapat diajak bekerjasama.
Jangan memilih seorang individu yg tidak memiliki
kemampuan.
Monitor pengembangan individu dan menuju kearah
hubungan yang baik.
Yakinkan bahwa orang yg dipilih sebagai mentor
menghantarkan pd keberhasilan dan mendapat
tempat di organisasi.
TUJUAN PERCEPTHORSHIP DAN
MENTORSHIP

Membantu proses
pembelajaran dalam Mhs Bersosialisasi nyata
mengembangkan pd praktek profesional
kompetensi
PERSYARATAN PERCEPTHORSHIP DAN
MENTORSHIP
Rasio perseptor : mahasiswa ( 1:2-5 mhs)
Rasio mentor : mhs ( 1:1-2 mhs)
Mahasiswa sdh kompeten di model/simulasi
Memastikan tersedia dan berfungsinya alat, bahan
dan model yg dibutuhkan.
Tersedia penuntun belajar dan instrumen penilaian
dari setiap kompetensi yg dicapai.
Lanjutan persyaratan percepthoship…..
Tersedia kasus ( jumlah, jenis setiap kompetensi)
Metode utk mencapai kompetensi : studi kasus,
presentasi, pembelajaran kelompok( role play, brain
storming, diskusi, demonstrasi), bedsite teaching,
coaching, belajar mandiri, penugasan, peer review,
visite, reflective learning dan simulasi)
KONSEP PERSEPTOR DAN MENTOR

DEFINISI PRESEPTOR

Seseorang yg bertanggung jwb thd pembimbingan


kemampuan seseorang.
Seseorang dikenal luas melakukan profesi kebidanan
(bidan)/ pembimbing praktik.
TUGAS PERSEPTOR:
Membimbing
Mendemonstrasikan
Mengobservasi
Umpan balik
Memberi saran
Memfasilitasi mahasiswa mengenal
Menyediakan contoh kasus
Mengevaluasi ketrampilan mhs
MENTOR

SEORANG
BIDAN INTEGRASIKAN PERAN BIDAN
BIMBING 1-2 SEMUA ILMU KOMPREHENSIF
MHS KEBID
KANDIDAT
KUALIFIKASI DAN KARAKTERISTIK PERSEPTOR DAN
MENTOR
Pendidikan minimal DIII
Mempunyai STR dan SIPB
Pengalaman Klinik 2-5 tahun
Paham teori belajar orang dewasa
Menggunakan beberapa metode belajar
Memahami perilaku manusia
LANJUTAN KUALIFIKASI PERCEPTHOR DAN MENTOR:

Pengetahuan baru didasari teori dan praktek


 Evidence based
Paham nilai-nilai belajar
Profesionalisme dan etik
Paham manusia individu berbeda
Memberi kesempatan mhs melakukan askeb langsung
ke pasien.
Metode variatif
Saling menghargai dan percaya
Lanjutan kualifikasi perceptor dan mentor:

Siap setiap sesi teori dan klinik


Menyusun pengalaman belajar yg tepat
Umpan balik ke mahasiswa
Memahami aspek kognitif, afektif dan psikomotor
Pahami individu butuh bimb. intensif
Membimbing dan menghargai mhs
Komitmen untuk belajar
PERAN PERCEPTHOR DAN MENTOR:
ADVICER DUKUNGAN

COACH PEMANDU

CONSELOR MEMFASILITASI
PEMNGEMB DIRI MHS

GUIDE SOSIALISASI
PROFESI
ROLE PERILAKU
MODEL PROFESIONAL

UPAYAKAN MHS
SPONSORE TERLIBA DI ORANISASI
PROFESI

TEACHER BERBAGI
PENGALAMAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai