BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Salah satu cara untuk mengembangkan mutu pembelajaran klinik adalah dengan menerapkan
metode preseptorship dan mentorship yang baik. Pengalaman praktek yang maksimal selama
di lapangan praktek akan dapat mengintegrasikan semua pengetahuan, keterampilan dan
sikap mahasiswa yang akan menjadi bekal bagi mahasiswa setelah selesai dari institusi
pendidikan. Preseptorsip adalah suatu metode pengajaran dimana seorang
praktisi yang memiliki pengalaman di bidangnya yang mampu memberikan dukungan kepada
mahasiswa dalam memahami perannya dan hubungan kesejawatan. Preseptorsip bersifat
formal, disampaikan secara perseorangan dan individu dalam waktu yang sudah ditentukan
sebelumnya antara perawat yang berpengalaman (preseptor) dengan perawat baru (preseptee)
yang didesain untuk membantu perawat baru untuk menyesuaikan diri dengan baik dan
menjalankan tugas yang baru sebagai seorang perawat atau bidan. Preseptorsip dalam
pembelajaran bertujuan untuk membentuk peran dan tanggung jawab mahasiswa untuk
menjadi perawat yang profesional dan berpengetahuan tinggi, dengan menunjukan sebuah
pencapaian berupa memberikan perawatan yang aman, menunjukan akuntabilitas pasien dan
mampu berkomunikasi dengan baik terhadap pasien dan staf lainnya .
Mentorsip adalah suatu metode dimana seorang pembimbing
klinik yang lebih terampil atau berpengalaman membimbing 1 orang mahasiswa semester
akhir atau karyawan baru dalam mengintegrasikan semua ilmu, sikap dan keterampilan
kebidanan/keperawatan termasuk memahami peran bidan/perawat secara komprehensif.
Pembimbing klinik yang berpengalaman disebut mentor, sementara individu yang dibimbing
adalah mentee. Mentorsip bertujuan agar individu
yang memiliki pengalaman lebih sedikit (mentee) dapat menambahkan atau mengembangkan
kompetensinya yang sudah dimilikinya. Seorang mentor harus mempunyai pengetahuan yang
cukup banyak untuk memberikan saran agar memastikan mentee mendapatkan kemajuan
maksimum. Namun seringkali kita melihat keadaan yang berbeda dimana seorang
pembimbing klinik tidak maksimal dalam menunjukkan kemampuannya membimbing
peserta didik, baik dikarenakan beban kerja fungsional yang banyak dalam pelayanan kepada
pasien, komunikasi yang tidak jelas dengan institusi pendidikan, atau bahkan kurangnya
kepercayaan diri dari pembimbing klinik tersebut. Hal ini yang mendorong pentingnya
pembahasan tentang metode preseptorsip dan mentorsip di klinik agar proses bimbingan di
lapangan dapat maksimal dan peserta didik dapat mencapai target pembelajaran serta
kompetensi yang diharapkan.
1. Tujuan
2. Mengetahui pengertian dari Mentorsip
3. Mengetahui karakteristik Mentorsip
4. Mengetahui tipe Mentoring
5. Mengetahui hal- hal yang ditawarkan Mentor
6. Mengetahui tujuan Mentorsip
7. Mengetahui manfaat dan kerugian Mentorsip
8. Mengetahui pengertian Preceptorsip
9. Mengetahui tujuan Preceptorsip
10. Mengetahui manfaat Preceptorsip
11. Mengetahui syarat menjadi Preceptor
12. Mengetahui peran Preceptor
13. Mengetahui tanggung jawab Preceptor
1. Manfaat
2. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian dari Mentorsip
3. Mahasiswa mampu menjelaskan karakteristik Mentorsip
4. Mahasiswa mampu menjelaskan tipe Mentoring
5. Mahasiswa mengetahui hal- hal yang ditawarkan Mentor
6. Mahasiswa mampu menjelaskan tujuan Mentorsip
7. Mahasiswa mengetahui manfaat dan kerugian Mentorsip
8. Mahasiswa mengetahui pengertian Preceptorsip
9. Mahasiswa mengetahui tujuan Preceptorsip
10. Mahasiswa mengetahui manfaat Preceptorsip
BAB II
TINJAUAN TEORI
1. Mentorsip
2. Pengertian
Mentoring dalam keperawatan mempunyai tujuan agar perawat mampu bekerja dengan cara
kolaboratif dan kooperatif dengan profesi kesehatan lainnya dan mengenali serta menghargai
konstribusi dlm tim kesehatan, berakar pada penerapan pembelajaran orang dewasa dan teori
perkembangan, memungkinkan pendatang baru dlm keperawatan untuk melewati masa
peralihan lebih lancar dari pemula menjadi praktisi penuh (Rosyidi, 2008).
