Disusun Oleh :
PITRIN EKO WAHYUNI
(P1337424820228)
Laporan Kasus Asuhan Kebidanan Kolaborasi Bayi Baru Lahir pada By. Ny. C
Usia 1 Jam dengan BBLR di Puskesmas Todanan. Telah diperiksa dan disahkan
pada :
Hari :
Tanggal :
Mengetahui
Pembimbing Institusi
I. PENGKAJIAN DATA
Tanggal : 16 Oktober 2021
Pukul : 11.00 WIB
Tempat : UPTD Puskesmas Todanan
A. DATA SUBJEKTIF
Biodata
a. Identitas Bayi
Nama : By. Ny. C
Tanggal Lahir : 16 Oktober 2021
Jam : 10.00 WIB
Jenis Kelamin : Laki-laki
Anak ke- : 1 (satu)
b. Identitas Orang Tua
Ibu Ayah
Nama : Ny. C Nama : Tn. Y
Umur : 24 tahun Umur : 26 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku/Bangsa : Jawa/Indoneisa Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Alamat : Pelemsengir 2/3 Alamat : Pelemsengir 2/3
1. Alasan masuk / Kunjungan
Ibu mengatakan bayi lahir di UPTD Puskesmas Todanan pada tanggal
16 Oktober 2021 pukul 10.00 WIB.
2. Keluhan Utama
Ibu mengatakan bayimya tidak ada keluhan
3. Riwayat Antenatal
Kehamilan ke :
a. Riwayat ANC : teratur / tidak
Trimester I
Frekuensi :2x
Tempat : Puskesmas
Oleh : Bidan
Keluhan : mual
Terapi : B6, asam folat
Trimester II
Frekuensi :3x
Tempat : Puskesmas
Oleh : Bidan
Keluhan : tidak ada keluhan
Terapi : Fe 1x1, Kalk 1x1
Trimester III
Frekuensi :4x
Tempat : Puskesmas
Oleh : Bidan
Keluhan : tidak ada keluhan
Terapi : Fe 1x1, Kalk 1x1
b. Imunisasi TT : 3 x
TT 1 : catin
TT 2 : 1 bulan setelah catin
TT 3 : Juni 2021
TT 4 :-
TT 5 :-
c. BB sebelum hamil : 49 kg
d. BB saat ini : 55 kg
e. Kenaikan BB selama hamil : 6 kg
f. Kebiasaan ibu yang merugikan (merokok, minum alkohol, dll) :
Ibu mengatakan tidak punya kebiasaan yang mengganggu
kesehatan seperti merokok, minum jamu, atau minuman
beralkohol.
4. Riwayat Intranatal
a. Lahir tanggal : 16 Oktober 2021, jam : 10.00 WIB
b. Usia gestasi : 38 minggu
c. Jenis persalinan : Normal, spontan, pervaginam
d. Penolong/tempat : Bidan
e. Komplikasi
Ibu (Hipertensi, partus lama, infeksi, KPD, perdarahan) :
Ibu mengalami KPD
Janin (prematur, malposisi, gawat janin, prolaps tali pusat) :
Janin ibu lahir dengan BBLR
f. Air ketuban : Jernih
g. Plasenta : Lengkap
Lahir : spontan
Ukuran/Berat : ± 500 gram
Tali pusat : panjang ± 50 cm, insersi : sentralis
Kelainan : tidak ada kelaianan
h. Lama persalinan
Kala I : 8 jam, perdarahan 20 cc
Kala II : 35 menit, perdarahan 150 cc
Kala III : 10 menit, perdarahan 50 cc
Kala IV : 2 jam, perdarahan 50 cc
5. Riwayat Kesehatan
a. Faktor genetik (kelainan bawaan/syndrome genetik)
Ibu mengatakan dalam keluarganya maupun keluarga suaminya
tidak ada yang mempunyai kelainan genetik, kelainan bawaan,
maupun sindrom genetik.
b. Faktor maternal (penyakit jantung, ginjal, asma, hipertensi)
Ibu mengatakan baik dirinya maupun keluarganya dan suami tidak
punya penyakit menurun seperti diabetes dan hipertensi, menular
seperti TBC, maupun menahun seperti penyakit ginjal.
B. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : baik
Tanda-tanda vital :
S : 36,4 °C
N : 135 x/menit
R : 44 x/menit
Antropometri :
PB : 46 cm
BB : 2300 gram
LD : 31 cm
LK : 30 cm
APGAR Score
Waktu
No Aspek yang Dinilai
1 menit 5 menit 10 menit
1 Pernafasan 2 2 2
2 Denyut jantung 2 2 2
4 Tonus otot 1 2 2
5 Warna kulit 2 2 2
Jumlah 8 9 10
2. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala
Bentuk : Mesocephal
UUB : Belum menutup
UUK : Belum menutup
Cephal hematoma : (-)
Caput sucedaneum : (-)
Rambut : Distribusi merata
Muka : Simetris, tidak pucat
Mata : Simetris, konjungtiva merah muda, sklera
putih, tidak ada tanda infeksi
Hidung : Lubang hidung simetris, tidak atresia
koana, tidak ada pernapasan cuping hidung
Mulut : Bibir simetris, tidak ada labioskisis,
palatoskisis, maupun labiopalatoskisis.
Telinga : Simetris, ada lubang telinga, daun telinga
sudah terbentuk sempurna
b. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe, vena
jugularis, maupun kelenjar tyroid, tidak ada
trauma
c. Dada
Bentuk : Simetris
Puting : Sudah ada
Gerakan : Tidak ada retraksi dinding dada
Jantung : Lub dub
Paru-paru : Vesikuler
d. Abdomen
Bentuk : Simetris, normal, tidak ada kelainan seperti
omfalokel
Dinding perut : Tidak ada tarikan
Tali pusat : Normal, terlihat segar, tidak ada
perdarahan
Palpasi : Tidak ada massa atau benjolan
e. Ekstremitas atas : Simetris, sirkulasi darah baik, geraka aktif,
jumlah jari lengkap, tidak ada kelainan
seperti polidaktili, sidaktili, maupun
andaktili
f. Ekstremitas bawah : Simetris, sirkulasi darah baik, geraka aktif,
jumlah jari lengkap, tidak ada kelainan
seperti polidaktili, sidaktili, maupun
andaktili, garis-garis plantar kaki sudah ada
g. Genetalia
Laki-laki/ : Laki-laki, testis sudah turun ke skrotum,
ada lubang pada ujung penis, tidak ada
kelainan
BAK : (+)
h. Anus : Lubang anus (+), tidak atresia ani
Mekonium : (+)
i. Punggung : Normal, tidak ada spina bifida, tidak ada
pembengkakan
j. Kulit : kemerahan, tidak ada tanda lahir, ada
sedikit lanugo, terdapat vernix caseosa,
tidak mengelupas, lembab, hangat
3. Reflek
a. Moro : (+)
b. Rooting : (+)
c. Sucking : (+)
d. Tonic neck : (-)
e. Graps : (+)
II.
III.
IV. ANALISA DATA
A. Diagnosa
By. Ny. C bayi baru lahir usia 1 jam dengan BBLR
B. Masalah
Hipotermi
C. Tindakan Segera
Kolaborasi dengan dokter
V. PELAKSANAAN
Tanggal : 16 Oktober 2021
Jam : 11.15 WIB
1. Menjelaskan hasil pemeriksaan kepada ibu dan keluarga agar ibu mengetahui
kondisi bayinya, sehingga ibu dan keluarga tidak merasa khawatir dengan
keadaan bayinya.
Hasil : Ibu dan keluarga telah mengetahui kondisi bayinya dan merasa
khawatir
2. Menjaga kehangatan bayi dengan memasang lampu sorot ke bayi dan
dilakukan IMD
Hasil : Bayi telah dijaga kehangatannya sudah IMD selama 1 jam.
3. Mengajarkan ibu atau keluarga untuk melakukan teknik kanguru bertujuan
agar bayi tetap terjaga kehangatannya dengan meletakkan bayi ke dada ibu
(skin to skin).
Hasil : Suami telah bisa melakukan teknik kanguru.
4. Menganjurkan ibu untuk menjaga kehangatan bayinya, apabila pakaian bayi
basah segera diganti yang kering agar bayi tidak mengalami kehilangan panas
secara evaporasi atau penguapan sehingga bayi tetap dalam suhu tubuh yang
stabil.
Hasil :Ibu bersedia mengganti pakaian bayi yang basah.
