Anda di halaman 1dari 10

BAB III

ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA NY. A DENGAN


CAPUT SUCCEDANEUM DI RSIA DR.DJOKO PRAMONO

I. PENGKAJIAN Tgl: 13 Oktober 2022


DATA SUBJEKTIF
A. Identitas
Biodata Orang Tua
Nama Ibu : Ny. “A” Nama : Tn. “T”
Umur : 32 tahun Umur : 42 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMP Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Swasta Pekerjaan : Swasta
Status Pernikahan : Menikah Status Pernikahan : Menikah
Suku Bangsa : Jawa Suku Bangsa : Jawa
Alamat : Secanggang

Biodata Bayi
Nama Bayi : Bayi Ny. “A”
Umur : 0 hari

B. Keluhan/Alasan
Adanya benjolan di kepala bayi terasa lembut dan lunak dengan batas yang
tegas
C. Riwayat Antenatal
G2P1A0
Riwayat ANC : Ibu mengatakan rutin melakukan ANC pada
bidan sebanyak 4 kali ANC. Dengan HPHT 15-01-2022 dan TTP : 22 Oktober
2022. Pada trisemester pertama ibu melakukan kunjungan ANC sebanyak 1
kali
pada kehamilan umur (0-16minggu), kunjungan ANC ke II (24-28
minggu),kunjungan III pada ( 32 minggu kehamilan) dan kunjungan ke IV (36
minngu sampai lahiran) ibu mengatakan gerakaan janin aktif
Keluhan saat hamil : Tidak ada keluhan
Penyakit selama kehamilan : Ibu tidak pernah mengalami penyakit
hipertensi, DM, anemia, penyakit jantung.
Kebiasaan makan : Makan 3-4 kali sehari (menu nasi, lauk pauk,
sayuran dan buah-buahan)
Obat/jamu : Vitamin/tidak pernah
Merokok : Tidak pernah
Komplikasi ibu : Tidak ada
Komplikasi janin : Tidak ada

D. Riwayat Intranatal
Lahir : 13 Oktober 2022 jam 08.15 WIB
Jenis Persalinan : Normal
Penolong : Bidan Juli ismayanti haloho
Tempat :klinik
Komplikasi
Ibu :Partus Lama kala 2 memanjang selama 1 jam 50 menit
Air ketuban : Jernih
Plasenta :Lengkap, lahir spontan, berat 500 gram, panjang tali
pusat: 50 cm, insersio: sentralis, terdapat 2 arteri dan 1
vena,tidak ada plasenta tambahan, tidak ada kelainan
Episiotomi : tidak dilakukan
Robekan : derajat II, di mukosa vagina, kulit perineum, komisura
posterior dan otot perineum
lama persalinan Kala I : 8 jam 35 menit perdarahan kala I : 0 cc
Kala II : 1 jam 50 menit perdarahan kala II : 30 cc
Kala III : 5 menit perdarahan kala III : 40 cc
Kala IV : 2 jam – menit perdarahan kala IV : 160 cc
Total : 12 jam 30 menit 230 cc

E. Keadaan Bayi
Bayi menangis kuat, tonus otot aktif, kulit kemerahan
BB/PB : 3800 gram/40 cm
Caput Succedaeneum : Ada
Cephal Hematoma : Tidak ada
Cacat Bawaan : Tidak ada
Inisiasi Menyusui Dini : Dilakukan

DATA OBYEKTIF
A. Pemeriksaan Umum
1. Warna Kulit : kulit kemerahan, tidak terdapat lanugo pada punggung
dan lengan atas, terdapat gambaran vena
2. Denyut Jantung : 140 kali/menit
3. Suhu Aksiler : 36,6˚C
4. Postur dan Gerakan : Postur lengan dan kaki fleksi, gerakan aktif
5. Tonus Otot : Kuat
6. Kesadaran : Compos metis
7. Tali pusat : Masih basah
8. BB sekarang : 3800 g
9. Apgar Score :
NO Aspek yang dinilai Waktu
1 menit 5 menit 10 menit
1. Pernafasan 1 2 2
2. Denyut jantung 2 2 2
3. Reaksi terhadap rangsangan 1 2 2
4. Tonus otot 2 2 2
5. Warna kulit 1 1 2
7 9 10