6. Manfaat Mentorship
7. Manfaat Bagi Mentor (Pembimbing Klinik)
7. Kerugian Mentorship
1. Kesulitan / Problem untuk mentoring
2. Memerlukan waktu
3. Kesempatan dan biaya untuk karyawan
4. Saat stress atau krisis konseling dibutuhkan
5. Saat hubungan menjadi disfungsional
1. Preseptorship
2. Pengertian
2. Tujuan Preseptorship
1. Secara mikro: preceptorship secara mikro bertujuan membantu proses transisi dari
pembelajaran ke praktisioner; mengurangi dampak sebagai
Dalam program preceptorship dapat memberikan manfaat baik kepada preseptor/ guru
preseptee atau murid, ara lulusan yang baru, yaitu:
1. Ilustrasi
2. Preseptorship
Seorang preceptor melakukan program bimbingan pada peserta didik harus merencanakan
program bagi pembimbingan peserta didik dan juga memberikan laporan kepada institusi
pendidikan dan institusi klinik secara berkesinambungan. Di dalam merencanakan program
bimbingan seorang preceptor pertama kali harus mengetahui kompetensi sebagai seorang
preceptor.
Contoh:
2. Menthorship
Suatu hubungan antara dua orang yang memberikan kesempatan untuk berdiskusi yang
menghasilkan refleksi, melakukan kegiatan atau tugas dan pembelajaran untuk keduanya
yang didasarkan kepada dukungan, kritik membangun, keterbukaan,kepercayaan,
penghargaan, dan keinginan untuk belajar berbagi.metode ini telah diaplikasikan sejak lama
dalam pendidikan keperawatan/ kebidanan dan disiplin ilmu lainnya dalam kesehatan,
khususnya diluar negeri. Bahkan review atas pelaksanaan mentorship dapat mengatasi
kekurangan tenaga bidan, meningkatkan kepuasan bidan, serta memperbaiki kualitas
pelayanan.
Contoh:
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
1. Preseptorsip adalah suatu metode pengajaran dimana seorang praktisi yang memiliki
pengalaman di bidangnya yang mampu memberikan dukungan kepada mahasiswa
dalam memahami perannya dan hubungan kesejawatan.tujuannya untuk membantu
peserta didik menyesuaikan diri dengan limgkungan tempat praktek, memberikan
kesempatan, kepada peserta didik untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan
ketrampilan yang dipelajari dikelas dalam situasi yang nyata, dan mengembangkan
potensinya, serta ketrampilannya yang bermutu dalam praktek. Selain itu memberikan
kesempatan peserta didik tentang situasi kerja professional kebidanan, membantu
peserta didik mengatasi masalah yang dihadapi dilahan praktek, serta membantu
mencapai tujuan klinik.
2. Mentoring merupakan hubungan pembelajaran dan konseling antara orang yang
berpengalaman yang membagi keahlian professional dengan orang yang lebih sedikit
pengalaman untuk mengembangkan ketrampilan dan kemampuan dari bagian yang
kurang pengalaman. Metode ini memberikan kesempatan kepada para mentor untuk
memantau secara mendetail perkembangan mentee, dimana satu orang mentor,
kemudian diberikan kesempatan untuk membangun pengetahuan dan ketrampilan
yang didapatkan melalui interaksi dengan teman sejawat yang telah memiliki
pengalaman serta terbangun rasa percaya diri.
1. Saran
Metode Preceptorship dan Mentorship adalah metode yang sering digunakan dalam
bimbingan klinik dilahan praktek. Bimbingan ini sekarang dalam pelaksanaannya sangat
tidak efektif, karena rasio antara pembimbing dan mahasiswa yang dibimbing sangat tidak
seimbang. Satu pembimbing dapat dihadapkan pada 10 mahasiswa, itupun mereka mendapat
bimbingan seadanya saja. Karena beban ganda para preceptor atau mentor, yaitu sebagai staf
yang memfalisitasi lahan juga sebagai pembimbing mahasiswa. Institusi kesehatan sebaiknya
dibatasi pemerintah agar jumlah mahasiswa tidak melebihi target, dan juga lahan yang
membatasi jumlah para mahasiswanya yang turun ke lahan praktek.
DAFTAR PUSTAKA
Dermawan, Deden. 2012. Mentorship Dan Perceptorship Dalam Keperawatan. Jurnal Akper
Poltekkes Bhakti Mulia Sukoharjo
Happel. 2009. Model of Preceptorship in Nursing: Reflecting The Complex Functions of The
Role, Nursing Education Perspective
Huriani, Emil dan Hema Malini. 2012.Mentorship Sebagai Suatu Inovasi Metode Bimbingan
Klinik Dalam Keperawatan. Jurnal Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran
Universitas Andalas
Ommer, Suliman et al. 2013. Perception of Nursing Students to Two Models of Preceptorship
in Clinical Training. Nurse Education in Practice
Rosyidi. Imron . 2008. Komunikasi Keperawatan Mentor dan Mentoring, retrieved Nov 2nd
2013
Sunarto, 2013. Bahan Ajar Metode Pembimbingan dan Pembelajaran Klinik: Semarang