5. Mengajarkan ibu teknik menyusui yang benar sehingga ibu tidak kelelahan
karena posisi yang tidak nyaman, mencegah terjadinya lecet pada putting susu
ibu, produksi ASI lancar dan cukup, nutrisi bayi terpenuhi, dan bayi tidak
rewel.
Hasil : Ibu telah bisa melakukan teknik menyusui yang benar.
6. Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI sesering mungkin, bangunkan bayi
apabila bayi tidur lebih dari 2 jam agar bayi tercukupi pemenuhan nutrisinya
dan mencegah terjadinya kuning pada bayi.
Hasil : Ibu bersedia memberikan bayi ASI sesering mungkin.
7. Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI eksklusif kepada bayinya hingga 6
bulan agar bayi tidak rentan terhadap penyakit dan meningkatkan daya tahan
tubuh bayi.
Hasil :Ibu bersedia memberikan ASI eksklusif kepada bayinya
8. Memberitahu ibu dan keluarga tanda-tanda bahaya pada bayi baru lahir
meliputi bayi demam tinggi, mulut bayi mencucu, tidak mau menyusu, dingin
pada tangan dan kaki bayi, bayi tampak biru atau pucat, bayi mengalami
kejang.
Hasil : Ibu dan keluarga telah mengetahui tanda bahaya pada bayi
9. Mendokumentasikan asuhan yang diberikan pada buku KIA
Hasil : Telah didokumentasikan asuhan yang telah diberikan
CATATAN PERKEMBANGAN I
A. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian asuhan kebidanan pada masa nifas yang telah
dilakukan pada By. Ny. C dari pengkajian data subjektif dan objektif
didapatkan diagnosis By. Ny. C umur 1 jam dengan BBLR. Penatalaksanaan
asuhan sudah sesuai dengan standar asuhan kebidanan pada masa nifas yaitu
memberitahu ibu hasil pemeriksaan bayinya, mengajarkan cara merawat
menjaga kehangatan bayi dengan melakukan teknik kanguru, menganjurkan
ibu untuk sesering mungkin member ASI ke bayinya, mengajarkan ibu cara
melakukan perawatan tali pusat, menganjurkan ibu untuk memberikan ASI
eksklusif ke bayinya hingga 6 bulan, memberitahu ibu tanda-tanda bahaya
bayi baru lahir, dan menganjurkan kunjungan ulang. Bayi dilakukan
kolaborasi dengan dokter.
Terkait asuhan yang dilakukan pada By Ny. C, penulis tertarik untuk
membahas dua topik masalah yaitu bayi baru lahir dengan BBLR dan
kekhawatiran ibu terhadap cara melakukan perawatan pada bayinya.
BBLR 5 4 4 13
Kekhawatiran ibu
terhadap cara
melakukan 4 4 3 11
perawatan pada
bayinya
Methods Man
Prosedur penatalaksanaan
Pengetahuan dan
kesadaran ibu
mengenai pentingnya
menjaga melakukan
perawatan pada bayi
BBLR
BBLR
Pengaruh tenakes,
dukungan keluarga
Fasilitas kesehatan,
sumber informasi
Material Environment
Methods Man
Kekhawatiran ibu
terhadap cara
melakukan
perawatan bayinya
Dukungan Tenakes,
teman sebaya keluarga,
Minimnya sumber lingkungan sekitar,
informasi, media kurang
Material Environment
Fitri, L. (2018). Hubungan Bblr Dan Asi Ekslusif Dengan Kejadian Stunting Di
Puskesmas Lima Puluh Pekanbaru. Jurnal Endurance, 3(1), 131.
https://doi.org/10.22216/jen.v3i1.1767
Humaira, B., & Rifdi, F. (2019). Bblr Di Rumah Sakitdr Ahmad Muchtar
Bukittinggi Tahun 2018. 1(2), 76–84.
Indrasari, N. (2012). Faktor Resiko Pada Kejadian Berat Badan Lahir Rendah
(BBLR). Jurnal Keperawatan, 8(2), 114–123. https://ejurnal.poltekkes-
tjk.ac.id/index.php/JKEP/article/view/152
Khoiriah, A. (2017). Hubungan Antara Usia Ibu dan Paritas Ibu Bersalin dengan
Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) Di RS. Siti Khadijah Palembang. Jurnal
Kesehatan, 8(2), 310–314. http://dx.doi.org/10.35842/jkry.v5i2.201