B. Pemeriksaan Fisik
Kepala : Di kepala bayi terdapat benjolan dengan batas yang
tegas, tampak oedema melampaui tulang kepala,
benjolan teraba lembut dan lunak,terdapat molase, dan
permukaan kulit pada benjolan berwarna merah.
Muka : Bersih, lonjong, tidak ada tanda lahir.
Telinga :Simetris, terdapat lubang telinga, terdapat
gendangtelingabersih, tidak ada serumen, reflek
pendengaran (+)
Mata :Simetris, bersih, tidak ada secret, tidak ada tanda
infeksi, tidak adaperdarahan,sclera putih, tidak
strabismus, konjungtiva merah muda. reflek pupil (+).
Hidung : Berlubang, Bersih, tidak ada polip,tidak ada
pernafasan cuping hidung.
Mulut :Simetris, tidak ada labioskisis, tidak ada palatoskisis
tidak ada labiopalatoskisis, tidak ada pembesaran
kelenjar tonsil reflek hisap (+)
Leher :Tidak ada pembesaran kelanjar limfe, vena jugularis,
tidak ada pembengkakan kelEnjar parotis, tiroid dan
paratiroid.
Dada :Terdapat retraksi dinding dada, putting susu simetris,
tidak terdapat bunyi wheezing, detak jantung normal
120 x/ menit
Ekstremitas atas : Gerakan aktif, simetris, tidak ada polidaktili dan
sindaktili, tidak terdapat fraktur
Ekstremitas bawah : Simetris, gerakannya aktif, kulit kemerahan, jumlah jari
lengkap, tidak ada oedema, tidak ada polidaktili.
Abdomen :Tidak ada massa, tidak ada perdarahan tali pusat, tidak
ada omfalokel dan gastroskisis, peristaltik usus (+)
Punggung :Tidak ada spina bifida
Genitalia :Terdapat labia mayora, labia minora, klitoris, terdapat
lubang vagina, terdapat lubang uretra. Labia mayora
menutupi labia minora
Anus : Terdapat lubang anus
Kulit :Tidak terdapat tanda lahir ,terdapat vernik kaseosa
C. Antropometri
PB : 49 cm
LK : 34 cm
LD : 32 cm
Lila : 7 cm
D. Eliminasi Miksi
Miksi : +, warna kekuningan
BAB : +, konsistensi kehitaman

II. INTERPRETASI DIAGNOSA, MASALAH DAN KEBUTUHAN


a. Diagnosa Kebidanan
Seorang bayi baru lahir bayi Ny. A umur 0 hari dengan caput succedaneum
Dasar Subyektif :
Ibu mengatakan khawatir dengan kondisi anaknya karena terdapat benjolan
dengan batas yang tegas, kepala bayi tampak bengkak melampaui tulang
kepala.
Dasar Objektif
1. Oedema pada kepala bayi melampaui tulang tengkorak
2. Terdapat benjolan pada kepala bayi dengan batas yang tegas
3. Benjolan teraba lembut dan lunak
4. Terdapat molase tulang kepala, tulang kepala tumpang tindih
b. Masalah
Benjolan di kepala bayi yang tampak bengkak dan tegas di kepala bayi

III. ANTISIPASI MASALAH DAN DIAGNOSA POTENSIAL


Komplikasi yang terjadi pada caput succedaneum jika tidak dilakukan
penanganan antara lain :
a) Terjadinya trauma dan nyeri pada kepala bayi
b) Pada bayi caput succedaneum juga bisa terjadi infeksi pada benjolan di kepala
yang terluka atau kemerahan

IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN ATAU TINDAKAN SEGERA


Meletakkan bayi di dada ibu untuk melakukan inisiasi menyusi dini, melakukan
penghangatan dan merawat tali pusat. untuk menghilangkan rasa nyeri pada
kepala bayi kita bisa membantu mengkompres kepala bayi dengan betadine
dengan membaluti kain kasa.

V. PERENCANAAN
Tanggal : 13 Oktober 2022 Jam : 10.00 WIB
Diagnosa : Bayi baru lahir usia normal dengan caput succedaneum
1. Beritahu ibu dan keluarga kondisi bayinya saat ini
2. Beri informasi pada ibu dan keluarga tentang penyebab benjolan dengan
batas tegas pada kepala bayi (caput succedaneum)
3. Beritahu ibu dan keluarga cara penanganan kaput succeedaneum
4. Beritahu ibu dan keluarga cara perawatan bayi baru lahir
5. Beri konseling pada ibu tentang laktasi
6. Beritahu ibu dan keluarga cara perawatan tali pusat
7. Beritahu ibu tanda bahaya pada bayi baru lahir
8. Beri dukungan moral pada ibu

VI. PENATALAKSANAAN
Tanggal : 13 Oktober 2022 Jam : 13.15 WIB
1. Memberitahu ibu dan keluarga tentang kondisi bayinya, bahwa setelah
dilakukan pemeriksaan secara umum kondisi bayi ibu sehat, keadaan
umumnya baik
Hasil pemeriksaan
vital sign normal:
Suhu : 36,6 C
Nadi : 120 kali/ menit
Respirasi : 50 kali/ menit
BB : 3800 gram
PB : 49 cm
LK : 34 cm
LD 32
Apgar score : 7/9
Hasil pemeriksaan fisik normal, hanya saja pada kepala bayi terdapat benjolan
dengan batas tegas, tampak bengkak melebihi tengkorak kepala, yang biasa
disebut caput suksedanium.
2. Memberi informasi pada ibu dan keluarga penyebab benjolan dengan batas
tegas pada kepala bayi (caput succedaneum), yaitu yang diakibatkan karena
proses persalinan yang lama sehingga terdapat tekanan yang kuat pada kepala
bayi saat memasuki jalan lahir, akibat bertumpang tindihnya tulang kepala di
daerah sutura pada suatu proses kelahiran sebagai salah satu upaya bayi untuk
mengecilkan lingkaran kepalanya agar dapat melalui jalan lahir. sehingga
terjadi bendungan sirkulasi perifer dan limfe yang disertai dengan pengeluaran
cairan tubuh ke jaringan ekstra vaskuler. Itulah sebabnya pada kepala bayi
terdapat benjolan.
3. Memberitahu ibu cara penanganan caput succedaneum dengan cara
meyakinkan dan menjelaskan pada ibu bahwa, benjolan yang terdapat pada
kepala bayi merupakan hal yang normal, ibu tidak perlu khawatir dengan
kondisi bayinya, serta ibu dapat memberikan salep Trombophob gel 20 gram
dengan mengoleskan salep pada permukaan caput secara tipis 2-3 kali sehari.
Serta ibu dapat mengompres kepala bayi dengan menggunakan betadine untuk
mencegah terjadinya infeksi.
4. Memberitahu ibu dan keluarga cara perawatan bayi baru lahir, yaitu:
a. Memberitahu ibu untuk selalu menjaga kehangatan tubuh bayi, karena bayi
masih sangat rentan untuk kehilangan panas tubuhnya. Sehingga ibu harus
selalu memakaikan pakaian yang hangat, topi, sarung tangan dan kaki
kemudian di bedong.
b. Bayi dimandikan sehari 2x, pagi dan sore. Untuk menghindari kehilangan
panas tubuhnya usahakan memandikan bayi tidak terlalu pagi dan terlalu sore.
Air yang digunakan dengan suhu hangat, sebelum memandikan bayi air harus
di cek terlebih dahulu dengan menggunakan punggung tepak tangan.
c. Memberitahu ibu untuk selalu menjaga personal hygiene bayi, dengan
mengganti popok bayi setiap kali bayi BAK maupun BAK.
5. Memberi konseling pada ibu tentang laktasi, yaitu dengan cara:
a. Menganjurkan ibu untuk sering menyusui bayinya dengan memberikan ASI
yang telah di pumping menggunakan dot hal ini dilakukan guna menjaga bayi
agar tidak sering diangkat supaya tidak terjadi infeksi didaerah benjolan dan
juga tekanan pada trauma lahir
b. Mengajari ibu menyusui sambil tiduran yang benar, yaitu dengan cara:
1. Berbaring miring dengan bantal dibawah kepala
2. Tempatkan satu bantal diantara dua kai sebagai penopang, terutama bila ibu
mengalami nyeri punggung
3. Letakan bayi diposisi miring dan bawa mendekat ketubuh ibu
4. posisikan hidungnya dilevel yang sesuai dengan putting ibu
5. Topang punggung, leher, dan bahu bayi dengan tangan dan siku ibu
6. posisikan kepalanya sedikit mendongak dan mulutnya terbuka, putting ibu
mengarah ke langit-langit bayi
7. Peluk bayi di payudara ibu
6. Mengajari ibu dan keluarga cara merawat tali pusat yaitu dengan cara di
biarkan saja terbuka, tidak boleh diberi ramuan apapun karena dapat
menyebabkan infeksi. Kemudian cara mencegah infeksi pada tali puasat yaitu
dengan cara melipat popok dibawah tali puasat, agar pada saat bayi BAK tidak
merembes sampai tali pusat.
7. Memberitahu ibu tanda bahaya pada bayi baru lahir, yaitu:
a. Bayi rewel
b. Malas menyusu
c. Letargi atau hanya bergerak jika diberi rangsangan.
d. Suhu tubuhnya tinggi menganjurkan ibu untuk segera datang ketenaga
kesehatan jika menemui tanda dan gejala tanda bahaya pada bayi baru lahir
8. Memberi dukungan moral pada ibu dengan cara menunjukkan perhatian pada
ibu, mendengarkan keluhan ibu dan member solusi atas permasalahan yang ibu
hadapi dengan penuh rasa empati.
VII. EVALUASI
Tanggal: 13 Oktober 2022 jam: 15.00
WIB Oleh : Bidan Dermawati Turnip
1. Ibu dan keluarga memahami cara penanganan caput succedanium
2. Pemantauan fisik sudah dilakukan dan suhu badan bayi tetap hangat dan
sudah dilakukan perawatan bayi baru lahir
3. Benjolan di kepala bayi sudah sedikit berkurang dengan menggunakan
trombhopobgel serta mengopres menggunakan betadine
Setelah mendapatkan penjelasan tentang penanganan pada bayinya dari bidan, ibu dan keluarga tidak
merasa kawatir lagi bagaimana cara m

Anda mungkin juga menyukai